• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Kendala-kendala Pemasaran Produk Pembiayaan KPR BTN Sejahtera

Salah satu fasilitas yang bisa dimanfaatkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah adalah melalui kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dalam pelaksanaanya program pemerintah ini didukung oleh bank-bank pelaksana. Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah adalah salah satu bank syariah yang paling dominan dalam menyalurkan KPR subsidi. BTN Syariah yang merupakan unit usaha syariah BTN konvensional telah 26 tahun berkecimpung dalam dunia KPR dan berkontribusi dengan pemerintah untuk menyediakan fasilitas KPR subsidi.

9.845 3.726 2.668 0 2 4 6 8 10 12 2011 2012 2013

Jumlah Pembiayaan (Milyar Rupiah)

102

Realisasi penjualan rumah bersubsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) beberapa tahun terakhir tidak mencapai target yang telah ditentukan. Banyaknya kendala yang kompleks membuat program pemerintah ini berjalan dengan lambat disebabkan faktor lahan yang masih sulit untuk didapatkan dan dijadikan perumahan berbasis subsidi. Di satu sisi pemerintah wajib menyediakan lahan atau kawasan khusus untuk dibangun perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Jika pemerintah punya stok lahan, maka harga rumah pun mudah dikontrol. Saat ini, komponen harga rumah sangat ditentukan oleh harga tanah, letak dan kondisinya. Jika harga tanah tinggi, otomatis pengembang akan membebankan hal itu pada konsumen, sehingga harga rumah terus naik dan masyarakat berpenghasilan rendah makin kesulitan untuk memiliki rumah.

Menurut Catur Aprialis, staf financing service BTN Syariah cabang Tangerang mengungkapkan masih banyaknya kendala-kendala yang dihadapi dalam hal ini BTN Syariah cabang Tangerang untuk memasarkan produk pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB, kendala-kendala tersebut yang menyebabkan turunnya nasabah pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB dan tidak tercapainya target BTN Syariah cabang Tangerang dalam pembiayaan tersebut, antara lain:73

73Ibid.

103

1. BTN Syariah cabang Tangerang masih kesulitan untuk menemui perumahan atau kawasan yang akan dijadikan perumahan subsidi di wilayah sekitar Tangerang Kota.

2. Lokasi rumah bersubsidi ini dianggap kurang strategis bagi sebagian orang. Karena tidak jarang calon nasabah yang bekerja ditempat yang sangat jauh dari lokasi rumah subsidi tersebut dan juga akses untuk ke wilayah lain yang masih dianggap kurang praktis.

3. Pengembang (developer) yang mengembangkan kawasan perumahan berbasis subsidi tidak memiliki stok rumah yang banyak, dikarenakan lahan yang terbatas untuk dibangun rumah subsidi dalam jumlah yang banyak.

4. Pengembang (developer) kesulitan membangun perumahan subsidi karena naiknya biaya produksi rumah (bahan bangunan, upah buruh, dan harga tanah). 5. Tidak adanya controlling dari pemerintah untuk memantau pergerakan harga

property khususnya harga tanah yang terus mengalami kenaikan dibatas kewajaran.

Berdasarkan kendala-kendala yang terjadi pada program pemerintah inilah yang menjadikan terganggunya pemasaran perumahan subsidi yang dilaksanakan BTN Syariah cabang Tangerang. Market Share KPR bersubsidi pada BTN Syariah juga masih rendah dibanding dengan BTN konvensional selaku induk usahanya. Namun, bagi perbankan syariah BTN Syariah terbilang sukses dan mengusai market share

104

sebesar 7% dan 86% market share BTN konvensional pada tahun 2013. Artinya, bila digabungkan maka market share BTN dan unit usaha syariahnya sebesar 93%.74

Gambar 4.3

Market Share Pembiayaan KPR bersubsidi pada Tahun 2013

Peminat dari rumah subsidi ini sebenarnya cukup banyak, akan tetapi karena kondisi lahan yang sulit didapatkan dan stok rumah subsidi yang masih sedikit yang mengurungkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah dan kembali mengontrak rumah daripada membeli rumah. Lahan atau tanah pun sebenarnya ada yang dapat dijangkau sisi ekonomisnya bagi pengembang (developer) untuk membangun rumah subsidi, namun karena pengurusan sertifikat dan izin membangun bangunan yang masih panjang alur pengurusannya atau bertele-tele yang menghambat untuk membangun perumahan subsidi.

