• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. KERANGKA BERFIKIR

Masyarakat/Orang tua memiliki peran penting dalam mendidik, menjaga dan melindungi seorang Anak dengan baik, agar tumbuh kembang secara optimal, kepercayaan diri meningkat serta prestasi Anak menjadi terlakasana, Anak harus terpenuhi Hak-haknya dan mendapatkan dukungan kasih sayang sepenuhnya dari para Orang tua pola pikir, perilaku dan pola asuh yang baik akan membuat hati/pikiran para Orang tua menjadi tenang serta jauh dari perilaku Kekerasan Terhadap Anak, Namun tingkat Kekerasan tertinggi saat ini ada di dalam Keluarga dengan Anak yang menjadi sasaran utama Kekerasan dari para Orang tua, mulai dari Kekerasan Fisik, Psikis, Seksual dan Eksploitasi Ekonomi di masa Pandemic Covid. Masih banyaknya terjadi Kekerasan Anak di masa Pandemic ini di pengaruhi oleh Eksploitasi Ekonomi yang tinggi dengan kebutuhan yang tinggi namun sulit untuk di penuhi, Anak rentan dapat kekerasan dan eksploitasi, karena di rumah mudah terdistraksi, komunikasi yang tidak lancar dari Orang tua dan Anak serta Anak banyak mengakses internet dengan mudah di masa pandemic Covid yang akhirnya dapat dengan mudah memicu Orang tua bisa lakukan Kekerasan pada Anak.

Dengan hal tersebut Kekerasan pada Anak masih saja banyak di lakukan oleh para Oraang tua di masa pandemi dan tanpa menyadari dan memperdulikan efek apa yang nantinya dirasakan oleh seorang Anak setelah terjadinya Kekerasan tersebut.

47

Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir

Melihat kerangka berfikir Peneliti, dengan meningkatnya kasus kekerasan terhadap Anak dan kurangnya kepedulian/kesadaran dari Orang tua serta minimnya pengetahuan para Orang tua dengan bahyanya melakukan Kekerasan pada Anak menjadi faktor utama yang harus dicegah dan ditanggapi dengan lebih baik lagi. Dalam hal ini Orang tua harus mendidik, menjaga dan melindungi Anak dengan pola asuh yang dapat membantu tumbuh kembangnya secara optimal sehingga Anak yang (lemah)/rentan dari MASALAH

1. Tingginya Kasus Kekerasan Anak di

Kekerasan dapat terlindungi, komunikasi yang terjalin dengan terbuka maka menimbulkan keharmonisan antara orang tua dan Anak, saling menghargai, menerima pendapat-pendapat dari anggota Keluarga menjadikan Keluarga yang Sejahtera dan terhindar dari prilaku Kekerasan.

Faktor lain jika tidak adanya dukungan Orang tua dan membatasi Anak bergaul dengan lingkungan yang baik akan mengakibatkan Anak tidak betah berada di rumah dan terpengaruh psikisnya sehingga mendorong untuk melakukan hal yang Negatif pada dirinya oleh karena itu berpengaruh pada prestasi Anak, motivasi minat belajar dan Anak menjadi sulit fokus karena Kekerasan yang dilakukan oleh Orang tua.

Dimasa pandemic sekarang ini permasalahan Kekerasan Anak masih saja terus bertambah dengan permasalahan Kekerasan pada Anak melalui Eksploitasi Ekonomi dikarenakan kebutuhan yang tinggi pada Keluarga namun sulit terpenuhi mengakibatkan kesengsaraan dan Prilaku Kekerasan dilakukan Orang tua terhadap Anak.

Dengan berjalannya Program PATBM di Kelurahan Pondok Ranji maka penyuluhan/ sosialisasi, monitoring, Evaluasi dan tanggapan respon cepat mengenai laporan kasus Kekerasan terhadap Anak walaupun di masa Pandemic Covid. Dengan begitu permasalahan Kekerasan terhadap Anak menjadi semakin berkurang utamanya di Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan yang selalu memberikan dan menjalankan Perlindungan Anak dari Kekerasan melalui Peranan Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis

49

Masyarakat (PATBM).

50 A. Kelurahan Pondok Ranji

1. Sejarah Kelurahan Pondok Ranji

Selama 350 tahun Indonesia dijajah oleh Belanda, kemudian dijajah oleh Jepang pada masa kekuasaan Jepang. Setiap wilayah Indonesia dikuasai Tuan Tanah.

