• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Umum Kepala Seksi :

1. Melakukan tugas operasional dalam bidang masing-masing. 2. Merencanakan rencana yang telah ditetapkan direksi.

3. Bertanggung jawab atas kelancaran/keserasian kerja atau personalia dari seksi-seksi Kepala bagian.

Tugas Khusus Kepala Seksi :

1. Seksi Pemeliharaan dan Perbaikan

Menjamin keadaan peralatan/mesin-mesin yang ada dalam pabrik selalu dalam keadaan baik dan siap dipakai dengan pemeliharaan yang efisien dan efektif.

2. Seksi Utilitas dan Pembangkit Tenaga

Menyediakan unsur penunjang proses dalam pabrik yaitu meliputi : air , listrik , steam dan bahan bakar.

3. Seksi Riset dan Pengembangan

Mengadakan pemeriksaan dan menetapkan acceptabilitas bahan baku, bahan pembantu maupun produk, selain itu juga dapat melakukan penelitian guna keperluan pengembangan bila diperlukan.

4. Seksi Produksi dan Proses

Melakukan pembuatan produksi sesuai dengan ketentuan yang direncanakan dan mengadakan kegiatan agar proses produksi berlangsung secara baik, mulai dari bahan baku masuk hingga produk.

5. Seksi Personalia dan Kesejahteraan

Mengembangkan dan menyelenggarakan kebijaksanaan dan program perusahaan dalam bentuk tenaga kerja yang baik dan memuaskan.

6. Seksi Keamanan

Melaksanakan dan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan keamanan perusahaan.

7. Seksi Administrasi

Melaksanakan dan mengatur administrasi serta inventarisasi perusahaan.

8. Seksi Pemasaran dan Penjualan

Melaksanakan dan mengatur penjualan produksi kepada konsumen. Disini Direktur Utama berperan untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan.

9. Seksi Gudang

Melaksanakan penyimpanan dan pengeluaran serta mengamankan bahan baku / bahan pembantu dan mengatur serta melaksanakan penyimpanan dan penerimaan serta pengirimanproduksi ke konsumen.

10. Seksi Anggaran

Mengadakan pembukuan dan mengadakan dana keuangan yang cukup dengan mendaya gunakan modal dan mengamankan fisik keuangan.

11. Seksi Pembelian

Mengadakan pembelian dan persediaan dari semua peralatan beserta spare part dan semua bahan-bahan untuk keperluan produksi dengan memperhatikan mutu, harga dan jumlah yang tepat.

X.3.2. Pembagian J am Kerja

Pabrik direncanakan bekerja atau beroperasi 330 hari dalam setahun, 24

jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan dan

perawatan mesin-mesin. Jam kerja untuk pegawai adalah sebagai berikut :

a. Untuk pekerja non shift

Bekerja dalam enam hari dalam seminggu, sedang hari Minggu dan hari besar libur. Pembagian jam kerja karyawan non-shift sebagai berikut : * Senin sampai Jum’at : 07.00 – 15.00

* Sabtu : 07.00 – 13.00

b. Untuk pekerja shift

Sehari bekerja dalam 24 jam terbagi dalam 3 shift , yaitu : * Shift I ( pagi ) : 07.00 – 15.00

* Shift II ( siang ) : 15.00 – 23.00 * Shift III ( malam ) : 23.00 – 07.00

Untuk memenuhi kebutuhan pegawai ini diperlukan 4 regu dimana 3 regu kerja

dan 1 regu libur. Jadwal kerja masing-masing regu ditabelkan pada tabel X.1.

Tabel X.1. J adwal Kerja Karyawan Pr oses

REGU HARI KE : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 I P P P L M M M L S S S L P P II S S L P P P L M M M L S S S III M L S S S L P P P L M M M L IV L M M M L S S S L P P P L M Keterangan :

X.3.3. Kesejahteraan Sosial Karyawan

Kesejahteraan karyawan diberikan dalam bentuk Jaminan Sosial yang

diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara lain :

- Pakaian kerja, diberikan kepada karyawan sebanyak 2 stel tiap tahun. - Tunjangan, diberikan kepada karyawan tetap berupa uang dan dikeluarkan

bersama-sama dengan gaji, dimana besarnya disesuaikan dengan

kedudukan, keahlian dan masa kerja.

- Pengobatan, dapat dilakukan di poliklinik perusahaan secara gratis atau

pada rumah sakit atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan, dimana biaya

pengobatan menjadi tanggung jawab perusahaan sepenuhnya.

- J amsostek. Setiap karyawan berhak menjadi peserta Jamsostek dan

dikoordinasikan oleh perusahaan.

X.3.4. Status Karyawan Dan Sistem Upah

Pada pabrik ini sistem upah karyawan berbeda-beda tergantung pada status karyawan, kedudukan, dan tanggung jawab serta keahlian.