105

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Strategi yang digunakan BTN Syariah cabang Tangerang dalam memasarkan produk BTN Syariah salah satunya KPR BTN Sejahtera Tapak iB, yaitu menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk (product), strategi penentuan harga (price), strategi penentuan lokasi (place), dan strategi promosi (promotion). Strategi bauran pemasaran (marketing mix) ini dikenal dengan sebutan 4 (empat) P yang sering digunakan oleh banyak perusahaan. Dalam kaitan Product, BTN Syariah sebagai bank pelopor dan terkemuka dalam bidang pembiayaan perumahan saat ini memiliki produk pembiayaan perumahan yang bekerjasama dengan MENPERA dalam kebijakan pengadaan rumah murah, yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam bentuk pembiayaan KPR bersubsidi. Pada BTN Syariah produk pembiayaan ini disebut dengan KPR BTN Sejahtera Tapak iB. Price, BTN Syariah cabang Tangerang dalam menentukan harga pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB mengacu pada aturan yang telah ditentukan MENPERA dalam penyaluran KPR bersubsidi yang tertuang pada Permenpera

106

Nomor 03 dan 04 tahun 2014. Dalam pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB, BTN Syariah memberikan pembiayaan maksimal 90% dari total harga rumah dan ditambah margin keuntungan yang rendah sebesar 7,25%. Place, BTN Syariah cabang Tangerang terletak dikawasan yang dimana semua fasilitas tersedia dikota ini termasuk kawasan industri, perkantoran, perdagangan, pendidikan, wisata, dan sekaligus perumahan. Ini merupakan suatu kekuatan yang mendukung dan dimiliki BTN Syariah cabang Tangerang untuk mempermudah proses pemasaran produk pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB dan produk-produk lainnya. Promotion, BTN Syariah cabang Tangerang dalam memasarkan produk pembiayan KPR BTN Sejahtera Tapak iB menggunakan beberapa sarana promosi, yang pertama yaitu melalui sarana promosi penjualan (sales promotion). Sarana promosi yang kedua yaitu melalui sarana penjualan pribadi (personal selling).

2. KPR BTN Sejahtera Tapak iB di BTN Syariah kantor cabang Tangerang sudah ada sejak awal berdirinya BTN Syariah Tangerang ini, yaitu sejak tahun 2007 namun pada saat tahun 2007 nasabah yang mengajukan KPR Sejahtera ini hanya 25 nasabah dengan total pembiayaan sebesar Rp 669.000.000 saja. Namun dengan seiring berjalannya waktu pada tahun 2011 terdapat kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 176 nasabah dengan total pembiayaan sebesar Rp 9.845.379.679 dengan target pembiayaan Rp 10 M. Pada tahun 2012 terdapat 45 nasabah yang mengajukan pembiayaan ini dengan total pembiayaan

107

sebesar Rp 3.726.700.000 dengan target pembiayaan sebesar Rp 15 M. Pada tahun 2013 terdapat 36 nasabah yang mengajukan pembiayaan ini dengan total pembiayaan sebesar Rp 2.668.700.000 dengan target pembiayaan sebesar 20 M. Berdasarkan data yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan atau penyaluran pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB di BTN Syariah cabang Tangerang belum sepenuhnya memenuhi target yang telah ditetapkan. Selain dari target pembiayaan, jumlah nasabah yang mengajukan pembiayaan KPR BTN Syariah Tapak iB ini juga ikut menurun. 3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam hal ini BTN Syariah cabang Tangerang

untuk memasarkan produk pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB, antara lain:

a. BTN Syariah cabang Tangerang masih kesulitan untuk menemui perumahan atau kawasan yang akan dijadikan perumahan subsidi di wilayah sekitar Jabodetabek.

