• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : FUNGSI KOMPUTER DALAM PENGELOLAHAN

E. Kendala dan Dampak Komputerisasi dalam

Saat ini penggunaan komputer telah diakui oleh keunggulan serta keterlibatannya dalam dunia bisnis. Namun demikian, komputer sebagai ciptaan manusia tidak lepas dari berbagai macam kendala-kendala PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) di Medan yang telah menggunakan komputer dalam berbagai aktivitasnya juga mengalami kendala-kendala (khususnya dibidang akuntansi) yaitu :

31

1. saldo kesalahan dalam menginput kode akun tutup buku dan pemindahan

Hal ini dikarenakan terlalu banyak kombinasi angka dari akun yang diinput, dimana kesalahn ditemukan pada saat laporan telah dicetak dan diperiksa kembali. Karena itu seorang user harus kembali ke file bulan sebelumnya dan memperbaiki kesalahannya, dimana pada saat kembali ke file sebelumnya penginputan dan proses data dimulai dari awal lagi,

2. saat mencetak mutasi gabungan sering terjadi kemacetan pada komputer, dan

Hal ini terjadi karena kemungkinan bytes memori telah penuh. Sebagai jalan keluarnya maka laporan bulanann sebelumnya telah ada di backup dan di hapus, dengan catatan data yang dihapus adalah data yang terdapat pada laporan sebelumnya.

3. komputer Terkena Virus.

Dimana hal ini dapat mengakibatkan program tidak jalan maka sebagai jalan keluarnya pemeliharaann lebih ditingkatkan lagi, sehingga aktivitas tidak terkendala lebih lama.Selain itu kendala-kendala yang tidak bisa terduga bisa saja terjadi, misalnya gangguan petir yang dapat menghambat penginputan atau pemrosesan data.

Kendala yang dapat mempengaruhi internal control yang ada diperusahaan.Kesalahan pada penginputan kode akun, kemacetan komputer dan komputer terkena virus menyebabkan pemrosesan data menjadi terkendala

32

sehingga informasi yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh pihak manajemen menjadi lambat dan tidak akurat.Akibatnya, laporan rencana anggaran dan pertanggung jawaban, dokumen dan laporan lainnya tidak dapat diandalkan. Dimana, bila sistem pengamanan data dan aktiva tidak baik maka kemungkinan data dan aktiva tersebut akan habis dicuri. Karena itu bagian akuntansi atau bagian keuangan sangat mempunyai dampak yang berarti terhadap cara pengorganisasian perusahaan, pengambilan keputusan dan pendayagunaan fungsi akuntansi.

Salah satu dampak terhadap fungsi akuntansi ialah bahwa fungsi tersebut harus membagi tanggung jawab terhdap aktivitas yang bervolume besar, sehingga pegawai bagian pembukuan lebih dilibatkan pada aktivitas perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Dengan kata lain tanggung jawab semakin di transfer ke fungsi sistem informasi, fungsi akuntansi akan menjadi informasi dalam kaitannya dengan output informasi tersebut. Dampak yang lain dapat kita lihat adalah komputer memberikan dukungan yang sangat besar pada fungsi akuntansi, yaitu komputer dapat menyajikan lapora rencana anggaran dan bertanggung jawaban dan laporan lainnya dengan lebih akurat dan tepat waktu. Namun demikian kehadiran komputer tidak mempengaruhi pertanggung jawaban utama fungsi akuntansi yaitu pelaporan kepada pihak luar dan mengevaluasi prestasi informasi keuangan tersebut.

33 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kebutuhan komputer pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) di Medan digunakan sebagai mesin ketik dengan mempunyai kecepatan, lebih enak dibaca, bisa sebagai mesin kalkulasi/ perhitungan, dan mesin duplicator yang dapat menghemat waktu dalam pembuatan dokumen maupun laporan.

2. Dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer, laporan keuangan dan laporan lainnya dapat diperoleh sesuai dengan keinginan, karena komputer dapat memposting data dengan cepat sehingga informasi selalu aktual dan berguna bagi pemakainya.

3. Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) di Medan komputer yang digunakan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang relevan, seperti mencatat data transaksi, mengolah data, menyusun laporan- laporan yang diperlukan, memakai data akuntansi untuk mengawasi, dapat mengakses jaringan nasabah yang tersebar di cabang- cabang PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) di seluruh Indonesia dan pengamanan data serta sebagai alat pembuat informasi.

4. Pada tingkat efektifitas perusahaan seperti pada saat ini, pemerosesan data dengan alat elektronik yaitu komputer ternyata memberikan hasil yang

34

efektif dan efesien dibandingkan dengan pemerosesan data secara manual. Adapun keuntungan- keuntungan yang diperoleh dalam sistem komputerisasi antara lain adalah:

a. informasi yang diperoleh lebih akurat, relevan dan dapat dipercaya, b. peningkatan efektivitas diberbagai kegiatan baik internal maupun

eksternal, dan

c. pengambilan keputusan oleh pimpinan dapat lebih cepat dan tepat karena didukung oleh analisa data dan informasi terpercaya.

B. Saran

1. Komputer memiliki peranan yang sangat penting dalam mengolah data transaksi pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) di Medan oleh karena itu disarankan agar dilakukan pengecekan secara rutin terhadap sistem komputer perusahaan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang menyebabkan rusak atau hilangnya data-data penting.

2. Untuk menjaga keamanan peralatan komputer serta data yang lebih aman, maka sebaiknya di tetapkan suatu peraturan yang membatasi individu untuk menggunakan komputer, kecuali dengan izin pegawai yang berwenang.

3. Dalam membuat password ataupun penggunaan kata sandi untuk data-data penting yang digunakan oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) di Medan harus berhati-hati demi menjaga rahasia perusahaan.

4. Sebaiknya diadakan cadangan data baik itu data transaksi maupun hasil pengolahan data dalam bentuk soft copy berupa disk read only

35

memory sehingga apabila terjadi kerusakan sistem komputer akan mengurangi kesulitan.

5. Tiap-tiap personil dalam perusahaan terutama yang berhubungan dengan sistem komputer harus senantiasa mengikuti perkembangan sistem komputerisasi tersebut karena perkembangan teknologi komputer yang berkembang pesat. Oleh sebab itu harus diadakan pelatih yang memadai untuk meningkatkan kemampuan personil dalam perusahaan baik itu pelatihan ditempat kerja dengan mendatangkan tenaga pengajar professional maupun di tempat-tempat kursus komputer akuntansi.

6 BAB II

PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan gabungan dari 9 (sembilan) perusahaan asuransi milik Belanda diantaranya NILLMY VAN 1859. Nasionalisasi perusahaan milik Belanda diintegrasikan dengan PT pertanggungan Jiwa Dharma nasional menjadi PN Asuransi Jiwasraya kemudian menjadi PT (Persero) Asuransi Jiwasraya berdasarkan perusahaan pemerintah No. 2 / SK / 66, dan peraturan pemerintah No. 3 tahun 1972.

Pada pelaksanannya pemerintah segera membentuk Badan Pimpinan Umum (BPU) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 213 tahun 1861. BPU ini berfungsi mengelola, mengawasi, dan melaksanakan tertib administrasi serta manajemen perusahaan khusus perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang dimiliki negara.

Pada 9 (sembilan) asuransi jiwa tersebut berubah menjadi PN Asuransi Jiwa Jasa Sejahtera berdasrkan Peraturan Pemerintah No. 215 tahun 1967. Pada tanggal 27 Agustus 1964 keluar keputusan PresidenNo. 214 yang menyatakan bahwa PN Asuransi Jiwasraya Unit I.

PT Pertanggungan Jiwa “Dharma Nasional” yang didirikan pada tanggal 27 April 1953, merupakan cikal bakal didirikannya PN Asuransi Jiwasraya Unit II. PN Asuransi Jiwasraya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1969 dan Undang-Undang No. 9 tahun 1969. Akhirnya pada tanggal 8 Desember 1972 ditetapkan PN Asuransi Jiwasraya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33

7

tahun 1972 ketetapan Negara No. 40 tahun 1972. Perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia sebelum ditangani secara langsung oleh Badan Pemerintah yang mengelola keuangan negara atau Menteri Keuangan RI, berada di bawah pengawasan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.

