• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian tentang minat belajar, profesionalitas guru, dan prestasi belajar sejarah, maka obyek dalam penelitian ini adalah pengaruh minat belajar dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta.

1. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Minat merupakan rasa ketertarikan dan rasa senang pada suatu bidang tertentu. Minat belajar sejarah dapat ditumbuhkan melalui beberapa faktor yaitu faktor dari dalam, berupa prestasi diri dan konsep diri serta faktor dari luar, berupa pengaruh dari orang tua, teman dan guru. Seorang siswa yang memiliki ketertarikan dalam pembelajaran sejarah, akan melakukan hal-hal yang disenanginya, misalkan membuat artikel tentang sejarah, membaca buku-buku bertemakan sejarah dan menonton film dokumenter. Dengan begitu mendorong siswa untuk senang belajar sejarah.

Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar terutama belajar sejarah, karena bila materi pelajaran yang disampaikan guru kurang menarik, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Penyampaian materi pelajaran sejarah yang menarik terhadap siswa, lebih mudah diterima dan disimpan oleh siswa.

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar sejarah siswa. Minat belajar sejarah yang besar, cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar sejarah yang kurang akan menghasilkan prestasi belajar sejarah yang rendah. Maka

siswa yang memiliki minat yang besar terhadap belajar sejarah, siswa tersebut akan memusatkan perhatian lebih banyak terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Karena dengan perhatian yang lebih intensif terhadap materi yang diberikan, memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang tinggi dalam pelajaran sejarah. Begitu pula sebaliknya siswa yang kurang memperhatikan dan tidak tertarik belajar sejarah, akhirnya akan memperoleh prestasi yang rendah dalam pelajaran sejarah.

2. Pengaruh Profesionalitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Pengaruh lain yang mempengaruhi prestasi belajar sejarah siswa adalah profesionalitas guru. Guru adalah suatu profesi yang memerlukan keahlian tertentu dan memiliki tanggung jawab yang harus dikerjakan secara profesional. Profesionalitas guru tidak hanya terdapat pada proses pentransferan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus memiliki kompetensi profesi seperti pedagogis, kepribadian, profesional dan sosial.

Pada kompetensi pertama, yakni pedagogis, merupakan ilmu mendidik anak, yang lebih menekankan pada membimbing anak kearah tujuan hidup tertentu. Kajian pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa.78 Guru berfungsi sebagai pendidik yang membimbing siswa agar siswa dapat memiliki kemampuan berpikir yang obyektif dan inovatif, ketrampilan yang dapat membantu proses belajar dan kepribadian yang dewasa. Kemampuan seorang guru dalam mendidik siswa meliputi pemahaman pengetahuan, pemahaman terhadap peserta didik,

78

pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Kedua, kompetensi kepribadian, guru harus mempunyai kepribadian sehat yang dapat mendorong prestasi belajar siswa. Maksudnya guru harus memiliki kepribadian yang dewasa dalam bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja, memiliki pribadi yang arif dengan tindakan yang bermanfaat bagi peserta didik dan sekolah, memiliki kepribadian yang berwibawa, yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki akhlak mulia serta dapat menjadi teladan bagi siswanya. Dengan kepribadian yang dimiliki oleh guru, dapat mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, yang berpengaruh terhadap prestasi yang dihasilkan para peserta didik.

Kompetensi yang ketiga, yakni profesional. Guru harus memiliki kemampuan untuk menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Guru profesional akan dapat mengelola program pembelajaran dengan baik, misalkan dalam hal pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Selain itu guru juga dapat mengelola kelas dengan baik, sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan juga penggunaan media dan sumber pembelajaran. Dan kompetensi yang keempat, yakni sosial. Guru diharapkan dapat menjalin komunikasi dengan peserta didik, sesama pendidik, dan juga orang tua/wali murid. Dengan adanya interaksi sosial tersebut, dapat membantu guru untuk melakukan pendekatan terhadap siswa, supaya guru dapat

mengetahui karakteristik masing-masing siswa dan memberikan nasihat serta memotivasi mereka.

Profesionalitas yang dimiliki oleh seorang guru, dapat mendukung terlaksananya pembelajaran sejarah secara maksimal. Selain itu dapat mendukung tercapainya prestasi belajar sejarah siswa. Seorang guru yang memiliki profesionalitas tinggi akan berusaha untuk menggunakan kreativitas yang dimilikinya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif dan kreatif, sehingga menjadikan siswa tertarik untuk belajar sejarah. Semakin tinggi profesionalitas yang dimiliki oleh seorang guru, maka prestasi belajar sejarah yang diperoleh siswa akan semakin tinggi pula. Sebaliknya seorang guru yang tidak memiliki profesionalitas yang tinggi, akan berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa yang rendah.

3. Interaksi Antara Minat Belajar dan Profesionalitas Guru Terhadap

Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Minat belajar siswa dan profesionalitas guru memiliki interaksi dalam meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa. Dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru baik kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional, dapat menumbuhkan minat belajar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah yang dihasilkan oleh siswa. Seorang guru yang profesionalitasnya tinggi, akan menggunakan kompetensi yang dimiliknya untuk melaksanakan proses pembelajaran, baik pada saat proses pembelajaran dikelas maupun pada saat menyelenggarakan administrasi sekolah.

Salah satu kompetensi yang dimiliki guru, yakni profesional. Guru yang profesional akan berusaha menciptakan suasana baru pada saat proses belajar mengajar. Guru akan menggunakan berbagai media dan sumber pembelajaran, supaya dapat menjadikan suasana kelas kondusif, sehingga akan menciptakan pengelolaan kelas yang baik. Dengan begitu, siswa menjadi tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, ketiga kompetensi guru lainnya juga berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Seorang guru yang memiliki pemahaman materi yang baik, memiliki kepribadian yang dapat dijadikan teladan bagi siswa dan dapat berinteraksi dengan peserta didik, juga dapat menumbuhkan minat dalam diri pribadi peserta didik.

Adanya interaksi antara minat belajar dan juga profesionalitas guru, dapat berpengaruh pada prestasi yang diperoleh siswa. Seorang guru yang memiliki etos kerja yang tinggi dan dapat menjadi teladan bagi siswanya, dapat menumbuhkan minat dan semangat belajar peserta didiknya, sehingga menghasilkan prestasi belajar yang baik. Interaksi antara minat belajar dengan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar sejarah siswa, dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar I: Skema kerangka berfikir

PRESTASI BELAJAR

Dokumen terkait