Kemampuan pegawai dalam penelitian ini diukur dengan keterampilan tenaga pelaksana, ketelitian tenaga pelaksana, penguasaan teknologi dan sikap petugas. Secara umum kemampuan pegawai Puskesmas Bandar Khalipah masih berada dalam posisi cukup baik. Yang dijawab oleh 15 orang (75%). Alasan yang lebih jelas dapat dilihat dari pertanyaan berikutnya yaitu mengenai tanggung jawab masing-masing pegawai. Ada 10 responden yang menyatakan masih sering terjadi tumpang tindih tanggung jawab. Artinya banyak responden yang menyatakan kadang-kadang pegawai tidak bekerja pada bidangnya masing-masing. Hal ini dikarenakan ketidakdisiplinan pegawai. Jadi jika pegawai yang satu belum datang maka akan digantikan oleh pegawai lain. Misalnya tenaga medis bagian obat belum datang di gantikan dulu oleh pegawai lain misalnya pegawai bagian ISPA.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Salah seorang pegawai Ibu Rosita Rambe (42 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Sejujurnya saya sendiri merasa aneh dengan disiplin pegawai disini, masih banyak pegawai yang tidak disiplin, datang dan pulang tidak tentu jam nya. Sayakan bagian ISPA, terkadang itu pegawai dibagian obat-obatan lama sekali datangnya sehingga pasien harus menunggu lama untuk mengambil obatnya. Terpaksa saya yang menggantikan.”(wawancara diolah 2011)
Jika dilihat dari segi ketelitian, pegawai Puskesmas sudah dalam posisi baik. Hal ini dapat di buktikan dengan jawaban seluruh responden, bahwa pihak Puskesmas tidak pernah melakukan kesalahan dalam mendiagnosis penyakit ataupun memberi obat dan resep obat. Menurut responden, pegawai tidak pernah melakukan kesalahan dalam mendiagnosis penyakit alasannya yaitu menurut mereka selama mereka berobat ke Puskesmas apa yang mereka rasakan sesuai dengan yang diberitahukan pegawai medis Puskesmas. Dan menurut mereka setelah berobat satu atau dua kali mereka lebih baik.
Tidak hanya itu peralatan sederhana yang tersedia juga dapat dikuasai dengan baik oleh pegawai Puskesmas. Seluruh pasien yaitu 100% menyatakan hal tersebut. pegawai Puskesmas dinilai sudah memahami fungsi dari tiap-tiap peralatan yang ada.
Sikap pegawai juga menjadi faktor penting dalam melakukan pelayanan kesehatan. Keramahan pegawai Puskesmas dapat memberi pengaruh banyak kondisi mental pasien yang datang berobat. Menurut responden, sikap para pegawai Puskesmas dinilai biasa saja oleh 12 orang (60%), sisanya 6 orang
menjawab ramah dan 2 nya lagi menjawab kurang. Hal ini terjadi karena masih adanya sikap personalitas. Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan Ibu Mala Hayati (33 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Pegawai disini ramah apalagi jika mereka mengenal kita, jika yang gak di kenal ya sikap mereka biasa saja.”(wawancara diolah 2011)
Namun secara keseluruhan kemampuan pegawai dapat dikatakan baik.
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu yang dilihat disini yaitu mengenai jadwal pelayanan Puskesmas, keberadaan pegawai Puskesmas selama jadwal pelayanan, kecepatan prosedur pelayanan. Menurut masyarakat, ada beberapa hal dimana Puskesmas tidak tepat waktu. Hal yang dimaksud adalah Pertama, pelayanan kesehatan yang tidak sesuai denga keinginan masyarakat. Jadwal pelayanan yang sampai pukul 15.30 hari senin-kamis, pukul 12.00 hari jumat, dan pukul 13.30 hari sabtu. Tetapi ini tidak sesuai keinginan masyarakat, menurut mereka seharusnya jam pelayanannya sampai sore apalagi tidak adanya dokter jaga hal ini membuat pasien terkadang kecewa. Hal ini sesuai dengan pengakuan Ibu Siti Hasanah (40 Thn) yang mengemukakan sebagai berikut:
“Menurut saya jam pelayanan Puskesmas ini terlalu cepat, terkadang tidak sampai sore. Seharusnya sampai jam 5 gitu, apalagi terkadang orang sakit kan tidak tahu jam, apalagi tidak ada dokter jaga di malam hari. Biasanya jika kami sakit pada saat jam pelayanan sudah tutup, kami biasanya minum obat dari warung dan menunggu untuk besok baru berobat ke Puskesmas.”(Wawancara diolah 2011)
Pelayanan kesehatan yang tidak selalu sesuai dengan jadwal pelayanan seharusnya. Ada 13 orang (65%) masyarakat yang menyatakan hal ini. Menurut masyarakat Puskesmas pada umumnya di buka terlambat dari jadwal yang ada, tidak sesuai dengan jadwal buka seharusnya yaitu pukul 08.00 WIB. Selain itu pegawai Puskesmas tidak selalu berada di tempat (puskesmas) selama jadwal yang ada. Sebagian besar responden yaitu 12 orang (60%) menyatakan bahwa pegawai puskesmas tidak selalu berada di tempat selama jadwal pelayanan. Masih menurut responden, jika kita datang ke Puskesmas pada pukul 12.00 WIB keatas, kita tinggal hanya menemukan beberapa orang saja, bahkan tidak jarang tidak ada orang sama sekali, sehingga Puskesmas di tutup.