Hari lahirnya PT (Persero) Asuransi Jiwasraya ditetapkan tanggal 31 Desember 1959. Dari sudut promosi, Asuransi Jiwasraya adalah perusahaan yang sudah cukup tua dan berarti sudah berpengalaman serta bonafitasnya dapat terjamin. Perusahaan tersebut telah banyak mengalami kemampuan, baik dalam struktur organisasi maupun dalam hal kepercayaan masyarakat.

a. Visi dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan yang terpercaya dan dipilih untuk memberikan solusi bagi kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan.

Misi

a. Misi Jiwasraya Bagi Pelanggan

Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan kenyamanan memlalui solusi inovatif dan kompetitif bagi pelanggan atas kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan.

b. Misi Jiwasraya Bagi Pemegang Saham

Menciptakan nilai pemegang saham (shareholder value creation) yang atraktif melalui pengelolaan operasional dan investasi perusahaan yang berlandaskan prinsip-prinsip good corporate govermance.

8

c. Misi Jiwasraya Bagi Karyawan

Menjadi tempat piihan untuk tumbuh dan berkembangnya karyawan menjadi profesional yang memiliki intergritas dan kompetensi di bidang asuransi dan perencanaan keuangan.

d. Misi Jiwasraya Bagi Agen

Berkomitmen mengembangkan agen yang memiliki dedifikasi, kemampuan dan integritasi sehingga perusahaan menjadi tempat pilihan bagi agen yang ingin berkarier serta memiliki penghasilan tinggi.

e. Misi Jiwasraya Bagi Masyarakat

Berpatisipsi mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui kontribusi dalam proses pembangunan masyrakat.

f. Misi Jiwasraya Bagi Aliansi

Membangun kemitraan yang saling mengutungkan serta menciptakan sinergi bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. g. Misi Jiwasraya Bagi Distribusi

Meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas pelayanan kepada pelanggan secara lebih bancassurance, direct marketing dan financial planning. h. Misi Asuransi Bagi Pemasok

Melakukan kerjasama dengan pemasok sesuai prinsip keterbukaan, fairness, saling menguntungkan dan berkembang sebagai „partner in

progres‟.

i. Misi Jiwasraya Bagi Regulator

9

keuangan yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. j. Misi Jiwasraya Bagi Penagih

Menjaga kemitraan dengan penagih yang memiliki integritasi dan kompetensi dalam penagihan premi.

B. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan organisasi adalah kerangka antara hubungan dari orang-orang atau unit-unit orgnisasi yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang tertentu.

Dalam menjalankan kegiatan perusahaan diperlukan suatu struktur organisasi serta uraian tugas yang jelas dari setiap orang atau unit organisasi yang terlibat dalam organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing personil atau unit organisasi mengetahui dengan jelas dan dari mana mereka mendapat perintah dan kepada siapa mereka harus mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya.

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara setiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaa dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Biasanya, struktur organisasi perusahaan akan dibuat dalam struktur organisasi perusahaan akan dibuat dalam struktur fungsional. Yaitu dimana masing-masing posisi memiliki fungsi yang jelas, termasuk menentukan kewenangan serta garis komandi dalam sistem tersebut.

10

Meski demekian struktur organisasi perusahaan ini tidak bias diberlakukan secara mutlak untuk semua perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki hak untuk membuat struktur organisasi perusahaan mereka, sesuai dengan gaya dan kebutuhan perusahaan tersebut. Tujuan adanya struktur organisasi adalah pencapaian kerja ataupun pendelegasian dalam organisasi yang baerdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam bagan berikut:

Ada empat dasar yang dapat dilihat pada struktur organisasi yaitu:

1. struktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu meupun bagian-bagian pada suatu organisasi, 2. struktur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan yang diterapkan secara resmi dalam suatu organisasi tingkatan hirarki serta besarnya tentang kendali dari semua pimpinan di seluruh tingkatan organisasi, 3. struktur organisasi menetapkan pengelompokan individu menjadi bagian

organisasi dan pengelompokan bagian-bagian organisasi menjadi suatu organisasi yang utuh, dan

4. struktur organisasi menetapkan sistem hubungan dalm organisasi yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik secara vertikal maupun horizontal.