b. Lokasi rumah bersubsidi ini dianggap kurang strategis bagi sebagian orang. Karena tidak jarang calon nasabah yang bekerja ditempat yang sangat jauh dari lokasi rumah subsidi tersebut dan juga akses untuk ke wilayah lain yang masih dianggap kurang praktis.

c. Pengembang (developer) yang mengembangkan kawasan perumahan berbasis subsidi tidak memiliki stok rumah yang banyak, dikarenakan

108

lahan yang terbatas untuk dibangun rumah subsidi dalam jumlah yang banyak.

d. Pengembang (developer) kesulitan membangun perumahan subsidi karena naiknya biaya produksi rumah (bahan bangunan, upah buruh, dan harga tanah).

e. Tidak adanya controlling dari pemerintah untuk memantau pergerakan harga property khususnya harga tanah yang terus mengalami kenaikan dibatas kewajaran.

B. Saran

Dari pengamatan penulis mengenai strategi pemasaran KPR BTN Sejahtera Tapak iB yang diterapkan oleh BTN Syariah, maka adapun saran yang ingin penulis sampaikan setelah menguraikan kesimpulan antara lain:

1. BTN Syariah diharapkan dapat terus melaksanakan program KPR Subsidi secara konsisten, memperluas wilayah pemasaran KPR Subsidi ini, agar kelak dapat memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan menyediakan pembiayaan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah. Serta memperbaiki strategi pemasaran yang diterapkan, agar pemasaran KPR BTN Sejahtera Tapak iB dapat berjalan lancar dan baik.

109

2. Perlu dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui seluk beluk tentang bank syariah terutama produk- produk pada bank syariah, khususnya produk pembiayaan KPR bersubsidi bagi masyarakat menengah bawah.

3. Terus mengembangkan produk dan meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap nasabah, sehingga dapat menjadi bank yang tetap memiliki kepercayaan di masyarakat Indonesia di sektor pembiayaan perumahan.

110

DAFTAR PUSTAKA

Agustiano dan Lutfi T Rizki. Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah. Depok: Mudamapan Publishing, 2010.

Al. Arif, M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Bandung: Alfabeta. 2010.

--- Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis. Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.

Amir, Supriyadi. Free Properti dalam 17 Hari. Jakarta: Laskar Aksara, 2013. Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Ghazaly, Abdul Rahman dkk. Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana, 2010.

Hasan, Ali. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Ismanto, Kuat. Manajemen Syariah: Implementasi TQM Dalam Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Kamus Istilah KEMENPERA “Pengertian KPR Syariah Bersubsidi”. Artikel diakses

pada 12 Februari 2014 dari

http://www.kemenpera.go.id/?op=kamus&page=1&act=detail&kat=K&src h=&fld=

Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2004.

Karim, Adiwarman Azwar. Bank Islam: Analisis Fiqih Dan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

111

Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane. Manajemen Pemasaran, ed.12, jilid 1 dan 2. Penerjemah Benyamin Molan. Jakarta: Indeks, 2009.

Lathif, Ah Azharuddin. Konsep Dan Aplikasi Akad Murabahah Pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Ahkam Jurnal Ilmu Syariah. Volume XII. No.2, 2012. Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba

Empat, 2011.

McDaniel, Carl dan Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Nadratuzzaman, Muhamad. Produk Keuangan Islam Di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013.

Noormindhawati, Lely dan Nur Eva. 150 Tanya Jawab Tentang Properti. Jakarta: Dunia Cerdas, 2013.

Pratomo, Eko P, Membangun Kecerdasan Finansial Dengan Nilai-Nilai Spiritualitas. Jakarta: PT Arga Publishing, 2007.

Rivai, Veithzal dan Rifki Ismail. Islamic Risk Management For Islamic Bank: Risiko Bukan Untuk Ditakuti, Tapi Dihadapi Dengan Cerdik, Cerdas, Dan Profesional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013.

Rochaety, Ety. Dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2007.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES, 1989.

112

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta, 2003.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana, 2011. Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing, 2005.

Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Widodo, CerdikMenyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: MAGNA Script, 2004.

