BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1 Gambaran umum Kecamatan Percut Sei Tuan III.1.1 Letak dan Geografisnya
Wilayah kecamatan Percut Sei Tuan mempunyai luas wilayah 190,79 km2.
Yang terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan, 5 desa dari wilayah kecamatan merupakan desa pantai dengan ketinggian dari permukaan air laut berkisar 10-20 m dengan curah hujan rata-rata 243%.
Pusat pemerintahan berkedudukan di Jalan Medan- Batang Kuis Desa Tembung dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah utara berbatas dengan Selat Malaka
Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Medan Batang Kuis dan Pantai Labu
Sebelah Selatan berbatas dengan Kota Medan
Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Labuhan Deli dan Kota Medan
III.1.2 Iklim
Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki iklim tropis dengan rata- rata setiap bulannya kelembaban sekitar 84%. Curah hujan sekitar antara 30- 340mm dengan periode tertinggi pada bulan Agustus-September, hari hujan perbulan sekitar 8-26 hari dengan periode hari hujan besar pada bulan Agustus-
September. Penyinaran matahari rata-rat 51% kecepatan udara rata-rata 1.10m/dtk dan tingkat penguapan sekitar 3,74 mm/hari. Temperature udara minimum 23,7 derajat Celcius dan maksimum 32,2 derajat Celcius.
III.1.3 Sarana Kesehatan
Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki 3 Puskesmas yaitu :
1. Puskesmas Bandar Khalipah terletak di desa Bandar Khalipah dengan mencakup wilayah kerja sebanyak 7 desa.
2. Puskesmas Kenangan terletak di desa kenangan dengan mencakup wilayah kerja sebanyak 2 desa dan 2 kelurahan.
3. Puskesmas Tanjung Rejo terletak di desa Tnajung rejo dengan mencakup wilayah kerja sebanyak 9 desa
III.2 Gambaran umum Puskesmas Bandar Khalipah III.2.1 Letak
Puskesmas Bandar Khalipah adalah salah satu sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan selain Puskesmas Kenangan dan Puskesmas Tanjung Rejo. Puskesmas Bandar Khalipah terletak di Jalan Bustaman pasar x desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Puskesmas Bandar khalipah memiliki 7 (tujuh) wilayah kerja yang meliputi : 1. Bandar Khalipah
2. Bandar Klippa
3. Bandar Setia 4. Sambirejo Timur 5. Laut Dendang 6. Sei Rotan 7. Kolam
Luas wilayah kerja Puskesmas Bandar khalipah yaitu 4.155 km2. memiliki batas :
Sebelah utara berbatas dengan Selat Malaka
Sebelah Timur berbatas dengan Kec. Batang Kuis dan Kec. Pantai Labu Sebelah Barat berbatas dengan Labuhan Deli dan Kota Medan
Sebelah Selatan berbatas dengan Kota Medan.
III.2.2 Keadaan Geografi
Keadaan geografi di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah adalah daerah pedesaan. Sarana perhubungan berupa jalan yang sudah sebagian besar di aspal dan dapat dilalui kendaraam roda dua dan roda empat.
Tabel 3.1
Data geografi wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 2010
No Desa Jumlah
Dusun
Luas Wilayah
Rasio terhadap
Jarak ke Kecamatan
(km2) luas total (%)
Percut Sei Tuan (km)
1 Bandar Khalipah 17 7.25 15.7 1.50
2 Bandar Klippa 20 18.48 40.1 0.50
3 Bandar Setia 10 3.5 7.5 4.00
4 Sambirejo Timur 11 4.16 9.0 2.50
5 Laut Dendang 9 1.7 3.6 6.00
6 Sei Rotan 13 5.16 11.1 3.00
7 Kolam 13 5.98 13.0 5.00
93 46 100
Sumber : Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka 2010
III.2.3 Keadaaan Penduduk
Pada tahun 2010, Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah berjumlah 151.643 jiwa dengan rincian 77.198 jiwa yang berjenis kelamin laki- laki dan 74.445 jiwa yang berjenis kelamin perempuan. Angka tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2
Data penduduk berdasarkan jenis kelamin wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2010
Desa Laki-laki Perempuan Lk+Pr
Bandar Khalipah 15890 15728 31618
Bandar Klippa 15330 14515 29845
Sambirejo Timur 11540 10902 22442
Laut Dendang 7240 7153 14393
Sei Rotan 10536 10600 21136
Kolam 7685 6916 14601
Bandar Setia 8977 8631 17608
77198 74445 151643
Sumber : Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka 2010
III.3 Visi dan Misi Puskesmas Visi
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat Misi
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya 2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayananan kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
III.4 Struktur Organisasi
III.5 Standar Pelayanan Puskesmas Bandar Khalipah Lama pelayanan tiap penderita per loket
Loket pendaftaran maksimal 3 menit Poli umum 5-10 menit
Poli gigi 5-30 menit Poli KIA 5-30 menit Jadwal Pelayanan Poli umum : setiap hari Poli gigi : setiap hari Poli KIA : setiap hari Waktu Pelayanan
Jam pelayanan loket Senin-kamis 08.00-15.30 Jumat 08.00-12.00 Sabtu 08.00-13.30 Penyedia pelayanan Hak
1. Membuat peraturan-peraturan yang berlaku di Puskesmas dengan kondisinya secara partisipatif
2. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya
Kewajiban
1. Memberikan informasi pelayanan kepada pengguna layanan
2. Mendaftarkan pengguna layanan dan melakukan pelayanan sesuai dengan prosedur tetap pelayanan
3. Melayani sesuai dengan standar pelayanan
4. Menegur pengguna layanan yang tidak menaati ketentuan pelayanan.
Hak dan kewajiban pengguna layanan Hak
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib pelayanan 2. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan 3. Mendapatkan informasi atas
a. Penyakit yang di derita
b. Tindakan medis yang dilakukan
c. Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan medis dan cara d. Perkiraan biaya pelayanan
4. Meminta konsultasi medis
5. Menyampaikan keuahan, saran dan kritik Kewajiban
1. Membawa KTP
2. Membawa kartu berobat
3. Membayar sesuai tariff Perda kecuali bagi pemegang kartu GAKIR/ ASKES 4. Mengikuti alur pelayanan
5. Menaati aturan pelayanan III.6 Ketenagaan
Puskesmas didirikan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh para sumber daya manusia yang ada di puskesmas. Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas Bandar khalipah , tenaga kesehatan yang ada sebanyak 87 orang. Dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :
Tabel 3.1
Penyebaran tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas Bandar khalipah tahun 2010
Unit Kerja
Medis Perawat Dan bidan
Gizi Analis Sanitasi Kesmas Farmasi Jlh
Pusks Bdr khalipah
3 35 2 3 1 6 1 54
Pustu 26 1 27
Poskesdes 6 6
Dan berdasarkan laporan yang berasal dari puskesmas Bandar khalipah, 3 unit pustu dan 3 unit poskesdes. Di wilayah kerja puskesmas Bandar khalipah tahun 2010 rasio tenaga kerja per 100.000 penduduk adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Rasio tenaga kesehatan puskesmas Bandar khalipah tahun 2009 Tenaga kesehatan Rasio per 100.000 pdkk Dokter umum 4,62 Dokter gigi 1,98 Tenaga kefarmasian 0,66 Tenaga gizi 0,66 Perawat 11,21 Perawat gigi 0,99 Bidan 26,38 Tenaga ahli kesehatan masyarakat 3,96 Tenaga ahli sanitasi 0,33 Tenaga teknis medis( analis lab, TEM dan 198 Penata Rontgen, Penata Anastesi dan
Fisioterapis)
III.7 Fasilitas dan Peralatan 1. Fasilitas Gedung
Faslitas gedung ataupun ruangan yang dimiliki Puskesmas Bandar Khalipah adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jumlah Fasilitas Gedung Puskesmas Bandar Khalipah
No Fasilitas Gedung Jumlah
1. Ruang Poli Umum 1
2. Ruang Poli Gigi 1
3. Ruang KIA/KB 1
4. Ruang Apotik 1
5. Ruang Periksa 1
6. Ruang Kartu 1
7. Ruang Imunisasi 1
8. Ruang Tunggu 1
9. Laboratorium 1
10. Ruang informasi 1
11. Ruang tata usaha 1
12. Ruang kepala peskesmas 1
13. Ruang Rawat Inap 1
14. Kamar Mandi 3
15. Tempat Tidur 5
16. Ruang Sanitasi 1
17. Ruang Pemeriksaan IMS 1
18. Ruang VCT 1
19. Ruang Persalinan 1
20. Ruang Gizi 1
2. Fasilitas Administrasi
Perlengkapan yang dimiliki oleh puskesmas Bandar Khalipah dalam menjalankan peranannya agar terlaksananya laporan administrasi antara lain meja, kursi, lemari arsip, satu unit komputer, kartu berobat pasien, buku catatan arsip, kartu laporan, formulir kegiatan lapangan, buku laporan kegiatan, kartu KIA/KB, buku bendahara, papan tulis.