Hal ini sesuai yang disampaikan oleh salah seorang informan/responden yaitu Ibu Rina Susnawati (44 tahun) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Saya pernah datang berobat ke Puskesmas ini pukul 08.00 pagi tapi Puskesmas belum buka dan setelah saya menunggu baru Pukul 09.00 baru buka. Padahal keadaan anak saya sudah parah. Setelah anak saya ditangani, saya harus menunggu lagi untuk obatnya karena pegawai apoteknya belum datang. Untuk pemeriksaan dahak anak saya, saya harus membayar Rp 10.000 dan untuk kartu Rp 6000, saya merasa kurang puas dengan pelayanan di sini.”
Kemungkinan ini terjadi karena pegawai Puskemas selain dokter terkadang merasa mampu melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang di lakukan di rumahnya ataupun tempat prakteknya (sebagaimana hasil wawancara dengan pegawai puskesmas) padahal bagaimanapun jika tidak ada halangan yang benar-benar berarti, dokter seharusnya harus selalu berada di Puskesmas.
Selain hal di atas, Kecepatan prosedur pemeriksaan juga diakui cepat oleh 6 orang dan sisanya 12 orang menyatakan biasa saja, sedangkan yang menjawab lambat 2 orang. Begitu juga respon petugas terhadap pasien, sebagian besar responden menyatakan cepat yaitu 13 orang (65%), sedang sisanya sebanyak 7 orang (35%) menyatakan biasa saja, yang menyatakan lambat sama sekali tidak ada.
Dari pembahasan di atas berdasarkan indikator ketepatan waktu, pelayanan kesehatan Di puskesmas Bandar Khalipah kurang Efektif.
4. Kelengkapan Fasilitas
Fasilitas adalah salah satu faktor penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas. Fasilitasnya adalah berbentuk fasilitas medis dengan tujuan sebagai wahana pemberian pelayanan kesehatan bagi pasien. Menurut hasil kuestioner dan wawancara, fasilitas Puskesmas Bandar Khalipah masih berada dalam kondisi cukup baik. Dari segi ketersediaan peralatan yang dapat menunjang pelayanan kesehatan. Puskesmas Bandar Khalipah belum memiliki alat-alat yang lengkap untuk rawat inap. Dari segi ketersediaan peralatan yang dapat menunjang pelayanan kesehatan, Puskesmas Bandar Khalipah peralatan yang dimiliki cukup lengkap hal ini di buktikan dengan jawaban 12 orang (60%). Mengapa mereka menjawab cukup lengkap karena responden tahu peralatan yang tersedia cukup untuk pelayanan rawat jalan, sedangkan untuk rawat inap masih kurang.
Hal ini juga didukung dengan jawaban pegawai Puskesmas Ibu Linda Elita (40 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“ Peralatan di sini cukup lengkap, tapi misalnya peralatan untuk rawat inap masih kurang seperti tempat tidur dan tabung oksigen yang masih hanya satu dan peralatan rawat inap lainnya.”(wawancara diolah 2011) Pihak Puskesmas selaku pihak yang mengetahui secara detail keberadaan fasilitas Puskesmas menyatakan fasilitas yang ada di Puskesmas ini masih diprioritaskan fasilitas untuk rawat jalan, sedangkan untuk rawat inap belum menjadi Prioritas utama. Hal ini penulis katakana karena sebian besar masyarakat masih memilih Rumah sakit ataupun Klinik Dokter Praktek untuk rawat inap.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh pegawai Puskesmas Ibu Rosita Rambe (42 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Pelayanan di Puskesmas ini 24 jam, tetapi hanya untuk rawat inap saja.
Untuk pengurusan kartu,administrasi, maupun obat-obatan tidak ada.
Karena pegawai siaga di sini tidak ada, apalagi dokter siaga. Ini yang membuat tidak ada pasien lagi yang datang ke Puskesmas ini untuk rawat inap.”(Wawancara diolah 2011)
Tidak hanya fasilitas, tetapi prioritas utama sebaiknya justru mempersiapkan kemampuan pegawai Puskesmas untuk sebuah pelayanan rawat inap. kemampuan yang dimaksud bukan hanya dari ilmu tapi juga mental, mengingat seringnya pegawai tidak ada di tempat selama jadwal pelayanan, apalagi untuk siaga di Puskesmas untuk pelayanan rawat inap. hal ini berikutnya adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk berobat inap di Puskesmas.
