• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Dalam dokumen Standar Dokumen Pengadaan (Halaman 48-66)

KEGIATAN:

PEMBUATAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PASAR LOS TERBUKA

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

DINAS PEKERJAAN UMUM

KERANGKA ACUAN KERJA A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pasar adalah salah satu dari berbagai system, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja.Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian.Dalam Hal ini

Pasar Los Terbuka adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan

desain dan syarat tertentu yang merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung, bangunan terdiri dari los yang dibuka oleh penjual atau pengelola pasar. Pembangunan Pasar Los Terbuka memerlukan perencanaan teknis yang benar dan sesuai dengan kaidah struktur dan konstruksi bangunan serta wajib memenuhi persyaratan administratif dan teknis yang telah ditetapkan. Selain sebagai tempat pengembangan distribusi perdagangan (pasar) haruslah memperhatikan budaya setempat,topografi wilayah setempat, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Penyedia Jasa Konsultansi yang akan menyusun Usulan Teknis pekerjaan sebagai salah satu syarat penawaran pekerjaan. Berdasarkan acuan ini penyedia jasa dapat menyusun rancangan pelaksanaan pekerjaan serta dapat melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menghasilkan output pekerjaan yang dimaksud sesuai dengan permintaan Pengguna barang/ jasa.

b. Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat suatu Perencanaan Masterplan Tata Ruang dan Teknis Infrastruktur yang sesuai azas, criteria, fungsi dan proses perencanaan bangunan hingga bisa menghasilkan desain yang benar dan sesuai fungsi bangunan serta ruang-ruang di dalamnya dan penampilan Arsitektur, kehandalan Konstruksi, keterpaduan dan kenyamanan Landscape, dan memenuhi kelayakan AMDAL sehingga memenuhi standar-standar sebagai gedung pemerintah.

c. Pasar Los Terbuka memiliki Acuan yang bersifat fleksibel dalam beberapa hal pokok yang berkaitan dengan bangunan utama seperti los,serta beberapa persyaratan teknis yang berkaitan dengan sarana utama dan sarana penunjang.untuk itu dalam perencanaan harus

memperhatikan aspek utama dalam hal:(1)

;Kebutuhan ruang ;(2)Sirkulasi pedagang; (3)Sirkulasi sampah; (4)Sirkulasi udara; (5)Pencahayaan

d. Penataan Terkait Kebutuhan Ruang Pasar Los Terbuka,hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasikan kebutuhan ruang dengan memperhatikan jumlah pelaku pasar(pedagang,pembeli dan

pengelola)Pembagian ruang yang sebaiknya disediakan dalam Pasar Los Terbuka adalah sebagai berikut:

A. Bangunan Utama 1. Kios/Los Pasar 2. Papan Nama Pasar B. Fasilitas Penunjang Pasar

1. Kantor Pengelola Pasar 2. Toilet

3. Area Parkir 4. Pos Keamanan 5. Mushola

6. Tempat Penampungan Sampah Sementara dan Tempat Sampah

3. DATA KEGIATAN

a. Nama Kegiatan adalah Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Pasar Los Terbuka

b. Lokasi Kegiatan di Kota Pangkalpinang di kecamatan rangkui

c. Sumber dana Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Pasar Los

Terbuka diperoleh dari APBD-P Pemerintah Kota Pangkalpinang Tahun

Anggaran 2011

d. Pagu dana senilai Rp. 120.000.000,- (Seratus Dua Puluh Juta Rupiah)

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN

Pengguna Anggaran untuk kegiatan Perencanaan Teknis Infrastruktur adalah Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang

5. LAMA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lama pelaksanaan pekerjaan ini adalah 45 ( Empat Puluh Lima ) hari kalender.

B. LINGKUP KEGIATAN, LINGKUP TUGAS DAN KEWENANGAN 1. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan perencanaan mencakup keseluruhan Perencanaan, mulai dari perencanaan sirkulasi, blockplan, masterplan, siteplan, denah desain

bangunan, dan detail bangunan khusus bangunan utama dan Fasilitas

Penunjang Pasar. Khusus bangunan utama dan Fasilitas Penunjang Pasar

perhitungan dan perkiraan biaya pelaksanaan dituangkan dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan didukung oleh RKS yang siap digunakan untuk pelaksanaan tender fisik bangunan pada tahun anggaran 2012.

