• Tidak ada hasil yang ditemukan

di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 1

Kelahiran dan Kematian

Kelahiran dan Kematian

Kelahiran dan Kematian

Kelahiran dan Kematian

di Provinsi

di Provinsi

di Provinsi

di Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2015

DKI Jakarta Tahun 2015

DKI Jakarta Tahun 2015

DKI Jakarta Tahun 2015

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA

(2)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 2

KATA PENGANTAR

Perkembangan penduduk secara kuantitas suatu wilayah dipengaruhi oleh fertilitas atau kelahiran, mortalitas atau kematian dan mobilitas.

Kelahiran dan kematian merupakan dua dari tiga komponen utama pertumbuhan penduduk yang dapat mengurangi atau menambah jumlah penduduk selain migrasi penduduk. Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan penduduk secara alami, yang juga akan berdampak pada perubahan struktur penduduk.

Tinggi rendahnya angka kelahiran (fertilitas) berkaitan erat dengan struktur umur, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pelaksanaan pembangunan lainnya. Sedangkan angka kematian merupakan salah satu indikator tingkat keberhasilan pembangunan yang tercermin pada tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduknya.

Penyajian buku “Kelahiran dan Kematian Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015” ini merupakan sebuah upaya untuk menyajikan data dan informasi tentang kelahiran dan kematian penduduk Provinsi DKI Jakarta, yang dihimpun berdasarkan hasil registrasi kelahiran dan kematian penduduk di wilayah Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2015. Keakuratan data dan informasi kelahiran dan kematian yang disajikan sangat bergantung pada tingkat kesadaran penduduk untuk melaporkan peristiwa kelahiran dan kematian yang terjadi.

Diharapkan buku ini bermanfaat dan menjadi salah satu referensi bagi penentu kebijakan maupun masyarakat, yang membutuhkan data dan informasi tentang kelahiran dan kematian penduduk di Provinsi DKI Jakarta. Amin.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta,

Edison Sianturi

NIP 195806171980031009

(3)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i

Daftar Isi ... ii

Bab I. Kelahiran Penduduk di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 1

1. Jumlah Kelahiran Di Provinsi DKI Jakarta... 1

2. Angka Kelahiran Kasar ... 4

3. Kelahiran Berdasarkan Bulan Kelahiran ... 10

4. Kelahiran Berdasarkan Berat Lahir Bayi ... 12

5. Kelahiran Berdasarkan Panjang Badan Bayi ... 14

6. Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran ... 16

7. Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak ... 19

8. Kelahiran Berdasarkan Usia Ibu dan Urutan Anak ... 21

9. Kelahiran Berdasarkan Usia Ayah ... 23

10. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ayah ... 25

11. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ibu ... 27

Bab II. Kematian Penduduk Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 29

1. Jumlah Kematian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 29

2. Kematian Berdasarkan Kelompok Usia ... 32

3. Kematian Berdasarkan Bulan Terjadinya Kematian ... 35

4. Kematian Berdasarkan Status Perkawinan ... 36

(4)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 4

6. Kematian Berdasarkan Usia dan Penyebabnya ... 41

7. Kematian Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 44

8. Kematian Berdasarkan SHDK ... 46

9. Kematian Berdasarkan Penentu Kematiannya ... 47

10. Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 ... 49

11. Angka Kematian Bayi Tahun 2015 ... 52

12. Angka Kematian Bayi Baru Lahir Tahun 2015... 54

13. Angka Kematian Bayi Lepas Baru Lahir Tahun 2015 ... 58

14. Jumlah Kematian Anak Tahun 2015 ... 61

15. Jumlah Kematian Balita Tahun 2015 ... 63

(5)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 5

KELAHIRAN PENDUDUK

KELAHIRAN PENDUDUK

KELAHIRAN PENDUDUK

KELAHIRAN PENDUDUK

DI

DI

DI

DI PROVINSI DKI JAKARTA

PROVINSI DKI JAKARTA

PROVINSI DKI JAKARTA

PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 201

TAHUN 201

TAHUN 201

TAHUN 2015

5

5

5

1. Jumlah Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta

Fertilitas (Kelahiran) sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan demikian jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu pada wilayah tertentu. Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitas kesehatan ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Selain itu, data tentang jumlah kelahiran hidup merupakan dasar untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas lainnya.

Jumlah kelahiran hidup penduduk Provinsi DKI Jakarta yang tercatat selama tahun 2015 berjumlah 146.284 jiwa yang terdiri atas 75.745 bayi laki-laki (51,78%) dan 70.539 bayi perempuan (48,22%).

Tabel 1.1. Jumlah Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Berdasarkan Kota/Kab, Jakarta Timur merupakan wilayah dengan jumlah kelahiran terbanyak selama tahun 2015, yaitu berjumlah 42.586 kelahiran (29,11 %). Lalu disusul Jakarta Barat dengan 33.134 kelahiran (22,65%), Jakarta Selatan dengan 29.990 kelahiran (20,50 %). Sementara Wilayah Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

KAB.ADM.KEP.SERIBU 178 188 366 0,25 JAKARTA PUSAT 7176 6693 13869 9,48 JAKARTA UTARA 13646 12693 26339 18,01 JAKARTA BARAT 17183 15951 33134 22,65 JAKARTA SELATAN 15591 14399 29990 20,50 JAKARTA TIMUR 21971 20615 42586 29,11 Grand Total 75.745 70.539 146.284 100,00

1

1

(6)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 6

kelahiran paling sedikit terjadi di Kep. Seribu dengan jumlah 366 kelahiran (0,25%).

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kelahiran bayi laki laki lebih banyak

dibandingkan jumlah

perempuan. Persentase jumlah kelahiran bayi laki laki adalah 52%, sedangkan bayi perempuan adalah sebesar 48%. Sementara berdasarkan

kota/kabupaten, baik

kelahiran bayi laki laki

maupun bayi perempuan paling banyak terjadi di Kota Administrasi Jakarta Timur.

Sementara itu berdasarkan

tempat kelahirannya, sebanyak

85 % atau sekitar 125.435 merupakan kelahiran di Jakarta, dan lainnya sebesar 15% atau 20.849 kelahiran di luar Jakarta. Berikut ini adalah tabel jumlah kelahiran di Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2015 berdasarkan tempat kelahiran tahun 2015.

Tabel 1.2. Kelahiran Berdasarkan Tempat Kelahiran Tahun 2015

Wilayah JAKARTA TOTAL LUAR JAKARTA TOTAL Total

LK PR LK PR Kep. Seribu 167 170 337 11 18 29 366 Jakpus 6141 5717 11858 1035 976 2011 13869 Jakut 12321 11422 23743 1325 1271 2596 26339 Jakbar 15082 14036 29118 2101 1915 4016 33134 Jaksel 12841 11815 24656 2750 2584 5334 29990 Jaktim 18351 17372 35723 3620 3243 6863 42586 Total 64903 60532 125435 10842 10007 20849 146284

(7)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 7

Sementara jika berdasarkan kecamatan, kelahiran paling banyak terdapat di Kecamatan Cakung dengan 7.779 kelahiran (5,32%), Kecamatan Cengkareng dengan 7.366 kelahiran (5,04%), Kec. Cilincing dengan 6.884 kelahiran (4,71%), Kec. Kalideres dengan 6.005 kelahiran (4,11%) dan Kec. Tanjung

Priok dengan 5.969

kelahiran (4,08%).

Sementara itu kecamatan yang paling sedikit jumlah

kelahirannya adalah

kecamatan Kep. Seribu

Selatan dengan 163

kelahiran (0,11%),

Kecamatan Kepulauan

Seribu Utara dengan 203

kelahiran (0,14%),

Kecamatan Menteng dengan 1.059 kelahiran (0,72%), Kecamatan Gambir dengan 1.115 kelahiran (0,76%), dan Kec. Cempaka Putih dengan 1.124 kelahiran (0,77%).

Sementara itu

berdasarkan kelurahan, kelahiran terbanyak terdapat

di Kelurahan Kapuk,

kelurahan Penggilingan, Kelurahan Penjaringan, Kelurahan Pulo Gebang dan Kelurahan Kali baru dengan jumlah kelahiran masing masing 2.178 kelahiran, 1.662 kelahiran, 1.587 kelahiran, 1.581 kelahiran, dan 1.571 kelahiran.

Sementara itu kelahiran tersedikit terdapat di Kelurahan Gambir, Kelurahan P. Untung Jawa, kelurahan Melawai, Kelurahan Karet Semanggi, dan kelurahan P. Harapan, dengan masing masing 20 kelahiran, 28 kelahiran, 28 kelahiran, 31 kelahiran dan 31 kelahiran.

(8)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 8 2. Angka Kelahiran Kasar di Provinsi DKI Jakarta (Crude Birth

Rate/CBR)

Yang dimaksud dengan Angka Kelahiran Kasar adalah banyaknya kelahiran selama 1 tahun per seribu penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

Angka Kelahiran Kasar dirumuskan dengan formula :

CBR = ( B / P ) X k , dengan :

dengan keterangan :

B = Jumlah kelahiran selama tahun tersebut P = Jumlah penduduk pertengahan tahun

K = konstanta = 1000

Jika diketahui jumlah penduduk WNI Provinsi DKI Jakarta pertengahan tahun 2015 berjumlah 10.029.706 jiwa seperti pada tabel di bawah ini, maka angka kelahiran kasar di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 dapat dihitung.

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Pertengahan Tahun 2015 Wilayah LK PR JML KAB.ADM.KEP.SERIBU 13.084 12.714 25.798 JAKARTA PUSAT 571.516 551.997 1.123.513 JAKARTA UTARA 842.790 810.162 1.652.952 JAKARTA BARAT 1.142.623 1.100.917 2.243.540 JAKARTA SELATAN 1.074.257 1.046.168 2.120.425 JAKARTA TIMUR 1.456.439 1.407.039 2.863.478 Grand Total 5.100.709 4.928.997 10.029.706

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Maka angka kelahiran kasar di Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 adalah : CBR = ( B / P ) X p

= ( 146.284 / 10.029.706 ) X 1000

= 14,58

Artinya adalah bahwa setiap 1000 penduduk terdapat 14 sampai 15 kelahiran bayi di Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2015. Berikut dibawah ini adalah angka kematian kasar berdasarkan kotamadya di Provinsi DKI Jakarta.