Sistem upah karyawan :

Direktur Utama : Berdasarkan Biaya Produksi Total Direktur lainnya : 80% gaji Direktur Utama

Sekretaris Direktur : 30% gaji Direktur Utama Staff Ahli : 50% gaji Direktur Utama Kepala Bagian : 40% gaji Direktur Utama Kepala Seksi : 30% gaji Direktur Utama Kepala Regu : 15% gaji Direktur Utama Karyawan dan Staf : 10% gaji Direktur Utama Karyawan Keamanan : 7,5% gaji Direktur Utama Karyawan Kebersihan : 5% gaji Direktur Utama Supir : 6% gaji Direktur Utama Pesuruh : 5% gaji Direktur Utama Dokter : 20% gaji Direktur Utama Perawat : 45% gaji Dokter

Tabel X.2. Perincian J umlah Tenaga Kerja Dan Gaji

No. J A B A T A N J umlah Gaji (Rp. / Or ang)

J umlah ( Rupiah )

1. Direktur Utama 1 20,000,000 20,000,000 2. Sekretaris Direktur 3 6,000,000 18,000,000 3. Direktur Teknik dan Proses 1 16,000,000 16,000,000 4. Direktur Administrasi & Keuangan 1 16,000,000 16,000,000 5. Staff Ahli 4 10,000,000 40,000,000 6. Kepala Bagian Teknik 1 8,000,000 8,000,000 7. Kepala Bagian Produksi 1 8,000,000 8,000,000 8. Kepala Bagian Umum 1 8,000,000 8,000,000 9. Kepala Bagian Pemasaran 1 8,000,000 8,000,000 10. Kepala Bagian Keuangan 1 8,000,000 8,000,000 11. Kasi Pemeliharaan & Perbaikan 1 6,000,000 6,000,000 12. Kasi Utilitas dan Energi 1 6,000,000 6,000,000 13. Kasi Riset & Pengembangan 1 6,000,000 6,000,000 14. Kasi Produksi & Proses 1 6,000,000 6,000,000 15. Kasi Personalia & Kesejahteraan 1 6,000,000 6,000,000 16. Kasi Keamanan 1 6,000,000 6,000,000 17. Kasi Administrasi 1 6,000,000 6,000,000 18. Kasi Pemasaran & Penjualan 1 6,000,000 6,000,000 19. Kasi Gudang 1 6,000,000 6,000,000 20. Kasi Anggaran 1 6,000,000 6,000,000 21. Kasi Pembelian 1 6,000,000 6,000,000

22. Karyawan Bagian Proses (kepala)

(Shift) 4 3,000,000 12,000,000 23. Karyawan Bagian Proses (regu)

(Shift) 28 2,000,000 56,000,000 24. Karyawan Bagian Laboratorium 6 2,000,000 12,000,000

25. Karyawan Bagian Utilitas & Energi

(Shift) 28 2,000,000 56,000,000 26. Karyawan Bagian Personalia 3 2,000,000 6,000,000 27. Karyawan Bagian Pemasaran 3 2,000,000 6,000,000 28. Karyawan Bagian Administrasi 3 2,000,000 6,000,000 29. Karyawan Bagian Pembelian 3 2,000,000 6,000,000 30. Karyawan Bagian Pemeliharaan 4 2,000,000 8,000,000 31. Karyawan Bagian Gudang 8 2,000,000 16,000,000

32. Karyawan Bagian Keamanan

33. Karyawan Bagian Kebersihan 8 1,000,000 8,000,000 34. Supir 6 1,200,000 7,200,000 35. Pesuruh 8 1,000,000 8,000,000 36. Dokter 2 4,000,000 8,000,000 37. Perawat 6 1,800,000 10,800,000 182 496,000,000

Penentuan jumlah karyawan proses dan karyawan utilitas berdasarkan metode :

Operator Requirements of Process Equipment”. (Ulrich : 329)

Gambar X.1. Struktur Organisasi Per usahaan

Pemegang Saham Dewan Komisaris Direktur Utama

Direktur Teknik & Proses Direktur

Admin. & Keuangan

Staff Ahli Kepala Bagian Teknik Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Pemasaran Kepala Bagian Keuangan Seksi Anggaran Seksi Pembelian Karyawan Karyawan Seksi Pemasaran & Penjualan Seksi Gudang Karyawan Karyawan Seksi Personalia & Kesejahteraan Seksi Keamanan Seksi Administrasi Karyawan Karyawan Karyawan Seksi Riset & Pengembangan Seksi Produksi & Proses Karyawan Karyawan Seksi Pemeliharaan & Perbaikan Seksi Utilitas&Tenaga Karyawan Karyawan

BAB XI

ANALISA EKONOMI

Analisa ekonomi didalam suatu perencanaan pabrik adalah sangat penting,

karena dengan perhitungan ekonomi ini dapat diketahui apakah pabrik yang

direncanakan ini layak untuk didirikan atau tidak dalam artian feasible

(memenuhi).

