• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.4. Kerangka Berpikir

Penjualan merupakan aktivitas yang sangat penting, sehingga banyak cara yang dapat ditempuh untuk memperbaiki sistem penjualan pada suatu perusahaan, mulai dari cara tradisional sampai cara-cara modern. Seiring berkembangnya teknologi yang pesat, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki sistem perusahaan melihat banyak sekali hal yang menjanjikan dari perdayagunakan teknologi. Teknologi yang dapat digunakan dalam usaha meningkatkan penjualan yaitu dengan menggunakan sistem informasi akuntansi penjualan. Begitu juga dengan persediaan, sistem informasi

akuntansi persediaan yang baik dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dan juga pengelolaan perusahaan.

Dengan adanya sistem informasi akuntansi penjualan dan persediaan, perusahaan akan mendapat banyak manfaat, seperti kecepatan dalam menangani penjualan, kemudahan dalam mengetahui jumlah stok barang, mengurangi resiko kesalahan yang terjadi dalam penjualan dan persediaan, mengehmat pengelolaan administrasi, dan pengendalian yang lebih mudah

Selain itu manfaat lain yang bisa didapatkan perusahaan dengan sistem informasi akuntansi penjualan dan persediaan adalah tingkat keakuratan informasi penjualan dan persediaan. Keakuratan berhubungan dengan infotmasi yang cepat dan tepat. Sistem manual memiliki tingkat keakuratan yang rendah, sehingga kesalahan rentan sekali terjadi. Sedangkan sistem yang berbasis komputer memiliki tingkat keakuratan dan kecepatan informasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sistem manual.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti dan memberikan informasi tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Untuk memberikan penjelasan mengenai indikator yang digunakan dalam penelitian dan usaha pemecahan masalah sesuai dengan judul penelitian ini mengenai Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai pada PT.

Rahmat Energi di Samarinda, maka dirumuskan mengenai definisi operasional yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan adalah metode dan prosedur pencatatan PT. Rahmat Energi di Samarinda dengan mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan dan melaporkan atas penjualan yang dilakukan untuk memenuhi informasi keuangan yang digunakan pihak manajemen PT.

Rahmat Energi di Samarinda dalam pengambilan keputusan.

2. Penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya langsung melalui register kas atau bagian kassa, sehingga tidak perlu ada prosedur pencatatan piutang pada PT. Rahmat Energi di Samarinda.

3.2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah-masalah yang

berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Dapat dikatakan pula penelitian deskriptif yaitu bersifat paparan ditujukan untuk mendeskripsikan hal-hal yang ditanyakan dalam riset. Oleh karena itu penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, hubungan antar fenomena yang diselidiki sehingga informasi yang diperoleh adalah keadaan menurut apa yang sesungguhnya ada pada saat penelitian dilakukan. Berdasarkan pengertian tersebut maka pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu berisikan paparan atau data yang relevan dari hasil penelitian pada objek. Dalam hal ini, penelitian berupaya menelaah dan memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi perusahaan obyek, yaitu terkait dengan Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai pada PT. Rahmat Energi di Samarinda.

3.3. Pemilihan Obyek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada PT. Rahmat Energi di Samarinda merupakan perusahaan bergerak dibidang pengadaan dan distribusi bahan bakar solar.

3.4. Jenis dan Sumber Data 3.4.1. Jenis Data

Jenis penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah jenis penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah teknik mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang teratur tentang semua peristiwa dengan observasi yang dapat dinyatakan dengan angka-angka. Berdasarkan pengertian tersebut maka penelitian

ini akan mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisa sistem Informasi Akuntansi penjualan pada PT. Rahmat Energi di Samarinda. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer yaitu data yang berasal dari sumber yang asli dan di kumpulkan secara khusus untuk keperluan riset yang sedang di lakukan. Data sekunder adalah data yang di hasilkan perusahaan seperti laporan keuangan dan catatan-catatan akuntansi. Peneliti akan datang langsung ke PT. Rahmat Energi di Samarinda.

