BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Kemampuan Koneksi Matematika
minimal sebesar 75%
4. Respon siswa dalam angket selama pembelajaran dari pertemuan pertama hingga terhakhir termasuk dalam kategori positif
24
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini peneliti ingin mendeskripsikan efektivitas penerapan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) kelas VIII A1 MTs. Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo yang meliputi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa selama pembelajaran, kemampuan koneksi matematika siswa, dan respon siswa setelah pembelajaran.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjabarkan hasil-hasil perhitungan yang telah dilakukan serta menjawab pertanyaan penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di MTs Nurul Huda yang beralamat di Jl. Raya Kalanganyar Barat No.53 Kalanganyar Sedati Sidoarjo. C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A1 MTs Nurul Huda Sedati. Siswa kelas VIII A1 sebagai subjek pengamatan aktivitas siswa, penilaian tes kemampuan koneksi matematika, dan subjek pengisian angket respon. Dalam penelitian ini, peneliti juga bertindak sebagai guru yang sekaligus sebagai subjek pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran.
D. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan yaitu “One Shot Case Study”. Pada penelitian ini, digunakan sekelompok subjek yang diberi perlakuan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs), kemudian dilakukan pengukuran terhadap subjek. Rancangan penelitiannya digambarkan sebagai berikut:
X O Ket :
X : Perlakuan, yaitu pelaksanaan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Pada saat pelaksanaan dilakukan pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs), aktivitas siswa selama pembelajaran, kemampuan koneksi matematika siswa, dan respon siswa setelah pembelajaran.
O : Hasil setelah perlakuan yang meliputi pendeskripsian tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs), aktivitas siswa selama pembelajaran, kemampuan koneksi matematika siswa, dan respon siswa terhadap pembelajaran.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian. Rangkaian prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Berikut uraian dari keempat tahap berikut: a. Tahap persiapan
1. Menyusun proposal penelitian dan memilih materi yang digunakan
2. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Ketja Siswa (LKS)
3. Menyiapkan instrumen penelitian yang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing diantaranya meliputi lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, soal tes kemampuan koneksi matematika, dan lembar angket respon siswa
4. Melakukan konfirmasi kepada pihak sekolah yang akan menjadi tempat penelitian dengan tujuan untuk menentukan kelas dan waktu yang akan digunakan saat penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Dalam penelitian ini, pada saat pembelajaran siswa diberikan perlakuan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs), kemudian dilakukan pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa sesuai dengan lembar observasi yang telah disusun. Pada akhir pembelajaran diberikan tes koneksi matematika dan lembar angket respon siswa. Kemudian, dilakukan pengumpulan data hasil tes dan angket respon siswa. Pembelajaran dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2×40 menit. Penjelasan dari tahap pelaksanaan tersebut disajikan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan pada dosen pembimbing. Siswa diberikan LKS yang pada awalnya siswa diberi waktu untuk mengerjakan secara individu kemudian dikelompok ke dalam kelompok triplet yang terdiri dari 3-4 siswa dengan kemampuan heterogen. Guru memberikan umpan balik berupa tanggapan terhadap pertanyaan atau pernyataan siswa selama pembelajaran. Setelah selesai mendiskusikan dengan anggota kelompok masing-masing hasil pekerjaan siswa ditempel di depan kelas untuk dipresentasikan.
2. Pemberian Tes Kemampuan Koneksi Matematika Tes kemampuan koneksi matematika siswa diberikan pada pertemuan ketiga setelah dilakukan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Tes kemampuan koneksi matematika siswa diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa pada ranah pengetahuan dan kemampuan koneksi matematika siswa dalam penyelesaian masalah matematika
3. Pemberian Angket Respon Siswa
Angket respon siswa diberikan pada pertemuan ketiga setelah siswa mengikuti pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs)
c. Tahap Analisis Data
Melakukan analisis data terhadap terhadap semua data yang telah terkumpul. Data tersebut meliputi data kemampuan guru mengelola pembelajaran, data aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran, data hasil tes kemampuan koneksi matematika siswa, dan data respon siswa setelah pembelajaran pada pertemuan terakhir dilakukan.
d. Tahap Penyusunan Laporan
Menyusun laporan penelitian yang diperoleh dari persiapan penelitian sampai dengan penarikan kesimpulan dari data-data yang telah dianalisis untuk menjawab rumusan masalah.
F. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun oleh peneliti sebagai salah satu penunjang kelancaran dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, RPP disusun untuk dua pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
1. RPP pada pertemuan pertama tentang menemukan Teorema Phytagoras (Lampiran A1)
2. RPP pada pertemuan kedua tentang menemukan sisi-sisi segitiga yang termasuk Tripel Phytagoras (lampiran A2)
Setiap RPP disusun untuk pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs).
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa merupakan lembar kerja sebagai tugas untuk siswa dalam memperluas pengetahuannya tentang koneksi matematika. LKS disusun oleh peneliti sesuai dengan pembelajaran dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta guru mata pelajaran matematika. LKS disusun untuk dua pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
1. LKS pada pertemuan pertama tentang menemukan Teorema Phytagoras (Lampiran A6)
2. LKS pada pertemuan kedua tentang menemukan sisi-sisi segitiga yang termasuk Tripel Phytagoras (lampiran A7)
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Lembar Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
Selama pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) pada materi Teorema Phytagoras, dilakukan pengamatan mengenai kemampuan guru mengelola pembelajaran. Lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran (lampiran A3 dan A4) disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran berisi kemampuan guru yang diamati selama pembelajaran berlangsung. Kemampuan tersebut meliputi kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP. Berikut disajikan kemampuan yang dimaksud: a. Pendahuluan
(1) Penyampaian tujuan pembelajaran (2) Penyampaian apersepsi
(3) Penyampaian motivasi pada siswa b. Kegiatan Inti
Fase 1 : Individual
(1) Penyampaian stimulus sesuai materi kepada siswa
(3) Penyampaian tugas Fase 2 : Triplet
(4) Membimbing kelompok belajar dalam mengerjakan tugas
(5) Memberikan bantuan apabila siswa mengalamai kesulitan
Fase 3 : Diskusi interpelatif
(6) Meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok (7) Menanggapi diskusi dalam presentasi
(8) Membimbing siswa dalam proses penarika kesimpulan.
c. Penutup
(1) Memberikan umpan balik tentang materi yang dipelajari
(2) Memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya
2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa (lampiran A5) digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Lembar observasi ini disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Pengamat hanya perlu mengisi kolom dengan nilai sesuai keaktifan yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok tersebut. Dalam penelitian ini terdapat beberapa indikator aktivitas yang ditentukan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung yaitu:
a. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru b. Membaca dan memahami masalah yang ada dalam
LKS
c. Melakukan diskusi dengan anggota kelompoknya d. Menyelesaikan masalah/menemukan jawaban dari
masalah yang ada dalam LKS
e. Melakukan aktivitas yang ada dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
f. Mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas
3. Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematika
Tes kemampuan koneksi matematika (lampiran A8) ini berupa soal penyelesaian masalah matematika yang harus dikerjakan oleh siswa dalam rentang waktu tertentu untuk mengetahui kemampuan koneksi matematika siswa setelah proses pembelajaran.
Tes kemampuan koneksi matematika diberikan setelah diterapkannya pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Soal tes yang dibuat berupa soal esai yang terdiri dari satu soal tentang penerapan teorema phytagoras.
4. Angket Respon Siswa
Lembar angket respon siswa (lampiran A9) diberikan setelah proses pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) telah selesai dilaksanakan. Lembar angket disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Lembar angket ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Angket tersebut berbentuk check-list yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai respon siswa dan pilihan alternatif jawaban.
Instrumen-instrumen tersebut telah divalidasi oleh:
Tabel 3.1
Validator Instrumen Penelitian
Nama Validator Jabatan
M. Hafiyussholeh, M.Si Dosen Matematika di UIN Sunan Ampel Surabaya Fanny Adibah, M.Si Dosen Matematika di UIN
Sunan Ampel Surabaya Eny Sulistyawati, S.Pd Guru Mata Pelajaran
Matematika di MTs Nurul Huda Kalanganyar Sedati
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi, metode tes, dan metode angket.