Faktor-faktor yang perlu untuk ditinjau antara lain :

1. Laju Investasi yang sehat (Rate of Investment , ROI)

2. Lama pengembalian modal (Payout Periode , POP)

3. Laju pengembalian modal (Rate of Return, ROR berdasarkan IRR)

4. Titik impas (Break Even Point , BEP)

Untuk meninjau faktor-faktor diatas, perlu adanya penaksiran terhadap

beberapa faktor, yaitu :

1. Penanaman modal total ( Total Capital Investment ) yang terdiri dari :

a. Modal tetap ( Fixed Capital Investment )

b. Modal kerja ( Working Capital Investment )

2. Penentuan biaya modulasi total ( Biaya Produksi Total ) terdiri dari :

a. Biaya produksi langsung ( Manufacturing Cost )

b. Biaya pengeluaran tetap ( Fixed Cost )

c. Biaya pengeluaran umum ( General Expenses )

XI.1. Harga Peralatan

Karena harga peralatan tiap tahunnya cenderung untuk naik, maka untuk

menentukan harga sekarang dapat ditaksir dari harga-harga tahun sebelumnya

dengan menggunakan indeks harga.

Perhitungan harga alat dan daftar harga alat secara keseluruhan dapat

dilihat pada Appendix D.

Penentuan Total Capital Investment ( TCI )

Total Capital Investment adalah jumlah modal yang harus disediakan

untuk sebuah pabrik dan pembuatannya, ditambah dengan biaya pabrik untuk

beberapa waktu.

Total Capital Investment dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

A. Fixed Capital Investment :

- Direct Cost (biaya langsung)

- Indirect Cost (biaya tidak langsung)

B. Working Capital Investment

- Biaya penyimpanan bahan baku

- Biaya penyimpanan produk

XI.2. Penentuan Modal Total (Total Capital Investment : TCI)

Pemilihan prosentase berdasarkan Peters & Timmerhaus Tabel 17.

Jenis proses pada pabrik = Solid - Fluid

XI.2. Penentuan Modal Investasi

XI.2.1. Modal Tetap (Fixed Capital Investment : FCI)

A. Biaya Langsung (Direct Cost)

1. Harga Peralatan (Free On Board) ( E ) Rp. 3.418.810.000

2. Biaya Pengangkutan Alat (5% E) Rp. 170.941.000

3. Cost and Freight (C&F) Rp. 3.589.751.000

4. Asuransi (1% C&F) Rp. 35.898.000

5. Cost Insurance Freight (CIF) Rp. 3.625.649.000

6. Biaya angkutan ke pabrik (2,5% CIF) Rp. 90.641.000

7. Instalasi Peralatan Pabrik (39%E) Rp. 1.333.336.000

8. Instrumentasi & Control terpasang (13%E) Rp. 444.445.000

9. Perpipaan Terpasang (31%E) Rp. 1.059.831.000

10. Listrik Terpasang (10%E) Rp. 341.881.000

11. Bangunan Pabrik & Kantor (29%E) Rp. 991.455.000

12. Yard Improvement (10%E) Rp. 341.881.000

13. Fasilitas Service Terpasang (55%E) Rp. 1.880.346.000

14. Tanah (6%E) Rp. 205.129.000

B. Biaya Tidak Langsung (Indir ect Cost)

15. Engineering and Supervision (32%E) Rp. 1.094.019.000

16. Pengeluaran Konstruksi (34%E) Rp. 1.162.395.000

Total Indirect Cost (IC) Rp. 2.256.414.000

Total Indirect Cost dan Direct Cost (IC + DC) Rp. 12.571.008.000

17. Biaya Tidak Terduga [ 10% x (IC+DC) ] Rp. 1.257.101.000

18. Fee Kontraktor [ 5% x (IC+DC) ] Rp. 628.550.000

Fixed Capital Investment (FCI) Rp. 14.456.659.000

XI.2.2. Biaya Produksi Total (BPT)

A. Biaya Produksi Langsung (BPL)

1. Bahan Baku (1 tahun) Rp. 96.945.383.000

2. Biaya Utilitas (1 tahun) Rp. 6.294.098.000

3. Biaya pengemasan ( 1 tahun ) Rp. 23.384.757.000

4. Gaji Karyawan (1 tahun = 13 bulan) Rp. 6.448.000.000

5. Biaya Laboratorium (10% Gaji) Rp. 644.800.000

6. Biaya Supervisi (10% Gaji) Rp. 644.800.000

7. Biaya Pemeliharaan & Perbaikan (2% FCI) Rp. 289.133.000

8. Operating Supplies 10% Pemeliharaan Rp. 28.913.000

B. Biaya Produksi Tetap (Fixed Cost : CF)

1. Depresiasi alat, 10% (FCI-Tanah-Bangunan) Rp. 1.326.008.000

2. Depresiasi bangunan (5%Harga Bangunan) Rp. 49.573.000

3. Asuransi (1% FCI) Rp. 144.567.000

4. Pajak Lokal (2 % FCI) Rp. 289.133.000

5. Bunga Bank 19 % (19% x modal pinjaman) Rp. 2.322.793.000

Total Biaya Produksi Tetap (CF) Rp. 4.132.074.000

Biaya Produksi Rp. 138.811.958.000

XI.2.3. Biaya Pengeluaran Umum

Berdasarkan Biaya Produksi :

