• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER OVARIUM PADA USIA MUDA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER OVARIUM PADA USIA MUDA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER OVARIUM PADA USIA MUDA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT

HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 - 2015

Oleh:

STEPHANIE SIHOMBING 130100208

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

(2)

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER OVARIUM PADA USIA MUDA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT

HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 - 2015

SKRIPSI

“Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”

Oleh:

STEPHANIE SIHOMBING 130100208

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

(3)

i

(4)

ii

ABSTRAK

Latar Belakang: Kanker ovarium terjadi ketika sel ovarium mengalami pertumbuhan dan perkembangan tidak terkendali. Kanker ovarium sering dijumpai dengan stadium lanjut. Hal ini terjadi karena belum adanya alat diagnosis pasti terhadap kanker ovarium dan kurangnya kesadaran masyarakat akan gejala yang muncul pada kanker ovarium. Kanker ovarium lebih sering dijumpai pada usia tua tetapi tidak jarang didapatkan pada usia muda.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015.

Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan secara survei deskriptif dengan melihat data rekam medik pasien dan dengan metode total sampling.

Hasil Penelitian: Penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan status perkawinan yaitu belum menikah 83.8% (26/31), keluhan pada sakit dibagian abdomen 49.0% (24/49), stadium kanker terbanyak IIIc sebanyak 25.8% (8/31), jenis histopatologi yang ditemukan adalah tumor sel germinal 67.7% (21/31), penatalaksanaan kombinasi dari operasi dan kemoterapi 61.3% (19/31) dengan tindakan unilateral salpingo-oophorectomy 54.8% (17/31) dan jumlah siklus kemoterapi yang tidak menjalankan kemoterapi 38.7% (12/31).

Kesimpulan: Karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda pada penelitian ini dengan status belum menikah, keluhan sakit dibagian abdomen, stadium kanker IIIc, jenis histopatologi tumor sel germinal, penatalaksanaan kombinasi dengan operasi dan kemoterapi, tindakan pembedahan unilateral salpingo-oophorectomy dan tidak menjalankan kemoterapi.

Kata kunci : Karakteristik penderita, kanker ovarium, usia muda.

(5)

iii

ABSTRACT

Background: Ovarian cancer occurs when cells of ovarian are experiencing uncontrolled growth and development. Ovarian cancer is often found at advanced stages. This happens because there is no definitive diagnosis tool for ovarian cancer and the lack of public awareness of the symptoms of ovarian cancer.

Ovarian cancer is more common in women of older age, but not rare in the younger one.

Objective: To determine the characteristics of patients with ovarian cancer at a young age in Haji Adam Malik Hospital 2011-2015.

Methods: This study was conducted in Haji Adam Malik Hospital with a descriptive method by looking at the medical records of patients and using total sampling method.

Results: Patients with ovarian cancer at a young age based on marital status with not married 83.8% (26/31), with abdominal pains complaints in 49.0% (24/49), most cancer stage IIIc 25.8% (8/31), the type of histopathological germ cell tumors are found about 67.7% (21/31), the management of a combination of surgical operations and chemotherapy 61.3% (19/31), with unilateral salpingo- oophorectomy measures 54.8% (17/31) and no chemotherapy 38.7% (12/31).

Conclusion: Characteristics of patients with ovarian cancer at a young age in this study is unmarried, complaint of abdominal pains, the cancer stage IIIC, the type of histopathology germ cell tumors, treatment in combination with surgery and chemotherapy, with surgery of unilateral salpingo-oophorectomy and no chemotherapy.

Keywords: Patient characteristics, ovarian cancer, young age.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan pemulisan Skripsi ini yang berjudul “Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011-2015”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. M. Fauzie Sahil, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran dan bimbingan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.

3. dr. Ricke Loesnihari, M.Ked (Cln. Path) Sp.PK (K) selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran dan bimbingan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.

4. dr. Yunita Sari Pane, Msi selaku dosen penguji I serta dr. Harry A. Asroel, M.Ked, Sp.THT-KL (K) selaku dosen penguji II yang telah bersedia menguji, memberikan masukan, dan saran kepada penulis.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat selama saya mengikuti pendidikan sarjana kedokteran.

6. dr. Jannes Edyson Sihombing dan dr. Tuti Nurbaya Ginting selaku orang tua serta Jessica Veronica Sihombing S.Ked dan Nico Andreas Sihombing selaku saudara kandung penulis yang telah banyak memberikan semangat, petunjuk dan motivasi dalam menyelesaikan Skripsi ini.

7. Komisi Etik dan Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah menyetujui Pelaksanaan penelitian ini.

(7)

v

8. Kepada seluruh staf dan pegawai di rekam medik di RSUP Haji Adam Malik Medan yang telah membantu saya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

9. Para sahabat yang terkasih Hansel Timothy Ginting, Erwin K Simangunsong, Amin Siagian, Amyatena Leonie Sembiring, Anitya Mareta Barus, Geby Rut Abaginna Ginting dan teman-teman seangkatan yang berjuang bersama dan mendukung penuh dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10. Teman seperjuangan Wahyudin yang bersama dengan penulis di bawah bimbingan Prof. Dr. M. Fauzie Sahil Sp.OG (K) dan dr. Ricke Loesnihari, M.Ked (Cln. Path) Sp.PK (K).

Demikian ucapan terima kasih ini disampaikan. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, dan penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.

Medan, 14 Desember 2016 Penulis

Stephanie Sihombing

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Abstract ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Singkatan ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Pengertian Usia Muda ... 5

2.2. Ovarium ... 5

2.2.1. Anatomi... ... 5

2.3. Kanker Ovarium ... 6

2.3.1. Definisi ... 6

2.3.2. Etiologi ... 7

2.3.3. Faktor resiko ... 7

2.3.4. Klasifikasi ... 8

2.3.4.1. Tumor Ovarium Epitel Permukaan ... 9

2.3.4.2. Tumor Ovarium Sel Germinal ... 10

(9)

vii

2.3.4.3. Tumor Ovarium Sex-cord Stromal ... 10

2.3.5. Gejala Klinis ... 11

2.3.6. Diagnosis ... 11

2.3.6.1. Skrining ... 12

2.3.6.2. Tes Laboratorium ... 12

2.3.6.3. Pencitraan ... 12

2.3.7. Klasifikasi Stadium... 13

2.3.8. Penatalaksanaan ... 15

2.3.8.1. Pembedahan ... 15

2.3.8.2. Kemoterapi ... 17

2.3.8.3. Radiasi ... 18

2.3.9. Prognosis ... 18

2.3.10.Komplikasi... 19

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP…..……... 20

3.1. Kerangka Teori ... 20

3.2. Kerangka Konsep ... 21

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 22

4.1. Rancangan Penelitian ... 22

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

4.2.1. Lokasi Penelitian ... 22

4.2.2. Waktu Penelitian ... 22

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

4.3.1. Populasi ... 22

4.3.2. Sampel ... 22

4.3.3. Besar Sampel Penelitian ... 23

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 23

4.5. Analisis Data... 23

4.6. Definisi Operasional ... 24

(10)

viii

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

5.1. Hasil Penelitian ... 27

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 27

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Penelitian... 27

5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel Penelitian ... 28

5.2. Pembahasan ... 33

5.2.1. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Bedasarkaan Status Perkawinan ... 33

5.2.2. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Bedasarkaan Keluhan ... 33

5.2.3. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Bedasarkaan Stadium Kanker ... 34

5.2.4. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Bedasarkaan Jenis Histopatologi ... 34

5.2.5. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Bedasarkaan Penatalaksanaan ... 35

5.2.6. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Bedasarkaan Jenis Pembedahan ... 35

5.2.7. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Bedasarkaan Jumlah Siklus Kemoterapi ... 36

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

6.1. Kesimpulan ... 37

6.2. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 42

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anatomi Ovarium ... 6 Gambar 2. Kerangka Teori ... 20 Gambar 3. Kerangka Konsep ... 21

