• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP…

3.2. Kerangka Konsep

Gambar 3.Kerangka Konsep.

Penderita Kanker Ovarium Pada Usia

Muda

Stadium Kanker Keluhan

Jenis Histopatologi

Jenis Pembedahan

Jumlah Siklus Kemoterapi

Penatalaksanaan

22

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Jenis rancanganpenelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana peneliti akan melakukan eksplorasi fenomena kedokteran tanpa berupaya untuk mencari hubungan antar variable pada fenomena tersebut, dengan menggunakan desain retrospektif yaitu mengevaluasi peristiwa yang sudah berlangsung.36

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Penelitian lokasi ini di dasari dengan pertimbangan tersedianya data penderita kanker ovarium usia muda yang dibutuhkan dalam penelitian dan rumah sakit tersebut juga merupakan rumah sakit rujukan di Sumatera Utara.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah kapan penelitian tersebut akan dilakukan.36 Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2016. Pemilihan waktu penelitian dengan mempertimbangkan waktu,dana dan sumber daya.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria penelitian yang dibatasi oleh tempat dan waktu.36Populasi untuk penelitian ini adalah data seluruh penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2015.

4.3.2. Sampel

Menurut Sastroasmoro, sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan sebagai subjek penelitian.35 Pengambilan sampel untuk penelitian ini

23

adalah seluruh subjek populasi pelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Berdasarkan data yang diperoleh, penderita kanker ovarium usia muda tahun 2011 – 2015 dengan kriteria sampel :

1. Kriteria Inklusi

a. Data rekam medis penderita kanker ovarium di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2015.

b. Kriteria usia muda yang sesuai dengan DEPKES RI (2009) yaitu yang berusia ≤ 25 tahun.12,13,14

c. Data rekam medis penderita kanker ovarium yang berisi data : usia, status perkawinan, keluhan, stadium kanker, jenis histopatologi, penatalaksanaan, jenis pembedahan dan jumlah siklus kemoterapi.

2. Kriteria Ekslusi

a. Data rekam medis yang tidak lengkap.

b. Tidak memenuhi kriteria inklusi.

4.3.3. Besar Sampel Penelitian

Besar sampel ditentukan dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling yaitu pengambilan sampel secara menyeluruh dan dapat dilaksanakan jika tersedia daftar subjek yang dibutuhkan.36

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti mendatangi RSUP Haji Adam Malik Medan dan data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medik penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2015.

4.5. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk menilai persentase penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan, keluhan, stadium kanker,jenis histopatologi, penatalaksanaan, jenis pembedahan, jumlah siklus kemoterapi dan melakukan pembahasan sesuai dengan pustaka yang ada. Data

24

yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk table distribusi dan diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015.

4.6. Definisi Operasional No Variabel Defenisi

Operasional

25

26

27

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang beralamat di Jl. Bunga Lau No.17, Medan Tuntungan. Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VII/1990 dan berdasarkan SK Menkes No.

502/Menkes/SK/IX/1991 RSUP Haji Adam Malik ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan. Penelitian ini dilakukan di dalam ruang rekam medik RSUP Haji Adam Medan.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Penelitian

Penelitian ini dilakukan sendiri oleh peneliti dengan melihat data rekam medik di RSUP Haji Adam Medan yang dimulai pada bulan Juli sampai Oktober 2016. Ditemukan 31 buah rekam medik pasien kanker ovarium pada usia muda yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan ke dalam sampel penelitian.

Karakteristik tersebut meliputi status perkawinan, keluhan, stadium kanker, jenis histopatologi, penatalaksanaan, jenis pembedahan, dan jumlah siklus kemoterapi.

28

5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel Penelitian

Berikut akan dipaparkan data distribusi dari setiap karakteristik sampel penelitian yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Status Perkawinan.

No Status Pekawinan Frekuensi (orang) Persentase ( % )

1. Menikah 5 16.1

2. Belum Menikah 26 83.9

Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 3. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan status perkawinan tertinggi belum menikah yaitu sebanyak 26 orang (83.9%), sedangkan frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda yang sudah menikah ada sekitar 5 orang (16.1%).

