• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF HIJAIYAH DAN

D. Kerangka Berpikir

Salah satu aspek penentu keberhasilan pembelajaran adalah pemilihan metode. Seorang guru harus mampu memilih metode yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan kondisi peserta didik, karena tidak semua metode dapat diterapkan pada semua materi dan di semua jenjang pendidikan. Metode yang digunakan, harus sesuai dengan perkembangan dan keadaan psikologi peserta didik. Kaitannya dengan aktifitas menghafal huruf hijaiyah, maka metode yang

33 Salman bin Umar As-Sunaidi, Mudahnya Memahami al-Qur’an, Terj. Jamaludin, (Jakarta: Darul Haq, 2008), hlm. 42

21

digunakan guru harus menekankan pada aktifitas hafalan huruf hijaiyah yang sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik.

Selama ini peserta didik kesulitan untuk menghafal huruf maupun kata-kata dalam bahasa asing, khususnya bahasa arab. Karena struktur huruf dan kata-kata dalam bahasa arab berbeda dengan huruf latin, sehingga banyak peserta didik yang kesulitan untuk menghafalkannya. Hal ini diperparah dengan kondisi peserta didik yang terkadang memiliki kesulitan untuk memfokuskan perhatiannya terhadap materi yang dibaca. Hasilnya banyak peserta didik yang tidak hafal huruf-huruf hijaiyah.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka salah satu solusi yang dapat diambil guru adalah dengan mengimplementasikan metode reading aloud.

Metode ini memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk lebih fokus pada materi pelajaran dan mengingat secara terus menerus materi yang sedang dibaca.

Disamping itu, metode reading aloud dapat mengoptimalkan aktifitas fisik saat membaca seperti ketajaman penglihatan, dan juga mampu meningkatkan aktifitas mental seperti kemampuan mengingat dan memahami objek yang dibaca. Sehingga metode ini sangat tepat digunakan untuk materi-materi hafalan.

Dalam implementasinya metode ini dilaksanakan secara terbimbing dengan menekankan aspek kreatifitas dari guru. Oleh karena itu, metode reading aloud dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk meningkatkan hafalan huruf hijaiyah peserta didik. Melalui metode ini diharapkan kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik dapat meningkat.

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan perbandingan, maka perlu dilakukan kajian terhadap penelitian yang sudah ada yang relevan dengan judul skripsi ini. Beberapa penelitian di antaranya:

Pertama, skripsi Puji Umaidah yang berjudul “Education Games dalam Pembelajaran PAI Pada Anak Prasekolah di TK Islamic Centre Semarang”.

Dalam karya ilmiah ini peneliti mengetengahkan telaah mengenai pendekatan yang paling tepat dalam pembelajaran PAI bagi anak prasekolah adalah bermain sambil belajar. Melalui bermain diharapkan anak dapat memperoleh pengetahuan, baik yang bersifat umum maupun keagamaan dan pengalaman

tanpa harus dipaksa untuk meningkatkan minat, pengetahuan, dan pengalaman anak untuk mempelajari sesuatu dengan berbagai variasi permainan.34

Kedua, skripsi Dinik Handayani yang berjudul “Implementasi Permainan Edukatif dalam Upaya Penanaman Nilai-Nilai Islam pada Anak Pra Sekolah di TK Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prakteknya penanaman nilai-nilai Islam pada anak pra sekolah dengan menggunakan permainan edukatif sudah sesuai dengan perkembangan psikologi anak. Dalam proses pembelajaran guru selalu menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan perkembangan usia anak agar mudah membawa anak ke dunia belajar melalui kegiatan bermain, bercerita, dan bermain peran bersama.35

Ketiga, skripsi Ati’ Murtiah Tanti yang berjudul “Penanaman Nilai-Nilai Islam pada Anak Usia Dini (Studi di TK RA Nurul Islam Ketro Sragen)”. Dalam skripsi ini, peneliti mengetengahkan materi nilai-nilai Islam untuk anak usia dini yang meliputi nilai aqidah, nilai ibadah, dan nilai akhlak. Ketiga nilai tersebut harus ditanamkan kepada anak sejak dini, karena ketiga nilai tersebut merupakan kerangka dasar dalam agama Islam. Ketiga nilai (aqidah, ibadah, akhlak) tersebut merupakan peletak dasar pembentuk kepribadian manusia secara utuh.36

Dari beberapa penelitian di atas diketahui bahwa belum ada penelitian yang membahas tentang implementasi metode reading aloud kaitannya dengan peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah. Namun penelitian di atas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran pada anak usia ini perlu menggunakan pendekatan permainan, sehingga pembelajaran terasa lebih menyenangkan.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah ada peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah melalui metode reading aloud di kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011.