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Stadium Kanker Ovarium ... 13 Tabel 2. Kemoterapi Adjuvan ... 17 Tabel 3. Distribusi Frekuesi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda

Bedasarkaan Status Perkawinan ... 28 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda

Bedasarkaan Keluhan... 28 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda

Bedasarkaan Stadium Kanker ... 29 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda

Bedasarkaan Jenis Histopatologi ... 30 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda

Bedasarkaan Penatalaksanaan ... 30 Tabel 8. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda

Bedasarkaan Jenis Pembedahan ... 31 Tabel 9. Distribusi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Bedasarkaan

Jumlah Siklus Kemoterapi ... 32

(13)

xi

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

DEPKES RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia BRCA : Breast Cancer Susceptibility Gene

HNPCC : Hereditary Nonpolyposis Coloremal Cancer DNA : Deoxyribose Nucleic Acid

USPSTF : United Stage Preventive Services Task Force CA125 : Cancer Antigen 125

USG : Ultrasonografi

CT : Computed Tomography

MRI : Magnetic Resonance Imaging

FIGO : Federation International Gynecology Obstetric ESMO : European Society for Medical Oncology

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, mempunyai kemampuan untuk menginvasi dan bermetastasi.1 Kanker terjadi saat sel-sel dalam tubuh membelah diri diluar kendali. Sel- sel abnormal ini kemudian menyerang jaringan terdekat, atau berpindah ke daerah yang jauh dengan cara masuk ke dalam pembuluh darah atau sistem limfatik.2Kanker ovarium mengacu pada adanya pertumbuhan sel-sel asing yang berbahaya pada beberapa bagian dari ovarium.3 Ovarium adalah organ reproduktif wanita, dimana sel telur berkembang. Kanker ovarium diklasifikasikan sebagai epithelial dan tumbuh dari permukaan ovarium. Jenis lain dari kanker ovarium adalah non-epithelial yang tumbuh dari sel telur (tumor sel germinal) atau sel-sel pendukung (tumor stroma).2,3 Kanker ovarium non-epthelial paling banyak ditemui pada penderita usia muda.4,5

Pada umumnya kanker ovarium banyak ditemukan pada stadium lanjut.

Sebagian besar tumor akan membesar dan menyebar ke organ sekitarnya tanpa keluhan, itulah sebabnya tumor ini dikenal sebagai penyakit yang tumbuh diam- diam tapi mematikan (silent killer).4

Pengobatan dari kanker ovarium umumnya adalah dengan pembedahan radikal berupa pengangkatan tumor secara utuh, pengangkatan uterus beserta kedua tuba dan ovarium. Pembedahan dengan pengangkatan uterus dan kedua ovarium pada wanita usia muda, akan mengakibatkan beban psikologis yang berat bagi wanita karena akan kehilangan fungsi reproduksinya. Namun, dalam keadaan tertentu akan dilakukan tindakan pembedahan konservatif dengan penentuan stadium yang akuratdantidak perlu mengangkat uterus serta ovarium yang sehat pada wanita dengan kanker ovarium stadium awal sehinggapenderita tidak perlu kehilangan harapan untuk dapat memperoleh keturunan.4,6

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun jumlah penderita kanker bertambah mencapai 6.25 juta orang. Dalam 10 tahun

(15)

2

mendatang diperkirakan 9 juta orang akan meninggal setiap tahun akibat kanker.

Dua pertiga dari penderita kanker di dunia akan berada di Negara yang sedang berkembang.5

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 4,1%.7

Kanker ovarium mendapat peringkat ke lima penyebab kematian akibat kanker ginekologi di Amerika Serikat pada tahun 2016. Pada tahun 2016 diperkirakan terdapat 22.280 kasus kanker ovarium dengan stadium awal dan terdapat 14.240 kematian akibat kanker ovarium, yang mencakup kira-kira 15%

dari semua kematian wanita karena kanker.6,8

Menurut Data Demografi Kesehatan Indonesia angka kejadian kanker ovarium di Indonesia mencapai 37,2% dan paling sering terdapat pada wanita berusia antara 20-50 tahun.9 Peneliti Behtash, Ghayouri dan Fakhrejahani meneliti gejala awal kanker ovarium pada wanita usia muda mendapatkan sebagian besar gejala yang paling umum di antara kasus adalah sakit pada bagian abdomen 52%, perut kembung, merasa penuh dan tertekanan dibagian abdomen 37%, dan masalah pada gastro-intestinal 36%.10

Menurut penelitian Zulfi penderita kanker ovarium yang dirawat inap di RSUP H.Adam Malik tahun 2012 berdasarkan stadium kanker yang tertinggi adalah stadium III yaitu 74 orang (50,7%) sedangkan stadium I yaitu 42 orang (28,8%), stadium II yaitu 28 orang (19,2%) dan stadium IV yaitu 2 orang (1,4%).11 Menurut data Statisticby Country for Ovarian Cancer tahun 2011 mengatakan bahwa insiden kanker ovarium di Indonesia adalah 20.426 kasus dari 238.452.952 populasi.6

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka peneliti ingin meneliti tentang karakteristik penderita kanker ovarium usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2015.

(16)

3

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011 – 2015?”

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2015.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan status perkawinan.

b. Mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan keluhan.

c. Mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan stadium kanker.

d. Mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis histopatologi.

e. Mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan penatalaksanaan.

f. Mengetahui karakteristik penderita usia muda kanker ovarium berdasarkan jenis pembedahan.

g. Mengetahui karakteristik penderita usia muda kanker ovarium berdasarkan jumlah siklus kemoterapi.

(17)

4

1.4. Manfaat Penelitian

a. Memberi informasi dan bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit tentang karakteristik penderita kanker ovarium usia muda di RSUP Haji Adam Malik sehingga dapat melakukan tindakan pengobatan dan perawatan selanjutnya.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis secara langsung tentang karakteristik penderita kanker ovarium usia muda dan sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

c. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca serta sebagai bahan referensi bagi pembaca yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang karakteristik penderita kanker ovarium usia muda.

(18)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian usia muda

Usia muda didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia muda berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.12Menurut Prof.Dr. Koesmanto Setyonegoro, pengelompokan usia sebagai berikut: Usia dewasa muda (elderly adulhood), yaitu usia 18 sampai 25 tahun, usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, yaitu usia 25 sampai 60 atau 65 tahun dan usia lanjut (geriatric age), yaitu usia lebih dari 65 atau 70 tahun.13Kategori umur menurut DEPKES RI (2009) adalah14 :

1. Masa balita : 0 – 5 tahun

2. Masa kanak-kanak : 5 – 11 tahun 3. Masa remaja awal : 12 – 16 tahun 4. Masa remaja akhir : 17 – 25 tahun 5. Masa dewasa awal : 26 – 35 tahun 6. Masa dewasa akhir : 36 – 45 tahun 7. Masa lansia awal : 46 – 55 tahun 8. Masa lansia akhir : 56 – 65 tahun

9. Masa manula : ≥ 65 tahun

2.2. Ovarium 2.2.1. Anatomi

Ovarium merupakan dua struktur kecil berbentuk oval, masing-masing berukuran sekitar 2 x 4 x 1,5 cm, berada jauh di dalam pelvis wanita sedikit lateral terhadap dan di belakang uterus. Kedua organ ini terikat lemah pada uterus oleh pita jaringan ikat. Arteri ovarium berasal dari aorta yang berada sedikit di bawah arteri renalis dan merupakan pemasok darah ovarium yang utama. Arteri ovarium berjalan melewati rongga retroperitoneal abdomen di dekat ureter. Darah yang memasuki ovarium keluar melalui vena ovarika. Vena ovarium mengalirkan darah ke vena kava pada sisi kanan dan ke vena renalis pada sisi kiri. Perbedaan

(19)

6

anatomis dalam aliran vena ini sangat penting. Semakin lateral posisi vena kiri membuatnya lebih rentan terhadap obstruksi dan pembentukan trombus, terutama pada kehamilan. Aliran limfatik ovarium berjalan ke nodus lumbalis (para-aorta).