113

LAMPIRAN

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Narasumber : Catur Aprialis Jabatan : Financing Service Tanggal : 12 Agustus 2014

Tempat : BTN Syariah Kantor Cabang Tangerang

1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan KPR Syariah bersubsidi?

Jawaban: KPR syariah bersubsidi adalah pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat (KEMENPERA) yang bekerja sama dengan Bank Pelaksana yang menggunakan prinsip yang sesuai syariah Islam.

2. Disebut apa produk KPR subsidi di BTN Syariah?

Jawaban: Pada BTN Syariah pembiayaan KPR bersubsidi disebut dengan KPR BTN Sejahtera iB. KPR BTN Sejahtera iB dibagi lagi menjadi dua, yaitu KPR BTN Sejahtera Tapak iB dan KPR BTN Sejahtera Susun iB.

KPR BTN Sejahtera Tapak iB adalah pembiayaan yang diterbitkan BTN Syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pemilikan rumah

114

sejahtera yang dibeli dari pengembang. Sedangkan KPR BTN Sejahtera Susun iB adalah pembiayaan yang diterbitkan BTN Syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam pemilikan rumah susun yang dibeli dari pengembang.

3. Apa dasar hukum produk pembiayaan KPR BTN Sejahtera iB pada BTN Syariah?

Jawaban: KPR BTN Sejahtera iB memiliki dasar hukum sebagai pedoman pelaksanaannya, yang menunjuk pada:

a. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Permenpera) Nomor 03 tahun 2014 tanggal 24 April 2014, tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan pemilikan rumah sejahtera;

b. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Permenpera) Nomor 04 tahun 2014 tanggal 24 April 2014, tentang petunjuk pelaksanaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan pemilikan rumah sejahtera;

c. Memo Subsidized Mortgage Division No.301/M/SMD/BSD/V/2014 tanggal 05 Mei 2014, perihal perubahan ketentuan KPR Sejahtera tahun 2014;

d. Memo Sharia Division No.1139/M/SHAD/CNBD/III/2014 tanggal 28 Maret 2014, perihal penyaluran pembiayaan Pendamping Uang Muka Perumahan Kerjasama Bank (PUMP-KB) tahun 2014

115

e. Memo Sharia Division No.1062/M/SHAD/CNBD/III/2014 tanggal 23 Maret 2014, perihal kebijakan uang muka ringan fasilitas pembiayaan KPR BTN Sejahtera IB tahun 2014;

f. Memo Sharia Division No.14/M/SHAD/CNBD/I/2014 tanggal 03 Januari 2014, perihal penyaluran pembiayaan KPR BTN Sejahtera IB dengan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan pembiayaan PUMP-KB Jamsostek tahun 2014.

4. Untuk golongan apa saja yang bisa mengajukan pembiayaan KPR BTN Sejahtera iB?

Jawaban: KPR BTN Sejahtera iB ditujukan untuk golongan masyarakat yang berpenghasilan tetap atau tidak tetap setiap bulan maksimal 4 (empat) juta rupiah untuk KPR Sejahtera Tapak dan 7 (tujuh) juta rupiah untuk KPR Sejahtera Susun.

5. Sebutkan persyaratan nasabah untuk mengajukan pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB?

Jawaban:

Persyaratan Umum:

a. Warga Negara Indonesia b. Menjadi Nasabah BTN Syariah

c. Telah berusia 21 tahun atau telah menikah

d. Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun atau usia pensiun

116

f. Memiliki penghasilan yang cukup menurut perhitungan Bank (Maksimal gaji pokok 4 juta rupiah perbulan)

g. Mempunyai pekerjaan/usaha dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun h. Tidak memiliki pembiayaan bermasalah

i. Melampirkan SPT tahunan atau NPWP Kelengkapan Data Permohonan Pembiayaan:

a. Aplikasi permohonan

b. Copy KTP, kartu keluarga, surat nikah/cerai, 2 lembar pas foto terbaru pemohon dan pasangan ukuran 3X4

c. Copy slip gaji 3 bulan terakhir atau surat keterangan penghasilan yang telah disahkan oleh pejabat berwenang (Untuk pemohon berpenghasilan tetap/karyawan)

