HASIL PENELITIAN
B. Uji Persyaratan Analisis
4. Uji Joli
Dari hasil uji hipotesis terdapat interaksi antara minat belajar dengan profesionalitas guru yang mempengaruhi prestasi belajar sejarah. Untuk mengetahui signifikansi perbedaan itu, dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan Uji Joli. Hasil dari Uji Joli terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 10 : Uji Joli antar sel interaksi minat belajar tinggi dan profesionalitas guru tinggi dengan minat belajar rendah dan profesionalitas guru tinggi
Kelompok L hitung L tabel P Kesimpulan A1 / A2 dan B1 / B2 0,284 3,96 <0,05 Diterima
Berdasarkan Uji Joli diketahui bahwa Lhitung < Ltabel, berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk prestasi belajar sejarah antara siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan guru yang mempunyai profesionalitas tinggi dengan siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan profesionalitas guru tinggi.100
Tabel 11 : Uji Joli antar sel interaksi minat belajar tinggi dan profesionalitas guru rendah dengan minat belajar rendah dan profesionalitas guru rendah
Kelompok L hitung L tabel P Kesimpulan A1 / B2 dan A2 / B2 0,514 3,96 < 0,05 Diterima
100
Berdasarkan Uji Joli diketahui Lhitung > Ltabel, berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk prestasi belajar sejarah antara siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan guru yang mempunyai profesionalitas rendah dengan siswa yang mempunyai minat belajar rendah dan guru yang mempunyai profesionalitas rendah.101
Tabel 12 : Uji Joli antar sel interaksi profesionalitas guru tinggi dan minat belajar tinggi dengan profesionalitas guru rendah dan minat belajar tinggi
Kelompok L hitung L tabel P Kesimpulan B1 / A1 dan B2 / A1 0,70 3,96 < 0,05 Diterima
Berdasarkan Uji Joli diketahui bahwa Lhitung < Ltabel, berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk prestasi belajar sejarah antara guru yang mempunyai profesionalitas tinggi dengan siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dengan guru yang mempunyai profesionalitas rendah dan siswa yang mempunyai minat belajar tinggi.102
Tabel 13 : Uji Joli antar sel interaksi profesionalitas guru tinggi dan minat belajar siswa rendah dengan profesionalitas guru rendah dan minat belajar siswa rendah
Kelompok L hitung L tabel P Kesimpulan B1 / A2 dan B2 / A2 0,088 3,96 < 0,05 Diterima
Berdasarkan Uji Joli bahwa Lhitung < Ltabel, berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar sejarah siswa antara guru yang
101
Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran hlm. 160
102
mempunyai profesionalitas tinggi dan siswa yang mempunyai minat belajar rendah dengan guru yang mempunyai profesionalitas rendah dan siswa yang mempunyai minat belajar rendah.103
Tabel 14 : Uji Joli antar sel interaksi profesionalitas guru tinggi dan minat belajar tinggi dengan profesionalitas guru rendah dan minat belajar rendah.
Kelompok L hitung L tabel P Kesimpulan B1 / A1 dan B2 / A2 -0,195 3,96 < 0,05 Diterima
Berdasarkan Uji Joli diketahui Lhitung< Ltabel, berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk prestasi belajar sejarah antara guru yang memiliki profesionalitas tinggi dan siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dengan guru yang memiliki profesionalitas rendah dan siswa yang mempunyai minat belajar rendah.104
Tabel 15 : Uji Joli antar sel interaksi minat belajar tinggi dan profesionalitas guru rendah dengan minat belajar rendah dan profesionalitas guru tinggi
Kelompok L hitung L tabel P Kesimpulan A1 / B2 dan A2 / B1 0,425 3,96 < 0,05 Diterima
Berdasarkan Uji Joli diketahui Lhitung < Ltabel, berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk prestasi belajar sejarah antara siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan guru yang mempunyai profesionalitas
103
Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran hlm. 162
104
rendah dengan siswa yang mempunyai minat belajar rendah dan guru yang mempunyai profesionalitas tinggi.105
C. Pembahasan
1. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Siswa
Berdasarkan analisis data diketahui bahwa ada pengaruh prestasi belajar sejarah yang signifikan antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah. Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa minat belajar tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar sejarah tinggi, sedangkan minat belajar rendah menghasilkan prestasi belajar sejarah rendah.
Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa minat belajar sejarah siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Hal sesuai dengan teori belajar kognitif menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan perkembangan kognitif siswa. Penerapan teori perkembangan kognitif dalam pembelajaran yakni guru mengajarkan siswa untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungan, serta melatih siswa untuk berani berbicara dan berdiskusi dengan teman-temannya. Dengan cara ini, siswa dapat dengan mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga secara tidak langsung dapat menumbuhkan minat belajar dalam diri siswa.
Siswa yang memiliki minat tinggi dalam belajar sejarah, akan ditunjukkan dengan aktivitas dalam proses pembelajaran baik dari kreativitas yang dimiliki masing-masing siswa maupun keikutsertaan siswa pada saat
105
mengikuti pelajaran khususnya sejarah dan tekun dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di kelas. Melalui minat belajar yang tinggi, siswa terdorong untuk menemukan dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran sejarah. Siswa yang memiliki minat dapat terlihat dari aktivitas mereka dikelas maupun diluar kelas seperti, rajin mencatat, membaca buku sejarah, membuat laporan dan karya tentang sejarah, senang mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan senang menonton film yang bertemakan sejarah.
Siswa yang berminat untuk belajar sejarah dapat menunjukkan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar, karena dengan minat yang baik, siswa akan terdorong semangat untuk belajar. Minat yang dimiliki siswa ini juga dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru. Guru yang profesional secara tidak langsung dapat membangkitkan minat siswa untuk senang belajar sejarah. Guru dapat menggunakan kreativitas yang dimilikinya untuk menjadikan pelajaran sejarah menjadi menyenangkan dan menjadikan siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran sejarah. Selain itu dengan interaksi yang diciptakan guru dikelas, menjadikan siswa semangat untuk belajar dan akan menciptakan suasana belajar yang aktif dan inovatif.
Dengan adanya minat dalam diri siswa akan menambah ketertarikan siswa untuk menekuni pelajaran sejarah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah. Jika siswa tidak merasa senang saat belajar sejarah, maka dia tidak mau berusaha untuk mempelajarinya, akibatnya prestasi yang diperoleh lebih rendah dari siswa yang memiliki minat. Semakin tinggi minat belajar sejarah yang dimiliki oleh siswa, maka semakin tinggi pula prestasi belajar
yang akan diperoleh oleh siswa. Begitu pula sebaliknya siswa yang memiliki minat belajar sejarah yang rendah, maka prestasi belajar yang diperoleh siswa akan rendah.