• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN

A. Kendala dalam Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

Secara administrasi dalam melakukan pemungutan PBB di sektor PBB KPP Pratama Medan Timur masih terdapat kendala yang terjadi, sehingga dapat mempengaruhi adanya hasil penerimaan PBB. Setiap prosedur pasti ada baik dan buruknya, demikian juga sistem yang diterapkan pada KPP Pratama Medan Timur. Beberapa permasalahan mendasar yang ditemui dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang dilakukan oleh KPP Pratama Medan Timur yang bisa mempengaruhi hasil penerimaan PBB49

1. Secara intern

Pelaksanaan pemungutan PBB Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur kendala-kendala yang dihadapi yaitu :

a. Tingkat partisipasi aktif dari Kecamatan dan Kelurahan yang masih rendah.

b. Keterbatasan personil bidang pendapatan daerah pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

c. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB banyak yang ditolak oleh wajib pajak dengan alasan sebagai berikut:

1) Surat Pemberitahuan Pajak (SPPT) PBB. Ganda.

2) Kesalahan dalam penulisan data-data wajib pajak dan objek pajak. 3) Banyaknya objek fasilitas umum yang seharusnya tidak diterbitkan

karena obejek tersebut tidak dikenakan pajak.

d. Penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terhadap tanah dan bangunan tidak sesuai dengan yang sebenarnya, sehingga wajib pajak tidak mau membayar pajak karena merasa diperlakukan tidak adil

e. Pelaksanaan kegiatan penentuan dalam hal pendataan obJek pajak yang mana petugas harus mendatangi langsung wajib pajak untuk mencatat data objek pajak yang diperlukan dalam penghitungan, penetapan dan pembebanan pajak yang terutang. Solusi yang diambil KPP Pratama Medan Timur dengan melakukan penyuluhan, lokakarya, seminar, dan lain-lain sehubungan dengan pajak

f. Sarana Kerja. Tiap-tiap KPP telah diberikan fasilitas yang sama oleh Kantor Wilayah demi kelancaran tugasnya dan tidak terlupakan bagian penagihan. Tetapi sarana yang diberikan tersebut masih kurang sehingga dapat menghambat karyawan dalam melakukan kegiatannya.

g. Dalam penetapan penghitungan PBB Terdapat masalah keberatan. Untuk mengatasi masalah seperti itu ialah dengan pengurangan pembayaran atau penghitungan pajak dengan melalui prosedur tertentu, misalnya melalui perangkat kelurahan, melampirkan SPPT, melampirkan foto kopi identitas diri.

h. Penentuan objek dan subyek ada hambatan pemilik tanah jauh,subyek pajak berdomisili diluar daerah Kota Medan.

i. Dalam hal pembayaran masih ada wajib pajak yang belum membayar atau melunasi pajak terutangnya.

j. Ada tunggakan-tunggakan yang terjadi. Solusi yang sudah dilakukan oleh KPP Pratama Medan Timur yaitu dengan mengadakan penyuluhan, pemberian peringatan lewat media masa, agar para penunggak mengetahui dan segera melunasinnya.

k. Asas keadilan terhadap penetapan nilai jual objek pajak, wajib pajak menilai bahwa metode yang digunakan untuk menilai nilai jual objek pajak tidak mencerminkan nilai wajar sehingga nilai jual objek pajak menghasilkan nilai wajar yang besar dan hal ini juga mengakibatkan semakin besar pula pajak yang akan ditanggung oleh wajib pajak atas bumi dan bangunan. Besarnya pajak yang akan ditanggung oleh wajib pajak inilah yang menyebabkan rendahnya kesadaran wajib pajak untuk melaporkan perubahan atas tanah dan bangunan.50

Persiapan sumber daya manusia adalah persiapan para petugas pajak yang lebih proaktif dan melakukan survei ke lapangan yang akan menilai besarnya objek pajak yang terutang oleh wajib pajak, dalam hal ini pihak pemerintah (fiskus) sebagaimana yang diketahui pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang sistem pemungutannya menganut Official Assessment

