• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Dalam dokumen di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 (Halaman 53-62)

DKI JAKARTA DKI JAKARTA

10. Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

10. Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (di bawah satu tahun). Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.

1) Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

2) Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat di Provinsi DKI Jakarta. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi jumlah kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan jumlah Kematian Post-Neo Natal dan jumlah Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 54

Jumlah Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 tergambar dalam Tabel berikut.

Tabel 2.13. Jumlah Kematian Bayi (usia < 1 tahun) Berdasarkan Jenis Kelamin di DKI Jakarta Tahun 2015

Wilayah Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

KAB.ADM.KEP.SERIBU 1 3 4 0,35 JAKARTA PUSAT 52 61 113 9,84 JAKARTA UTARA 151 138 289 25,17 JAKARTA BARAT 157 124 281 24,48 JAKARTA SELATAN 59 52 111 9,67 JAKARTA TIMUR 194 156 350 30,49 Grand Total 614 534 1148 100,00

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Untuk kematian bayi dengan usia 0 tahun atau di bawah usia 1 tahun, pada tahun 2015 berjumlah 1.148 kematian dengan rincian 614 bayi laki-laki dan 534 bayi perempuan. Kematian bayi paling banyak terjadi di Jakarta Timur dengan jumlah 350 bayi (30,49%), lalu disusul di Jakarta Utara dengan jumlah 289 bayi (25,17%) dan Jakarta Barat 281 bayi (24,48%). Sementara Jumlah paling sedikit terjadi di Kep. Seribu sebanyak 4 bayi (0,35%) dan Jakarta Pusat 113 bayi (9,84%).

Berdasarkan kecamatan, 10 kecamatan teratas dengan jumlah kematian bayi tertinggi di tahun 2015 adalah Kec. Kalideres (85 bayi), Kec. Cilincing (83 bayi), Tanjung Priok (80 bayi), Koja (71 bayi), Jatinegara (58 bayi), Cakung (49 bayi), Duren Sawit (44 bayi), Pasar Rebo (42 bayi), Kembangan (41 bayi) dan Ciracas (40 bayi). Dari 10 kecamatan teratas tersebut, terlihat bahwa Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur perlu mendapatkan perhatian khusus agar angka kematian bayi dapat ditekan.

Sementara jika jumlah kematian bayi dirinci lebih spesifik lagi menurut kelurahan, berikut adalah rinciannya.

Tabel 2.14. 15 Kelurahan Tertinggi Jumlah kematian Bayinya tahun 2015

KAB KELURAHAN LK PR Total

JAKBAR SEMANAN 38 25 63

JAKUT KALI BARU 19 22 41

JAKTIM BIDARA CINA 18 10 28

JAKUT LAGOA 11 17 28

JAKBAR MERUYA SELATAN 15 9 24

JAKBAR MAPHAR 12 8 20

JAKTIM KALISARI 8 11 19

JAKUT KAPUK 13 6 19

JAKUT PAPANGGO 12 7 19

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 55

JAKTIM PENGGILINGAN 11 7 18

JAKUT SUNTER AGUNG 11 5 16

JAKUT TUGU SELATAN 6 10 16

JAKUT SEMPER TIMUR 9 6 15

JAKBAR KOTA BAMBU UTARA 9 4 13

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Terlihat dari tabel diatas bahwa dari 15 kelurahan dengan jumlah kematian bayi tertinggi di tahun 2015, kelurahan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara mendominasi di urutan atas. Semanan merupakan kelurahan teratas dengan jumlah kematian bayi terbanyak yaitu 63 bayi. Lalu disusul Kel. Kalibaru dengan 41 kematian bayi dan Bidara Cina dengan 28 kematian bayi. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel diatas.

Sekarang kita coba untuk mengetahui apa saja penyebab utama dari kematian bayi di tahun 2015 ini.