(9)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 9 Tabel 1.4. Angka Kelahiran Kasar Berdasarkan Kotamadya di

Provinsi DKI Jakarta 2015

Kota/Kab

TOTAL KELAHIRAN Jml Penduduk Pertengahan Tahun 2015 Angka Kelahiran Kasar Lk Pr Jml KEP. SERIBU 178 188 366 25.798 14,19 JP 7176 6693 13869 1.123.513 12,34 JU 13646 12693 26339 1.652.952 15,93 JB 17183 15951 33134 2.243.540 14,77 JS 15591 14399 29990 2.120.425 14,14 JT 21971 20615 42586 2.863.478 14,87 Total 75745 70539 146284 10.029.706 14,59

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Berdasarkan data diatas, angka kelahiran kasar paling besar terdapat di Jakarta Utara yaitu 15,93. Sementara angka kelahiran terkecil terdapat di Kotamadya Jakarta Pusat yaitu sebesar 12,34.

Berikut dibawah ini adalah angka kelahiran kasar berdasarkan kelurahan di Provinsi DKI Jakarta tahun 2015.

Tabel 1.5. Angka Kelahiran Kasar di Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

KELURAHAN PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN Jumlah Kelahiran Angka Kelahiran PR JML JML P. PANGGANG 3.388 3.201 6.589 86 13,05 P. KELAPA 3.453 3.355 6.808 86 12,63 P. HARAPAN 1.231 1.190 2.421 31 12,80 P. UNTUNG JAWA 1.178 1.110 2.288 28 12,24 P. TIDUNG 2.425 2.481 4.906 86 17,53 P. PARI 1.409 1.377 2.786 49 17,59 GAMBIR 1.794 1.675 3.469 20 5,77 CIDENG 9.902 9.873 19.775 201 10,16 PETOJO UTARA 11.260 10.847 22.107 226 10,22 PETOJO SELATAN 9.358 8.769 18.127 222 12,25 KEBON KELAPA 6.677 6.458 13.135 150 11,42 DURI PULO 13.083 12.401 25.484 296 11,62 PASAR BARU 8.032 8.052 16.084 149 9,26 KARANG ANYAR 17.193 16.607 33.800 415 12,28 KARTINI 14.502 14.642 29.144 313 10,74 GUNUNG SAHARI 10.335 10.390 20.725 210 10,13 MANGGA DUA 18.783 17.697 36.480 448 12,28 KEMAYORAN 13.111 12.671 25.782 358 13,89 KEBON KOSONG 17.304 17.060 34.364 471 13,71 HARAPAN MULIA 14.339 13.789 28.128 364 12,94 SERDANG 18.506 18.159 36.665 460 12,55 GUNUNG SAHARI 12.320 12.018 24.338 289 11,87 CEMPAKA BARU 20.313 19.823 40.136 536 13,35

(10)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 10 SUMUR BATU 13.874 13.652 27.526 364 13,22 UTAN PANJANG 18.295 17.336 35.631 519 14,57 SENEN 4.606 4.282 8.888 111 12,49 KENARI 5.783 5.510 11.293 126 11,16 PASEBAN 14.718 14.230 28.948 340 11,75 KRAMAT 18.600 17.309 35.909 441 12,28 KWITANG 9.611 9.527 19.138 248 12,96 BUNGUR 11.694 11.347 23.041 295 12,80 CEMPAKA PUTIH 14.725 14.513 29.238 295 10,09 CEMPAKA PUTIH 21.073 20.733 41.806 524 12,53 RAWASARI 13.135 13.122 26.257 305 11,62 MENTENG 15.494 15.413 30.907 350 11,32 PEGANGSAAN 14.204 13.875 28.079 346 12,32 CIKINI 5.151 5.084 10.235 116 11,33 GONDANGDIA 2.429 2.655 5.084 48 9,44 KEBON SIRIH 8.325 7.713 16.038 199 12,41 GELORA 2.006 2.002 4.008 46 11,48 BENDUNGAN HILIR 13.585 13.416 27.001 279 10,33 KARET TENGSIN 11.780 11.043 22.823 312 13,67 PETAMBURAN 21.257 19.706 40.963 597 14,57 KEBON MELATI 21.498 19.869 41.367 554 13,39 KEBON KACANG 13.501 12.953 26.454 342 12,93 KAMPUNG BALI 7.631 7.424 15.055 190 12,62 JOHAR BARU 22.153 21.967 44.120 575 13,03 KAMPUNG RAWA 13.945 13.165 27.110 329 12,14 GALUR 11.716 10.772 22.488 315 14,01 TANAH TINGGI 23.915 22.448 46.363 575 12,40 PENJARINGAN 62.289 54.681 116.970 1587 13,57 KAMAL MUARA 6.302 6.065 12.367 175 14,15 KAPUK MUARA 17.927 17.037 34.964 570 16,30 PEJAGALAN 43.103 41.946 85.049 1129 13,27 PLUIT 23.580 24.071 47.651 654 13,72 TANJUNG PRIOK 20.864 20.178 41.042 615 14,98 SUNTER JAYA 34.443 33.121 67.564 1078 15,96 PAPANGGO 22.675 21.705 44.380 791 17,82 SUNGAI BAMBU 18.034 17.039 35.073 540 15,40 KEBON BAWANG 30.287 28.596 58.883 966 16,41 SUNTER AGUNG 39.222 38.819 78.041 1087 13,93 WARAKAS 26.231 25.192 51.423 892 17,35 KOJA 18.154 16.474 34.628 536 15,48 TUGU UTARA 39.486 38.385 77.871 1387 17,81 LAGOA 34.633 33.602 68.235 1187 17,40 RAWA BADAK 20.650 19.504 40.154 673 16,76 TUGU SELATAN 23.992 22.267 46.259 800 17,29 RAWA BADAK 23.303 22.612 45.915 826 17,99 CILINCING 25.822 24.752 50.574 957 18,92 SUKAPURA 31.456 31.552 63.008 1083 17,19 MARUNDA 14.304 13.488 27.792 557 20,04 KALI BARU 41.979 40.011 81.990 1571 19,16 SEMPER TIMUR 19.830 19.447 39.277 657 16,73 ROROTAN 20.673 20.143 40.816 801 19,62 SEMPER BARAT 39.142 38.515 77.657 1258 16,20 PADEMANGAN 20.823 20.725 41.548 512 12,32 PADEMANGAN 44.506 41.602 86.108 1387 16,11 ANCOL 16.174 14.278 30.452 384 12,61 KELAPA GADING 18.038 18.984 37.022 463 12,51 PEGANGSAAN DUA 25.662 25.796 51.458 705 13,70 KELAPA GADING 19.206 19.575 38.781 511 13,18

(11)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 11 CENGKARENG 36.003 34.771 70.774 1049 14,82 DURI KOSAMBI 41.592 40.520 82.112 1204 14,66 RAWA BUAYA 34.173 32.371 66.544 1043 15,67 KEDAUNG KALI 17.915 16.700 34.615 529 15,28 KAPUK 74.836 70.018 144.854 2178 15,04 CENGKARENG 43.118 41.693 84.811 1363 16,07 GROGOL 9.976 9.677 19.653 256 13,03 TANJUNG DUREN 9.410 9.832 19.242 277 14,40 TOMANG 16.760 16.396 33.156 434 13,09 JELAMBAR 16.905 16.942 33.847 440 13,00 TANJUNG DUREN 13.901 13.911 27.812 341 12,26 JELAMBAR BARU 21.478 21.084 42.562 518 12,17 WIJAYA KUSUMA 22.882 21.460 44.342 582 13,13 TAMAN SARI 8.526 8.714 17.240 184 10,67 KRUKUT 10.901 10.715 21.616 318 14,71 MAPHAR 9.882 9.761 19.643 219 11,15 TANGKI 7.426 7.682 15.108 152 10,06 MANGGA BESAR 4.196 4.282 8.478 105 12,38 KEAGUNGAN 10.356 9.587 19.943 292 14,64 GLODOK 4.154 4.373 8.527 91 10,67 PINANGSIA 6.548 6.168 12.716 157 12,35 TAMBORA 6.229 6.001 12.230 160 13,08 KALI ANYAR 14.484 13.404 27.888 427 15,31 DURI UTARA 12.181 11.563 23.744 304 12,80 TANAH SEREAL 15.069 14.706 29.775 398 13,37 KERENDANG 12.148 10.987 23.135 352 15,22 JEMBATAN BESI 18.510 16.348 34.858 569 16,32 ANGKE 18.210 17.015 35.225 427 12,12 JEMBATAN LIMA 12.590 11.861 24.451 324 13,25 PEKOJAN 13.516 13.206 26.722 348 13,02 ROA MALAKA 1.996 2.022 4.018 40 9,96 DURI SELATAN 8.513 8.206 16.719 218 13,04 KEBON JERUK 28.242 27.631 55.873 830 14,86 SUKABUMI UTARA 21.600 21.202 42.802 695 16,24 SUKABUMI 20.850 19.932 40.782 702 17,21 KELAPA DUA 13.065 12.863 25.928 392 15,12 DURI KEPA 32.371 32.091 64.462 920 14,27 KEDOYA UTARA 24.822 23.981 48.803 680 13,93 KEDOYA SELATAN 17.371 16.917 34.288 588 17,15 KALIDERES 38.420 36.787 75.207 1226 16,30 SEMANAN 38.160 36.472 74.632 1274 17,07 TEGAL ALUR 45.915 44.475 90.390 1497 16,56 KAMAL 32.360 30.049 62.409 1002 16,06 PEGADUNGAN 38.246 37.603 75.849 1006 13,26 PALMERAH 35.200 33.752 68.952 1011 14,66 SLIPI 9.602 9.036 18.638 286 15,34 KOTA BAMBU 14.642 14.199 28.841 460 15,95 JATI PULO 16.629 16.257 32.886 448 13,62 KEMANGGISAN 18.703 18.294 36.997 487 13,16 KOTA BAMBU 12.329 11.899 24.228 347 14,32 KEMBANGAN 29.731 28.424 58.155 892 15,34 MERUYA UTARA 22.927 22.065 44.992 743 16,51 MERUYA SELATAN 17.801 17.228 35.029 551 15,73 SRENGSENG 23.619 22.922 46.541 754 16,20 JOGLO 21.481 20.882 42.363 616 14,54 KEMBANGAN 14.153 13.980 28.133 428 15,21 TEBET TIMUR 9.988 10.506 20.494 221 10,78 TEBET BARAT 12.117 12.375 24.492 273 11,15