3.4.2. Sumber Data

Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini dapat diperoleh dari PT. Rahmat Energi di Samarinda yang mana data terdiri dari :

1. Gambaran umum dan struktur organisasi PT. Rahmat Energi di Samarinda.

2. Laporan posisi keuangan PT. Rahmat Energi di Samarinda periode 2017 sampai dengan 2018.

3. Laporan laba rugi PT. Rahmat Energi di Samarinda periode 2017 sampai dengan 2018.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

1. Data observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya. Pendekatan lainnya yang

dapat digunakan untuk mendapatkan data primer adalah pendekatan komunikasi (communication approach). Pendekatan komunikasi ini dari namanya dapat diketahui sebagai pendekatan yang berhubungan langsung dengan sumber data dan terjadi proses komunikasi untuk mendapatkan datanya. Observasi juga disebut sebagai metode yang dilakukan secara pengamatan langsung terhadap kegiatan penelitian sehingga memberikan informasi yang dapat lebih objektif dan teliti. Sebagai contoh, peneliti datang PT. Rahmat Energi di Samarinda dan mengamati secara langsung tentang alur penjualan.

2. Data wawancara

Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara dapat berupa wawancara personal dan wawancara telepon. Beberapa faktor sukses dalam wawancara personal adalah responden yang dipilih harus mempunyai informasi yang diinginkan dan harus mau bekerja sama dengan baik sehingga mau memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pewawancara.

3.6. Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai pada PT. Rahmat Energi di Samarinda menggunakan kuesioner dan flow chart penjualan tunai sebagai berikut:

3.6.1. Kuesioner

Dilakukan pertanyaan menggunakan kuesioner kepada pemilik PT.

Rahmat Energi di Samarinda sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Pada PT.

Rahmat Energi di Samarinda

NO PERTANYAAN Ada Tidak

Ada 1 Lingkungan Pengendalian

Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai

a. Prosedur Pengiriman?

b. Pencatatan transaksi penjualan?

c. Syarat penjualan?

d. Pembayaran piutang?

Apakah bagian penjualan memiliki daftar uraian tugas secara tertulis untuk karyawannya?

2 Penilaian Resiko

Apakah kegiatan penjualan dalam perusahaan hanya dilakukan oleh bagian penjualan?

Apakah setelah pesanan diterima dari pelanggan melalui telepon, dilakukan konfirmasi kepada bagian penjualan?

Apakah pembukuan perusahaan hanya boleh diakses oleh pejabat yang berwenang?

3 Aktivitas Pengendalian

Apakah fungsi penjualan terpisah dari:

a. Fungsi keuangan b. Fungsi pengendali c. Fungsi penagihan

Apakah perusahaan memiliki daftar harga pokok secara tertulis?

Bila “Ada”, apakah:

a. Daftar harga diperbaharui secara berkala?

b. Setiap konsumen diberikan harga yang sama?

Apakah perusahaan memiliki pedoman dalam

memberikan potongan / diskon yang jelas dan tertulis?

Bila “Ada”, apakah:

a. Setiap konsumen diberikan diskon yang sama?

b. Diskon yang diberikan diperbaharui secara berkala?

Apakah terdapat format penulisan Sales Order (SO) yang jelas?

Jika “Ada”, apakah SO:

a. Sudah bernomor urut cetak?

b. Diotorisasi oleh bagian penjualan atau manajer yang berwenang?

c. Mencantumkan spesifikasi seperti:

1) Deskripsi barang?

2) Kuantitas?

3) Harga?

4) Tanggal?

d. Memiliki tembusan arsip, serta diberikan kepada?

1) Bagian akuntansi 2) Bagian gudang 3) Bagian penagihan

Apakah barang yang dipesan pelanggan selalu diterima tepat waktu?

Bila “Tidak ada”, apakah terdapat prosedur tindak lanjut atas barang yang dikirim tidak tepat waktu?