1. Metode observasi
Dalam penelitian ini observasi dilakukan selama proses pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Observasi dilakukan oleh pengamat untuk mengamati kemampuan guru mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai pengamat adalah rekan mahasiswa pendidikan matematika UIN Sunan Ampel Surabaya yang bernama Agustin Eka Cahyani dan sebelumnya telah berdiskusi dengan peneliti mengenai tata cara pengisisan lembar observasi.
2. Metode Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Pada penelitian ini tes yang diberikan merupakan tes kemampuan koneksi matematika berupa soal esai yang dikerjakan secara individu. Tes diberikan pada siswa pada pertemuan ketiga.
3. Metode Angket
Angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Siswa mengisis lembar angket yang sudah disediakan dan pengisian angket dilaksanakan pada pertemuan ketiga setelah mengerjakan soal tes kemampuan koneksi matematika. Jenis angket yang digunakan merupan angket tertutup karena berisi pernyataan-pernyataan yang sudah disediakan pilihan jawaban. pengisian angket tidak berpengaruh pada nilai siswa.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data yang akan dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut:
1. Analisis Data Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
Dari hasil observasi diperoleh data kemampuan guru mengelola pembelajaran yang dianalisis dengan menghitung rata-rata skor setiap aspek pada setiap pertemuan. Tahap-tahap yang dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Menghitung skor rata-rata gabungan kemampuan guru mengelola pembelajaran dari pertemuan pertama dan kedua untuk tiap aspek.
b. Menghitung skor rata-rata total untuk semua aspek dengan menggunakan rumus yang diadaptasi dari Masriyah(2006) sebagai berikut:
=
c. Menginterpretasikan rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran pada setiap item pernyataan dengan menggunakan kategori skor dan kategori penialaian yang diadaptasi dari Masriyah yaitu :1
Tabel 3.2
Kategori Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Skor Rata-rata Total Kategori
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
d. Menentukan kategori kemampuan guru mengelola pembelajaran secara keseluruhan.
1
Masriyah. 2006. Modul 9 Penyusuna Non Tes. Surabaya: Universitas Terbuka
2. Analisis Data Aktivitas Siswa
Dari hasil observasi diperoleh data aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang dianalisis dengan menghitung rata-rata skor setiap kategori aktivitas pada setiap pertemuan. Tahap-tahap yang dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Menghitung skor rata-rata gabungan aktivitas siswa yang diamati dari pertemuan pertama dan kedua untuk tiap aspek.
b. Menghitung skor rata-rata total untuk semua aspek dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
=
c. Menginterpretasikan rata-rata aktivitas siswa pada setiap item pernyataan dengan menggunakan skor dan kategori penilaian yang diadaptasi dari Masriyah yaitu:
Tabel 3.3 Kategori Aktivitas Siswa
d. Menentukan kategori aktivitas siswa secara keseluruhan.
3. Analisis Data Tes Kemampuan Koneksi Matematika Siswa
Tes kemampuan koneksi matematika dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan koneksi matematika siswa dalam penyelesaian masalah matematika. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis hasil tes tersebut adalah sebagai berikut:
Skor Rata-rata Total Kategori
Tidak Aktif
Kurang Aktif
Aktif
a. Menghitung nilai tes melalui jumlah skor yang diperoleh siswa sesuai dengan pedoman penskoran. b. Mengkonversikan skor yang diperoleh ke dalam nilai
dengan rumus berikut:
Nilai =
c. Menentukan tingkat kemampuan koneksi matematika berdasarkan perjenjangan tingkat kemampuan koneksi dengan menggunakan kategori yang diadaptasi dari Japa(2008) yaitu:
Tabel 3.4
Kualifikasi Kemampuan Koneksi Matematika
Nilai Kualifikasi 85.00 – 100 Sangat Baik 70.00 – 84.99 Baik 55.00 – 69.99 Cukup 40.00 – 54.99 Kurang 0 – 39.99 Sangat Kurang d. Menghitung ketercapaian ketuntasan secara klasikal
dengan rumus berikut:
% ketuntasan klasikal
Siswa dinyatakan tuntas jika mendapat nilai minimal
≥70.00 atau termasuk kategori baik secara individu. Ketuntasan klasikal tercapai jika minimal 75% dari siswa dinyatakan tuntas secara individu.