(12)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 12 MENTENG DALAM 21.562 21.069 42.631 578 13,56 KEBON BARU 20.536 20.201 40.737 612 15,02 BUKIT DURI 21.215 20.638 41.853 590 14,10 MANGGARAI 13.458 13.246 26.704 357 13,37 MANGGARAI 17.166 16.751 33.917 426 12,56 SETIA BUDI 1.825 1.804 3.629 40 11,02 KARET SEMANGGI 1.492 1.456 2.948 31 10,52 KARET KUNINGAN 9.216 9.000 18.216 243 13,34 KARET 5.960 5.790 11.750 148 12,60 MENTENG ATAS 16.124 16.292 32.416 391 12,06 PASAR MANGGIS 15.771 15.334 31.105 406 13,05 GUNTUR 2.214 2.359 4.573 46 10,06 KUNINGAN TIMUR 3.635 3.362 6.997 87 12,43 MAMPANG 10.877 10.482 21.359 281 13,16 BANGKA 12.528 12.026 24.554 350 14,25 PELA MAMPANG 26.039 24.989 51.028 688 13,48 TEGAL PARANG 19.117 17.870 36.987 537 14,52 KUNINGAN BARAT 7.855 7.184 15.039 210 13,96 PASAR MINGGU 14.183 13.758 27.941 350 12,53 JATI PADANG 20.835 20.567 41.402 572 13,82 CILANDAK TIMUR 14.673 13.323 27.996 479 17,11 RAGUNAN 22.571 21.833 44.404 632 14,23 PEJATEN TIMUR 32.962 32.003 64.965 969 14,92 PEJATEN BARAT 20.905 20.208 41.113 536 13,04 KEBAGUSAN 24.249 23.452 47.701 789 16,54 KEBAYORAN LAMA 24.915 23.536 48.451 671 13,85 PONDOK PINANG 30.658 30.509 61.167 806 13,18 CIPULIR 22.405 21.707 44.112 645 14,62 GROGOL UTARA 24.616 23.560 48.176 659 13,68 GROGOL SELATAN 24.879 23.933 48.812 727 14,89 KEBAYORAN LAMA 23.051 22.120 45.171 601 13,30 CILANDAK BARAT 29.066 28.739 57.805 750 12,97 LEBAK BULUS 19.917 19.723 39.640 501 12,64 PONDOK LABU 24.684 24.613 49.297 698 14,16 GANDARIA SELATAN 12.545 12.417 24.962 354 14,18 CIPETE SELATAN 15.098 14.762 29.860 422 14,13 MELAWAI 1.569 1.589 3.158 28 8,87 GUNUNG 5.298 5.280 10.578 92 8,70 KRAMAT PELA 8.247 7.999 16.246 218 13,42 SELONG 1.886 1.954 3.840 35 9,11 RAWA BARAT 3.251 3.245 6.496 78 12,01 SENAYAN 2.064 2.058 4.122 39 9,46 PULO 3.292 3.580 6.872 56 8,15 PETOGOGAN 7.077 6.654 13.731 164 11,94 GANDARIA UTARA 22.652 22.374 45.026 586 13,01 CIPETE UTARA 19.381 18.554 37.935 525 13,84 PANCORAN 10.734 10.415 21.149 304 14,37 KALIBATA 23.842 23.362 47.204 669 14,17 RAWA JATI 10.518 10.321 20.839 349 16,75 DUREN TIGA 16.285 15.508 31.793 422 13,27 PENGADEGAN 11.658 11.512 23.170 354 15,28 CIKOKO 6.532 6.280 12.812 190 14,83 JAGAKARSA 32.494 31.725 64.219 961 14,96 SRENGSENG 31.166 30.295 61.461 991 16,12 CIGANJUR 19.535 18.907 38.442 608 15,82 LENTENG AGUNG 29.477 28.521 57.998 912 15,72 TANJUNG BARAT 21.460 21.122 42.582 660 15,50 CIPEDAK 19.184 18.888 38.072 623 16,36

(13)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 13 PESANGGRAHAN 15.511 15.049 30.560 470 15,38 BINTARO 28.479 27.667 56.146 824 14,68 PETUKANGAN 28.754 28.256 57.010 854 14,98 PETUKANGAN 19.845 19.425 39.270 603 15,36 ULUJAMI 23.159 22.131 45.290 699 15,43 PISANGAN BARU 18.955 18.520 37.475 492 13,13 UTAN KAYU UTARA 16.884 16.239 33.123 474 14,31 KAYU MANIS 15.016 14.920 29.936 417 13,93 PAL MERIAM 11.938 11.730 23.668 361 15,25 KEBON MANGGIS 9.996 9.740 19.736 279 14,14 UTAN KAYU 19.128 19.004 38.132 498 13,06 PULO GADUNG 20.020 18.866 38.886 542 13,94 PISANGAN TIMUR 24.268 23.649 47.917 635 13,25 CIPINANG 23.300 22.803 46.103 646 14,01 JATINEGARA KAUM 14.243 13.357 27.600 375 13,59 RAWAMANGUN 21.838 21.813 43.651 550 12,60 KAYU PUTIH 23.228 23.133 46.361 617 13,31 JATI 18.805 18.929 37.734 498 13,20 KAMPUNG MELAYU 15.706 14.785 30.491 403 13,22 BIDARA CINA 22.062 21.751 43.813 615 14,04 BALI MESTER 5.687 5.589 11.276 144 12,77 RAWA BUNGA 12.685 12.278 24.963 353 14,14 CIPINANG 19.069 19.088 38.157 476 12,47 CIPINANG MUARA 31.862 30.921 62.783 880 14,02 CIPINANG BESAR 20.297 19.330 39.627 585 14,76 CIPINANG BESAR 29.434 27.621 57.055 827 14,49 KRAMAT JATI 20.121 19.201 39.322 570 14,50 KAMPUNG TENGAH 24.929 23.853 48.782 730 14,96 DUKUH 13.725 13.236 26.961 461 17,10 BATU AMPAR 26.066 25.394 51.460 840 16,32 BALE KAMBANG 15.457 14.787 30.244 481 15,90 CILILITAN 23.821 23.241 47.062 661 14,05 CAWANG 19.938 19.073 39.011 549 14,07 GEDONG 19.681 19.146 38.827 556 14,32 BARU 13.923 13.010 26.933 485 18,01 CIJANTUNG 22.303 21.840 44.143 715 16,20 KALISARI 23.118 22.225 45.343 672 14,82 PEKAYON 23.578 22.903 46.481 763 16,42 JATINEGARA 50.943 46.846 97.789 1536 15,71 RAWA TERATE 16.267 14.508 30.775 482 15,66 PENGGILINGAN 53.259 50.966 104.225 1662 15,95 CAKUNG TIMUR 32.715 31.239 63.954 1023 16,00 PULO GEBANG 50.003 48.437 98.440 1581 16,06 UJUNG MENTENG 16.197 15.562 31.759 450 14,17 CAKUNG BARAT 33.503 31.870 65.373 1045 15,99 DUREN SAWIT 33.548 33.127 66.675 928 13,92 PONDOK BAMBU 34.783 33.027 67.810 943 13,91 KLENDER 40.271 38.302 78.573 1185 15,08 PONDOK KELAPA 37.614 37.132 74.746 1088 14,56 MALAKA SARI 16.141 16.331 32.472 426 13,12 MALAKA JAYA 17.795 18.311 36.106 436 12,08 PONDOK KOPI 19.098 18.779 37.877 560 14,78 MAKASAR 19.667 19.270 38.937 629 16,15 PINANG RANTI 14.469 14.084 28.553 483 16,92 KEBON PALA 26.573 25.455 52.028 809 15,55 HALIM PERDANA 17.287 16.458 33.745 440 13,04 CIPINANG MELAYU 24.167 23.689 47.856 656 13,71 CIRACAS 36.006 34.545 70.551 1154 16,36

(14)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 14 CIBUBUR 35.809 35.174 70.983 1020 14,37 KELAPA DUA 24.680 24.507 49.187 792 16,10 SUSUKAN 21.417 19.999 41.416 645 15,57 RAMBUTAN 20.539 19.558 40.097 609 15,19 CIPAYUNG 13.814 12.974 26.788 469 17,51 CILANGKAP 14.046 13.370 27.416 438 15,98 PONDOK RANGGON 12.962 12.560 25.522 452 17,71 MUNJUL 12.660 12.221 24.881 393 15,80 SETU 10.384 9.966 20.350 319 15,68 BAMBU APUS 13.819 13.437 27.256 460 16,88 LUBANG BUAYA 34.589 33.609 68.198 1023 15,00 CEGER 10.333 9.751 20.084 300 14,94 DKI JAKARTA 5.100.709 4.928.997 10.029.706 146.284 14,59

Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Jika berdasarkan kelurahan, angka kelahiran kasar terbesar terdapat di Kelurahan Marunda sebesar 20,04 dan angka kelahiran kasar terkecil terdapat di Kelurahan Gambir sebesar 5,77.

3. Kelahiran Berdasarkan Bulan Kelahirannya di Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan bulan peristiwa kelahirannya, kelahiran paling banyak terjadi pada bulan Mei, yaitu sebanyak 14.522 kelahiran, lalu disusul bulan April sebanyak 13.650 kelahiran dan Bulan Juli sebanyak 13.628 kelahiran.

