• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka konsep

Dalam dokumen Shulcha Fithriya (Halaman 55-125)

BAB VI. PEMBAHASAN

Bagan 3.1 Kerangka konsep

Berdasarkan kerangka konsep di atas, peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik orang tua (status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi dan pengalaman) dengan pengetahuan orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak di kalangan masyarakat Dusun Sonotengah.

Karakteristik Orang Tua :  Status orang tua  Usia

 Pendidikan  Status ekonomi  Pengalaman

Pengetahuan Orang Tua

dalam Pemberian

Antibiotik pada Anak  Baik

B. Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini yang diajukan sehubungan dengan masalah diatas:

1. Ada hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

2. Ada hubungan antara usia dengan pengetahuan orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

3. Ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

4. Ada hubungan antara status ekonomi dengan pengetahuan orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

5. Ada hubungan antara pengalaman dengan pengetahuan orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2008).

Tabel 3.1 Definisi operasional

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat ukur Hasil Skala A. Variabel Independen 1. Status Orang Tua Hubungan responden dengan anak Satu item pertanyaan tentang hubungan responden dengan anak (A2) Kuesioner 0 = Ayah 1 = Ibu Nominal 2. Usia Waktu kelahiran responden sampai dengan ulang tahun terakhir Satu item pertanyaan tentang usia responden (A1) Kuesioner 0= 17-25 tahun (remaja akhir) 1=26-35 tahun (dewasa awal) 2=36-45 tahun (dewasa akhir) (Depkes, 2009) Ordinal 3. Pendidikan Jenjang pendidikan terakhir responden sesuai ijasah yang dimiliki Satu item pertanyaan tentang pendidikan terakhir responden (A3) Kuesioner 0= Pendidikan Dasar (SD, SMP) 1=Pendidikan Menengah Atas (SMA) 2=Pendidikan Tinggi (Diploma, PT) Ordinal 4. Status ekonomi Kedudukan responden berdasarkan penghasilan kelurga per bulan Satu item pertanyaan tentang penghasilan responden (A4)

Kuesioner 0=Rendah, jika <Rp 1.635.000 1=Tinggi, jika >Rp 1.635.000 (UMK Malang, 2013) Ordinal

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat ukur Hasil Skala 5. Pengalaman Riwayat pernah atau tidak memberikan antibiotik pada anak ketika sakit Satu item pertanyaan tentang pengalaman memberikan antibiotik pada anak sakit (A5) Kuesioner 0=Tidak 1=Ya Nominal B. Variabel Dependen 1. Pengetahuan Tingkat pemahaman responden tentang pemberian antibiotik pada anak meliputi pengertian, indikasi, peresepan, dosis, efek samping dan resistensi antibiotik Pengertian (P2, P9, P14) Indikasi (P1, P6) Peresepan (P5, P11) Dosis (P4, P10, P13, P15) Efek samping (P3, P7) Resistensi (P8, P12, P16)

Kuesioner 0 = Kurang, jika skor <mean (10) 1 = Baik, jika skor ≥mean (10)

BAB IV

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Desain cross sectional

merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko/paparan dengan penyakit (Hidayat, 2008). Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara karakteristik orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Notoatmojo, 1993 dalam Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 1–5 tahun di Dusun Sonotengah. Berdasarkan data Posyandu, jumlah populasi orang tua yang memiliki anak usia 1–5 tahun di Rw 13 sebanyak 32 orang, Rw 14 sebanyak 55 orang dan Rw 15 sebanyak 40 orang sehingga total populasi adalah 127 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2008).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak (Setiadi, 2007).

Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik tidak berpasangan yaitu penelitian analitis dengan variabel independen dan dependen berupa data kategorik dan data diambil dari kelompok atau individu yang berbeda (Dahlan, 2010), sehingga jumlah sampel dihitung menggunakan rumus:

n = {Z1-α/2√ + Z1-β√ }2 (P1 – P2)2

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z1-α/2 = Nilai Z pada derajat kepercayaan / kemaknaan α pada 2 sisi: 5 % (1,96)

Z1-β = Nilai Z pada kekuatan uji (power) 1 –β: 80% (0,84)

P2 = Proporsi pengetahuan baik pada penelitian sebelumnya: 34%= 0,34 (Widayati, 2012)

P1-P2= Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna (30% = 0,3) P1 = P2 + (0,3) = 0,34 + 0,3 = 0,64 P = (P1 + P2)/2 = (0,64 + 0,34)/2 = 0,49 Perhitungan sampel: n = {Z1-α/2√ + Z1-β√ }2 (P1 – P2)2