Tiga komponen pertama merupakan elemen yang bersifat statis, yang sesungguhnya tampak pada strukutur diimplementasikan karena merupkan elemen yang sifatnya dinami. Untuk melihat tugas dan tanggng jawab jabatan umumnya deskripsikannya ditulis dalam daftar deskripsi jabatan. Sturktur organisasi

11

menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan hubungan diantara fungsi bagian- bagian atau posisi orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda.

12

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Medan Sumber : PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Medan

13

C. Job Description

Masing-masing bagian dalam struktur organisasi diatas memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda diantaranya.

1. Regional Manager

Mempunyai ruang lingkup pekerjaan yaitu, merencakan, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program dan anggaran pendapatan dan biaya yang telah digariskan perusahaan. Tugas-tugas Regional Manager adalah: a. merencanakan dan mengawasi kegiatan kantor cabang dan perwakilan

sesuai dengan program kerja yang telah digariskan,

b. mencari, mengadakan dan memelihara hubungan baik dengan kegiatan dalam perusahaan,

c. mengkoordinir dan membimbing kegiatan para kepala bagian, kepala perwakilan serta secara maksimal agar segala sector kegiatan dapat mencapai sasaran yang telah dietapkan,

d. membuat rencana-rencana anggaran pendapatan dan biaya serta program kerja kantor cabang dan perwakilan,

e. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pejabat dan karyawan pada direksi untuk kantor cabang dan perwakilan,

f. menandatangani surat-surat berharga, giat otorisasi pengeluaran keuangan perusahaan dan surat-surat perjanjian untuk dan atas nama pribadi, dan

g. memerintahkan pelaksanaan tugas kepada para pejabat sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan.

14

2. Pejabat Fungsional

Mempunyai tugas sebagai beriut:

a. bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pengembangan sistem komputer yang meliputi pkerjaan perincian dari sistem dan pembuatan-pembuatan program komputer,

b. merencakan, menyelesaikan dan mengawasi penyimpangan dan penggunaan data yang telah ditetapkan,

c. melakukan koordinasi berbagai dengan bagian lain dalam melaksanakan penggunaan komputer,

d. memutuskan dan menentukan urutan prioritas pekerjaan atas masalah-masalah yang timbul di dalam tugas-tugas dan kewenangannya setelah mengadakan konsultasi dengan kepala cabang,

e. membuat laporan kepada kepala cabang mengenai perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan dan memberikan analasis mengenai penyimpangan yang terjadi, dan

f. membuat surat-surat dan nota untuk ditandatangani oleh kepala cabang serta mengadakan komunikasi dengan bagian- bagian yang terkait. 3. Pemeriksa

Pemeriksa mempunyai tugas membantu kepala cabang dalam memeriksa seluruh kegiatan administrasi/pembukuan perkantoran dan menyusun rencana kerja tahunan (jangka pendek dan jangka panjang).

4. Kepala Bagian Operasional

15

dengan semua aparat dinas luar/agen serta mengusahakan pencapaian target produksi dan surat-surat yang berhubungan dengan keagenan. Tugas-tugas Kepala Bagian Operasional yaitu:

a. mengatur dan melaksanakan operasional-operasional pemasaran dan penagihan premi serta hasil investasi kantor cabang dan perwakilan sebawahnya sesuai dengan pola yang digariskan oleh kantor pusat, b. menyusun laporan evaluasi atas hasil produksi, tagihan premi, sarana

opersional pemasaran dan penagihan, promosi, dan publikasi dan biaya produksi serta bahan-bahan wahan daya secara berkala serta menyampaikan saran-saran perbaikan bila dipandang perlu sebagai suatu rekomendasi, dan

c. memberikan pertanganngungjawaban kepada Kepala Cabang atas kelancaran, kebenaran dan ketertiban dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.

5. Kepala Seksi Evaluasi Aparat Operasional Pemasaran

Kepala Seksi Evaluasi Aparat Operasional Pemasaran mempunyai tugas mendata premi yang diperoleh oleh agen dan menetapkan target premi yang harus dicapai oleh seorang agen.

6. Kepala Seksi Dokumentasi Aktivitas Pos dan Promosi

Kepala Seksi Dokumentasi Aktivitas Pos dan Promosi mempunyai tugas membukukan pencapaian premi yang diperoleh agen dan membukukan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk promosi.