Tabel 2.15. Kematian Bayi dan Penyebabnya di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015

Penyebab Kematian Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Kecelakaan 1 1 0,09 Lainnya 100 106 206 17,94 Sakit Biasa 476 406 882 76,83 Wabah_Penyakit 5 9 14 1,22 (blank) 32 13 45 3,92 Grand Total 614 534 1148 100,00

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Dari data diatas terlihat bahwa penyebab utama dari kematian bayi adalah karena sakit yaitu berjumlah 882 bayi atau sekitar 76,83% dari total kematian bayi yang berjumlah 1.148 jiwa. Kemudian penyebab berikutnya adalah karena ‘lainnya’ sebanyak 206 jiwa (17,94%). Sementara karena wabah penyakit sebanyak 14 jiwa. Untuk kematian bayi karena sakit sangat disayangkan kami belum dapat menyajikan secara detail jenis penyakitnya dikarenakan memang didatabase tidak ada informasi jenis penyakitnya secara detail. Padahal informasi ini akan sangat bermanfaat untuk perbaikan pelayanan kesehatan agar jumlah kematian bayi dapat diturunkan.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 56 11. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR) di Provinsi DKI

Jakarta

Yang dimaksud dengan angka kematian bayi (IMR) adalah jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu.

Total jumlah kelahiran hidup di Tahun 2015 di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 146.284 jiwa dan jumlah kematian bayi di Tahun 2015 sebanyak 1.148 jiwa. Dengan demikian angka kematian bayi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 adalah 7,85. Artinya, di setiap 1.000 kelahiran hidup terdapat 7-8 bayi yang meninggal.

Tabel dibawah adalah data jumlah kematian bayi dan jumlah kelahiran di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 berdasarkan kota/kabupaten.

Tabel 2.16. Angka Kematian Bayi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kota/Kab di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015

KOTA/KAB

JUMLAH KELAHIRAN JUMLAH KEMATIAN BAYI ANGKA KEMATIAN BAYI Lki Pr Lk + Pr Lki Pr Lk + Pr Lk Pr Lk + Pr JP 7176 6693 13869 52 61 52 7,25 9,11 3,75 JU 13646 12693 26339 151 138 151 11,07 10,87 5,73 JB 17183 15951 33134 157 124 157 9,14 7,77 4,74 JS 15591 14399 29990 59 52 59 3,78 3,61 1,97 JT 21971 20615 42586 194 156 194 8,83 7,57 4,56 KEP.SERIBU 178 188 366 1 3 4 5,62 15,96 10,93 Total 75745 70539 146284 614 534 1148 8,11 7,57 7,85 Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Dari Tabel dan Gambar di bawah terlihat bahwa berdasarkan kota/kabupaten, Kab. Kep. Seribu merupakan kota dengan IMR tertinggi yakni 10,93, disusul Jakarta Utara dengan IMR 5,73 dan Jakarta Barat dengan IMR 4,74. Sedangkan Jakarta Selatan angka kematian bayinya adalah yang paling kecil, yaitu 1,97.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 57 Gambar 16. IMR Berdasarkan Kota/Kab di Provinsi DKI Jakarta, Tahun

2015

Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Berdasarkan kecamatan, Kecamatan Taman Sari merupakan kecamatan dengan IMR tertinggi yakni 21,74 disusul Kecamatan Tanah Abang dengan IMR 15,09, dan Kecamatan Kalideres dengan IMR 14,15. Sedangkan Kecamatan Mampang Prapatan merupakan kecamatan dengan IMR terrendah yaitu 1,45, lalu kecamatan Cilandak dengan IMR 1,47 dan dan kecamatan Pancoran dengan IMR 2,19.

Gambar 17. Kecamatan dengan IMR Tertinggi dan Terendah di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 58

Gambar 18. Kelurahan dengan IMR Tertinggi di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015

Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Grafik di atas memperlihatkan bahwa berdasarkan kelurahan, Kelurahan Maphar merupakan kelurahan dengan IMR tertinggi yakni 91,32, disusul Kelurahan Semanan dengan IMR 49,45, dan Kelurahan Bidara Cina dengan IMR 45,53. Dari 267 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta, 46 kelurahan di antaranya tidak terjadi kematian bayi (IMR=0).