Pada masa kekuasaan Tuan Tanah tersebut Pondok Ranji dikuasai Tuan Basir. Kemuadian pada tahun 1918 ada pembentukan Government. Maka sejak saat itu baru ada Kepala Desa di tunjuk. Untuk wilayah Pondok Ranji yang ditunjuk sebagai kepala Desa adalah H. Isa/kepala Desa yang menjabat sampai 28 tahun samapai beliau meninggal dunia. Setelah itu diadakan pemilihan langsung Kepala Desa.

Para Kepala Desa yang telah menjabat adalah:

a. Isa dari tahun 1918 s/d tahun 1946 (ditunjuk) b. Kaban daritahun 1946 s/d tahun 1961 (Pemilihan) c. H. Bahri dari tahun 1961 s/d tahun 1974 (Pemilihan) d. Nining S dari tahun 1974 s/d tahun 1983 (Pemilihan) e. H. M. Marta dari tahun 1983 s/d tahun 1985 (PJS) f. H. M. Norim dari tahun 1985 s/d tahun 1993

(pemilihan)

g. H. Abdullah dari tahun 1993 s/d tahun 1995 (PJS) h. Dadang Syarif, Bsc dari tahun 1995 s/d tahun 2003

(Pemilihan)

51

i. Mursinah,SH. M.Si dari tahun 2003 s/d tahun 2011 (defintif)

j. 10. H. Mukroni, SE. M.Si dari tahun 2011 s/d 2018 (definitif)

k. Teguh Wibowo, S.PT dari tahun 2018 s/d Sekarang (definitif)

Kelurahan pondok Ranji ini berada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan Provinsi Banten. Sebelumnya Kelurahan Pondok Ranji bagian dari Kota Tangerang dan berubah setelah di tetapkannya Kota Tangerang Selatan pada tahun 2008, barulah setelah itu Kelurahan Pondok Ranji berubah menjadi Lembaga pemerintahan Kota Tangerang Selatan yang berada di Kecamatan Ciputat Timur Kota sampai saat ini. Dengan Sebagian wilayah Pondok Ranji masuk dalam Wilayah kota Bintaro jaya dan terletak di, Jl. W R Supratman No.66 A Pd. Ranji, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412 Nomor Telp: (021) 7434918 (Kantor Kelurahan Pondok Ranji).

2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan bedasarakan peraturan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 124 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Tata Kerja kelurahan Pondok Ranji:

Bagan 3. 1

Struktur Organisasi Kelurahan Pondok Ranji

Sumber: Data Penelitian

3. Visi dan Misi Kelurahan Pondok Ranji a. Visi

Visi Kelurahan Pondok Ranji adalah “Terwujudnya masyarakat Pondok Ranji yang beriman, maju, mandiri, serta berwawasan lingkungan”.

b. Misi

1) Peningkatan Kualitas SDM yang beriman, sehat, cerdas, produktif, partisipatif dan kompetitif.

2) Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan Ekonomi Lokal.

3) Mewujudkan Kesejahteraan dan pengembangan Ekonomi Lokal.

4) Mewujudkan Kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas kehidupan yang layak bagi sandang, pangan, papan, kesehatan, Pendidikan

53

serta lapangan kerja.

5) Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat

4. Program dan Mitra pelayanan Public Pondok Ranji Tangerang Selatan

Pelayanan Program dan Kegiatan di Kelurahan Pondok Ranji bertujuan agar memberikan fasilitas pembinaan, pengendalian, ketentraman dan ketertiban di tingkat Kelurahan demi mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang baik, pengembangan Ekonomi lokal dan Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan, yang di dalamnya terdapat:

Tabel 3. 1 Program (Mitra Kelurahan Pondok Ranji)

No Mitra

Kelurahan/Program Kegiatan 1. LPM (Lembaga

Pengembangan Masyarakat)

Ketahanan pangan Rumah Tangga melalui kelompok pertanian perkotaan Kelurahan Pondok

Posyandu, kerja bakti lingkungan, dan pelatihan-pelatihan seperti:

fasilitasi industri kreatif, pelatihan tanaman hydroponic dan pelatihan pembuatan dompet kosmetik.