1. Biaya Administrasi

15% x Biaya (Gaji+Supervisi+Pemeliharaan) Rp. 1.107.290.000

2. Biaya Distribusi dan Pemasaran (2% BP) Rp. 2.776.239.000

3. Biaya Research & Development (3% BP) Rp. 4.164.359.000

Total Biaya Pengeluaran Umum Rp. 8.047.888.000

Biaya Produksi Total = Biaya Produksi + Biaya Pengeluaran Umum = Rp. 138.811.958.000 + Rp. 8.047.888.000 Biaya Produksi Total = Rp. 146.859.846.000

Tabel XI.1. Hubungan kapasitas pr oduksi dan biaya pr oduksi total Kapasitas

Pr oduksi

VC

(Variable Cost)

SVC

(Semi Variable Cost) +Pengeluaran umum

FC

(Fixed Cost)

BPT

(Biaya Produksi Total)

80% 101.299.390.000 16.103.534.000 4.132.074.000 117.487.877.000 100% 126.624.238.000 16.103.534.000 4.132.074.000 146.859.846.000

XI.2.4. Modal Total (Total Capital Investment : TCI)

Total Capital Investment (TCI) = FCI + WCI

Modal Kerja = Working Capital Investment (WCI)

Modal kerja digunakan untuk memenuhi biaya produksi total selama = 3 bulan

Biaya Produksi Total (BPT) = Rp. 138.811.958.000

Working Capital Investment (WCI) = (3/12) x BPT

Working Capital Investment (WCI) = Rp. 34.702.990.000

Total Capital Investment (TCI) = FCI + WCI

Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 14.456.659.000

Working Capital Investment (WCI) = Rp. 34.702.990.000

Total Capital Investment (TCI) = Rp. 49.159.649.000

Komposisi Modal :

Total Capital Investment (TCI) Rp. 49.159.649.000

Komposisi modal berdasarkan Bank Mandiri.

(Ketentuan pinjaman jenis Kredit Investasi)

* Modal sendiri (65% TCI) = Rp. 31.953.772.000

XI.3. Analisa ekonomi

Metode yang digunakan adalah Net Present Value dengan Discounted Cash Flow.

Asumsi yang diambil :

1. Modal

a. 65 % merupakan modal sendiri (Bank Mandiri : Kredit Investasi)

b. 35 % merupakan kredit dari bank

2. Bunga kredit Bank 13,5% / tahun (Bank Mandiri : Kredit Investasi)

3. Masa konstruksi 2 tahun

Pengambilan modal pada masa konstruksi :

a. Modal tahun pertama 50 %

b. Modal tahun kedua 50 %

4. Pengembalian pinjaman dalam 10 tahun atau 10 %/tahun

5. Laju inflasi 10%

6. Umur pabrik 10 tahun

7. Kapasitas produksi

Kapasitas pada tahun ke-1 = 80 % produksi (masa percobaan) Kapasitas pada tahun ke-2 = 80 % produksi (masa percobaan)

Kapasitas pada tahun ke-3 s/d 10 = 100 % produksi (total produksia)

8. Pajak pendapatan untuk badan usaha :

(Sumber data : Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Perpajakan Surabaya)

Laba sampai dengan Rp. 50 juta Tarif PPh = 10%

Laba Rp. 50 juta s/d Rp.100 juta Tarif PPh = 15%

Laba Rp. 100 juta s/d Rp.200 juta Tarif PPh = 25%

Kondisi total investasi pabrik pada masa konstruksi seperti terlihat pada tabel

XI.2. dan tabel XI.3. sebagai berikut :

Tabel XI.2. Hubungan antara tahun konstr uksi dengan modal sendiri

Modal sendiri = Rp. 31.953.772.000

Tahun

konstruksi % Modal J umlah Inflasi 10% Total 1 50% 15.976.886.000 1.597.689.000 17.574.575.000 2 50% 15.976.886.000 1.597.689.000 17.574.575.000 Total 100% 31.953.772.000 3.195.378.000 35.149.150.000