Dari segi fisik Puskesmas, menurut sebagian besar informan, kondisi Puskesmas cukup nyaman, ada 16 orang (80%) yang menyatakan begitu. Apalagi setelah adanya renovasi bangunan Puskesmas ini. Sebagian responden menyatakan begitu karena belum seluruh ruangan selesai di renovasi.
Dengan pembahasan di atas dapat di simpulkan untuk indikator kelengkapan fasilitas, Puskesmas Bandar Khalipah cukup lengkap.
5. Pelayanan administrasi
Pelayanan administrasi memang bukan pelayanan utama yang dilakukan oleh pihak Puskesmas, namun harus diakui pelayanan administrasi tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas.
Pelayanan administrasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas, dinilai baik oleh masyarakat/pasien yang menjadi informan dalam penelitian ini. Seluruh reaponden menyatakan diberikan kartu sakit ketika pertama kali berobat ke Puskesmas. Pihak Puskesmas juga memiliki arsip lengkap mengenai sejarah penyakit seseorang. Hal ini di jawab 14 orang (70%) , sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu mengenai keberadaan arsip tersebut. hal ini dinilai wajar, karena pasien yang datang berobat tidak terlalu memperhatikan hal tersebut, walaupun pihak Puskesmas akan selalu memeriksa hal tersebut apabila pasien membawa kartu sakitnya.
Pelayanan administrasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Bandar Khalipah ternyata memungut biaya. Ini dijawab oleh 16 orang (80%), dan sisanya menyatakan tidak tahu. Hal tersebut dibenarkan oleh pernyataan Ibu Mala Hayati (33 tahun) yang pada saat itu sedang berobat dan meminta surat rujukan ke Rumah Sakit. Tanpa menunggu lama, surat rujukan tersebut sudah bisa diambil.
Di tambah lagi untuk surat keterangan sehat atau sakit, tidak ditentukan biayanya sehingga adanya pegawai nakal yang meminta biaya yang cukup besar.
Hal ini dibenarkan oleh Ibu Putri (24 thn) seorang guru SD Negeri di Marelan yang mengemukakan sebagai berikut :
“Saya hamil 9 Bulan, jadi untuk mendapat cuti dari kantor, saya harus menyertakan surat keterangan melahirkan dari Puskesmas. Saat saya mengurus surat itu, bagian tata usaha meminta biaya Rp. 50.000. saya terkejut. Karena saya butuh akhirnya mau tidak mau ya saya bayar saja.”
(wawancara diolah 2011)
Walaupun adanya pungutan untuk biaya pengurusan surat-surat tetapi prosedurnya cepat, tidak berbelit belit. Hal ini dinyatakan oleh 13 orang (65%), dan sisanya menyatakan biasa saja. Hal ini juga sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Puskesmas Bandar Khalipah yakni dr. Dina Safitri yang mengemukakan sebagai berikut :
“Prosesnya mudah dan langsung. Jika yang memiliki JAMKESMAS langsung diproses surat rujukannya. Tetapi jika umum, dengan menggunakan KTP saja dan jika untuk masyarakat kurang mampu, harus membawa surat keterangan dari lurah atau camat baru bisa di proses di puskesmas.”(Wawancara diolah 2011)
Hal ini merupakan sebuah kemajuan besar dalam pengurusan surat-surat. Pihak Puskesmas sudah dapat melakukan pelayanan administrasi yang cukup baik.
6. Bermanfaat
Pelayanan kesehatan hendaknya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar Puskesmas Bandar Khalipah. Pada umunya manfaatnya yaitu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas Bandar Khalipah memiliki manfaat nyata bagi masyarakat di daerah ini. Ada 17 orang (85%) yang menjawab Puskesmas Bandar Khalipah memiliki manfaat nyata sedangkan sisanya 3 orang menyatakan cukup. Manfaat nyatanya yaitu Puskesmas sebagai tempat berobat terdekat masyarakat, dan adanya program berobat gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Selain itu Puskesmas Bandar Khalipah juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat , ada 18 orang (90%) menjawab ya, dan sisanya menjawab kadang-kadang. Untuk manfaat pengobatan yaitu pasien banyak yang merasa lebih baik setelah berobat ke Puskesmas. Ada 12 orang (60%) yang menyatakan hal tersebut, dan sisanya menyatakan tidak selalu. Pada umumnya bagi masyarakat yang merasa tidak selalu lebih baik setelah berobat, akan kembali lagi ke Puskesmas untuk memastikan Penyakitnya. Jika penyakit yang tidak dapat ditangani oleh Puskesmas, langsung akan dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Manfaat lainnya yaitu berkurangnya penularan penyakit menular. Ada 17 orang (85%) yang menyatakan wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah tidak pernah mendapat penyakit menular. Kalaupun ada masyarakat yang terjangkit, tidak sampai mewabah, hanya terbatas pada beberapa orang saja.
