• Tidak ada hasil yang ditemukan

ERRO R BKA A B A

108

Tabel 4.34. Data Hasil Per amalan Per mintaan Pr oduk Bulan J anuar i 2012- Desember 2012

Per iode Tahun Bulan Per mintaan

(Pcs) 1 2012 Januari 1112 2 2012 Februari 1112 3 2012 Maret 1112 4 2012 April 1112 5 2012 Mei 1112 6 2012 Juni 1112 7 2012 Juli 1112 8 2012 Agustus 1112 9 2012 September 1112 10 2012 Oktober 1112 11 2012 Nopember 1112 12 2012 Desember 1112 Total 13344

Data diperoleh dari hasil peramalan Double Exponensial Smoothing (DES)

dengan program Win QSB ( terdapat pada lampiran III ).

4.3.2 J adwal Induk Pr oduksi (J IP)

Jadwal Induk Produksi merupakan suatu rencana produksi yang menggambarkan hubungan antara kuantitas tiap jenis produk pada suatu periode tertentu. Dengan rincian sebagai berikut :

POH* (Project On Hand) : Persediaan yang dimiliki

• Kebutuhan kotor diambil dari hasil peramalan permintaan Januari 2012 – Desember 2012

• POH* (Project On Hand) yaitu Persediaan yang dimiliki

• POH awal sebesar 429 produk. Didapat dari hasil produksi akhir pada bulan Des yaitu sebesar 1014 unit dikurangi dengan banyak permintaan sebesar 1443 unit. Sehingga persediaan yang dimiliki hanya 429 unit

109

Tabel 4.35. J adwal Induk Pr oduk si Produk Bulan Keb. Kotor POH* Keb. Ber sih Jan (2012) 1112 429 683 Feb (2012) 1112 0 1112 Mart (2012) 1112 0 1112 Aprl (2012) 1112 0 1112 Mei (2012) 1112 0 1112 Jun (2012) 1112 0 1112 Jul (2012) 1112 0 1112 Agt (2012) 1112 0 1112 Spt (2012) 1112 0 1112 Okt (2012) 1112 0 1112 Nop (2012) 1112 0 1112 Des (2012) 1112 0 1112

Dari tabel diatas didapat bahwa pada bulan januari – Desember 2012 Kebutuhan kotor didapatkan 1112, sedangkan Project On Hand ( POH ) pada bulan Januari sebanyak 429, bulan Februari – Desember sebanyak 0, dan Kebutuhan Bersih pada bulan Januari 683, sedangkan pada bulan Februari – Desember 1112.

4.3.2.1 Matr ik Produksi

Matrik produksi permintaan didapat dari hasil kebutuhan bersih pada Jadwal Induk Produksi. Dapat dilihat pada tabel 4.18. dibawah ini :

110

Tabel 4.36. Matr ik Pr oduksi Tahun 2012 Bulan Shaft Spindle Routher Jan 683 Feb 1112 Mart 1112 Aprl 1112 Mei 1112 Jun 1112 Jul 1112 Agt 1112 Spt 1112 Okt 1112 Nop 1112 Des 1112

4.3.2.2 Matr ik Waktu Baku

Matrik waktu baku didapat dari hasil waktu baku tiap stasiun kerja. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.37 Matr ik Wak tu Baku Produk logam

Shaft Spindle Routher

Pr oses Waktu Baku (J am) / Pcs Turning 1,490 Fitting 0,597 Milling 0,760 HTM 1,29 Grinding 1,535

Perhitungan waktu baku untuk masing –masing proses mulai dari proses

Turning sebesar = 1,490 Jam/Pcs, pada Proses Fitting sebesar = 0,597 Jam/Pcs, pada proses Millling sebesar = 0,760 Jam/Pcs, pada proses HTM sebesar = 1,29 Jam/Pcs, pada Proses, dan pada Proses Grinding sebesar = 1,535 Jam/Pcs.