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Keluhan

No Keluhan Frekuesi (keluhan) Persentase (%)

1 Sakit dibagian abdomen 24 49.0

2 Perdarahan pervaginam 1 2.0

3 Perut membesar 20 40.8

4 Sulit BAB/BAK 4 8.2

Jumlah 49 100

Berdasarkan Tabel 4. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan keluhan yang didapatkan dari 31 orang, ditemukan 49 keluhan dan tertinggi adalah keluhan sakit dibagian abdomen sebanyak 24 keluhan (49.0%), serta diikuti dengan keluhan perut membesar sebanyak 20 keluhan (40.8%), keluhan sulit BAB/BAK sebanyak 4 keluhan (8.2%) dan keluhan perdarahan pervaginam sebanyak 1 keluhan (2.0%).

29

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Stadium Kanker.

No Stadium Kanker Frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Stadium Ia 0 0

2. Stadium Ib 0 0

3. Stadium Ic 6 19.4

4. Stadium IIa 2 6.5

5. Stadium IIb 4 12.9

6. Stadium IIIa 5 16.1

7. Stadium IIIb 1 3.2

8. Stadium IIIc 8 25.8

9. Stadium IVa 2 6.5

10. Stadium IVb 3 9.7

Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 5. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan stadium kanker terbanyak ditemukan adalah pada stadium IIIc sebanyak 8 orang (25.8%), serta diikuti dengan stadium Ic sebanyak 6 orang (19.4%), stadium IIIa sebanyak 5 orang (16.1%), stadium IIb sebanyak 4 orang (12.9%), stadium IVb sebanyak 3 orang (9.7%), stadium IIa dan stadium IVa yang masing-masing sebanyak 2 orang (6.5%), dan IIIb yang masing-masing sebanyak 1 orang (3.2%).

30

Tabel 6.Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jenis Histopatologi.

No Jenis Histopatologi Frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Tumor Epitel Permukaan 9 29.0

2. Tumor Sel Germinal 21 67.7

3. Tumor Sex-cord Stromal 1 3.2

Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 6. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis histopatologi tertinggi adalah tumor sel germinal sebanyak 21 orang (67.7%), serta diikuti jenis histopatologi tumor epitel permukaan sebanyak 9 orang (29.0%) dan tumor sex-cord stromal sebanyak 1 orang (3.2%).

Tabel 7.Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Penatalaksanaan.

No Penatalaksanaan Frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Operasi 12 38.7

2. Kombinasi* 19 61,3

3. Radioterapi 0 0

Jumlah 31 100

*Penatalaksanaan dengan tindakan operasi dan kemoterapi

Berdasarkan Tabel 7. diatas dapat dilihat bahwa distribusi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan penatalaksanaan tertinggi adalah penatalaksanaan dengan tindakan kombinasi antara tindakan operasi dan kemoterapi sebanyak 19 orang (61.3%), dan diikuti dengan penatalaksanaan hanya dengan tindakan operasi ada sebanyak 12 orang (38.7%).

31

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jenis Pembedahan.

No Jenis Pembedahan Frekuensi (orang) Persentase (%) 1. Unilateral

Salpingo-oophorectomy 17 54.8

2.

Bilateral Salpingo-oophorectomy + hysterectomy

3 9.7

3. Tidak diketahui jenis

pembedahan* 11 35.5

Jumlah 31 100

*post operasi dari luar

Berdasarkan Tabel 8. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis pembedahan tertinggi adalah jenis pembedahan unilateral salpingo-oophorectomy sebanyak 17 orang (54.8%), serta diikuti dengan tindakan pembedahan dengan cara bilateral salpingo-oophorectomy+hysterectomy sebanyak 3 orang (9.7%) dan penderita kanker ovarium pada usia muda yang tidak diketahui tindakan pembedahannya ada sebanyak 11 orang (35.5%) .

32

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jumlah Siklus Kemoterapi.