Modal sendiri pada akhir masa konstruksi Rp. 31.953.772.000

Inflasi pada akhir masa konstruksi Rp. 3.195.378.000

Total modal sendiri pada akhir masa konstruksi Rp. 35.149.150.000

Tabel XI.3. Hubungan antara tahun konstr uksi dengan modal pinjaman

Modal pinjaman = Rp. 17.205.877.000

Tahun

konstruksi % Modal J umlah Bunga 13,5% Total 1 50% 8.602.939.000 1.161.397.000 9.764.336.000 2 50% 8.602.939.000 1.161.397.000 9.764.336.000 Total 100% 17.205.878.000 2.322.794.000 19.528.672.000

Modal pinjaman pada akhir masa konstruksi Rp. 17.205.878.000

Bunga pada akhir masa konstruksi Rp. 2.322.794.000

Total modal pinjaman pada akhir masa konstruksi Rp. 19.528.672.000

Total Investasi pada akhir masa konstruksi (Total modal sendiri + Total modal pinjaman)

Rp. 54.677.822.000

Keterangan Kolom pada Tabel Cash Flow :

Kolom 1 : Tahun Produksi

Masa konstruksi selama 2 tahun [ tahun ke -2 ,dan -1 ] Masa start-up produksi [ tahun ke 0 ]

Masa produksi selama 10 tahun [ tahun ke 1 s/d 10 ] Kolom 2 : % Kapasitas pr oduksi terpasang tiap tahun

Kolom 3 : Modal Sendir i

Total modal sendiri pada akhir tahun konstruksi (dengan inflasi). Kolom 4 : Modal Pinjaman

Total modal pinjaman pada akhir tahun konstruksi (dengan bunga). Kolom 5 : Investasi Total [ Σ(3) + Σ(4) ]

Total modal sendiri + Total modal pinjaman Kolom 6 : Hasil Penjualan

Hasil penjualan produk + Pengemasan

Kolom 7 : Sisa Pinjaman [ Σ(4) + Σ(10) – (15) ]

(Total modal pinjaman + Total bunga) – Pengembalian Pinjaman Kolom 8 : Biaya Operasi

Biaya Produksi Total (BPT) Kolom 9 : Depresiasi

Total (Depresiasi Alat + Depresiasi Bangunan) Kolom 10 : Bunga [ 10% x 19% x Σ(4) ]

10% dari bunga pokok (10% x 19% x Total modal pinjaman) Kolom 11 : Laba Kotor [ (6) - (8) - (9) - (10) ]

Hasil penjualan – Biaya Produksi Total Kolom 12 : Pajak [ 35% x (11) ]

Untuk laba diatas 200 juta : 35% x Laba kotor Kolom 13 : Laba Bersih [ (11) - (12) ]

Laba kotor – Pajak Penghasilan

Kolom 14 : Cash Flow [ (9) + (13) ]

Total Penerimaan dan Pengeluaran (Laba bersih + Depresiasi) Kolom 15 : Pengembalian Pinjaman [ 10% x (4) + (10) ]

10% Modal pinjaman + Bunga

Kolom 16 : Net Cash Flow [ (14) - (15) ] Cash Flow – Pengembalian Pinjaman

XI.4.1. Laju Investasi , Return On Investment ( R O I )

Berdasarkan tabel cash flow :

ROI = 100% tahun / Investasi Total tahun / rata rata bersih Laba × −

(Peters & Timmerhaus : 300)

Laba bersih = Rp. 12.378.081.000 (rata-rata) Total investasi = Rp. 54.677.822.000 ROI = 100% tahun per Investasi Total tahun per bersih Laba × = 100% .000 54.677.822 .000 12.378.081 × = 22,64% Untuk ROI diatas 9%, maka resiko investasi lebih aman atau investasi dianggap sebagai investasi sehat (Good Investment). (Peters & Timmerhaus : 315)

XI.4.2 Lama Pengembalian Modal (Payout Periode, POP)

Untuk menghitung waktu pengembalian modal , maka dihitung akumulasi terhadap cash flow tiap tahun.

Tabel XI.5. Payout Periode

Tahun Produksi Cash Flow Cumulative Cash Flow

1 10.613.405.000 10.613.405.000 2 10.784.769.000 21.398.174.000 3 13.917.531.000 35.315.705.000 4 14.088.895.000 49.404.600.000 5 14.260.260.000 63.664.860.000 6 14.431.624.000 78.096.484.000 7 14.602.988.000 92.699.472.000 8 14.774.352.000 107.473.824.000 9 14.945.716.000 122.419.540.000 10 15.117.080.000 137.536.620.000 Total Investasi : 54.677.822.000 Interpolasi linier : X =

(

)

(

) (

2 1

)

1 1 2 1 X X X Y Y Y Y +       − ×     − −

Berdasarkan metode interpolasi linier dengan X = tahun dan Y = CashFlow, nilai

XI.4.3. Laju Pengembalian Modal, Internal Rate of Return ( IRR )