3. Fasilitas Alat Kesehatan
Adapun peralatan yang dimiliki Puskesmas Bandar Khalipah antara lain :
• Alat-alat pemeriksaan kesehatan
• Alat-alat pertolongan persalinan
• Alat-alat P3K
• Timbangan Bayi dan dewasa
• Dental Unit Chair
• Alat-alat perawatan gigi
• Alat-alat laboratorium sederhana
• USG
4. Fasilitas Obat-obatan
Puskesmas Bandar Khalipah dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya memulihkan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh perlengkapan obat-obatan antara lain :
a. Obat-obat Inpres b. Obat-obat Askes c. Obat-obat GAKIN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Penelitian
Bab ini berisikan uraian data hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder.
Data-data primer tersebut didapat dengan melalui penyebaran kuestioner maupun dengan wawancara mendalam di Puskesmas Bandar Khalipah.
IV.1.1 Karakteristik Responden
Data adalah hasil yang diperoleh dari penelitian, maka diperoleh adanya penyajian data dalam suatu penelitian agar terlihat sempurna. Penyajian data karakteristik responden bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki responden, sehingga memudahkan penulis dalam mengadakan analisis penelitian nantinya. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 8 40
2 Perempuan 12 60
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 20 orang, 8 orang (40%) adalah berjenis kelamin laki-laki dan 12 orang (60%) berjenis kelamin perempuan. Dari data ini, tergambar bahwa pasien Puskesmas Bandar Khalipah berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding pasien yang berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 4.2
Identitas responden berdasarkan usia
Usia Jumlah Persentase
<20 tahun 0 0
21 Tahun-30 Tahun 2 10
31 Tahun-40 Tahun 9 45
41 Tahun-50 Tahun 6 30
>50 Tahun 3 15
Jumlah 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 20 responden. Mayoritas berusia 31-40 tahun sebanyak 9 orang (45%), yang berusia 41-50 tahun sebanyak 6 orang (30%), yang berusia di atas 50 tahun sebanyak 3 orang (15%), dan sisanya diatas 21-30 tahun sebanyak 2 orang (10%) terlihat bahwa banyaknya pasien yang berobat di Puskemas Bandar Khalipah tersebut berusia 31 sampai 40 tahun.
Tabel 4.3
Identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir
Jenjang pendidikan Jumlah Persentase
SD-SMP 13 65
SLTA 7 35
DIPLOMA 0 0
Sarjana 0 0
Jumlah 20 100
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 20 responden, 13 orang berpendidikan SD-SMP (65%), pendidikan SLTA sebanyak 7 orang (35%), sedangkan yang berpendidikan diploma dan sarjana tidak ada, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat pendidikan pasien adalah tamatan SD sampai SMP.
Tabel 4.4
Identitas responden berdasarkan pekerjaannya
Pekerjaan Jumlah Persentase
Petani 7 35
Buruh 3 15
Wiraswasta 6 30
Pegawai 1 5
Lainnya 3 15
Jumlah 20 100
IV.1.2 Penyajian data tentang efektivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Dalam penelitian ini peneliti membuat kuestioner dan di ikuti dengan wawancara terhadap pasien yang datang berobat ke Puskesmas Bandar Khalipah.
Kenapa 20 orang, dikarenakan sampai responden/informan ke 20 jawabannya hampir sama bahkan sama. Jadi dapat kita tentukan titik jenuh. Dimana setiap pasien harus menjawab 31 pertanyaan yang dilengkapi dengan alasannya mengenai pelayanan kesehatan dengan indikator sebagai berikut :
1. Tercapainya Tujuan
Tujuan pelayanan kesehatan adalah memelihara kesehatan, mencegah penyakit, dan memulihkan kondisi pasien yang telah sembuh untuk kemabali kepada kondisi sebalum dia sakit. Dalam melakukan pelayanannya Puskesmas Bandar Khalipah pertama-tama harus dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerjanya, agar dapat mencapai tujuannya sebagai wadah yang memberi pelayanan kesehatan. Berikut ini tabel yang menunjukkan tanggapan pasien mengenai keterjangkauan Puskesmas Bandar Khalipah.
Tabel 4.5
Distribusi jawaban responden apakah Puskesmas dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerjanya
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 5 25
2 Kadang-kadang 12 60
3 Tidak 3 15
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas Bandar Khalipah tidak selalu dapat menjangkau masyarakat yang berada di wilayah kerjanya. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya kuestioner yang menjawab kadang-kadang yaitu sebanyak 12 orang (60 %), dan yang menjawab selalu dapat menjangkau ada 5 orang (25 %), sedangkan yang menjawab tidak hanya 3 orang (15 %). Pada umumnya masyarakat yang menjawab kadang-kadang karena jauhnya jarak puskesmas dari desa yang mereka tinggali/tempati, dan sangat kurangnya transportasi umum yang bisa menghantarkan sampai ke Puskesmas.
Dalam usaha mencapai tujuannya untuk memelihara kesehatan masyarakat yang ada diwilayahnya. Puskesmas Bandar Khalipah seharusnya mengadakan pendidikan kesehatan atau penyuluhan sebagai salah satu cara untuk memelihara kesehatan masyarakat. Berikut ini tabel yang menunjukkan jawaban informan mengenai keberadaan pendidikan kesehatan atau penyuluhan yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah.
Tabel 4.6
Distribusi jawaban responden tentang adanya kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang dilakukan Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Pernah 12 60
2 Tidak pernah - 0
3 Tidak tahu 8 40
Total 20 100 Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas pernah mengadakan pendidikan kesehatan atau penyuluhan dalam waktu belakangan ini. Hal ini dijawab oleh responden sebanyak 12 orang (60 %), sedangkan yang menjawab tidak, tidak ada dan tidak tahu sebanyak 8 orang (40 %). Pada umumnya yang menjawab tidak tahu adalah dari jenis kelamin lak-laki. Hal ini disebabkan karena pada umumnya pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan yang wajib dilaksanakan satu kali dalam sebulan berbarengan dengan kegiatan posyandu (setelah posyandu) sehingga yang banyak mengetahui adalah kaum ibu.
Persediaan obat di Puskesmas merupakan salah satu bagian utama dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah. Berikut ini adalah tanggapan responden mengenai ketersediaan obat di Puskesmas Bandar Khalipah.
Tabel 4.7
Distribusi jawaban responden tentang persediaan obat di Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Selalu tersedia 20 100
2 Kadang-kadang - 0
3 Tidak pernah - 0
Total 20 100 Sumber : Kuestioner 2011
Tabel diatas menunjukkan bahwa persediaan obat di Puskesmas selalu tersedia sesuai dengan keinginan pasien. Seluruh responden menyatakan hal tersebut (100%). Memang obat-obatan yang tersedia di Puskesmas adalah obatan- obatan untuk jenis penyakit ringan. Dan untuk penyakit berat akan di rujuk ke Rumah sakit ataupun di beri resep oleh dokter.
Masalah rujukan menjadi masalah yang sangat mendasar bagi Puskesmas Bandar Khalipah , karena Puskesmas Bandar Khalipah tidak lagi melakukan pelayanan untuk rawat inap, maka masyarakat yang harus rawat inap harus dirujuk ke Rumah sakit terdekat. Berhubungan dengan masalah ini berikut ini tabel yang menunjukkan tanggapan responden mengenai masalah rujukan, apakah ada pasien yang terlantar karena masalah rujukan tersebut.
