• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

E. Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Tabel 4.25 Ketelitian Muzakki Dalam Membayar Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang Memilih Mustahiq Frekuensi Responden yang Memilih LAZ Swasta Frekuensi Responden yang Memilih Badan Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Netral - - 1

Setuju 28 22 20

Sangat Setuju 5 16 8

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.25 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 38 (22 setuju dan 16 sangat setuju), disusul oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebanyak 33 (28 setuju dan 5 sangat setuju), dan yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 28 (20 setuju dan 8 sangat setuju), hampir seluruh responden setuju bahwa sebelum memutuskan membayar zakat mereka pasti meneliti cara pembayaran tersebut.

Tabel 4.26 Kepercayaan Muzakki Terhadap Pengelola Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang Memilih Mustahiq Frekuensi Responden yang Memilih LAZ Swasta Frekuensi Responden yang Memilih Badan Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Netral 2 - -

Setuju 22 17 12

Sangat Setuju 9 21 17

Melihat tabel 4. 26 tingkat keputusan didominasi responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 38 (17 setuju dan 21 sangat setuju), kemudian responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 31 (22 setuju dan 9 sangat setuju), dan responden yang membayar zakat ke BAZ sebesar 29, hampir seluruh responden setuju bahwa mereka percaya kepada tempat pembayaran zakat yang mereka pilih.

Tabel 4.27 Gaya Hidup Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang Memilih Mustahiq Frekuensi Responden yang Memilih LAZ Swasta Frekuensi Responden yang Memilih Badan Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 1 - -

Netral 13 8 10

Setuju 18 27 19

Sangat Setuju 1 3 -

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.27 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 30 (27 setuju dan 3 sangat setuju), sedangkan responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq hanya 19 (18 setuju dan 1 sangat setuju), dan yang membayar melalui BAZ sebesar 19, nampaknya pada responden yang langsung ke mustahiq dan BAZ, mereka tidak menjadikan gaya hidup sebagai prioritas utama dalam memutuskan pembayaran zakat.

Tabel 4.28 Adat atau TradisiMenentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang Memilih Mustahiq Frekuensi Responden yang Memilih LAZ Swasta Frekuensi Responden yang Memilih Badan Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 1 - 2

Netral 9 - 18

Setuju 5 12 4

Sangat Setuju 18 26 5

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.28 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 38 (12 setuju dan 26 sangat setuju), disusul responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 23 (5 setuju dan 18 sangat setuju), sedangkan yang membayar zakat melalui BAZ hanya 9 (4 setuju dan 5 sangat setuju).

Tabel 4.29 Efisien Waktudan TenagaMenentukan Keputusan Pemilihan

Tempat Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang Memilih Mustahiq Frekuensi Responden yang Memilih LAZ Swasta Frekuensi Responden yang Memilih Badan Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Netral 13 1 4

Setuju 19 33 24

Sangat Setuju 1 4 1

Melihat tabel 4.29 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih membayar zakat melalui LAZ sebanyak 37 (33 setuju dan 4 sangat setuju), kemudian 25 responden yang membayar zakat ke BAZ sebesar 25 (24 setuju dan 1 sangat setuju), sedangkan responden yang membayar langsung ke mustahiq sebesar 20 (19 setuju dan 1 sangat setuju). Tingginya pemilihan efisien waktu pada BAZ dan LAZ karena kini BAZ dan LAZ telah memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat memudahkan masyarakat dalam membayar zakat sehingga dalam segi waktu sangat efisien.

Tabel 4.30 ProfesiMenentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran

Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi Responden yang Memilih Mustahiq Frekuensi Responden yang Memilih LAZ Swasta Frekuensi Responden yang Memilih Badan Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 2 - 3

Netral 21 22 12

Setuju 10 15 14

Sangat Setuju - 1 -

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.30 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih membayar zakat melalui LAZ sebesar 16 (15 setuju dan 1 sangat setuju), kemudian yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 14 setuju, dan hanya sedikit responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq yang menyetujui bahwa profesi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mereka dalam memutuskan tempat pembayaran zakat yaitu 10 responden.