Internal rate of return dihitung berdasarkan metode discounted cash flow ,

dimana suatu tingkat bunga tertentu dari seluruh penerimaan akan tepat menutup

seluruh jumlah pengeluaran modal. Cara yang dilakukan adalah trial harga “ i ”

(Peters & Timmerhaus, halaman 302), dengan persamaan berikut :

( )

= + = n 1 n n i 1 CF

= Modal Akhir Masa Konstruksi (Peters : 302)

Keterangan : n = tahun produksi ke - n

CF = cash flow tiap tahun (berdasarkan tabel cash flow)

i = capital interest rate

Tabel XI.6. Perhitungan discounted cash flowinternal rate of return

Thn ke Aktual Cashflow tr ial ( i = 15% ) tr ial ( i = 16% ) Discount Cashflow NPV1 Discount Cashflow NPV2 0 54.677.822.000 1 10.613.405.000 0,8696 9.229.047.826 0,8621 9.149.487.069 2 10.784.769.000 0,7561 8.154.834.783 0,7432 8.014.840.220 3 13.917.531.000 0,6575 9.151.002.548 0,6407 8.916.373.032 4 14.088.895.000 0,5718 8.055.371.443 0,5523 7.781.171.287 5 14.260.260.000 0,4972 7.089.869.511 0,4761 6.789.495.389 6 14.431.624.000 0,4323 6.239.189.309 0,4104 5.923.348.293 7 14.602.988.000 0,3759 5.489.804.083 0,3538 5.166.968.379 8 14.774.352.000 0,3269 4.829.761.876 0,3050 4.506.553.468 9 14.945.716.000 0,2843 4.248.505.280 0,2630 3.930.020.560 10 15.117.080.000 0,2472 3.736.710.977 0,2267 3.426.794.168 Σ NPV1 66.224.097.636 Σ NPV2 63.605.051.866 54.677.822.000 Ratio : 1,21117 Ratio : 1,16327

Ratio = Perbandingan NPV dengan total investasi

Thn ke Aktual Cashflow tr ial ( i = 18% ) tr ial ( i = 19,96% ) Discount Cashflow NPV1 Discount Cashflow NPV2 0 54.677.822.000 1 10.613.405.000 0,8475 8.994.411.017 0,8336 8.847.525.209 2 10.784.769.000 0,7182 7.745.453.174 0,6949 7.494.540.158 3 13.917.531.000 0,6086 8.470.639.038 0,5793 8.062.382.769 4 14.088.895.000 0,5158 7.266.895.304 0,4829 6.803.701.004 5 14.260.260.000 0,4371 6.233.291.072 0,4026 5.740.672.916 6 14.431.624.000 0,3704 5.345.928.691 0,3356 4.843.035.319 7 14.602.988.000 0,3139 4.584.243.493 0,2797 4.085.180.320 8 14.774.352.000 0,2660 3.930.541.476 0,2332 3.445.442.579 9 14.945.716.000 0,2255 3.369.602.407 0,1944 2.905.496.602 10 15.117.080.000 0,1911 2.888.336.831 0,1621 2.449.845.124 Σ NPV3 58.829.342.504 Σ NPV3 54.677.822.000 81.649.394.000 Ratio : 1,07593 Ratio : 1,00000

Karena ratio Net Present Value dan total investasi = 1 , maka trial “ i “

memenuhi, sehingga didapat Internal Rate of Return (IRR) = 19,96%. Harga

tersebut dapat diterima, karena laju pengembalian modal (capital interest rate)

lebih besar dari prosentase bunga bank (loan interest rate).

IRR = 19,96% lebih besar dar i bunga bank 13,5% . Berdasarkan hal

tersebut, maka pendirian pabrik ini layak untuk didirikan dengan suku bunga

XI.4.4. Titik Impas , Break Even Point (BEP)

Analisa titik impas digunakan untuk mengetahui posisi kapasitas dimana

biaya produksi total sama dengan hasil penjualan. Analisa titik impas (BEP) pada

analisa ekonomi ini menggunakan metode grafik berdasarkan Peters &

Timmerhaus, halaman 156 dengan data perhitungan sebagai berikut :

Biaya Tetap (Fixed Cost : CF) Rp. 4.132.074.000

Biaya Semi Variable (CSV) :

1. Gaji Karyawan (1 tahun = 13 bulan) Rp. 6.448.000.000

2. Biaya Laboratorium (10% Gaji) Rp. 644.800.000

3. Biaya Supervisi (10% Gaji) Rp. 644.800.000

4. Biaya Pemeliharaan & Perbaikan (2% FCI) Rp. 289.133.000

5. Operating Supplies 10% Pemeliharaan Rp. 28.913.000

6. Biaya pengeluaran umum Rp. 8.047.888.000

Total Biaya Semi Variable (CSV) Rp. 16.103.534.000

Biaya Variable (Variable Cost : CV)

