• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

Dalam dokumen YOHANNES TONDANG /AKUNTANSI (Halaman 68-73)

3.1 Kerangka Konsep

Adapun gambar kerangka konsep terdapat dalam Gambar 3.1 berikut : Independent Variable

Dependent Variable

Variabel Kontrol

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini melihat pengaruh proporsi dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, leverage, serta profitabilitas terhadap manajemen laba dengan kualitas auditor sebagai variabel kontrol. Manajemen laba sering didefinisikan sebagai tindakan campur tangan

Proporsi Dewan Komisaris Independen ( )

Komite Audit ( )

Kepemilikan Institusional ( )

Leverage ( ) Ukuran Perusahaan ( )

Kualitas Audit ( 7)

Manajemen Laba (Y)

Profitabilitas ( )

manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Pihak manajemen melakukan campur tangan dikarena adanya kompensasi yang besar diberikan oleh prinsipel terhadap agen apabila perusahaan memperoleh laba dan mensejahterakan pemilik perusahaan dan pemegang saham. Banyak faktor yang mempengaruhi manajemen dalam melakukan manajemen laba, dalam penelitian ini aspek proporsi dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, leverage, serta profitabilitas dengan kualitas auditor sebagai variabel kontrol dianggap mempengaruhi manajemen laba.

Variabel pertama yang mempengaruhi manajemen laba adalah proporsi dewan komisaris independen. Dewan komisaris merupakan organ perusahaan yang memiliki tanggung jawab dan kewenangan penuh atas pengurusan perusahaan. Fungsi dewan komisaris termasuk di dalamnya komisaris independen yaitu melakukan pengawasan terhadap direksi dalam pencapaian tujuan perusahaan dan memberhentikan direksi untuk sementara bila diperlukan. Dengan adanya dewan komisaris ini dimungkinkan pengelolaan perusahaan akan selalu diawasi dengan adanya pengawasan oleh dewan komisaris independen, sehingga kepentingan manajemen yang ingin melakukan manajemen laba menjadi terhambat. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya dewan komisaris independen perusahaan tidak melakukan manajemen laba.

Variabel kedua yang mempengaruhi manajemen laba adalah komite audit. Komite audit didefinisikan sebagai komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Dengan

adanya komite audit diharapkan manajer dapat bekerja dengan baik dan tidak merugikan pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan adanya komite audit, manajer perusahaan diharapkan untuk tidak melakukan manajemen laba yang dapat merugikan pemilik dan pemegang saham, dikarenakan fungsi dari komite audit tersebut adalah sebagai pengawas atas kinerja karyawan.

Variabel ketiga yang mempengaruhi manajemen laba dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional didefinisikan sebagai jumlah saham yang dimiliki oleh lembaga atau perusahaan lain di dalam perusahaan tersebut. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat aktualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen. Sehingga adanya kepemilikan saham institusional di dalam suatu perusahaan menyebabkan adanya manajemen laba.

Variabel keempat yang mempengaruhi manajemen laba dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat, hal ini memungkinkan perusahaan yang lebih besar berkesempatan lebih kecil dalam melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil. Untuk menghitung ukuran perusahaan menggunakan logaritma natural dari total asset.

Variabel kelima yang mempengaruhi manajemen laba dalam penelitian ini adalah leverage. Rasio leverage menunjukan seberapa besar asset di danai dengan hutang. Leverage merupakan rasio keuagan yang menunjukkan perbandingan

dana yang dimiliki oleh perusahaan untuk biaya operasionalnya dengan dana yang didapat dari pihak luar. Variabel ini diukur dengan menggunakan variable observasi Debt To Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas dalam pendanaan perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menggunakan hutang dan modal untuk mengukur besarnya rasio. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder's equity yang dimiliki perusahaan.

Variabel keenam yang mempengaruhi manajemen laba dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Rasio profitabilitas yang terdapat dalam penelitian ini yaitu rasio Net Profit Margin (NPM). Rasio ini dianggap dapat mempengaruhi manajemen laba dikarenakan semakin tinggi nilai NPM maka semakin tinggi pula potensi manajer melakukan manajemen laba. Pemilik dengan kepentingan untuk meningkatkan nilai perusahaan berusaha menawarkan target bonus terhadap para manajer. Hal ini ditujukan agar manajer terpacu untuk mengahasilkan laba sesuai dengan target perusahaan. Karena semakin tinggi nilai laba yang dihasilkan manajer maka akan semakin tinggi juga nilai perusahaan yang dimiliki oleh pemilik. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.

Variabel kontrol yang mempengaruhi manajemen laba adalah kualitas audit. Kualitas audit didefinisikan sebagai laporan keuangan perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mempunyai kualitas baik yaitu yang mempunyai afiliasi dengan kantor akuntan publik the big four. Hal ini di karena apabila perusahaan ini diaudit oleh kantor akuntan publik the big four maka

perusahaan tersebut akan diawasi secara ketat terhadap pelaporan informasi laba yang menyesatkan. Sehingga dengan adanya perusahaan yang diaudit oleh KAP the big four dimungkinkan tidak melakukan manajemen laba.

3.2 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, tinjauan teoritis dan kerangka konsep di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga terdapat pengaruh positif proporsi dewan komisaris independen berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba.

2. Diduga terdapat pengaruh positif komite audit berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba.

3. Diduga terdapat pengaruh positif kepemilikan institusional berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba.

4. Diduga terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba.

5. Diduga terdapat pengaruh positif leverage berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba.

6. Diduga terdapat pengaruh positif profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba.

7. 7 Diduga terdapat pengaruh positif proporsi dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba.

BAB IV

Dalam dokumen YOHANNES TONDANG /AKUNTANSI (Halaman 68-73)

Dokumen terkait