Tabel 4.8
Distribusi jawaban responden mengenai apakah ada pasien yang terlantar sampai meninggal karena terlambat dirujuk.
No Kategori Jumlah Persentase
1 Tidak Pernah 20 100
2 Beberapa - 0
3 Sering - 0
Total 20 100
Sunber : Kuestioner 2011
Tabel diatas menunjukkan bahwa belum pernah ada kejadian pasien yang meninggal dunia di Puskesmas dikarenakan terlambat di rujuk ke Rumah Sakit terdekat. Seluruh masyarakat menjawab tidak pernah hal tersebut terjadi (20 orang atau 100 %). Tidak ada masyarakat yang menjawab beberapa, apalagi yang mengatakan sering.
Selanjutnya data berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jawaban responden mengenai keberadaan program pemulihan di Puskesmas Bandar Khalipah.
Tabel 4.9
Distribusi jawaban responden mengenai apakah Puskesmas memiliki program khusus Pemulihan.
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ada - 0
2 Tidak ada 3 15
3 Tidak tahu 17 85
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari data yang disajikan dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa walaupun ada beberapa masyarakat yang kembali ke puskesmas untuk mengalami proses
pemulihan, sangat sedikit pasien, terutama yang mengetahi keberadaan program khusus Puskesmas untuk pemulihan. Hanya ada 3 orang dari 20 (15%) yang benar-benar mengetahui bahwa Puskesmas tidak memiliki program pemulihan, 17 orang lainnya (85%) menyatakan tidak tahu.
2. Kemampuan Pegawai
Data ini diambil mengenai sejauh mana kemampuan pegawai Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kemampuan pegawai Puskesmas yang dimaksud diukur dengan melihat ketrampilan, ketelitian, penguasaan teknologi serta termasuk didalamnya sikap petugas terhadap pasien.
Berikut ini tabel tanggapan responden mengenai kemampuan pegawai Puskesmas Bandar Khalipah secara garis besar.
Tabel 4.10
Distribusi jawaban responden mengenai kemampuan pegawai Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Baik 1 5
2 Cukup baik 15 75
3 Kurang baik 4 20
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel diatas pegawai cukup baik melaksanakan tugas-tugasnya. Ada 1 orang (5 %) dari 20 orang yang sangat puas dengan kemampuan pegawai, dan
ada juga 15 orang (75%) mengatakan cukup baik, jumlah yang sangat jauh berbeda dengan yang menyatakan baik. Dan sedangkan 4 orang (20%) menyatakan kurang baik terhadap kemampuan pegawai.
Kemampuan pegawai juga dapat dilihat dari kemampuan mereka mengerjakan tugas dan tanggung jawab mereka sesuai dengan bidangnya masing- masing. Berikut ini tabel tanggapan responden mengenai pegawai Puskesmas apakah bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Tabel 4.11
Distribusi jawaban responden mengenai apakah pegawai Puskesmas bekerja sesuai bidangnya masing-masing
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 6 30
2 Kadang-kadang 10 50
3 Tidak 4 20
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Pegawai Puskesmas ternyata tidak selalu bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sebanyak 10 orang (50%) menyatakan demikian. Sedangkan yang menyatakan ya hanya ada 6 orang (30%) dan yang menyatakan tidak ada 4 orang (20%). Menurut para responden yang menjawab kadang-kadang, kejadian
ini bisa terjadi karena pegawai Puskesmas tidak tepat waktu datang ke Puskesmas, sehingga tugasnya harus digantikan oleh pegawai lain.
Kemampuan pegawai juga dapat dilihat melalui ketelitian mereka dalam melakukan tugas dapat dilihat melalui pertanyaan apakah pegawai Puskesmas pernah melakukan kesalahan dalam mendiagnosis penyakit. Berikut ini adalah tabel penyajian tanggapan responden mengenai hal tersebut.
Tabel 4.12
Distribusi jawaban responden mengenai apakah pihak Puskesmas pernah melakukan kesalahan dalam mendiagnosis penyakit
No Kategori Jumlah Persentase
1 Pernah 0 0
2 Kadang-kadang 0 0
3 Tidak pernah 20 100
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Tabel diatas menunjukkan pihak Puskesmas tidak pernah melakukan kesalahan dalam mendiagnosis penyakit ini ditunjukkan bahwa 20 orang (100%) atau keseluruhan responden menjawab tidak pernah. Kenapa mereka menjawab tidak pernah alasannya yaitu menurut mereka selama mereka berobat ke Puskesmas apa yang mereka rasakan sesuai dengan yang diberitahukan pegawai
medis Puskesmas. Dan menurut mereka setelah berobat satu atau dua kali mereka lebih baik.
Sikap pegawai juga menjadi faktor penting dalam melakukan pelayanan kesehatan. Keramahan pegawai Puskesmas dapat memberi pengaruh banyak kondisi mental pasien yang datang berobat. Mengenai hal ini akan ditampilkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.13
Distribusi jawaban responden mengenai keramahan pegawai Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ramah 6 30
2 Biasa saja 12 60
3 Kurang ramah 2 10
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Menurut 6 orang (30%) dari 20 orang, pegawai Puskesmas bersikap ramah terhadap pasien yang datang ke Puskesmas. Sedangkan 12 orang (60%) menyatakan biasa saja dikarenakan menurut mereka, pegawai akan bersikap ramah dengan pasien yang mereka kenal saja, tetapi untuk yang mereka tidak kenal sikap mereka biasa saja. Dan yang menjawab kurang ramah ada 2 orang (10%).
Peralatan yang digunakan di Puskesmas Bandar Khalipah masih dikatakan peralatan yang sederhana saja. Hanya terbatas pada peralatan untuk rawat jalan.
Untuk peralatan rawat inap belum lengkap. Pegawai Puskesmas dituntut untuk menguasai seluruh peralatan tersebut, paling tidak yang berhubungan dengan tugasnya. Berikut ini adalah tabel menjelaskan hal tersebut.
Tabel 4.14
Distribusi jawaban responden mengenai apakah pegawai Puskesmas dapat menguasai seluruh peralatan di Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 20 100
2 Kadang-kadang 0 0
3 Tidak 0 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Menurut tabel diatas peralatan yang ada di Puskesmas dapat dikuasai oleh pegawai Puskesmas , keseluruhan dari responden menjawab ya, sedangkan yang menjawab kadang-kadang dan tidak yakni nihil (0).
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu yang dilihat disini yaitu mengenai jadwal pelayanan Puskesmas, keberadaan pegawai Puskesmas selama jadwal pelayanan, kecepatan
prosedur pelayanan. Berikut adalah tabel yang menunjukkan jadwal pelayanan puskesmas apakah sudah sesuai dengan keinginan masyarakat.
Tabel 4.15
Distribusi jawaban responden mengenai jadwal pelayanan Puskesmas sesuai dengan keinginan masyarakat.
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 2 10
2 Tidak 18 90
3 Tidak tahu - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jadwal pelayanan Puskesmas yang ada sekarang tidak sesuai dengan keinginan sebagian besar masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan sedikitnya responden yang menjawab iya untuk pertanyaan pada nomor ini. Responden yang menjawab ya sebanyak 2 orang (10 %), tapi pasien yang menjawab tidak yaitu sebanyak 18 orang (90 %). responden yang menjawab tidak sebenarnya dikarenakan mereka merasa bahwa jadwal yang berjalan sehari-harinya tidak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka berharap waktu pelayanan di perpanjang. Karena Puskesmas ini merupakan harapan untuk
masyarakat yang kurang mampu. Karena walaupun klinik-klinik dokter terdekat waktu pelayanannya 24 jam tetapi dapat dikatakan sangat mahal.
Jadwal pelayanan Puskesmas harus sesuai dengan jadwal pelayanan baku yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini adalah tabel yang menyatakan hal tersebut.
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban responden apakah pelayanan puskesmas sesuai dengan jadwal yang ada
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 1 5
2 Kadang-kadang 6 30
3 Tidak 13 65
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel diatas dapat dilihat ada 6 orang (30 %) yang menyatakan bahwa jadwal pelayanan Puskesmas tidak selalu sesuai dengan jadwal yang ada. Ini lebih banyak daripada responden yang menjawab tidak sebanyak 13 orang (65%).