34Puji Umaidah, “Education Games dalam Pembelajaran PAI pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Islamic Centre Semarang”, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang:

Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), hlm. iii

35Dinik Handayani, “Implementasi Permainan Edukatif dalam Upaya Penanaman Nilai-Nilai Islam pada Anak Pra Sekolah di TK Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang” Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008), hlm. iii

36Ati’ Murti’ah Tanti, “Penanaman Nilai-Nilai Islam pada Anak Usia Dini (Studi di TK RA Nurul Islam Ketro Sragen)”, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2005), hlm. iii

23

Penelitian ini akan dilakukan dengan menekankan pada jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau (classroom action research) yang berfokus pada upaya mengubah kondisi nyata yang ada ke arah kondisi yang diharapkan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berupaya membantu memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran dan untuk menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas adalah “penelitian praktis yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah faktual yang dihadapi guru sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan pengelola pembelajaran.”1 Dalam penelitian ini peneliti meneliti praktek pembelajaran yang dilakukan guru di kelas, sehingga peneliti dapat melihat bagaimana interaksi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu penelitian tindakan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan aktifitas pembelajaran di kelas dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

B. Setting dan Subjek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tepatnya pada bulan Agustus 2010 dengan dua kali siklus, mulai dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 23 Oktober 2010. Penelitian dilaksanakan di kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali. Untuk jadwal penelitiannya sebagai berikut:

No Rencana Kegiatan Waktu (minggu) ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Observasi Awal X

2. Persiapan

Menyusun konsep pelaksanaan X Menyepakati jadwal dan tugas X

Menyusun Instrumen X

Diskusi konsep pelaksanaan X 3. Pelaksanaan

Menyiapkan kelas dan alat X

1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 3

SIKLUS II SIKLUS I

Pelaksanaan pra siklus X

Pelaksanaan siklus I X

Pelaksanaan siklus II X

Koordinasi akhir X

4. Pembuatan Laporan X

Menyusun konsep laporan X

Penyelesaian Laporan X X

2. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali yang berjumlah 10 peserta didik. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru al-Qur’an yang sekaligus sebagai mitra (kolaborator peneliti).

C. Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian tindakan kelas ini, dikenal dengan tahapan atau siklus. Adapun siklus penelitian tindakan ini, merupakan rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi sebagai berikut:2

2 Ibid., hlm. 74

REFLEKSI

TINDAKAN OBSERVASI

REFLEKSI

TINDAKAN OBSERVASI

PERENCANAAN PERENCANAAN

HASIL

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus. Jumlah tersebut diambil berdasarkan pertimbangan bahwa target pencapaian hasil belajar yang diinginkan sudah bisa tercapai. Sedangkan untuk langkah-langkah pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Sebelum melakukan penelitian tindakan di kelas, peneliti melakukan penelitian awal atau pra siklus. Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan pembelajaran tanpa metode reading aloud dan setelah itu peneliti mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan tanpa metode reading aloud.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada tahap pra siklus ini akan diketahui bagaimana hafalan huruf hijaiyah peserta didik. Hal ini dilakukan untuk membandingkan hasil belajar peserta didik yang diperoleh pada tahap pra siklus dengan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II.

2. Siklus I

a. Perencanaan

1) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

2) Peneliti menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian, dan lembar penilaian.

3) Menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b. Tindakan

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan penuh suasana kehangatan.

2) Guru memberikan lembar huruf hijaiyah kepada peserta didik.

3) Guru menjelaskan huruf-huruf hijaiyah tersebut pada peserta didik secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci tentang huruf-huruf hijaiyah yang akan dihafal peserta didik.