Tabel 1.6. Kelahiran dirinci menurut bulan lahir tahun 2015 Bulan Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Januari 6862 6394 13256 9,06 Februari 5875 5465 11340 7,75 Maret 6365 5858 12223 8,36 April 7142 6508 13650 9,33 Mei 7371 7151 14522 9,93 Juni 6856 6689 13545 9,26 Juli 7093 6535 13628 9,32 Agustus 6786 6251 13037 8,91 September 6877 6325 13202 9,02 Oktober 6801 6330 13131 8,98 Nopember 5426 4916 10342 7,07 Desember 2291 2117 4408 3,01 Grand Total 75745 70539 146284 100,00 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2015

(15)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 15 Gambar 1. Kelahiran menurut Bulan Lahir di Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2015

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2015

Terlihat dari grafik di atas bahwa grafik kelahiran meningkat di bulan April hingga Mei, kemudian menurun terus hingga bulan Desember.

JIka berdasarkan kecamatan dan bulan lahir, Kelahiran Bulan Januari sampai dengan Maret paling banyak terjadi di kecamatan Cakung dengan jumlah kelahiran 695 kelahiran (Januari), 627 kelahiran (februari), dan 636 kelahiran (Maret). Untuk bulan April dan Mei, kelahiran paling banyak terjadi di Kec. Cengkareng dengan jumlah 724 kelahiran (April), dan 762 kelahiran (Mei). Di bulan Juni, kelahiran terbanyak terdapat di kecamatan Cakung dengan 779 kelahiran. Bulan Juli, Kec. Cengkareng yang menjadi terbanyak dalam jumlah kelahiran dengan 725 kelahiran. Selanjutnya untuk bulan Agustus

hingga Desember

Cakung selalu menjadi

kecamatan dengan jumlah kelahiran terbanyak yaitu 683 kelahiran (Agustus), 691 kelahiran (September), 724 kelahiran (Oktober), 532 kelahiran (November), dan 214 kelahiran (Desember). Sementara untuk

(16)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 16

kecamatan Kep. Seribu Utara dan Kec. Kep. Seribu Selatan merupakan kecamatan dengan jumlah kelahiran paling sedikit setiap bulannya.

Sementara jika berdasarkan kelurahan, Kel. Kapuk merupakan kelurahan dengan jumlah terbanyak setiap bulannya yaitu 208 kelahiran (Januari), 184 kelahiran (Februari), 193 kelahiran (Maret), 222 kelahiran (April), 232 kelahiran (Mei), 198 kelahiran (Juni), 204 kelahiran (Juli), 183 kelahiran (Agustus), 206 kelahiran (September), 189 kelahiran (Oktober), 120 kelahiran (November), dan bulan Desember kelahiran paling banyak terjadi di Kel. Penggilingan sebanyak 59 kelahiran.

4. Kelahiran Berdasarkan Berat Lahir Bayi

Berat lahir dibagi menjadi 2 kategori yaitu < 2500 gram dan ≥ 2500 gram. Berat lahir < 2500 gram diasumsikan bahwa bayi lahir dengan berat badan kurang (berat Badan Lahir Rendah = BBLR), dan berat > 2500 gram diasumsikan bayi lahir dengan berat badan normal. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah, biasanya sangat rentan memiliki masalah dengan kesehatannya atau memiliki kekurangan kemampuan saat dewasa nanti.

Dari tabel di bawah ini terlihat bahwa pada umumnya bayi yang lahir mempunyai berat badan lebih dari 2500 gram, yaitu sebanyak 89.229 bayi atau sekitar 61 %. Sementara yang berat lahirnya kurang dari 2500 gram sebanyak 4.490 bayi (3,07%), 52.565 bayi (35,93%) tidak diketahui berat lahirnya.

Tabel 1.7. Kelahiran Menurut Berat Lahir dan Kota/Kab. Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Berat Badan JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM KEP SERIBU Total < 2500 gram 690 377 984 1506 927 6 4490 ≥ 2500 gram 9023 17913 17221 22156 22672 244 89229 Tdk Diketahui 4156 8049 14929 6328 18987 116 52565 Total 13869 26339 33134 29990 42586 366 146284

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2015

Kelahiran bayi dengan berat lahir di atas 2500 gram paling banyak terjadi di Jakarta Timur, yaitu sebanyak 22.672 kelahiran (25,41%), lalu disusul Jakarta Selatan dengan jumlah 22.156 kelahiran (24,83%), Jakarta Utara dengan 17.913 kelahiran (20,08%), Jakarta Barat dengan 17.221 kelahiran (19,30%), Jakarta Pusat dengan 9.023 kelahiran (10,11%), dan Kepulauan Seribu dengan 244 kelahiran (0,27%).

(17)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 17

Sementara bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram paling banyak terjadi di Jakarta Selatan yaitu sebanyak 1.506 kelahiran dan Kotamadya Jakarta Barat sebanyak 984 kelahiran. Untuk bayi yang tidak diketahui data berat badannya paling banyak berada di Jakarta Timur (18.987 bayi), Jakarta Barat (14.929 bayi), dan Jakarta Utara (8.049 bayi).

Berdasarkan kecamatan, kelahiran bayi dengan berat diatas 2500 gram paling banyak terjadi di Kec. Cakung sebanyak 4.534 kelahiran (5,08%), disusul kecamatan Tanjung Priok yaitu sebanyak 4.178 kelahiran (4,68%), Kecamatan Cengkareng sebanyak 3.983 kelahiran (4,46%), Kec. Cilincing dengan 3.963 kelahiran (4,44%) dan Kec. Koja sebanyak 3.931 kelahiran (4,41%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kec.Kep.Seribu Utara dengan 120 kelahiran (0,13%), Kec. Kep. Seribu Selatan dengan 124 kelahiran (0,14%), Kec. Cempaka Putih dengan 273 kelahiran (0,31%), kec. Taman Sari dengan 408 kelahiran (0,46%) dan Kec. Mampang Prapatan dengan 523 kelahiran (0,59%)

Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, paling banyak terdapat di Kecamatan Kemayoran, yaitu sebanyak 310 kelahiran (6,90%). Lalu berikutnya adalah Kecamatan Cengkareng dengan 269 kelahiran (5,99%), Kec. Pasar Minggu dengan 254 kelahiran (5,66%), Kecamatan Jagakarsa dengan jumlah 238 kelahiran (5,30%) dan Kec. Kebayoran Lama dengan 213 kelahiran (4,74%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep. Seribu Selatan dengan 6 kelahiran (0,13%), Kec. Cempaka Putih dengan 10 kelahiran (0,22%), Kec.

(18)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 18

Jatinegara dengan 12 kelahiran (0,27%), Kec. Pulo Gadung dengan 19 kelahiran (0,42%) dan Kec. Taman Sari dengan 20 kelahiran (0,45%)

Gambar 2. Kelahiran berdasarkan berat lahir kurang dari 2500 gram dan Kecamatan Tahun 2015

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2015

Sementara jika berdasarkan kelurahan, kelahiran bayi dengan berat diatas 2500 gram paling banyak terjadi di Kelurahan Kapuk sebanyak 1.167 kelahiran (1,31%), Kel. Penjaringan dengan 1.167 kelahiran (1,31%), Kelurahan Tugu Utara dengan 981 kelahiran (1,10%), kemudian Kelurahan Penggilingan sebanyak 962 kelahiran (1,08%) dan Kelurahan Pulo Gebang sebanyak 930 kelahiran (1,04%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kelurahan Bali Mester (0,02%), Gelora (0,02%), dan Roa Malaka (0,02%).

Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, paling banyak terdapat di Kelurahan Kapuk sebanyak 77 kelahiran (1,71%), Utan Panjang 70 kelahiran (1,56%), Kelurahan Cengkareng Timur 64 kelahiran (1,43%), dan kelurahan Lenteng Agung sebanyak 62 kelahiran (1,38%).

5. Kelahiran Berdasarkan Panjang Bayi di Provinsi DKI Jakarta

Variabel panjang lahir dalam laporan statistik vital ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kurang dari 45 cm dan lebih atau sama dengan 45 cm. Pengkategorian ini berdasarkan masukan dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa memang secara umumnya panjang bayi normal pada saat kelahiran adalah antara 45 – 50 cm.

(19)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 19 Tabel 1.8. Kelahiran Berdasarkan Panjang Bayi Lahir dan Kota/Kabupaten

Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Panjang

Badan JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM

KEP. SERIBU Total < 45 cm 439 232 476 843 1200 17 3207 ≥ 45 cm 9274 18056 17721 22772 22370 233 90426 (blank) 4156 8051 14937 6375 19016 116 52651 Total 13869 26339 33134 29990 42586 366 146284 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Berdasarkan panjang lahir, ternyata mayoritas bayi yang lahir mempunyai panjang badan lebih dari 45 cm, yaitu sebanyak 90.426 bayi (61,82%). Sementara jumlah kelahiran dengan panjang badan kurang dari 45 cm hanya berjumlah 3.207 kelahiran (2,19%). Sementara jumlah bayi yang tidak diketahui data panjang badannya berjumlah 52.651 kelahiran (35,99%).