Sedangkan yang menjawab ya hanya 1 orang (5%).
Selama jadwal pelayanan yang seharusnya, seperti yang telah ditetapkan, seluruh pegawai Puskesmas harus berada di Puskesmas untuk melakukan
tugasnya. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jawaban responden mengenai Keberadaan pegawai Puskesmas selama jadwal baku.
Tabel 4.17
Distribusi jawaban responden mengenai apakah pegawai Puskemas selalu berada di tempat selama jadwal pelayanan
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 6 30
2 Kadang-kadang 12 60
3 Tidak 2 10
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Menurut responden pegawai Puskesmas ternyata tidak selalu berada di tempat selama jadwal pelayanan. Hanya beberapa petugas saja yang berada di tempat sesuai dengan jadwal yang ada. Hal ini terutama ditujukan ke dokter, yang sering sekali tidak berada di tempat. Responden yang menjawab kadang-kadang ada 12 orang (60%), sedang yang menjawab ya hanya 6 orang (30%) , dan yang menjawab tidak ada hanya 2 orang (10%).
Jenjang prosedur pemeriksaan berpengaruh terhadap lamanya waktu yang diperlukan masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan atau pengobatan.
Jenjang prosedur yang tidak berbelit-belit dan sudah tetap yang akan
mempersingkat waktu tersebut. Dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan tanggapan responden mengenai prosedur pelayanan pemeriksaan.
Tabel 4.18
Distribusi jawaban responden mengenai apakah Puskemas memiliki jenjang prosedur pemeriksaan yang tetap
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 6 30
2 Tidak - -
3 Tidak tahu 14 70
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Menurut data yang ditampilkan dalam tabel di atas masyarakat Bandar Khalipah telah mengetahui bahwa Puskesmas Bandar Khalipah telah memiliki jenjang prosedur yang tetap. Ini dijawab oleh 6 orang (30%), namun masih ada juga masyarakat yang belum tahu mengenai Prosedur Puskesmas, ini dijawab oleh 14 orang (70%). Sedangkan yang menjawab tidak, nihil (0%). Menyangkut hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Puskesmas, prosedur pemeriksaan Puskesmas Bandar Khalipah adalah dimulai dengan pengambilan nomor, kemudian menunggu giliran, masuk ke ruang poliklinik umum, dan dari sini kemudian ditentukan apakah pasien itu bisa segera pulang atau harus rawat inap, jika diperbolehkan pulang pasien kembali ke ruang tunggu untuk menunggu obat,
jika harus menjalani rawat inap maka pasien segera mendapatkan surat rujukan ke rumah sakit terdekat.
Masih berhubungan dengan hal ini tersebut, berikut ini tabel yang berisikan tanggapan responden mengenai prosedur pemeriksaan di Puskesmas.
Tabel 4.19
Distribusi jawaban responden mengenai Prosedur pemeriksaan di Puskemas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Cepat 6 30
2 Biasa saja 12 60
3 Lambat 2 10
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa Prosedur pemeriksaan yang ada di Puskesmas Bandar Khalipah biasa saja. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya responden yang menjawab biasa saja yaitu 12 orang (60%) untuk prosedur pemeriksaan di Puskesmas Bandar Khalipah. Pasien yang menjawab cepat ada 4 orang (20%). Yang menjawab lambat ada 2 orang (10%).
Berikut ini adalah tabel jawaban pasien mengenai apakah pegawai Puskesmas memberitahu informasi kepada setiap pasien yang berobat mengenai informasi Prosedur pemerikasaan.
Tabel 4.20
Distribusi jawaban responden mengenai apakah pegawai Puskesmas memberitahu informasi Prosedur pemeriksaan di Puskemas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 14 70
2 Kadang-kadang 6 30
3 Tidak - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat ada 14 responden (70%) yang menyatakan bahwa petugas Puskesmas selalu mengatakan atau memberitahukan mengenai Prosedur pemeriksaan di Puskesmas Bandar Khalipah. Dan yang menjawab kadang-kadang ada 6 orang (30%). Sedang yang menjawab tidak, kosong (0%).
Respon pegawai dalam memberi pelayanan idealnya harus selalu cepat.
Petugas harus selalu siap memberi pertolongan kepada pasien, terutama bagi pasien yang memerlukan pertolongan segera. Berikut ini tabel yang menunjukkan jawaban pasien mengenai respon petugas terhadap pasien.
Tabel 4.21
Distribusi jawaban responden mengenai respon pegawai Puskesmas terhadap pasien
No Kategori Jumlah Persentase
1 Cepat 13 65
2 Biasa saja 7 35
3 Lambat - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Respon pegawai terhadap pasien yang berobat dapat dikatakan cepat, ini dijawab sebagian besar pasien yang menjadi responden dalam penelitian ini. Ada 13 orang (65%) yang menjawab cepat, sedang yang menjawab biasa saja ada 7 orang (35%), dan yang menjawab lambat, tidak ada (0%).
Masih berhubungan dengan respon petugas, berikut ini adalah tabel mengenai keberadaan pasien yang terlantar karena tidak mendapat respon dari petugas.
Tabel 4.22
Distribusi jawaban responden mengenai apakah ada pasien yang terlantar atau tidak mendapat perhatian dari pihak Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Tidak ada 16 80
2 Beberapa 4 20
3 Banyak - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat ada 16 orang (80%) yang menjawab tidak pernah ada kejadian pasien yang terlantar karena tidak mendapat perhatian dari pegawai Puskesmas, namun ada yang menjawab ada beberapa kejadian dimana pasien terlantar karena tidak mendapat perhatian dari pegawai Puskesmas. Ada 4 orang (20%) yang menjawab ini. Pada umumnya hal ini terjadi dikarenakan jarangnya dokter berada di tempat, padahal masyarakat ingin dilayani oleh dokter bukan perawat atau bidan.
4. Kelengkapan Fasilitas
Seperti yang dijelaskan diatas, peralatan yang tersedia di Puskesmas begitu untuk sebuah pelayanan kesehatan terutama untuk pelayanan rawat inap. hal ini juga diketahui oleh sebagian besar pasien.
Berikut ini tabel yang menunjukkan tanggapan pasien (masyarakat) mengenai kelengkapan fasilitas yang ada di Puskesmas
Tabel 4.23
Distribusi jawaban responden mengenai kelengkapan peralatan di Puskemas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Lengkap 6 30
2 Cukup lengkap 12 60
3 Tidak 2 10
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Tabel diatas menunjukkan ada 12 orang (60%) menyatakan peralatan di Puskesmas cukup lengkap. Sedangkan yang menyatakan lengkap ada 6 orang (30%) dan 2 orang (10%) menyatakan tidak. Alasan responden yang menyatakan tidak yakni menurut mereka sebagai contoh pada saat mereka ingin memeriksa kadar asam urat mereka, pegawai puskesmas memberitahukan bahwa zat kimia untuk menentukan kadar asam urat itu tidak ada. Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan salah satu pegawai Puskesmas yaitu ibu Linda Elita (40 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Peralatan di sini cukup lengkap, tapi misalnya peralatan untuk rawat inap masih kurang seperti tempat tidur dan tabung oksigen yang masih hanya satu dan peralatan rawat inap lainnya.”
Kondisi fisik Puskesmas yang dimaksud disini adalah kondisi Puskesmas Bandar Khalipah jika dilihat dari sudut bangunan atau gedung Puskesmasnya.
Berikut ini akan disajikan dalam tabel tanggapan informan mengenai kondisi fisik
Tabel 4.24
Distribusi jawaban responden mengenai kondisi fisik Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Nyaman 4 20
2 Cukup nyaman 16 80
3 Kurang nyaman - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Bila dilihat dari kondisi fisik Puskesmas bangunan Puskesmas, sebagian besar responden menyatakan cukup nyaman yakni 16 orang (80%). Menurut mereka cukup nyaman karena sekarang Puskesmas bangunannya baru direnovasi sehingga lebih bagus tetapi belum keseluruhannya selesai. Sedangkan yang menjawab nyaman ada 4 orang (20 %) dan yang menjawab kurang nyaman tidak ada (0%).