Ovarium berfungsi memproduksi telur yang matang untuk fertilisasi dan membuat hormon steroid dalam jumlah besar.15

Gambar 1. Anatomi Ovarium16

2.3. Kanker Ovarium 2.3.1. Definisi

Kanker ovarium adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel tidak lazim pada satu atau dua bagian indung telur.Indung telur sendiri merupakan salah satu organ reproduksi yang sangat penting bagi perempuan. Dari organ reproduksi ini dihasilkan telur atau ovum, yang kelak bila bertemu sperma akan terjadi pembuahan atau kehamilan.6

Indung telur juga merupakan sumber utama penghasil hormon reproduksi perempuan, seperti hormon estrogen dan progesteron.Kanker ovarium adalah kanker atau tumor ganas yang berasal dari ovarium dengan berbagai tipe atau histologi, yang dapat mengenai semua umur.6

(20)

7

2.3.2. Etiologi

Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan etiologi kanker ovarium.

Berikut ini akandiuraikan beberapa teori tentang etiologi tersebut : 1. Hipotesis incessant ovulation

Hipotesis ini pertama kali diperkenalkan oleh Fathalla pada tahun 1972, yang menyatakan bahwa pada saat terjadi ovulasi,terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium. Untuk penyembuhan luka yang sempurna diperlukan waktu.Apabila proses ovulasi dan kerusakan epitel ini terjadi berkali-kali terutama jika sebelum penyembuhan sempurna tercapai, atau dengan kata lain masa istirahat sel tidak adekuat, maka proses perbaikan tersebut akan mengalami gangguan sehingga dapat terjadi transformasi menjadi sel-sel neoplastik.4,6

2. Hipotesis gonadotropin

Hormon hipofisa diperlukan untuk perkembangan tumor ovarium. Pada percobaan terhadap binatang ditemukan bahwa jika kadar hormon estrogen rendah di sirkulasi perifer, kadar hormone gonadotropin akan meningkat. Peningkatan kadar hormone gonadotropin ini ternyata berhubungan dengan makin bertambah besar tumor ovarium pada binatang percobaan tersebut.6,17

3. Hipotesis androgen

Penekanan kadar androgen juga dapat mempengaruhi kejadian kanker ovarium.

Hal ini berkaitan dengan teori yang pertama kali dikemukakan oleh Risch pada tahun 1998 yang mengatakan bahwa androgen mempunyai peran penting dalam terbentuknya kanker ovarium karena didasarkan pada bukti bahwa epitel ovarium mengandung reseptor androgen dan dapat menstimulasi pertumbuhan epitel ovarium normal serta sel-sel kanker ovarium epitel dalam kultur sel.5 Penggunaan pil kontrasepsi dapat menurunkan risiko karsinoma ovarium sampai 11% karena terjadi penekanan kadar androgen.6

2.3.3. Faktor resiko

Etiologi kanker ovarium tidak jelas, faktor berikut mungkin berkaitan dengan timbulnya penyakit tersebut.

(21)

8

1. Faktor usia :Kanker ovarium semakin tinggi dengan bertambahnya usia.

Kanker ovarium jarang terjadi pada wanita yang lebih muda dari 40 tahun.

Kebanyakan kanker ovarium berkembang setelah menopause. Setengah dari semua penderita kanker ovarium ditemukan pada wanita 63 tahun atau lebih tua.8

2. Pengaruh reproduksi : Infertil atau jumlah kehamilan sedikit, memakai stimulant ovulasi dapat menambah resiko keganasan ovarium sedangkan kehamilanaterm berefek proteksi jelas terhadap timbulnya keganasan ovarium.3

3. Pengaruh haid : Usia menopause lanjut dapat sedikit menambah risiko karsinoma ovarium, tapi pengaruhnya tidak besar. Kebanyakan penelitian tidak menemukan menarche dini sebagai faktor risiko, walaupun beberapa studi menganggap itu sebagai faktor risiko lemah.3,6

4. Pengaruh pemakaian talk :Pada beberapa penelitian epidemiologi melaporkan bahwa pemakaian talk (Hydrous magnesium silicate) pada daerah perineum dilaporkan dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium dengan risiko relatif sebesar 1,9%. Penelitian lainnya memperoleh hasil bahwa peningkatan risiko relatif sebesar 1,7% dalam menentukan terjadinya kanker ovarium dan memiliki kecenderungan risiko tesebut semakin meningkat seiring dengan lamanya waktu penggunaan talk pada perineum.18,19

5. Faktor genetik :Riwayat penyakit keluarga seperti kanker ovarium atau payudara merupakan resiko utama kanker epitel ovarium. Hal ini diduga terjadi akibat mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.Kanker ovarium juga berdubungan dengan sindrom Hereditary Nonpolyposis Coloremal Cancer (HNPCC). HNPCC adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh mutasi pada gen pengatur perbaikan DNA. 3,6,8

2.3.4. Klasifikasi

Kanker ovarium diklasifikasikan sebagai epithelial dan tumbuh dari permukaan ovarium. Jenis lain dari kanker ovarium tumbuh dari sel telur (tumor sel germinal) atau sel-sel pendukung (tumor stroma).3

(22)

9

2.3.4.1.Tumor Ovarium Epitel Permukaan

Lebih dari 80% kanker epital permukaan ovarium ditemukan pada wanita pascamenopause dimana kanker ovarium epithelial paling sering ditemui pada usia 62 tahun.Tumor ini tampaknya adalah kanker derajat-rendah dengan potensinya adalah potensi invasi kecil.Oleh karena itu, tumor ini memiliki prognosis lebih baik daripada tumor yang lebih ganas.6

Jenis-jenis kanker epitel permukaan ovarium:

1. Serosa

Karsinoma ini merupakan keganasan epitel ovarium yang tersering ditemukan.Mudah tersebar di kavum abdomen dan pelvis, irisan penampang tumor sebagai kistik solid.Tumor jenis ini di bawah mikroskop menurut diferensiasi sel kankerdibagi menjadi diferensiasi baik (benign) yang memiliki percabangan papil rapat, terlihat mitosis, sel nampak anaplastik berat, terdapat invasi intersisial jelas,badan psamoma relatif banyak. Pada kanker diferensiasi sedang (borderline) danburuk (maligna) memiliki lebih banyak area padat, papil sedikit atau tidak ada,dan badan psamoma tidak mudah ditemukan.3 2. Musinosa

Karsinoma jenis ini lebih jarang ditemukan dibanding karsinoma serosa.

Sebagianbesar tumor multilokular, padat dan sebagian kistik, di dalam kista berisi musingelatinosa, jarang sekali tumbuh papil eksofitik, area solid berwarna putih susuatau merah jambu, struktur rapat dan konsistensi rapuh.3 3. Endometrioid

Mayoritas dari tumor endometrioid ovarium adalah carcinoma (75%), meskipun terdapat bentuk jinak dan bentuk borderline.Tumor endometrioid terdiri dari kelenjar endometrium dan stroma.Secara miskroskopis, tumor ini dibedakan dengan adanya kelenjar tubular, serupa dengan yang ditemukan di endometrium, lapisan rongga kistik.20

4. Clear cell tumor

Tumor clear cell sering sebagai kista unilocular mengandung massa solid dengan focus pada necrosis dan perdarahan. Tumor clear cell sering hadir bersamaan dengan endometriosis.Tumor ini berbentuk solid, sebagian ada

(23)

10

juga berbentuk kistik, warna putih kekuning-kuningan. Secara mikroskopis tumor clear cell terdiri dari sel epitel dengan glikogen yang kaya sitoplasma dan sering dijumpai hopnail appearanceyaitu inti yang terletak di ujung sel epitel kelenjar atau tubulus.20

5. Transisional cell (Bernner)

Tumor ini berasal dar epitel permukaan ovarium atau mesothelium pelvis melalui metaplasia sel transisional. Ukuran tumor biasanya 2-20 cm.20

6. Undifferentiated

Tumor ini biasanya agresif, terdiri dari sel-sel atipikal yang tidak menampilkan bukti diferensiasi sel kelenjar, skuamosa, dan urothelial.Secara makroskopis tumor ini tampak besar, solid dengan adanya perdarahan dan necrosis, bilateral dan paling sulit untuk mengklasifikasikan secara histologis.