Apakah uang tunai, cek tunai, bilyet giro dari hasil penjualan disetorkan oleh bagian keuangan ke bank pada hari yang sama?

Apakah seluruh dokumen pendukung diberi tanda (cap/stempel) “Lunas” setelah transaksinya selesai dibayar

oleh pelanggan?

Apakah perusahaan memiliki kartu piutang?

Apakah status piutang pelanggan selalu diperbaharui?

Jika “Ada”, apakah dilakukan pengecekan ulang atas kelengkapan dan kesesuaian dokumen lain:

a. Pencatatan piutang: Sales Order,laporan pengiriman barang

b. Penghapusan piutang: Bukti penerimaan bank atau kas, Faktur penagihan, Surat Jalan 4 Informasi dan komunikasi

Apakah semua kebijakan telah diinformasikan dengan baik antara manajer penjualan dengan seluruh bagian penjualan?

Apakah telah terjalin hubungan baik antara karyawan dengan bagian penjualan maupun dengan bagian lainnya?

5 Pengawasan

Apakah terdapat laporan penjualan untuk diserahkan ke manajemen?

Bila “Ada”, apakah laporan penjualan diberikan:

a. Perbulan b. Pertahun Sumber : Mulyadi (2016:180) 3.6.2. Flow chart

Dalam merancang suatu sistem, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan, salah satunya adalah membuat flow chart. Flow chart atau sering disebut dengan diagram alir merupakan suatu jenis diagram yang merepresentasikan algoritma atau langkah-langkah instruksi yang berurutan dalam sistem. Adapun flow chart Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai sebagai berikut:

Gambar 3.1. Flow Chart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Sumber : Mulyadi (2016:180)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT. Rahmat Energi di Samarinda 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Rahmat Energi terletak di Jalan Juanda 2 Nomor 10 (Belakang SPBU Juanda) Kota Samarinda merupakan perusahaan yang bergerak di Bidang Jasa Trasportasi Bahan Bakar Minyak di wilayah Kalimantan Timur. Untuk itu turut serta dalam memajukan dunia industri, dengan cara membantu pendistribusian bahan bakar minyak secara berkesinambungan. Dengan majunya industri di Kalimantan Timur, maka dapat dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan penghidupan serta kesejahteraan yang layak baik pada perusahaan maupun pada seluruh karyawan dan lingkungan sekitarnya.

Visi PT. Rahmat Energi di Samarinda yaitu menjadi perusahaan transportir yang maju dan berkembang dengan baik dan dipercaya oleh pengguna jasa. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi PT. Rahmat Energi di Samarinda yaitu : 1. Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen

2. Menjamin ketepatan waktu pengiriman, jumlah BBM yang dikirim sesuai dengan yang di orderkan atau sesuai dengan toleransi kekurangannya 3. Melaksanakan usaha sesuai dengan Hukum dan Aturan yang berlaku di

Indonesia

4. Mampu memberikan penghidupan dan kesejahteraan yang layak bagi perusahaan dan karyawannya.

Aktivitas usaha PT. Rahmat Energi di Samarinda yaitu :

1. Mengangkut BBM milik kostumer dari depo ke alamat serah / yang dituju 2. Memberikan Harga Ongkos Angkut yang terbaik kepada konsumen 3. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen

4. Melakukan koordinasi yang baik dengan semua konsumen dan pihak lainnya yang membantu kelancaran usaha transportasi BBM.

5. Tertib Administrasi guna menunjang kinerja usaha transportasi BBM Rencana usaha PT. Rahmat Energi di Samarinda yaitu :

1. Senantiasa mencari peluang usaha dibidang transportasi Bahan Bakar Minyak 2. Menjaga hubungan yang baik dengan konsumen yang ada

3. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kepada konsumen

4. Menambah Unit armada darat guna peningkatan kualitas pelayanan dan meningkatkan pendapatan.

5. Mampu menyerap dan memberdayakan tenaga kerja lebih banyak dari sebelumnya dan bisa memberikan penghidupan yang baik dan layak kepada seluruh karyawan perusahaan.

