• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kenampakan Secara Spasial Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang Nusantara VIII Cimulang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kenampakan Secara Spasial Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang Nusantara VIII Cimulang

Citra yang digunakan pada penelitian ini adalah Citra ALOS AVNIR-2 yang diakuisisi pada tanggal 03 Agustus 2009 seperti yang tampak pada Gambar 8. Untuk dapat memberikan gambaran citra yang alami kenampakannya, maka perlu dibuat citra komposit (kombinasi tiga band). Adapun kombinasi band yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara Band 3, Band 2, dan Band 1 yang masing-masing dimasukkan dalam band merah, hijau, dan biru secara berturut-turut yang menghasilkan kenampakan alami (natural colour). Gambar 8 merupakan hasil komposit alami dari kombinasi band tersebut:

Analisis kenampakan perkebunan kelapa sawit menggunakan SIG dan

Remote Sensing ini diperlukan untuk menganalisis kenampakan perkebunan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang melalui citra satelit. Perkebunan kelapa sawit juga merupakan salah satu industri yang berkaitan sangat erat dengan lahan atau faktor geografis, maka banyak hal yang dapat terbantu dengan memanfaatkan SIG ini. Kelapa sawit dalam pertumbuhannya akan mengalami perubahan fisik sehingga dapat dipantau dengan data dari citra satelit, yaitu dengan mengamati umur tanaman menggunakan citra satelit dengan melihat tekstur, warna, dan pola yang ada pada Citra ALOS AVNIR-2.

Berikut merupakan gambaran PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang, Bogor yang dipotong dari Citra ALOS AVNIR-2 dengan berbagai macam skala untuk melihat kenampakan warna, tekstur, dan pola sebagai dasar identifikasi umur tanam kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang (Gambar 9).

A

B C

Gambar 9. A. Perkebunan Nusantara VIII, Cimulang; B. Blok kebun dengan tahun tanam kelapa sawit yang lebih tua; C. Blok kebun dengan tahun tanam kelapa sawit yang lebih muda.

Tabel 9. Kunci Interpretasi Kelapa Sawit pada Citra ALOS AVNIR-2

Berdasarkan hasil interpretasi pada Tabel 9 teridentifikasinya perkebunan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang pada Citra ALOS AVNIR-2 adalah berdasarkan pada kunci interpretasi tekstur, warna, dan pola. Hal ini terlihat dari warna hijau tanaman kelapa sawit dan tekstur yang cenderung kasar akibat tajuk tanaman kelapa sawit dan penanaman kelapa sawit yang ditanam dengan pola yang sama. Perkebunan ini memiliki berbagai macam umur tanam kelapa sawit, hal ini diketahui dari perbedaan warna hijau pada kenampakan citra. Tekstur dan warna pada citra untuk tanaman kelapa sawit yang tahun tanamnya lebih tua adalah cenderung lebih kasar dan memiliki warna hijau tua. Hal ini dikarenakan tajuk tanaman kelapa sawit telah berkembang lanjut dan memiliki luas daun yang lebih besar dari tanaman kelapa sawit yang lebih muda (Gambar 9B).

Mayoritas tanaman kelapa sawit dengan tahun tanam yang lebih tua terlihat mendominasi di sebelah barat dari perkebunan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang. Bagian tengah dan timur perkebunan kelapa sawit ini warna hijau tua tidak mendominasi karena terdapat berbagai macam tahun tanam kelapa sawit. Warna hijau yang lebih muda dari kenampakan citra di sebelah timur diidentifikasi tanaman kelapa sawit yang tahun tanamnya lebih muda (Gambar 9C).

Menurut Sitoms (2004) umur tanaman kelapa sawit dapat diteliti dengan menggunakan penginderaan jauh karena tanaman kelapa sawit memiliki pola penanaman yang teratur, yaitu pengelompokan penanaman dalam setiap blok secara teratur berdasarkan tahun tanam yang sama.