5. Pelayanan administrasi
Pelayanan administrasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas pada umumnya adalah mengeluarkan surat-surat seperti kartu sakit, surat sakit, surat sehat, surat rujukan dan surat keteranagan lainnya. Selain mengeluarkan surat- surat administrasi puskesmas juga mencakup proses penyimpanan arsip-arsip atau dokumen-dokumen ataupun catatan yang berhubungan dengan pasien atau kepegawaian.
Kartu sakit yang dimaksud disini adalah kartu yang diberikan oleh Puskesmas kepada setiap pasien yang datang berobat ke Puskemas untuk pertama kali. Untuk kedatangan selanjutnya pasien sangan diharapkan datang membawa kartu ini, karena dengan ini pihak Puskesmas bisa mngetahui dengan mudah sejarah penyakit pasien. Di bawah ini akan disajikan tabel yang berisi tanggapan pasien mengenai keberadaan kartu sakit ini.
Tabel 4.25
Distribusi jawaban responden mengenai pemberian kartu sakit pasien
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 20 100
2 Kadang-kadang 0 0
3 Tidak 0 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh pasien (100%) yang menjadi responden dalam penelitian ini menyatakan mendapat kartu sakit ketika pertama kali berobat.
Secara administrasi pihak Puskesmas memiliki catatan lengkap sejarah penyakit setiap pasiennya. Hal ini menunjukkan pengambilan diagnosis penyakit
pasien yang datang setelah beberapa kali. Data mengenai keberadaan catatan ini akan ditampilkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.26
Distribusi jawaban responden mengenai keberadaan catatan Puskesmas tentang sejarah penyakit pasien
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 14 70
2 Tidak - 0
3 Tidak tahu 6 30
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Mengenai keberadaan catatan ini, dijawab ada 14 orang (70%) sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu yaitu 6 orang (30%).
Dalam pengurusan surat-surat yang berhubungan dengan administrasi Puskesmas biasanya dikenakan biaya. Berikut ini tabel yang menunjukkan keberadaan pungutan biaya tersebut di Puskesmas Bandar Khalipah.
Tabel 4.27
Distribusi jawaban responden mengenai apakah ada pemungutan biaya dalam pengurusan surat-surat yang dikeluarkan oleh pihak Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 16 80
2 Tidak 0 0
3 Tidak tahu 4 20
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pihak Puskesmas memungut biaya untuk pengurusan surat-surat misalnya surat keterangan sakit, sehat maupun surat rujukan. Hal ini menurut 16 orang (80%) yang menjawab ya, yang menjawab tidak yakni nihil (0%) dan yang menjawab tidak tahu ada 4 orang (20%).
Prosedur pengurusan surat-surat juga menjadi perhatian dalam pelayanan administrasi yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan tanggapan pasien mengenai prosedur pelayanan administrasi.
Tabel 4.28
Distribusi jawaban responden mengenai prosedur pengurusan surat-surat di Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Cepat 13 65
2 Biasa saja 7 35
3 Lambat 0 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat ada 13 orang (65%) yang menyatakan proses pengurusan surat-surat di Puskesmas tidak berbelit atau dengan kata lain cepat. Sedang yang menjawab biasa saja hanya ada 7 orang (35%), dan yang menjawab lambat sama sekali tidak ada (0%).
6. Bermanfaat
Data ini diambil untuk melihat apakah pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyrakat sekitarnya. Manfaat yang dilihat adalah dalam hal meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mencegah penularan penyakit menular, mengurangi rasa sakit, dan mengembalikan keadaan pasien seperti keadaan sebelum sakit. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jawaban responden mengenai pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Bandar Khalipah.
Tabel 4.29
Distribusi jawaban responden mengenai pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah
No Kategori Jumlah Persentase
1 Memuaskan 1 5
2 Cukup memuaskan 18 90
3 Kurang memuaskan 1 5
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat ada 1 orang (5%) yang menyatakan puas terhadap pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah, sangat berbeda jauh dengan yang menjawab cukup memuaskan, yaitu 18 orang (90%).
Sedangkan yang menjawab kurang memuaskan ada 1 orang (5%). Bagi pasien yang menjawab cukup puas dan kurang puas, hal ini disebabkan karena pegawai Puskesmas yang tidak selalu berada di tempat, dan jadwal pelayanan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan. Belum lagi sarana dan prasaran yang ada belum begitu lengkap untuk pelayanan rawat inap.
Setelah berbicara mengenai pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas berikut ini adalah tabel yang menunjukkan tanggapan masyarakat apakah Puskesmas Bandar Khalipah memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Tabel 4.30
Distribusi jawaban responden mengenai apakah Puskesmas memberi manfaat nyata bagi masyarakat
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 17 85
2 Cukup 3 15
3 Tidak - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa walaupun responden banyak yang menjawab pelayanan yang dilakukan Puskesmas cukup memuaskan, namun tidak dapat dipungkiri Puskesmas Bandar Khalipah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bandar Khalipah. Ada 17 orang (85%) yang menyatakan ya , dan yang menjawab cukup bermanfaat ada 3 orang (15%) sedangkan yang menjawab kurang bermanfaat tidak ada (0%). Manfaat nyata dirasakan masyarakat adalah Puskesmas menjadi tempat berobat terdekat bagi masyarakat Bandar Khalipah dan murah ,serta adanya Program penyuluhan ke masyarakat tentang kesehatan, dan adanya Program berobat gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jawaban responden mengenai manfaat Puskesmas dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.
Tabel 4.31
Distribusi jawaban informan mengenai peran aktif Puskesmas dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 18 90
2 Kadang-kadang 2 10
3 Tidak - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Menurut responden, Puskesmas Bandar Khalipah telah berperan aktif dalam peningkatan kesehatan masyarakat. 18 orang (90%) menjawab hal ini, dan
hanya 2 orang (10%) yang menjawab kadang-kadang. Bagi masyarakat peran aktif Puskesmas dalam peningkatan kesehatan. Sayang sebagian masyarakat tidak selalu mengerti pesan kesehatan yang ingin disampaikan dalam penyuluhan atau pendidikan kesehatan tersebut. hal ini juga akan menyebabkan ada masyarakat yang menjawab kadang-kadang.
Dibawah ini adalah tabel yang berisi jawaban responden mengenai apakah pasien merasa lebih baik setelah berobat ke Puskesmas
Tabel 4.32
Distribusi jawaban responden mengenai apakah pasien merasa lebih baik setelah berobat ke Puskesmas
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 12 60
2 Kadang-kadang 8 40
3 Tidak - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak semua pasien berobat ke Puskesmas langsung merasa baikan. Ada 12 orang (60%) yang menjawab merasa baikan setelah berobat ke Puskesmas, namun ada 8 orang (40%) yang menyatakan tidak selalu merasa lebih baik. Sedangkan yang menjawab tidak sama sekali tidak ada (0%). Biasa masyarakat yang merasa tidak lebih baik setelah
berobat ke Puskesmas akan datang lagi untuk memastikan penyakitnya, dan biasanya jika masih parah akan dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Keberadaan penyakit menular menjadi sesuatu yang menakutkan bagi masyarakat. Mengenai hal ini berikut ini tabel yang menunjukkan keberadaan penyakit menular di wilayah Bandar Khalipah.
Tabel 4.33
Distribusi jawaban responden mengenai apakah di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah sering terjangkit penyakit menular
No Kategori Jumlah Persentase
1 ya - 0
2 Jarang 3 15
3 Tidak 17 85
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Dari data di atas dapat dilihat bahwa di wilayah Puskesmas Bandar Khalipah tidak pernah mengalami penyakit menular. Ada 17 orang (85%) yang menyatakan hal ini, dan yang menjawab jarang ada 3 orang (15%), sedangkan yang menjawab sering tidak ada (0%). Penyakit menular yang pernah ada di wilayah Bandar Khalipah adalah demam berdarah, namun penyebarannya tidak terlalu mewabah, hanya ada 5 sampai 10 orang yang terjangkit penyakit tersebut,
sehingga masyarakat tidak menganggap hal ini sebagai ancaman penyakit menular.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan adanya kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas dalam menanggulangi penularan penyakit menular.