4) Guru membagi huruf-huruf hijaiyah itu menjadi beberapa bagian.

Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan (peserta didik) untuk membaca keras bagian-bagian yang berbeda.

5) Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-contoh baik pelafalannya maupun penulisannya.

6) Guru melanjutkan dengan menguji hafalan huruf hijaiyah peserta didik secara acak.

7) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

8) Guru melakukan evaluasi/tes lisan.

c. Observasi

1) Peneliti mengawasi aktivitas peserta didik dan keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan tugas.

2) Mengamati aktivitas peserta didik saat peserta didik membaca dan menghafal huruf hijaiyah.

3) Mengamati/mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya kepada guru, atau berani mengemukakan pendapat berkaitan dengan materi.

4) Melakukan pengamatan partisipatif dalam memeriksa hasil evaluasi.

d. Refleksi

1) Menganalisa hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus I.

2) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitan dalam siklus II.

3. Siklus II

Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II sama dengan kegiatan siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I.

1) Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I. Perencanaan tindakan pada siklus II merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I.

Adapun kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah sama dengan siklus I.

2) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada tahap ini langkah-langkahnya hampir sama ketika dilakukan pada siklus I, hanya saja pelaksanaannya ditambah dengan melihat hasil refleksi siklus I serta menambahkan hal-hal yang perlu diperhatikan dan penekanan pada tahap sebelumnya.

Pada akhir siklus II juga dilakukan pemberian tes lisan untuk mengetahui perkembangan peserta didik dalam menghafal huruf-huruf hijaiyah.

3) Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama persis dengan kegiatan pada siklus I. Data yang diperoleh dalam tahap observasi siklus II dikumpulkan untuk kemudian dilakukan analisis.

4) Refleksi

Data yang diperoleh pada siklus I dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisis kemudian diadakan refleksi sehingga dapat diketahui apakah permasalahan yang dihadapi sudah mampu terpecahkan, yaitu adanya peningkatan hafalan huruf hijaiyah peserta didik setelah adanya tindakan.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai sumber dan berbagai cara. Adapun dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan berbagai macam cara yaitu:

1. Metode Tes

Metode tes adalah “alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.3

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik melalui metode reading aloud. Dengan menggunakan metode tes ini maka peneliti akan dapat mengetahui apakah kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik mengalami peningkatan sesuai

3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara., 2006), hlm. 53

dengan yang diharapkan peneliti. Bentuk tesnya adalah tes hafalan huruf hijaiyah.

2. Observasi

Metode observasi adalah “metode pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena atau kejadian yang diselidiki.”4 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipan yakni peneliti terlibat langsung dalam proses kegiatan pembelajaran dan bekerjasama dengan guru kelas.

Metode ini peneliti gunakan untuk mengamati secara langsung dan sistematis seperti keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan, antusias mengikuti pelajaran, semangat peserta didik dalam belajar, perhatian saat pelajaran berlangsung, bertanya pada guru, dan hasil dari implementasi metode reading aloud. Indikator minat peserta didik tersebut peneliti identifikasi saat pembelajaran sedang berlangsung. Peneliti membuat lembar observasi peserta didik sebagai bahan untuk menilai keaktifan peserta didik di kelas. Melalui lembar observasi ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana aktifitas peserta didik.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk

“menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.”5 Penggunaan metode dokumentasi ini untuk memperoleh data sebagai pelengkap dari data-data yang didokumentasikan. Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data peserta didik dan aktivitas peserta didik berupa photo selama kegiatan pembelajaran.

E. Metode Analisis Data

Analisis data adalah suatu cara menganalisis data yang diperoleh selama peneliti mengadakan penelitian sehingga akan diketahui kebenaran atas suatu

4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi, 2002), hlm. 136.

5 P. Joko Subagyo, op.cit., hlm. 135.

permasalahan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.

Menurut Sugiyono statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensi).6 Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari prosentase serta menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berpikirnya misalnya bentuk grafik dan tabel.7

Data yang dianalisis adalah di antaranya skor keaktifan peserta didik dalam pembelajaran yang diketahui melalui penilaian lembar observasi peserta didik serta hasil tes hafalan huruf hijaiyah peserta didik.

