• Tidak ada hasil yang ditemukan

( Y )

PRODUK ( X1 ) HARGA ( X2 ) PROGRAM PROMOSI ( X4 ) LOKASI ( X3 )

b) Variabel produk, harga, lokasi dan program promosi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen untuk melakukan pembelian pada Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Surabaya.

c) Variabel produk merupakan variabel yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Surabaya.

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Va r iabel

3.1.1 Definisi Operasional

Dari empat rangsangan pemasaran yang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen yang dikemukakan oleh Kotler yaitu, produk, harga, tempat

dan promosi ( 2009 : 178), peneliti hanya menggunakan tiga faktor sebagai variabel penelitian. Variabel – variabel yang dipergunakan adalah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

Untuk menjelaskan variabel - variabel yang sudah di identifikasikan, maka perlu adanya definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian sebagai berikut :

1. Produk (X1)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Indikator yang dapat ditentukan dari variabel ini adalah :

a. Toby’s Fried Chicken menyediakan berbagai macam variasi produk

b. Produk dari Toby’s Fried Chicken terbuat dari bahan yang berkualitas

c. Secara umum Anda sudah mengenal merek dari Toby’s Fried Chicken

2. Harga (X2)

Harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang dipertukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena menggunakan produk atau jasa tersebut.

Indikator yang dapat ditentukan dari variabel ini adalah :

a. Harga dari Produk Toby’s Fried Chicken termasuk dalam kategori

terjangkau

b. Toby’s Fried Chicken menyediakan pilihan produk dengan berbagai harga

c. Harga dari Produk Toby’s Fried Chicken sesuai dengan pelayanan yang diberikan

3. Lokasi / Distribusi (X3)

Nilai dari posisi suatu bisnis yang didasarkan pada karakteristik letak yang strategis, nyaman dan tersediannya fasilitas yang ada.

Indikator yang dapat ditentukan dari variabel ini adalah :

a. Lokasi dari Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Madya strategis

b. Lokasi Toby’s Fried Chicken memiliki tempat yang luas

c. Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Madya memiliki tempat parkir yang

luas

d. Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Madya menyediakan fasilitas yang

lengkap (AC, Musholla, toilet, arena bermain anak, Sound System)

4. Program Promosi (X4)

Kegiatan untuk memberitahukan atau menginformasikan produk - produk yang ditawarkan agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh

perusahaan yaitu melalui papan reklame, brosur mengenai produk-produk yang ditawarkan, dan pamflet yang diletakkan di pintu masuk, kaca dan tembok dilakukan dengan maksud agar konsumen tertarik danmembeliproduk yang ditawarkan.

Indikator yang dapat ditentukan dari variabel ini adalah :

a. Toby’s Fried Chicken memberikan potongan harga yang murah pada

even-even tertentu (lebaran, natal, tahun baru, dll)

b. Toby’s Fried Chicken sering mengadakan bonus/ pemberian hadiah untuk

produk-produk tertentu

c. Toby’s Fried Chicken memiliki media promosi (brosur, website, akun

jejaring sosial) yang menarik.

5. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian konsumen adalah keputusan dimana konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian produk – produk di Toby’s Fried Chicken, karena telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut.

Indikator yang dapat ditentukan dari variabel ini adalah :

a.Apakah anda sudah yakin mengambil keputusan yang tepat saat membeli

produk Toby’s Fried Chicken?

b.Apakah anda merasa puas setelah membeli produk Toby’s Fried Chicken?

c.Apakah anda akan datang kembali untuk membeli produk Toby’s Fried

3.1.2 Pengukuran Var iabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert, yaitu skala yang berasal dari pernyataan kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan, dan digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010 : 132) kriteria pengukurnya adalah sebagai berikut :

Sangat Setuju : mendapat Skor 5

Setuju : mendapat Skor 4

Netral : mendapat Skor 3

Tidak Setuju : mendapat Skor 2

Sangat Tidak Setuju : mendapat Skor 1

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Skor responden dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penar ikan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Arikunto ( 1998 : 115 ) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Pada penelitian ini populasinya adalah para konsumen dari produk Toby’s Fried Chicken Ketintang Madya, Surabaya.

