Kerangka berpikir mendeskripsikan hubungan antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2013), kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu Beban Kerja (X1) dan Self Efficacy (X2), variabel terikat yaitu Kinerja Guru (Y) serta variabel intervening yaitu Kepuasan Kerja (Z).
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dan pengaruhnya telah banyak ditemukan di beberapa riset terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Kharie et al., (2019) mengungkapkan hasil bahwa “Beban Kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada karyawan”. Selanjutnya penelitian yang telah dilakukan Ary et al., (2019) menunjukkan hasil bahwa “Self efficacy
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan Ramayana Mal Bali. Tidak hanya beban kerja dan self efficacy yang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, faktor lainnya adalah kepuasan kerja. Penelitian terdahulu oleh Sofyan et al., (2020) dengan hasil “secara parsial variabel kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMP/MTs Muhammadiyah Cabang Sawangan”.
Beban kerja dan self efficacy tidak hanya memiliki hubungan dan pengaruh dengan kinerja semata, namun juga diketahui memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan Alwi & Suhendra (2019) dengan hasil “terdapat pengaruh positif signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai”. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Salangka
& Dotulong (2015) menunjukkan hasil bahwa “Self efficacy secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
PLN (Persero) wilayah suluttenggo.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tersebut, diketahui antara variabel beban kerja, self efficacy, kepuasan kerja dan kinerja karyawan memiliki hubungan dan pengaruh langsung dan tidak langsung. Kepuasan kerja diketahui mampu memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kinerja.
Diantaranya variabel beban kerja dan self efficacy yang secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan mediasi atau perantara variabel kepuasan kerja. Banyak riset terdahulu yang membuktikan hal tersebut. Diantaranya penelitian yang dilakukan Amalia (2017) menunjukkan hasil bahwa “beban Kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja dengan kepuasan kerja perawat sebagai variabel intervening”.
Kemudian penelitian selanjutnya oleh Masruroh & Prayekti (2021) mengungkapkan hasil bahwa “Self Efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan dengan dimediasi Kepuasan Kerja”. Dari hasil beberapa penelitian terdahulu dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja dapat menjadi mediasi pengaruh beban kerja dan self efficacy terhadap kinerja karyawan secara tidak langsung.
Berdasarkan uraian diatas dan penelitian yang mendukung, maka dirumuskan kerangka pikir penelitian ini sebagai berikut :
Sumber : dikembangkan dalam penelitian ini
Dari kerangka pikir diatas, terdapat dua variabel independen yakni beban kerja (X1) dan self efficacy (X2) yang mempengaruh variabel dependen yakni kinerja guru (Y) dengan mediasi atau intervening kepuasan kerja (Z).
Hubungan antar variabel dan pengaruhnya telah ditemukan dalam beberapa penelitian yang telah dijabarkan diatas.
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan tentang kebenaran mengenai hubungan dua variabel atau lebih Arikunto (2010). Lebih mendetail Sugiyono (2013) menjelaskan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sebuah hipotesis ialah jawaban yang sifatnya sementara dari masalah penelitian yang kebenarannya masih harus dilakukan pengujian.
Berdasarkan pada hubungan antar variabel dan kerangka pikir diatas, maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Beban Kerja (X1)
Self Efficacy (X2)
Kepuasan Kerja (Z)
Kinerja Guru (Y) H1
H2
H3 H4
H5 H6
H7
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
1. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja
Berdasarkan pada uraian hubungan antar variabel beban kerja terhadap kinerja, maka diketahui bahwa beban kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nabawi (2019), Neksen et al., (2021), Amboyo et al., (2015) dan Amalia (2017) menunjukkan hasil bahwa beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil penelitian dan hubungan antar variabel tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Beban Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru 2. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan pada uraian hubungan antar variabel beban kerja terhadap kepuasan kerja, maka diketahui bahwa beban kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan Amalia (2017), Safitri & Astutik (2019), Tambengi et al., (2016) dan Alwi
& Suhendra (2019) dengan hasil bahwa beban kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian dan hubungan antar variabel tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian : H2 : Beban Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja 3. Pengaruh Self Efficacy terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan pada uraian hubungan antar variabel self efficacy terhadap kinerja guru, maka diketahui bahwa self efficacy berpengaruh terhadap kinerja. Memperkuat pernyataan tersebut, maka ada beberapa penelitian yang mendukung pernyataan tersebut salah satunya riset oleh Khaerana (2020), Sjamsuri & Muliyani (2019), Haq et al., (2019) dan Masruroh & Prayekti (2021) mengungkapkan hasil bahwa self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan penelitian tersebut dan untuk memperkuat hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian yaitu :
H3 : Self Efficacy berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
4. Pengaruh Self Efficacy terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan pada uraian hubungan antar variabel yang telah diuraikan diatas diketahui bahwa self efficacy memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Terdapat beberapa riset yang mendukung pernyataan tersebut, diantaranya penelitian oleh Masruroh & Prayekti (2021), Siamita
& Ismail (2021), Sari & Suwandana (2016) dan Salangka & Dotulong (2015) menunjukkan hasil bahwa self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuaan kerja. Oleh sebabnya, untuk memperkuat hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian yaitu :
H4 : Self Efficacy berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja 5. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Berdasarkan pada uraian hubungan antar variabel yang telah diuraikan diatas diketahui bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja guru. Ini didukung dan diperkuat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sofyan et al., (2020), Widayati et al., (2020), Rosmaini &
Tanjung (2019) dan Alwi & Suhendra (2019) dengan hasil penelitian bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
Berdasarkan hasil penelitian dan hubungan antar variabel tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H5 : Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
6. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening
Berdasarkan pada uraian hubungan antar variabel yang telah diuraikan diatas diketahui bahwa beban kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan ataupun guru, beban kerja memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja serta kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Nabawi (2019), Kharie et al., (2019), Alwi & Suhendra (2019) dan Amalia (2017) menunjukkan hasil bahwa beban kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja sebagai mediasi. Oleh sebabnya,
untuk memperkuat hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian yaitu :
H6 : Kepuasan Kerja memediasi pengaruh beban kerja terhadap kinerja
7. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening
Berdasarkan pada uraian hubungan antar variabel yang telah diuraikan diatas diketahui bahwa self efficacy memiliki pengaruh terhadap kinerja guru, self efficacy memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja serta kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja guru. Ini senada dengan hasil penelitian oleh Ary et al., (2019), Sari & Suwandana (2016), Masruroh
& Prayekti (2021) dan Siamita & Ismail (2021) menunjukkan hasil bahwa self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja sebagai mediasi. Berdasarkan hasil penelitian dan hubungan antar variabel tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H7 : Kepuasan Kerja memediasi pengaruh self efficacy terhadap
kinerja
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dirangkum sebagai berikut :
H1 : Beban Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru H2 : Beban Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja H3 : Self Efficacy berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru H4 : Self Efficacy berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja H5 : Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru H6 : Kepuasan Kerja memediasi pengaruh beban kerja terhadap
Kinerja Guru
H7 : Kepuasan Kerja memediasi pengaruh self efficacy terhadap Kinerja Guru