• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengajarkan matematika di sekolah dasar memang tidak mudah. Guru diharapkan mampu mengemas pembelajaran yang bersifat abstrak tersebut agar bisa dipahami dengan mudah oleh siswa. Siswa usia sekolah dasar termasuk dalam tahap berpikir operasional konkret di mana anak mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak. Salah satu cara agar

konsep matematika mudah dipahami oleh siswa adalah guru dalam menanamkan konsep matematika menggunakan media (bahan manipulatif) yang bersifat konkret.

Diantara sekian banyak materi matematika, salah satu materi yang bersifat abstrak ialah pecahan senilai. Pada umumnya materi tersebut diajarkan dengan model konvensional ceramah tanpa dibantu dengan penggunaan alat peraga. Pembelajaran matematika yang seperti itulah yang membuat siswa sulit memahami konsep pecahan senilai. Sebagai dampaknya ialah hasil belajar dan aktivitas siswa menjadi rendah. Kondisi tersebut dialami oleh siswa kelas IV di SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal. Melihat permasalahan tersebut, perancangan sekaligus pelaksanaan proses pembelajaran matematika harus dilakukan secara matang sehingga tujuan dapat tercapai, salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran matematika berbasis teori belajar Dienes.

Teori Belajar Dienes menitikberatkan pembelajaran matematika pada permainan. Pembelajaran yang dikemas dengan menarik dan menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Dalam membelajarkan materi pecahan senilai siswa dihadapkan pada situasi permainan dimana siswa secara aktif berinteraksi dengan bahan manipulatif supaya siswa dapat lebih mudah dalam memahami konsep pecahan senilai. Jika pembelajaran tersebut dirancang dan dilaksanakan dengan baik akan membawa dampak pada meningkatnya hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Aktivitas

merupakan suatu proses yang terpadu antara aspek fisiologis, intelektual, sosial, emosional, dan moral yang saling berpengaruh.

Dalam penelitian ini peneliti hendak mengujicobakan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Peneliti hendak membandingkan aktivitas dan hasil belajar antara kelas yang diberi perlakuan dan yang tidak. Adanya perbedaan aktivitas dan hasil belajar diantara dua kelas tersebut, diharapkan dapat memberi masukan bagi guru sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran matematika khususnya materi pecahan senilai, sehingga tujuan pembelajaran matematika kedepannya dapat tercapai secara optimal. Dari uraian tersebut, dapat digambarkan alur pemikirannya yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Kelompok eksperimen

Pembelajaran Berbasis Teori Belajar Dienes

Kelompok kontrol Pembelajaran Konvensional

Aktivitas dan Hasil Belajar

dibandingkan

Perbedaan dan keefektifan penerapan Pembelajaran Berbasis Teori Belajar Dienes terhadap aktivitas dan

hasil belajar

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

2.4

Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono 2013: 99). Riduwan (2013 : 37) hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho1: Tidak ada perbedaan aktivitas belajar pecahan senilai pada siswa kelas IV

antara yang menggunakan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Ha1: Ada perbedaan aktivitas belajar pecahan senilai pada siswa kelas IV antara

yang menggunakan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Ho2 : Pembelajaran berbasis teori belajar Dienes tidak efektif terhadap aktivitas

belajar siswa kelas IV materi pecahan senilai.

Ha2: Pembelajaran berbasis teori belajar Dienes efektif terhadap aktivitas

belajar siswa kelas IV materi pecahan senilai.

Ho3: Tidak ada perbedaan hasil belajar pecahan senilai pada siswa kelas IV

antara yang menggunakan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Ha3: Ada perbedaan hasil belajar pecahan senilai pada siswa kelas IV antara

yang menggunakan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Ho4 : Pembelajaran berbasis teori belajar Dienes tidak efektif terhadap hasil

belajar siswa kelas IV materi pecahan senilai.

Ha4: Pembelajaran berbasis teori belajar Dienes efektif terhadap hasil belajar

45

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan kajian ketiga dalam penelitian. Pada bagian pendahuluan akan dijelaskan mengenai (1) desain penelitian, (2) variabel penelitian, (3) populasi dan sampel, (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian, dan (6) teknik analisis data. Pembahasan lebih mendalam mengenai bab metode penelitian akan diuraikan sebagai berikut.

3.1

Desain Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang menggunakan quasi experimental design sebagai desain penelitiannya. Quasi experimental design merupakan eksperimen yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono 2013: 116). Bentuk Quasi experimental design yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random yang ditandai dengan garis putus-putus pada bagan di bawah ini:

O1 X O2

Keterangan:

O1 = keadaan awal kelas eksperimen

O3 = keadaan awal kelas kontrol

X = perlakuan yang diberikan, yaitu pembelajaran berbasis teori belajar Dienes.

O2 = hasil penilaian kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan

O4 = hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan

Sebelum penelitian dilakukan, kelas eksperimen dan kontrol melaksanakan tes awal. Nilai hasil tes awal digunakan untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelas. Apabila kedua kelas memiliki keadaan awal yang sama (kemampuan awal kedua kelas relatif sama), maka kedua kelas tersebut layak untuk diteliti. Selain itu, nilai tes awal juga digunakan untuk menguji keefektifan pembelajaran matematika berbasis teori belajar Dienes secara empiris. Setelah tes awal dilakukan, barulah dimulai proses pembelajaran di kedua kelas. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis teori belajar Dienes, sedangkan di kelas kontrol menggunakan model konvensional. Setelah proses pembelajaran telah berakhir, barulah diberikan tes akhir untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang mendapat perlakuan dan tidak, serta untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

3.2

Variabel Penelitian

Sugiyono (2013: 64) mengemukakan “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).

3.2.1 Variabel Terikat

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Pecahan Senilai.

3.2.2 Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis teori belajar Dienes pada materi Pecahan Senilai.

Dokumen terkait