PT. Rahmat Energi di Samarinda yang bergerak di Bidang Jasa Trasportasi Bahan Bakar Minyak di wilayah Kalimantan Timur ini bekerjasama dengan dua perusahaan BUMN meliputi pertamina dan patra niaga serta 5 perusahaan swasta.

PT. Rahmat Energi di Samarinda lebih sering mengambil BBM dari perusahaan swasta yang memiliki izin karena pemberian diskon yang lebih besar dibandingkan perusahaan BUMN. PT. Rahmat Energi di Samarinda selama ini melakukan stokis di kapal dengan kapasitas 100 ton, 200 ton dan 300 ton. Adapun

stokes dilakukan 2 periode selama 1 bulan yaitu periode pertama dari tanggal 1 sampai 14 dan periode kedua dari tanggal 15 sampai 31. Hal ini dilakukan karena BBM dapat terjadi kenaikan harga setiap harinya. Misalnya jika sisa 4 hari dalam per periode ternyata stok BBM habis maka pemesanan hanya berkisar 10 sampai 15 ton saja. Kendala penjualan tunai PT. Rahmat Energi di Samarinda berupa perusahaan yang membayar melalui bilyet giro (BG) dengan waktu 3 hari, 7 hari atau 15 hari. Selain itu kondisi cuaca, pecah ban dan lain sebagainya yang menyebabkan pengiriman terhambat.

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi sangat penting bagi suatu perusahaan karena posisi jabatan setiap pegawai akan terlihat jelas, sehingga setiap pegawai mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan setiap tugasnya. Begitu juga suatu perusahaan pengadaan barang dan jasa transfortasi BBM baik yang besar maupun yang kecil dalam menjalankan kegiatan usahanya harus mempunyai pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Maka dibuatlah suatu struktur organisasi kerja sesuai dengan kebutuhan.

Adapun susunan struktur organisasi PT. Rahmat Energi di Samarinda adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Rahmat Energi di Samarinda Berikut adalah tugas dan wewenang dari setiap bagian yang ada yaitu:

1. Komisaris

Melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan yang dilakukan oleh Direktur Utama serta memberikan nasihat berkenaan dengan kebijakan Direktur Utama dalam menjalankan perusahaan.

Komisaris

M. Operasional

M. Acc & Adm M. Marketing

Direktur Utama

General Manager

Staf Personalia Staf Operasional

Driver Truk Tangki

2. Direktur Utama : Ir. H. Irdiansyah

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan

f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan BBM.

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

3. General Manager : M. Rizky Irma P

a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.

c. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.

d. Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.

e. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

f. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi antara pimpinan dan staf.

g. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.

4. M. Acc & Adm : Eka Nurjannah

a. Menerima tagihan pembayaran yang sudah dilakukan oleh marketing.

b. Memeriksa absensi karyawan untuk penentuan besarnya gaji yang harus dibayar.

c. Membuat laporan keuangan dan perpajakan.

d. Bertugas untuk menginput (memasukkan) data penjualan yang dilakukan marketing

e. Menerima dan membalas telepon/email yang masuk f. Membuat laporan persediaan barang (stokis)

g. Melakukan order (pesanan) bbm ke perusahaan penyedia BBM meliputi pertamina dan perusahaan swasta.

h. Membuat laporan penjualan yang diminta oleh pimpinan perusahaan.

5. M. Operasional : Fathur Rahman

a. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.

b. Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan.

c. Mengawasi pengiriman BBM.

d. Mengawasi persediaan BBM.

e. Membuat atau merencanakan pengembangan operasi dalam jangka pendek maupun panjang.

f. Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan.

g. Melakukan pertemuan rutin dengan direktur utama secara berkala.

h. Mengatur anggaran dan mengelola biaya.

i. Mengelola program jaminan kualitas.