={1,96√ +0,84√ }2 (0,64-0,34)2 = {1,96√ +0,84√ }2 (0,3)2 = {(1,96x0,71)+(0,84x0,67)}2 0,09 = {1,39+0,56}2 = {1,95}2 = 3,8025 0,09 0.09 0.09 = 42,25 (dibulatkan 42)

Hasil perhitungan dikalikan dua sehingga 42x2=84. Untuk mengantisipasi responden yang drop out, maka ditambahkan 10% (10%x84=8 orang) sehingga jumlah sampel yang diperlukan sebanyak 84+8=92 responden.

Sampel diambil dari tiga Rw (Rukun Warga) yang ada di Dusun Sonotengah dengan pembagian sebagai berikut :

Rw 13= 32 x 92 = 23 responden 127 Rw 14= 55 x 92 = 40 responden 127 Rw 15= 40 x 92 = 29 responden 127

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Sonotengah Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Waktu penelitian dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan Minggu dari tanggal 26 Mei sampai 08 Juni 2014.

D. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data diperoleh dengan cara mengajukan beberapa item pertanyaan kepada responden melalui kuesioner.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner yang dibuat sesuai tujuan penelitian yang akan dilakukan dan mengacu pada kerangka konsep. Kuesioner yang telah dibuat mencakup variabel independen yaitu karakteristik orang tua (status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi dan pengalaman). Sedangkan variabel dependen adalah pengetahuan orang tua tentang pemberian antibiotik pada anak.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu:

a) Karakteristik responden

Bagian pertama (A) kuesioner berisi:

1) Status responden. Untuk mengetahui status responden (hubungan responden dengan anak) terdapat satu pertanyaan bagian A nomor

2 di kuesioner. Penilaiannya dengan menggunakan skala nominal yakni 0=ayah dan 1=ibu

2) Usia. Pertanyaan mengenai usia responden terdapat pada bagian A nomor 1 di kuesioner. Usia responden dikelompokkan ke dalam 3 kategori menurut Depkes RI (2009) yaitu 0=remaja akhir (17-25 tahun), 1=dewasa awal (26-35 tahun), dan 2=dewasa akhir (36-45 tahun)

3) Pendidikan. Bagian A nomor 3 di kuesioner merupakan pertanyaan terkait pendidikan terakhir responden. Pendidikan diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan, yaitu 0=Pendidikan Dasar (SD, SMP), 1=Pendidikan Menengah Atas (SMA), dan 2=Pendidikan Tinggi (Diploma, PT)

4) Status ekonomi. Status ekonomi responden dinilai berdasarkan penghasilan responden per bulan. Pertanyaan untuk penghasilan responden pada bagian A nomor 4 di kuesioner. Penilaian menggunakan skala ordinal dengan 0=Rendah, jika penghasilan <Rp 1.635.000/bulan dan 1=Tinggi, jika penghasilan >Rp 1.635.000/bulan (berdasarkan UMK Kabupaten Malang).

5) Pengalaman. Pengalaman responden terkait pernah atau tidak memberikan antibiotik pada anak ditanyakan pada pertanyaan bagian A nomor 5 di kuesioner. Penilaian menggunakan skala nominal dengan 0=Tidak dan 1=Ya.

b) Pengetahuan

Bagian kedua (B) kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan responden mengenai pemberian antibiotik pada anak.

1) Pengertian antibiotik. Pertanyaan tentang pengertian antibiotik terdapat pada bagian B nomor P2, P9, dan P14.

2) Indikasi antibiotik. Pertanyaan tentang indikasi antibiotik terdapat pada bagian B nomor P1 dan P6.

3) Peresepan antibiotik. Pertanyaan tentang peresepan antibiotik terdapat pada bagian B nomor P5 dan P11.

4) Dosis antibiotik. Pertanyaan tentang dosis antibiotik terdapat pada bagian B nomor P4, P10, P13 dan P15.

5) Efek samping antibiotik. Pertanyaan tentang efek samping antibiotik terdapat pada bagian B nomor P3 dan P7.

6) Resistensi antibiotik. Pertanyaan tentang resistensi antibiotik terdapat pada bagian B nomor P8, P12, dan P16.