4. Analisis Data Respon Siswa
Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dikatakan efektif jika perolehan respon siswa termasuk dalam kategori positif. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data respon siswa disajikan sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah responden (siswa) yang memilih setiap pilihan jawaban pada setiap butir pernyataan.
b. Menghitung nilai respon siswa untuk setiap butir pernyataan dengan cara mengalikan jumlah responden yang memilih dengan skor pilihan jawaban.
∑
Keterangan:
= Nilai Respon Siswa
c. Menghitung jumlah nilai respon siswa untuk setiap butir pernyataan denga rumus berikut:
∑
=
Keterangan :
∑ = jumlah nilai respon siswa
pada butir pernyataan ke-i dengan i= nomor pernyataan (1-6)
d. Menghitung presentase nilai respon siswa dari setiap butir pernyataan dengan menggunakan rumus yang diadaptasi dari Sudjana sebagai berikut:2
%
e. Menentukan kriteria presentase nilai respon siswa untuk setiap butir pernyataan. Kriteria presentase nilai respon siswa untuk butir pernyataan diadaptasi dari Masriyah yaitu:3
Tabel 3.5
Konversi Nilai Respon Siswa Nilai Respon Siswa Kriteria
0% NRS < 25% Tidak Positif 25% NRS < 50% Kurang Positif 50% NRS < 75% Positif 75% NRS 100% Sangat Positif
2
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
3
Masriyah. 2006. Modul 9 Penyusuna Non Tes. Surabaya: Universitas Terbuka
f. Menghitung banyaknya kriteria tidak positif, kurang positif, positif dan sangat positif dari seluruh butir pernyataan. Kemudian menentukan kategori untuk seluruh butir pernyataan sebagai berikut:
1) Jika ≥50% dari seluruh butir pernyataan termasuk dalam kategori sangat positif atau positif maka respon dikatakan positif
2) Jika <50% dari seluruh butir pernyataan termasuk dalam kategori sangat positif atau positif maka respon dikatakan negatif.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran saat penelitian dilakukan sendiri oleh peneliti, sedangkan pengamat kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah rekan mahasiswa pendidikan matematika UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil kemampuan guru mengelola pembelajaran ditunjukkan dengan kriteria yang dikonversi dari skor hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan selama peneliti menerapkan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Pembelajaran dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Berdasarkan pengamatan terhadap kemampuan guru mengelola pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
No. Aspek yang diamati Pertemuan Rata -rata Krite-ria I II PENDAHULUAN Tahap 1 (Model Kooperatif)
Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa 1 Mengucap salam. 4.00 4.00 4.00 Sangat
Baik 2 Memulai pelajaran dengan memimpin berdoa bersama. 4.00 4.00 4.00 Sangat baik 3 Menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran siswa 3.00 4.00 3.50 Sangat Baik
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3.00 4.00 3.50 Sangat Baik 5 Memberikan apersepsi kepada siswa yaitu mengaitkan pembelajaran hari ini dengan pembelajaran yang sebelumnya 4.00 4.00 4.00 Sangat baik 6 Memotivasi peserta didik dan mengarahkan peserta didik kepada materi yang akan dipelajari 4.00 4.00 4.00 Sangat Baik KEGIATAN INTI Tahap 2 (Model Kooperatif)
Menyajikan informasi Fase 1 Pembelajaran CUPs
Individual 1 Memberikan stimulus kepada peserta didik 4.00 3.00 3.50 Sangat Baik 2 Mendorong siswa agar merumuskan pertanyaan terkait permasalahan yang ditampilkan 3.00 3.00 3.00 Baik 3 Membagi lembar LKS 4.00 4.00 4.00 Sangat Baik 4 Meminta siswa untuk mengerjakan LKS yang sudah diterima secara individu. 3.00 3.00 3.00 Baik
Tahap 3 (Model Kooperatif)
Mengorganisasikan Peserta Didik ke dalam Kelompok-Kelompok Belajar
Fase 2 Pembelajaran CUPs Triplet
1
Mengorganisir peserta didik untuk berkelompok (triplet). Kelompok terdiri dari 3-4 siswa dengan kemampuan heterogen 3.00 4.00 3,50 Sangat Baik 2 Meminta siswa untuk mengerjakan dan mendiskusikan LKS yang sudah diterima dengan kelompoknya. Kemudian hasil diskusi kelompok dituangkan dalam kertas A3 3.00 4.00 3.50 Sangat Baik
Tahap 4 (Model Kooperatif)
Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar
1 Mengawasi dan mendatangi kelompok serta memberikan bantuan apabila ada pertanyaan dari peserta didik, tapi sifatnya lebih mengarahkan bukan memberi jawaban langsung.