Gambar 3. Kelahiran menurut Panjang Badan dan Kotamadya di DKI Jakarta Tahun 2015

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Untuk kelahiran dengan panjang badan lebih dari 45 cm, paling banyak terdapat di Jakarta Selatan , yaitu sebanyak 22.772 kelahiran (25,18%). Kemudian disusul Jakarta Timur sebanyak 22.370 kelahiran (24,74%), Jakarta Utara 18.056 kelahiran (19,97%), Jakarta Barat sebanyak 17.721 kelahiran (19,60%) dan Jakarta Pusat sebanyak 9.274 kelahiran (10,26%) dan Sementara paling sedikit terdapat di Kab. Kepulauan Seribu, yaitu berjumlah 233 kelahiran (0,26%)

Sementara untuk kelahiran dengan panjang badan kurang dari 45

(20)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 20

(34,72%), Jakarta Selatan sebanyak 843 kelahiran (26,29%), Jakarta Barat sebanyak 476 kelahiran (14,84%), Jakarta Pusat berjumlah 439 kelahiran (13,69%), dan Jakarta Utara sebanyak 232 kelahiran (7,23%)

Sementara itu berdasarkan kecamatan, kelahiran bayi dengan panjang badan lebih dari 45 cm

paling banyak terdapat di Kecamatan Cakung dengan jumlah sebanyak 4.560 kelahiran (5,04%). Kemudian berikutnya adalah Kecamatan Tanjung Priok dengan jumlah kelahiran 4.201 bayi (4,65%)

dan Kecamatan Cengkareng

dengan jumlah 4.146 kelahiran

(4,58%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep. Seribu Selatan dengan 116 kelahiran (0,13%), Kecamatan Kep. Seribu Utara dengan 117 kelahiran (0,13%) dan Kecamatan Kep. Cempaka Putih dengan 275 kelahiran (0,30%)

Berdasarkan kelurahan, kelahiran dengan panjang badan lebih dari 45 cm paling banyak terdapat di Kelurahan Kapuk, yaitu sebanyak 1.216 kelahiran (1,34%). Lalu disusul Kelurahan Penjaringan 1.182 kelahiran (1,31%) dan Kelurahan Tugu Utara sebanyak 994 kelahiran (1,10%). Sementara jumlah yang paling sedikit terdapat di kelurahan Bali Mester 14 kelahiran (0,015%), Gelora 15 kelahiran (0,017%) dan Kel. Roa Malaka 17 kelahiran (0,019%). Sementara kelahiran dengan panjang badan kurang dari 45 cm paling banyak terdapat di Kelurahan Klender (105 kelahiran), Kelurahan Pondok Kelapa (89 kelahiran), Kelurahan Duren Sawit (87 kelahiran).

6. Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta

Penolong kelahiran merupakan faktor yang sangat mempengaruhi proses kelahiran dan keselamatan ibu dan anak yang dilahirkannya. Penolong kelahiran merupakan salah satu bagian dari pelayanan

antenatal care. Peningkatan pelayanan antenatal merupakan bagian dari

pelayanan kesehatan primer.

Penolong kelahiran didefinisikan sebagai orang yang biasa memeriksa wanita hamil atau memberikan pertolongan selama persalinan dan masa nifas. Penolong kelahiran dibedakan menjadi dua yaitu tenaga kesehatan dan bukan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan adalah mereka yang mendapatkan pendidikan formal seperti dokter spesialis

(21)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 21

kandungan, bidan dan lain-lain, sedangkan bukan tenaga kesehatan misalnya dukun terlatih maupun dukun tidak terlatih.

Berdasarkan penolong kelahiran, ternyata bidan dan dokter merupakan penolong

utama dalam proses

kelahiran yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta. Dari 146.284 data kelahiran, 18,67% di antaranya ditolong oleh bidan (27.314 bayi) dan oleh dokter sebanyak 12,16% (17.795 bayi). Sementara persalinan yang ditolong oleh tenaga non paramedis (dukun) sebanyak 56 orang dan sebanyak 100.806 orang (6068,91%) tidak diketahui penolong persalinannya.

Tabel 1.9. Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran di DKI Jakarta Tahun 2015

Penolong

Kelahiran Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Bidan 14252 13062 27314 18,67 Dokter 9110 8685 17795 12,16 Dukun 29 27 56 0,04 Lainnya 155 158 313 0,21 Tidak Diketahui 52199 48607 100806 68,91 Grand Total 75745 70539 146284 100,00

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta ,Tahun 2015

Berikut dibawah ini

adalah pembahasan

menurut tenaga penolong kelahiran. Berdasarkan kota/kabupaten, kelahiran dengan tenaga penolong Bidan paling banyak terdapat di Jakarta Selatan yaitu sebanyak 8.412 kelahiran (30,80%), disusul Jakarta Timur sebanyak 7.976

(22)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 22

kelahiran (29,20%), Jakarta Barat sebanyak 4.191 kelahiran (15,34%), Jakarta Pusat sebanyak 3.596 kelahiran (13,07%), Jakarta Utara sebanyak 3.142 kelahiran (11,50%) dan paling sedikit di Kep. Seribu sebanyak 24 kelahiran (0,09%)

Sementara kelahiran dengan tenaga penolong dokter paling banyak terdapat di Jakarta Selatan sebanyak 5.450 kelahiran (30,63%), disusul Jakarta Timur dengan 3.638 kelahiran (20,44%), Jakarta Barat dengan 3.335 kelahiran (18,74%), Jakarta Pusat dengan 2.852 kelahiran (16,03%) dan Jakarta Utara dengan 2.443 kelahiran (13,73%)

Berdasarkan kecamatan, kelahiran dengan tenaga penolong bidan paling banyak terdapat di Kecamatan Duren Sawit dengan jumlah 2.176 kelahiran (7,97%), kemudian Kecamatan Cengkareng dengan 1.493 kelahiran (5,47%) dan Kecamatan Kramat Jati dengan 1.475 kelahiran (5,40%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan mampang Prapatan dengan 10 kelahiran (0,04%), Kep. Seribu Selatan dengan 24 kelahiran (0,09%), dan Taman Sari dengan 27 kelahiran (0,10%).

Sementara kelahiran dengan tenaga penolong dokter paling banyak terjadi di Kecamatan Kemayoran sebanyak 1.351 kelahiran (7,59%). Lalu disusul Kecamatan Jagakarsa dengan 1.025 kelahiran (5,76%), dan Kecamatan Cengkareng sebanyak 944 kelahiran (5,30%). Untuk kelahiran tersedikit dengan penolong dokter terdapat di Kec. Kep Seribu Utara dan Tanah Abang dengan jumlah masing-masing 5 kelahiran (0,03%), Kec. Pulo Gadung dengan 6 kelahiran (0,03%) serta Kec. Pasar Rebo dengan 11 kelahiran (0,06%)

Untuk kelahiran dengan tenaga penolong Dukun, paling banyak terdapat di Kecamatan Penjaringan dengan 18 kelahiran (32,14%), Kec. Jagakarsa dengan 9 kelahiran (16,07%), Sawah Besar dengan 5 kelahiran (8,93%) serta Kec. Tambora dengan 4 kelahiran (7,14%). Kelahiran dengan tenaga penolong dukun hanya terjadi di 15 kecamatan.

(23)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 23 7. Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak di Provinsi DKI Jakarta

Yang dimaksud dengan urutan anak adalah urutan anak dilahirkan dalam keluarga tersebut, apakah ia anak pertama, kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Variabel urutan anak ini digunakan untuk mengetahui urutan anak ke berapakah yang paling banyak terjadi di bulan kelahiran ini, sekaligus jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu.

Data jumlah urutan anak atau jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu bermanfaat bagi penentu kebijakan untuk menyusun kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan ibu dan mengevaluasi pelaksanaan program keluarga berencana di Provinsi DKI Jakarta.

Tabel 1.10. Urutan Kelahiran Anak di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Urutan Anak Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Anak Ke-1 25126 23138 48264 32,99 Anak Ke 2 24421 22877 47298 32,33 Anak Ke 3 10248 9482 19730 13,49 Anak Ke 4 2465 2353 4818 3,29 Anak Ke 5 546 526 1072 0,73 Anak Ke 6 160 144 304 0,21 Anak Ke 7 51 36 87 0,06 Anak Ke 8 18 13 31 0,02 Anak Ke 9 6 8 14 0,01 Anak Ke 10 4 1 5 0,00 Anak Ke 11 1 1 0,00 Tdk Diketahui 12700 11960 24660 16,86 Grand Total 75745 70539 146284 100,00

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Berdasarkan urutan anak, yang paling banyak dilahirkan adalah urutan anak pertama yaitu sebanyak 48.264 anak atau sekitar 32,99 persen. Disusul kemudian dengan kelahiran urutan anak kedua sebanyak 47.298 anak atau sekitar 32,33 persen, anak ketiga sebanyak 19.730 orang atau 13,49 persen, anak keempat sebanyak 4.818 anak (3,29 persen), dan anak ke-5 sebanyak 1.072 jiwa (0,73%). Anak ke-6 berjumlah 304 anak (0,21%) , Anak ke-7 berjumlah 87 anak (0,06%) dan urutan lebih dari 7 berjumlah 51 anak (0,03%). Masih banyaknya kelahiran anak urutan ke lima dan seterusnya ini tentu harus mendapat perhatian khusus, karena jika ini terjadi pada keluarga yang kurang mampu akan menimbulkan masalah kesehatan ibu dan masalah keluarga lainnya.

(24)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 24 Tabel 1.11. Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak dan Wilayah di Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2015

URUTAN JP JU JB JS JT KEP. Total

KE-1 4878 8547 10602 10271 13861 105 48264 KE-2 4605 8660 10417 10058 13479 79 47298 KE-3 2092 3920 4184 4033 5448 53 19730 KE-4 573 1053 996 964 1223 9 4818 KE-5 115 267 204 198 283 5 1072 KE-6 32 88 61 52 71 304 KE-7 13 21 19 11 23 87 KE-8 7 8 4 4 8 31 KE-9 4 4 2 4 14 KE-10 1 1 1 2 5 KE-11 1 1 (blank) 1549 3770 6644 4398 8184 115 24660 Grand Total 13869 26339 33134 29990 42586 366 146284

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015 Gambar 4. Kelahiran berdasarkan Urutan Anak di Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2015

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Berdasarkan kecamatan, kelahiran dengan urutan anak pertama paling banyak terdapat di Kecamatan Cakung yaitu sebanyak 2.282 kelahiran. Lalu disusul Kecamatan Cengkareng sebanyak 2.261 kelahiran dan Kecamatan Cilincing sebanyak 2.149 kelahiran. Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep.Seribu Utara sebanyak 43 kelahiran, Kecamatan Kep. Seribu Selatan sebanyak 62 kelahiran, dan Kecamatan Menteng sebanyak 401 kelahiran.