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini diukur dari hal-hal sebagai berikut:

1. Nilai hasil hafalan huruf hijaiyah peserta didik secara klasikal mencapai ≥ 80

% dan secara individual nilai yang diperoleh peserta didik ≥ 65.

2. Prosentase aktifitas belajar peserta didik di kelas > 80 %. Hasil prosentase dapat diketahui dari lembar observasi peserta didik yang disusun oleh peneliti.

6 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung; Alfabeta, 2005), hlm. 21

7 Suharsimi Arikunto, dkk., op.cit., hlm. 131-132

31

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan pembahasan mengenai pengolahan data observasi proses pembelajaran dan data hasil menghafal huruf hijaiyah peserta didik kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali. Pada bagian ini akan dilakukan analisis data dari observasi awal terhadap pembelajaran (pra siklus) dan pelaksanaan tindakan Siklus I dan Siklus II.

A. Data Pra Siklus

Sebelum melaksanakan penelitian, sebelumnya peneliti melakukan observasi awal mengenai proses pembelajaran yang terjadi di kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali. Observasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam menghafal huruf-huruf hijaiyah.

Ada beberapa hal yang menjadi fokus penelitian ini yaitu, kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik, aktifitas belajar peserta didik dan pengelolaan pembelajaran atau aktifitas guru.

Data tentang hasil observasi terhadap ketiga aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1

Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah Pra Siklus

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 70

2 Nilai terendah 45

3 Rata-rata 58

4 Kriteria Cukup

Keterangan :

< 39 = Sangat Kurang 40 - 55 = Kurang

56 - 65 = Cukup 66 - 79 = Baik

80 - 100 = Sangat Baik

Data di atas menggambarkan bahwa nilai rata-rata menghafal huruf hijaiyah peserta didik adalah 58 dengan kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan peserta didik dalam menghafal huruf hijaiyah masih rendah.

Tabel 2

Hasil Obsevasi Aktifitas Peserta Didik Pra Siklus

No Aspek yang Diamati Nilai

rata-rata 1 Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan

senang

2,2 2 Peserta didik serius dalam menghafal huruf

hijaiyah

1,6 3 Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru 2,5 4 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan

baik

2,3 5 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 1,5

Jumlah skor 10,1

Prosentase 50,50

Kriteria Kurang

Keterangan Prosentase Aktifitas : 0% - 39% = Sangat Kurang 40% - 55% = Kurang

56% - 65% = Cukup 66% - 79% = Baik

80% - 100% = Sangat Baik

Dari hasil observasi terhadap aktifitas peserta didik di atas diketahui bahwa prosentase aktifitas belajar peserta didik secara klasikal adalah 50,50% dengan kirteria kurang. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung termasuk masih rendah.

Peserta didik cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Tabel 3

Hasil Observasi Aktifitas Guru Pra Siklus

No Aspek yang Dinilai Nilai

1. Kemampuan guru dalam mengorganisir kelas 1 2. Kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran 3

3. Kemampuan guru dalam menciptakan komunikasi

dua arah 1

4. Kemampuan guru dalam membimbing peserta didik

menghafal huruf hijaiyah 2

5. Kemampuan guru memotivasi peserta didik dalam

menghafal huruf hijaiyah 1

Jumlah 8

Rata-rata 1.6 = 2

Kriteria Cukup

Kriteria Penilaian 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik

Sedangkan dari hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran diketahui bahwa rata-rata 2 dengan kriteria cukup. Hasil tersebut bisa diartikan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran juga masih rendah.

Berdasarkan hasil dari observasi awal terhadap ketiga aspek di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi guru maupun peserta didik dalam menghafal huruf hijaiyah. Beberapa permasalahan tersebut di antaranya adalah :

1. Kamampuan menghafal peserta didik masih rendah.

2. Peserta didik kurang begitu aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran tergolong rendah.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti tertarik untuk menawarkan sebuah solusi dalam mengatasi masalah tersebut dengan mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan strategi PAIKEM reading aloud sebagai upaya meningkatkan kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik kelas 1 MI Gubug Cepogo Boyolali.