2. LINGKUP TUGAS KONSULTAN

Terbuka adalah sebagai berikut:

a. Tahap Konsep Rancangan (bobot 10%), mencakup:

1) Melaksanakan pengumpulan data dan informasi lapangan serta penyelidikan kondisi lapangan.

2) Membuat Konsep Landscape dan zoning dan pengaturan bangunan-bangunan secara garis besar berdasarkan fungsi, tujuan desain dan keterkaitannya secara menyeluruh agar didapat gambaran dalam proses desain selanjutnya.

3) Feedback hasil konsep rancangan secara garis besar terhadap KAK dan uji kesesuaiannya.

4) Melakukan study literature dan jika diperlukan dengan bangunan sejenis

5) Melakukan study literature dan konsultasi kepada dinas terkait dalam tiapan tahap proses perencanaan.

b. Tahap Penyusunan pra rancangan (bobot 30%), mencakup:

1) Membuat pra-rencana zoning/siteplan (peletakan bangunan) dan landscape beserta sarana dan prasarana pelengkap landscape 2) Membuat Konsep awal bangunan-bangunan yang menyangkut

keharmonisan fungsi antar bangunan berdasarkan penzoningan yang menyebabkan mengalirnya sirkulasi antar bangunan, keharmonisan bentuk arsitektur antar bangunan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan-bangunan tersebut

3) Perencanaan bangunan dan ruang harus mempertimbangkan Beberapa Aspek Utama diantaranya:(1).Kebutuhan Ruang, (2). Sirkulasi pedagang, (3). Sirkulasi sampah, (4).Sirkulasi udara, (5).Pencahayaan

4) Feedback hasil konsep rancangan terhadap KAK, uji kesesuaiannya. c. Tahap Pengembangan (bobot 30%), mencakup:

1) Membuat pengembangan dari disain pra-rencana keseluruhan (gambar landscape dan siteplan (layout))

2) Membuat Rancangan awal bangunan-bangunan berupa tampilan arsitektur dan kebutuhan lahan bangun.

3) Dalam pengaturan tata letak ruang-ruang dalam pasar ( Kios/Los sebagai bagunan utama, koridor, TPS, serta akses keluar masuk pasar harus mempertimbangkan efisiensi sirkulasi dan sifat bangunan-bangunan yang berdekatan berdasarkan jenis dan prosedur pelayanan yang dilaksanakan dalam bangunan tersebut 4) Untuk bangunan yang memiliki sifat khusus seperti Pasar Los

Terbuka perencanaan harus mempertimbangkan kegiatan spesifik yang dilaksanakan di dalamnya.

5) Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan dinas-dinas yang terkait dengan program ruangan yang akan direncanakan.

6) Feedback hasil konsep rancangan terhadap KAK, uji kesesuaiannya. d. Tahap Penyusunan Rencana Detail (bobot 30%) mencakup:

1) Membuat gambar-gambar detail perencanaan, mencakup gambar masterplan, detail siteplan dan landscape (beserta kelengkapannya: pohon tempat sampah, lampu taman dll). Pengaturan system sirkulasi baik intern bangunan maupun ekstern

2) Membuat gambar-gambar detail perencanaan terdiri dari gambar arsitektur, Struktur, mekanikal dan elektrikal, untuk bangunan utama dan detail landscape bangunan

3) Uraian detail rencana arsitektur, struktur dan utilitas (plumbing, mekanikal dan elektrikal) dengan mengacu pada kebijakan-kebijakan dan persyaratan yang ditetapkan khusus untuk bangunan Pemerintah disesuaikan dengan fungsi bangunan

4) Gambar-gambar detail struktur harus disertai dengan data hitungan pembebanan struktur.

5) Untuk utilitas, elektrikal dan mechanical serta plumbing, detail gambar untuk bangunan utama harus jelas.