Tabel 4.31 Lokasi Dekat Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang Memilih Mustahiq Frekuensi Responden yang Memilih LAZ Swasta Frekuensi Responden yang Memilih Badan Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - 2

Netral 7 15 18

Setuju 24 23 6

Sangat Setuju 2 - 3

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.31 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 26 (24 setuju dan 2 sangat setuju), dan responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 23 yang setuju, sedangkan responden yang membayar zakat melalui BAZ hanya 9 (6 setuju dan 3 sangat setuju) rendahnya keputusan ini karena lokasi BAZ yang relatif jauh dari rumah masyarakat.

Tabel 4.32 Akuntabilitas Dari Pengelola Zakat Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang Memilih Mustahiq Frekuensi Responden yang Memilih LAZ Swasta Frekuensi Responden yang Memilih Badan Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 2 - -

Netral 11 10 9

Setuju 19 26 20

Sangat Setuju 1 2 -

Melihat tabel 4.32 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih membayar zakat melalui LAZ sebesar 28 (26 setuju dan 2 sangat setuju), lalu 20 setuju dari responden yang membayar zakat, dan responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 20 (19 setuju dan 1 sangat setuju), selisih tingkat keputusan dari semuanya tipis, hal ini berarti responden setuju bahwa tempat pembayaran zakat yang mereka pilih sudah bertanggung jawab.

F. Uji Regresi Sederhana

Untuk melihat pengaruh preferensi masyarakat terhadap keputusan mereka dalam menyalurkan zakat, metode yang digunakan kali ini regresi sederhana dengan melihat nilai siginifikansi level (sig). Jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak. Adapun hasil dari penghitungan regresi sederhana antara preferensi dan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan dalam pengujian, dimana yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah variabel Y yaitu Keputusan Masyarakat. Sementara variabel bebasnya variabel X yaitu Preferensi Masyarakat.

2. Nilai sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,005 maka Ho ditolak, sehingga Hipotesa nol (Ho) yang menyatakan tidak ada pengaruh antara preferensi (X) dan keputusan masyarakat dalam menyalurkan zakat (Y) ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh antara preferensi (X) dan keputusan masyarakat dalam menyalurkan zakat (Y).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan terhadap preferensi dan keputusan masyarakat Kecamatan Karawaci dalam menyalurkan zakat maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menentukan preferensi masyarakat dalam menyalurkan zakat adalah:

a. Lokasi pembayaran zakat dekat dengan tempat tinggal responden, preferensi ini didominasi oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 29 (Setuju 23 responden dan sangat setuju 6 responden), disusul dengan responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 26, sedangkan yang membayar zakat ke BAZ hanya 8 responden. Dari hasil wawancara responden mengakui bahwa lokasi dekat ke mustahiq membuat mereka lebih mudah menjangkau lokasi.

b. Angkutan umum menuju lokasi pembayaran zakat mudah diperoleh, preferensi ini didominasi dari responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq yaitu sebesar 26, dan disusul responden yang memilih LAZ sebesar 22 (19 setuju dan 3 sangat setuju), sedangkan responden BAZ hanya sebesar 12. Menurut responden dari hasil wawancara karena rumah

mereka dekat dengan mustahiq sehingga angkutan umum tidak jadi masalah.

c. Tidak rumitnya birokrasi di tempat pembayaran zakat, preferensi ini didominasi oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 15 responden, disusul dengan responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 12 responden (11 setuju dan 1 sangat setuju), sedangkan responden yang membayar zakat melalui BAZ hanya sebesar 7 responden. Tingginya angka preferensi ini karena membayar zakat langsung ke mustahiq tidak ada birokrasi apapun.

d. Mekanisme pembayaran zakat mudah, preferensi ini didominasi oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 28 (22 setuju dan 6 sangat setuju), disusul responden yang membayar melalui LAZ sebesar 22, dan melalui BAZ sebesar 9 responden (8 setuju dan 1 sangat setuju). Menurut responden dari hasil wawancara karena membayar zakat langsung ke mustahiq tidak ada birokrasi apapun, maka mekanismenya pun sangat mudah, yakni hanya membayar zakat langsung ke mustahiq.