B. Hasil Penelitian 1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu menghafal huruf hijaiyah dari alif sampai shad. Kemudian, peneliti juga menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian, dan lembar penilaian. Disamping itu, peneliti juga menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan penuh suasana kehangatan. Guru memberikan lembar huruf hijaiyah kepada peserta didik. Kemudian guru menjelaskan huruf-huruf hijaiyah tersebut pada peserta didik secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci tentang huruf-huruf hijaiyah yang akan dihafal peserta didik.

Guru membagi huruf-huruf hijaiyah itu menjadi beberapa bagian. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk membaca keras bagian-bagian yang berbeda. Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa tempat untuk menekankan poin-poin

tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-contoh baik pelafalannya maupun penulisannya.

Guru melanjutkan dengan menguji hafalan huruf hijaiyah peserta didik secara acak. Peserta didik diminta untuk maju ke depan kelas dan menghafalkan huruf hijaiyah dari alif sampai shad. Hasil hafalan huruf hijaiyah peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah Siklus I

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 80

2 Nilai terendah 55

3 Rata-rata 68

4 Kriteria Baik

Keterangan :

< 39 = Sangat Kurang 40 - 55 = Kurang

56 - 65 = Cukup 66 - 79 = Baik

80 - 100 = Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata menghafal huruf hijaiyah peserta didik mengalami peningkatan jika dibandingkan tahap pra siklus, yaitu dari 58 (kriteria kurang) pada pra siklus meningkat menjadi 68 (kriteria baik) pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik pada siklus I mengalami peningkatan.

c. Observasi

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah pengamatan atau observasi. Untuk mengetahui bagaimana aktifitas belajar peserta didik, maka peneliti melakukan observasi terhadap aktifitas peserta didik saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

Hasil observasi terhadap aktifitas peserta didik tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5

Hasil Obsevasi Aktifitas Peserta Didik Siklus I

No Aspek yang Diamati Nilai

rata-rata 1 Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan

senang

2,7 2 Peserta didik serius dalam menghafal huruf

hijaiyah

2,8 3 Peserta didik memperhatikan penjelasan dari

guru

3,0 4 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru

dengan baik

2,6 5 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 2,4

Jumlah skor 13,5

Prosentase 67,50

Kriteria Baik

Keterangan Prosentase Aktifitas : 0% - 39% = Sangat Kurang pembelajaran juga mengalami peningkatan. Nilai rata-rata aktifitas peserta didik secara klasikal adalah 67,50% dengan kriteria baik.

Dengan kata lain peserta didik sudah mulai aktif dalam pembelajaran.

Sedangkan hasil observasi terhadap aktifitas guru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6

Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

No Aspek yang Dinilai Nilai

1. Kemampuan guru dalam mengorganisir kelas 3 2. Kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran 3

3. Kemampuan guru dalam menciptakan

komunikasi dua arah 2

4. Kemampuan guru dalam membimbing peserta

didik menghafal huruf hijaiyah 2

5. Kemampuan guru memotivasi peserta didik

dalam menghafal huruf hijaiyah 3

Jumlah 13

Rata-rata 2.6 = 3

Kriteria Baik

Kriteria Penilaian 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik

Berdasarkan data aktifitas guru dalam pembelajaran di atas dapat diketahui bahwa aktifitas guru juga mengalami peningkatan.

Rata-rata nilai aktifitas guru adalah 3 dengan kategori baik. Hasil ini menunjukkan bahwa guru sudah kemampuan mengelola pembelajaran, meskipun masih perlu ditingkatkan lagi.

d. Refleksi

Dari data yang didapat pada pelaksanaan tindakan siklus I, terlihat adanya peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah.

Jika dibandingkan pada tahap pra siklus rata-rata kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik adalah 58 dan meningkat menjadi 68 pada siklus I. Sedangkan secara individu para tahap pra siklus peserta didik yang mendapatkan nilai di atas 65 hanya 2 anak, dan pada siklus I peserta didik yang mendapatkan nilai di atas 65 ada

7 anak. Meskipun ada peningkatan, namun kemampuan menghafal

7 anak. Meskipun ada peningkatan, namun kemampuan menghafal

Dokumen terkait