3. PATBM

(Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat)

Pencegahan melalui Penyuluhan/

sosialisasi, deteksi dini Anak, monitoring, Edukasi Evaluasi dan menanggapi/ Respon cepat laporan Kekerasan pada Anak.

Sumber: Data penelitian

B. Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis (PATBM) di Kelurahan Pondok Ranji

Sejarah Perlindungan Terpadu berbasis Masyarakat (PATBM) di bentuk oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemengtri PPPA) untuk dapat mengatasi kasus Kekerasan Anak di Indonesia, PATBM di bentuk pada tahun 2010 dan merupakan gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan Anak. Gerakan PATBM ditingkat Desa/Kelurahan dilakukan oleh aktivis Desa/Kelurahan, yaitu orang pendamping Anak, yang bekerja aktif dan mampu menggerakan kegiatan kemasyarakatan di Desa atau Kelurahan.

Dari banyaknya kasus Kekerasan terhadap Anak yang dilaporkan menunjukkan bahwa keluarga, lingkungan sekitar, sekolah dan masyarakat belum mampu memberikan perlindungan yang memadai kepada Anak. Situasi yang tidak memadai ini perlu mendapatkan respon Pemerintah Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan dan program yang mendukung pemenuhan hak dan perlindungan kepada Anak.

Program ini diterima baik oleh masyarakat dan mendapatkan dukungan dari tingkat RT, RW hingga kelompok PKK (Program Kesejahteraan Keluarga), LPM (Lembaga Pengembangan Masyarakat) dan para pendukung tokoh masyarakat di Lingkungan Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan.

55

Dengan adanya PATBM ini memiliki hak-hak dasar yang melekat pada setiap diri anak yang harus dihormati, dilindungi, dipenuhi melalui pengasuhan dalam lingkungan keluarga atau pengasuhan alternatif, kesehatan dan kesejahteraan dasar pendidikan, waktu luang, dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus, termasuk perlindungan dari Kekerasan. Di kelurahan Pondok Ranji PATBM ini di bentuk pada tahun 2017 agar dapat mengurangi kasus Kekerasan pada Anak di wilayah Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan.

Dan program ini sudah berjalan dengan signifikan pada akhir tahun tahun 2018 hingga saat ini dengan berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan dalam melakukan pencegahan melalui tahapan pencegahan dengan kegiatan penyuluhan/sosialisasi, deteksi dini pada Anak, monitoring, Edukasi, Evaluasi dan Respon cepat dalam menanggapi serta menyelesaikan permasalahan-permasalahan kasus Kekerasn Anak melalui laporan dari masyarakat di Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan. Dengan adanya PATBM ini kasus Kekerasan Anak dapat ditangani dengan baik dan menjadikan Kelurahan Pondok Ranji tidak lagi salah satu wilayah terbesar perilaku Kekerasan pada Anak melalui pencegahan dan juga menaggapi serta menyelesaikan permasalahan dengan respon cepat laporan-laporan dari masyarakat terkait Kekerasan pada Anak.

1. Fungsi dan Tujuan PATBM

Tujuan Program PATBM adalah dengan cara:

a. Mencegah kekerasan terhadap anak

Beberapa Fungsi untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

1) Norma-norma positif tentang anti kekerasan tersosialisasikan, diterapkan dan ditegakan serta mengubah norma atau pemahaman norma yang tidak mendukung anti kekerasan.

2) Terbangunnya sistem dukungan dan pengendalian pada tingkat komunitas dan keluarga untuk mewujudkan pengasuhan yang mendukung relasi yang aman untuk mencegah Kekerasan

3) Meningkatnya keterampilan hidup dan ketahanan diri anak dalam mencegah Kekerasan

b. Menanggapi Kekerasan

Terbangunnya mekanisme yang Efektif untuk mengidentifikasi/mendeteksi, menolong, dan melindungi Anak-anak yang menjadi korban Kekerasan termasuk untuk mencapai keadilan bagi korban dan pelaku Anak.

Beberapa Fungsi untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

1) Kemampuan masyarakat untuk mendeteksi dini anak-anak korban Kekerasan

2) Tersedia layanan untuk menerima laporan dan membantu agar Anak korban segera mendapatkan

57

pertolongan yang diperlukan yang mudah dan aman diakses oleh korban atau keluarga korban.

Atau pelapor lainnya.