e. Pelayanan di tempat pembayaran zakat sopan dan ramah, preferensi ini didominasi oleh responden yang membayar melalui LAZ sebesar 29 (28 setuju dan 1 sangat setuju), disusul dengan responden yang membayar

zakat langsung ke mustahiq sebesar 27, dan responden yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 25, jumlah respon dari masyarakat tidak jauh berbeda bahwa semuanya melayani masyarakat dengan sopan dan ramah.

f. Pencatatan pembayaran zakat dilakukan dengan teliti, preferensi ini didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 24 (23 setuju dan 1 sangat setuju), lalu 18 responden yang membayar zakat melalui LAZ, sedangkan yang membayar zakat langsung ke mustahiq hanya sebesar 10 (6 setuju dan 4 sangat setuju), menurut responden BAZ telah profesional dalam mengelola zakat, pencatatan dan penghitungan zakatnya pun teliti karena berada di bawah naungan hukum.

g. Informasi perihal zakat disampaikan dengan baik, preferensi didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 21, sedangkan yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 8, dan yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 7.

h. Pelayanan di tempat pembayaran zakat cepat, preferensi ini didominasi responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 26 (12 setuju dan 14 sangat setuju), sedangkan untuk responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 11, dan melalui BAZ sebesar 11 (7 setuju dan 4 sangat setuju), tingginya perolehan angka yang didapat pada responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq karena tidak ada proses

apa-apa sehingga proses membayar zakatpun cepat, sedangkan pada LAZ dan BAZ ada beberapa prosedur yang harus diikuti oleh muzakki sehingga prosesnya relatif lama.

i. Lingkungan tempat pembayaran zakat bersih, tingkat preferensi didominasi pada responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 24, disusul dengan yang membayar zakat ke LAZ sebesar 20, dan responden yang membayar zakat melalui BAZ sebanyak 11.

j. Fasilitas yang memadai di lokasi pembayaran zakat, preferensi ini didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 20 (18 setuju dan 2 sangat setuju), disusul oleh responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 19, sedangkan responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq hanya sebesar 10.

k. Pengelola zakat memiliki sikap amanah, tingkat preferensi didominasi oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 30 (23 setuju dan 7 sangat setuju), disusul responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 24, dan melalui BAZ sebesar 22 (20 setuju dan 2 sangat setuju), jumlah tingkat setuju dari ketiga pilihan tidak terlalu jauh selisihnya, namun nampaknya masyarakat lebih memilih membayar zakat langsung ke mustahiq yang lebih amanah.

l. Transparansi pada laporan penyaluran zakat, preferensi didominasi oleh responden yang memilih membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 25 (9 setuju dan 16 sangat setuju), dan responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 10 dan ke BAZ 10 (6 setuju dan 4 sangat setuju).

2. Faktor-faktor yang menentukan keputusan masyarakat dalam menyalurkan zakat adalah:

a. Ketelitian muzakki sebelum membayar zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 38 (22 setuju dan 16 sangat setuju), disusul oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebanyak 33 (28 setuju dan 5 sangat setuju), dan yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 28 (20 setuju dan 8 sangat setuju), hampir seluruh responden setuju bahwa sebelum memutuskan membayar zakat mereka pasti meneliti cara pembayaran tersebut.

b. Percaya terhadap pengelola zakat sebelum membayar zakat, tingkat keputusan didominasi responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 38 (17 setuju dan 21 sangat setuju), kemudian responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 31 (22 setuju dan 9 sangat setuju), dan responden yang membayar zakat ke BAZ sebesar 29, hampir seluruh responden setuju bahwa mereka percaya kepada tempat pembayaran zakat yang mereka pilih.

c. Gaya hidup menentukan keputusan dalam pemilihan tempat pembayaran zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 30 (27 setuju dan 3 sangat setuju), sedangkan responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq hanya 19 (18 setuju dan 1 sangat setuju), dan yang membayar melalui BAZ sebesar 19.

d. Adat atau tradisi menentukan keputusan pemilihan tempat pembayaran zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 38 (12 setuju dan 26 sangat setuju), disusul responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 23 (5 setuju dan 18 sangat setuju), sedangkan yang membayar zakat melalui BAZ hanya 9 (4 setuju dan 5 sangat setuju). Dalam hasil wawancara responden yang membayar zakat ke LAZ mengakui bahwa adat atau tradisi sangat berpengaruh dalam memutuskan tempat pembayaran zakat.