Tabel 3.1

J umlah Konsumen Toby’s Fr ied Chick en Ketintang, Surabaya pada Bulan Agustus - November 2011

Sumber : Restoran Toby’s Fried Chicken Ketintang, Surabaya. (20 Februari 2012)

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2002 : 73 ). Apabila jumlah populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Jadi sampel yang diambil dari populasi harus

representatif (mewakili).

Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebagian dari seluruh konsumen Toby’s Fried Chicken Ketintang Madya, Surabaya. Menurut Sanusi (2003 : 77) dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

No. Waktu J umlah Konsumen (or ang)

1. Minggu ke-4 Bulan Agustus 3.766

2. Minggu ke-4 Bulan September 3.221

3. Minggu ke-4 Bulan Oktober 3.077

4. Minggu ke-4 Bulan November 3.179

a.Tergantung pada bentuk parameter yang dijadikan tolak ukur analisis (misalnya, rata-rata, proporsi, persentase, dan sebagainya).

b.Tergantung pada variabilitas (keseragaman) nilai-nilai variabel yang akan diteliti. Ukuran statistik yang menggambarkan keseragaman variabel adalah simpangan baku.

c.Tergantung pada tipe sampling yang digunakan. Misalnya, simple random sampling, purposive sampling, cluster sampling dan sebagainya.

d.Tergantung pada apakah penelitian ini komparatif atau non komparatif.

e.Seberapa jauh kedalaman analisis ( the deep ofanalysia).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5% = 0,05 ( Husein Umar, 2003 : 141). Dengan jumlah populasi sebanyak 13.234 orang. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : n = N 1 + N . e2 = 13.234 1 + 13.234 . 0,052 = 13.234 34,085 = 388,26

Pada penelitian ini sampel dibulatkan menjadi 388 orang.

3.2.3 Tek nik Penar ikan Sampel

menyebarkan kuesioner kepada populasi yang diteliti dengan menggunakan

metode sampling purposive. Yaitu teknik untuk memperoleh sampel dengan cara

menentukan siapa aja yang akan dijadikan sebagai responden dari populasi konsumen Toby’s Fried Chicken. Artinya responden yang dibutuhkan adalah konsumen yang berkunjung ke Toby’s Fried Chicken Ketintang Madya, Surabaya dan melakukan pembelian produk-produk Toby’s Fried Chicken sehingga diharapkan mendapatkan hasil yang representatif.

3.3 Tek nik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam suatu penelitian. Adapun perolehan data tersebut dibagi dalam tiga bagian :

3.3.1 J enis data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh secara langsung di tempat yang menjadi obyek penelitian dan diolah sendiri dalam melakukan analisis. Data primer ini berupa hasil jawaban dari kuesioner atau angket.

Sedangkan data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh dari data perusahaan yang menjadi obyek penelitian, jurnal, skripsi, dan internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3.2 Sumber Data

dan data sekunder.

Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Yang menjadi sumber data primer disini adalah para konsumen produk-produk Toby’s Fried Chicken yang peneliti temukan di restoran Toby’s Fried Chicken jalan ketintang, Surabaya.

Sedangkan untuk sumber data sekunder, peneliti peroleh dari data perusahaan yang menjadi obyek penelitian, jurnal, skripsi, dan internet yang berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder yang telah diperoleh merupakan sejarah, gambaran umum, struktur organisasi dari perusahaan, dan sebagainya

3.3.3 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer adalah kuesioner yaitu pengumpulan data secara langsung melalui daftar pertanyaan yang di ajukan kepada responden yang melakukan pembelian pada Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Madya, Surabaya. Dengan kuesioner maka akan diperoleh informasi dari responden mengenai pribadinya, pendapat tentang variabel-variabel yang berhubungan dengan penelitian.

Sedangkan metode yang digunakan untuk mendapatkan data sekunder adalah dengan melakukan wawancara dengan pemilik Toby’s Fried Chicken.