Umumnya diidentifikasikan dengan pengambilan sampel luar lesi.20

2.3.4.2.Tumor Ovarium Sel Germinal

Tumor germ sel berasal dari elemen germinal dari ovarium dan terdiri dari sepertiga dari seluruh neoplasma ovarium. Subtipe yang paling sering adalah mature cystic teratoma, juga sering disebut kista dermoid. 95 % dari tumor germ sel terdiri dari kista dermoid dan biasanya jinak secara klinis. Sebaliknya tumor ganas germ sel hanya merupakan 5 % dari kanker ovarium ganas di negara – negara barat.21 Kanker non epitel permukaan ovarium lebih dominan terjadi pada usia muda.22Pada usia sekitar 20 tahun, hampir 70% tumor ovarium berasal dari sel germinal dan sepertiganya adalah ganas. Pada usia sekitar 20 tahun ini tumor ganas sel germinal ditemukan pada 2/3 kasus. Pada usia decade ketiga, tumor ini masih dapat ditemukan, tetapi pada usia diatas tiga puluhan tumor ini sudah sangat jarang.6,10

2.3.4.3.Tumor Ovarium Sex-cord Stromal

Tumor sex cord – stromal terdiri dari berbagai kelompok neoplasma yang jarang yang berasal dari matriks ovarium.Sel – sel dalam matriks ovarium berpotensi memproduksi hormon dan hampir 90 % dari tumor ovarium yang

(24)

11

memproduksi hormon adalah tumor sex cord – stromal. Akibatnya, pasien dengan jenis tumor ini mempunyai gejala dan tanda klinis dari kelebihan estrogen atau androgen.21

2.3.5. Gejala Klinis

Keluhan penderita karsinoma ovarium bervariasi dari tanpa sampai menunjukkan keluhan pada stadium lanjut karsinoma ovarium. Keluhan dini dijabarkan kemungkinan23 :

1. Menstruasi irriguler

2. Pendesakan yang menyebabkan : - Gangguan defekasi

- Gangguan kencing – polakisuria sampai dysuria

- Gangguan peristaltik usus yang menimbulkan perut kembung 3. Keluhan yang mendadak :

- Terjadi torsi kista ovarium

- Perdarahan akibat ruptur kapsul ovarium - Kemungkinan infeksi sekunder

4. Kemungkinan stadium lanjut :

- Perut terasa berat karena massanya besar - Terdapat asites

- Metastase ke usus menimbulkan obstruksi peristaltik usus : mual muntah, konstipasi, anoreksia

5. Keluhan pada perimenopause :

- Terasa ketidaknyamanan - Irregular menstruasi.

2.3.6. Diagnosis

Kanker ovariumdinimenyebabkan gejala minimal, tidak spesifik, atau bahkan tidak adagejala.Penderita kanker ovarium mungkinmerasakanmassa di abdomen.24Sebagian besar kasusyang didiagnosisdalam stadium lanjut.4,24

(25)

12

Temuan fisik jarang terlihat pada penderita kanker ovarium dengan penyakit stadium awal. Pasien dengan penyakit yang lebih lanjut dapat hadir dengan massa ovarium atau panggul, asites, efusi pleura, atau massa perut atau obstruksi usus.Kehadiran kanker ovarium stadium lanjut sering diduga berdasarkan klinis, tetapi hanya dapat dikonfirmasi secara patologis dengan pengangkatan indung telur atau pada penyakit tahap lanjut dengan sampling cairan jaringan atau asites.24

2.3.6.1.Skrining

United Stage Preventive Services Task Force (USPSTF) merekomendasikan skrining terhadap untuk kanker ovarium pada populasi umum dengan memeriksa kadar serum CA125 atau ultrasonografi transvaginal. National Cancer Institute merekomendasikan bahwa wanita berisiko tinggi memeriksakan diri ke dokter dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi tahunan dan pengujian CA125 tahunan, serta mempertimbangkan ooforektomi atau berpartisipasi dalam uji klinis.24,25

2.3.6.2.Tes Laboratorium

Tidak adanya penanda tumor (misalnya CA125, beta-human chorionic gonadotropin, alpha-fetoprotein, laktat dehidrogenase) yang benar-benar spesifik.

Oleh karena itu, digunakan uji imunohistokimia diagnostik dalam hubungannya dengan morfologi dan temuan klinis. Selain itu dilakukan urinalisis untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari sakit perut atau panggul, seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal.24

2.3.6.3.Pencitraan

Pencitraan rutin tidak diperlukan pada semua pasien yang kanker. Dalam kasus di mana diagnosis tidak pasti, diperlukan pencitraan seperti:

a) Ultrasonografi (USG) transvaginal : dapat membedakan sifat solid atau kistik dari tumor serta membantu diagnosis sifat jinak atau ganas dari tumor.26

(26)

13

b) Computed tomography (CT) scanning : untuk menentukan tingkat penyakit (stadium) dan perencanaan pengobatan.26,27

c) Magnetic resonance imaging (MRI) pelvis dan abdomen: Meningkatkan spesifisitas pencitraan ketika temuan USG yang tak tentu atau tidak bisa member bukti tumor tersebut jinak atau ganas.24,26

d) Foto thorax: pencitraan untuk menyingkirkan adanya metastasis ke paru- paru.8,24

e) Mamografi: Bagian dari pemeriksaan pra operasi untuk wanita yang lebih tua dari 40 tahun; tumor penghasil estrogen dapat meningkatkan risiko keganasan payudara, dan kanker payudara dapat bermetastasis ke ovarium dan sering bilateral.24

Pada pasien dengan difus carcinomatosis dan gejala gatrointestinal, pemeriksaan saluran pencernaan dapat disarankan, antara lain endoskopi, barium enema, dan pencitraan saluran cerna atas secara berkala.24

2.3.7. Klasifikasi Stadium

Stadium karsinoma ovarium menurut Asosiasi Obstetric Ginekologi Internasional FIGO (Federation International Gynecology Obstetric) tahun 2014 sebagai berikut28 :

Tabel 1. Stadium Kanker Ovarium Stadium I. Tumor terbatas pada ovarium

IA Pertumbuhan tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul ovarium intak, tidak ada tumor pada permukaan, pembasuhan peritoneal negative IB Pertumbuhan tumor terbatas pada kedua ovarium dan cirinya sama

seperti IA

IC Tumor terbatas pada satu atau dua ovarium IC1 Tumpahan waktu pembedahan

IC2 Kapsul ruptur sebelum pembedahan atau adanya tumor pada permukaan

(27)

14

IC3

Asites dengan sel ganasnya atau sel ganasnya didapat dengan mencuci kavum peritoneum ( dicairan peritoneum sudah ada sel ganas tanpa adanya ruptur)

Stadium II. Tumor pada satu atau dua ovarium dengan ekstensi ke dalam pelvis atau kanker peritoneal primer

IIA Tumor meluas ke uterus dan atau ke tuba fallopi IIB Tumor meluas ke jaringanintraperitoneal pelvis

Stadium III. Tumor pada satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan tumor pada rongga peritoneum di luar pelvis dan / atau metastasis ke kelenjar getah

bening retroperitoneal.