3) Terbangunnya jejaring kerja dengan berbagai lembaga pelayanan yang berkualitas dan mudah dijangkau untuk mengatasi korban maupun pelaku, dan menangani Anak dalam risiko.

2. Surat Keputusan (SK) dan struktur Organisasi PATBM kelurahan Pondok Ranji.

Gambar 3. 1

SK Kepengurusan Organisasi PATBM

Sumber: Data Penelitian

Tabel 3. 2 Data SK Kepengurusan PATBM

NO Nama Jabatan

1 Mardiyah Ketua/Koordinator PATBM

2 Mariam Sekertaris PATBM

3 Yulianah Anggota/Aktivis Kader Posyandu 4 Hj Ferawati S.SOS Anggota/Aktivis PKK

5 Sukirah Anggota/Aktivis kader Posyandu dan PKK

6 Tarab Anggota: Anggota/Pengurus Rt 7 Suwardi Anggota/Masyarakat

8 H. Janadih Anggota/Aktivis LPM 9 Zulham Muhammad

Husain

Anggota/aktivis Karang Taruna 10 Siti Sifa Aulia Anggota/Aktivis Karang

Taruna

Sumber: Data Penelitian

Dengan penetapan Surat Keputusan ini maka lurah Pondok Ranji memutuskan yaitu:

a. Menetapkan Kelurahan Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur sebagai wilayah Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) tingkat kota Tangerang Selatan

b. Tugas dan tanggung jawab aktivis PATBM yang pertama dalam mensosialisasikan dan membangun kepedulian masyarakat terhadap perlindungan Anak, kedua menyiapkan pelaksanaan sosialisasi PATBM di Kelurahan yang di fasilitasi oleh pendamping Kota/Kabupaten, ketiga mengidentifikasi dan mengajak penggerak masyarakat yang peduli dan potensial dihimpun dalam tim kerja aktivis PATBM.

59

3. Sasaran PATBM Kelurahan Pondok Ranji

Sasaran utama yang akan dilindungi adalah Anak.

Untuk mewujudkan perlindungan Anak tersebut, diperlukan perubahan-perubahan sistemik, tidak saja pada Anak-anak, tetapi juga pada lingkungan yang paling berpengaruh terhadap kehidupan Anak-anak. Sesuai dengan konteks kegiatan berbasis masyarakat dan tujuan PATBM, maka sasaran kegiatan-kegiatan PATBM adalah Anak, Orang tua, Keluarga, dan Masyarakat yang ada di wilayah PATBM yaitu Kelurahan Pondok Ranji.

4. Dasar Pelaksanaan Kegiatan

a. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3143);

b. Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lemnbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3668);

c. Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;

d. Undang- undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia);

e. Undang- undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia;

f. Undang- undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan Tindak Pidana Perdangan Orang;

g. Undang-undangm Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi;

h. Undang-undang Nomor 51 tahun 2008 tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935);

i. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

j. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana Anak;

k. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

l. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti Kekersan Seksual Pada Anak;

m. Peraturan Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;

n. Peraturan Mentri Pemberdayaan Perempuan dan

61

Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak;

o. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 0312;

p. Peraturan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 1) Sebagaimana telah diubah dengan peraturan Atas Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 59 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan (Berita Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2009 Nomor 59).

5. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Kegiatan PATBM mencakup upaya-upaya untuk mencegah Kekerasan terhadap Anak dan merespon atau menanggapi jika terjadi kekerasan terhadap Anak melalui pengembangan jejaring dengan penyedia pelayanan pendukung yang terjangkau dan berkulitas. Dengan instusi sosial yang ada di masyarakat melalui aktivis kader Organisasi Kemasyarakatan Kelurahan Pondok Ranji yang bekerjasama dengan Dinas

DPMP3AKB atau Dinas P2TP2A, Lembaga Pendidikan, Dinas Kesehatan, puskesmas, kepolisian dan psikolog/psikiater untuk dapat mengurangi dan mencegah kasus Kekerasan pada Anak