6) Sistem penyelamatan dalam keadaan bahaya atau darurat misalnya peletakan tangga darurat untuk penyelamatan ketika ada kebakaran, lampu peringatan tanda kebakaran, detector asap, fire alarm dan system pemadam kebakaran harus juga direncanakan dan digambarkan detailnya terutama apabila ada bangunan yang direncanakan mengharuskan hingga diatas 2 lantai

7) Feedback hasil konsep rancangan terhadap KAK, uji kesesuaiannya 8) Menyusun Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) khusus

bangunan utama dan Fasilitas Penunjang Pasar.

9) Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) khusus bangunan utama dan Fasilitas Penunjang Pasar. .

3. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

a. Penyedia Jasa berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan perencanaan ini

b. Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaannya dapat meminta bantuan dari pihak instansi terkait yang akan memberikan petunjuk dan pengarahan kepada konsultan untuk mencapai hasil yang optimal guna mendukung kelancaran kerja

melakukan alih pengetahuan tentang perencanaan bangunan kepada pengguna bangunan.

C. KUALIFIKASI JUMLAH TENAGA AHLI

Untuk melaksanakan kegiatan ini Konsultan Perencana harus menyiapkan tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan:

1. TENAGA AHLI PROFESIONAL

a. Tenaga Ahli Arsitektur ataupun Sipil (1 orang) sebagai Team Leader. Minimal S1 Arsitektur atau S1 Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam perencanaan dan perancangan bangunan dan kawasan. b. Tenaga Ahli Arsitektur (1 orang) sebagai Ahli Arsitektur. Minimal S1

Arsitektur dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam perencanaan dan perancangan bangunan.

c. Tenaga Ahli Sipil/Struktur sebagai ahli Sipil. Minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman 5 tahun dalam bidang perencanaan dan perancangan bangunan.

d. Tenaga Ahli Landscape ( 1 orang ) sebagai Ahli Lannscape. Minimal S1 Arsitektur dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam perencanaan landscape bangunan.

e. Tenaga Ahli Lingkungan sebagai ahli lingkungan. Minimal S1 Teknik kimia atau S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman 5 tahun dalam bidang perencanaan instalasi pengolahan limbah.

f. Tenaga Ahli Mekanikal & Elektrikal sebagai ahli mekanikal dan elektrikal ( 1 orang ). Minimal S1 Teknik Elektro dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam bidang perencanaan mekanikal dan Elektrikal bangunan dan kawasan.

g. Tenaga Ahli Cost Estimator ( 1 orang ). Minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun.

2. TENAGA PENDUKUNG

a. Operator CAD (1 orang)/Drafman, minimal D3 Sipil atau D3 Arsitektur yang memiliki pengalaman 3 tahun di bidang perencanaan dan perancangan bangunan

b. Operator komputer (1 orang), minimal pengalaman 3 tahun.

c. Administrasi dan keuangan (1 orang), minimal pengalaman 3 tahun.

D. KRITERIA DAN AZAS PERENCANAAN 1. KRITERIA PERENCANAAN

a. Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah b. Peraturan Pembangunan daerah

c. Standar Bangunan Indonesia tentang bangunan gedung

d. Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor: 45/PRT/ M/ 2007 tanggal 27 Desember 2007.

e. Pedoman dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia tentang Perencanaan dan Pelaksanaan Teknis Pembangunan Pasar

2. AZAS-AZAS PERENCANAAN

Selain dari kriteria di atas dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan perencana hendaknya memperhatikan azas-azas:

a. Perencanaan Gedung Pemerintahan hendaknya memiliki aspek fungsional dan efisien, teknikal yaitu kehandalan struktur dan system operasional, utilitas yang berjalan baik, serta behavioral menarik dan tidak berlebihan memiliki citra sebagai Bangunan Pemerintah.

b. Sirkulasi antar bangunan harus mengalir dan mempunyai keterkaitan sehingga pada saat aktivitas di dalam Bangunan itu berlangsung tidak terjadi ketidak efisienan sirkulasi dikarenakan kesalahan pengaturannya

c. Desain dan kelengkapannya harus memberikan rasa nyaman dan aman d. Memiliki kualitas kenyamanan yang tinggi bagi aparat pengguna

bangunan dan masyarakat yang mendapatkan pelayanan

e. Kreatifitas desain diperbolehkan tetapi tetap mempertimbangkan efisien biaya dengan tetap memperhatikan kriteria fungsi bangunan sebagai Gedung Pemerintah

f. Memperhatikan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan bangunan setelah dibangun dan dioperasikan.