Tabel 4.34
Distribusi jawaban responden mengenai apakah pernah ada kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas dalam menanggulangi penyakit menular
No Kategori Jumlah Persentase
1 Pernah 4 20
2 Kadang-kadang 15 75
3 Tidak pernah 1 5
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
15 orang (75%) manyatakan kadang-kadang diadakan tindakan pencegahan penyakit menular, sedangkan yang menyatakan selalu hanya ada 4 orang (20%). Dan yang menjawab tidak pernah ada 1 orang (5%).
Di bawah ini adalah tabel jawaban responden mengenai keefektifan kegiatan pencegahan penyakit menular yang dilakukan Puskesmas Bandar Khalipah.
Tabel 4.35
Distribusi jawaban responden mengenai apakah kegiatan dalam pencegahan penyakit menular tersebut efektif
No Kategori Jumlah Persentase
1 Efektif - 0
2 Cukup efektif 20 100
3 Kurang efektif - 0
Total 20 100
Sumber : Kuestioner 2011
Kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah cukup efektif, dengan terlihatnya ada 20 orang (100%) yang menjawab seperti itu.
IV.2 Pembahasan
Pada bagian ini seluruh data yang telah disajikan akan dianalisis sesuai dengan fokus kajian penelitian. Data tersebut diperoleh dengan melakukan studi pustaka, penyebaran kuesioner, wawancara, dan juga observasi terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan efektivitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas, serta melakukan studi dokumentasi. Data tersebut akan dianalisis dengan mengamati beberapa indikator sebagai berikut:
1. Tercapainya tujuan
Tujuan pelayanan kesehatan adalah :
a. Memelihara kesehatan dan mencegah penyakit b. Menyembuhkan penyakit
c. Memulihkan kesehatan pasien
Dari hasil data yang telah ditemukan dapat disimpulkan bahwa jika dipandang dari sudut pandang tujuan pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas Bandar Khalipah adalah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dengan cukup tercapainya tujuan pelayanan kesehatan. Dalam hal memelihara kesehatan dan mencegah penyakit dapat dilihat dengan keterjangkauan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dalam memelihara kesehatan yang dijawab terjangkau oleh 25 % responden atau 5 orang dari 20 pasien yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Sedang yang menjawab kadang-kadang 60 % atau 12 orang dan yang menjawab tidak menjangkau hanya ada 15% atau hanya 3 orang. Alasan responden menyatakan Puskesmas tidak selalu dapat terjangkau adalah dikarenakan kondisi geografis semata, yaitu jauhnya puskesmas dari tempat tinggal sebagian masyarakat, dan sedikitnya jumlah transportasi umum/ angkutan kota yang menuju Puskesmas. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh seorang pasien yang bernama Ibu Eva (28 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Seharusnya Puskesmas ini berada di daerah jalan besar bu, rumah saya di
Dari pasar 5 ke sini harus menaiki 3 angkutan kota. Dari pasar 5 ke simpang Puskesmasnya banyak angkutan tapi jika dari simpang itu ke Puskesmas, susah kali angkutannya. Kami harus menunggu lama karena angkutannya jarang.” (Wawancara diolah 2011)
Sebenarnya pihak puskesmas sudah memiliki alat transportasi roda empat berupa ambulance, yang seharusnya dapat dioptimalkan lagi pemakaiannya, misalnya untuk menjemput pasien yang sakit yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi puskesmas.
Dalam hal mencegah penyakit pihak puskesmas mengadakan pendidikan kesehatan, satu kali dalam sebulan yang biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu. Walaupun sebagian masyarakat pada umumnya sudah mengetahui akan adanya hal ini yaitu 12 orang (60 %), namum masih ada juga yang menjawab tidak yaitu 8 orang (40 %). Masyarakat yang menjawab tidak, semuanya berjenis kelamin pria. Hal ini disebabkan karena biasanya kegiatan tersebut dilakukan setelah posyandu, yang diikuti oleh kaum ibu atau wanita.
Tetapi menurut hasil wawancara terhadap responden, banyak responden kurang mengerti terhadap pendidikan atau penyuluhan kesehatan yang Puskesmas berikan. Pihak Puskesmas dinilai kurang baik dalam mempromosikan kegiatan tersebut. Hal ini membuat kurangnya minat penduduk dalam mengikuti kegiatan ini, masyarakat hanya sekedar hadir, tidak mengikuti secara serius kegiatan ini.
Dalam menanggulangi masalah ini seharusnya pihak Puskesmas menemukan cara bagaimana untuk dapat menarik perhatian masyarakat. Ceramah-ceramah mengenai kesehatan ada baiknya dilakukan dengan cara kebiasaan masyarakat setempat, sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat itu sendiri.
Persediaan obat di Puskesmas selalu tersedia sesuai dengan keinginan pasien. Seluruh informan menyatakan hal tersebut (100%). Memang obat-obatan yang tersedia di Puskesmas adalah obatan-obatan untuk jenis penyakit ringan. Dan untuk penyakit berat akan di rujuk ke Rumah sakit ataupun di beri resep oleh dokter. Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan oleh pegawai bagian Farmasi yaitu Ibu Linda Elita (40 Thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Menurut saya, Obat-obatan sudah cukup memadai,dan obat-obatan yang ada untuk penyakit yang tidak terlalu serius saja. Kalau penyakit serius harus dibawa ke rumah sakit atau dirujuk ke Rumah Sakit (Wawancara diolah 2011).
2. Kemampuan pegawai
Kemampuan pegawai dalam penelitian ini diukur dengan keterampilan tenaga pelaksana, ketelitian tenaga pelaksana, penguasaan teknologi dan sikap petugas. Secara umum kemampuan pegawai Puskesmas Bandar Khalipah masih berada dalam posisi cukup baik. Yang dijawab oleh 15 orang (75%). Alasan yang lebih jelas dapat dilihat dari pertanyaan berikutnya yaitu mengenai tanggung jawab masing-masing pegawai. Ada 10 responden yang menyatakan masih sering terjadi tumpang tindih tanggung jawab. Artinya banyak responden yang menyatakan kadang-kadang pegawai tidak bekerja pada bidangnya masing- masing. Hal ini dikarenakan ketidakdisiplinan pegawai. Jadi jika pegawai yang satu belum datang maka akan digantikan oleh pegawai lain. Misalnya tenaga medis bagian obat belum datang di gantikan dulu oleh pegawai lain misalnya pegawai bagian ISPA.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Salah seorang pegawai Ibu Rosita Rambe (42 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Sejujurnya saya sendiri merasa aneh dengan disiplin pegawai disini, masih banyak pegawai yang tidak disiplin, datang dan pulang tidak tentu jam nya. Sayakan bagian ISPA, terkadang itu pegawai dibagian obat- obatan lama sekali datangnya sehingga pasien harus menunggu lama untuk mengambil obatnya. Terpaksa saya yang menggantikan.”(wawancara diolah 2011)
Jika dilihat dari segi ketelitian, pegawai Puskesmas sudah dalam posisi baik. Hal ini dapat di buktikan dengan jawaban seluruh responden, bahwa pihak Puskesmas tidak pernah melakukan kesalahan dalam mendiagnosis penyakit ataupun memberi obat dan resep obat. Menurut responden, pegawai tidak pernah melakukan kesalahan dalam mendiagnosis penyakit alasannya yaitu menurut mereka selama mereka berobat ke Puskesmas apa yang mereka rasakan sesuai dengan yang diberitahukan pegawai medis Puskesmas. Dan menurut mereka setelah berobat satu atau dua kali mereka lebih baik.
Tidak hanya itu peralatan sederhana yang tersedia juga dapat dikuasai dengan baik oleh pegawai Puskesmas. Seluruh pasien yaitu 100% menyatakan hal tersebut. pegawai Puskesmas dinilai sudah memahami fungsi dari tiap-tiap peralatan yang ada.