111

4.3.2.3 Per hitungan RCCP Pada Pr oses Turning

RCCP = (Matrik Produksi) x (Matrik Waktu Baku) Periode Jan 2012 = 683 Pcs x 1,490 jam/Pcs

= 1017,67 jam/bulan Periode Feb 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs

= 1656.88 jam/bulan

Periode Mar 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs = 1656.88 jam/bulan

Periode Aprl 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs = 1656.88 jam/bulan

Periode Mei 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs = 1656.88 jam/bulan Periode Jun 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs

= 1656.88 jam/bulan Periode Agt 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs

= 1656.88 jam/bulan

Periode Sep 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs = 1656.88 jam/bulan Periode Okt 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs

= 1656.88 jam/bulan Periode Nop 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs

= 1656.88 jam/bulan Periode Des 2012 = 1112 Pcs x 1,490 jam/ Pcs

112

Untuk perhitungan RCCP pada proses Fitting, Milling, HTM, dan Grinding

terdapat pada lampiran V.

Tabel 4.38. Hasil RCCP Dalam Satuan J am

Bulan

Pr oses

Turning Fitting Milling HTM Grinding

Jan 1017,67 407,751 519,08 881,07 1048,40 Feb 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Mart 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Aprl 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Mei 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Jun 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Jul 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Agt 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Spt 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Okt 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Nop 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92 Des 1656,88 663,864 845,12 1434,48 1706,92

113

4.3.2.4 Pengatur an Schedule Ker ja

Tabel 4.39.

Tabel Per bandingan Kapasitas Waktu Pr oduksi RCCP Dengan Kapasitas Waktu Pr oduksi Ter sedia

No. Proses

Ur aian (J am/Bulan)

Bulan Ke-

Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 Proses Kapasitas Waktu Produksi RCCP 1017,67 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 Turning Kapasitas Waktu Produksi Tersedia 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 Keterangan 212,27 851,48 851,48 851,48 851,48 851,48 851,48 851,48 851,48 851,48 851,48 851,48 2 Proses Kapasitas Waktu Produksi RCCP 407,751 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 Fitting Kapasitas Waktu Produksi Tersedia 402,01 402,01 402,01 402,01 402,01 402,01 402,01 402,01 402,01 402,01 402,01 402,01 Keterangan 5,05 261,163 261,163 261,163 261,163 261,163 261,163 261,163 261,163 261,163 261,163 261,163 3 Proses Kapasitas Waktu Produksi RCCP 519,08 845,12 845,12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 Milling Kapasitas Waktu Produksi Tersedia 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93

Keterangan Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup 4 Proses Kapasitas Waktu Produksi RCCP 881,07 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 HTM Kapasitas Waktu Produksi Tersedia 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 805,40 Keterangan 75,67 629,08 629,08 629,08 629,08 629,08 629,08 629,08 629,08 629,08 629,08 629,08 5 Proses Grinding Kapasitas Waktu Produksi RCCP Kapasitas Waktu Produksi Tersedia Keterangan 1248,40 1163,2 85,2 1706,92 1163,2 543,72 1706,92 1163,2 543,72 1706,92 1163,2 543,72 1706,92 1163.2 543,72 1706,92 1163,2 543,72 1706,92 1163,2 543,72 1706,92 1163,2 543,72 1706,92 1163,2 542,72 1706,92 1163,2 543,72 1706,92 1163,2 543,72 1706,92 1163,2 543,72

114

Keter angan : = Kapasitas waktu produksi tersedia lebih kecil dari kapasitas waktu produksi RCCP sehingga terjadi kekurangan waktu produksi tersedia

= Kapasitas waktu produksi tersedia lebih besar dari kapasitas waktu produksi RCCP sehingga waktu tersedia cukup

115

4.3.2.5 Penamba han J am Lembur Pada Setiap Stasiun Ker ja

Dari tabel 4.21 yang memiliki kekurangan waktu produksi tersedia sehingga perlu penambahan jam lembur di tiap stasiun kerja. Perhitungan stasiun kerja lainnya dapat dilihat pada lampiran VII.