Total pertanyaan pada bagian B terdiri dari enam belas pertanyaan. Penilaian menggunakan skala Guttman dengan skor 0=Salah dan 1=Benar untuk P2, P3, P10, P11, P12, P13, dan P16. Sedangkan untuk P1, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P14, dan P15 adalah skor 0=Benar dan 1=Salah.

Uji normalitas terhadap data skoring pengetahuan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai p=0,213. Nilai p>0,05 membuktikan bahwa data tersebut memiliki distribusi normal. Oleh karena itu, pengkategorian pengetahuan menggunakan mean bukan

median di mana nilai mean adalah 10. Responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang adalah yang mempunyai skor <10, sedangkan responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik

adalah yang mempunyai skor ≥10.

3. Prosedur Pengumpulan Data

Proses–proses dalam pengumpulan data pada penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin studi pendahuluan, surat izin uji validitas dan surat izin penelitian. Peneliti kemudian meminta alamat seluruh orang tua yang memiliki anak usia 1-5 tahun kepada kader Posyandu di setiap Rw. Pemilihan alamat orang tua yang akan dijadikan sebagai calon responden diambil secara acak dari data alamat yang diberikan oleh kader Posyandu.

Peneliti selanjutnya mendatangi rumah orang tua yang akan dijadikan sebagai calon responden sesuai dengan alamat yang telah dipilih sebelumnya. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada calon responden, memberikan lembar persetujuan (informed consent)

untuk ditandatangani oleh calon responden, menjelaskan tentang cara pengisian kuesioner, memberikan kesempatan untuk bertanya kepada peneliti apabila ada yang tidak jelas dengan kuesioner dan memberikan waktu selama 15 menit untuk mengisi kuesioner. Kemudian responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi untuk diperiksa dan selanjutnya kuesioner diolah serta dianalisa oleh peneliti.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah berupa kuesioner. Untuk mencegah adanya kesalahan dan data bias, maka diperlukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner agar data yang didapatkan bisa valid.

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mampu mengukur apa yang diukur (Hidayat, 2008). Uji validitas kuesioner menggunakan content validity dimana menggambarkan seberapa jauh kumpulan variabel (item) yang menghasilkan indek komposit menggambarkan satu konsep tertentu. Penilaian content validity lebih judmental oleh ahli bukan statistik (Nurbaiti & Utomo, 2010).

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Hidayat, 2008). Uji reliabilitas kuesioner menggunakan KR 20 (Kuder-Richardson 20) karena hanya terdapat dua pilihan (benar/salah) dalam semua item pertanyaan kuesioner. Nilai reliabilitas KR 20 sama dengan koefisien Alpha Cronbach (Zaman et al, 2009). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach >0,60 (Hidayat, 2008).

Kuesioner pada penelitian ini telah dinilai oleh pembimbing penelitian, serta dapat dipahami oleh 30 orang responden dalam uji validitas dan reliabilitas yang dilaksanakan pada tanggal 8-11 Mei 2014 di Dusun Sekarputih Desa Pendem. Hasil uji reliabilitas pada variabel pengetahuan orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak didapatkan nilai α=0,730. Berdasarkan nilai tersebut, pertanyaan pada variabel pengetahuan orang tua

dalam pemberian antibiotik pada anak dianggap reliabel, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan karena nilai Alpha Cronbach > 0,60.

F. Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Dalam statistik, informasi yang diperoleh digunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis (Hidayat, 2008). Dalam proses pengolahan data terdapat langkah–langkah yang harus ditempuh, diantaranya:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali lembar observasi yang telah diisi, pengecekan yang dilakukan meliputi kelengkapan, kejelasan, relevansi serta konsistensi jawaban responden. Data yang belum lengkap akan dikembalikan kepada responden dan untuk diisi kembali pada saat itu juga.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

3. Entry Data

Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat tabel kontingensi.

4. Cleaning Data

Cleaning Data yaitu proses pengecekan kembali data-data yang telah dimasukkan untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadinya kesalahan, maka data tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data yang dilakukan.

G. Analisa Data

Analisa data merupakan suatu cara untuk mempermudah menginterpretasi data serta memperoleh informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis.

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel distribusi frekuensi dari variabel independen dan variabel dependen, di mana semua variabel merupakan data kategorik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik orang tua (status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman). Sedangkan variabel dependennya adalah tingkat pengetahuan orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, yaitu karakteristik orang tua (status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman) dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak. Dalam penelitian ini, analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi– Square (X2), dimana syarat uji tersebut telah terpenuhi di dalam data penelitian ini yaitu terdiri dari data kategorik-kategorik dan tidak ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5 (Dahlan, 2008). Dalam penelitian ini, derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dengan α sebesar 5%. Sehingga bisa diasumsikan jika P value ≤ 0,05 disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel yang diteliti. Sedangkan jika P value > 0,05 berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti.