e. Efisien waktu dan tenaga menentukan keputusan pemiliha tempat pembayaran zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih membayar zakat melalui LAZ sebanyak 37 (33 setuju dan 4 sangat setuju), kemudian 25 responden yang membayar zakat ke BAZ sebesar 25 (24 setuju dan 1 sangat setuju), sedangkan responden yang membayar langsung ke mustahiq sebesar 20 (19 setuju dan 1 sangat setuju). Tingginya pemilihan efisien waktu pada BAZ dan LAZ karena kini BAZ dan LAZ telah memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat

memudahkan masyarakat dalam membayar zakat sehingga dalam segi waktu sangat efisien.

f. Profesi menentukan keputusan pemilihan tempat pembayaran zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih membayar zakat melalui LAZ sebesar 16 (15 setuju dan 1 sangat setuju), kemudian yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 14 setuju, dan hanya sedikit responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq yang menyetujui bahwa profesi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mereka dalam memutuskan tempat pembayaran zakat yaitu 10 responden. Respnden yang membayar zakat ke BAZ berpendapat bahwa profesi mereka yang rata-rata pegawai negeri sangat berpengaruh terhadap pemilihan tempat pembayaran zakat.

g. Lokasi dekat menentukan keputusan responden dalam memilih tempat pembayaran zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 26 (24 setuju dan 2 sangat setuju), dan responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 23 yang setuju, sedangkan responden yang membayar zakat melalui BAZ hanya 9 (6 setuju dan 3 sangat setuju).

h. Akuntabilitas pengelola zakat menentukan keputusan pemilihan tempat pembayaran zakat, 32 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang

memilih membayar zakat melalui LAZ sebesar 28 (26 setuju dan 2 sangat setuju), lalu 20 setuju dari responden yang membayar zakat, dan responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 20 (19 setuju dan 1 sangat setuju), selisih tingkat keputusan dari semuanya tipis, hal ini berarti responden setuju bahwa tempat pembayaran zakat yang mereka pilih sudah bertanggung jawab.

3. Dari hasil uji regresi didapatkan hasil nilai sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,005. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh antara preferensi dan keputusan masyarakat dalam menyalurkan zakat.

B.Saran

1. Melihat hasil preferensi masyarakat terhadap lokasi pembayaran dekat ke tempat bayar zakat, BAZ memperoleh tingkat yang rendah yakni hanya 8 responden yang setuju. Rendahnya tingkat setuju dari responden yang membayar zakat melalui BAZ, menandakan sebaiknya pemerintah menambah jaringan dan lokasi sehingga masyarakat lebih mudah menjangkau lokasi.

2. Angkutan umum mudah ke lokasi BAZ memperoleh nilai terendah pula, yakni hanya 12 yang setuju, hasil yang rendah ini menunjukkan BAZ harus memperhitungkan tempat yang strategis, agar masyarakat yang ingin membayar zakat mudah menuju lokasi.

3. Dalam hal birokrasi hanya 7 responden yang setuju bahwa birokrasi di BAZ mudah, rendahnya tingkat setuju ini menunjukkan BAZ harus mempermudah birokrasi agar masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk membayar zakat.

4. Tingkat setuju pada BAZ dalam hal mekanisme hanya 9 responden (8 setuju dan 1 sangat setuju). Rendahnya tingkat ini menandakan mekanisme di BAZ sulit, hal ini menunjukkan bahwa BAZ harus mempermudah mekanisme pembayaran zakat sehingga masyarakat akan lebih mudah dalam membayar zakat.

5. Informasi perihal zakat yang disampaikan dengan baik oleh BAZ hanya 7 responden yang setuju, BAZ sebaiknya menjamin akses informasi perihal zakat, antara lain informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya.

6. Dalam hal transparansi tingkat preferensi responden terhadap LAZ dan BAZ rendah, dari kedua-duanya hanya 10 responden yang setuju, rendahnya preferensi pada LAZ dan BAZ ini menandakan bahwa LAZ dan BAZ perlu menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua proses-proses pengelolaan zakat, memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan publik tentang berbagai kebijakan dan pengelolaan zakat, memfasilitasi pelaporan maupun penyebaran informasi.

Dokumen terkait