• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.Akuntan berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan

komitmen atas profesionalisme. 92.5 52.1 7.5 47.9

C INTEGRITAS

6.Akuntan Ari yang merupakan partner KAP Tommy melakukan audit atas bank X. Akuntan Ari juga memiliki sebagian saham bank tersebut.

7.Akuntan Tommy memberikan pernyataan pendapat akuntan karena menurut manajemen perusahaan hanya untuk kebutuhan intern perusahaan.

8.Akuntan Tommy memberikan pernyataan pendapat akuntan namun menegaskan kepada manajemen perusahaan tersebut bahwa ia tidak bekerja sebagai akuntan publik. 9.4 11.3 17.0 76.1 45.1 45.1 90.6 88.7 83.0 23.9 54.9 54.9 D OBYEKTIFITAS

9. Seorang klien memberikan referensi tentang KAP Tommy pada klien lain dan mengisyaratkan bahwa ia mengharapkan beberapa kompensasi dari akuntan Tommy atas jasa tersebut. Akuntan Tommy kemudian memberikan klien tersebut sejumlah uang, hadiah kecil, mengajaknya makan malam dan mengurangi jumlah fee terhadap klien tersebut.

10.Sebagai tambahan dari jasa audit yang diberikan kepada klien tertentu, KAP Tommy memberikan jasa lain yang mencakup pembuatan jurnal, buku besar, jurnal penyesuaian serta menyiapkan laporan keuangan perusahaan serta jasa konsultan manajemen.

11.Seorang klien akuntan Tommy memberi hadiah pada waktu ia melakukan pemeriksaan diperusahaan tersebut. Akuntan Tommy menerimanya dan menganggap hadiah itu sebagai tanda hubungan baik dengan klien tersebut.

9.4 9.4 5.7 7.0 33.8 21.1 90.6 90.6 94.3 93.0 66.2 78.9

E KOMPETENSI &KEHATI-AN PROFESIONAL 12. Dalam melaksanakan tugas profesionalnya seorang

akuntan harus memberikan penjelasan yang cukup mengenai tujuan pembubuhan tandatangan untuk hal-hal yang telah diatur dalam norma pemeriksaan akuntan.

13.Akuntan menegaskan bahwa ia tidak menjamin terwujudnya ramalan/proyeksi jika melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan ramalan/proyeksi.

14.Akuntan Tommy selalu menolak setiap penugasan audit yang tidak dapat diselesaikannya.

92.5 96.2 96.2 25.4 29.6 40.8 7.5 3.8 3.8 74.6 70.4 59.2

F KERAHASIAAN

15.Akuntan Tommy memperbolehkan akuntan Ersyad untuk melihat arsip-arsip kertas kerja pemeriksaan, surat-surat pajak serta korespondensi kantornya tanpa sepengetahuan klien.

16.Akuntan Tommy memperbolehkan akuntan Ersyad untuk melihat arsip-arsip kertas kerja pemeriksaan, surat-surat pajak serta korespondensi kantornya dengan sepengetahuan kliennya.

17.Seorang klien KAP Tommy beralih ke KAP Ari. Klien tersebut meminta saran dan pandangan akuntan Ari yang menyangkut pemeriksaan KAP Tommy tahun lalu. Akuntan Ari memberikan saran dan pandangan sesuai dengan permintaan klien.

18.Akuntan Ari memberikan saran dan pandangan sesuai dengan permintaan klien setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan KAP Tommy.

1.9 71.1 9.4 69.8 98.1 42.3 46.5 66.2 5.6 28.3 90.6 30.2 94.4 57.7 53.5 33.8 G. PERILAKU PROFESIONAL

19.Beberapa tindakan KAP Wawan dinilai tidak etis oleh KAP Tommy. Akuntan Tommy menganggap hal tersebut bukan urusannya dan tidak mau mencampuri urusan akuntan Wawan.

20.Akuntan Tommy memberitahukan hal tersebut kepada akuntan Wawan dan mengingatkan bahwa akuntan Wawan telah melanggar kode etik tertentu.

21.KAP Tommy memperoleh klien baru yang tadinya klien KAP milik rekan Tommy. Sebagai auditor, saya berupaya memberikan gambaran kepada klien yang bersangkutan bahwa KAP Tommy dan rekan lebih baik dan bermutu dalam melayani permintaan klien.

22.Sebagai auditor saya memberikan tanggapan mengenai semua komentar klien yang positif maupun negatif yang menyangkut auditor sebelumnya. 56.6 49.1 20.8 84.9 66.2 49.3 45.1 56.3 43.4 50.9 79.2 15.1 33.8 50.7 54.9 43.7 H STANDAR TEKNIS

23.Akuntan Wawan berpraktek di kota besar. Dia mengetahui bahwa beberapa kota kecil dalam radius 150 km dari kotanya tidak memiliki KAP. Wawan kemudian mendaftarkan namanya dalam buku telepon untuk beberapa kota kecil tersebut 24.Akuntan Tommy membutuhkan beberapa staf

akuntan baru sebagai akibat penambahan beberapa klien yang cukup besar. Dia memasang pemberitahuan di surat kabar sebagai berikut : “ Para auditor dan akuntan, dibuka kesempatan untuk peningktan karir anda sejalan dengan perluasan usaha kami saat ini “.

25.Akuntan Tommy selalu menekankan kepada partner untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar teknis dan profesional tang

96.2 100 95.8 69.0 3.8 - 4.2 31.0

relevan.