No Jumlah Siklus Kemoterapi Frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Siklus I 5 16.1

2. Siklus II 0 0

3. Siklus III 3 9.7

4. Siklus IV 4 12.9

5. Siklus V 1 3.2

6. Siklus VI 6 19.4

7. Tidak menjalani

kemoterapi 12 38.7

Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 9. diatas dapat dilihat bahwa distribusi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jumlah siklus kemoterapi terbanyak adalah yang tidak menjalani kemoterapi sebanyak 12 orang (38.7%), sedangkan penderita kanker ovarium pada usia muda yang menjalankan siklus kemoterapi terbanyak adalah pada siklus VI yaitu sebanyak 6 orang (19.4), serta diikuti dengan yang hanya selesai menjalankan kemoterapi siklus I ada sebanyak 5 orang (16.1%), kemoterapi siklus IV ada sebanyak 4 orang (12.9%), kemoterapi siklus III ada sebanyak 3 orang (9.7%), dan kemoterapi siklus V ada sebanyak 1 orang (3.2%).

33

5.2. Pembahasan

5.2.1. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Status Perkawinan

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat Tabel 3. distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan status perkawinan tertinggi belum menikah yaitu sebanyak 27 orang (87.1%). Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Zulfi W, yang dalam penelitiannya dapat hasil status perkawinan pada penderita kanker ovarium yang tertinggi adalah status sudah menikah yaitu sebanyak 117 orang (80.1%).11

Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah penderita kanker ovarium pada usia muda yang dimana usia muda masuk dalam kategori masa remaja akhir.14Hasil penelitian ini menjelaskan sesuainya dengan teori hipotesis incessant ovulationyang menyatakan bahwa pada saat terjadi ovulasi,terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium. Untuk penyembuhan luka yang sempurna diperlukan waktu.Apabila proses ovulasi dan kerusakan epitel ini terjadi berkali-kali terutama jika sebelum penyembuhan sempurna tercapai, atau dengan kata lain masa istirahat sel tidak adekuat, maka proses perbaikan tersebut akan mengalami gangguan sehingga dapat terjadi transformasi menjadi sel-sel neoplastik.4,6

5.2.2. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Keluhan

Pada Tabel 4. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan keluhan didapat adalah 49 keluhan yang berasal dari 31 orang dan yang tertinggi adalah keluhan dengan sakit dibagian abdomen sebanyak 24 keluhan (49.0%) dan ikuti dengan keluhan perut membesar sebanyak 20 keluhan (40.8%). Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Zulfi W dimana ditemukan frekuensi terbanyak keluhan utama penderita kanker ovarium adalah perut membesar.11

Tetapi penelitian ini relevan dengan penelitian Sean MD dimana ditemukan frekuensi tertinggi keluhan untuk penderita kanker ovarium sebanyak

34

51% dengan keluhan sakit dibagian abdomen.37 Hal ini juga yang menjadi alasan penderita kanker ovarium akan datang ke rumah sakit setelah merasakan sakit dibagian abdomennya untuk mengeluhkan sakit yang dideritanya, padahal perut membesar merupakan gejala awal yang dapat dilihat oleh pasien sendiri.11,37

5.2.3. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Stadium Kanker

Pada Tabel 5. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan stadium kanker terbanyak ditemukan adalah pada stadium IIIc sebanyak 8 orang (25.8%). Keadaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar kanker ovarium terdiagnosa pada stadium lanjut, hal ini disebabkan karena pada stadium awal kanker ovarium tidak menunjukkan gejala yang spesifik dan biasanya ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin dan hal ini disebabkan juga karena belum adanya metode skrining yang efektif untuk kanker ovarium.6,11Umumnya lebih dari 60% penderita di diagnosa setelah berada pada stadium lanjut dan 70% kasus ditemukan setelah tumor menyebar jauh diluar ovarium.6

Hal ini relevan dengan penelitian Zulfi W dimana porposi tertinggi penderita kanker ovarium terdapat pada stadium III (50,7%).11

5.2.4. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jenis Histopatologi

Pada Tabel 6. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis histopatologi tertinggi adalah tumor sel germinal sebanyak 21 orang (67.7%) dan jenis yang terbanyak dijumpai dari tumor sel germinal pada penelitian ini adalah jenis dysgerminoma.

Hal ini sesuai dengan teori dalam Atlas of Genetics and Cytogenetics in Oncology and Haematology yang menyatakan bahwa tumor sel germinal ovarium adalah jenis neoplasma yang sering terjadi pada wanita muda dan kurang dari 5%

dari seluruh kanker ovarium dari berbagai usia berasal dari tumor germinal sel.