IIIA Positif kelenjar getah bening retroperitoneal dan / atau metastasis mikroskopis di luar pelvis

IIIA1

Hanya kelenjar getah bening retroperitoneal IIIA1(i) : Metastatis ≤ 10 mm

IIIA1(ii) : Metastasis > 10 mm

IIIA2 Keterlibatan peritoneal ± positif kelenjar getah bening retroperitoneal IIIB Metastasis makroskopis di luar pelvis dengan besarnya lesi metastasis

yang ≤2 cmdan termasuk untuk ekstensi hati atau limfa

IIIC

Metastasis makroskopis di luar pelvis dan peritoneal dengan besar lesi metastasis > 2 cm dan atau metastasis ke kelenjar getah bening retroperitoneal. Termasuk ekstensi untuk kapsul hati atau limfa.

Stadium IV. Metastasis jauh tidak termasuk metastasis peritoneal IVA Efusi pleura dengan sitologi positif

IVB

Tumor bermetastasis pada hati atau parenkim limfa, dan bermetastasis ke organ ekstraabdominal (termasuk kelenjar inguinal dan kelenjar diluar rongga perut).

Sumber : Prat J. FIGO's staging classification for cancer of the ovary, fallopian tube, and peritoneum: abridged republication. Journalof Gynecology Oncology, 2015.

(28)

15

Klasifikasi stadium kanker ovarium menurut FIGO yang masih digunakan oleh European Society for Medical Oncology (ESMO) pada tahun 2014 menggunakan klasifikasi yang lama yaitu memiliki perbedaan pada stadium IV dimana stadium IV yang baru dikeluarkan oleh FIGO tahun 2014 sudah dipisah menjadi stadium IVa dan stadium IVb. ESMO menganut bahwa kanker ovarium dikatakan sudah masuk ke stadium IV bila kanker melibatkan satu atau kedua ovarium dikarenakan adanya metastasis pada jaringan liver, metastasis ke bagian organ hingga ke panggul dan adanya efusi pleura.26

2.3.8. Penatalaksanaan

Setelah dilakukan pengolahan diagnosis, akan dilakukan rekomendasi satu atau lebih pilihan pengobatan. Seringkali dilakukan dua atau lebih jenis pengobatan. Pilihan pengobatan tergantung pada jenis kanker dan tahap penyakit.

Faktor yang berperan dalam pemilihan pengobatan yang selalu menjadi pertimbangan adalah apakah penderita berencana untuk mempunyai anak atau tidak. Perlakuan utama untuk kanker ovarium adalah8 :

2.3.8.1.Pembedahan

Operasi untuk kanker ovarium memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah untuk melihatseberapa jauh kanker telah menyebar dari ovarium. Tindakan pembedahan untuk penentuan stadium (surgical staging) pada kanker ovarium terdiri dari6,8,21 :

1. Insisi mediana sampai melewati umbilikus.

2. Inspeksi dan palpasi seluruh organ intraperitoneal dan permukaan peritoneum rongga pelvis dan rongga abdomen atas.

3. Pengambilan cairan asites bila ada sebanyak 20 – 50 cc untuk pemeriksaan sitologi dan dilakukan segera sebelum terkontaminasi dengan darah.

4. Bila tidak terdapat cairan asites lakukan bilasan rongga peritonium (peritoneal washing) di lima lokasi yaitu: cul de sac, hemidiafragma kiri dan kanan, rongga parakolik kiri dan kanan.

5. Explorasi sistemik (staging) semua permukaan dalam abdomen dan viseral.

(29)

16

6. Pengambilan contoh tumor ovarium untuk pemeriksaan potongan beku (frozen section).

7. Jika hasil frozen section ternyata ganas, lakukan total abdominal histerektomi dan bilateral salpingo-ooforektomi serta pengangkatan massa tumor.

8. Untuk mengetahui adanya mikrometastasis dilakukan :

a. Biopsi peritoneum: kavum douglas, paravesika urinaria, para kolika kanan, dan subdiafragma.

b. Biopsi atau reseksi beberapa daerah perlengketan organ intraperitoneal.

c. Limfadenektomi sistematik kelenjar getah bening pelvis dan para aorta.

d. Omentektomi

Tindakan pembedahan yang sempurna di atas (complete surgical staging) terlihat bahwa memiliki prosedur pembedahan yang cukup luas dan akanmengakibatkan wanita kehilangan fungsi reproduksinya.

Tindakanpembedahan ini disebut total abdominal hysterectomy dan bilateral salpingo-oophorectomy atau disebut dengan tindakan pembedahan radikal.6,29

Tindakan pembedahan ini tidak berlaku pada wanita usia muda yang masih memerlukan fungsi reproduksinya, maka tindakan bedah radikal ini dapat dihindari dengan syarat-syarat tertentu, sehingga tidak perlu dilakukan pengangkatan uterus dan ovarium yang sehat. Tindakan pembedahan ini disebut unilateral salpingo-oophorectomy atau disebut dengan pembedahan konservatif.29,30,31

Pada pascasurgical staging, penderita kanker ovarium stadium dini yang dimasukkan dalam kelompok resiko rendah yaitu stadium Iaatau Ib menunjukkan tidak perlunya terapi adjuvan, hal ini dilihat dari hasil 5-years overall survival rate sebagai berikut: Stadium Ia 93%, Stadium Ib 92% dan Stadium Ic 84%.6Pada kelompok stadium dini resiko tinggi yaitu stadium Ic, stadium II dan tumor jenis clear cell menunjukkan terjadinya relaps adalah 40-50%, sehingga harus diberikan terapi adjuvan seperti kemoterapi atau radiasi seluruh abdomen.6

(30)

17

2.3.8.2.Kemoterapi

Keganasan ovarium tidak dapat disembuhkan tuntas hanya dengan operasi, kemoterapi anti kanker merupakan tindakan penting yang tidak boleh absen.

Kemoterapi dilakukan dalam 6 siklus , biasanya dengan menggunakan kombinasi dua atau lebih obat secara IV setiap 3-4 minggu.8Obat kemoterapi adjuvant yang sering digunakan adalah8,27,32 :

Tabel 2. Kemoterapi Adjuvan

Regimen Dosis/Interval

Paclitaxel 135 – 175 mg/m2 IV, selama 3 jamsetiap 3 minggu

Carboplatin 400 mg/m2 IV selama 15 – 60 menit setiap 4 minggu

Docetaxel 100 mg/m2 IV dalam 1 jam setiap 3 minggu Liposomal doxorubicin 40 – 50 mg/m2 IV setiap 4 minggu

Oral etoposide 50 – 100 mg/hari PO, selama 21 hari, tiap 4 minggu

Topotecan 1,5 mg/m2/hari IV, selama 30 menit dalam 5 hari berturut-turut, tiap 21 hari

Gemcitabine 800 -1250 mg/m2 IV selama 30 menit setiap 4 minggu

Altretamine 260 mg/m2/hari PO dibagi dalam 4 dosis selama 28 hari

Vinorelbine 25-30 mg/m2/minggu IV tiap 21 hari

Sumber: American Cancer Society. Ovarian Cancer. 2016; National Institute for Health and Care Excellence. Ovarian Cancer: Recognition and Initial Management. 2011;and Monthly Index of Medical Specialities (MIMS) Indonesia. Edition 118th. 2011.