26.Dalam melaksanakan tugas, dewan kehormatan berhak mengenakan sanksi terhadap pelanggaran kode etik.

27.Kepatuhan para anggota dalam melaksanakan kode etik dipantau sebagai dasar penyempurnaan pelaksanaan dalam menjalankan tugas profesionalnya. 90.6 92.5 90.6 67.6 91.5 87.3 9.4 7.5 9.4 32.4 8.5 12.7

Sumber : Data primer

a. Analisis Pernyataan Prinsip I (Tanggung Jawab Profesi)

Berdasarkan persentase jawaban responden terhadap peryataan tentang tanggung jawab profesi, secara umum responden menilai bahwa dalam melaksanakan tugasnya, seorang akuntan harus memiliki tanggung jawab profesional yaitu tanggung jawab untuk memenuhi standar profesinya (kode etik ikatan akuntan Indonesia), tanggung jawab kepada klien,tanggung jawab terhadap opininya, tanggung jawab untuk mengemukakan kecurangan dan tanggung jawab untuk selalu berperilaku etis dalam rangka memelihara kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada mereka.

b. Analisis Item Pernyataan Prinsip II(Kepentingan Publik)

Responden menilai bahwa tugas utama akuntan publik adalah berkaitan dengan kepentingan publik, sehingga akuntan harus senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

c. Analisis Pernyataan Prinsip III(Integritas)

Secara umum responden menyatakan setuju apabila seorang akuntan harus mempertahankan integritasnya dalam melaksanakan tugas pemeriksaan. Dalam arti seorang akuntan harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest), tidak memihak dan selalu menjaga profesionalisme dalam tugas.

d. Analisis Pernyataan Prinsip IV (Obyektifitas)

Dari kasus yang dikemukakan diatas, dapat diketahui dari jawaban responden bahwa mereka menilai seorang akuntan harus dapat mempertahankan sikap obyektif, harus senantiasa bekerja secara profesional, tidak memiliki tujuan yang menyimpang dari prinsip kerjanya, dan selalu menjaga agar tidak ada kepentingan lain yang tidak sesuai dengan standar yang ada.

e. Analisis Pernyataan Prinsip V (Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional)

Seperti diketahui dalam kode etik tentang kompetensi dinyatakan bahwa anggota harus melaksanakan pekerjaannya secara profesional melalui pendidikan, pelatihan dan selalu melakukan pengembangan diri seiring perkembangan profesi akuntan sedangkan kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik- baiknya sesuai dengan kemampuannya demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dan tanggung jawab profesi kepada publik.

Dilihat dari persentase jawaban responden, akuntan publik memiliki persepsi lebih baik dari mahasiswa akuntansi tentang kompetensi dan kehati- hatian profesional. Kemungkinan hal ini dikarenakan akuntan publik lebih mengetahui bagaimana pengaplikasian standar tersebut dalam tugasnya sebagai seorang pemeriksa karena kompetensi dan kehati-hatian profesional ini lebih bersifat teknis.

f. Analisis Pernyataan Prinsip VI (Kerahasiaan)

Dalam hal kerahasiaan, responden menilai bahwa dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan kepentingan klien, seorang akuntan harus senantiasa mengutamakan keinginan klien sebatas keinginan tersebut tidak bertentangan dengan standar profesi, dan informasi yang berhubungan dengan klien harus selalu dijaga kerahasiaanya dengan baik untuk mendukung profesionalisme dalam tugas.

g. Analisis Pernyataan Prinsip VII (Perilaku Profesional)

Secara umum Responden mempunyai penilaian yang baik tentang prinsip ketujuh ini. Perilaku profesional harus selalu diutamakan dalam melaksanakan tugas, dalam arti seorang akuntan harus selalu berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan berusaha untuk selalu menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

h. Analisis Pernyataan Prinsip VIII (Standar Teknis)

Dari persentase jawaban yang ada, responden menilai bahwa setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.

Analisis diatas adalah analisis parsial setiap item pernyataan prinsip. Jika dilihat melalui analisis keseluruhan bisa disimpulkan bahwa baik akuntan publik maupun mahasiswa akuntansi sama-sama memiliki persepsi positif terhadap prinsip-prinsip etika profesi akuntan Indonesia.

Menurut analisis peneliti hal ini dikarenakan baik akuntan publik maupun mahasiswa akuntansi telah memiliki pengetahuan dasar tentang konsep etika profesi akuntan yang telah mereka peroleh di bangku kuliah khususnya yang diajarkan dalam mata kuliah Auditing sehingga sedikitnya mereka telah mengetahui tentang etika profesi akuntan tersebut.

Namun jika dilihat lebih jelas, persepsi akuntan publik lebih baik dibandingkan persepsi mahasiswa akuntansi. Hal ini dikarenakan akuntan publik memiliki pengalaman bekerja yang lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa akuntansi sehingga dalam praktek kerjanya akuntan publik dituntut untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang kode etik ikatan akuntan yang menjadi standar profesinya, sedangkan mahasiswa akuntansi

baru memahami tentang konsepnya saja sedangkan pemahaman mereka terhadap kode etik belum mereka aplikasikan dalam dunia kerja. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Ludigdo dan Machfoedz (1999), Retno Wulandari dan Sri Sularso (2002), namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh steven et al (1993) dan Sihwahjoeni dan Gudono (2000).

BAB V

Dokumen terkait