• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

D. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar.

Minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap usaha wirausaha yang ditunjukkan dengan adanya perhatian dan keinginan terlibat dalam usaha wirausaha. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat berwiraswasta. Faktor-faktor tersebut adalah faktor dalam diri individu (faktor intern), misalnya bakat, kemampuan dan kepribadian dan faktor yang berasal dari luar diri individu (faktor eksternal), yaitu sarana atau fasilitas yang tersedia, faktor keluarga, dan latar belakang pendidikan seseorang. Tumbuhnya minat mahasiswa berwirausaha salah satunya didukung oleh tingkat pendidikan orang tua. Tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh orang tua di lembaga pendidikan formal. Menurut Octavia Dian (2009:18), kemampuan orang tua dalam menyelesaikan pendidikan formal yang tinggi menjadi pemicu semangat anak untuk mencapai hal yang serupa. Hal ini dikarenakan pendidikan yang tinggi membuat orang tua semakin menyadari akan arti pentingnya pendidikan, sehingga akan selalu menyadarkan dan mendorong anak untuk rajin belajar agar menjadi orang yang berpengetahuan. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih aktif dalam mendorong perkembangan anak dalam belajar. Pengetahuan yang luas memungkinkan orang tua untuk membantu anak dalam mengembangkan minat berwirausaha. Sebaliknya pada mahasiswa dimana pendidikan orang tuanya rendah

mengakibatkan mahasiswa kurang termotivasi karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang peluang berwirausaha. Sehingga menjadi kendala bagi mahasiswa untuk mengambil peluang usaha dibidang pendidikan ini.

2. Pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar.

Minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap usaha wirausaha yang ditunjukkan dengan adanya perhatian dan keinginan terlibat dalam usaha wirausaha. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha adalah tingkat pendapatan orang tua. Semua orang tua akan berusaha sebaik mungkin agar semua kebutuhan anaknya terpenuhi. Tinggi atau rendahnya pendapatan orang tua mahasiswa diduga kuat berhubungan dengan minat mahasiswa berwirausaha. Orang tua yang dapat memberikan sarana dan prasarana yang memadai diduga kuat akan memperlancar aktivitas anak untuk berwirausaha. Pendapatan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi (Gilarso, 1991:63). Tingkat pendapatan orang tua adalah keseluruhan penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan lain-lain yang diterima setiap bulan yang berupa uang. Dipilihnya tingkat pendapatan orang tua karena tingkat pendapatan orang tua merupakan dukungan yang kedua untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai diperkirakan akan memperlancar aktivitas berwirausaha bimbingan belajar yang akan didirikan. Mahasiswa dapat mengembangkan keahliannya berwirausaha

karena dengan mudah akan mendapatkan sarana dan prasana dari orang tua untuk mendirikan usaha tersebut. Sedangkan bagi orang tua mahasiswa dengan tingkat pendapatan rendah, kendala dengan keterbatasan orang tua dalam menyediakan sarana dan prasarana dapat menghambat perkembangan minat berwirausaha mendirikan bimbingan belajar.

3. Pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar.

Minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap usaha wirausaha yang ditunjukkan dengan adannya perhatian dan keinginan terlibat dalam usaha wirausaha. Jenis pekerjaan orang tua merupakan suatu bentuk dari kegiatan yang dilakukan orang tua untuk memperoleh penghasilan berupa uang. Menurut Hotma Uli Sipayung (2008:22), orang tua memiliki peranan yang sangat penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka seperti pendidikan, kesehatan, sandang dan juga pangan. Untuk melakukan semua itu, orang tua harus bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan antara orang tua satu dengan orang tua lain berbeda. Orang yang pekerjaannya sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka untuk dapat hidup mandiri tidak bergantung pada orang lain. Jenis pekerjaan orang tua sangat berpengaruh dalam menimbulkan minat anak-anak mereka untuk berwirausaha. Jika jenis pekerjaan orang tuanya sebagai seorang wirausaha sukses, maka tidak menutup kemungkinan anak akan ikut terlibat

dalam usaha tersebut, bahkan dimungkinkan akan menimbulkan minat yang tinggi pada diri anak tersebut untuk mengikuti jejak orang tuanya sebagai wirausahawan. Akan tetapi jika jenis pekerjaan orang tuanya bukan sebagai wirausahawan, keinginan untuk berwirausaha akan kecil. Hal ini akan menjadi salah satu penghambat minat berwirausaha bagi anaknya. Menurut winkel (1983:30-31), minat akan muncul jika seseorang mula-mula memiliki perasaan senang kemudian bersikap positif, karena merasa senang dan tertarik terhadap hal tersebut maka dia akan berkecimpung dalam bidang tersebut.

4. Pengaruh konsep diri mahasiswa terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar.

Minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap usaha wirausaha yang ditunjukkan dengan adannya perhatian dan keinginan terlibat dalam usaha wirausaha. Konsep diri mahasiswa adalah pandangan mahasiswa terhadap dirinya sendiri manyangkut apa yang ia ketahui dan ia rasakan tentang perilakunya. Konsep diri adalah modal awal untuk dapat mengenali lingkungan, mengindera peluang bisnis dan menggerakan sumber daya, guna meraih peluang tersebut, dalam batas resiko yang tertanggungkan, dan untuk menikmati nilai tambah. Mahasiswa yang mempunyai konsep diri yang tinggi (positif), maka dengan mudah dan cepat mengenali lingkungan dan dapat melihat peluang bisnis yang ada. Sebaliknya bagi mahasiswa yang mempunyai konsep diri yang rendah (negatif), maka akan menghambat mereka melihat peluang bisnis karena beberapa faktor misalnnya kurang percaya diri, menilai dirinya dengan rendah, bahkan

dapat meremehkan dan menolak dirinya. Menurut Hurlock (1978:238), konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan ‘good self esteem’,good self confidence’, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik. Seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu. Sebaliknya konsep diri yang negatif menurut Hurlock (1978:238) akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup. Jadi konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh. Konsep diri penting dalam mengarahkan interaksi seseorang dengan lingkungannya mempengaruhi pembentukan konsep diri orang tersebut.

Dokumen terkait