(31)

18

Menurut ESMO pemberian kemoterapi kombinasi carboplatin dan paclitaxel dalam tiga siklus pertama akan menurunkan perluasan dari tumor setelah itu dilakukan pembedahan lalu dilanjutkan tiga siklus dengan obat yang sama. Bila alergi paclitaxel bisa diganti dengan docetaxeldengan kombinasi yang sama.27Efek samping kemoterapi adalah mual dan muntah, hilangnya nafsu makan, rambut rontok, bau mulut dan adanya kemerahan pada tangan dan kaki.8

2.3.8.3.Radiasi

Terapi radiasi belum diterima secara luas sebagai modalitas pengobatan rutin dalam terapi awal pasien dengan kanker ovarium, meskipun laporan dari khasiat pada penyakit stadium I dan II resiko tinggi dan stadium III penyakit dimana terdapat sisa penyakit dengan volume yang kecil setalah dilakukan operasi. Dalam kasus tertentu, penyakit panggul mungkin memberi respon untuk dosis rejimen paliatif dengan toksisitas minimal.24

2.3.9. Prognosis

Diantara keganasan ginekologik yang umum ditemukan, tumor ganas ovarium memiliki efek terapi terburuk, terutama pasien stadium menengah dan lanjut berprognosis buruk, ketahanan kelangsungan hidupselama 5 tahun berkisar 20-30%. Ketahanan kelangsungan hidup 5 tahun pada keganasan ovarium stadium I, II, III dan IV masing-masing adalah 86%, 50%, 19%, 3%.3 Faktor yang mempengaruhi prognosis adalah : usia, stadium klinis, jenis patologi, ukuran sisa tumor pasca operasi, danperawatan setelah bedah. Penderita kanker ovarium usia muda memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan pada penderita usia tua, keuntungan kelangsungan hidup pasien yang lebih muda dapat dikaitkan dengan peningkatan frekuensi tahap awal, penyakit kelas yang lebih rendah, dan potensi keganasan yang rendah.3,33Jika dijumpai asites, salah satu tanda prognostik yang jelek.34

(32)

19

2.3.10. Komplikasi

Komplikasi yang paling umum didapat oleh penderita kanker ovarium adalah kelelahan atau kelemahan (75%), mual atau muntah (71%), sembelit (49%), edema ekstremitas (44%), dan anemia (34%). Prevalensi komplikasi utama adalah sebagai berikut: ascites 28%, obstruksi usus 12%, efusi pleura 10%, dan obstruksi kandung kemih 3%. Pasien mungkin tidak selalu menerima intervensi untuk komplikasi utama misalnya, efusi pleura tampaknya tidak diobati di hampir setengah dari wanita dengan masalah ini. Setelah penyesuaian, wanita yang meninggal di usia muda lebih mungkin untuk menerima intervensi, dibandingkan dengan wanita yang lebih tua.35

(33)

20

BAB III

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori

Gambar 2. Kerangka Teori.

Stadium Kanker:

Ia, Ib, Ic, IIa, IIb, IIIa, IIIb, IIIc.

IVa, dan IVb

Keluhan

Klasifikasi Jenis Histopatologi

Pembedahan

Radiasi Penatalaksanaan

Kanker Ovarium Usia Muda

Kriteria muda menurut DEPKES RI 2009 masuk pada masa remaja akhir yang dibatasi oleh usia 25 tahun.

Sakit dibagian Abdomen Perdarahan Pervaginam

Perut kembung Sulit buang

air besar atau kecil

Tumor Epitel Permukaan

Tumor Sel Germinal Tumor Sex Cord Stromal

Radikal Konservatif

Kemoterapi Dilakukan dalam 6 siklus

Diagnosis

Skrining

Pencitraan

Tes Laborarium Pascabedah

Tanpa Adjuvan Adjuvan

Status Perkawinan:

- Menikah

- Belum menikah

(34)

21

3.2. Kerangka Konsep

Gambar 3.Kerangka Konsep.

Penderita Kanker Ovarium Pada Usia

Muda

Stadium Kanker Keluhan

Jenis Histopatologi

Jenis Pembedahan

Jumlah Siklus Kemoterapi

Penatalaksanaan

(35)

22

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Jenis rancanganpenelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana peneliti akan melakukan eksplorasi fenomena kedokteran tanpa berupaya untuk mencari hubungan antar variable pada fenomena tersebut, dengan menggunakan desain retrospektif yaitu mengevaluasi peristiwa yang sudah berlangsung.36

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Penelitian lokasi ini di dasari dengan pertimbangan tersedianya data penderita kanker ovarium usia muda yang dibutuhkan dalam penelitian dan rumah sakit tersebut juga merupakan rumah sakit rujukan di Sumatera Utara.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah kapan penelitian tersebut akan dilakukan.36 Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2016. Pemilihan waktu penelitian dengan mempertimbangkan waktu,dana dan sumber daya.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria penelitian yang dibatasi oleh tempat dan waktu.36Populasi untuk penelitian ini adalah data seluruh penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2015.

4.3.2. Sampel

Menurut Sastroasmoro, sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan sebagai subjek penelitian.35 Pengambilan sampel untuk penelitian ini

(36)

23

adalah seluruh subjek populasi pelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Berdasarkan data yang diperoleh, penderita kanker ovarium usia muda tahun 2011 – 2015 dengan kriteria sampel :

1. Kriteria Inklusi

a. Data rekam medis penderita kanker ovarium di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2015.

b. Kriteria usia muda yang sesuai dengan DEPKES RI (2009) yaitu yang berusia ≤ 25 tahun.12,13,14

c. Data rekam medis penderita kanker ovarium yang berisi data : usia, status perkawinan, keluhan, stadium kanker, jenis histopatologi, penatalaksanaan, jenis pembedahan dan jumlah siklus kemoterapi.

2. Kriteria Ekslusi

a. Data rekam medis yang tidak lengkap.

b. Tidak memenuhi kriteria inklusi.

4.3.3. Besar Sampel Penelitian

Besar sampel ditentukan dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling yaitu pengambilan sampel secara menyeluruh dan dapat dilaksanakan jika tersedia daftar subjek yang dibutuhkan.36

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti mendatangi RSUP Haji Adam Malik Medan dan data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medik penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2015.

4.5. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk menilai persentase penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan, keluhan, stadium kanker,jenis histopatologi, penatalaksanaan, jenis pembedahan, jumlah siklus kemoterapi dan melakukan pembahasan sesuai dengan pustaka yang ada. Data

(37)

24

yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk table distribusi dan diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium pada usia muda di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2015.

4.6. Definisi Operasional No Variabel Defenisi

Operasional

Alat Ukur

Cara

Ukur Hasil Ukur Skala ukur 1 Status

Perkawinan

Status perkawinan adalah status menikah / belum menikahnya yang

dilihat di rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan

Mencatat dari hasil

rekam medik

Lembar Checklis

Klasifikasi:

1.Menikah 2.Belum

Menikah

Nominal

2 Keluhan Jenis keluhan yang diderita penderita kanker ovarium alasan sesuai yang tercatat dalam rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan

Mencatat dari hasil

rekam medik

Lembar Checklis

Klasifikasi:

1. Sakit di bagian

abdomen 2. Perdarahan

pervaginam 3. Perut

membesar 4. Sulit buang air

besar / buang air kecil

Nominal

3 Stadium Kanker

Stadium kanker adalah tingkatan kelas kanker

Mencatat dari hasil

rekam

Lembar Checklis

Klasifikasi : 1.Stadium Ia 2.Stadium Ib

Nominal

(38)

25

ovarium menurut metastase dan derajat keparahan yang tercatat dalam rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan

medik 3.Stadium Ic

4.Stadium IIa 5.Stadium IIb 6.Stadium IIIc 7.Stadium IIIb 8.Stadium IIIc 9.Stadium IVa 10. Stadiu m IVb

4 Jenis Histo- patologi

Jenis

Histopatologi kanker ovarium menurut

klasifikasi kanker ovarium yang tercatat dalam rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan

Mencatat dari hasil

rekam medic

Lembar Checklis

Klasifikasi : 1.Tumor epitel

permukaan 2.Tumor sel

germinal 3.Tumor sex-

cord stromal

Nominal

5 Penatalak- sanaan

Pentalaksanaana dalah usaha penanganan ginekologi yang dilakukan pada penderita kanker ovarium yang tercatat di rekam medik

Mencatat dari hasil

rekam medik

Lembar Checklis

Klasifikasi : 1.Operasi 2.Kombinasi

(Operasi+

kemoterapi) 3.Radioterapi

Nominal

6 Jenis

pembedahan Jenis

Pembedahan

Mencatat dari hasil

Lembar Checklis

Klasifikasi : 1.Unilateral

Nominal

(39)

26

adalah tidakan pembedahan yang dilakukan pada penderita kanker ovarium yang

tercatat di rekam medik RSUP

Haji Adam

Malik Medan.

rekam medik

salpingo- ooforectomy(

pembedahan konservatif) 2.Bilateral

salpingo- ooforektomy + histeroktomi (pebedahan radikal) 3.Tidak

diketahui jenis pembedahan (post operasi dari luar) 7 Jumlah

Siklus Kemoterapi

Jumlah siklus kemoterapi adalah jumlah siklus

kemoterapi yang telah dilakukan penderita kanker ovarium yang dilihat dari rekammedik

RSUP Haji

Adam

MalikMedan.