Sementara kelahiran dengan urutan anak kedua paling banyak

terdapat di Kecamatan Cakung sebanyak 2.474 kelahiran, Kecamatan Cengkareng sebanyak 2.343 kelahiran, dan Kecamatan Cilincing

(25)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 25

sebanyak 2.225 kelahiran. Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep. Seribu Selatan (38 kelahiran), Kecamatan Kep. Seribu Utara (41 kelahiran), Kecamatan Gambir (341 kelahiran).

Untuk kelahiran dengan urutan anak ketiga, paling banyak

terdapat di Kecamatan Cilincing 1.062 kelahiran, Kecamatan Cakung 951 kelahiran, dan Kecamatan Tanjung Priok dengan 913 kelahiran. Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep.Seribu Utara, Kecamatan Kep. Seribu Selatan dan Kecamatan Menteng dengan jumlah masing masing 26 kelahiran, 27 kelahiran, dan 158 kelahiran.

Untuk kelahiran dengan urutan anak keempat, paling banyak

terdapat di Kecamatan Cilincing dengan jumlah 313 kelahiran, Kecamatan Koja dengan 287 kelahiran, dan Kecamatan Cakung dengan 224 kelahiran. Untuk jumlah paling sedikit terdapat di kecamatan Kep. Seribu Selatan, Kep. Seribu Utara dan Kelapa Gading dengan 2 kelahiran, 7 kelahiran dan 32 kelahiran.

Untuk kelahiran dengan urutan anak kelima, paling banyak

terdapat di Kecamatan Cilincing, Kecamatan Koja, dan Kecamatan Cengkareng dengan jumlah masing masing 69 kelahiran, 66 kelahiran, dan 51 kelahiran. Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kec. Kep. Seribu Selatan, Kep. Seribu Utara dan Kec. Gambir dengan jumlah 2 kelahiran, 3 kelahiran dan 4 kelahiran

8. Kelahiran Berdasarkan Usia Ibu dan Urutan Anak

Seperti diketahui, usia Ibu mempunyai pengaruh terhadap resiko melahirkan maupun terhadap kondisi bayi yang dilahirkan. Ibu yang hamil pada usia diatas 35 tahun memiliki resiko lebih tinggi dalam proses melahirkan karena kesehatan reproduksi wanita pada kondisi ini semakin menurun. Selain itu pada kondisi di atas usia 35 tahun, penyakit-penyakit degeneratif pada ibu biasanya sudah mulai muncul seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dll sehingga bisa memunculkan komplikasi pada saat proses persalinan. Resiko terhadap bayi adalah bayinya beresiko lahir cacat atau mengidap Syndrome Down. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pada seiring bertambah usia maka resiko kelahiran bayi dengan down syndrome cukup tinggi yakni 1:50. Hal ini berbeda pada kehamilan di usia 20-30 tahun dengan rasio 1:1500. Untuk laporan statistik vital ini, pembahasan tidak menyentuh ke dalam aspek kesehatan, namun hanya membandingkan usia ibu dengan variabel urutan anak dan berat lahir bayi.

(26)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 26 Tabel 1.12. Usia Ibu Melahirkan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Usia Ibu

Urutan Anak

Total

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke 6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke 11 (blank)

14 3 1 4 15 14 14 16 25 25 17 119 3 1 1 124 18 519 20 2 541 19 869 52 2 923 20 1340 124 7 1471 21 1876 249 15 1 2141 22 2342 508 22 3 2875 23 2874 844 55 3 3776 24 3464 1233 100 7 4804 25 3966 1756 157 9 1 5889 26 4310 2359 297 22 1 6989 27 4266 2826 393 41 5 7531 28 3966 3485 567 59 9 8086 29 3525 4104 783 107 11 1 8531 30 2810 4538 1101 133 13 1 8596 31 2273 4573 1341 192 31 5 1 1 8417 32 1800 4095 1544 254 34 5 3 7735 33 1546 3859 1919 334 44 9 2 7713 34 1322 3280 1985 385 52 14 2 2 7042 35 989 2570 1830 411 85 15 2 5902 36 816 1974 1748 451 93 30 6 1 1 5120 37 643 1520 1544 464 97 36 5 3 1 4313 38 514 1027 1223 472 116 28 9 5 1 1 3396 39 412 722 1007 392 110 31 10 1 4 2689 40 338 541 765 341 99 24 12 1 2121 41 226 340 502 262 80 29 11 4 1 1455 42 181 190 306 167 70 30 11 6 1 962 43 119 106 203 114 42 15 7 7 3 616 44 73 53 119 75 26 12 1 2 1 1 363 45 42 31 61 51 22 9 3 1 1 221 > 45 104 59 71 56 24 8 2 0 0 1 0 0 325 (blank) 578 256 60 11 7 2 24660 25574 Total 48264 47298 19730 4818 1072 304 87 31 14 5 1 24660 146284

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat diinformasikan bahwa usia paling muda Ibu melahirkan adalah usia 14 tahun sebanyak 4 orang. Kemudian Usia 15 tahun sebanyak 14 orang, usia 16 tahun sebanyak 25 orang dan usia 17 tahun sebanyak 124 orang. Jika dihitung secara keseluruhan, jumlah ibu melahirkan dengan usia sama atau kurang dari 20 tahun berjumlah 3.102 orang. Ini tentunya perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya untuk organisasi PKK agar ditahun-tahun mendatang tidak banyak perempuan dibawah usia 20 tahun yang sudah menikah.

Sementara ibu melahirkan paling banyak pada usia 28 tahun sampai dengan 31 tahun. Jika Usia ibu melahirkan dikorelasikan dengan

(27)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 27

urutan anak dilahirkan, maka didapat gambaran sebagai berikut. Anak pertama paling banyak dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia 25 – 28 tahun. Anak kedua paling banyak dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia 29-32 tahun. Anak ketiga paling banyak dilahirkan pada rentang usia 33-36 tahun. Anak keempat paling banyak dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia 37-38 tahun. Kesimpulannya adalah semakin besar urutan anak yang dilahirkan, semakin tua usia ibu yang melahirkan.

Jika usia ibu disederhanakan ke dalam kelompok usia dengan interval 5 tahun maka berikut adalah datanya.

Tabel 1.13. Usia Ibu berdasarkan kelompok usia dan urutan anak yang dilahirkan di tahun 2015

Usia Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- (blank) Total

< 15 3 1 4 15-19 1546 75 5 1 1627 20-24 11896 2958 199 14 15067 25-29 20033 14530 2197 238 27 1 37026 30-34 9751 20345 7890 1298 174 34 8 3 39503 35-39 3374 7813 7352 2190 501 140 32 10 5 3 21420 40-44 937 1230 1895 959 317 110 42 20 5 1 1 5517 45-49 114 70 119 98 41 16 5 1 1 1 466 > 49 thn 32 20 13 9 5 1 0 0 0 0 0 0 80 (blank) 578 256 60 11 7 2 24656 25574 Total 48264 47298 19730 4818 1072 304 87 31 14 5 1 24660 146284

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

8. Kelahiran Berdasarkan Usia Ayah

Informasi usia ayah berguna untuk mengetahui usia dari sang ayah sehingga bisa ditarik kesimpulan pada usia berapakah paling banyak dari ayah yang mempunyai anak di tahun 2015 ini. Berikut dibawah ini adalah tabel kelahiran berdasarkan usia ayah.

Tabel 1.14. Kelahiran berdasarkan Usia Ayah di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Usia Ayah Jumlah Prosentase

17 Thn 5 0,003 18 Thn 51 0,035 19 Thn 120 0,082 20 Thn 322 0,220 21 Thn 567 0,388 22 Thn 773 0,528 23 Thn 1281 0,876 24 Thn 1865 1,275 25 Thn 2642 1,806 26 Thn 3785 2,587

(28)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 28 27 Thn 4806 3,285 28 Thn 5865 4,009 29 Thn 6570 4,491 30 Thn 7440 5,086 31 Thn 7760 5,305 32 Thn 7857 5,371 33 Thn 8272 5,655 34 Thn 7949 5,434 35 Thn 7422 5,074 36 Thn 6738 4,606 37 Thn 5859 4,005 38 Thn 5118 3,499 39 Thn 4392 3,002 40 Thn 4077 2,787 41 Thn 3301 2,257 42 Thn 2601 1,778 43 Thn 2319 1,585 44 Thn 1727 1,181 45 Thn 1509 1,032 46 Thn 1238 0,846 47 Thn 871 0,595 48 Thn 671 0,459 49 Thn 472 0,323 50 Thn 393 0,269 51 Thn 307 0,210 52 Thn 226 0,154 53 Thn 163 0,111 54 Thn 124 0,085 55 Thn 82 0,056 56 Thn 75 0,051 57 Thn 53 0,036 58 Thn 53 0,036 59 Thn 26 0,018 60 Thn 30 0,021 61 Thn 20 0,014 62 Thn 9 0,006 63 Thn 11 0,008 64 Thn 9 0,006 65 Thn + 35 0,024 Grand Total 146284 100,000

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Berdasarkan data diatas, ternyata usia ayah melahirkan paling banyak pada usia 32-34 tahun. Usia tertua dari sang ayah adalah 73 tahun sebanyak 2 orang. Sementara usia termuda dari ayah adalah 17 tahun sebanyak 3 orang. Jika berdasarkan usia produktif (15-64 thn), jumlah ayah yang berusia produktif berjumlah 117.826 orang.

