BAB II : LANDASAN TEORI
B. Kerangka Berfikir
Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Pembelajaran merupakan totalitas aktivitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Di dalam belajar tentu akan ada hasil belajar yang mana hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan diadakannya kegiatan evaluasi. Diadakannya kegiatan evaluasi di dalam suatu proses belajar mengajar, tidak hanya digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik akan tetapi, digunakan juga untuk mengetahui seberapa berhasilkah guru dalam memberikan materi, dan seberapa efektifkah metode dan strategi yang diterapkan guru tersebut.
Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang
37Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 173
29 ditetapkan.38 Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan di sini peneliti dan guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal mencoba menerapakan metode everyone is a teacher here, di mana metode everyone is a teacher here merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Metode ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya.39 Karena dengan dengan berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya, memudahkan peserta didik dalam menyerap dan memahami pengetahuan yang peserta didik peroleh dari guru. Dan dengan berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya, memori pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru terhadap peserta didik tidak akan mudah hilang.
Peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal secara umum mempunyai kemampuan berfikir yang cukup, namun tidak demikian halnya dengan kemampuan SKI peserta didik. Kenyataannya masih banyak nilai UAS peserta didik dalam mata pelajaran SKI yang masih di bawah KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu prestasi atau kemampuan siswa dalam mata pelajaran SKI harus ditingkatkan.
Prestasi belajar peserta didik kelas VII MTs Assalafiyah Tegal masih memungkinkan untuk ditingkatkan. Oleh karena itu peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal bermaksud untuk menerapkan metode everyone is a teacher here untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
C. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang diteliti, jawaban ini dapat benar atau salah tergantung pembuktian di lapangan.
Sebagaimana diungkapkan oleh S. Margono, bahwa hipotesis merupakan jawaban
38 Soedijarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, hlm. 49
39 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, hlm. 110
30 sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tingkat kebenarannya.40
Mengingat hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, maka dilakukan pengkajian pada bagian analisis data untuk mendapatkan bukti apakah hipotesis yang diajukan itu dapat diterima atau tidak.
Untuk itu peneliti mengajukan hipotesis bahwa dengan menerapkan metode everyone is a teacher here dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Metode everyone is a techer here sendiri bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dengan metode ini peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran secara langsung, karena itu akan tercipta pembelajaran yang kondusif serta dapat memahamkan dan memudahkan peserta didik dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
40 S. Margono, Metodologi Penelitian pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet-8, hlm. 68
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru SKI di MTs Assalafiyah Tegal. Suharsimi Arikunto menyatakan “penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi di sebuah kelas bersama.” Penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung sebuah pengertian bahwa tindakan yang dilakukan berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam istilah Inggris adalah classroom action research (CAR).1
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian tepatnya di MTs Assalafiyah Tegal, dasar pertimbangannya sebagai berikut:
a. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
b. Semua pihak sekolah yang bersedia membantu dalam mengadakan penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan selama satu bulan terhitung mulai izin penelitian secara lisan dan tertulis dengan surat rekomendasi dari IAIN Walisongo Semarang. Sedangkan penelitian atau pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April 2011.
1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2010), cet-9, hlm. 4
32 C. Pelaksana dan Kolaborator
1. Pelaksana penelitian
Pelaksana dalam penelitian ini adalah mahasiswa IAIN Walisongo jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2007, yang mana peneliti bertindak sebagai pengamat sekaligus kolaborator di dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a teacher here 2. Kolaborator
Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan Abdul Kholiq Amas, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang ada di MTs Assalafiyah Tegal dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII dengan menggunakan metode everyone is a teacher here pada materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.
D. Rancangan Penelitian
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dalam menangani proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang diperoleh berupa data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan statistik sederhana.
Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua kali putaran, dalam tiap putaran terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Evaluasi (4) Refleksi. Adapun model penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:2
2 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 16
33 1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut
a. Silabus
Silabus merupakan rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian secara sistematis, memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat pada tiap kali pertemuan atau tatap muka. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran SKI dengan materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.
c. Instrumen Tes
Instrumen tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, baik sebelum ataupun sesudah peneliti menerapkan metode everyone is a teacher here dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis yang diberikan setiap selesai siklus sebanyak 20 butir soal.
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan Pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS II Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan
?
34 2. Pra Siklus
Dalam kegiatan pra siklus ini kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode lama yang digunakan guru mata pelajaran SKI di MTs Assalafiyah Tegal.
3. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah, kemudian mencari apa penyebab peserta didik kurang mampu menyerap materi yang diberikan oleh guru saat pembelajaran.
2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang Perkembangan Islam pada Masa Bani Umaiyah
3) Peneliti menyiapkan instrument tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik
4) Peneliti membuat lembar pengamatan pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah
b. Tahap Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sebagai berikut:
1) Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka pelajaran, mengecek kehadiran sisiwa, serta kondisi kelas)
2) Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan 3) Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi
pembelajaran
4) Menganalisis proses hasil dari pembelajaran dan memberikan umpan balik kepada peserta didik sebagai penguatan terhadap hasil pembelajaran
5) Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi siklus tahap pertama.
c. Tahap Observasi
Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menyerap materi yang diberikan, persiapan guru dalam pembelajaran serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menyampaikan materi pembelajaran.
