• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ditinjau dari sisi kemanusiaan, serta dari peranan perawat serta tata cara pelaksanaan perawatan, maka diketahui betapa berat dan besarnya tanggungjawab seorang perawat, dari itu perawat harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memiliki pemahaman terhadap manusia seutuhnya menurut pandangan agama.

2. Berkemampuan yang memadai dalam bidang perawatan.

3. Mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik.

4. Mempunyai kreatifitas untuk berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi.

5. Berpikir wajar, rasio dan kritis.

6. Memilikitanggungjawabterutamatanggungjawabsebagaimakhluk terhadap Tuhannya.

7. Sanggup bekerjasama dengan tenaga yang lain.

8. Memahamiajaranagamaterutamadalamhalhubungannyadengan kesehatan.

Proses perawatan

Seorang perawat tidak cukup hanya terampil dalam tindakan keperawatan seperti memberikan suntikan atau kompres kepada pasien. Peran lain-lainnya termasuk peningkatan derajat kesehatan pasien yang dirawatnya, dan hal ini merupakan suatu proses yang rumit dan kompleks.

Selain itu, perawat harus mampu menganalisis secara kritis bedah bagi orang sakit, dan pandangan negatif mengenai suasana

rumah sakit.

3. Memberikan pendidikan kesehatan bagi pasien. Dalam hal ini, seorang perawat perlu member motifasi kepada pasien, mem-berikan bimbingan, pendidikan serta penjelasan tentang kesehatan.

4. Sebagai administrator yang mengelola pelayanan perawatan kepada unit-unit pelayanan kesehatan.

5. Mengadakan penelitian secara ilmiah untuk meningkatkan kualitas profesinya. Perawat selayaknya turut mendukung penelitian dan perkembangan di bidang perawatan dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang perawatan untuk peningkatkan kualitas keperawatan.

C. TUJAUN PERAWATAN

Tujuanperawatanadalahsebagaiprosesdimanaperawatbertindak dengan berbagai cara untuk menolong pasien dalam mencapai dan memelihara fungsi-fungsi tubuh pada tingkatan yang optimal antara lain:

- Menolong penderita agar selekas mungkin medapat pertolongan.

- Mencegah penyakit dan menghindari penularan.

- Membantu meringankan penyakit si penderita.

- Menenangkan perasaan penderita dan keluarganya dalam meng-hadapi kematian.

- Memajukan kesejahteraan serta mendidik masyarakat dan mem-pertinggi derajat kesehatan.

Denganmengatakanbahwatujuanperawatanadalahsuatu proses, berarti perawatan itu dinamis yang mempunyai input-output-feedback.

Tiap fase (input-output-feedback) merupakan sub proses yang memungkinkan perawatan melaksanakan perannya dalam rangka

jangka panjang meliputi rehabilitasi dan pendidikan kesehatan kepada pasien.

3. Pelaksanaan

Maksudnya ialah: pengelolaan dari rencana perawatan. Perawat melakukan tindakan perawatan, mengobservasi kebiasaan pesien dan memberitahu tentang kegiatan yang harus dilakukan si pasien.

Menjelaskanpengobatandantatacaraperawatanmerupakanbahagian yang penting dari terapi pasien. Di samping itu perawat harus mencatat informasi yantg tepat mengenai keadaan pasien dalam statusnya.

Dalam tindakan perawatan ini mempunyai beberapa sifat antara lain:

a. Yang bersifat membantu tindakan normal sehari-hari yang tidak dapat dilaksanakan pasien.

b. Yang sifatnya memelihara misalnya memelihara kebersihan.

c. Yang bersifat rehabilitative yaitu yang menunjang peningkatan:

misalnya mobilitasi, penggunaan peralatan khusus dan lain-lain sebagainya.

d. Yang bersifat mengusahakan perlengkapan hal-hal yang dibutuhkan seperti: minuman, makanan, cairan-cairan dan lain-lain.

e. Yang sifatnya memberikan perlindungan untuk menghidarkan penyakit.

f. Yang sifatnya pengamatan di mana perawat memeriksa, meneliti, dan memonitor semua tingkah laku fisik pasien.

g. Yangsifatnya mendidik misalnya menjelaskan pengertian kesehatan secara menyeluruh dan dalam hal ini perawat dapat memasukkan ajaran agama kepada pasien.

faktor-faktor yang pada setiap situasi dan harus sanggup mengambil keputusan yang dan kreatif.