Sikap pegawai juga menjadi faktor penting dalam melakukan pelayanan kesehatan. Keramahan pegawai Puskesmas dapat memberi pengaruh banyak kondisi mental pasien yang datang berobat. Menurut responden, sikap para pegawai Puskesmas dinilai biasa saja oleh 12 orang (60%), sisanya 6 orang
menjawab ramah dan 2 nya lagi menjawab kurang. Hal ini terjadi karena masih adanya sikap personalitas. Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan Ibu Mala Hayati (33 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Pegawai disini ramah apalagi jika mereka mengenal kita, jika yang gak di kenal ya sikap mereka biasa saja.”(wawancara diolah 2011)
Namun secara keseluruhan kemampuan pegawai dapat dikatakan baik.
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu yang dilihat disini yaitu mengenai jadwal pelayanan Puskesmas, keberadaan pegawai Puskesmas selama jadwal pelayanan, kecepatan prosedur pelayanan. Menurut masyarakat, ada beberapa hal dimana Puskesmas tidak tepat waktu. Hal yang dimaksud adalah Pertama, pelayanan kesehatan yang tidak sesuai denga keinginan masyarakat. Jadwal pelayanan yang sampai pukul 15.30 hari senin-kamis, pukul 12.00 hari jumat, dan pukul 13.30 hari sabtu. Tetapi ini tidak sesuai keinginan masyarakat, menurut mereka seharusnya jam pelayanannya sampai sore apalagi tidak adanya dokter jaga hal ini membuat pasien terkadang kecewa. Hal ini sesuai dengan pengakuan Ibu Siti Hasanah (40 Thn) yang mengemukakan sebagai berikut:
“Menurut saya jam pelayanan Puskesmas ini terlalu cepat, terkadang tidak sampai sore. Seharusnya sampai jam 5 gitu, apalagi terkadang orang sakit kan tidak tahu jam, apalagi tidak ada dokter jaga di malam hari. Biasanya jika kami sakit pada saat jam pelayanan sudah tutup, kami biasanya minum obat dari warung dan menunggu untuk besok baru berobat ke Puskesmas.”(Wawancara diolah 2011)
Pelayanan kesehatan yang tidak selalu sesuai dengan jadwal pelayanan seharusnya. Ada 13 orang (65%) masyarakat yang menyatakan hal ini. Menurut masyarakat Puskesmas pada umumnya di buka terlambat dari jadwal yang ada, tidak sesuai dengan jadwal buka seharusnya yaitu pukul 08.00 WIB. Selain itu pegawai Puskesmas tidak selalu berada di tempat (puskesmas) selama jadwal yang ada. Sebagian besar responden yaitu 12 orang (60%) menyatakan bahwa pegawai puskesmas tidak selalu berada di tempat selama jadwal pelayanan. Masih menurut responden, jika kita datang ke Puskesmas pada pukul 12.00 WIB keatas, kita tinggal hanya menemukan beberapa orang saja, bahkan tidak jarang tidak ada orang sama sekali, sehingga Puskesmas di tutup.
Hal ini sesuai yang disampaikan oleh salah seorang informan/responden yaitu Ibu Rina Susnawati (44 tahun) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Saya pernah datang berobat ke Puskesmas ini pukul 08.00 pagi tapi Puskesmas belum buka dan setelah saya menunggu baru Pukul 09.00 baru buka. Padahal keadaan anak saya sudah parah. Setelah anak saya ditangani, saya harus menunggu lagi untuk obatnya karena pegawai apoteknya belum datang. Untuk pemeriksaan dahak anak saya, saya harus membayar Rp 10.000 dan untuk kartu Rp 6000, saya merasa kurang puas dengan pelayanan di sini.”
Kemungkinan ini terjadi karena pegawai Puskemas selain dokter terkadang merasa mampu melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang di lakukan di rumahnya ataupun tempat prakteknya (sebagaimana hasil wawancara dengan pegawai puskesmas) padahal bagaimanapun jika tidak ada halangan yang benar-benar berarti, dokter seharusnya harus selalu berada di Puskesmas.
Selain hal di atas, Kecepatan prosedur pemeriksaan juga diakui cepat oleh 6 orang dan sisanya 12 orang menyatakan biasa saja, sedangkan yang menjawab lambat 2 orang. Begitu juga respon petugas terhadap pasien, sebagian besar responden menyatakan cepat yaitu 13 orang (65%), sedang sisanya sebanyak 7 orang (35%) menyatakan biasa saja, yang menyatakan lambat sama sekali tidak ada.
Dari pembahasan di atas berdasarkan indikator ketepatan waktu, pelayanan kesehatan Di puskesmas Bandar Khalipah kurang Efektif.
4. Kelengkapan Fasilitas
Fasilitas adalah salah satu faktor penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas. Fasilitasnya adalah berbentuk fasilitas medis dengan tujuan sebagai wahana pemberian pelayanan kesehatan bagi pasien. Menurut hasil kuestioner dan wawancara, fasilitas Puskesmas Bandar Khalipah masih berada dalam kondisi cukup baik. Dari segi ketersediaan peralatan yang dapat menunjang pelayanan kesehatan. Puskesmas Bandar Khalipah belum memiliki alat-alat yang lengkap untuk rawat inap. Dari segi ketersediaan peralatan yang dapat menunjang pelayanan kesehatan, Puskesmas Bandar Khalipah peralatan yang dimiliki cukup lengkap hal ini di buktikan dengan jawaban 12 orang (60%). Mengapa mereka menjawab cukup lengkap karena responden tahu peralatan yang tersedia cukup untuk pelayanan rawat jalan, sedangkan untuk rawat inap masih kurang.
Hal ini juga didukung dengan jawaban pegawai Puskesmas Ibu Linda Elita (40 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“ Peralatan di sini cukup lengkap, tapi misalnya peralatan untuk rawat inap masih kurang seperti tempat tidur dan tabung oksigen yang masih hanya satu dan peralatan rawat inap lainnya.”(wawancara diolah 2011) Pihak Puskesmas selaku pihak yang mengetahui secara detail keberadaan fasilitas Puskesmas menyatakan fasilitas yang ada di Puskesmas ini masih diprioritaskan fasilitas untuk rawat jalan, sedangkan untuk rawat inap belum menjadi Prioritas utama. Hal ini penulis katakana karena sebian besar masyarakat masih memilih Rumah sakit ataupun Klinik Dokter Praktek untuk rawat inap.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh pegawai Puskesmas Ibu Rosita Rambe (42 thn) yang mengemukakan sebagai berikut :
“Pelayanan di Puskesmas ini 24 jam, tetapi hanya untuk rawat inap saja.
Untuk pengurusan kartu,administrasi, maupun obat-obatan tidak ada.
Karena pegawai siaga di sini tidak ada, apalagi dokter siaga. Ini yang membuat tidak ada pasien lagi yang datang ke Puskesmas ini untuk rawat inap.”(Wawancara diolah 2011)
Tidak hanya fasilitas, tetapi prioritas utama sebaiknya justru mempersiapkan kemampuan pegawai Puskesmas untuk sebuah pelayanan rawat inap. kemampuan yang dimaksud bukan hanya dari ilmu tapi juga mental, mengingat seringnya pegawai tidak ada di tempat selama jadwal pelayanan, apalagi untuk siaga di Puskesmas untuk pelayanan rawat inap. hal ini berikutnya adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk berobat inap di Puskesmas.
Dari segi fisik Puskesmas, menurut sebagian besar informan, kondisi Puskesmas cukup nyaman, ada 16 orang (80%) yang menyatakan begitu. Apalagi setelah adanya renovasi bangunan Puskesmas ini. Sebagian responden menyatakan begitu karena belum seluruh ruangan selesai di renovasi.
Dengan pembahasan di atas dapat di simpulkan untuk indikator kelengkapan fasilitas, Puskesmas Bandar Khalipah cukup lengkap.
5. Pelayanan administrasi
Pelayanan administrasi memang bukan pelayanan utama yang dilakukan oleh pihak Puskesmas, namun harus diakui pelayanan administrasi tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas.