d. Surat keterangan penghasilan (Untuk pemohon berpenghasilan tidak tetap/wiraswasta)

e. Surat keterangan bekerja dari perusahaan calon nasabah bekerja/SK pengangkatan pegawai tetap. (Untuk pemohon berpenghasilan tetap/karyawan)

f. Copy akta perusahaan, ijin usaha (SIUP/TDP), izin praktek, dll (Untuk pemohon berpenghasilan tidak tetap/wiraswasta)

g. Surat kuasa pemotongan gaji yang ditandatangani oleh Pimpinan bagi angsuran kolektif (Untuk pemohon berpenghasilan tetap/karyawan) h. Laporan keuangan perusahaan (Untuk pemohon berpenghasilan tidak

tetap/wiraswasta)

i. Copy rekening simpanan di Bank minimal 3 (tiga) bulan terakhir j. Copy sertipikat, IMB dan PBB

Biaya-Biaya

117

b. Appraisal (bayar diawal)

c. Biaya notaris untuk Akad dan Pengikatan d. Blokir angsuran terakhir dan saldo minimum

6. Bagaimana alur dan mekanisme lengkap pengajuan KPR BTN Sejahtera Tapak iB?

Jawaban:

Alur dan mekanismenya, yaitu:

a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan dan disertai dengan Surat Pemesanan Rumah (SPR) dari developer/pengembang

b. Melampirkan dokumen kelengkapan KPR dan surat pernyataan c. Verifikasi calon nasabah (BI Checking dan verifikasi via telepon) d. Wawancara calon nasabah

e. Analisa kelayakan nasabah

f. Appraisal (Analisa harga pasar dari agunan) g. Persetujuan pembiayaan oleh Branch Manager h. Akad Pembiayaan

i. Serah terima rumah

j. Surat pernyataan verfikasi (kelengkapan dokumen direkap dan diregister) k. Kirim dokumen ke Kementerian Perumahan Rakyat (KEMENPERA)

118

7. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan BTN Syariah dalam memasarkan produk KPR syariah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah?

Jawaban: Dalam memasarkan produk pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB, kami menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix), yaitu dengan konsep 4P dengan tambahan 3P. Yang pertama, product (produk) dalam hal ini produk KPR bersubsidi merupakan bantuan pembiayaan perumahan yang dikeluarkan MENPERA bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pemilikan rumah sejahtera, yang pengelolaanya dilakukan BTN Syariah menggunakan akad murabahah. Kedua, price (harga), harga rumah subsidi telah ditentukan oleh MENPERA untuk batas maksimal harga rumah subsidi dan berapa besaran margin yang ditentukan bagi BTN Syariah yaitu hanya sebesar 7,25% serta berapa maksimal pembiayaan diberikan ke nasabah sesuai perhitungan Bank. Ketiga, place (tempat), BTN Syariah cabang Tangerang sendiri berada dilokasi yang strategis, yaitu berada dikota penyangga Ibu Kota Jakarta untuk memasarkan produk-produknya dalam hal ini produk KPR BTN Sejahtera, serta berada wilayah perkantoran, pusat perbelanjaan, dan pemukiman warga sebagai sasaran pemasaran. Keempat, promotion (promosi), aktivitas promosi yang dilakukan yaitu melakukan pendekatan ke konsumen, pendekatan ke developer/pengembang perumahan subsidi, dan melalui aktivitas periklanan dan pameran produk-produk

119

BTN Syariah yang rutin dilakukan di expo perumahan subsidi maupun di pusat perbelanjaan.

8. Apakah ada strategi pemasaran lain yang dilakukan BTN Syariah Cabang Tangerang untuk menambah jumlah nasabah yang mengajukan KPR BTN Sejahtera Tapak iB?

