• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

4.1.3 Kepribadian Tokoh Della

Della adalah seorang penerjemah. Ia menguasai dua bahasa asing yaitu bahasa Inggris dan Korea. Setelah mengalami kecelakaan bersama saudara kembarnya Becca, Della melanjutkan kuliah Becca jurusan sastra Korea di Universitas Kyung Hee. Della juga sosok yang memiliki kepercayaan diri yang

tinggi, sifatnya ini sangat bertolak belakang sekali dengan Becca. Della lebih menonjol daripada Becca. Sifatnya itu tergambar pada kutipan di bawah ini:

”Sunggingan senyum menawan yang sudah lama tidak ia berikan kepada laki-laki manapun akhirnya ia tampilkan. Ada seseorang yang memperhatikannya, sensasi lembut ini membalut tubuhnya dengan hangat. Tidak akan ia lepas. I need this. No, I want this.” (Lia, 2011:19).

Potongan teks di atas, menggambarkan Della yang percaya diri terhadap apa yang ia miliki. Ia memberikan senyumannya yang menawan pada seseorang yang baru dikenalnya. Ia merasa yakin pada dirinya sendiri, dan ia menginginkan hubungan lebih dekat dengan seorang lelaki. Selain percaya diri, Della juga sangat menyukai Korea. Bahasa dan budaya Korea. Ia sempat menginginkan jurusan yang sama dengan Becca, namun ayahnya melarangnya dan Della hanya bisa menuruti apa kata ayahnya. Kesukaannya terhadap bahasa Korea tergambar pada kutipan di bawah ini:

”Richard ingin memprotes pekerjaan tambahan yang seharusnya tidak perlu Della lakukan itu. Diurungkannya niatnya saat melihat wajah Della yang berbinar. Tunangannya itu suka sekali menggunakan bahasa Korea.” (Lia, 2011:44).

Meskipun ia mendapat pekerjaan yang seharusnya bisa ia tolak, tapi bila hal itu bersangkutan dengan Korea, Della tidak menolaknya. Kutipan di atas menggambarkan Della yang bersemangat mendapat pekerjaan tambahan. Hal itu karena profesor yang memintanya menerjemahkan seminar adalah seorang profesor dari Korea. Ia berkomunikasi pada profesor tersebut dengan menggunakan bahasa Korea. Ia sangat menyukai bahasa Korea. Sampai tunangannya, Richard, tidak ingin melarangnya.

Della juga seseorang yang tidak mampu menghadapi masalah yang ia hadapi sehingga terciptalah alter lain dalam dirinya. Saat ia terbangun dari koma setelah kecelakaan, ia menciptakan kepribadian saudara kembarnya yang sudah meninggal yaitu Becca. Ia mengaku sebagai Becca. Seperti dalam kutipan di bawah ini:

”Kondisi Della cukup parah. Tubuhnya rusak dan bengkak, siapapun tidak bisa mengenalinya saat itu. Gadis itu koma selama dua minggu lebih. Setelah ia sadar dan bisa berbicara, ia berkata bahwa dirinya adalah Becca.” Sang Hee tertawa miris. ”Benar-benar berita yang sangat mengejutkan.” (Lia, 2011:133).

Saat itulah pertama kali Della melarikan diri dari masalah dan menciptakan kepribadian Becca. Becca yang menggantikan sakitnya, Becca yang membantu Della melewati masa-masa sulit Della. Saat Della tidak sanggup menghadapi masalahnya dengan Richard, lagi-lagi ia melarikan diri, bersembunyi dan Becca yang muncul mengendalikan tubuh Della. Seperti dalam kutipan berikut ini:

”They said pink skin doesn’t exist But I’m pink!

I yelled and no one listen They said I’m sick Hell no I am!

I put on make up and clothes Try to hide my skin

Happy? I’m hiding now.” (Lia, 2011:70).

Pada puisi di atas, mendeskripsikan Della yang meneriakkan kemarahannya. Ia mengakui sesuatu –They said They said pink skin doesn’t exist

But I’m pink! yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya adalah

muda!” Puisi tersebut menunjukkan Della yang tertekan karena tidak ada yang mendengarnya.

Puisi tersebut ditulis oleh Lucie yang mewakili perasaan Della. Pada saat Della melarikan diri, kali ini Lucielah yang melindungi dan menyelesaikan masalahnya. Kepribadian Della tidak mampu menghadapi masalah yang ada di hadapannya. Becca dan Lucie yang secara bergantian melindungi dan menyelesaikan masalahnya. Namun, Becca lebih sering menggantikan Della daripada Lucie, seperti dalam kutipan berikut ini:

”... Ia sudah membantu Della berkali-kali, saat saudaranya itu berada dalam kondisinya yang terburuk. Ia menggantikannya merasakan sakit yang amat sangat. Ia membantunya mengatasi perasaannya yang hancur saat mengetahui saudaranya yang asli, Becca—meninggalkannya selamanya.

Ia juga yang membantu saat Ayah Richard mengakui perbuatannya yang tidak menolong mereka. Itu adalah saat-saat kelabu yang yang tidak bisa ditanggung Della. Della memilih bersembunyi di lipatan otak mereka yang terdalam dan tidak mau keluar sebelum masa berkabung dan segala kesedihan itu hilang....” (Lia, 2011:254).

Paparan di atas menggambarkan Becca yang lebih sering membantu Della menghadapi masalah daripada Lucie. Becca lebih sering muncul untuk mengatasi kesulitan Della. Becca yang menjadi tameng untuk Della.

Sifat Della yang lain adalah tertutup. Meskipun ia orang yang percaya diri, tetapi mengenai kehidupan pribadinya, Della adalah orang yang sangat tertutup. Seperti dalam kutipan di bawah ini:

”... teman sekerja Della tidak ada yang akrab dengannya. Mereka hanya mengenal Della di kantor. Untuk urusan pribadi, Della sangat tertutup. Mereka hanya tahu Della sudah tidak punya orang tua. Ibunya meninggal saat ia SMP dan ayahnya menyusul tiga tahun lalu. Selain ayahnya, mereka tidak punya sanak saudara Della yang lain.” (Lia, 2011:114).

Setelah ia kehilangan ayah dan ibunya, juga saudara kembarnya, Della hanya hidup sendirian. Teman kerjanya tidak ada yang akrab untuk berbagi cerita dengannya. Ia tertutup. Teman yang ia percaya hanyalah Richard, tunangannya sendiri. Meskipun begitu ia tidak menceritakan semua kehidupannya pada Richard. Dibalik sifat tertutupnya, Della juga merupakan anak yang mudah bergaul. Hal itu tergambar dalam kutipan berikut ini: ”... Della tidak seperti Becca. Percaya dirinya tinggi sekali. Bisa dibilang, jika dalam keramaian, yang akan terlihat duluan adalah Della, bukan Becca. Dia bersinar, mudah bergaul.” (Lia, 2011:130).

Della lebih menonjol daripada Becca. Della lah yang bersinar, Della lah yang lebih mudah dikenali orang lain. Sifat Della dan Becca sangat bertolak belakang.

Dokumen terkait