1. Bahan Baku (1 tahun) Rp. 96.945.383.000

2. Biaya Utilitas (1 tahun) Rp. 6.294.098.000

3. Biaya Pengemasan ( 1 tahun ) Rp. 23.384.757.000

Total Biaya Variable (CV) Rp. 126.624.238.000

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kapasitas (ton/th) Bi a y a (M il ya r R u p ia h ) Sale (S) Biaya Produksi (CSV+CV+CF) CF

Dari data yang ada, titik BEP dapat ditentukan dengan metode grafik berdasarkan Peters & Timmerhaus, halaman 156 :

Gambar XI.1 Grafik BEP

Berdasarkan grafik diatas, maka dapat diketahui titik BEP, dimana garis biaya

Berdasar kan tabel XI.4 Komposisi Cashflow : Tahun

Pr oduksi Total Investasi Cash Flow Cumulative Cash Flow

-2 27.338.911.000 0 -1 27.338.911.000 -27.338.911.000 0 54.677.822.000 -54.677.822.000 1 10.613.405.000 -44.064.417.000 2 21.398.174.000 -33.279.648.000 3 35.315.705.000 -19.362.117.000 4 49.404.600.000 -5.273.222.000 5 63.664.860.000 8.987.038.000 6 78.096.484.000 23.418.662.000 7 92.699.472.000 38.021.650.000 8 107.473.824.000 52.796.002.000 9 122.419.540.000 67.741.718.000 10 137.536.620.000 82.858.798.000

Cumulative cashflow = Total investasi – Cashflow per tahun

Berdasarkan data diatas, maka dapat dibuat grafik BEP berdasarkan cashflow.

Gambar XI.1 Grafik BEP

Berdasarkan grafik, dapat diketahui BEP investasi dicapai pada tahun ke 4,4 . -60 -40 -20 0 20 40 60 80 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tahun Produksi Bia y a (M ily a r r u p ia h ) Cumulative Cashflow

BAB XII

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri akan HCl, Indonesia masih

mengimpor HCl dari beberapa negara. Di lain pihak, Indonesia mempunyai bahan

baku yang tersedia. Sehingga pendirian pabrik HCl dengan mempunyai masa

depan yang baik.

XII.1. Pembahasan

Untuk mendapatkan kelayakan bahwa pra rencana pabrik ini, maka

perlu ditinjau dari beberapa faktor , antara lain :

Pasar

Kebutuhan dalam negeri akan HCl yang selama ini masih diimpor, hal ini

akan menguntungkan dalam segi pangsa pasar dalam negeri. Karena bahan

dasarnya yang dapat diperoleh secara mudah di dalam negeri di Indonesia.

Sehingga keadaan tersebut akan mampu menjadi modal dalam persaingan

internasional dan persaingan domestik.

Lokasi

Lokasi pabrik terletak di daerah Industri yaitu Manyar , Gresik. Lokasi ini

dekat dengan pelabuhan laut Tanjung Perak. Untuk kebutuhan transportasi udara,

kota Manyar , Gresik dekat dengan Bandara Udara Internasional Juanda. Hal ini

akan memudahkan dalam transportasi bahan baku maupun produk. Maka

Teknis

Peralatan yang digunakan dalam pra rencana ini sebagian besar merupakan

peralatan standar yang umum digunakan dan mudah didapat. Sehingga masalah

pemeliharaan alat serta pengoperasiannya tidak mengalami kesulitan.

Analisa Ekonomi :

* Massa Konstruksi : 2 Tahun

* Umur Pabrik : 10 Tahun

* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 14.456.659.000

* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 34.702.990.000

* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 49.159.649.000

* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 96.945.383.000

* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 6.294.098.000

- Air pendingin = 99 M3/hari - Listrik = 4.728 kWh/hari - Bahan Bakar = 2.040 liter/hari

* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 138.811.958.000

* Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 169.639.832.000

* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 13,5%

* Internal Rate of Return : 19,96%

* Rate On Investment : 22,64%

* Pay Out Periode : 4,4 Tahun

XII.2. Kesimpulan

Dengan melihat berbagai pertimbangan serta perhitungan yang telah

dilakukan, maka pendirian pabrik HCl didaerah industri Manyar , Gresik, secara

teknis dan ekonomis layak untuk didirikan. Adapun rincian pra rencana pabrik

HCl yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Kapasitas : 40.000 ton/tahun

Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas

Sistem Organisasi : Garis dan Staff

Jumlah Karyawan : 182 orang

Sistem Operasi : Continuous

Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari

Total Investasi : Rp. 49.159.649.000

Pay Out Periode : 4,4 tahun

Bunga bank : 13,5%

Internal Rate of Return : 19,96%

Rate on Investment : 22,64%

2ed ; America Water Works Association, McGraw-Hill Book Co., NY.

