4.1 Hasil Penelitian
4.1.3 Analisis Statistik Data Hasil Penelitian
4.1.3.2 Tes Awal
4.1.3.2.3 Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata data nilai tes awal digunakan untuk membandingkan kesamaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol serta membuktikan bahwa kedua kelas yang akan digunakan dalam penelitian ini tidak mempunyai perbedaan kondisi awal. Pengujian kesamaan rata-rata menggunakan uji Independent Samples t test. Berikut ini merupakan hasil analisis uji kesamaan rata-rata data nilai tes awal:
(1) Hipotesis Uji
Ho = Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai tes awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (µ1 = µ2).
Ha = Terdapat perbedaan rata-rata nilai tes awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (µ1 ≠ µ2).
Keterangan:
µ1 = nilai tes awal kelas eksperimen.
µ2 = nilai tes awal kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu α = 0, 05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai tes awal siswa menggunakan independent samples t test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis uji di atas yaitu Ho diterima jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel dan Ho
ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel. Jika berdasarkan nilai
signifikansi, Ho diterima jika nilai signifikansi > 0,05 dan Ho ditolak jika nilai signifikansi pada kolom ≤ 0,05 (Priyatno: 2010: 35-6).
(5) Hitungan
Penghitungan menggunakan independent samples t test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21. Hasil analisis uji kesamaan rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.20 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Nilai Tes Awal
t-test for Equality of Means
t df Sig. (2- tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Tes Awal Equal variances assumed 1,464 46 ,150 5,000 3,416 11,876 1,876 Equal variances not assumed 1,464 45,213 ,150 5,000 3,416 11,879 1,879 (6) Simpulan
Hasil uji kesamaan rata-rata nilai tes awal dapat dilihat pada nilai thitung dan
nilai signifikansi dilihat pada kolom sig. (2-tailed) dan baris equal variances asummed. Berdasarkan Tabel 4.20, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 1,464 dan nilai signifikansi sebesar 0,150. Nilai ttabel dengan
df = 46 dan taraf signifikansi 0,025 (uji 2 sisi) yaitu 2,013 (Priyatno, 2010: 113). Oleh karena nilai thitung < ttabel (1,464 < 2,013) dan nilai signifikansi
yang diperoleh yaitu 0,150 (0,150 > 0,05), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai tes awal di kedua kelas atau kedua kelas memiliki kemampuan awal yang relatif sama.
4.1.3.3 Hasil Belajar Siswa
Setelah pemberian perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen dan kontrol, dilakukan tes akhir. Berdasarkan hasil tes akhir, diperoleh data bahwa rata-rata nilai tes akhir kelas eksperimen sebesar 57,41 dan kelas kontrol sebesar 50,65. Nilai tersebut kemudian dianalisis. Berikut ini hasil analisis uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis hasil belajar.
4.1.3.3.1 Uji Normalitas Data
Berdasarkan rekapitulasi data hasil belajar matematika materi Pecahan Senilai pada kedua kelas, uji normalitas data menggunakan Lilliefors pada kolom Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS versi 21. Setelah data diolah dengan menggunakan SPSS versi 21, diperoleh hasil uji normalitas data yang disajikan pada Tabel 4.21 dan 4.22.
Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
kontrol ,167 23 ,098 ,930 23 ,111
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
eksperimen ,119 27 ,200* ,962 27 ,416
a. Lilliefors Significance Correction
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi (Sig.) kedua kelompok data, baik data kelompok eksperimen maupun kontrol pada kolom Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05, maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal (Priyatno, 2010: 71-3). Pada Tabel 4.21 dan 4.22 dapat dilihat bahwa signifikansi data kelas kontrol sebesar 0,098 (> 0,05) dan data kelas eksperimen sebesar 0,200 (> 0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut berdistribusi normal. Uji hipotesis menggunakan statistik parametris, yaitu
menggunakan rumus Independent Samples t Test pada program SPSS versi 21. Setelah data diketahui berdistribusi normal, langkah selanjutnya yaitu menguji homogenitas data.
4.1.3.3.2 Uji Homogenitas Data
Pengujian homogenitas data dilakukan apabila data berdistribusi normal. Jika data berdistribusi tidak normal, maka tidak perlu menguji homogenitasnya. Berdasarkan uji normalitas tersebut, penghitungan homogenitas perlu dilakukan. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 21, yaitu dengan rumus Independent Samples t Test. Kemudian membandingkan nilai signifikansi Levene’s test yang terdapat pada Tabel 4.23 dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis uji tersebut, yaitu Ho diterima jika nilai signifikansi > 0,05,
sedangkan Ho ditolak jika nilai signifikansi ≤ 0,05. Hasil analisis uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.23 Hasil Uji Homogenitas Nilai Tes Akhir
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
Tes Akhir Equal variances
assumed ,077 ,783
Equal variances not
assumed
Berdasarkan Tabel 4.23, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,783 (> 0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kontrol atau dapat dinyatakan kedua kelas homogen.
