• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Pada dasarnya kepuasan kerja adalah hal yang bersifat pribadi. Setiap individu adalah hal yang bersifat pribadi. Setiap individu akan merasakan tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan masing- masing

individu. Semakin banyak aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Secara umum kepuasan kerja adalah cara seorang pekerja merasakan pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaan yang didasarkan pada aspek-aspek pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah muncul bila keuntungan yang dirasakan dari pekerjaannya melampaui biaya marginal yang dikeluarkan oleh pekerja tersebut dianggap cukup memadai.

Menurut Hani Handoko (1987:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Sedangkan Taffin (Moh. As’ad,1986:62) mengemukakan pendapatnya bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan sikap karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dan sesama karyawan. Kartini Kartono (1982:146) menambah bahwa kepuasan sejati yang biasa diperoleh dalam lingkungan kerja ialah rasa bangga, puas, dan keberhasilan me laksanakan tugas pekerjaan sampai tuntas, yang disebut sebagai pemuas insting keahlian atau ketrampilan.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas peneliti menyimpulkan pengertian kepuasan kerja adalah sikap atau perasaan positif seseorang terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan

dengan semua karyawan, seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

Masalah kepuasan kerja adalah masalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, maka dapat dikatakan antara kepuasan dan ketidakpuasan keduanya dapat timbul dari sesuatu hal yang sama. Perasaan senang terhadap sesuatu hal dapat diartikan sebagai kepuasan. Sebaliknya perasaan tidak senang terhadap sesuatu hal dapat diartikan adanya ketidakpuasan.

2. Arti Penting Kepuasan Kerja

Kepuasan mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual, jadi setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku di dalam dirinya.Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan sebaliknya.

Menurut Strauss dan Sayles (Hani Handoko,1987:196) kepuasan kerja penting untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Oleh sebab itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri, terutama dalam menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja di perusahaan.

3. Sifat Kepuasan Kerja

Gambaran mengenai sifat dan isi dari kepuasan kerja antara satu orang dengan orang yang lain tentu tidaklah sama. Hal disebabkan oleh banyaknya faktor. Arti penting yang relatif dari faktor- faktor ini juga tidaklah dapat diukur. Menurut Parkinson (1989:24) pada umumnya dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah hasil interaksi diantara kepuasan-kepuasan berikut ini:

a. Kepuasan dengan perusahaan dan manajer b. Kepuasan dengan rekan sekerja

c. Kepuasan dengan ganjaran kenangan d. Kepuasan dengan kondisi kerja

e. Kepuasan dengan peluang dan status promosi f. Kepuasan dengan sifat pekerjaan itu sendiri g. Kepuasan dengan penyelia

4. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja a. Faktor finansial

Faktor finansial yang dimaksud di sini adalah terpenuhinya keinginan karyawan terhadap finansial yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari- hari sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat dipenuhi. Menurut Moh. As’ad (1982: 106) faktor finansial meliputi: gaji, macam- macam pinjaman, promosi, jaminan sosial, dan pemberian balas jasa. Sedangkan menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1982:183-184) faktor finansial meliputi:

1) Gaji dan upah yang baik

Gaji yang bisa dipakai untuk memuaskan kebutuhan psikologis, sosial, maupun egoistik, karena itu tidak heran kalau banyak atau bahkan sebagian besar karyawan menginginkan gaji yang tinggi dari pekerjaannya.

2) Kesempatan untuk maju

Meskipun mungkin tidak semua karyawan ingin dipromosikan (karena alasan sosial) tetapi pada umumnya setiap orang menginginkan untuk maju dalam hidupnya.

b. Faktor fisik

Menurut Moh. As’ad (1982:106) faktor fisik meliputi:faktor umur, kondisi badan, jenis pekerjaan, waktu, sistem kerja, keadaan alat perlengkapan dan mesin, keadaan suara, temperatur, dan penerapan. c. Faktor sosial

Faktor sosial menurut Moh. As’ad (1982:106) meliputi: hubungan antara pimpinan dan karyawan, hubungan dari sesama karyawan, hubungan antara serikat buruh. Faktor sosial menurut Heidjrahman dan Suad Husnan (1982:184) yaitu:

1) Rekan kerja yang kompak

2) Pimpinan yang adil dan bijaksana 3) Pengarahan dan perintah yang wajar.

Pengarahan diperlukan untuk menjaga agar pelaksanaan tidak menyimpang dan perintah yang wajar diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan. Dengan adanya kekompakkan kerja antar karyawan dan disertai dengan pimpinan yang bijaksana maka karyawan akan merasa betah ingin bekerja sehigga karyawan akan memperoleh kepuasan kerja yang diinginkan.

d. Faktor psikologis

Menurut Moh. As’ad (1982:106) faktor psikologis meliputi: cita-cita dan pandangan hidup, minat dan kemauan, sikap, bakat, dan kecakapan. Sedangkan menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1982:184), faktor psikologi meliputi:

1. Pekerjaan yang berarti. Keinginan ini perwujudan dari kebutuhan untuk berprestasi.

2. Organisasi atau tempat kerja yang dihargai masyarakat. Setiap orang pasti menginginkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang dicita-citakan, karena itu dalam bekerja karyawan ingin menghasilkan sesuatu yang dihargai oleh karyawan lain, pimpinan maupun orang disekitar lingkungannya. Demikian juga dalam pemilihan tempat diman karyawan ingin bekerja, mereka menginginkan tempat kerja yang baik apabila hal ini dapat terpenuhi, maka dalam bekerja mereka akan merasa bangga dan puas.

Dokumen terkait