g. Desain bangunan harus mencirikan sedemikian rupa sebagai bangunan Pemerintah dan diharapkan bentuknya harus bisa mengadopsi bentuk-bentuk ikon kebudayaan di Kota Pangkalpinang dengan tidak meninggalkan ciri bangunan modern tropis ataupun Vernakular (untuk bentukan tampilan bangunan dapat dikonsultasikan ke Instansi terkait pengguna bangunan)

E. KELUARAN PRODUK KONSULTAN:

Keluaran atau produk yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa dari awal perencanaan sampai menghasilkan dokumen lelang:

1. TAHAP PERSIAPAN PERENCANAAN:

a. Laporan data dan informasi keadaan lapangan

b. Interpretasi terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), pemahaman dan tanggapan konsultan terhadap KAK, organisasi, jumlah tenaga tim perencana, program kerja perencanaan

c. Konsepsi skematik perencanaan/ gagasan, termasuk zoning, besaran ruang, hubungan masa bangunan dan hubungan ruang-ruang

d. Studi literature mencakup standar-standar teknis yang digunakan serta peraturan yang terkait.

Produk ini diserahkan kepada tim teknis paling lambat 2 (dua)

minggu setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

sebanyak 6 eksemplar

2. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS:

a. Gambar-gambar Pra rencana mencakup: Gambar situasi, Gambar Pra rencana Landscape (pekerjaan taman,perkerasan sirkulasi jalan, pohon dll) Gambar Rencana Tapak/ Siteplan, dan gambar pra rencana bangunan (denah, tampak dan potongan)

b. Perkiraan kebutuhan lahan tiap-tiap gedung berdasarkan hitungan kebutuhan ruang setiap gedung

c. Peletakan Bangunan-bangunan berdasarkan aspek fungsi, aspek teknikal dan behavioral

d. Perkiraan/ Estimasi Biaya secara garis besar yang dibutuhkan untuk masing-masing sub sistem (arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal)

1) Untuk Gambar Pra Rencana ukuran kertas A2 : Skala Gambar 1:200 2) Gambar Kerja (Rencana Detail) Ukuran kertas A2 :

 Gambar Kerja, ukuran kertas A2 (Denah/ Layout) : skala 1:50 s/d 1:100

 Gambar Kerja, ukuran kertas A2 (Detail- detail) : skala 1:5 s/d 1:20 Produk ini diserahkan kepada tim teknis paling lambat 4 (empat)

minggu setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

sebanyak 6 eksemplar.

3. TAHAP RENCANA TEKNIS PELAKSANAAN

a. Gambar-gambar pengembangan rencana yaitu:

1) Gambar detail Gambar Rencana Arsitektur, berupa rencana tapak, denah, tampak, potongan, rencana dinding, rencana lantai, plafond, kusen dan detail-detailnya sesuai dengan peraturan untuk gedung 2) Gambar Rencana Struktur, berupa rencana pondasi, sloof, kolom,

balok, beserta detail-detailnya (untuk bangunan)

3) Gambar-gambar rencana utilitas bangunan mengenai pencahayaan, sirkulasi udara, plumbing, akustik, system tanda dan pemadam kebakaran dll

b. Konsep Perencanaan yaitu:

dan Visualisasinya.

2) Konsep Perencanaan struktur beserta uraian dan perhitungannya 3) Konsep Perencanaan Mekanikal beserta uraian dan perhitungannya 4) Konsep Perencanaan Elektrikal beserta uraian dan perhitungannya

menyangkut juga perhitungan pencahayaan alami untuk siang hari dan buatan untuk malam hari atau gabungan keduanya

Produk tahap ini diserahkan kepada Tim Teknis paling lambat 6

(Enam) minggu setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) sebanyak 3 eksemplar

- Untuk Gambar Tahap Rencana Teknis ukuran kertas A2 : Skala Gambar 1:200

- Gambar Kerja (Rencana Detail) Ukuran kertas A2 :