6. Program Kegiatan PATBM Kelurahan Pondok Ranji Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan perlindungan Anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM) harus dikuatkan dan diselenggarakan secara baik serta berjalan dengan signifikan guna meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dari perilaku Kekerasan terhadap Anak. Program yang di bentuk oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemengtri PPPA) di Kelurahan Pondok Ranji ini memberikan pelayanan yaitu:

a. Pencegahan kekerasan terhadap Anak

1) Rapat kordinasi PATBM (Rakorkel) dari setiap seluruh instusi pengurus PATBM yang di ikuti oleh Kepala Kelurahan Pondok Ranji, Staff Kesejahteraan Sosial Masyarakat Kelurahan Pondok Ranji, ketua dan sekertaris RT/RW Kelurahan Pondok Ranji atau perwakilan tokoh masyarakat setiap daerah Lingkungan Kelurahan Pondok Ranji. Kegiatan ini dilaksanakan oleh pengurus PATBM agar mengetahui, memonitori serta mengevaluasi perkembangan berkurang dan tidak terjadinya isu-isu maupun tindakan kasus kekerasan Anak di lingkungan Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan.

63

2) Sosialisasi dan Penyuluhan melalui Deteksi dini Anak dari para pengurus PATBM di seluruh lingkungan Kelurahan Pondok Ranji dan survey sosialisasi penyuluhan kesekolah-sekolah, taman kanak-kanak dan Desa smart village dengan bekerja sama oleh pihak sekolah serta diikuti langsung oleh kepala camat Ciputat Timur, Kepala Kelurahan Pondok Ranji, Pejabat setempat dan Para Tokoh masyarakat yang mendukung langsung kegitan sosialisasi penyuluhan dan Monitoring guna mengetahui perkembangan pola pikir seorang Anak dalam membangun masa depannya seerta membangun masyarakat yang terhindar dari Kekerasan pada Anak dalam menjaga kerukunan dan tumbuh kembang seorang Anak di setiap lingkungan Kelurahan Pondok Ranji dalam segi aspek apapun yang bertujuan memberikan pencegahan Kekerasan terhadap Anak.

3) Webiner/seminar yang dilaksanakan di balai Desa/aula Kelurahan Pondok Ranji yang di monitori langsung oleh kepala kecamatan Ciputat Timur dan kepala Kelurahan Pondok Ranji serta pihak-pihak pendukung seperti lembaga besar perlindungan Anak (P2TP2A) dan (DPMP3AKB), kepolisian dan psikolog/psikiater dalam memberikan Edukasi terhadap masyarakat/para Orang tua dalam melindungi, menjaga dan memberikan dukungan penuh kepada Anak untuk tumbuh kembang seoarang Anak. Dengan acara kegiatanya yaitu:

a) Menjelaskan kepada masyarakat bahwa program perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat

PATBM adalah sebuah program yang di bentuk guna menjadi garda terdepan dalam setiap permasalahan kekerasan Terhadap Anak di Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan dan menjelaskan pelayanan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dalam menangani kasus kekerasan Anak.

b) Memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahayanya melakukan kekerasan terhadap Anak dan efek yang terjadi jika Anak mendapatkan kekerasan dari para orang tua.

c) Menyampaikan ancaman hukuman pidana penjara dan denda uang yang tercantum dalam Undang Undang tentang perindungan Anak.

d) Tahap diskusi antara orang tua dengan penyelenggara dan pengisi webiner/seminar dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan serta konseling kepada para pengisi webiner adaah cara efisien dalam mendidik, menjaga, membesarkan dan memberikan pengasuhan yang lebih baik setelah itu orang tua dapat mencurhakan prasaan atau menyelesaikan keluh-kesah permasalahan keluarga dengan berbagai metode atau terapan yang lebih baik dengan adanya Webine/Seminar yang dilakanakan oleh program dari PATBM.

e) Kegiatan parenting yang bekerjasama dengan Lembaga Pusat pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tangerang Selatan sebagai jalinan Relasi Untuk mengembangkan Pola Asuh yang

65

baik terhadap Anak dalam masa kehamilan maupun pengasuhan terhadap proses tumbuh kembang seorang Anak.

4) Tamabahan Edukasi dengan pemasangan banner/poster serta berbagai macam Edukasi terapan lainya dan penyampaian dalam ceramah pengajian di Lingkungan Kelurahan Pondok Ranji yang di adakan oeh pengurus PATBM dengan bertemakan tentang perindungan Anak agar para masyarakat sadar akan melindungi Anak dengan penuh kasih sayang dan mendapakan siraman Rohani serta termotivasi berusaha mendidik anak dengan sebaik- baiknya.