4.1.3.3.3 Uji Hipotesis (Uji t)
Setelah data hasil belajar siswa telah diuji normalitas dan homogenitasnya, langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Berdasarkan uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, uji hipotesis perbedaannya menggunakan independent samples t test dengan bantuan program SPSS versi 21. Uji hipotesis berguna untuk mengetahui simpulan penelitian dan untuk mengetahui hipotesis yang diterima.
4.1.3.3.3.1 Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis yang pertama yaitu mengenai perbedaan. Berikut merupakan analisis statistik pengujian hipotesis pertama nilai hasil belajar siswa:
(1) Hipotesis Uji
Ho3 = Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika materi materi
Pecahan Senilai pada siswa kelas IV antara yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes dan yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model konvensional (µ1 = µ2).
Ha3 = Ada perbedaan hasil belajar matematika materi Pecahan Senilai
pada siswa kelas IV antara yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes dan yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model konvensional (µ1
≠ µ2).
Keterangan:
µ1 = nilai hasil belajar kelas eksperimen.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu α = 0, 05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar siswa menggunakan independent samples t test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis uji di atas yaitu Ho diterima jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel dan Ho
ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel. Jika berdasarkan nilai
signifikansi, Ho diterima jika nilai signifikansi > 0,05 dan Ho ditolak jika nilai signifikansi pada kolom ≤ 0,05 (Priyatno: 2010: 35-6).
(5) Hitungan
Penghitungan menggunakan independent samples t test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21. Hasil analisis uji t dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.24 Hasil Uji Perbedaan Nilai Tes Akhir Siswa
t-test for Equality of Means
T Df Sig. (2-tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Tes Akhir Equal variances assumed 2,089 48 ,042 6,755 3,234 13,257 ,254 Equal variances not assumed 2,086 46,452 ,043 6,755 3,239 13,272 ,238
(6) Simpulan
Hasil uji homogenitas hasil belajar siswa menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang sama (homogen). Oleh karena itu, nilai thitung dan nilai signifikansi dilihat pada kolom sig. (2-
tailed) dan baris equal variances asummed. Berdasarkan Tabel 4.24, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 2,089 dan nilai signifikansi
sebesar 0,042. Nilai ttabel dengan df = 48 dan taraf signifikansi 0,025 (uji 2
sisi) yaitu 2,011 (Priyatno, 2010: 113). Oleh karena nilai thitung > ttabel
(2,089 > 2,011) dan nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,042 (0,042 < 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika materi Pecahan Senilai pada siswa kelas IV antara yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes dan yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model konvensional.
4.1.3.3.3.2 Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua yaitu pengujian keefektifan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes terhadap hasil belajar materi Pecahan Senilai. Untuk menguji keefektifan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes, peneliti menggunakan penghitungan secara empiris dan statistik. Pengujian keefektifan secara empiris menurut Sugiyono (2013: 118), menggunakan rumus:
Keterangan:
O1 = rata-rata nilai hasil tes awal kelas eksperimen
O2 = rata-rata nilai hasil tes akhir kelas eksperimen
O3 = rata-rata nilai hasil tes awal kelas kontrol
O4 = rata-rata nilai hasil tes akhir kelas kontrol
Menurut rumus tersebut, secara empiris tingkat keefektifan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes yaitu:
(O2 - O1) - (O4 - O3) = (58,13 – 37,92) - (50,91 – 33,41)
= 20,21 – 17,5 = 2,71
Berdasarkan rumus tersebut, secara empiris tingkat keefektifan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes menunjukkan adanya pengaruh yang dibuktikan dengan hasil perhitungan yang bernilai positif 2,71.
Sementara itu, untuk pengujian secara statistik keefektifan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes menggunakan uji pihak kanan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan SPSS versi 21 untuk melakukan uji pihak kanan melalui one sample t test. Berikut ini merupakan analisis statistik pengujian hipotesis kedua data aktivitas belajar.
(1) Hipotesis Uji
Ho4 = Pembelajaran berbasis teori belajar Dienes tidak efektif terhadap
hasil belajar siswa kelas IV pada materi pecahan senilai. ( 1 2).
Ha4 = Pembelajaran berbasis teori belajar Dienes efektif terhadap hasil
belajar siswa kelas IV pada materi pecahan senilai. ( 1 2).
Keterangan:
µ2 = nilai hasil belajar kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu α = 0, 05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar siswa menggunakan one samples t test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21. (4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis uji di atas yaitu Ho diterima jika thitung≤ ttabel dan Ho ditolak jika
thitung > ttabel (Sugiyono, 2013: 261).
(5) Hitungan
Penghitungan menggunakan one samples t test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21. Hasil analisis uji t dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.25 Hasil Uji Keefektifan Model Terhadap Nilai Tes Akhir
Test Value = 54,52 T Df Sig. (2- tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Eksperimen 1,499 23 ,147 3,605 -1,37 8,58 (6) Simpulan
Berdasarkan Tabel 4.25, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 1,499.
Nilai ttabel dengan df = 23 dan taraf signifikansi 0,025 (uji 2 sisi) yaitu
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes tidak efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada materi pecahan senilai.