4.00 4.00 4.00 Sangat Baik
Tahap 5 (Model Kooperatif) Evaluasi
Fase 3 Pembelajaran CUPs Diskusi Interpelatif
1
Mengarahkan siswa agar penempatan kertas jawaban rapi dan dapat dengan mudah dilihat oleh seluruh siswa 4.00 4.00 4.00 Sanga t Baik 2 Meminta perwakilan kelompok yang terpilih untuk maju menyampaikan hasil kerjanya di depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan 4.00 4.00 4.00 Sanga t Baik 3 Mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan apa yang sudah dibahas 4.00 3.00 3,50 Sanga t Baik PENUTUP 1 Memberikan umpan balik tentang materi yang sudah dipelajari hari ini.
3.00 3.00 3.00 Baik 2 Memberikan motivasi untuk tetap belajar dengan rajin dirumah. 4.00 4.00 4.00 Sanga t Baik 3 Menutup pertemuan dengan 4.00 4.00 4.00 Sanga t Baik
mengucapkan salam. Rata-rata 3.63 3.73 3.68 Kriteria Pengelolaan pembelajaran Sa-ngat Baik Sa-ngat Baik Sangat Baik
Dari Tabel 4.1 dapat diamati perolehan rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu sebesar 3.68. berdasarakan tabel 3.2 dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap kemampuan guru mengelola pembelajaran secara keseluruhan ditinjau dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua dikatakan sangat baik.
2. Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa didapat dari pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) untuk materi Teorema Phytagoras. Aktivitas siswa yang diamati yaitu aktivitas siswa disetiap kelompok yang diharapkan dapat merepresentasikan aktivitas siswa secara keseluruhan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Aktivitas siswa diamati oleh seorang pengamat yang mengamati aktivitas siswa dengan indikator-indikator yang telah disiapkan dalam lembar observasi aktivitas siswa. Data tentang hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Keterangan:
A : Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru
B : Membaca dan memahami masalah yang ada dalam LKS
C : Melakukan diskusi dengan anggota kelompoknya N o Akti vitas yang dia mati Kelompok Ra ta- ra-ta ti ap ak ti vi tas Krite-ria 1 2 3 4 5 6 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 A 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3. 91 Sangat Aktif 2 B 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3. 75 Sangat Aktif 3 C 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3. 83 Sangat Aktif 4 D 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3. 83 Sangat Aktif 5 E 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3. 75 Sangat Aktif 6 F 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3. 67 Sangat Aktif NA S 46 44 47 47 42 47 27 3 Rata -rata 3. 83 3. 66 3. 91 3. 91 3. 50 3. 91 3. 78 Sangat Aktif
D : Menyelesaikan masalah/menemukan jawaban dari masalah yang ada dalam LKS
E : Melakukan aktivitas yang ada dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
F : Mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas
Dari tabel 4.2 dapat diamati perolehan rata-rata aktivitas siswa dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu sebesar 3.78. berdasarkan tabel 3.3 dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap aktivitas siswa secara kesulurah ditinjau dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua dikatakan sangat aktif.