Tabel 4.40 Penambahan J am Ker ja pada Kapasitas Waktu Produk si Ter sedia

No. Proses

Ur aian (Jam/Bulan)

Bulan Ke-

Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 Proses Kapasitas Waktu Produksi RCCP 1017,67 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 1656,88 Turning Kapasitas Waktu Produksi Tersedia 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 1711,47 Keterangan Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup 2 Proses Kapasitas Waktu Produksi RCCP 407,751 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 663,864 Fitting Kapasitas Waktu Produksi Tersedia 704,72 704,72 704,72 704,72 704,72 704,72 704,72 704,72 704,72 704,72 704,72 704,72

Keterangan Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup 3 Proses Kapasitas Waktu Produksi RCCP 519,08 845,12 845,12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 845.12 Milling Kapasitas Waktu Produksi Tersedia 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93 1080,93

Keterangan Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup 4 Proses Kapasitas Waktu Produksi RCCP 881,07 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 1434,48 HTM Kapasitas Waktu Produksi Tersedia 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12 1510,12

116 5 Proses Grinding Kapasitas Waktu Produksi RCCP Kapasitas Waktu Produksi Tersedia Keterangan 1248,40 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup 1706,92 1890,23 Cukup

117

4.4 Perhitungan Biaya Pr oduksi

4.4.1 Perhitungan Biaya Pr oduksi Per usahaan (TCA)

Perhitungan biaya produksi perusahaan (TCA) ini didapatkan dari total keseluruhan biaya-biaya yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo selama tahun 2011 untuk produk Shaft Spindle Routher seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.41. Per hitungan Biaya Pr oduksi Riil Per usahaan untuk Pr oduk Shaft Spindle Routher

Kr iter ia

J enis Pr oduk

Shaft Spindle Routher

1. Biaya Bahan Baku Langsung Rp 1.898.341.164,- 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

a. Biaya Tenaga Kerja Rp 183.840.000,- 3. Biaya Overhead Pabrik Rp 26.105.000,-

Total Biaya Pr oduksi Rp 2.108.286.164,-

4.4.4.2 Data Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku ini didapatkan dari hasil perencanaan jumlah produksi dengan metode perusahaan periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 yang kemudian dikalikan dengan kebutuhan dan harga bahan baku. Hasil perhitungan biaya bahan baku produk Shaft Spindle Routher dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

118

Tabel 4.42. Biaya Bahan Baku Pr oduk si Shaft Spindle Routher

J anuar i 2011- Desember 2011

Bulan

J umlah Pr oduksi

(Pcs)

Biaya Total Biaya bahan

baku/unit bahan baku Jan 2012 1003 pcs Rp 173.412 Rp 173.932.236 Pebruari 2012 950 pcs Rp 164.741.400 Mar 2012 980 pcs Rp 169.943.760 Apr 2012 887 pcs Rp 153.816.444 Mei 2012 678 pcs Rp 117.573.336 Jun 2012 665 pcs Rp 117.573.336 Jul 2012 660 pcs Rp 173.412 Rp 115.318.980 Agust 2012 890 pcs Rp 154.336.680 Sep 2012 1021 pcs Rp 177.053.652 Okt 2012 750 pcs Rp 130.059.000 November 2012 1200 pcs Rp 208.094.400 Des 2012 1245 pcs Rp 215.897.940 Total Rp 1.898.341.164,-Keterangan :

Untuk Bulan Januari 2011

Biaya Bahan Baku =

unityangdiproduksi x Harga Bahan = 1.003 x 173.412

= Rp 173.932.236

Untuk perhitungan bulan Pebruari sampai dengan Desember 2012 dapat dilihat pada Lampiran A.