3.4 Tek nik Analisis Data

3.4.1 Uji Validitas

Validitas (Validity, kesahihan) berkaitan dengan permasalahan

apakah instrument yang dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara tepat yang akan diukur tersebut. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa validitas alat penelitian mempersoalkan apakah alat itu dapat mengukur apa yang akan diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Uji validitas bertujuan untuk menguji apakah item-item pertanyaan yang tersaji dalam kuesioner layak untuk digunakan dan mampu mengungkap pasti apa yang akan diteliti. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007 : 109). Variabel yang diteliti baru dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasi skor jawaban yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari keseluruhan item instrument. Cara statistik uji validitas adalah dengan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :

r = N ( Σxy ) – ( Σ x Σy )

Keterangan :

X = Skor Jawaban Y = Skor Total

N = Banyaknya sampel

r = koefisien korelasi antara item (x) dengan skor total (y)

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut : a. Jika r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 5% = valid.

b. Jika r hitung < r tabel pada taraf signifikansi 5% = tidak valid.

Keterangan : r hitung = koefisien korelasi yang diperoleh dalam perhitungan

r tabel = koefisien di tabel nilai-nilai kritis (r)

3.4.2 Uji Reliabilitas ( Uji Keandalan )

Uji Reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2007 : 110). Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability). Dengan kata lain hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap obyek dan alat pengukuran yang sama. Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel alat pengukur dan sebaliknya. Teknik yang bisa digunakan untuk mengukur relibilitas dalam pengukuran ini adalah teknik belah dua digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :

r

tot

= 2 r

b

1+ r

b

Keterangan :

r

tot = Koefisien realibilitas seluruh item

r

b = Angka korelasi product momen belahan pertama dan

belahan kedua

Untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen maka Widayat ( 2004 : 87 ) menyatakan bahwa : “Suatu pendekatan yang cukup populer untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan menggunakan koefisien Alpha. Nilai alpha akan berkisar antara 0 sampai dengan 1. Suatu pengukuran dikatakan reliabel bilaman paling tidak nilai alphanya 0,6”.

3.4.3 Asumsi Klasik

Pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliner, autokorelasi, dan heteroskedastisitas dalam hasil astimasi, karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji F dan uji t yang dilakukan sebelumnya menjadi tidak valid dan secara statistik dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh oleh sebab itu, dilakukan uji asumsi. Tujuan utama penggunaan uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan koefisien regresi yang terbaik linier dan tidak bias (BLUE : Best Linier Unbiased Estimator).

1. Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel

independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Menurut Imam Gozhali ( 2005 : 91 ), untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloneritas di dalam model regresi adalah :

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel independen.

b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,09), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

c. Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance.

- Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1

- Mempunyai angka tolerance mendekati 1

2. Autokorelasii

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalhan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolersi.

Menurut Imam Ghozali (2005 : 96), deteksi adanya autokolerasi adalah : Besaran DURBIN-WATSON yaitu :

mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.

Ho : tidak adaautokorelasi ( r = 0 ) HA : ada autokorelasi ( r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi :

3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedatisitas bertujuan untukmenguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebutHomoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Menurut Imam Ghozali (2001 : 105), deteksi adanya heteroskedatisitas adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu.

- Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

Hipotesis Nol Keputusan J ika

Tidak ada autokolerasi positif Tolak 0 < d < d1

Tidak ada autokolerasi positif No decision d1 ≤ d ≤ du

Tidak ada autokolerasi negatif Tolak 4 – d1 < d < 4

Tidak ada autokolerasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – d1

Tidak ada autokolerasi positif atau negatif

- Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.4 Analisis Deskr iptif

Merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang diperoleh sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi konsumen tentang variabel-variabel yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian pada Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Madya Surabaya.

3.4.5 Teknik Analisis Reger esi Linier Ber ganda

Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh variabel bebas ( faktor produk, harga, lokasi, dan program promosi) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Oleh karena itu digunakan Analisis Regeresi Linier Berganda, persamaanya yaitu :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε

Dimana : Y : Skor dimensi keputusan konsumen

β0 : Konstanta dsri persamaan regresi

β14 : Koefisien Regresi untuk variabel X1, X2, X3, X4

X1 : variabel produk

X2 : variabel harga

X3 : variabel lokasi

ε : Standar erorr atau faktor penggangu

3.4.6 Uji Hipotesis

Selain analisis regresi, juga dilakukan uji hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini dilambangkan dengan Ho, berdasarkan pengertian bahwa hipotesis itu adalah Ho. Uji hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

a. Uji Fhit ung ( Uji Simultan )