35 d. Refleksi
Hasil pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah pada siklus I dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II 4. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah, kemudian mencari apa penyebab peserta didik kurang mampu menyerap materi yang diberikan oleh guru saat pembelajaran.
2) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang Perkembangan Islam pada Masa Bani Umaiyah
3) Peneliti menyiapkan instrument tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik
4) Peneliti membuat lembar pengamatan pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.
b. Tahap Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sebagai berikut:
1) Mengkondisikan kelas supaya siap dalam menerima pelajaran (membuka pelajaran, mengecek kehadiran siswa, serta kondisi kelas)
2) Memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan 3) Memberikan motivasi dengan cara menginformasikan kegunaan materi
pembelajaran
4) Menganalisis proses hasil dari pembelajaran dan memberikan umpan balik kepada peserta didik sebagai penguatan terhadap hasil pembelajaran
5) Memberikan tes akhir sebagai hasil evaluasi akhir untuk mengetahui apakah telah ada peningkatan terhadap hasil pembelajaran dari dampak tindakan yang telah dilakukan.
36 c. Tahap Observasi
Observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menyerap materi yang diberikan, persiapan guru dalam pembelajaran serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menyampaikan materi pembelajaran
d. Refleksi
Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak tindakan dari siklus II yang dilakukan. Jika permasalahan sudah terselesaikan dan sudah dirasa cukup, maka tindakan akan dihentikan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu metode mengamati, jadi observasi adalah mencari dan mengumpulkan data-data fakta mengenai gejala tertentu secara langsung dengan menggunakan alat-alat pengamatan indera, dan mencatat fakta-fakta itu menurut teknik tertentu, di sepanjang waktu tertentu.3 Metode ini digunakan untuk mengobservasi aktivitas peserta didik yang dilakukan saat proses pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah berlangsung dengan metode everyone is a teacher here di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.
2. Metode Wawancara
Digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit/ kecil.4
3 HM. Hati Anshari, Pengantar ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.
13
4 S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), cet-8, hlm.
165
37 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dari guru SKI yang mengampu pada kelas tersebut yaitu kelas VII MTs Assalafiyah Tegal tentang metode yang digunakan dalam meningkatkan hasil balajar peserta didik dalam pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dengan metode everyone is a teacher here
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.5 Metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data-data berupa tulisan-tulisan yang berhubungan dengan obyek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, diantaranya untuk mengetahui data berupa nama siswa, jumlah siswa dan dokumen yang berkaitan dengan proses pembelajaran SKI materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dengan metode everyone is a teacher here di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.
4. Metode Tes
Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.6 Metode ini digunakan untuk mendapatkan nilai dari hasil belajar siswa kelas VII MTs Assalafiyah Tegal, dengan diadakan tes pada tiap akhir siklus.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data. Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode
5 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 158
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, hlm 150
38 yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode everyone is a teacher here pada materi perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah di kelas VII MTs Assalafiyah Tegal.
Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif persentase. Dimana hasil penelitian dianalisis dua kali, yaitu analisis ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal.
1. Ketuntasan belajar secara individu
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individual adalah sebagai berikut:
Nilai skor yang dicapai
skor maksimal 100%
2. Ketuntasan belajar secara klasikal
Nilai post test diperoleh dari nilai tes yang diadakan pada tiap akhir siklus, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah sebagai berikut:
P
∑∑
100%
Keterangan:
P = nilai ketuntasan belajar
= jumlah siswa tuntas belajar secara individual = jumlah total siswa
G. Indikator Pencapaian
Hasil belajar peserta didik dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu memperoleh nilai 70 dan mencapai ketuntasan belajar 70 %. 7
7 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosda Karya, 2004) hlm 99
∑
n1∑
n39
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Assalafiyah Tegal
Tempat penelitian adalah di MTs Assalafiyah Tegal, terletak di jalan AR.
Hakim NO 10, kelurahan Randugunting, kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Suasana belajar pada sekolah ini sangat mendukung karena banyak sumber belajar. Sekitar lingkungan sekolah terdapat perpustakaan dan mushala yang dapat digunakan sarana prasarana pembelajaran. Sarana dan prasarana yang lengkap bisa mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang baik.
Penelitian ini mengambil tempat di kelas VII yang terletak di gedung B.
