• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.3. Desain Penelitian

Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Brog dan Gall yang diadaptasi dari Sugiyono (2008). Model penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.1.

3.3.1. Potensi dan Masalah

Media science comic berbasis PBL dapat membantu siswa dalam belajar secara mandiri dengan cara yang menyenangkan dan mudah. Komik memudahkan siswa menangkap pesan pembelajaran IPA karena disampaikan dengan bahasa yang lebih sederhana dan ditunjang dengan gambar yang menarik. Selain itu, siswa SMP cenderung tertarik dengan media lucu seperti kartun, sebagaimana disajikan dalam buku komik. Pemanfaatan media yang menarik bagi siswa diharapkan dapat membantu kesulitan belajar siswa serta mempermudah siswa memahami pelajaran IPA dalam tema bunyi dan pendengaran. Selain itu, media science comic yang dikembangkan disajikan berbasis masalah atau PBL untuk melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan berbagai permasalahan bunyi dan pendengaran yang sering ditemui dalam kehidupan siswa.

Gambar 3.1 Desain Penelitian dan Pengembangan Science Comic Berbasis PBL Revisi produk science comic berbasis PBL Uji coba skala

kecil science comic berbasis PBL Potensi dan masalah Pengumpulan data Validasi produk science comic berbasis PBL Desain produk science

comic berbasis PBL Revisi produk science comic berbasis PBL Revisi produk science comic berbasis PBL

Uji coba besar produk science comic berbasis PBL Produk final science comic berbasis PBL Uji pemakaian produk science comic

22

3.3.2. Pengumpulan Data

Pengembangan science comic berbasis PBL perlu didukung data-data untuk mendukung pelaksanaan penelitian. Data observasi awal berupa hasil penyebaran angket untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran IPA dan kesulitan dalam pembelajaran. Selain itu, data hasil belajar siswa kelas VIII yang berupa nilai ulangan tengah semester, digunakan untuk menganalisis homogenitas dan normalitas subjek penelitian. Kemudian, untuk mendukung pelaksanaan penelitian dibutuhkan lembar instrumen penilaian pakar, instrumen tanggapan guru, instrumen tanggapan siswa, dan perangkat pembelajaran.

3.3.3. Desain Science Comic Berbasis PBL

Pembuatan science comic berbasis PBL melalui beberapa tahapan berikut: 1. Menyusun naskah cerita komik tentang bunyi dan pendengaran. Topik yang

disajikan dalam cerita komik, disesuaikan dengan KI dan KD dalam kurikulum 2013.

2. Merumuskan bagian komik yang terdiri atas (1) bagian halaman judul, yaitu sampul, petunjuk penggunaan, KI dan KD, tujuan pembelajaran, daftar isi, peta konsep, serta penyajian model keterpaduan. (2) Bagian isi, bagian isi terdiri atas 5 cerita yang didalamnya membahas tema bunyi dan pendengaran yang disesuaikan dengan KI, KD dan tujuan pembelajaran. Evaluasi disajikan dalam bagian isi sebagai media latihan siswa dalam memecahkan persoalan bunyi dan pendengaran. (3) Bagian halaman sampul belakang, bagian akhir meliputi informasi identitas penulis dan sampul belakang.

3. Membuat rancangan gambar dalam buku sketch. Pembuatan rancangan gambar disesuaikan berdasarkan naskah cerita yang telah dibuat. Setelah dinilai sesuai, rancangan gambar tersebut diperjelas dengan menggunakan pen drawing sehingga dapat mempermudah proses pembuatan komik dalam tahap selanjutnya.

4. Scan gambar dan pewarnaan secara digital. Rancangan gambar komik selanjutnya discan dan kemudian diberi pewarnaan secara digital dengan menggunakan aplikasi coreldraw X5. Pengeditan dan pewarnaan secara

digital akan memudahkan pengeditan jika terdapat revisi pada media science comic.