(29)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 29 10. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ayah di Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan jenisnya, pekerjaan ayah dibagi/dikelompokkan menjadi berbagai macam kategori seperti belum/tidak bekerja, buruh, karyawan swasta, pelajar/mahasiswa, pengajar, PNS/TNI/POLRI, Wiraswasta, dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, setelah dikelompokkan ternyata jenis pekerjaan paling banyak yang ditekuni oleh sang ayah adalah karyawan swasta, yaitu berjumlah 82.442 orang atau sekitar 56,36% dari total jumlah kelahiran yang berjumlah 146.284 orang. Kemudian disusul dengan pekerjaan wiraswasta, yaitu sebanyak 19.904 orang (13,61%). Lalu berikutnya adalah Buruh Harian Lepas sebanyak 3.794 orang (2,59%), PNS sebanyak 2707 orang (1,85%), TNI sebanyak 1.625 orang (1,11%), dan Pedagang sebanyak 1.328 orang (0,91%). Untuk data selengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel 1.15. Kelahiran berdasarkan pekerjaan ayah di Provinsi DKI Jakarta, 2015

PEKERJAAN AYAH JUMLAH PROSENTASE

KARYAWAN SWASTA 82442 56,36 WIRASWASTA 19904 13,61 BURUH HARIAN LEPAS 3794 2,59 PEGAWAI NEGERI SIPIL 2707 1,85 TENTARA NASIONAL INDONESIA 1625 1,11

PEDAGANG 1328 0,91 GURU 1068 0,73 KARYAWAN BUMN 891 0,61 KEPOLISIAN RI 785 0,54 PELAJAR/MAHASISWA 687 0,47 SOPIR 497 0,34 PELAUT 364 0,25 DOKTER 305 0,21 NELAYAN/PERIKANAN 304 0,21 KARYAWAN HONORER 248 0,17 WARTAWAN 206 0,14

MENGURUS RUMAH TANGGA 147 0,10

DOSEN 130 0,09 BELUM/TIDAK BEKERJA 114 0,08 SENIMAN 89 0,06 LAINNYA 88 0,06 BURUH 86 0,06 PENGACARA 79 0,05 SWASTA 76 0,05 KARYAWAN BUMD 72 0,05 PERAWAT 58 0,04 PENDETA 52 0,04 MEKANIK 33 0,02 PENSIUNAN 31 0,02 KONSULTAN 19 0,01 PILOT 17 0,01 USTADZ/MUBALIGH 17 0,01 PENGAJAR 14 0,01

(30)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 30 TRANSPORTASI 13 0,01 ARSITEK 12 0,01 INDUSTRI 9 0,01 KONSTRUKSI 9 0,01 NOTARIS 8 0,01 ANGGOTA DPR-RI 7 0,00 BURUH NELAYAN/PERIKANAN 7 0,00 PETANI/PEKEBUN 7 0,00 BURUH TANI/PERKEBUNAN 6 0,00 TUKANG JAHIT 5 0,00 AKUNTAN 4 0,00 APOTEKER 4 0,00 JURU MASAK 3 0,00 MAHASISWA 3 0,00 PENELITI 2 0,00 TABIB 2 0,00 TUKANG KAYU 2 0,00 ANGGOTA DPD 1 0,00 ANGGOTA DPRD PROVINSI 1 0,00 ENGINEERING 1 0,00 HAKIM 1 0,00 INSINYUR 1 0,00 KARYAWAN BUMN 1 0,00 MARKETING MANAGER 1 0,00 PEGAWAI SWASTA 1 0,00 PELATIH 1 0,00 PENYIAR RADIO 1 0,00 PETANI 1 0,00 PROMOTOR ACARA 1 0,00 SURVEILANCE MANAGER 1 0,00 TUKANG LAS/PANDAI BESI 1 0,00

(blank) 27890 19,07

Total 146284 100,00

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta,Tahun 2015

Gambar 5. Grafik Kelahiran berdasarkan Pekerjaan Ayah di Provinsi DKI Tahun 2015

(31)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 31 11. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Provinsi DKI Jakarta

Seperti halnya pekerjaan ayah, pekerjaan ibu juga dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu belum/tidak bekerja, buruh, dokter/bidan/perawat, karyawati, lainnya, Ibu Rumah Tangga (IRT), Pelajar/mahasiswa, PRT, Pengajar, TNI/POLRI/PNS, Wiraswasta dan lainnya. Berikut adalah data kelahiran berdasarkan pekerjaan ibu di tahun 2015.

Tabel 1.16. Kelahiran berdasarkan pekerjaan ibu di Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2015

Pekerjaan Ibu Jumlah Prosentase

Mengurus Rumah Tangga 70465 48,17

Karyawan Swasta 45473 31,09

Wiraswasta 3981 2,72

Guru 2951 2,02

Pegawai Negeri Sipil 1846 1,26

Pelajar/Mahasiswa 1283 0,88 Dokter 751 0,51 Karyawan BUMN 732 0,50 Perawat 614 0,42 Bidan 266 0,18 Pedagang 163 0,11 Dosen 140 0,10 Karyawan Honorer 130 0,09 Belum/Tidak Bekerja 119 0,08

Buruh Harian Lepas 119 0,08

Tentara Nasional Indonesia 92 0,06

Lainnya 85 0,06 Kepolisian RI 45 0,03 Wartawan 45 0,03 Apoteker 36 0,02 Karyawan BUMD 25 0,02 Notaris 19 0,01 Seniman 17 0,01 Pengacara 15 0,01 Pendeta 13 0,01 Psikiater/Psikolog 11 0,01

Pembantu Rumah Tangga 6 0,00

Pensiunan 6 0,00

Arsitek 5 0,00

Akuntan 4 0,00

(32)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 32 Nelayan/Perikanan 3 0,00 Penata Rambut 3 0,00 Perdagangan 3 0,00 Transportasi 3 0,00 Tukang Jahit 3 0,00 Anggota DPR-RI 2 0,00 Perancang Busana 2 0,00 Hakim 1 0,00 Konstruksi 1 0,00 Paranormal 1 0,00 Pelaut 1 0,00 Penata Busana 1 0,00 Penata Rias 1 0,00 Penyiar Radio 1 0,00 Sopir 1 0,00 (blank) 16796 11,48 Grand Total 146284 100,00

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas, pekerjaan ibu yang paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga, yaitu berjumlah 70.465 orang (48,17 %). Lalu disusul berikutnya karyawati sebanyak 45.473 orang (31,09%), wiraswasta sebanyak 3.981 orang (2,72%), dan Guru sebanyak 2.951 orang (2,02

(33)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 33

KEMATIAN

KEMATIAN

KEMATIAN

KEMATIAN PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

DI PROVINSI

DI PROVINSI

DI PROVINSI

DI PROVINSI

DKI JAKARTA

DKI JAKARTA

DKI JAKARTA

DKI JAKARTA TAHUN

TAHUN

TAHUN

TAHUN 2015

2015

2015

2015

Menurut PBB (WHO), kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada kondisi ekonomi, pendidikan, sosial, dan adat istiadat/budaya masyarakatnya, serta masalah kesehatan lingkungan. Besar kecilnya tingkat kematian ini juga dapat menjadi indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah, sedangkan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Indikator kematian ini bermanfaat untuk memonitor kinerjanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Dalam hal kematian, Indonesia (termasuk DKI Jakarta) mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium DevelopmentGoals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran.

Informasi tentang kematian penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 yang bersumber dari registrasi penduduk tersaji sebagai berikut.

1. Jumlah Kematian Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Di Tahun 2015, jumlah kematian yang tercatat di Provinsi DKI Jakarta berjumlah 49.710 jiwa dengan perincian terdiri atas laki – laki sebanyak 27.835 jiwa (55,56 persen) dan perempuan 5.479 jiwa (44,44 persen).

2

(34)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 34 Tabel 2.1. Kematian di Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Jumlahnya Tahun 2015

WILAYAH Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

KAB.ADM.KEP.SERIBU 49 35 84 0,17 JAKARTA PUSAT 3437 2847 6284 12,64 JAKARTA UTARA 4568 3618 8186 16,47 JAKARTA BARAT 5597 4198 9795 19,70 JAKARTA SELATAN 5844 4632 10476 21,07 JAKARTA TIMUR 8340 6545 14885 29,94 Total 27835 21875 49710 100,00 Prosentase 55,99 44,01 100,00 0,20

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Berdasarkan Kota/Kabupaten, Jakarta Timur merupakan kotamadya dengan jumlah kematian terbanyak yaitu berjumlah 14.885 jiwa (29,94%). Kemudian berikutnya adalah Jakarta Selatan dengan kematian berjumlah 10.476 jiwa (21,07%), Jakarta Barat dengan 9.795 kematian (19,70 %), Jakarta Utara dengan 8.186 kematian (16,47 %) dan Jakarta Pusat dengan 6.284 kematian (12,64%). Untuk kematian di kab. Kep. Seribu hanya berjumlah 84 jiwa (0,15%).

Sementara jika dirinci per bulan maka datanya adalah seperti berikut dibawah ini .

Tabel 2.2. Jumlah Kematian di DKI Jakarta di tahun 2015

Bulan Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Jan 2342 1833 4175 8,40 Feb 2355 1827 4182 8,41 Mar 2447 1940 4387 8,83 Apr 2253 1767 4020 8,09 Mei 2448 1890 4338 8,73 Jun 2235 1802 4037 8,12 Jul 2328 1812 4140 8,33 Agust 2244 1754 3998 8,04 Sep 2334 1771 4105 8,26 Okt 2565 2029 4594 9,24 Nop 2417 1956 4373 8,80 Des 1867 1494 3361 6,76 Total 27835 21875 49710 100,00

(35)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 35

Dari tabel diatas, terlihat bahwa selama selama tahun 2015 kematian per bulan jumlahnya rata-rata sekitar 4000-an. Jumlah kematian paling banyak terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebanyak 4.594 jiwa atau sekitar 9,24%, disusul bulan Maret sebanyak 4.373 Jiwa (8,83%) dan bulan November sebanyak 4.373 jiwa (8,80%). Sementara jumlah kematian paling sedikit terjadi pada bulan Desember sebanyak 3.361 jiwa (6,76%).