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara simultan

variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. 1) Rumus Fhitung Fhitung = SSreg / k SSres / ( n – k -1 ) (Freddy Rangkuti, 2005 : 154) Keterangan :

Ssreg = Σ (Yi – Y)2 = Jumlah Kuadrat Regresi

Ssres = Σ (Yi – Yi)2 = Jumlah Kuadrat Galat

k = Jumlah Variabel Bebas n = Jumlah Sampel

2) Merumuskan Hipotesis:

Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0 (variabel bebas secara bersama-sama tidak terpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat)

Ho : β1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ 0 (variabel bebas secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat)

3) Kriteria Pengujian

Ho diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5%

( secara simultan tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat )

Ho ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%

( secara simultan ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat )

4) Menentukan level of significant α = 5%, dengan :

Pengujian dilakukan pada confidence interval 95% atau dengan degree

of fredom pembilang df = n - k - 1 Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah Parameter Regresi

b. Uji

t

hitung ( Uji Par sial )

Uji

t

hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya adalah :

1) Rumus

t

hitung :

t

hitung = bi Se (bi)

(Freddy Rangkuti, 2005 : 155)

Keterangan :

t

hitung =

t

hasil perhitungan bi = Koefisien Regresi

Se (bi) = Koefisien Regresi standart erorr

2) Merumuskan Hipotesis

Ho : βi = 0 ( variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat )

Ho : βi ≠ 0 ( variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat )

3) Kriteria Pengujian

Ho diterima jika

t

hitung <

t

tabel pada α = 5%

( secara parsial tidak ada pengaruh nyata antara variabel bebas dan variabel terikat )

Hi diterima jika

t

hitung >

t

tabel pada α = 5% ( tolak Ho )

( secara parsial ada pengaruh nyata antara variabel bebas dan variabel terikat )

4) Menentukan level of significant α = 5%, dengan :

Pengujian dilakukan pada confidence interval 95% atau dengan degree

Keterangan : n = jumlah sampel

k = jumlah Parameter Regresi

c. Pengujian Koefisien Deter minan ( R2 )

Identifikasi determinan ( R2 ) digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh dari variabel bebas ( X1, X2, X3, X4, X5 ) terhadap variabel terikat (Y). Koefisien determinan ( R2 ) berkisar antara nol sampai dengan

satu ( 0 ≤ R 2 ≤ 1 ). Hal ini berarti bila R 2 = 0 menunjukan tidak adanya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, bila R2 mendekati 1

menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel

4.1 Gambar an Obyek Penelitian dan Penyajian Data 4.1.1 Gambar an Umum Obyek Penelitian

Seiring dengan gaya hidup masyarakat yang menginginkan kepraktisan dan kemudahan, maka dalam hal makanan pun menginginkan hal serupa. Hal tersebut ditangkap oleh para pebisnis dengan menjadikannnya peluang usaha.

Toby’s Fried Chicken merupakan salah satu restoran fast food lokal yang

ada di Indonesia. Restoran ini berdiri pada tanggal 10 Februari 2010, di daerah Ngagel Surabaya. Saat ini Toby’s Fried Chicken mempunyai enam cabang restoran fast food yang tersebar di tiga kota yaitu dua di Surabaya (Ngagel dan Ketintang), dua di Sidoarjo (Jalan Pahlawan dan Gading Fajar), serta dua di Madura (Sumenep dan Manukan).

Lokasi Toby’s Fried Chicken ini merupakan tempat yang sangat strategis karena letaknya dekat dengan sekolah, universitas, perkantoran (Telkom) dan daerah bisnis lainya. Sehingga tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat luas baik anak sekolahan, mahasiswa, karyawan dan dari berbagai kalangan lainnya.

4.1.1.1 Visi dan Misi

Visi : Ingin menyediakan makanan fast food berkualitas dengan bahan

Misi : menjadikan konsumen puas dengan produk berkualitas dan harga terjangkau.