System di mana pajak dipungut langsung oleh pemerintah. Pajak yang

dipungut membutuhkan kontribusi dari masyarakat yaitu kesadaran rakyat untuk melaporkan perubahan tanah dan bangunan yang dimiliki.

m. Sanksi yang tegas belum sepenuhnya diterapkan

Sanksi yang diterapkan dalam undang-undang dinilai terlalu berat dan bersifat memaksa apabila diterapkan sepenuhnya kepada wajib pajak. Oleh karena itu petugas juga kadang-kadang merasa tidak tega untuk menindak wajib pajak yang tidak menyelesaikan kewajiban pajaknya sesuai sanksi yang berlaku namun hal seperti inilah yang justru menjadikan wajib pajak merasa dibebaskan dari hukuman yang seharusnya mereka terima dan bukannya sadar mereka malah menjadi-jadi kelakuan buruknya yaitu mengingkari kewajiban membayar pajaknya

2. Secara eksternal

a. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pendaftaran objek pajaknya. b. Wajib Pajak sudah tidak berada di alamat terdaftar. Salah satu unsur

yang dapat membuat proses pencairan tunggakan pajak berhasil adalah adanya kejelasan alamat tempat tinggal dan tempat usaha wajib pajak. Tanpa adanya alamat yang jelas sudah pasti akan menyulitkan petugas pajak untuk melakukan pengecekan ulang atas pelaksanaan kewajiban perpajakannya, penyampaian surat paksa menjadi terhambat, dan menambah biaya dalam menemukan wajib pajak.

c. Wajib pajak yang tidak mau membayar PBB dengan alasan bahwa mereka bukan pemilik objek pajak tetapi mereka hanya mengontrak

atau penerima gadai yang menguasai atas sawah/tanah/ladang yang telah digadaikan oleh pemiliknya (Pemagang).

d. Wajib pajak yang tidak mau membayar dengan alasan mereka telah berpatisipasi dalam memberikan tanah kepada Pemerintah Kota Medan untuk pembangunan.

e. Wajib pajak tidak mau membayar pajak karena objek pajak merupakan milik kaum.

f. Rendanhya kesadaran masyarakat membayar pajak.

Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia dalam membayar pajak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah karena ketidaktahuan mereka tentang ketentuan dan tatacara perpajakan Indonesia. Ketidakpahaman masyarakat Indonesia tentang ketentuan dan tatacara perpajakan itulah yang menjadikan masyarakat Indonesia memilih untuk tidak ber-NPWP karena mereka beranggapan dengan ber-NPWP akan menyulitkan atau membuat mereka bingung dan ketakutan.

g. Kesadaran akan kepentingan bersama sangat kecil. Kesadaran masyarakat sangat rendah, jadinya mereka tidak memiliki niat untuk membayar pajak

h. Kondisi Sosial Ekonomi Keadaan sosial masyarakat ikut menentukan agar tercapainya realisasi Pajak Bumi dan Bangunan setiap tahun. Kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak perlu mendapatkan

perhatian, terutama terhadap masyarakat yang berpenghasilan rendah. Faktor sosial seperti perekonomian, pemahaman tentang pajak.

i. Banyaknya korupsi dan penyalahgunaan pajak. Banyaknya korupsi dan penyalahgunaan pajak mau tidak mau memang menjadi faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Masyarakat menjadi kesal melihat berbagai penyalahgunaan pajak dan akhirnya engan membayar pajak (namun ini harusnya bukan menjadi alasan pertama).

Dari pendapat ahli di atas penyebab rendahnya penerimaan pajak, maka dapat disimpulkan penyebab rendahnya realisasi Pajak Bumi dan Bangunan yang terjadi di Kota Medan dari aspek Fiskus Petugas Pajak, Wajib Pajak dan Aparat atau Kolektor.

Dokumen terkait