4.3.2.1Data Biaya Tenaga Ker ja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung ini diambil dari UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo selama tahun 2012 untuk pembuatan produk Shaft Spindle Routher. Data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

119

Tabel 4.43. Biaya Tenaga Ker ja Langsung Tahun 2012

No Nama pr oses J umlah Tenaga Ker ja Upah Tenaga Kerja/har i (Rp) J umlah Hari Ker ja dalam 1 Tahun Biaya Tenaga Ker ja Langsung 1 Turning 4 36.768, 250 36.768.000,- 2 Fitting 2 36.768, 250 18.384.000,- 3 Milling 6 36.768, 250 55.152.000,- 4 HTM 2 36.768, 250 18.384.000,- 5 Grinding 6 36.768, 250 55.152.000,- Total 20 36.768, 250 183.840.000,- Keterangan :

Untuk Proses Turning

Biaya Tenaga

Kerja Langsung =

tenaga kerja x Upah tenaga kerja x

hari kerja = 4 x Rp 36.768,- x 250

= Rp 36.768.000,-

4.4.4.3 Data Biaya Over head Pabr ik

Biaya overhead pabrik ini didapatkan dari hasil perencanaan jumlah produksi dengan metode RCCP selama tahun 2012 untuk produk Shaft Spindle Routher. Biaya overhead pabrik tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.32. Biaya Tahun 2011 Biaya Overhead Pabr ik (Factory Overhead Cost) Produk Shaft Spindle Routher Rp 26.105.000,-

120

4.4.4.4. Per hitungan Biaya Pr oduksi RCCP (TCB)

Perhitungan biaya produksi perusahaan (TCB) ini didapatkan dari total keseluruhan biaya-biaya yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead serta penambahan jam lembur di UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo selama tahun 2012 untuk produk Shaft Spindle Routher seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.44. Per hitungan Biaya Pr oduksi Metode RCCP untuk Pr oduk Shaft Spindle Routher

Kr iter ia

J enis Pr oduk

Shaft Spindle Routher

1. Biaya Bahan Baku Langsung Rp 1.898.341.164,- 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

a. Biaya Tenaga Kerja Rp 183.840.000,- c. Biaya Tenaga Kerja ( Over time )

Rp 4.500 x 48 x 20 orang Rp 4.320.000,-

Total Rp. 188.160.000,-

3. Biaya Overhead Pabrik Rp 26.105.000,- Total Biaya Pr oduksi Rp 2.110.626.164,-

Tabel 4.45. Per bandingan Biaya Pr oduksi Shaft Spindle Routher

Riil Per usahaan dengan Metode RCCP

Kr iter ia

Biaya Pr oduksi Rill Per usahaan

Metode

RCCP Selisih

1. Biaya Bahan Baku Langsung Rp 1.898.341.164,- Rp 1.898.341.164,- - 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 183.840.000,- Rp. 188.160.000,- Rp. 4.320.000,- 3. Biaya Overhead Pabrik Rp 26.105.000,- Rp 26.105.000,- - Total Rp 2.108.286.164,- Rp 2.110.626.164,- Rp. 4.320.000,-

121

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa total biaya produksi metode RCCP

lebih besar dibanding biaya produksi perusahaan, hal ini dikarenakan adanya penambahan jam kerja pada setiap stasiun kerja, sehingga perlu penambahan biaya dalam proses produksi. Hal ini bertujuan untuk untuk memenuhi permintaan konsumen agar tidak terjadi keterlambatan dalam permintaan produk

4.5. Hasil dan Pembahasan 4.5.1 Peramalan

Sesuai dengan data yang ada, maka digunakan 3 metode peramalan yaitu metode Single Exponensial Smoothing, Double Exponensial Smoothing, dan

Simple Average. Dengan menggunakan ketiga metode ini, hasil yang didapat menunjukkan bahwa metode DoubleExponensial Smoothing adalah metode yang paling baik diantara kedua metode lainnya, karena nilai kesalahan peramalannya terkecil yaitu dengan MAD = 382,7756, MSE =192659, MAPE (%) = 34,11 Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan Double Exponensial Smoothing, maka diperoleh hasil peramalan permintaan untuk 12 periode mendatang yaitu dari bulan Jan sampai dengan Desember 2012. Hasil peramalan yang didapat adalah sebagai berikut (dalam Pcs/bulan) : 1112, 1112, dengan total 13344 Pcs.