Jika jumlah kematian dirinci jumlahnya kecamatan, Kecamatan Duren Sawit merupakan kecamatan dengan angka kematian tertinggi di Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2015 dengan jumlah kematian sebesar 2.047 jiwa. Kemudian disusul berikutnya adalah kecamatan Cilincing dengan 2.046 jiwa, dan

Kecamatan Jatinegara

dengan 1997 kematian. Untuk kecamatan dengan jumlah kematian terendah selama tahun 2015 adalah Kecamatan Kep. Seribu Utara dengan 21 jiwa, Kecamatan Kep. Seribu Selatan dengan jumlah kematian sebesar 63 jiwa, dan Kecamatan Cempaka Putih 535 jiwa

Tabel 2.3. Data Kematian berdasarkan Kecamatan di DKI Jakarta tahun 2015

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total

CAKUNG 1109 754 1863 CEMPAKA PUTIH 287 248 535 CENGKARENG 1109 773 1882 CILANDAK 457 358 815 CILINCING 1147 899 2046 CIPAYUNG 666 507 1173 CIRACAS 785 642 1427 DUREN SAWIT 1164 883 2047 GAMBIR 333 253 586 G. PETAMBURAN 556 409 965 JAGAKARSA 800 613 1413 JATINEGARA 1055 942 1997 JOHAR BARU 477 381 858 KALI DERES 821 595 1416 KEBAYORAN BARU 415 356 771 KEBAYORAN LAMA 810 604 1414 KEBON JERUK 754 527 1281 KELAPA GADING 317 237 554 KEMAYORAN 698 533 1231

(36)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 36

KEMBANGAN 561 376 937

KEP. SERIBU SLT 33 30 63

KEP. SERIBU UTR 16 5 21

KOJA 971 813 1784 KRAMAT JATI 874 677 1551 MAKASAR 536 464 1000 MAMPANG PRAPATAN 408 302 710 MATRAMAN 659 561 1220 MENTENG 291 281 572 PADEMANGAN 385 341 726 PALMERAH 656 544 1200 PANCORAN 414 328 742 PASAR MINGGU 822 656 1478 PASAR REBO 547 420 967 PENJARINGAN 627 458 1085 PESANGGRAHAN 551 428 979 PULO GADUNG 945 695 1640 SAWAH BESAR 391 327 718 SENEN 404 352 756 SETIA BUDI 368 306 674 TAMAN SARI 440 390 830 TAMBORA 700 584 1284 TANAH ABANG 556 472 1028 TANJUNG PRIOK 1121 870 1991 TEBET 799 681 1480 Grand Total 27835 21875 49710

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

Jika kematian tahun 2015 dirinci menurut kelurahan, jumlah kematian paling banyak terdapat di Kelurahan Kali Baru sebesar 545 jiwa, disusul Kelurahan Kapuk sebanyak 518

jiwa dan Kelurahan

Penggilingan 490 jiwa. Sementara jumlah kematian paling rendah adalah di Kel. Pulau Panggang, P.Harapan dan P. Untung Jawa dan P.Pari masing-masing 2 kematian, 5 kematian, 7 kematian dan 7 kematian

2. Kematian Berdasarkan Kelompok Usia di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Pembahasan kematian berdasarkan usia dimaksudkan untuk mengetahui distribusi jumlah kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan

(37)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 37

usianya. Pada pembahasan variabel ini, usia ditampilkan secara tunggal dan juga secara kelompok. Berikut dibawah ini adalah tabel usia kematian secara tunggal penduduk DKI Jakarta tahun 2015.

Tabel 2.4. Kematian berdasarkan usia tunggal tahun 2015

Usia Tunggal Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

0 614 534 1148 2,31 1 353 289 642 1,29 2 100 86 186 0,37 3 90 53 143 0,29 4 56 32 88 0,18 5 51 41 92 0,19 6 35 27 62 0,12 7 42 28 70 0,14 8 35 35 70 0,14 9 36 27 63 0,13 10 35 17 52 0,10 11 29 12 41 0,08 12 24 25 49 0,10 13 32 21 53 0,11 14 31 35 66 0,13 15 40 24 64 0,13 16 59 27 86 0,17 17 57 28 85 0,17 18 51 29 80 0,16 19 58 46 104 0,21 20 71 49 120 0,24 21 61 46 107 0,22 22 63 57 120 0,24 23 87 55 142 0,29 24 77 49 126 0,25 25 92 63 155 0,31 26 87 67 154 0,31 27 81 70 151 0,30 28 116 77 193 0,39 29 115 91 206 0,41 30 144 95 239 0,48 31 149 97 246 0,49 32 184 109 293 0,59 33 204 111 315 0,63 34 182 124 306 0,62 35 207 143 350 0,70 36 193 151 344 0,69 37 192 144 336 0,68 38 229 169 398 0,80 39 223 155 378 0,76 40 279 159 438 0,88 41 228 160 388 0,78 42 277 176 453 0,91 43 313 200 513 1,03 44 292 176 468 0,94 45 368 230 598 1,20 46 377 264 641 1,29 47 393 297 690 1,39 48 406 289 695 1,40 49 448 288 736 1,48 50 541 333 874 1,76 51 506 315 821 1,65 52 569 360 929 1,87 53 557 407 964 1,94

(38)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 38 54 628 446 1074 2,16 55 548 401 949 1,91 56 588 395 983 1,98 57 841 657 1498 3,01 58 630 473 1103 2,22 59 625 482 1107 2,23 60 672 468 1140 2,29 61 687 495 1182 2,38 62 685 453 1138 2,29 63 752 491 1243 2,50 64 600 403 1003 2,02 65 765 594 1359 2,73 66 609 457 1066 2,14 67 741 553 1294 2,60 68 526 386 912 1,83 69 516 436 952 1,92 70 684 560 1244 2,50 71 528 433 961 1,93 72 575 510 1085 2,18 73 704 557 1261 2,54 74 443 401 844 1,70 75 656 646 1302 2,62 76 533 409 942 1,89 77 447 456 903 1,82 78 366 342 708 1,42 79 365 327 692 1,39 80 350 440 790 1,59 81 217 262 479 0,96 82 240 272 512 1,03 83 204 238 442 0,89 84 166 206 372 0,75 85 207 287 494 0,99 86 106 137 243 0,49 87 110 181 291 0,59 88 82 119 201 0,40 89 73 91 164 0,33 90 61 108 169 0,34 91 40 64 104 0,21 92 47 59 106 0,21 93 16 45 61 0,12 94 15 33 48 0,10 95 18 30 48 0,10 96 12 28 40 0,08 97 4 18 22 0,04 98 4 8 12 0,02 99 4 7 11 0,02 100 2 7 9 0,02 101 2 2 4 0,01 102 2 2 0,00 103 1 4 5 0,01 104 1 1 0,00 105 1 1 0,00 108 1 1 0,00 110 1 1 0,00 113 1 1 0,00 Grand Total 27835 21875 49710 100,00

(39)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 39

Dari tabel di atas kita dapat membaca bahwa secara umum penduduk yang meninggal paling muda pada usia 0 tahun, dan tertua berusia 113 tahun. Porsentase tertinggi usia penduduk yang meninggal adalah pada usia 57 tahun, 65 tahun, 67 tahun, 63 dan 75 tahun, atau dapat dikatakan usia diatas 50 tahun. Yang cukup mengejutkan adalah jumlah penduduk usia 0 tahun (bayi) yang meninggal jumlahnya cukup banyak, yaitu mencapai 1.148 atau 2,31%. Tentunya hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari stake holder terkait, agar jumlah kematian bayi kedepannya dapat diturunkan.

Secara umum, pola kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan usianya grafiknya menaik mulai dari usia 9 tahun hingga usia 49-an, kemudian stabil jumlahnya hingga usia 75 tahun dan terus menurun hingga usia tertua yaitu usia 113 tahun.

Gambar 6. Grafik Pola kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan Usia tahun 2015

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2015

3. Kematian Berdasarkan Bulan terjadinya kematian di Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan data dibawah ini, jumlah kematian yang terjadi setiap bulannya selama Tahun 2015 jumlahnya tidak berbeda jauh. Namun kematian paling banyak terjadi pada bulan Oktober, yaitu berjumlah 4.594 jiwa dan paling sedikit terjadi pada bulan Desember yaitu berjumlah 3.361 kematian.

Gambar

Tabel 1.7.   Kelahiran  Menurut  Berat    Lahir  dan  Kota/Kab.    Di  Provinsi  DKI  Jakarta Tahun 2015
Gambar 2.   Kelahiran berdasarkan berat lahir kurang dari 2500 gram              dan Kecamatan Tahun 2015
Tabel 1.10.  Urutan Kelahiran Anak di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015  Urutan Anak  Laki-Laki  Perempuan  Total  Prosentase
Tabel 1.14.  Kelahiran berdasarkan Usia Ayah di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konsep Nilai Hasil (Earned Value) merupakan salah satu metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu proyek secara terpadu. Metode ini

Kajian tersebut membahas tentang nilai-nilai Islam, pergeseran, matra,eksistensi dalam dabus, sedangkan peneliti ini lebih memfokuskan bagaimana pelaksanaan

Komisi yang beranggotakan Negara-Negara seperti Australia (sebagai Negara yang ditunjuk oleh Indonesia untuk menjadi wakilnya dari komisi ini), Belgia (sebagai

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Cilacap tentang Bentuk, Ukuran, Warna, Nomor, Seri Karcis dan Surat

Mulai tahun 2013, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30 tahun 2012 tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Cadangan Penjaminan Dalam Rangka

Struktur dalam Mitos di Nusa Penida Analisis Struktur, Fungsi dan Makna : Unsur Intrinsik adalah unsur yang turut membangun karya sastra itu sendiri.. Tema berbeda dengan

Habitat tersebut merupakan habitat yang sama dengan kondisi di kawasan wisata Air Terjun Irenggolo Kediri yang merupakan salah satu kawasan wisata alam yang terletak di

Demikian pula pada tataran yang lebih luas, yaitu kehidupan antar bangsa, nilai-nilai ajaran Islam menjadi sangat relevan untuk dilaksanakan guna menyatukan umat manusia dalam