• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepatuhan PT Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani a Sangat Baik (Skor 5) d Tidak Baik (Skor 2)

Lampiran 9. Daftar Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process

6. Kepatuhan PT Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani a Sangat Baik (Skor 5) d Tidak Baik (Skor 2)

b. Baik (Skor 4) e. Sangat Tidak Baik (Skor 1) c. Cukup Baik (Skor 3)

5. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani. a. Sangat Baik (Skor 5) d. Tidak Baik (Skor 2)

b. Baik (Skor 4) e. Sangat Tidak Baik (Skor 1) c. Cukup Baik (Skor 3)

6. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani. a. Sangat Baik (Skor 5) d. Tidak Baik (Skor 2)

b. Baik (Skor 4) e. Sangat Tidak Baik (Skor 1) c. Cukup Baik (Skor 3)

Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

1. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi proses produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi). a. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi proses produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi)

dapat dikatakan sangat baik, apabila memenuhi delapan kriteria berikut.

℘ Petani melakukan proses dan teknik penanaman pohon pelindung yang sesuai dengan standarisasi SL-Kopi.

℘ Petani melakukan proses dan teknik pemangkasan yang sesuai dengan standarisasi proses produksi SL-Kopi.

℘ Petani melakukan proses dan teknik pemupukan disesuaikan dengan standarisasi SL-Kopi, pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun (dosis pupuk yang diberikan 200 gr NPK Phonska dan 3 kg kompos per pohon).

℘ Petani melakukan proses dan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman kopi sesuai dengan standarisasi SL-Kopi.

℘ Petani melakukan proses dan teknik pemanenan disesuaikan dengan standarisasi SL-Kopi, pemanenan kopi dilakukan setiap satu kali dalam minggu saat produksi kopi melimpah (awal bulan April hingga awal bulan Juni dan akhir bulan September hingga akhir bulan November) dan 2-3 minggu sekali saat produksi kopi rendah.

Lanjutan Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

℘ Petani melakukan pengelolaan sampah yakni membuat lubang sampah untuk sampah sisa-sisa pertanian (organik) dan anorganik seperti plastik mulsa dan botol-botol pestisida secara terpisah.

℘ Petani menggunakan alat pelindung diri (APD) selama bekerja di kebun.

b. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi proses produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi) dapat dikatakan baik, apabila memenuhi enam dari delapan kriteria di atas.

c. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi proses produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi) dapat dikatakan cukup baik, apabila memenuhi empat dari delapan kriteria di atas.

d. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi proses produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi) dapat dikatakan tidak baik, apabila memenuhi dua dari delapan kriteria di atas.

e. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi proses produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi) dapat dikatakan sangat tidak baik, apabila tidak memenuhi salah satu dari delapan kriteria di atas.

Lanjutan Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

2. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi hasil produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi). a. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi hasil produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi)

dapat dikatakan sangat baik, apabila memenuhi enam kriteria berikut.

℘ Petani melakukan proses dan teknik pemanenan yang sesuai dengan standarisasi SL-Kopi.

9. Petani melakukan waktu pemanenan sesuai dengan dengan standarisasi SL-Kopi yaitu setiap satu kali dalam minggu saat produksi kopi melimpah (awal bulan April hingga awal bulan Juni dan akhir bulan September hingga akhir bulan November) dan 2-3 minggu sekali saat produksi kopi rendah.

℘ Petani melakukan pengilingan kopi sebelum delapan jam setelah kopi dipetik.

℘ Petani melakukan fermentasi (perendaman) biji kopi selama dua belas jam dan pencucian kopi dengan air bersih serta membuang kopi yang terapung di dalam wadah pencucian.

℘ Petani melakukan penjemuran biji kopi selama 3-4 jam di tempat yang bersih. Setelah dijemur dilakukan pendinginan atau kopi dianginkan terlebih dahulu pada tempat yang bersih yang tidak dekat dengan bensin ataupun oli, karena kopi sifatnya mudah menyerap bau dari zat-zat yang ada di sekitarnya.

Lanjutan Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

℘ Petani melakukan sortasi yakni pemisahan biji-biji kopi kualitas baik dengan biji-biji kopi yang kualitasnya rendah, setelah itu kopi dikemas ke dalam karung yang bersih.

b. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi hasil produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi) dapat dikatakan baik, apabila memenuhi lima dari enam kriteria di atas.

c. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi hasil produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi) dapat dikatakan cukup baik, apabila memenuhi empat dari enam kriteria di atas.

d. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi hasil produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi) dapat dikatakan tidak baik, apabila memenuhi tiga dari enam kriteria di atas.

e. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi hasil produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi (SL-Kopi) dapat dikatakan sangat tidak baik, apabila hanya memenuhi dua dari enam kriteria di atas.

3. Kepatuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi kopi yang sesuai dengan standarisasi SL-Kopi.

a. Kepatuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi kopi dapat dikatakan sangat baik, apabila memenuhi empat kriteria berikut.

Lanjutan Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

℘ Petani melakukan proses dan teknik produksi kopi yang sesuai dengan standarisasi SL-Kopi.

℘ Petani melakukan proses dan teknik pemanenan yang sesuai dengan standarisasi SL-Kopi.

℘ Petani melakukan proses dan teknik pengolahan pasca panen yang sesuai dengan standarisasi SL-Kopi.

℘ Petani tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya dalam memproduksi kopinya seperti pestisida yang di larang WHO (Gramoxone, Paratop, Bhen Mayer, Bravoxone, dan Supretox), dan tidak menggunakan deterjen atau zat pemutih saat pencucian biji-biji kopi.

b. Kepatuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi kopi dapat dikatakan baik, apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Kepatuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi kopi dapat dikatakan cukup baik, apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Kepatuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi kopi dapat dikatakan tidak baik, apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

Lanjutan Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

e. Kepatuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi kopi dapat dikatakan sangat tidak baik, apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

4. Frekuensi PT. Volkopi Indonesia dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pembinaan kepada petani kopi.

a. Frekuensi PT. Volkopi Indonesia dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pembinaan kepada petani kopi dapat dikatakan sangat baik, apabila PT. Volkopi Indonesia dan lembaga sertifikasi melakukan kunjungan kebun (audit internal dan eksternal) setiap dua kali dalam setahun ke kebun kopi petani.

b. Frekuensi PT. Volkopi Indonesia dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pembinaan kepada petani kopi dapat dikatakan baik, apabila PT. Volkopi Indonesia melakukan kunjungan kebun setiap dua kali dalam setahun dan lembaga sertifikasi melakukan kunjungan kebun hanya satu kali dalam setahun ke kebun kopi petani.

c. Frekuensi PT. Volkopi Indonesia dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pembinaan kepada petani kopi dapat dikatakan cukup baik, apabila PT. Volkopi Indonesia melakukan kunjungan kebun hanya satu kali dalam setahun dan lembaga sertifikasi melakukan kunjungan kebun setiap dua kali dalam setahun ke kebun kopi petani.

Lanjutan Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

d. Frekuensi PT. Volkopi Indonesia dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pembinaan kepada petani kopi dapat dikatakan tidak baik, apabila PT. Volkopi Indonesia dan lembaga sertifikasi melakukan kunjungan kebun hanya satu kali dalam setahun ke kebun kopi petani.

e. Frekuensi PT. Volkopi Indonesia dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pembinaan kepada petani kopi dapat dikatakan sangat tidak baik, apabila PT. Volkopi Indonesia dan lembaga sertifikasi tidak pernah melakukan kunjungan kebun ke kebun kopi petani.

5. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani.

a. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan sangat baik, apabila memenuhi empat kriteria berikut.

℘ PT. Volkopi Indonesia selalu membeli kopi yang dihasilkan oleh petani sejak adanya pelaksanaan kesepakatan.

℘ PT. Volkopi Indonesia selalu membeli kopi petani sesuai dengan jadwal pembelian kopi.

Lanjutan Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

℘ PT. Volkopi Indonesia selalu menyediakan saran transportasi (pengangkutan) untuk mengangkut kopi yang dihasilkan oleh petani.

b. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan baik, apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan cukup baik, apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan tidak baik, apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan sangat tidak baik, apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

6. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani.

a. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan sangat baik, apabila memenuhi empat kriteria berikut.

Lanjutan Lampiran 10. Makna Dari Setiap Jawaban Pertanyaan Kuesioner Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan pada Aspek Process (Proses)

℘ Harga yang diterima petani merupakan harga yang telah ditetapkan oleh PT. Volkopi Indonesia dan petani.

℘ Harga yang diterima petani lebih tinggi dari harga pasar Doloksanggul.

℘ Harga yang diterima petani disesuaikan dengan kualitas kopi yang diproduksinya.

℘ Pembayaran kopi petani dilakukan secara tunai atau kontan.

b. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan baik, apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan cukup baik, apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan tidak baik, apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani dapat dikatakan sangat tidak baik, apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

Lampiran 11. Penilaian Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani Kecamatan