3. Kemampuan Koneksi Matematika Siswa
Dalam penelitian ini kemampuan koneksi matematika diperoleh setelah menegerjakan tes tersebut pada pertemuan ketiga. Tes koneksi matematika siswa pada pertemuan ketiga diikuti oleh 22 siswa kelas VIII A1 MTs Nurul Huda Sedati. Berdasarkan nilai tes koneksi matematika sisiwa diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.3
Data Kemampuan Koneksi Matematika Siswa
No. Nama Siswa Nilai Tes Koneksi Matematika Tingkat Kemampuan Koneksi Matematika Siswa 1 MAN 84.6 Baik 2 MFRA 71.1 Baik 3 MFAA 71.1 Baik 4 MSZ 75.0 Baik 5 MSAN 75.0 Baik 6 MVA 65.3 Cukup 7 NFR 90.3 Sangat Baik 8 AS 73.0 Baik 9 AAP 84.6 Baik 10 AZSP 69.2 Cukup
11 CAP 71.1 Baik 12 CNK 78.8 Baik 13 DN 63.4 Cukup 14 EK 80.7 Baik 15 HWS 67.3 Cukup 16 JSF 73.0 Baik 17 KAR 80.7 Baik 18 KU 90.3 Sangat Baik 19 NI 80.7 Baik 20 NF 80.7 Baik 21 NAA 78.8 Baik 22 SNBR 80.7 Baik
Berdasarkan tabel 4.3dapat diketahui bahwa nilai tes koneksi matematika siswa cukup beragam setelah diterapkan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dan didapat presentase ketuntasan klasikal sebesar 81,8% jadi dapat disimpulkan ketuntasan klasikal tercapai.
4. Respon Siswa
Respon siswa terhadap pembelajaran dalam penelitian ini yaitu tanggapan siswa terhadap pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) khususnya mengenai materi Teorema Phytagoras. Angket respon diisi oleh siswa pada pertemuan ketiga setelah siswa mengerjakan tes koneksi matematika untuk menanggapi pembelajaran yang telah diterapkan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Berdasarkan angket respon yang telah diisi oleh siswa diperolah hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Respon Siswa
N o Indi- kator yang dini-lai
Banyak siswa yang memilih NRS % NRS Kriter ia SS (3) S (2) CS (1) T S (0) 1 . A 17 5 0 0 61 92.4 % Sangat Positif 2 . B 9 11 2 0 49 74.2 4% Positif 3 . C 12 7 2 1 52 78.7 8% Sangat Positif 4 . D 11 10 1 0 54 81.8 1% Sangat Positif 5 . E 4 17 1 0 47 71.2 1% Positif 6 . F 9 11 2 0 51 77.2 7% Sangat Positif Keterangan:
A : Saya merasa senang dalam mengikuti pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs).
B : Saya lebih suka belajar matematika dengan pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs).
C : Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) merupakan hal yang baru bagi saya sehingga menambah pengalaman bagi saya. D : Pembelajaran Conceptual Understanding
Procedures (CUPs) ini dapat menambah keingintahuan saya terhadap masalah matematika. E : Saya termotivasi belajar setelah diterapkannya
pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs).
F : Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dapat melatih saya menyelesaikan masalah dalam bentuk soal cerita teorema phytagoras.
Berdasarkan tabel 4.4 Dapat diperhatikan bahwa seluruh jawaban respon siswa dari 22 siswa terhadap pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) khususnya pada materi Teorema Phytagoras menunjukan kategori respon positif atau sangat positif dengan presentase ≥50% untuk masing-masing pernyataan. Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan, banyaknya respon siswa yang termasuk dalam kategori positif mencapai 50% dan banyaknya respon siswa yang termasuk dalam kategori sangat positif mencapai 50%. Sesuai indikator yang ditetapkan yaitu jika ≥50% dari seluruh butir pernyataan termasuk dalam kategori sangat positif atau positif maka respon siswa dikatakan positif. Sehingga