Pelayanan administrasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas, dinilai baik oleh masyarakat/pasien yang menjadi informan dalam penelitian ini. Seluruh reaponden menyatakan diberikan kartu sakit ketika pertama kali berobat ke Puskesmas. Pihak Puskesmas juga memiliki arsip lengkap mengenai sejarah penyakit seseorang. Hal ini di jawab 14 orang (70%) , sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu mengenai keberadaan arsip tersebut. hal ini dinilai wajar, karena pasien yang datang berobat tidak terlalu memperhatikan hal tersebut, walaupun pihak Puskesmas akan selalu memeriksa hal tersebut apabila pasien membawa kartu sakitnya.
Pelayanan administrasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Bandar Khalipah ternyata memungut biaya. Ini dijawab oleh 16 orang (80%), dan sisanya menyatakan tidak tahu. Hal tersebut dibenarkan oleh pernyataan Ibu Mala Hayati (33 tahun) yang pada saat itu sedang berobat dan meminta surat rujukan ke Rumah Sakit. Tanpa menunggu lama, surat rujukan tersebut sudah bisa diambil.
Di tambah lagi untuk surat keterangan sehat atau sakit, tidak ditentukan biayanya sehingga adanya pegawai nakal yang meminta biaya yang cukup besar.
Hal ini dibenarkan oleh Ibu Putri (24 thn) seorang guru SD Negeri di Marelan yang mengemukakan sebagai berikut :
“Saya hamil 9 Bulan, jadi untuk mendapat cuti dari kantor, saya harus menyertakan surat keterangan melahirkan dari Puskesmas. Saat saya mengurus surat itu, bagian tata usaha meminta biaya Rp. 50.000. saya terkejut. Karena saya butuh akhirnya mau tidak mau ya saya bayar saja.”
(wawancara diolah 2011)
Walaupun adanya pungutan untuk biaya pengurusan surat-surat tetapi prosedurnya cepat, tidak berbelit belit. Hal ini dinyatakan oleh 13 orang (65%), dan sisanya menyatakan biasa saja. Hal ini juga sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Puskesmas Bandar Khalipah yakni dr. Dina Safitri yang mengemukakan sebagai berikut :
“Prosesnya mudah dan langsung. Jika yang memiliki JAMKESMAS langsung diproses surat rujukannya. Tetapi jika umum, dengan menggunakan KTP saja dan jika untuk masyarakat kurang mampu, harus membawa surat keterangan dari lurah atau camat baru bisa di proses di puskesmas.”(Wawancara diolah 2011)
Hal ini merupakan sebuah kemajuan besar dalam pengurusan surat-surat. Pihak Puskesmas sudah dapat melakukan pelayanan administrasi yang cukup baik.
6. Bermanfaat
Pelayanan kesehatan hendaknya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar Puskesmas Bandar Khalipah. Pada umunya manfaatnya yaitu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas Bandar Khalipah memiliki manfaat nyata bagi masyarakat di daerah ini. Ada 17 orang (85%) yang menjawab Puskesmas Bandar Khalipah memiliki manfaat nyata sedangkan sisanya 3 orang menyatakan cukup. Manfaat nyatanya yaitu Puskesmas sebagai tempat berobat terdekat masyarakat, dan adanya program berobat gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Selain itu Puskesmas Bandar Khalipah juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat , ada 18 orang (90%) menjawab ya, dan sisanya menjawab kadang-kadang. Untuk manfaat pengobatan yaitu pasien banyak yang merasa lebih baik setelah berobat ke Puskesmas. Ada 12 orang (60%) yang menyatakan hal tersebut, dan sisanya menyatakan tidak selalu. Pada umumnya bagi masyarakat yang merasa tidak selalu lebih baik setelah berobat, akan kembali lagi ke Puskesmas untuk memastikan Penyakitnya. Jika penyakit yang tidak dapat ditangani oleh Puskesmas, langsung akan dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Manfaat lainnya yaitu berkurangnya penularan penyakit menular. Ada 17 orang (85%) yang menyatakan wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah tidak pernah mendapat penyakit menular. Kalaupun ada masyarakat yang terjangkit, tidak sampai mewabah, hanya terbatas pada beberapa orang saja.
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang efekivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah dan faktor penghambatnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
Secara garis besar pelayanan kesehatan Puskesmas Bandar Khalipah sudah berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah terdiri dari enam indikator yaitu tercapainya tujuan, kemampuan pegawai, ketepatan waktu, kelengkapan Fasilitas, serta bermanfaat.
1. Tercapainya Tujuan : jika dilihat dari indikator ini, pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Bandar Khalipah sudah berada pada posisi yang cukup baik. Tujuan pelayanan kesehatan yang antara lain adalah memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengadakan pelayanan pengobatan, dan memulihkan kesehatan sudah cukup tercapai.
2. Kemampuan Pegawai : kemampuan pegawai dalam hal ini diukur dari ketrampilan tenaga pelaksana, ketelitian, penguasaan teknologi dan sikap pegawai. Kemampuan pegawai di Puskesmas Bandar Khalipah dikatakan baik hal ini terlihat dari keberhasilan tidak pernah mangalami kesalahan
dalam mendiagnosis penyakit dan tidak pernah menelantarkan pasien karena masalah rujukan . kemamapuan pegawai sudah berada pada posisi baik.
3. Ketepatan waktu : Menurut informan jadwal pelayanan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat dan tidak selalu sesuai dengan jadwal pelayanan yang seharusnya. Selain itu pada jadwal yang seharusnya, pegawai Puskesmas tidak selalu berada di tempat. Tetapi jika dilihat dari segi prosedur pemeriksaan yang biasa saja dan respon dari pegawai yang biasa saja, maka jika dapat dikatakan untuk indikator ini, pelayanannya kurang baik sehingga kurang efektif.
4. Kelengkapan fasilitas : di Puskesmas Bandar Khalipah fasilitasnya cukup lengkap. Cuma untuk rawat inap masih belum. Dikarenakan untuk pelayanan rawat inap belum menjadi Prioritas. Tetapi secara umum untuk kelengkapan fasilitas dapat dikatakan cukup lengkap.
5. Pelayanan Administrasi : pelayanan kesehatan tidak terlepas dari pelayanan administrasi, di Puskesmas Bandar Khalipah, untuk pengurusan surat-surat sangat mudah dan cukup cepat. Seperti untuk pengurusan surat rujukan sangat mudah walaupun dikenakan biaya tetapi secara keseluruhan pelayanan administrasi Puskesmas Bandar Khalipah dalam posisi cukup baik.
6. Bermanfaat : dapat dilihat Puskesmas Bandar Khalipah jelas memberi manfaat nyata bagi masyarakat Bandar Khalipah, terutama dengan adanya Program berobat gratis bagi masyarakat kurang mampu. Manfaat yang paling dirasakan dengan adanya Puskesmas ini adalah meningkatnya derajat hidup sehat masyarakat, sebagai tempat berobat terdekat dan dalam menanggulangi penyakit menular.
7. Berdasarkan hal diatas maka penulis menyimpulkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Bandar Khalipah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator kemampuan pegawai, ketepatan waktu, sarana dan prasarana maupun tercapainya tujuan serta bidang administratif dan bermanfaat.
V.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka dapat pula dikemukakann saran-saran yaitu:
1. Agar tujuan pelayanan kesehatan dapat lebih tercapai penulis menyarankan agar pihak Puskesmas Bandar Khalipah lebih sering mempromosikan kegiatan atau program- program yang dibuat oleh Puskesmas.
2. Puskesmas Bandar Khalipah diharapkan secara terus-menerus meningkatkan dan memberikan pemahaman mengenai pengetahuan akan
pentinganya menjaga kesehatan kepada masyarakat baik secara perorangan, kelompok ataupun masyarakat.
3. Untuk indikator ketepatan waktu, penulis menyarankan agar Puskesmas buka sesuai dengan jadwal yang seharusnya, dan bagi pegawai Puskesmas harus berada di tempat selama jadwal pelayanan tersebut. Pegawai sebaiknya dilarang bahkan diberi sanksi jika menerima pasien dirumahnya, karena akan menyebabkan pasien di Puskesmas harus menunggu.
4. Puskesmas Bandar Khalipah dan Pemerintah sekiranya terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan menambah sarana dan prasarana dalam menunjang terlaksananya pelayanan kesehatan yang efektif dan memotivasi tenaga-tenaga kerja pada Puskesmas agar memberikan pelayanan yang semakin baik.