16

Mempunyai ruangan lingkup pekerjaan yang membimbing, membina, mengawasi dan melaksanakan penelitian pertanggungan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah- masalah pertanggungan peroranga, kolektif maupun pertanggungan pensiun dengan ketentuan yang berlaku. Tugas-tugas Kepala Bagian Pertanggungan:

a. melaksanakan penelitian serta perhitungan kembali atas premi asuransi pertanggungan perorangan, kolektif, maupun pensiun, berdasarkan permitaan asuransi dan surat keterangan kesehatan dari calon yang masuk,

b. menerbitkan nota penutupan untuk pemegang polis bagi surat permintaan asuransi yng diterima dan sertifikasi tanda peserta bagi polis kolektif,

c. menyelesaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pertanggungan perorangan, kolektif dan pensiun,

d. meneruskan perubahan-perubahan yang terjadi sebagaimana yang tercantum pada point 2 dan 3 di atas, ke kantor pusat yang berada di luar wewenang kantor cabang untuk mendapatkan penyelesaian oleh kantor pusat, dan

e. merencakan dan mengawasi semua kegiatan bawahan. 8. Kepala Seksi Underting

Kepala Seksi Underting mempunyai tugas untuk menyelesaikan peserta yang akan menjadi anggota asuransi.

17

Kepala Seksi Pelayanan Nasabah Pertanggungan Perorangan mempunyai tugas untuk melayani klaim yang masuk dari pertanggungan perorangan. 10.Kepala Seksi Pelayanan Nasabah Pertanggunagan Kumpulan

Kepala Seksi Pelayanan Nasabah Pertanggunagan Kumpulan mempunyai tugas untuk melayani klaim yang masuk di pertanggungan kumpulan/grup. 11.Kepala Bagian Admistrasi dan Keuangan

Mempunyai ruang lingkup pekerjaan yaitu melaksanakan, mengatur, mengawasi pembukaan dan pencatatan atas semua transaksi keuangan serta pengadmistrasi serta laporan inkaso dan inversasi kantor cabang dan perwakilan di bawahnya. Tugas-tugas Kepala Bagian Administrasi Keuangan adalah:

a. memutuskan dan menentukan urutan perioritas atas masalah yang timbul di dalam tugas-tugas dan kewengannya setelah mengadakan konsultasi dengan kepala cabang,

b. menyusun laporan keuangan untuk kantor pusat atara arus kas dan bank, rencana sisa mutasi dan rugi/laba serta laporan lainnya yang diperlukan, dan mengirimkannya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dan

c. memberikan pertanggungjawaban kepada kepala cabang atas kelancaran, kebenaran, dan ketertiban dan melaksanakan tugas-tugas serta menyampaikan sara-saran perbaikan bila dipandang perlu sebagai rekomendasi.

18

Kepala Seksi Keuangan dan Akuntansi bertanggung jawab atas pengeluaran perusahaan dan kemudian membuat laporan atas biaya yang dikeluarkan.

13.Kepala Seksi Investasi dan Inkaso

Kepala Seksi Investasi dan Inkaso mempunyai tugas mengelola tagihan premi yang masuk.

14.Kepala Bagian Sumber Daya

Mempunyai ruang lingkup pekerjaan sebagai berikut:

a. merencakana, mengusahakan tersedianya dan terpeliharanya sumber daya manusia yang cukup, terampi dan penuhnya loyalitas serta dedikasi,

b. melakukan rekruiting dan penempatannya sesuai dengan pendidikan dan pengalamannya serta melakasanakan pengembangan karyawan selaras dengan program kepada karayawan dan pekerbangan perusahaan,

c. merencanakan, memimpin dan mengawasi para kepala seksi dalam kegiatan melaksankan dan menyelesaikan tugas-tugas bagian umum/diklat, dan

d. merencakan, mengatur,, melaksanakan dan meminpin serta mengawasi pengembangan program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.

15.Kepala Seksi SDM dan Diklat

19

manusia yang dimiliki oleh perusahaan dan melakukan pembelajaran (diklat) bagi tenaga kerja.

