• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kisah Hatim Al-Asham

AKHLAK TERPUJI PADA DIRI SENDIRI A TAWAKKAL

D. KEMBANGKAN WAWASANMU!

Diskusikan dan komunikasikan!

Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang tawakkal, sabar, syukur, sabar dan

qonaah, tentunya kalian akan mendapati fenomene-fenomena/peristiwa dalam kehidupan yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Selanjutnya bentuk kelompok diskusi, nama kelompok sesuai dengan nama judul, yaitu: 1) kelompok tawakkal, 2) kelompok ikhtiar, 3) kelompok sabar, 4) kelompok syukur dan 5) kelompok qanaah. kemudian lakukan kegiatan berikut:

1. Carilah cerita/fenomena/peristiwa yang berhubungan dengan perilaku sesuai dengan tema masing-masing yaitu: kelompok 1) kelompok tawakkal, 2) kelompok ikhtiar, 3) kelompok sabar, 4) kelompok syukur, dan 5) kelompok qanaah dari literatur, buku, koran, majalah atau internet.

2. Bagaimanakah cara-cara mengamalkan sikap terpuji tersebut? Jelaskan!

3. Apa sajakah hambatan / rintangan dalam mengamalkan sikap-sikap terpuji tersebut?

4. Bagaimana cara kalian untuk mengatasi rintangan-rintangan tersebut? 5. Apa saja manfaat mengamalkan sikap-sikap terpuji tersebut? Jelaskan!

a. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!

No Perilaku selalu sering Jarang Tdk

pernah 1 Saya berdoa kepada Allah

sebelum melakukan kegiatan 2 Saya berusaha dengan

maksimal dalam semua kegiatan

BUKU KELAS 8 SEMESTER GANJIL

- 24 -

TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH

No Perilaku selalu sering Jarang Tdk

pernah 3 Saya berlapang dada dalam

setiap hasil pekerjaan yng sudah dikerjakan dengan baik 4 Saya tidak puas dengan hasil

pekerjaan yang tidak sesuai keinginan

5 Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan walau

meninggalkan solat

b. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!

No Perilaku selalu sering Jarang Tdk

pernah 1 Saya bersyukur pada nikmat

Allah

2 Saya Bersabar sebagai rasa syukur kepada Allah 3 Saya berpikir positif dalam

menghadapi semua cobaan dan ujian Allah

4 Saya tidak melaksanakan ibadah kepada Allah dalam situasi sulit

5 Saya berusaha menjalin

hubungan baik dengan sahabat yang selalu mengganggu

Soal-soal Penalaran:

1. Mengapa bersabar itu penting? Jelaskan!

2. Apakah yang melatar belakangi seseorang yang sering kali tidak bisa bersabar dalam menghadapi masalah hidupnya? jelaskan!

- 25 - TAWAKKAL, IKHTIYAAR, SHABAR, SYUKUR, DAN QANA’AH

Tawakal berasal dari wakala yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah SWT.Tujuannya, untuk mendapat kemashlahatan dan menghilangkan kemudharatan.

Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu di dapatkan atas izin dan kehendak Allah. Sementara itu, jika mengalami kegagalan orang yang mempunyai sifat tawakal akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan allah pastilah terbaik.

Sedangkan Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Dalam kata lain Ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apa lagi lari dari kenyataan.

Sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Sabar merupakan salah satu ciri mendasar orang yg bertaqwa.Sabar merupakan ikatan yg tak mungkin terpisah dari keimanan, ikatan antara sabar dengan iman bagaikan kepala dengan jasadnya.

Adapun syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal.Syukur ialah sesuatu yang menunjukkan kebaikan dan penyebarannya. Sedangkan secara syar’i syukur ialah memberikan pujian kepada Allah dengan cara taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah SWT serta beramar makruf nahi mungkar.

Qana’ah adalah menerima keputusan Allah SWT dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah SWT, serta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Dapat diartikan pula Qanaah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah SWT. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak.

- 26 -

KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahamidanmenerapkanpengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR

1.4. Menolak perilaku ananiah, putus asa, ghadhab, dan tamak.

2.4. Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, putus asa, ghadhab, dan tamak.

3.4. Memahami pengertian, contoh dan dampak negatif sifat ananiah, putus asa, ghadhab, tamak

- 27 - ANANIYAH, PUTUS ASA, GHADHAB, DAN TAMAK

Amati cerita berikut ! Cerita 1:

Dadu adalah anak pertama dari sebuah keluarga.Ia mempunyai dua orang adik yang semuanya perempuan. Dalam kehidupan di rumah ia selalu ingin semua kebutuhannya terpenuhi dan lebih dibandingkan dengan kedua adiknya.Ia selalu ingin menang sendiri. Karena ia merasa dirinya adalah anak pertama dan anak laki-laki satu-satunya dikeluarganya. Perbuatan yang dilakukan Dadu termasuk perbuatan yang tidak terpuji karena Dadu hanya mementingkan dirinya sendiri.

Cerita 2:

Pemburu yang Rakus

Pada satu hari, seorang pemburu telah menangkap seekor burung murai.Dengan perasaan sedih burung murai itu merayu kepada si pemburu.

Burung itu bertanya, " Apa yang ingin engkau lakukan pada diriku?"

Lelaki itu menjawab " Akan aku sembelih engkau dan makan engkau sebagai lauk" "Percayalah, engkau tidak akan begitu berselera memakanku dan aku tidak akan mengenyangkan engkau. Jangan engkau makan aku, tetapi akan aku beritahu engkau tiga nasihat yang lebih baik dari engkau memakanku "

Si burung berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika berada dalam genggaman orang itu. Yang kedua akan diberikannya kalau ia sudah berada di cabang pohon dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.

Terpengaruh dengan rayuan si murai itu, si pemburu pun bersetuju.Lalu dia meminta nasihat pertama.Kata burung itu, "Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun engkau menghargainya seperti hidupmu sendiri, jangan menyesal."

Orang itu pun melepaskannya dan burung itu segera melompat ke dahan.Di sampaikannya nasihat yang kedua, "Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti."

Kemudian burung itu terbang ke puncak gunung. Dari sana ia berkata, "Wahai manusia malang! Jika tadi engkau sembelih aku, nescaya engkau akan dapati dalam tubuhku ada dua biji mutiara. Berat setiap mutiara itu adalah dua puluh gram."

Terperanjat sungguh si pemburu itu mendengar kata-kata si burung murai..Si pemburu berasa dirinya telah tertipu."Bodohnya aku!Bagaimana aku boleh terlepas peluang yang begitu baik!"

Pemburu itu sangat menyesal memikirkan kehilangannya.Namun katanya, "Setidaknya, katakan padaku nasihat yang ketiga itu!"

BUKU KELAS 8 SEMESTER GANJIL

- 28 -