12. Jumlah Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) di Provinsi DKI Jakarta

Yang dimaksud dengan angka kematian bayi baru lahir adalah jumlah kematian bayi baru lahir yang terjadi sebelum usia 1 bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran pada tahun tertentu.

NNDR = Jumlah Kematian Bayi Umur < 1 Bulan X 1000 Banyaknya Kelahiran

Jumlah kematian bayi baru lahir (kurang dari 1 bulan) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 sebanyak 774 jiwa dan jumlah kelahiran pada Tahun 2015 sebanyak 146.284 jiwa. dengan demikian Angka Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2015 adalah sebesar 5,29, artinya di setiap 1.000 kelahiran hidup, 5 di antaranya meninggal sebelum berusia 1 bulan.

Berikut dibawah ini adalah angka kematian bayi neonatal (kurang dari 1 bulan) yang terjadi selama tahun 2015 di Provinsi DKI Jakarta.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 59 Tabel 2.17. Jumlah Kematian Bayi Neonatal di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015

KOTA/KAB JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL NNDR Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr JAKARTA PUSAT 7176 6693 13869 40 42 40 2,88 6,28 2,88 JAKARTA UTARA 13646 12693 26339 109 93 109 4,14 7,33 4,14 JAKARTA BARAT 17183 15951 33134 115 80 115 3,47 5,02 3,47 JAKARTA SELATAN 15591 14399 29990 32 34 32 1,07 2,36 1,07 JAKARTA TIMUR 21971 20615 42586 128 99 128 3,01 4,80 3,01 KAB.KEP.SERIBU 178 188 366 0 2 2 0,00 10,64 5,46 Grand Total 75745 70539 146284 424 350 774 2,90 4,96 5,29

Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Dari Tabel di atas, terlihat bahwa Kab. Kep. Seribu merupakan kota dengan tingkat kematian bayi neonatal (NNDR) tertinggi yaitu 5,46, disusul Kota Administrasi Jakarta Utara dengan NNDR 4,14, dan Kota Administrasi Jakarta Barat dengan NNDR 3,47. Lalu disusul Kota Jakarta Timur dengan NNDR sebesar 3,01, Jakarta Pusat dengan angka NNDR sebesar 2,88 dan paling kecil adalah Jakarta Selatan dengan angka NNDR sebesar 1,07.

Gambar 19. NNDR Berdasarkan Kota/Kab di Provinsi DKI Jakarta, 2015

Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Sedangkan berdasarkan kecamatan, Kecamatan Taman Sari merupakan kecamatan dengan tingkat kematian bayi neonatal (NNDR) tertinggi yaitu 19,76 disusul Kecamatan Tanah Abang dengan NNDR 12,50, dan Kecamatan Jatinegara dengan NNDR 10,27. Data selengkapnya tentang NNDR di setiap kecamatan di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2015 tersaji dalam Tabel berikut.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 60 Tabel 2.18. Jumlah Kematian Bayi Neonatal Berdasarkan Kecamatan di Provinsi