H. Etika Penelitian

Peneliti memperhatikan prinsip–prinsip etik dalam melakukan penelitian untuk melindungi hak responden selama penelitian (Setiadi, 2007). Prinsip etik tersebut antara lain:

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian serta manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti maksud dan tujuan penelitian.

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data yang diisi subyek, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode. Sedangkan pada lembar persetujuan menjadi responden, hanya akan dicantumkan nama inisial. 3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sonotengah yang berada di wilayah Kabupaten Malang Jawa Timur. Dusun Sonotengah, Dusun Kebonagung, Dusun Sonosari, Dusun Sememek, dan Dusun Karangsono merupakan bagian dari Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji. Adapun batas wilayah Dusun Sonotengah adalah sebagai berikut:

1. sebelah barat berbatasan dengan jalan raya Sonotengah 2. sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Badut

3. sebelah timur berbatasan dengan Sungai Sukun dan Desa Kendalpayak 4. sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kebonagung

Dusun Sonotengah dipimpin oleh seorang Kepala Dusun atau yang lebih dikenal dengan istilah “Kamituwo”. Dusun Sonotengah terdiri dari tiga Rukun warga (Rw) yaitu Rw 13, Rw 14, dan Rw 15. Posyandu balita ada satu pada setiap Rw sehingga jumlahnya ada tiga di Dusun Sonotengah. Rw 13 membawahi lima Rukun tetangga (Rt), Rw 14 membawahi tiga Rt, dan Rw 15 membawahi tiga Rt. Jumlah Rt di Rw 13 lebih banyak dibandingkan dengan dua Rw lainnya dikarenakan di Rw 13 terdapat pemukiman baru yang

disebut “Kampung Baru” di mana mayoritas penduduknya adalah para

B. Analisis Univariat

1. Gambaran Karakteristik Responden

Karakteristik responden di Dusun Sonotengah yang diteliti terdiri dari status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman dalam pemberian antibiotik pada anak. Responden dalam penelitian ini merupakan orang tua yang memiliki anak usia 1-5 tahun dan tinggal di Dusun Sonotengah. Keseluruhan jumlah responden adalah 92 orang. Data karakteristik responden disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Data secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

a. Status Orang Tua

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa status orang tua yang menjadi responden terdiri dari 30 orang ayah (32,6%) dan 62 orang ibu (67,4%).

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Orang tua di Dusun Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

No. Status Responden Jumlah Persentase (%) 1. 2. Ayah Ibu 30 62 32,6 67,4 Total 92 100,0 b. Usia

Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa responden yang berusia 17-25 tahun (remaja akhir) sebesar 27 orang (29,4%) dan responden yang berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) sebesar 28 orang (30,4%).

Usia responden paling banyak adalah 26-35 tahun (dewasa awal) sebesar 37 orang (40,2%).

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Dusun Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

No. Usia Jumlah Presentase (%)

1. 2. 3.

Remaja Akhir (17-25 tahun) Dewasa Awal (26-35 tahun) Dewasa Akhir (36-45 tahun)

27 37 28 29,4 40,2 30,4 Total 92 100,0 c. Pendidikan

Rata-rata pendidikan terakhir responden adalah lulusan SMA yakni sebanyak 43 orang (46,7%). Responden dengan pendidikan dasar (SD, SMP) sebanyak 38 orang (41,3%) dan pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana) sebanyak 11 orang (12,0%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Dusun Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

No. Pendidikan Jumlah Presentase (%)

1. 2. 3.

Dasar (SD, SMP) Menengah Atas (SMA) Tinggi (Diploma, Sarjana)

38 43 11 41,3 46,7 12,0 Total 92 100,0 d. Status Ekonomi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah 53 orang (57,6%) responden memiliki status ekonomi rendah, sedangkan 39 orang (42,4%) responden memiliki status ekonomi tinggi.

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Ekonomi di Dusun Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

No. Status Ekonomi Jumlah Presentase (%) 1. 2. Rendah Tinggi 53 39 57,6 42,4 Total 92 100,0

e. Pengalaman Pemberian Antibiotik Pada Anak

Tabel di bawah ini memperlihatkan bahwa sebanyak 13 responden (14,1%) tidak pernah memberikan antibiotik pada anak, sedangkan mayoritas responden mengaku pernah memberikan antibiotik pada anak yakni sebanyak 79 orang (85,9%).