5. Pencetakan media science comic berbasis PBL. Media science comic dicetak dengan ukuran kertas A5. Cetakan media science comic berwarna pada setiap halaman untuk meningkatkan daya tarik science comic sebagai media pembelajaran.

3.3.4. Validasi Media Science Comic Berbasis PBL

Sebelum diujicobakan kepada siswa, media science comic berbasis PBL dievaluasi dan divalidasi oleh pakar terlebih dahulu. Pakar terdiri atas pakar materi, pakar bahasa, dan pakar media. Setiap aspek penilaian tersebut dinilai oleh 3 pakar. Penilaian terdiri atas penilaian tahap I dan penilaian tahap II.

3.3.5. Revisi Desain Media Science Comic Berbasis PBL

Hasil penilaian pakar terhadap media science comic berbasis PBL yaitu dinyatakan layak sebagai media pembelajaran. Para pakar juga memberi masukan untuk perbaikan penyajian science comic berbasis PBL yang dikembangkan. Beberapa masukan tersebut meliputi redaksional kata dalam dialog, perbaikan dialog yang kurang koheren, perbaikan penyajian konsep materi dan penambahan sumber pustaka yang digunakan.

3.3.6. Uji Coba Skala Kecil Media Science Comic Berbasis PBL

Setelah dinilai oleh pakar dan dinyatakan layak sebagai media pembelajaran, science comic berbasis PBL diujicobakan dalam skala kecil. Uji coba skala kecil dilaksanakan dengan partisipasi 10 siswa kelas VIII F SMP N 1 Welahan. Siswa diberi waktu untuk mempelajari bunyi dan pendengaran melalui media science comic berbasis PBL. Kemudian, siswa diberikan angket penilaian keterbacaan dan tampilan dari science comic berbasis PBL.

3.3.7. Revisi Media Science Comic Berbasis PBL

Hasil dari uji coba skala kecil dianalisis, kemudian saran dan komentar dari siswa dalam uji coba skala kecil digunakan untuk memperbaiki media science comic berbasis PBL dalam hal keterbacaan maupun tampilan media.

24

3.3.8. Uji Coba Skala Besar Media Science Comic Berbasis PBL

Uji coba skala besar dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa dalam skala besar terhadap penggunaan science comic berbasis PBL sebagai media pembelajaran pada tema bunyi dan pendengaran. Uji coba skala besar dilaksanakan pada kelas VIIIG. Kelas VIIIG terdiri atas 35 siswa. Setelah melaksanakan proses pembelajaran bunyi dan pendengaran dengan menggunakan media science comic berbasis PBL, siswa memberikan tanggapan mengenai penggunaan science comic berbasis PBL pada angket tanggapan siswa.

3.3.9. Revisi Media Science Comic Berbasis PBL

Hasil dari uji coba skala besar dianalisis, saran dan komentar dari siswa dalam uji coba skala besar digunakan untuk memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran maupun media science comic berbasis PBL.

3.3.10.Uji Pemakaian

Setelah direvisi, science comic berbasis PBL diujikan pada sampel yang lebih besar kuantitasnya sehingga mewakili keadaan sebenarnya. Uji coba pemakaian dilaksanakan pada kelas VIIIF SMP N 1 Welahan. Tujuan dari uji coba pemakaian yaitu untuk mengukur keefektifan science comic berbasis PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa pada tema bunyi dan pendengaran. Pengujian science comic berbasis PBL dilakukan dengan menggunakan Model eksperimen before after. Sugiyono (2008) menjelaskan bahwa eksperimen ini membandingkan keadaan sebelum dan sesudah pemakaian produk. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil observasi O1 dan O2.

O1 X O2

O1: nilai sebelum penggunaan produk science comic berbasis PBL

O2: nilai setelah penggunaan produk science comic berbasis PBl

X : treatment (penggunaaan science comic berbasisPBL)

3.3.11.Produk Akhir Science Comic Berbasis PBL

Setelah melalui tahap uji pemakaian, didapatkan media science comic berbasis PBL yang diketahui keefektifannya terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

3.4. Metode Pengambilan Data