6. M. Marketing : M. Ikhsan

a. Manajer pemasaran bertanggungjawab terhadap perolehan hasil penjualan.

b. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan.

c. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.

d. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi 7. Staf Personalia : Suwandi Husal

a. Melakukan sosialisasi dan koordinasi.

b. Menyusun absensi, daftar hadir karyawan dan daftar jam kerja karyawan c. Menyiapkan perjanjian kerja dengan karyawan baru.

8. Staf Operasional : Wahyu Kurniawan

a. Membuat laporan operasional secara berkala.

b. Memeriksa ketersediaan stok BBM.

c. Menerima dan memeriksa setiap BBM yang akan dikirim.

d. Membuat surat jalan setiap BBM yang akan dikirim.

9. Driver Truk Tangki : Sukardin, Syamsyam dan Irwan Mengantarkan Bahan Bakar Minyak ke tempat tujuan.

4.2. Hasil Penelitian

Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai pada PT. Rahmat Energi di Samarinda dijelaskan berdasarkan hasil kuesioner pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1. Hasil Kuesioner PT. Rahmat Energi di Samarinda

NO Pertanyaan Ada Tidak

Ada 1 Lingkungan Pengendalian

Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai

e. Prosedur Pengiriman?

f. Pencatatan transaksi penjualan?

g. Syarat penjualan?

h. Pembayaran piutang?

Apakah bagian penjualan memiliki daftar uraian tugas secara tertulis untuk karyawannya?

2 Penilaian Resiko

Apakah kegiatan penjualan dalam perusahaan hanya dilakukan oleh bagian penjualan / marketing?

Apakah setelah pesanan diterima dari pelanggan melalui telepon, dilakukan konfirmasi kepada bagian penjualan?

Apakah pembukuan perusahaan hanya boleh diakses oleh pejabat yang berwenang?

3 Aktivitas Pengendalian

Apakah fungsi penjualan terpisah dari:

d. Fungsi keuangan e. Fungsi pengendali f. Fungsi penagihan

Apakah perusahaan memiliki daftar harga pokok secara tertulis?

Bila “Ada”, apakah:

c. Daftar harga diperbaharui secara berkala?

d. Setiap konsumen diberikan harga yang sama?

Apakah perusahaan memiliki pedoman dalam

memberikan potongan / diskon yang jelas dan tertulis?

Bila “Ada”, apakah:

c. Setiap konsumen diberikan diskon yang sama?

d. Diskon yang diberikan diperbaharui secara

berkala?

Apakah terdapat format penulisan Sales Order (SO) yang jelas?

Jika “Ada”, apakah SO:

e. Sudah bernomor urut cetak?

f. Diotorisasi oleh bagian penjualan atau manajer yang berwenang?

g. Mencantumkan spesifikasi seperti:

5) Deskripsi barang?

6) Kuantitas?

7) Harga?

8) Tanggal?

h. Memiliki tembusan arsip, serta diberikan kepada?

4) Bagian akuntansi 5) Bagian staf operasional 6) Bagian driver truk tangki

Apakah barang yang dipesan pelanggan selalu diterima tepat waktu?

Bila “Tidak ada”, apakah terdapat prosedur tindak lanjut atas barang yang dikirim tidak tepat waktu?

Apakah uang tunai, cek tunai, bilyet giro dari hasil penjualan disetorkan oleh bagian keuangan ke bank pada hari yang sama?

Apakah seluruh dokumen pendukung diberi tanda (cap/stempel) “Lunas” setelah transaksinya selesai dibayar

oleh pelanggan?

Apakah perusahaan memiliki kartu piutang?

Apakah status piutang pelanggan selalu diperbaharui? Jika “Ada”, apakah dilakukan pengecekan ulang atas

kelengkapan dan kesesuaian dokumen lain:

c. Pencatatan piutang: Sales Order, laporan pengiriman barang

d. Penghapusan piutang: Bukti penerimaan bank atau kas, Faktur penagihan, Surat Jalan

4 Informasi dan komunikasi

Apakah semua kebijakan telah diinformasikan dengan baik antara manajer penjualan dengan seluruh bagian penjualan?