Dalam tulisan yang ringkas ini, proses perawatan dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:

1. Perumusan masalah sesuai demham prioritas.

2. Perencanaan.

3. Pelaksanaan.

4. Evaluasi.

1. Langkah pertama dalam perumusan masalah atau pengkajian adalah pengumpuan data dari berbagai sumber dan tentunya pasien merupakan sumber pertama yang dapat memberikan informasimengenaikeluhannyasecaralangsungatautidaklangsung.

Pengertian datadi sini adalah: gambaransituasi pasien yangdidapat melalui wawancara observasi serta pemeriksaan fisik dan jiwa.

2. Perencanaan

Perencanaan perawatan, adalah merupakan mata rantai antara penetapan kebutuhan dan pelaksanaan tindakan perawatan.

Pengumpulan data analisa diagnose perawatan merupakan dasar dari perencanaan. Tahap pertama perencanaan adalah penentuan prioritas kebutuhan pasien. Perencanaan harus ditulis untuk diper-tanggungjawabkan secara efektif terhadap tindakan yang diren-canakan. Perencanaan ini tentunya ada dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

Sasaran jangka pendek adalah ditetapkan menurut kebutuhan pasien. Pemahaman akan kebutuhan pasien dan kemungkinan sembuh dapat membantu perawat dalam menentukan sasaran menengah yang realitas, yaitu tindakan perawatan yang tepat untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang. Sasaran dalam

obat-obat biasa, untuk menolak penyakit serta memberikan kesehatan.

Tetapi semua menurut kadar kemauan untuk menerimanya secara batini dan kepercayaannyaterhadapobatbatiniahituserta manfaatnya.

Berdasarkan surat al-Baqarah, ayat 186, dinyatakan bahwa Allah swt. akan memperkenankan doa orang yang meminta di samping ia berusaha.

Dengan demikian perawat bukan menyembuhkan penyakit tetapi berusaha, sebagai tanggung jawab atas keahliannya memberikan perawatan. Riwayatkan dari satu atsar yang artinya:

“Bahwasannya Ibrahim Al-Khalil a.s. pada suatu ketika menya-takan Tuhannya “Wahai Tuhan, dari siapakah penyakit itu?” Allah menjawab: “Dariku, ya Ibrahim”, Ibrahim bertanya lagi: “Dari siapakah obat itu?” Allah menjawab: “Dari Aku”. Ibrahim bertanya lagi:

“Menyembuhkan itu dari siapa?” Allah menjawab: “Dari Aku juga”

Kemudian Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jika penyakit dariMu, obat dariMu, dan penyembuhan dariMu juga, maka apakah perlunya dokter itu?” Jawab Allah: “Hai Ibrahim, bahwasanya dokter itu rasul (utusan).

Aku utus dia (membawa) penawar obat di atas kedua tangannya.”

Pada Atsar yang lain: Dari Nabi Musa a.s. bahwasanya dia berkata:

“Hai Tuhanku, dari siapakah penyakit dan obat itu?, jawab Allah:

“Dari Aku” Musa bertanya: (Kalau demikian) apa yang diperbuat dokter-dokter atau perawat-perawat itu?” Allah menjawab: “Mereka mendapat rezki dari pengobatan jiwa hambaKu, hingga datang kesem-buhanKu atau tiba ketentuan qadhaKu.:

Dari Ummi Athiyah al-Anshari, ia berkata yang artinya: “Aku telah turut berperang bersama Rasulullah saw. dalam tujuh kali peperangan, dimana aku menyediakan kendaraan, menyediakan makanan, mengobati orang luka, dan aku merawat orang-orang yang tak dapat berjalan.” (Riwayat Ahmad dan Muslim).