DKI Jakarta, Tahun 2015

Kecamatan

Jumlah Kelahiran Jumlah Kematian AKB Neonatal LK PR TOTAL LK PR TOTAL LK PR TOTAL KEP. SERIBU SLT 79 84 163 1 1 0,00 11,90 6,13 KEP. SERIBU UTR 99 104 203 1 1 0,00 9,62 4,93 CEMPAKA PUTIH 605 519 1124 1 1 2 1,65 1,93 1,78 GAMBIR 545 570 1115 4 2 6 7,34 3,51 5,38 JOHAR BARU 934 860 1794 4 4 8 4,28 4,65 4,46 KEMAYORAN 1788 1573 3361 8 2 10 4,47 1,27 2,98 MENTENG 556 503 1059 2 4 6 3,60 7,95 5,67 SAWAH BESAR 818 717 1535 5 3 8 6,11 4,18 5,21 SENEN 777 784 1561 6 7 13 7,72 8,93 8,33 TANAH ABANG 1153 1167 2320 10 19 29 8,67 16,28 12,50 CILINCING 3516 3368 6884 31 29 60 8,82 8,61 8,72 KELAPA GADING 896 783 1679 5 3 8 5,58 3,83 4,76 KOJA 2872 2537 5409 20 29 49 6,96 11,43 9,06 PADEMANGAN 1186 1097 2283 6 4 10 5,06 3,65 4,38 PENJARINGAN 2115 2000 4115 14 8 22 6,62 4,00 5,35 TANJUNG PRIOK 3061 2908 5969 33 20 53 10,78 6,88 8,88 CENGKARENG 3788 3578 7366 20 9 29 5,28 2,52 3,94 GROGOLPETAMBURAN 1442 1406 2848 9 3 12 6,24 2,13 4,21 KALI DERES 3180 2825 6005 30 20 50 9,43 7,08 8,33 KEBON JERUK 2470 2337 4807 8 7 15 3,24 3,00 3,12 KEMBANGAN 2078 1906 3984 14 15 29 6,74 7,87 7,28 PALMERAH 1583 1456 3039 11 8 19 6,95 5,49 6,25 TAMAN SARI 790 728 1518 15 15 30 18,99 20,60 19,76 TAMBORA 1852 1715 3567 8 3 11 4,32 1,75 3,08 CILANDAK 1379 1346 2725 1 2 3 0,73 1,49 1,10 JAGAKARSA 2509 2246 4755 7 3 10 2,79 1,34 2,10 KEBAYORAN BARU 960 861 1821 1 3 4 1,04 3,48 2,20 KEBAYORAN LAMA 2146 1963 4109 10 4 14 4,66 2,04 3,41 MAMPANG PRAPATAN 1050 1016 2066 1 1 0,95 0,00 0,48 PANCORAN 1175 1113 2288 5 5 0,00 4,49 2,19 PASAR MINGGU 2306 2021 4327 6 6 12 2,60 2,97 2,77 PESANGGRAHAN 1783 1667 3450 3 3 0,00 1,80 0,87 SETIA BUDI 732 660 1392 2 2 0,00 3,03 1,44 TEBET 1551 1506 3057 6 6 12 3,87 3,98 3,93 CAKUNG 4125 3654 7779 18 12 30 4,36 3,28 3,86 CIPAYUNG 1945 1909 3854 8 5 13 4,11 2,62 3,37 CIRACAS 2154 2066 4220 15 14 29 6,96 6,78 6,87 DUREN SAWIT 2895 2671 5566 20 6 26 6,91 2,25 4,67 JATINEGARA 2206 2077 4283 22 22 44 9,97 10,59 10,27 KRAMAT JATI 2198 2094 4292 10 8 18 4,55 3,82 4,19 MAKASAR 1520 1497 3017 7 8 15 4,61 5,34 4,97 MATRAMAN 1307 1214 2521 5 2 7 3,83 1,65 2,78

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 61 PASAR REBO 1626 1565 3191 15 14 29 9,23 8,95 9,09 PULO GADUNG 1995 1868 3863 8 8 16 4,01 4,28 4,14

Grand Total 75745 70539 146284 424 350 774 5,60 4,96 5,29

Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Gambar 20. Kecamatan dengan NNDR Tertinggi di Provinsi DKI Jakarta, 2015

Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Adapun NNDR berdasarkan kelurahan, Kelurahan Maphar merupakan kelurahan dengan tingkat kematian bayi neonatal (NNDR) tertinggi yaitu 41,40, disusul Kelurahan Bidara Cina dengan NNDR 35,77, dan Kelurahan Semanan dengan NNDR 32,97. Data selengkapnya tentang NNDR di setiap kelurahan di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2015 tersaji dalam Tabel berikut.

Gambar 21. Sepuluh Kelurahan dengan NNDR Tertinggi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 62

Dalam dokumen di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 (Halaman 53-62)

Dokumen terkait