35

Jenis tumor sel germinal yang sering dijumpai adalah dysgerminoma (35%-50%).38

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Sahaban AM yang menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa tumor germinal sel pada ovarium merupakan tumor heterogen yang berasal dari sel germinal primitive dari goned embrio yang jarng muncul dan sekitar 2,6% dari seluruh keganasan ovarium dan merupakan bagian dari tipe manifestasi pada saat remaja.39 Pada usia sekitar 20 tahun ini tumor ganas sel germinal ditemukan pada 2/3 kasus. Pada usia decade ketiga, tumor ini masih dapat ditemukan, tetapi pada usia diatas tiga puluhan tumor ini sudah sangat jarang.6,10

5.2.5. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Penatalaksanaan

Pada Tabel 7. dapat dilihat bahwa distribusi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan penatalaksanaan tertinggi adalah penatalaksanaan kombinasi dengan tindakan operasi bersamaan dengan kemoterapi sebanyak 19 orang (61.3%), serta diikuti dengan penatalaksanaan hanya dengan operasi ada sebanyak 12 orang (38.7%). Pemberian kemoterapi biasanya diberikan setalah tindakan operasi, yang tujuan dari kemoterapi adalah untuk membunuh sel kanker yang berkeliaran didalam darah.40 Tindakan kemoterapi lebih efektif dilakukan pada penderita kanker ovarium dengan stadium II, stadium III dan stadium IV karena pada stadium ini kanker sudah bermetastase.27

5.2.6. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jenis Pembedahan

Pada Tabel 8. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis pembedahan tertinggi adalah jenis pembedahan unilateral salpingo-oophorectomy sebanyak 17 orang (54.8%) dan tindakan pembedahan dengan cara bilateral salpingo-oophorectomy pada penelitian ini ditemukan sebanyak 3 orang (9.7%).

36

Menurut Shaaban AM pembedahan yang dilakukan pada usia muda biasanya dengan tindakan pembedahan konservative (unilateral salpingo-oophorectomy) dengan tujuan untuk mempertahankan kesuburan.38 Tindakan pembedahan radikal (bilateral salpingo-oophorectomy+histerektomy) biasanya dilakuan bila kesuburan tidak diperhatikan dan sudah terdapat sel kanker pada kedua ovarium.38

Pada penderita kanker ovarium pada usia muda yang tidak diketahui tindakan pembedahannya pada penelitian ini ada sebanyak 11 orang (35.5%) dengan catatan tidakan pembedahan dilakukan diluar RSUP Haji Adam Malik Medan sehingga jenis tindakan pembedahannya tidak tercatat dalam rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan.

5.2.7. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jumah Siklus Kemoterapi

Pada Tabel 9. dapat dilihat bahwa distribusi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jumlah siklus kemoterapi terbanyak adalah yang tidak menjalani kemoterapi sebanyak 12 orang (38.7%), sedangkan penderita kanker ovarium pada usia muda yang menjalankan siklus kemoterapi lengkap adalah pada siklus VI yaitu sebanyak 6 orang (19.4%) dan yang tidak tuntas menjalankan kemoterapi seperti hanya menjalankan kemoterapi siklus I sebanyak 5 orang (16.1), siklus III sebanyak 3 orang (9.7), siklus IV sebanyak 4 orang (12.9) dan siklus V sebanyak 1 orang (3.2).

Menurut Shannon MG tindakan kemoterapi dilakukan sebagai terapi tambahan dengan tujuan untuk membunuh sel-sel kanker hingga yang terkecil dan tindakkan kemoterapi akan dilakukan bila memenuhi indikasi untuk dilakukannya kemoterapi. Dilakukannya kemoterapi hingga 6 siklus, karena bila menjalankan kemoterapi kurang dari 6 siklus kemungkinan akan muncul kembalinya sel kanker sebanyak 55-75%.40

37

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015 berdasarkan status perkawinan terbanyak adalah belum menikah sebanyak 26 orang (83.9%).

2. Penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015 berdasarkan keluhan terbanyak adalah dengan keluhan sakit dibagian abdomen sebanyak 24 keluhan (49.0%).

3. Penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015 berdasarkan stadium kanker terbanyak adalah stadium IIIc sebanyak 8 orang (25.8%).

4. Penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015 berdasarkan jenis histopatologi terbanyak adalah tumor sel germinal sebanyak 21 orang (67.7%).

5. Penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015 berdasarkan penatalaksanaan terbanyak adalah kombinasi dari operasi dan kemoterapi sebanyak 19 orang (61.3%).

6. Penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015 berdasarkan jenis pembedahan terbanyak adalah pembedahan dengan unilateral salpingo-oophorectomy sebanyak 17 orang (54.8%).

7. Penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015 berdasarkan jumlah siklus kemoterapi terbanyak adalah yang tidak menjalankan siklus kemoterapi sebanyak 12 orang (38.7%).

38

6.2. Saran

1. Melihat adanya penderita kanker ovarium yang berumur ≤ 25 tahun datang dengan di diagnosa stadium lanjut, maka tenaga kesehatan (klinisi) perlu meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada kaum wanita muda agar lebih memperhatikan tanda dan gejala yang dapat menyebabkan terjadinya kanker ovarium agar segera memeriksakan diri apabila timbul kelainan yang dialaminya.

2. Untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut dengan metode dan uji yang lebih kompleks seperti metode analitik sehingga bisa menjadi sumber pengetahuan dan pembelajaran yang lebih akurat.

39

DAFTAR PUSTAKA

1. Sihombing M, Sirait AM. Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium di RS Dr. Cipto Mangunkusumo. Jakarta: Majalah Kedokteran Indonesia.

2007 Oct 10. 57, 346-52.

2. Kamaladewi I, Latifah L. Cara Alami Deteksi Dini Dan Cegah 7 Kanker Pada Wanita. Jakarta: Pena Cinta; 2016. p. 1 - 35.

3. Jihong L. Tumor Ganas Ovarium. In: Desen,W. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi II. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008. p. 517-26.

4. Boy B. Kanker Ovarium. Aziz MF, Andrijono, Saifuddin AB. (editor). Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006. p. 468-90.

5. Setiati E. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita: kanker Rahim, Kanker Indung Telur, Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara. Edisi I. Jakarta:

Andi Publisher; 2009. p. 1-5.

6. Prawirohardjo S. Onkologi Ginekologi Edisi 4. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010. p. 468-99.

7. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Stop Kanker. Jakarta. Sarwono Prawirohardjo; 2007. p. 355-65.

10. Behtash N., Ghayouri Azar E., Fakhrejahani F. Symptoms of ovarian cancer in young patients 2 years before diagnosis, acase control study. European Journal of Cancer care 2008; 17: 483-7.

11. Zulfi W. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Yang di Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2012. Skripsi.

Universitas Sumatera Utara; 2014.

12. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Protection Sexsual Girl Health Reproductive. Jakarta. 2015. Available from:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin%20 reproduksi%20remaja-ed.pdf

Accesed 11 Mei 2016

13. Hurlock EB. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga; 2000.

40

14. Kategori Usia Menurut Depkes RI 2009. Available from:

https://www.scribd.com/doc/151484440/Kategori-Umur-Menurut-Depkes-RIAccesed 25 April 2016

15. Haffner LJ, Schust DJ. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta:

Erlangga; 2005. p. 28.

16. Netter, F.H., Atlas of Human Anatomy Edisi 5. Elsevier Saunders. 2013. p.

624.

17. Samsulhadi, Hendarto H. Induksi Ovulasi dan Stimulasi Ovarium, dalam:

Permadi W. (editor). Himpunan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Bandung: Sagung Seto;

2009. p. 49.

18. Gunawan J. Usia Menars dan Menopause Penderita Kanker Ovarium Tidak Berhubungan Dengan Ekspresi P53. Tesis. Universitas Udayana Denpasar;

2014.

19. Terry, Kathryn L. 2013. Genital Powder Use and Risk Of Ovarian Cancer: A Pooled Analysis Of 8,525 Cases and 9,859 Controls. Cancer Prev Res (Phila). 2013 Aug; 6(8): 811-21.

20. Saba L. Ovarian Neoplasm Imaging. Springer New York Heidelberg London;

2013. p. 16-28.