Berbagai macam dan jenis penyakit yang dirawat oleh perawat, ada yang ringan dan ada yang parah bahkan sakaratul maut. Dalam 4. Evaluasi, yaitu: penentuan hasil-hasil kegiatan yang telah

dilaksanakan.

Evaluasi terdiri dari dua bagian masing-masing berupa tinjauan laporan pasien, dan hasil pengkajian yang akan mengungkapkan empat kemungkinan yang sangat menentukan perawatan selanjutnya.

a. Masalah pasien dapat terpecahkan.

b. Sebagian masalah dapat dipecahkan.

c. Sama sekali tidak terpecahkan.

d. Muncul masalah baru.

Apabila terpecahakan maka dilakukan tindakan lanjut misalnya:

Rehabilitasi, Pendidikan untuk membantu pasien dalam memper-tahankan derajat kesehatannya. Bila tidak terpecahkan maka perawat harusmenentukan,apakahpersoalaninimemangmungkindipecahkan.

Untuk evaluasi yang menunjukkan sebagian masalah yang dapat terpecahkan maka perawat harus menentukan apakah kemajuan yang dicapai memadai.

Denganevaluasikeberhasilan tindakan,perawattelahmenemukan potensi-potensi untuk mengulangi masalah baru serta mencegah meluasnya masalah tersebut.

Satu hal yang harus difahami oleh perawat beragama, bahwa perawatan tidak dapat dipisahkan antararohani dan jasmani hubungan keduanya dapat mempengaruhi. Sebagai contoh bila badan dihinggapi penyakit, jiwa akan ikut menderita, demikian juga sebaliknya. Dalam hal ini para perawat harus memahami ajaran agama yang merupakan obat yang ampuh untuk mengobati roh.

Dalam kitab Zad al-Ma’ad dikatakan bahwa diantara obat-obat yang sebaik untuk mengobati penyakit ialah berbuat amal kebajikan, berzikir, berdoa, memohon dan mendekatkan diri kepada Allah serta bertaubat. Semua ini memberi pengaruh yang lebih besar daripada

dan semata-mata hanya membantu sesama manusia dan karena Allah.

FirmanAllahdalamQ.S.al-Baqarahayat25yangartinya:“Sampikanlah berita gembira kepada orang yang beriman, dan berbuat baik, bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai di bawahnya.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi perawat itu adalah:

1. Mengkaji kebutuhan perawatan pasien, keluarga dan masyarakat serta sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut.

2. Merencanakan pelayanan perawatan.

3. Melaksanakan rencana perawatan individual meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencengahan penyakit, penyembuhan dan pelayanan pasien dalam keadaan terminal, termasuk peme-liharaan kesehatan.

4. Mengevaluasi hasil pelayanan perawatan.

5. Mendokumentasikan proses perawatan.

6. Mengidentifikasikan hal-hal yang perlu diteliti atau diplajari dan melaksanakan penelitian guna meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan baik dalam praktek maupun dalam pendidikan perawatan.

7. Mendidik tenaga perawatan, berperan serta dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.

8. Bekerjasama dengan klien dan keluarga serta pihak lainnya yang terlibat dalam pelayanan perawatan dan kesehatan.

9. Bekerjasama dengan klien dan keluarga serta pihak lainnya.

10.Mengelola pelayanan perawatan di rumah sakit, puskesmas, dan lembanga kesehatan lainnya.

11.Mengelola institusi pendidikan perawatan.

12.Berperan serta dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan hal penyakit ringan, Allah memberikan petunjuk dalam Alquran

surat al-Baqarah ayat 151-152 yang artinya: “Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar (yaitu) orang-oarng yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali.”