Austin G.A., “ Shreve’s Chemical Process Industried “ , 5TH edition , Mc. Graw Hill Book Company, Inc, New York, 1960.

Badger , W.L. and Banchero , J.T. , 1955 , ”Introduction to Chemical Engineering” , Int ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.

Brady,G.S. , “Material Handbook ” ; 10 ed, John Wiley & Sons Inc. ; New York.

Biro Pusat Statistik , “Export – Import Sektor Industri”

Brownell,L., E. Young, 1959,“Process Equipment Design”, John Wiley & Sons Inc. ,N.Y.

Faith, W.L, Keyes, D.B & Clar k, R.L, 1960, “Industrial Chemical”, 4th ed. John Wiley & Sons, Inc, New York.

Foust, A.S.,1960,”Principles of Unit Operations”,2ed,John Wiley & Sons, N.Y.

Geankoplis, C.J. , 1983 , ”Transport Processes and Unit Operations” , 2ed , Allyn and Bacon Inc. , Boston.

Harriot, P , 1964 , ” Process Control” , TMH ed , McGraw Hill Book Company Inc. , New Delhi

Hawley,G. Gessner, 1981, “The Condensed Chemical Dictionary” , 10ed Van Nostrand Renhold Company, New York.

Hesse,H.C. , 1962 , “Proses Equipment Design” , 8th prnt , Van Nostrand Reinhold Company Inc. , New Jersey

Himmelblau, D.M. , 1989 , “Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering” , 5 ed , Prentice-Hall International , Singapore

Hougen, O.A. , Watson, K.M. , 1954, “ Chemical Process Principles “ , part 1 , 2nd ed. , John Wiley & Sons Inc,New York

Hugot,E , 1972, “Handbook Of Cane Sugar Engineering” , 2ed p. 490 , Elsevier Publishing Company, Amsterdam.

John Wiley & Son , New York.

Joshi,M.V. , 1981 , “Process Equipment Design” , McGraw Hill Indian Ltd

Kent , J.A. , 1983 , “Riegel’s Handbook of Industrial Chemistry “ , 8 ed , Van Nostrand Reinhold Company Inc. , New York.

Kern, D.Q. , 1965 , ”Process Heat Transfer” , Int ed , McGraw Hill Book Company Inc. , N.Y.

Koppel, L , 1965 , ”Process Systems Analysis and Control” , Int ed , McGraw Hill Book Company Inc. , New York.

Lamb J.C., 1985 , “Water Quality And Its Control” , John Wiley & Sons Inc, New York.

Levenspiel,O , 1962 , “Chemical Engineering Reaction” , 2 ed , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Ludwig, 1977 , “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants” , Vol 1-2 , 2nd ed , Gulf Publishing Co., Houston, Texas.

Maron, Lando , 1974 , ”Fundamentals of Physical Chemistry” , Int ed , Macmillan Publishing Co. Inc. , New York.

McCabe,W.L. , 1956 , “Unit Operation of Chemical Engineering” , McGraw-Hill Book Company Inc. , Tokyo

McKetta ,Cunningham, W.A., “Encyclopedia Of Chemical Proccessing And Design ”,Vol 14 , Marcell Dekker Inc. New York.

Othmer ,Kirk. , “ Encyclopedia of Chemical Technology vol. 23” , 3ed McGraw-Hill Book Company Inc. , New York

Perry, Chilton , 1973 , ” Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 5ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Perry, Chilton , 1984 , ” Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 6ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Perry, Chilton , 1999 , ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 7ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.

Sherwood, T , 1977 , ”The Properties of Gasses and Liquid” , 3th ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Severn, WH , 1954 , “Steam, Air and Gas Power” , Modern Engineering Asia Edition , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Sugiharto, 1987 , “Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah” , cetakan pertama Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Syamsuddin , 1994 , “Manajemen Keuangan Perusahan” , 2 ed , Raja Grafindo Persada , PT , Jakarta

Treybal, R.E. , 1981 , ”Mass Transfer Operations” , 3 ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y..

Ulrich, G.D. , 1984 , “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics” , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Underwood A.L., 1980 , “Quantitative Analysis” , 4 ed , Prentice Hall Inc, London.

Van Ness, H.C.,Smith J.M., 1987 , “Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics” , 5 ed , McGraw-Hill Book Company, Singapore.

Van Winkle, M., 1967 , “Distillation” , McGraw-Hill Book Company, NY.

Wesley W.E., 1989 , “Industrial Water Pollution Control” , 2 ed, McGraw-Hill Book Company, Singapore.

Wolfgang Gerharts,1984 , “Ullmann’s Ecyclopedia of Industrial Chemistry”,5ed , Competely Revised Edition , VCH.

Internet :

Dokumen terkait