Apakah telah terjalin hubungan baik antara karyawan dengan bagian penjualan maupun dengan bagian lainnya?

5 Pengawasan

Apakah terdapat laporan penjualan untuk diserahkan ke

manajemen?

Bila “Ada”, apakah laporan penjualan diberikan:

c. Perbulan d. Pertahun

Total Jawaban 32 8

Berdasarkan tabel diatas diketahui kesesuaian sistem informasi akuntansi penjualan tunai dapat disimpulkan sudah sesuai, dikarenakan dari 40 pertanyaan hanya 8 item yang tidak ada yaitu setiap konsumen tidak diberikan harga yang sama karena biaya pengiriman yang berbeda walaupun harga dasar BBM sama, setiap konsumen tidak diberikan diskon yang sama, tidak diotorisasi oleh bagian penjualan atau manajer yang berwenang, tidak mencantumkan spesifikasi harga, barang yang dipesan pelanggan tidak selalu diterima tepat waktu, tidak uang tunai, tidak cek tunai, bilyet giro dari hasil penjualan tidak disetorkan oleh bagian keuangan ke bank pada hari yang sama, perusahaan tidak memiliki kartu piutang dan status piutang pelanggan tidak selalu diperbaharui.

Alur Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai pada PT. Rahmat Energi di Samarinda dengan tahapan sebagai berikut :

1. Dimulai dari Bagian M. Marketing melakukan perjanjian pembelian BBM pada perusaan penyedia BBM. Dimana PT. Rahmat Energi di Samarinda selama ini bekerjasama dengan dua perusahaan BUMN meliputi pertamina dan patra niaga serta 5 perusahaan swasta. PT. Rahmat Energi di Samarinda lebih sering mengambil BBM dari perusahaan swasta yang memiliki izin karena pemberian diskon yang lebih besar dibandingkan perusahaan BUMN.

Serta Bagian M. Marketing juga melakukan perjanjian penjualan tunai dengan

customer meliputi perusahaan tambang dan perusahaan pelayaran.

2. Dari Bagian M. Marketing setelah dilakukan pembelian maupun penjualan BBM diserahkan pada Bagian M. Acc & Adm untuk dibuat Purchase Order (PO).

3. Kemudian Bagian M. Acc & Adm menyerahkan Purchase Order (PO) pembelian ke Bagian Staf Operasional untuk stokis BBM, yang mana PT.

Rahmat Energi di Samarinda selama ini melakukan stokes di kapal dengan kapasitas 100 ton, 200 ton dan 300 ton. Adapun stokes dilakukan 2 periode selama 1 bulan yaitu periode pertama dari tanggal 1 sampai 14 dan periode kedua dari tanggal 15 sampai 31. Hal ini dilakukan karena BBM dapat terjadi kenaikan harga setiap harinya. Misalnya jika sisa 4 hari dalam per periode ternyata stok BBM habis maka pemesanan hanya berkisar 10 sampai 15 ton saja.

4. Bagian M. Acc & Adm juga menyerahkan Purchase Order (PO) penjualan tunai kepada Bagian Staf Operasional. Kemudian Bagian Staf Operasional menyiapkan BBM yang dipesan customer untuk dibawa driver truk tangki beserta PO kepada perusahaan tambang dan perusahaan pelayaran. Setelah menerima PO perusahaan melakukan pembayaran secara cash on delivery berupa cek atau bilyet giro (BG) dengan waktu 3 hari, 7 hari atau 15 hari.

5. Kemudian driver truk tangki menyerahkan kembali ke M. Acc & Adm.

Adapun flow chart Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai pada PT.

Rahmat Energi di Samarinda sebagai berikut:

Bagian M. Marketing Bagian Staf Operasional Bagian Driver Tangki Bagian M. Acc & Adm

Bagian M. Marketing Bagian Staf Operasional Bagian Driver Tangki Bagian M. Acc & Adm

Dokumen terkait