Jawaban: BTN Syariah mempunyai beberapa strategi pemasaran yang bertujuan untuk menambah jumlah nasabah dan memenuhi target KPR Sejahtera yang telah ditentukan, antara lain:

a) Pihak marketing mencari developer/pengembang perumahan subsidi yang berada diwilayah Tangerang dan wiliayah sekitar Tangerang lainnya dan menawarkan kerjasama pembiayaan KPR subsidi

b) Mencari informasi developer/pengembang perumahan subsidi yang telah bekerjasama dengan BTN konvensional

c) Mencari informasi langsung dari MENPERA terkait developer/pengembang yang akan membangun perumahan bersubsidi

d) Mengikuti expo/pameran perumahan subsidi yang sering diselenggarakan MENPERA

e) Mengadakan promosi bebas biaya administrasi, dan promo-promo lainnya seperti bonus/hadiah untuk nasabah yang mengajukan pembiayaan

120

9. Bagaimana perkembangan produk KPR BTN Sejatera Tapak iB dari tahun 2011 sampai 2013 di BTN Syariah cabang Tangerang?

Jawaban: KPR BTN Sejahtera Tapak iB di BTN Syariah kantor cabang Tangerang sudah ada sejak awal berdirinya BTN Syariah Tangerang ini, yaitu sejak tahun 2007 namun pada saat tahun 2007 nasabah yang mengajukan KPR Sejahtera ini hanya 25 nasabah dengan total pembiayaan sebesar Rp 669.000.000 saja. Namun dengan seiring berjalannya waktu pada tahun 2011 terdapat kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 176 nasabah dengan total pembiayaan sebesar Rp 9.845.379.679 dan memenuhi target saai itu sebesar Rp 7,534 M. Pada 2011 ini terdapat 3 (tiga) developer/pengembang, yaitu PT. Selindo Sejahtera Utama dengan nama perumahan Griya Mellina dan Villa Mellia; lalu ada Muhammad Kasir dengan nama perumahan Pamulang Hill 2; dan Dinamisator dengan nama perumahan Patra Regency.

Pada tahun 2012 terdapat 45 nasabah yang mengajukan pembiayaan ini dengan total pembiayaan sebesar Rp 3.726.700.000 dan tidak memenuhi target pada saat itu sebesar Rp 4,5 M. Pada tahun 2012 ini terdapat 4 (empat) developer/pengembang, yaitu CV Tiga Puteri dengan nama perumahan Pondok Asri; PT Selindo Sejahtera Utama dengan nama perumahan Villa Mellia; Muhammad Kasir dengan nama perumahan Pamulang Hill 3; dan PT. Grainda Gunalaras dengan nama perumahan Grand Cibarusah Regency.

121

Pada tahun 2013 terdapat 36 nasabah yang mengajukan pembiayaan ini dengan total pembiayaan sebesar 2.668.700.000 dan tidak memenuhi target pada saat itu sebesar Rp 6 M. Pada tahun 2013 ini terdapat 3 (tiga) developer/pengembang, yaitu PT. Bumi Mentari dengan nama perumahan Bumi Mentari Residence; PT. Karsa Rifki Nusantara dengan nama perumahan Felicia Residence; dan PT. Selindo Sejahtera Utama dengan nama perumahan Villa Mellia.

10.Kendala-kendala apa saja yang dihadapi BTN Syariah cabang Tangerang dalam memasarakan produk KPR BTN Sejahtera Tapak iB?

Jawaban:

Kendala-kendalanya antara lain:

a. Untuk wilayah Tangerang dan daerah sekitar Tangerang lainnya, perumahan subsidi masih jarang ditemui oleh Tim Marketing kami

b. Lokasi perumahan subsidi yang dianggap sebagian orang kurang strategis c. Sangat terbatasnya rumah subsidi untuk wilayah Jabodetabek dari

developer/pengembang

d. Developer/pengembang kesulitan membangun perumahan subsidi karena naiknya biaya produksi rumah (bahan bangunan, upah buruh, dan harga tanah)

122

e. Tidak adanya controlling dari pemerintah untuk memantau pergerakan harga property khususnya harga tanah yang terus mengalami kenaikan dibatas kewajaran.

Tangerang, 12 Agustus 2014 A.n. Branch Manager BTN Syariah Tangerang

CATUR APRIALIS Financing Service

Dokumen terkait