5) Dalam masa pandemic Covid yang masih berkelanjutan sampai dengan saat ini banyaknya hambatan yang terjadi dalam segi aspek apapun Namun disamping menyelesaikan hambatan yang ada, Program kegiatan-kegiatan PATBM masih berjalan dan berfokus dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat melalui penyediaan layanan Konsultasi dan Konseling untuk para Orang tua dalam (mengawasi, membimbing, menjaga, mengasuh, dan memberikan kasih sayang penuh kepada seorang Anak), Penguatan kelembagaan PATBM melalui Webiner yang diadakan Oleh Kementirian Perempuan dan perlindungan Anak (Kemengtri PPPA) yang bekerjasama dengan Lembaga besar Perlindungan Anak dengan di ikuti seluruh pengurus/kader aktivis PATBM tujuannya untuk memperkuat pencegahan di wilayah lingkungan Kelurahan Pondok Ranji untuk pengembangan Gerakan

dalam membimbing masyarakat dalam menangani berbagai bentuk kasus kekerasan, serta Respon cepat dengan Sosialisasi dan Deteksi dini Anak Melalui laporan dari masyarakat dengan kebutuhan Anak di lingkungan Kelurahan Pondok Ranji yang sulit terpenuhi dan terealisasikan oleh keluarganya sehingga PATBM memonitori serta mengawasi dan membantu Anak tersebut untuk menyelesaikan kesulitan yang di alaminya. Setelah itu rapat dan Evaluasi yang terus di adakan untuk mengetahui perkembangan dari setiap wilayah bahwa PATBM dapat membangun dan mengubah lingkungan Pondok Ranji terhindar dan tidak terjadinya berbagai kasus Kekerasan kepada Anak. Sehingga para Orang tua maupun seluruh masyarakat mengedepankan kenyamanan kesejahteraan kepada Anak di Kelurahan Pondok Ranji Tangerang Selatan.

b. Menanggapi dan Respon cepat kasus Kekerasan Anak

Mekanisme pelayanan ini adalah suatu cara masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam memberikan informasi dan laporan apabila ada Kekerasan yang dilakukan salah satu Keluarga terhadap Anaknya.

1) Pelayanan ini dapat membantu agar anak korban segera mendapatkan pertolongan cepat yang diperlukan yang mudah dan aman diakses oleh korban atau keluarga korban, atau pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat

67

2) Setelah itu para pengurus PATBM bergerak dan melakukan survey langsung terhadap permasalahan yang terjadi untuk mengintimidasi bahwa seorang Anak yang mendapatkan kekerasan dapat ditangani dengan signifikan dengan kebutuhan dan bantuan yang diperlukan.

3) Yang terakhir apabila permasalahan sudah besar dan berkelanjutan, mekanismenya adalah Keluarga sudah harus dirujuk ke lembaga Besar Perlindungan Anak maupun Lembaga Hukum, Psikolog/Psikiater dan Puskesmas/Rumah sakit untuk dapat mengatasi lebih lanjut pertolongan kepada Anak yang mengalami Kekerasan dari Orang tua maka jejaring dengan berbagai lembaga pelayanan yang berkualitas dan mudah dijangkau agar upaya lanjutan mengatasi korban maupun pelaku, serta menangani Anak dalam resiko jangka panjang perilaku Kekerasan yang terjadi terhadap seorang Anak setelah itu pelayanan yang diberikan dapat terselesaikan secara terkordinasi dan bagi siapapun pelaku yang telah melakukan Kekerasan berjanji serta bertanda tangan agar tidak melakukan Kembali Kekerasan terhadap Anak sehingga penyelesaian kasus kekeresan Anak di Lingkungan Kelurahan Pondok Ranji melalui PATBM dan jejaring bersama dengan Lembaga-lembaga yang terlibat dapat terlaksanakan dengan Baik dan terasa Peranan maupun manfaatnya..

68

Berdasarkan hasil temuan Peneliti, dapat diperoleh melalui suatu informasi mengenai Peranan Lembaga/Organisasi program kegiatan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dalam penanganan Pencegahan dan Menanggapi respon cepat terjadinya Kekerasan pada Anak di Kelurahan

Berdasarkan hasil temuan Peneliti, dapat diperoleh melalui suatu informasi mengenai Peranan Lembaga/Organisasi program kegiatan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dalam penanganan Pencegahan dan Menanggapi respon cepat terjadinya Kekerasan pada Anak di Kelurahan

Dokumen terkait