• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA BIDANG PEMBINAAN SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU

6. KEPALA BIDANG PEMBINAAN SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

a. Kepala Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan Seksi Data, Informasi dan Pemberdayaan, Seksi Kesiapsiagaan, dan Seksi Pengerahan dan pengendalian pada Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;

b. Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

(1) penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;

(2) penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat;

(3) penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala kepada Kepala Satuan;

(4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas baik lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya.

Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat terdiri dari: a. Kepala Seksi Data, Informasi dan Pemberdayaan;

b. Kepala Seksi Tindak Reaksi Cepat;

c. Kepala Seksi Pengerahan dan pengendalian.

Masing-masing Kasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. a. Kepala Seksi Data, Informasi dan Pemberdayaan mempunyai tugas:

(1) merencanakan kegiatan pada Seksi Data, Informasi dan Pemberdayaan;

(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Data, Informasi Dan Pemberdayaan;

(3) mengumpulkan, mengolah, menganalisa data dan informasi satlinmas;

(4) memetakan dan memantau secara berkala daerah rawan bencana;

(5) menyiapkan bahan pengembangan potensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan Pelatihan bela Negara;

(6) mengkoordinasikan pengembangan satuan perlindungan masyarakat dengan instasi terkait;

(7) menyiapkan buku panduan / standarisasi / juklak / juknis / protap dan pedoman untuk pemberdayaan Satlinmas dan potensi masyarakat;

(8) mengumpulkan dan mengolah data potensi masyarakat dan satuan perlindungan masyarakat yang ditugaskan dalam pemilihan Presiden / Wakil Presiden dan Pemilu, dan pemilukada;

(9) menyiapkan dan memelihara data, arsip Satuan perlindungan Masyarakat dan potensi masyarakat serta kebencanaan; (10) melakukan pendataan jumlah pengungsi, korban jiwa dan

kerugian materi akibat bencana dan gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat;

(11) melaksanakan pendidikan dan pelatihan sat linmas;

(12) mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala;

(13) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya.

b. Kepala Seksi Tindak Reaksi Cepat mempunyai tugas:

(1) merencanakan kegiatan pada Seksi Tindak Reaksi Cepat;

(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Tindak Reaksi Cepat;

(3) menyiapkan bahan Pedoman dan petunjuk teknis untuk penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran; (4) membina dan mensosialisasikan sistem keamanan

lingkungan serta kegiatan sosial kemasyarakatan;

(5) mempersiapkan dan membina sumberdaya satlinmas dan potensi masyarakat;

(6) menyiapkan dan menyusun bahan kubutuhan sarana dan prasarana satuan perlindungan masyarakat;

(7) melakukan koordinasi tentang penyiapan anggota satlinmas dalam pengamanan pemilu, pilpres / wapres serta pilkada;

(8) membantu penyiapan satlinmas untuk penugasan, pencarian, pertolongan dan penyelamatan korban bencana;

(9) membantu melakukan rehabilitasi, relokasi, rekonsiliasi dan rekonstruksi darurat pada fasilitasi umum yang rusak akibat bencana dan gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum;

(10) membuka pos pantau bencana sebagai media informasi Satlinmas;

(11) mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala; (12) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

baik lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya.

c. Kepala Seksi Pengerahan dan pengendalian mempunyai tugas: (1) merencanakan program kerja dan kegiatan pada Seksi

Pengerahan dan Pengendalian;

(2) membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Pengerahan dan Pengendalian;

(3) menyusun bahan rencana strategis dan bahan rencana kerja dan dokumen serta anggaran sub bidang pengerahan dan pengendalian;

(4) menyusun bahan rencana teknis pengerahan dan pengendalian sat linmas;

(5) memfasilitasi pelaksanaan pengerahan personil satlinmas sebagai antisipasi terhadap gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban serta gangguan sosial kemasyarakatan;

(6) melaksanakan pengerahan personil satlinmas pada acara-acara penting;

(7) memfasilitasi persiapan pengerahan personil satlinmas pada kejadian gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban serta gangguan sosial kemsyarakatan;

(8) memfasilitasi pengerahan dukungan personil satlinmas pada kegiatan kebencanaan;

(9) melaksanakan pengendalian penugasan personil satlinmas;

(10) mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala pada Seksi Antisipasi, Pengendalian Dan Penanggulangan Bencana;

(11) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya;

2.2. Sumber Daya SATPOL PP Provinsi Riau

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, didukung dengan 592 orang Pegawai Negeri Sipil, dengan perincian sebagai berikut:

a. Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan Banpol PP/PTT Menurut Golongan Ruang Gaji.

Berdasarkan data pada tabel II - 2 diketahui bahwa Pegawai negeri Sipil dan Banpol PP/PTT di Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau didominasi oleh Banpol PP, yang berjumlah 325 orang atau 54,90%, pegawai golongan II, yang berjumlah 167 orang atau 28,21%, pegawai golongan III, yang berjumlah 87 orang atau 14,7%, pegawai golongan IV, yang berjumlah 8 orang, atau 1,35% dan golongan ruang gaji terkecil adalah golongan I yang berjumlah 5 orang atau 0,84%.

Tabel II - 2

Pegawai Negeri Sipil dan Banpol PP/PTT Satpol PP Provinsi Riau Berdasarkan Golongan Ruang Gaji Tahun 2016

NO. GOLONGAN RUANG GAJI JUMLAH %

1. Gol. IV 8 1,35 2. Gol. III 87 14,7 3. Gol. II 167 28,21 4. Gol. I 5 0,84 5. BANPOL PP / PTT 325 54,90 JUMLAH 592 100,00

Sumber : Sekretariat SATPOL PP Prov. Riau Tahun 2016

Secara sederhana kondisi Pegawai Negeri Sipil menurut golongan ruang gaji dapat dilihat gambar berikut ini.

Gambar II - 2 Keadaan Golongan Ruang Gaji Pegawai Negeri Sipil dan Banpol PP/PTT Satpol PP Provinsi Riau Tahun 2016

0 50 100 150 200 250 300 350

Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I BANPOL PP/PTT

Dokumen terkait