Mencatat dari hasil

rekam medic

Lembar Checklis

Klasifikasi : 1. Siklus I 2. Siklus II 3. Siklus III 4. Siklus IV 5. Siklus V 6. Siklus VI 7. Tidak

menjalankan kemoterapi

Nominal

(40)

27

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang beralamat di Jl. Bunga Lau No.17, Medan Tuntungan. Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VII/1990 dan berdasarkan SK Menkes No.

502/Menkes/SK/IX/1991 RSUP Haji Adam Malik ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan. Penelitian ini dilakukan di dalam ruang rekam medik RSUP Haji Adam Medan.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Penelitian

Penelitian ini dilakukan sendiri oleh peneliti dengan melihat data rekam medik di RSUP Haji Adam Medan yang dimulai pada bulan Juli sampai Oktober 2016. Ditemukan 31 buah rekam medik pasien kanker ovarium pada usia muda yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan ke dalam sampel penelitian.

Karakteristik tersebut meliputi status perkawinan, keluhan, stadium kanker, jenis histopatologi, penatalaksanaan, jenis pembedahan, dan jumlah siklus kemoterapi.

(41)

28

5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel Penelitian

Berikut akan dipaparkan data distribusi dari setiap karakteristik sampel penelitian yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Status Perkawinan.

No Status Pekawinan Frekuensi (orang) Persentase ( % )

1. Menikah 5 16.1

2. Belum Menikah 26 83.9

Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 3. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan status perkawinan tertinggi belum menikah yaitu sebanyak 26 orang (83.9%), sedangkan frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda yang sudah menikah ada sekitar 5 orang (16.1%).

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Keluhan

No Keluhan Frekuesi (keluhan) Persentase (%)

1 Sakit dibagian abdomen 24 49.0

2 Perdarahan pervaginam 1 2.0

3 Perut membesar 20 40.8

4 Sulit BAB/BAK 4 8.2

Jumlah 49 100

Berdasarkan Tabel 4. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan keluhan yang didapatkan dari 31 orang, ditemukan 49 keluhan dan tertinggi adalah keluhan sakit dibagian abdomen sebanyak 24 keluhan (49.0%), serta diikuti dengan keluhan perut membesar sebanyak 20 keluhan (40.8%), keluhan sulit BAB/BAK sebanyak 4 keluhan (8.2%) dan keluhan perdarahan pervaginam sebanyak 1 keluhan (2.0%).

(42)

29

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Stadium Kanker.

No Stadium Kanker Frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Stadium Ia 0 0

2. Stadium Ib 0 0

3. Stadium Ic 6 19.4

4. Stadium IIa 2 6.5

5. Stadium IIb 4 12.9

6. Stadium IIIa 5 16.1

7. Stadium IIIb 1 3.2

8. Stadium IIIc 8 25.8

9. Stadium IVa 2 6.5

10. Stadium IVb 3 9.7

Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 5. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan stadium kanker terbanyak ditemukan adalah pada stadium IIIc sebanyak 8 orang (25.8%), serta diikuti dengan stadium Ic sebanyak 6 orang (19.4%), stadium IIIa sebanyak 5 orang (16.1%), stadium IIb sebanyak 4 orang (12.9%), stadium IVb sebanyak 3 orang (9.7%), stadium IIa dan stadium IVa yang masing-masing sebanyak 2 orang (6.5%), dan IIIb yang masing-masing sebanyak 1 orang (3.2%).

(43)

30

Tabel 6.Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jenis Histopatologi.

No Jenis Histopatologi Frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Tumor Epitel Permukaan 9 29.0

2. Tumor Sel Germinal 21 67.7

3. Tumor Sex-cord Stromal 1 3.2

Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 6. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis histopatologi tertinggi adalah tumor sel germinal sebanyak 21 orang (67.7%), serta diikuti jenis histopatologi tumor epitel permukaan sebanyak 9 orang (29.0%) dan tumor sex-cord stromal sebanyak 1 orang (3.2%).

Tabel 7.Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Penatalaksanaan.

No Penatalaksanaan Frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Operasi 12 38.7

2. Kombinasi* 19 61,3

3. Radioterapi 0 0

Jumlah 31 100

*Penatalaksanaan dengan tindakan operasi dan kemoterapi

Berdasarkan Tabel 7. diatas dapat dilihat bahwa distribusi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan penatalaksanaan tertinggi adalah penatalaksanaan dengan tindakan kombinasi antara tindakan operasi dan kemoterapi sebanyak 19 orang (61.3%), dan diikuti dengan penatalaksanaan hanya dengan tindakan operasi ada sebanyak 12 orang (38.7%).

(44)

31

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jenis Pembedahan.

No Jenis Pembedahan Frekuensi (orang) Persentase (%) 1. Unilateral Salpingo-

oophorectomy 17 54.8

2.

Bilateral Salpingo- oophorectomy + hysterectomy

3 9.7

3. Tidak diketahui jenis

pembedahan* 11 35.5

Jumlah 31 100

*post operasi dari luar

Berdasarkan Tabel 8. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis pembedahan tertinggi adalah jenis pembedahan unilateral salpingo-oophorectomy sebanyak 17 orang (54.8%), serta diikuti dengan tindakan pembedahan dengan cara bilateral salpingo- oophorectomy+hysterectomy sebanyak 3 orang (9.7%) dan penderita kanker ovarium pada usia muda yang tidak diketahui tindakan pembedahannya ada sebanyak 11 orang (35.5%) .

(45)

32

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jumlah Siklus Kemoterapi.

No Jumlah Siklus Kemoterapi Frekuensi (orang) Persentase (%)

1. Siklus I 5 16.1

2. Siklus II 0 0

3. Siklus III 3 9.7

4. Siklus IV 4 12.9

5. Siklus V 1 3.2

6. Siklus VI 6 19.4

7. Tidak menjalani

kemoterapi 12 38.7

Jumlah 31 100

Berdasarkan Tabel 9. diatas dapat dilihat bahwa distribusi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jumlah siklus kemoterapi terbanyak adalah yang tidak menjalani kemoterapi sebanyak 12 orang (38.7%), sedangkan penderita kanker ovarium pada usia muda yang menjalankan siklus kemoterapi terbanyak adalah pada siklus VI yaitu sebanyak 6 orang (19.4), serta diikuti dengan yang hanya selesai menjalankan kemoterapi siklus I ada sebanyak 5 orang (16.1%), kemoterapi siklus IV ada sebanyak 4 orang (12.9%), kemoterapi siklus III ada sebanyak 3 orang (9.7%), dan kemoterapi siklus V ada sebanyak 1 orang (3.2%).