4.1.1.2 Pr oduk – Pr oduk Toby’s Fr ied Chick en 1. Produk Unggulan

Produk unggulan dari restoran Toby’s Fried Chicken adalah menu ayam goreng dalam paket Mujur. Produk unggulan ini merupakan ayam goreng yang terbuat dari original recipe dari Toby’s Fried Chicken yang lezat dan ekonomis. Paket mujur ini terdiri dari 3 macam pilihan yaitu :

a. Mujur 1 : Dada ayam goreng/ Paha atas + Nasi putih + Es teh manis

b. Mujur 2 : Sayap ayam goreng + Nasi putih + Es teh manis

c. Mujur 3 : Paha bawah + Nasi putih+ Es teh manis

Paket tersebut hanya berlaku untuk makan di tempat. Konsumen yang membeli paket mujur tersebut dan di makan di tempat akan mendapatkan 1 porsi Chicken Soup.

2. Produk Tambahan

Restoran Toby’s Fried Chicken juga menyajikan hidangan sampingan seperti :

a) French Fries (kentang goreng)

b) French Fries Mayo-BBQ

c) Chicken Strips

d) Chicken Steak

e) Chicken Black Pepper

f) Chicken Burger

g) Spaghetti

Selain itu, Toby’s Fried Chicken juga menyajikan berbagai minuman dan dessert (pencuci mulut) yang menarik, seperti :

Minuman a) es teh manis b)es lemon tea c) es jeruk d)Ice Chocolate e) Ice Coffee f) Ice Coffee latte g)Ice Blend ( all varian)

Dessert

a)Ice cream cone

b)Ice cream sundae

4.1.1.2 Pr oduk – Pr oduk Toby’s Fr ied Chick en

Seluruh kegiatan restoran Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang dilayani oleh 26 orang karyawan per shift dengan posisi yang berbeda, tanggung jawab

yang berbeda, dan mempunyai shift masing-masing sesuai dengan keputusan dari

manajernya. Sesuai dengan struktur organisasi dan tata kerjanya, restoran Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang dipimpin oleh 1 orang manajer cabang (Store Manajer) dan membawahi 1 asisten manajer, 2 orang crew leader, dan sisanya sebanyak 22 orang adalah karyawan biasa. Setiap karyawan memiliki shift yang ditentukan manajer, dimana kerja shift I adalah jam 09.00-15.00, middle shift

(antara pergantian shift I dan shift II) dan shift II dari jam 15.00-22.00. Adapun struktur organisasi Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang adalah sebgai berikut :

Sumber : Restoran Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang, 10 Januari 2012 Gambar 4.1 : Bagan Struktur Oragnisasi Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang,

Surabaya Tugas :

Store Manajer

Adapun tugas pokok dari Store Manajer adalah :

a. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap semua aspek yang ada di

store (marketing, karyawan, efisiensi, administrasi) Asistent Manajer Cr ew Leader 1 Cr ew Leader 2 Cr ew Cashier Stor e Manajer

b. Memiliki kewenangan yang membawahi seluruh karyawan di Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Surabaya

c. Mengatur jadwal kerja karyawan Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang

Surabaya

d. Membuat laporan keuangan Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang

Surabaya Asisten Manajer

Tugas-tugas yang diberikan kepada asisten manajer adalah :

a. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap kinerja para karyawan

Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Surabaya

b. Membantu pekerjaaan dari store manajer Toby’s Fried Chicken Jalan

Ketintang Surabaya

c. Mewakili tugas manajer apabila manajer sedang tidak ada di store Toby’s

Fried Chicken Jalan Ketintang Surabaya Crew Leader

a. Mengatur dan berperan dalam pembagian tugas kru dan kasir

b. Pengawasan kerja kru dan kasir

c. Membuka dan menutup store

d. Pengontrolan bahan baku (kualitas dan kuantitas)

Karyawan ( Crew)

Tugas yang diberikan kepada karyawan umum adalah :

a. Cook, karyawan yang bertugas memasak menu yang dipesan konsumen

b. Dinning, karyawan yang bertugas untuk membersihkan meja, kursi, lantai, kaca, mencuci piring serta seluruh ruangan dari Toby’s Fried Chicken Jalan Ketintang Surabaya

Kasir (Cashier)

a. Kasir, bertugas melayani transakasi penjualan dari konsumen yang

membeli produk Toby’s Fried Chicken untuk dimakan ditempat dan untuk yang dibawa pulang

b. Membantu dan membuat laporan keuangan yang akan diberikan kepada

Dokumen terkait