4.5.2 Per encanaan Waktu Pr oduk si

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode

122

waktu produksi dari masing-masing stasiun kerja pada UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo adalah dengan perincian sebagai berikut :

1. Stasiun kerja 1 (Turning) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 1017,67 Jam /bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 1656,88 Jam/bulan.

2. Stasiun kerja 2 (Fitting) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 407,751Jam/bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 663,864 Jam/bulan.

3. Stasiun kerja 3 (Milling) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 519,08 Jam/bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 845,12 Jam/bulan.

4. Stasiun kerja 4 (HTM ) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 881,07 Jam /bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 1434,48 Jam/ bulan,

5. Stasiun kerja 5 (Grinding ) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 1248,40 Jam /bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 1706,92 Jam/ bulan.

Dan dari hasil perhitungan juga dapat diketahui waktu produksi tersedia yang dimulai dari Turning, Fitting, Milling, HTM, Grinding,. Sehingga didapat perincian sebagai berikut :

1. Proses Turning sebesar 805,40 jam/bulan 2. Proses Fitting sebesar 402,701 jam/bulan

3. Proses Milling produk sebesar 1080,93jam/bulan \bulan 4. Proses HTM sebesar 805,40 jam/bulan

123

5. Proses Grinding sebesar 1163,2 jam/bulan

Dari perbandingan kebutuhan kapasitas dengan kapasitas waktu tersedia diketahui bahwa pada stasiun kerja proses Milling sudah memenuhi kebutuhan kapasitas waktu produksi di karenakan waktu yang tersedia lebih besar dari kebutuhan kapasitas, sedangkan stasiun kerja Turning, Fitting, HTM, Grinding masih mengalami kekurangan kapasitas waktu produksi.

Penambahan jam lembur pada setiap stasiun kerja adalah sebagai berikut : 1. Proses Turning memerlukan penambahan jam lembur sebanyak 9

jam/hari dengan 4 orang pekerja, jadi setiap orang memerlukan jam lembur sebanyak 2 jam/hari.

2. Proses Fitting memerlukan penambahan jam lembur sebanyak 6 jam/hari dengan 2 orang pekerja, jadi setiap orang memerlukan jam lembur sebanyak 3 jam/hari.

3. Proses HTM memerlukan penambahan jam lembur sebanyak 8 jam/hari dengan 2 orang pekerja, jadi setiap orang memerlukan jam lembur sebanyak 4 jam/hari.

4. Proses Grinding memerlukan penambahan jam lembur sebanyak 5 jam/hari dengan 6 orang pekerja, jadi setiap orang memerlukan jam lembur sebanyak 1 jam/hari.

Berdasarkan analisa menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning

(RCCP), maka perusahaan memerlukan adanya penambahan mesin dan tenaga kerja di stasiun kerja proses Turning, Fitting, dan HTM, Grinding sehingga pada stasiun kerja Turning, Fitting, dan HTM, Grinding sebaiknya dilakukan jam lembur lagi.

124

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan perhitungan dan analisa tentang perencanaan kapasitas waktu produksi ( RCCP ) yang diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kapasitas waktu produksi di tiap–tiap stasiun kerja di UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo ;

• Proses Turning sebesar 805.40 jam/bulan • Proses Fitting sebesar 402.701 jam/bulan

• Proses Milling produk sebesar 1080.93jam/bulan \bulan • Proses HTM sebesar 805.40 jam/bulan

• Proses Grinding sebesar 4190.27 jam/bulan

2. Perencanaan kapasitas waktu produksi yang optimal yang diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen dari periode bulan jan sampai Des 2012 adalah sebagai berikut

• Stasiun kerja 1 (Turning) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 1017.67 Jam /bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 1656.88 Jam/bulan.