Kunci Interpretasi Kelapa Sawit

Ciri Kenampakan

Kelapa Sawit Tahun Tanam yang Lebih Tua

Kelapa Sawit Tahun Tanam yang Lebih Muda

Tekstur Kasar Halus

Warna Hijau tua Hijau muda

Pola penanaman kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang adalah berdasarkan blok dengan tahun tanam kelapa sawit yang sama. Sehingga kenampakan pola kelapa sawit pada citra ALOS AVNIR-2 adalah pola tanaman yang teratur.

Infrastruktur jalan di kawasan perkebunan ini sudah cukup baik, hal ini terlihat dengan adanya garis-garis lurus teratur yang ada pada citra. Garis ini diidentifikasi sebagai jalan utama dan jalan setapak. Jalan-jalan ini dapat memudahkan dalam proses penggangkutan hasil panen kelapa sawit.

Gambar 10. Hasil Interpretasi Citra ALOS AVNIR-2

Tahun tanam kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang dibedakan menjadi empat tahun tanam kelapa sawit, yaitu tahun tanam 2002, tahun tanam 2003, tahun tanam 2004, dan tahun tanam 2005. Tanaman kelapa sawit yang paling muda dengan tahun tanam 2005 mendominasi di sebelah timur perkebunan ini. Keempat tahun tanam ini tersebar kedalam 38 blok kebun, dengan 130-134 pohon kelapa sawit dalam satu blok kebun.

Tahun tanam 2002 merupakan tahun tanam yang paling tua sedangkan tahun tanam 2005 merupakan tahun tanam yang paling muda pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang (Gambar 10).

Hasil interpretasi antara Citra ALOS AVNIR-2 dengan peta tahun tanam kelapa sawit dapat membantu dalam identifikasi umur tanam kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang, karena terdapat beberapa blok kebun yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan hanya melihat citra ALOS AVNIR-2.

Hal ini terlihat pada tahun tanam 2002, 2003, 2004, dan 2005 yang terletak dengan blok kebun yang berdekatan sehingga menyulitkan dalam identifikasi umur tanam kelapa sawit. Hal ini disebabkan, kenampakan kelapa sawit di citra yang memiliki warna dan tekstur kenampakan yang hampir sama, karena umur tanam kelapa sawit yang tidak berbeda jauh. Kenampakan ini terlihat dibagian tengah lokasi perkebunan kelapa sawit yang dalam satu wilayah memiliki blok-blok kebun dengan tahun tanam 2003, 2004, dan 2005 yang letaknya berdekatan. Kelapa sawit dengan tahun tanam 2002 dan 2005 dapat diidentifikasikan secara langsung tanpa menggunakan hasil interpretasi antara peta tahun tanam dengan Citra ALOS AVNIR-2 karena perbedaan warna, tekstur, dan pola yang lebih berbeda yang disebabkan perbedaan tahun tanam yang cukup jauh. Selain itu, letak blok kebun dengan tahun tanam 2002 hanya terletak di bagian barat perkebunan sehingga bisa langsung dapat diidentifikasi.

Penggunaan Remote Sensing yang memanfaatkan foto udara dari satelit, juga dapat memberikan gambaran tentang kondisi tanaman pada suatu saat, sehingga dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman kelapa sawit. Pada kebun tanaman kelapa sawit, penggunaan foto udara akan memungkinkan melihat satu per satu tegakan pohon, sehingga jumlah tanaman yang masih memerlukan pemupukan, akan dapat terhitung nyata.

Total luas perkebunan PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang adalah 1.004,33 hektar. PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang terbagi menjadi 38 blok penanaman dimana 2 bloknya mulai ditanam sawit pada tahun 2002 (55.54 ha), 13 blok ditanami pada 2003 (312,1 ha), 13 blok ditanami pada 2004 (369,13 ha) dan 10 blok ditanami pada 2005 (267,56 ha).