16.Kepala Seksi Umum dan Komputer

Kepala Seksi Umum dan Komputer bertanggung jawab atas peralatan perusahaan seperti komputer yang akan digunakan untuk aktivasi operasional perusahaan.

D. Jaringan Usaha

Perusahaan ini berdiri dengan satu tujuan mulia, yaitu mendidik masyarakat merencanakan masa depan. Tanggal 31 Desember 1859 menjadi awal kiprah Jiwasraya di Indonesia yang lahir dengan nama Nederlandsche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ). Pada tahun 1973 beralih menjadi perusahaan milik pemerintah Indonesia yang kini lebih dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jaringan Pelayanan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tersebar diseluruh Indonesia dan memiliki 1 kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta. 17 kantor cabang ditingkat propinsi; 72 kantor perwakilan ditingkat propinsi maupun di daerah tingkat I, dan 388 kantor unit produksi di daerah tingkat II. Hal ini diupayakan untuk menciptakan pelayanan yang cepat dan tepat.

E. Kinerja Usaha Terkini

Sejak berdiri pada 31 Desember 1859 dengan namaNederlansche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij(NILLMIJ), kemudian beralih

20

menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 1973, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus mengalami dinamika dan perkembangan bisnis yang positif.Hal itu, tentu tak lepas dari kejelian manajemen Jiwasraya dalam menyiasati perkembangan zaman dengan produk-produk yang kompetetif di setiap situasi dan kondisi. Sebagai asuransi ternama dan berpengalaman di Indonesia, Jiwasraya tetap menjadi pemain yang diperhitungkan dalam percaturan industri asuransi jiwa di negeri ini.

Jiwasraya melakukan upaya peningkatan performa bisnis yang signifikan. Salah satu indikatornya, total aset mencapai Rp. 17 triliun pada 2013, atau meningkat Rp. 7,8 triliun dibanding total aset tahun 2012 sebesar Rp. 9,3 triliun akibat revaluasi aset. Hasil investasi mencapai Rp1,7 triliun, meningkat Rp. 1,1 triliun.Indikator berikutnya, laba 2013 tercatat Rp. 457 miliar, meningkat sebesar Rp. 268 miliar. Premi tercatat sebesar Rp. 5,775 triliun, dengan peningkatan Rp.63,5 miliar. Dalam hal klaim asuransi, Jiwasraya mendapaatkan kepercayaan tinggi dari nasabah. Jumlah klaim di tahun 2013 sekitar Rp. 5,27 triliun. Jiwasrayamenunjukkan kemajuan yang signifikan tak hanya dari performa bisnis tapi juga layanan dan inovasi. Saat ini, Jiwasraya memiliki jaringan kantor layanan yang cukup besar terdiri atas 17 kantor regional, 71 kantor cabang, serta 412 kantor area dengan dukungan sekitar 10.000 agen. Jiwasraya yang konsisten memperkuat produk konvensional dan terus mengembangkan produk-produk asuransi yang inovatif, ini telah memperlihatkan hasil yang membanggakan. Di tengah perlambatan pertumbuhan industri asuransi jiwa, Jiwasraya masih mampu mencatat pendapatan premi Rp3 triliun pada paruh pertama 2014, atau tumbuh

21

50%. Target premi hingga akhir 2014 sebesar Rp. 7,8 triliun.Salah satu langkah inovatif di awal tahun ini adalah produk unit link JS Pro Mapan & JS Pro Idaman, dan produk endowment JS Plan Optima yang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.

BUMN asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan raihan premi bruto 57,18%, bila dibandingkan dengan realisasi kuartal pertama tahun lalu, yakni senilai Rp. 1,57 triliun. Asuransi jiwa pelat merah ini bahkan mampu meraup laba bersih senilai Rp. 369,91 miliar. Realisasi itu bertumbuh hingga 163,21% dibandingkan laba bersih kuartal I/2015 yang tercatat sebesar Rp. 140,54 miliar. Pada periode tersebut, hasil investasi perseroan mampu tumbuh 80,48% menjadi Rp. 650,35 miliar dibandingkan period yang sama pada tahun lalu. Sedangkan, total aset tumbuh 7,48% menjadi Rp. 27,52 triliun.

Dokumen terkait