 Gambar Kerja, ukuran kertas A2 (Denah/ Layout) : skala 1:50 s/d 1:100

 Gambar Kerja, ukuran kertas A2 (Detail- detail) : skala 1:5 s/d 1:20

4. TAHAP RENCANA DETAIL

a. Pada Tahap dilakukan perencanaan Detail khusus bangunan utama dan Fasilitas penunjang pasar (Gambar Kerja/ gambar Detail Pelaksanaan): (6 Eksemplar)

1) Gambar Arsitektur 2) Gambar Struktur 3) Gambar Mekanikal 4) Gambar Elektrikal

b. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/ dokumen yang bisa siap pakai untuk pelelangan (6 Eksemplar)

c. Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)/ engineering Estimate khusus Bangunan Utama dan Fasilitas Penunjang Pasar (EE)(6 Eksemplar)

d. Perspektif masterplan bangunan-bangunan, perspektif bangunan e. Laporan Akhir Perencanaan, berisi penjelasan tertulis mengenai

data-data teknis, ukuran, jumlah dan kapasitas ruang, serta konsep perencanaan dari masing-masing system( Arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, plumbing dll.

Produk tahap ini diserahkan paling lambat 45 (Empat puluh lima)

hari kalender setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

sebanyak 6 Eksemplar dan dalam bentuk softcopy sebanyak 12 buah CD.

Jika ada beberapa hal yang harus diketahui oleh pengguna bangunan maka Konsultan Penyedia Jasa harus membuat buku

petunjuk untuk pengoperasian ataupun pemeliharaan bangunan.

- Untuk Gambar Tahap Rencana Detail ukuran kertas A2 : Skala Gambar 1:200

- Gambar Kerja (Rencana Detail) Ukuran kertas A2 :

 Gambar Kerja, ukuran kertas A2 (Denah/ Layout) : skala 1:50 s/d 1:100

 Gambar Kerja, ukuran kertas A2 (Detail- detail) : skala 1:5 s/d 1:20

Jumlah yang Set buku dan gambar yang diminta dan harus diserahkan penyedia jasa seperti yang terurai di dalam BQ dokumen seleksi ini.

F. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG:

1. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

a. Untuk melaksanakan kegiatan ini, konsultan Perencana harus mencari sendiri data dan informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan oleh pemberi tugas dalam pengarahan tugas ini b. Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran data dan informasi yang didapat dan harus selalu berkonsultasi dengan dinas terkait dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan. Kesalahan informasi yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam perencanaan menjadi tanggung jawab Konsultan Perencanaan

c. Tenaga ahli yang ditugaskan harus sesuai dan memenuhi kebutuhan yang disyaratkan dalam KAK ditinjau dari tingkat kekompleksan proyek. Tenaga ahli yang ditugaskan seperti yang disyaratkan dalam KAK terikat kontrak hingga selesai pelaksanaan tugasnya dan menghasilkan produk yang disetujui pengguna jasa

d. Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal-hal sebagai berikut: 1) Informasi tentang lahan meliputi:

a) Lokasi b) Luas lahan c) Batas-batas lahan d) Topografi

e) Peruntukan tanah

f) Koofisien dasar bangunan (bila telah ditetapkan) g) Daerah milik jalan (DMJ)

2) Pemakaian Bangunan

instansi terkait)

b) Manfaat Bangunan (dikonsultasikan dengan pengguna bangunan / instansi terkait)

3) Kebutuhan Bangunan a) Program ruang b) Program bentuk

4) Informasi-informasi lain seperti rencana beberapa tahun kedepan dll

G. FASILITAS PENUNJANG

Penyedia jasa (konsultan perencana) harus menyediakan semua peralatan dan fasilitas penunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan, seperti kantor, computer, studio perencanaan dll

H. PENUTUP

a. Konsultan Perencana setelah menerima pengarahan penugasan dan semua bahan masukan, hendaknya memeriksa kembali informasi yang didapatkan.