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang efekivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah dan faktor penghambatnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
Secara garis besar pelayanan kesehatan Puskesmas Bandar Khalipah sudah berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah terdiri dari enam indikator yaitu tercapainya tujuan, kemampuan pegawai, ketepatan waktu, kelengkapan Fasilitas, serta bermanfaat.
1. Tercapainya Tujuan : jika dilihat dari indikator ini, pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah sudah berada pada posisi yang cukup baik. Tujuan pelayanan kesehatan yang antara lain adalah memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengadakan pelayanan pengobatan, dan memulihkan kesehatan sudah cukup tercapai.
2. Kemampuan Pegawai : kemampuan pegawai dalam hal ini diukur dari ketrampilan tenaga pelaksana, ketelitian, penguasaan teknologi dan sikap pegawai. Kemampuan pegawai di Puskesmas Bandar Khalipah dikatakan baik hal ini terlihat dari keberhasilan tidak pernah mangalami kesalahan
dalam mendiagnosis penyakit dan tidak pernah menelantarkan pasien karena masalah rujukan . kemamapuan pegawai sudah berada pada posisi baik.
3. Ketepatan waktu : Menurut informan jadwal pelayanan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat dan tidak selalu sesuai dengan jadwal pelayanan yang seharusnya. Selain itu pada jadwal yang seharusnya, pegawai Puskesmas tidak selalu berada di tempat. Tetapi jika dilihat dari segi prosedur pemeriksaan yang biasa saja dan respon dari pegawai yang biasa saja, maka jika dapat dikatakan untuk indikator ini, pelayanannya kurang baik sehingga kurang efektif.
4. Kelengkapan fasilitas : di Puskesmas Bandar Khalipah fasilitasnya cukup lengkap. Cuma untuk rawat inap masih belum. Dikarenakan untuk pelayanan rawat inap belum menjadi Prioritas. Tetapi secara umum untuk kelengkapan fasilitas dapat dikatakan cukup lengkap.
5. Pelayanan Administrasi : pelayanan kesehatan tidak terlepas dari pelayanan administrasi, di Puskesmas Bandar Khalipah, untuk pengurusan surat-surat sangat mudah dan cukup cepat. Seperti untuk pengurusan surat rujukan sangat mudah walaupun dikenakan biaya tetapi secara keseluruhan pelayanan administrasi Puskesmas Bandar Khalipah dalam posisi cukup baik.
6. Bermanfaat : dapat dilihat Puskesmas Bandar Khalipah jelas memberi manfaat nyata bagi masyarakat Bandar Khalipah, terutama dengan adanya Program berobat gratis bagi masyarakat kurang mampu. Manfaat yang paling dirasakan dengan adanya Puskesmas ini adalah meningkatnya derajat hidup sehat masyarakat, sebagai tempat berobat terdekat dan dalam menanggulangi penyakit menular.
7. Berdasarkan hal diatas maka penulis menyimpulkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Bandar Khalipah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator kemampuan pegawai, ketepatan waktu, sarana dan prasarana maupun tercapainya tujuan serta bidang administratif dan bermanfaat.
V.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka dapat pula dikemukakann saran-saran yaitu:
1. Agar tujuan pelayanan kesehatan dapat lebih tercapai penulis menyarankan agar pihak Puskesmas Bandar Khalipah lebih sering mempromosikan kegiatan atau program- program yang dibuat oleh Puskesmas.
2. Puskesmas Bandar Khalipah diharapkan secara terus-menerus meningkatkan dan memberikan pemahaman mengenai pengetahuan akan
pentinganya menjaga kesehatan kepada masyarakat baik secara perorangan, kelompok ataupun masyarakat.
3. Untuk indikator ketepatan waktu, penulis menyarankan agar Puskesmas buka sesuai dengan jadwal yang seharusnya, dan bagi pegawai Puskesmas harus berada di tempat selama jadwal pelayanan tersebut. Pegawai sebaiknya dilarang bahkan diberi sanksi jika menerima pasien dirumahnya, karena akan menyebabkan pasien di Puskesmas harus menunggu.
4. Puskesmas Bandar Khalipah dan Pemerintah sekiranya terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan menambah sarana dan prasarana dalam menunjang terlaksananya pelayanan kesehatan yang efektif dan memotivasi tenaga-tenaga kerja pada Puskesmas agar memberikan pelayanan yang semakin baik.