MTs Assalafiyah. Suasana kelas yang bersih, rapi dan udara yang sejuk sehingga suasana belajar nyaman dan menyenangkan. Jumlah siswa 38, yang terdiri dari 20 orang siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Sebelum diadakannya tindakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi di kelas VII pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah dengan menggunakan metode ceramah membuat peserta didik jenuh dan kurang memahami materi. Namun setelah menggunakan metode everyone is a teacher here peserta didik tampak lebih aktif dan dengan mudah memahami materi. Diterapkannya metode everyone is a teacher here, membuat peserta didik tampak serius dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk memahami materi pelajaran. Ada sebagian peserta didik yang dapat dengan mudah memahami materi dan sebagian ada yang masih memerlukan bimbingan.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Pra Siklus
Sebelum peneliti melakukan siklus, terlebih dahulu peneliti melakukan pra siklus. Pra siklus dilakukan guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik. Dalam pra siklus guru masih menggunakan metode lama, yaitu ceramah dan memberikan catatan kemudian guru meninggalkan kelas. Salah satu
40 peserta didik diminta menulis di depan kelas dan yang lain menulis di tempat masing-masing. Metode ini sangat tidak efektif. Karena dengan ketidakhadiran guru di kelas peserta didik menjadi ramai, banyak yang bermain sendiri, ada yang mengobrol dan ada yang berlarian kesana kemari.
Sebelum melakukan siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil dari nilai pre-test berupa nilai terakhir peserta didik materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah sebelum menggunakan metode everyone is a teacher here. Nilai awal digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Nilai pre-test dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Nilai Pre-Test
41
33 Nurul Hidayah Ningsih 40 TIDAK TUNTAS
34 Renata Dwi Novanda 80 TUNTAS Persentase Ketuntasaan Klasikal 39,5%
Dari hasil data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik berada pada taraf rendah, yaitu terlihat pada ketuntasan klasikal peserta didik hanya 39,5% dan 60,5% peserta didik tidak tuntas belajar. Ada 23 peserta didik yang tidak tuntas belajarnya dan hanya ada 15 peserta didik yang tuntas belajarnya. Hal ini dikarenakan karena proses pembelajaran masih menggunakan metode lama. Peserta didik kurang aktif karena metode yang digunakan selalu monoton, apa lagi dalam materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah yang di dalamnya terdapat banyak uraian peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa tersebut. Di sini peserta didik merasa jenuh karena guru dalam menyampaikan meteri hanya menggunakan metode ceramah, yang mana dalam metode tersebut gurulah yang sangat berperan aktif dalam proses belajar mengajar, akibatnya banyak peserta didik yang mengantuk, bermain sendiri, kurang memperhatikan keterangan yang diberikan oleh guru, yang mana hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran SKI. Atas dasar di atas peneliti bersama guru menyusun rencana untuk perbaikan
42 hasil belajar peserta didik dengan mengubah metode pembelajarannya, guru menggunakan metode everyone is a teacher here pada pembelajaran SKI materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah.
2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di MTs Assalafiyah Tegal, metode everyone is a teacher here ini efektif karena melibatkan semua indera peserta didik, yaitu kemampuan afektif, kognitif dan psikomotorik. Hasil penelitian pada materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah menggunakan metode everyone is a teacher here adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Setelah peneliti mengidentifikasi masalah, maka peneliti menyusun rencana tindakan yang akan digunakan, yaitu berupa penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan metode everyone is a teacher here.
Selanjutnya guru menyusun perangkat pembelajaran yang berupa RPP, LOS dan soal-soal tes. Dalam penerapan metode everyone is a taecher here sekurang-kurangnya harus memuat langkah-langkah sebagai berikut:
1) Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.
2) Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
3) Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing, sambil memikirkan jawabannya.
4) Undang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi peserta didik untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung menunjuknya)
43 5) Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya
6) Beriakan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta didik agar termotivasi dan tidak takut salah
7) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam RPP. Guru menyampaikan penjelasan tentang materi pokok perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah. Kemudian guru membagikan kertas kepada setiap peserta didik dan meminta menuliskan pertanyaan yang sesuai dengan tema materi pada saat itu, setelah itu kertas dikumpulkan kembali untuk diacak dan dibagikan lagi. Guru meminta peserta didik untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang dipegang oleh masing-masing peserta didik.
Guru mengundang sukarelawan untuk membacakan pertanyaan dan jawaban yang telah disiapkan dan memotivasi peserta didik lain untuk menanggapi jawaban temannya tersebut. Agar diskusi dapat berkembang guru meminta kepada setiap peserta didik untuk membacakan pertanyaan secara bergantian.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik mulai tertarik dengan penerapan metode baru tersebut. Akan tetapi masih ada beberapa peserta didik kurang memperhatikan guru, masih mengobrol sendiri dan kurang konsen pada pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan secara cermat terhadap aktivitas peserta didik menggunakan Lembar Observasi Siswa yang telah disiapkan terlebih dahulu. Guru memberikan tes kepada peserta didik di akhir siklus untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran yang baru dibahas di dalam kelas.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode everyone is a teacher here mengalami peningkatan dibandingkan saat
44 pembelajaran pra siklus, akan tetapi masih kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya beberapa peserta didik yang masih
44 pembelajaran pra siklus, akan tetapi masih kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya beberapa peserta didik yang masih