b. Jika dianggap perlu Konsultan Perencana harus mencari data-data tambahan atau data lain sebagai pembanding untuk melengkapi kebutuhan informasi dalam proses perencanaan

c. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan Perencana menyusun program kerja dan desain rencana sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan pedoman pelaksanaan perencanaan

Pangkalpinang, September 2011 Pejabat Pembuat Komitmen

Sadikin Usman,SH

KEGIATAN : PEMBUATAN DED PASAR LOS TERBUKA

LOKASI : KOTA PANGKALPINANG

VOLUME : 1 PAKET

BIAYA

INSTANSI PELAKSANA : DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG

NO URAIAN SATUAN JUMLAH VOL HARGA JUMLAH

TENAGA SATUAN

A BIAYA LANGSUNG

I BIAYA TENAGA AHLI

1 Team Leader OB 1 1.5

2 Tenaga Ahli:

a. Ahli Arsitektur OB 1 1.5

b. Ahli Sipil/ Struktur OB 1 1.5

b. Ahli Landscape OB 1 1.5

c. Ahli Lingkungan OB 1 1.5

d. Ahli Mekanikal & Elektrikal OB 1 1.5

e. Ahli Cost Estimator OB 1 1.5

Jumlah II BIAYA STAF PENDUKUNG

1 Cad Operator/ Draftman OB 1 1.5

2 Operator Computer OB 1 1.5

3 Administrasi & keuangan OB 1 1.5

Jumlah Jumlah A B BIAYA TAK LANGSUNG

I BIAYA SEWA ALAT

1 Biaya Sewa Alat Kerja 1.5

Jumlah II BIAYA LABORATORIUM

1 Laboratorium Lingkungan (RKL/RPL) Ls 1

2 Laboratorium Mekanika Tanah ( Soil Test ) Ls 3

Jumlah III BIAYA LAPORAN

1 Laporan Awal Buku 6

2 Laporan Akhir Buku 6

Rencana Anggaran Biaya

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

3 Gambar Masterplan Skala 1:200 Set 6

4 Gambar Perencanaan Skala 1:50 s.d 1:100 Set 6

5 Gambar Detail Skala 1:5 s.d 1:20 Set 6

6 Soft Copy CD Set 12

BILL OF QUANTITY (BQ )

Jumlah Jumlah B Jumlah A +B PPn 10% Total seluruh Pembulatan Terbilang:

KEGIA TA N :PEMBUA TA N DED PA SA R LOS TERBUKA

LOKA SI : KOTA PA NGKA LPINA NG

VOLUME : 1 PAKET

BIA YA

INSTA NSI PELAKSA NA : DINA S PEKERJAA N UMUM KOTA PA NGKA LPINA NG NOURA IA N

A BIA YA LANGSUNG Rp

-B -BIA YA TAK LA NGSUNG Rp

-PPN 10% Rp

-TOTA L BIA YA Rp

-Pembulatan

RP-Terbilang:

JUMLA H REKA PITULA SI BILL OF QUA NTITY (BQ)

Uraian Pendahuluan1 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Sasaran 4. Lokasi Kegiatan 5. Sumber Pendanaan

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: __________________________

6. Nama dan

Organisasi Pejabat Pembuat

Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen: __________ Proyek/Satuan Kerja: __________ Data Penunjang2 7. Data Dasar 8. Standar Teknis 9. Studi-Studi Terdahulu 10. Referensi Hukum

1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Ruang Lingkup 11. Lingkup Kegiatan

12. Keluaran3 13. Peralatan,

Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen 14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi 15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa 16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

17. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah

Orang Bulan4

Tenaga Ahli:

Tenaga Pendukung (jika ada):

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.

Laporan 19. Laporan

Pendahuluan

Laporan Pendahuluan memuat: __________

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak (__________) buku laporan.

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat: __________

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak __ (__________) buku laporan.

21. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan: __________

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak __ (__________) buku laporan.

22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: __________

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak __ (__________) buku laporan dan cakram padat (compact disc) (jika diperlukan).

Hal-Hal Lain 23. Produksi dalam

Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:

25. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan

dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut:

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha

(dengan Prakualifikasi)

BAB V. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

Dalam dokumen Standar Dokumen Pengadaan (Halaman 48-66)

Dokumen terkait