(46)

33

5.2. Pembahasan

5.2.1. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Status Perkawinan

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat Tabel 3. distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan status perkawinan tertinggi belum menikah yaitu sebanyak 27 orang (87.1%). Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Zulfi W, yang dalam penelitiannya dapat hasil status perkawinan pada penderita kanker ovarium yang tertinggi adalah status sudah menikah yaitu sebanyak 117 orang (80.1%).11

Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah penderita kanker ovarium pada usia muda yang dimana usia muda masuk dalam kategori masa remaja akhir.14Hasil penelitian ini menjelaskan sesuainya dengan teori hipotesis incessant ovulationyang menyatakan bahwa pada saat terjadi ovulasi,terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium. Untuk penyembuhan luka yang sempurna diperlukan waktu.Apabila proses ovulasi dan kerusakan epitel ini terjadi berkali-kali terutama jika sebelum penyembuhan sempurna tercapai, atau dengan kata lain masa istirahat sel tidak adekuat, maka proses perbaikan tersebut akan mengalami gangguan sehingga dapat terjadi transformasi menjadi sel-sel neoplastik.4,6

5.2.2. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Keluhan

Pada Tabel 4. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan keluhan didapat adalah 49 keluhan yang berasal dari 31 orang dan yang tertinggi adalah keluhan dengan sakit dibagian abdomen sebanyak 24 keluhan (49.0%) dan ikuti dengan keluhan perut membesar sebanyak 20 keluhan (40.8%). Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Zulfi W dimana ditemukan frekuensi terbanyak keluhan utama penderita kanker ovarium adalah perut membesar.11

Tetapi penelitian ini relevan dengan penelitian Sean MD dimana ditemukan frekuensi tertinggi keluhan untuk penderita kanker ovarium sebanyak

(47)

34

51% dengan keluhan sakit dibagian abdomen.37 Hal ini juga yang menjadi alasan penderita kanker ovarium akan datang ke rumah sakit setelah merasakan sakit dibagian abdomennya untuk mengeluhkan sakit yang dideritanya, padahal perut membesar merupakan gejala awal yang dapat dilihat oleh pasien sendiri.11,37

5.2.3. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Stadium Kanker

Pada Tabel 5. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan stadium kanker terbanyak ditemukan adalah pada stadium IIIc sebanyak 8 orang (25.8%). Keadaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar kanker ovarium terdiagnosa pada stadium lanjut, hal ini disebabkan karena pada stadium awal kanker ovarium tidak menunjukkan gejala yang spesifik dan biasanya ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin dan hal ini disebabkan juga karena belum adanya metode skrining yang efektif untuk kanker ovarium.6,11Umumnya lebih dari 60% penderita di diagnosa setelah berada pada stadium lanjut dan 70% kasus ditemukan setelah tumor menyebar jauh diluar ovarium.6

Hal ini relevan dengan penelitian Zulfi W dimana porposi tertinggi penderita kanker ovarium terdapat pada stadium III (50,7%).11

5.2.4. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jenis Histopatologi

Pada Tabel 6. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis histopatologi tertinggi adalah tumor sel germinal sebanyak 21 orang (67.7%) dan jenis yang terbanyak dijumpai dari tumor sel germinal pada penelitian ini adalah jenis dysgerminoma.

Hal ini sesuai dengan teori dalam Atlas of Genetics and Cytogenetics in Oncology and Haematology yang menyatakan bahwa tumor sel germinal ovarium adalah jenis neoplasma yang sering terjadi pada wanita muda dan kurang dari 5%

dari seluruh kanker ovarium dari berbagai usia berasal dari tumor germinal sel.

(48)

35

Jenis tumor sel germinal yang sering dijumpai adalah dysgerminoma (35%- 50%).38

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Sahaban AM yang menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa tumor germinal sel pada ovarium merupakan tumor heterogen yang berasal dari sel germinal primitive dari goned embrio yang jarng muncul dan sekitar 2,6% dari seluruh keganasan ovarium dan merupakan bagian dari tipe manifestasi pada saat remaja.39 Pada usia sekitar 20 tahun ini tumor ganas sel germinal ditemukan pada 2/3 kasus. Pada usia decade ketiga, tumor ini masih dapat ditemukan, tetapi pada usia diatas tiga puluhan tumor ini sudah sangat jarang.6,10

5.2.5. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Penatalaksanaan

Pada Tabel 7. dapat dilihat bahwa distribusi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan penatalaksanaan tertinggi adalah penatalaksanaan kombinasi dengan tindakan operasi bersamaan dengan kemoterapi sebanyak 19 orang (61.3%), serta diikuti dengan penatalaksanaan hanya dengan operasi ada sebanyak 12 orang (38.7%). Pemberian kemoterapi biasanya diberikan setalah tindakan operasi, yang tujuan dari kemoterapi adalah untuk membunuh sel kanker yang berkeliaran didalam darah.40 Tindakan kemoterapi lebih efektif dilakukan pada penderita kanker ovarium dengan stadium II, stadium III dan stadium IV karena pada stadium ini kanker sudah bermetastase.27

5.2.6. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jenis Pembedahan

Pada Tabel 8. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jenis pembedahan tertinggi adalah jenis pembedahan unilateral salpingo-oophorectomy sebanyak 17 orang (54.8%) dan tindakan pembedahan dengan cara bilateral salpingo-oophorectomy pada penelitian ini ditemukan sebanyak 3 orang (9.7%).

(49)

36

Menurut Shaaban AM pembedahan yang dilakukan pada usia muda biasanya dengan tindakan pembedahan konservative (unilateral salpingo- oophorectomy) dengan tujuan untuk mempertahankan kesuburan.38 Tindakan pembedahan radikal (bilateral salpingo-oophorectomy+histerektomy) biasanya dilakuan bila kesuburan tidak diperhatikan dan sudah terdapat sel kanker pada kedua ovarium.38

Pada penderita kanker ovarium pada usia muda yang tidak diketahui tindakan pembedahannya pada penelitian ini ada sebanyak 11 orang (35.5%) dengan catatan tidakan pembedahan dilakukan diluar RSUP Haji Adam Malik Medan sehingga jenis tindakan pembedahannya tidak tercatat dalam rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan.

5.2.7. Karakteristik Penderita Kanker Ovarium Pada Usia Muda Berdasarkan Jumah Siklus Kemoterapi

Pada Tabel 9. dapat dilihat bahwa distribusi penderita kanker ovarium pada usia muda berdasarkan jumlah siklus kemoterapi terbanyak adalah yang tidak menjalani kemoterapi sebanyak 12 orang (38.7%), sedangkan penderita kanker ovarium pada usia muda yang menjalankan siklus kemoterapi lengkap adalah pada siklus VI yaitu sebanyak 6 orang (19.4%) dan yang tidak tuntas menjalankan kemoterapi seperti hanya menjalankan kemoterapi siklus I sebanyak 5 orang (16.1), siklus III sebanyak 3 orang (9.7), siklus IV sebanyak 4 orang (12.9) dan siklus V sebanyak 1 orang (3.2).

Menurut Shannon MG tindakan kemoterapi dilakukan sebagai terapi tambahan dengan tujuan untuk membunuh sel-sel kanker hingga yang terkecil dan tindakkan kemoterapi akan dilakukan bila memenuhi indikasi untuk dilakukannya kemoterapi. Dilakukannya kemoterapi hingga 6 siklus, karena bila menjalankan kemoterapi kurang dari 6 siklus kemungkinan akan muncul kembalinya sel kanker sebanyak 55-75%.40

Gambar

Gambar 1. Anatomi Ovarium 16
Gambar 2. Kerangka Teori.
Gambar 3.Kerangka Konsep.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan home page ini, penulis juga memanfaatkan beberapa software pembantu untuk membuat dan mengedit gambar seperti CorelDraw 10, MS.Paint dan MS.Word yang terdapat

Pada sub bab ini dijabarkan identifikasi-identifikasi kasus yang diperoleh selama melaksanakan kegiatan PPL dengan menonjolkan hasil pertanyaan Who, What,

Pemakaian bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 memudahkan perancangan program untuk merancang tampilan Visual dengan cepat disebabkan konsep pemrogramannya yang berorientasi

[r]

Teknik pembangunan WarNet pada penulisan ilmiah ini, menggunakan teknologi LAN (jaringan area lokal) yang berbasis jaringan secara Workgroups di Microsoft Networks, dengan PC

Sehubungan hal tersebut di atas, maka Pokja akan melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan memperlihatkan dokumen

3.3 Mengenal teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga dan dokumen milik keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga akan ditempatkan dalam pojok berita website LPSE Provinsi Jawa Tengah, oleh karenanya Pokja 3 ULP Provinsi