• Stasiun kerja 2 (Fitting) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 407.751Jam/bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 663.864 Jam/bulan.

125

• Stasiun kerja 3 (Milling) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 519.08 Jam/bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 845.12 Jam/bulan.

• Stasiun kerja 4 (HTM ) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 881.07 Jam /bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 1434.48 Jam/ bulan,

• Stasiun kerja 5 (Grinding ) selalu meningkat terus menerus dari bulan Jan 2012 sebesar 1248.40 Jam /bulan sampai bulan Desember 2012 sebesar 1706.92 Jam/ bulan.

Dari perbandingan kebutuhan kapasitas dengan kapasitas waktu tersedia diketahui bahwa pada stasiun kerja proses Milling sudah memenuhi kebutuhan kapasitas waktu produksi di karenakan waktu yang tersedia lebih besar dari kebutuhan kapasitas, sedangkan stasiun kerja Turning, Fitting, HTM, Grinding masih mengalami kekurangan kapasitas produksi. 3. Penambahan jam lembur pada setiap stasiun kerja adalah sebagai berikut :

• Proses Turning memerlukan penambahan jam lembur sebanyak 9 jam/hari

• Proses Fitting memerlukan penambahan jam lembur sebanyak 6 jam/hari

• Proses HTM memerlukan penambahan jam lembur sebanyak 8 jam/hari

• Proses Grinding memerlukan penambahan jam lembur sebanyak 5 jam/hari

126

5.2. Sar an

Untuk lebih menunjang keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan rencana produksi yang optimal, maka saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan atau pemimpin perusahaan untuk masa yang mendatang adalah :

1. Berdasarkan analisa menggunakan metode Rought Cut Capacity Planning

(RCCP), maka perusahaan memerlukan adanya penambahan jam kerja

(lembur) disalah satu stasiun kerja untuk memenuhi permintaan konsumen. 2. Untuk dapat memenuhi target produksi yang disebaiknya perusahaan

menambah mesin atau menambah tenaga kerja sub kontark dibeberapa stasiun kerja agar bisa tercapai sesuai target.

Dengan uraian yang singkat sederhana ini semoga dapat menyumbang sesuatu bagi ilmu pengetahuan di bidang industri khususnya pada UPT Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, Enny. 2008. Buku Ajar Sistem Pr oduk si. Lembaga Penerbitan Fakultas teknologi Indudtri Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Baroto, Teguh, 2002, “Per encanaan dan Pengendalian Pr oduksi”, Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Mursyid, 2007, “Analisa Per enca naan Kapasitas Waktu Pr oduksi dengan Metode RCCP untuk memenuhi per minta an konsumen di PT. PETROKIMIA GRESIK“, Skripsi Teknik Industri, UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Gasperz, Vincent, 2004, “PPIC ber dasar kan Pendekatan Sistem Ter inter gr asi MRP II dan J IT menuju manufactur ing 21”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Handoko, T.Hani, 2004, “Dasar – Dasar Manajemen Pr oduk si dan Oper asi“, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Kusuma, Hendra, 2002. “Manajemen Pr oduksi“, Andi, Yogyakarta.

Nasution, Arman Hakim, 2005, “Per encanaan dan Pengendalian Pr oduk si“, Guna Widya, Jakarta.

Novan, Muhammad, 2007, “Analisa Per encanaan Kapasitas Pr oduksi Guna Memenuhi Per mintaan Konsumen Sandal di PT. New Er a Rubber indo“, Skripsi Teknik Industri, UPN “ Veteran “ Jawa timur, Surabaya.

Sutalaksana, Ifikar Z; Anggawisastra Ruhana; Tjaatmadja Jhan H, 2005 “Teknik Tata Car a Ker ja“, Departemen Teknik Industri, ITB, Bandung.

Wignojosoebroto, Stritomo, 2003, “Er gonomi, Studi Ger akan dan Waktu Edisi Per ta ma Cetakan k e-3“, Penerbit Guna Widya, Surabaya.

Dokumen terkait