21. Puspita IH, Wijaya EW, Shabrina R. Meat, Fish, and Ovarian Cancer Risk : Result from 2 Australian Case-Control Studies, A Systematic Review, and Meta-Analysis. Jurnal. Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Soerdirman Purwokwerto; 2015.

22. Larry J, Copeland MD. Clinical Gynecologic Oncology Edisi 7. China:

Mosby; 2007. p. 314-15.

23. Manuaba IAC. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta: Trans Info Media; 2010. p. 523-24.

24. Green AE, Agustin AG, Samina A, et al. Ovarian Cancer. 2016. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/255771-overview

Accesed 19 April 2016.

25. Moyer VA. Screening for ovarian cancer: U.S. Preventive Services Task Force reaffirmation recommendation statement. Ann Intern Med. 2012 Dec 18. 157 (12): 900-4.

26. European Society for Medical Oncology. Ovarian cancer: a guide for patients - Information based on ESMO Clinical Practice Guidelines. 2014. Available

from:https://www.esmo.org/content/download/10097/201883/file/EN-Ovarian-Cancer-Guide-for-Patients.pdf Accesed 21 April 2016.

27. National Institute for Health and Care Excellence. Ovarian cancer: recognition and initial management. 2011 Apr 27. Available from:

41

29. Bush RS. Malignancies of The Ovary, Uterus and Cervix. Carcinom of the ovary : management. London: Edward Arnold; 1979. p. 55-7.

30. Colombo N, Parma G, et al. Role of conservative surgery in ovarian cancer:

The Eropean experience. Int J Gynecol Cancer 2005, 15 (suppl.3), 206-11.

31. Tsai HW, Ko CC, Yeh CC, et al. Unilateral salpingo-oophorectomy as fertility-sparing surgery for borderline ovarian tumors. J Chin Med Assoc. 2011 Jun;74(6):250-4.

32. Monthly Index of Medical Specialities (MIMS) Indonesia. Edition 118th. Jakarta: UBM Medica Asia Pte Ltd; 2011.

33. Chan JK, et al. Ovarian Cancer In Younger vs Older Women: A Population-Based Analysis. Br J Cancer. 2006 Nov 20; 95(10): 1314-20.

34. Kipps E, Tan DSP, Kaye SB. Meeting The Challenge of Ascites in Ovarian Cancer: New Avenues for Therapy and Research. Nat Rev Cancer. 2013 Apr;

13(4): 273–82.

35. Herrinton LJ, et al. Complications at the End of Life in Ovarian Cancer. J Pain Symptom Manage. 2007 Sep;34(3):237-43.

36. Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 4. Jakarta:

Sagung Seto; 2013. p. 105-8.

37. Sean MD, et al. Identification of Ovarian Cancer Symptoms in Health Insurance Claims Data. J Womens Health (Larchmt). 2010 Mar; 19(3): 381–

389.

38. Lisa L and Jones. Ovary: Germ cell tumors. Atlas of Genetics and Cytogenetics in Oncology and Haematology. 2003.

39. Shaaban AM. Ovarian malignant germ cell tumors: cellular classification and clinical and imaging features. Radiographics. 2014 May-Jun;34(3):777-801.

40. Shannon MG. Ovarian Cancer Treatment Protocol. Aug 22, 2016. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/2006723-overview

Accesed 23 November 2016

42

LAMPIRAN I

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi :

Nama : Stephanie Sihombing

Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 15 September 1995

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jalan Pasar VII No.134A, Padang Bulan, Medan

Telepon : 085362792816

Riwayat Pendidikan :

1. TK P.T.P.N III Kebun, Saranggiting

2. Sekolah Dasar Negeri 102057, Dolok Masihul

3. Sekolah Dasar Swasta Ostrom Methodist, Tebing Tinggi 4. Sekolah Menegah Pertama Negeri 1, Tebing Tinggi 5. Sekolah Menegah Atas Swasta Santo Thomas 1, Medan

3. Sekolah Dasar Swasta Ostrom Methodist, Tebing Tinggi 4. Sekolah Menegah Pertama Negeri 1, Tebing Tinggi 5. Sekolah Menegah Atas Swasta Santo Thomas 1, Medan

Dokumen terkait