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah

Tahun 2014 (n=92)

No. Pengalaman Jumlah Presentase (%) 1. 2. Tidak Ya 13 79 14,1 85,9 Total 92 100,0

2. Pengetahuan Tentang Pemberian Antibiotik Pada Anak a. Tingkat Pengetahuan Responden

Pengkategorian pengetahuan menggunakan mean di mana nilai

mean adalah 10. Responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang adalah yang mempunyai skor <10, sedangkan responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik adalah yang mempunyai

skor ≥10. Berdasarkan kategori tersebut maka hasil penelitian terhadap pengetahuan responden diperoleh sebagai berikut:

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah

Tahun 2014 (n=92)

No. Pengetahuan Jumlah Presentase (%) 1. 2. Kurang Baik 43 49 46,7 53,3 Total 92 100,0

Tabel di atas memperlihatkan bahwa sebanyak 43 responden (46,7%) memiliki pengetahuan kurang dan 49 responden (53,3%) memiliki pengetahuan baik.

b. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

Jawaban responden terhadap setiap item pertanyaan pada lembar kuesioner disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Kuesioner Pengetahuan

(n=92)

No. Item Pertanyaan Salah Benar

n % n % 1. Pengertian Antibiotik P2 P9 P14 8 52 57 8,7 56,5 62,0 84 40 35 91,3 43,5 38,0 2. Indikasi Antibiotik P1 P6 66 70 71,7 76,1 26 22 28,3 23,9 3. Peresepan Antibiotik P5 P11 36 14 39,1 15,2 56 78 60,9 84,8 4. Dosis Antibiotik P4 P10 P13 P15 44 14 28 23 47,8 15,2 30,4 25,0 48 78 64 69 52,2 84,8 69,6 75,0 5. Efek Samping Antibiotik

P3 P7 21 44 22,8 47,8 71 48 77,2 52,2 6. Resistensi Antibiotik P8 P12 P16 37 18 20 40,2 19,6 21,7 55 74 72 59,8 80,4 78,3

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada pengertian antibiotik, sebanyak 91,3% menjawab dengan benar bahwa antibiotik dapat mengobati infeksi bakteri (P2), sedangkan 56,5% menjawab dengan salah bahwa antibiotik dapat mengobati infeksi virus (P9), dan 62,0% juga menjawab dengan salah bahwa antibiotik dapat menyembuhkan semua jenis infeksi (P14). Pada indikasi antibiotik, sebanyak 71,7% menjawab dengan salah bahwa antibiotik harus segera diberikan ketika anak demam

(P1) dan 76,1% juga menjawab dengan salah bahwa antibiotik sangat diperlukan ketika anak sakit (radang) tenggorokan (P6).

Pada peresepan antibiotik didapatkan sebanyak 31,9% menjawab dengan salah bahwa antibiotik boleh dibeli sendiri di apotek tanpa resep dokter (P5) dan 84,8% menjawab dengan benar bahwa antibiotik harus menggunakan resep dokter (P11). Untuk dosis antibiotik, sebanyak 84,8% responden menjawab dengan benar bahwa antibiotik bentuk sirup harus diberikan dengan menggunakan sendok/pipet khusus (P10). Tetapi 47,8% dan 25,0% menjawab dengan salah bahwa antibiotik bentuk sirup boleh diberikan menggunakan takaran sendok teh (P4) dan boleh diberikan menggunakan takaran sendok makan (P15). Adapun yang menjawab dengan benar bahwa antibiotik harus dihabiskan adalah sebesar 69,6% (P13).

Pada efek samping antibiotik diperoleh sebanyak 47,8% menajawab dengan salah bahwa antibiotik tidak menimbulkan efek samping apa pun (P7), sedangkan 77,2% menjawab dengan benar bahwa anak dapat alergi pada antibiotik yang diberikan (P3). Pada pertanyaan resistensi antibioitk, sebanyak 80,4% menjawab dengan benar bahwa pemberian antibiotik tanpa alasan yang kurang tepat akan menyebabkan kuman kebal terhadap antibiotik (P12) dan sebanyak 78,3% juga menjawab dengan benar bahwa pemberian antibiotik dengan dosis yang kurang tepat akan membuat kuman kebal terhadap antibiotik (P16). Sedangkan 40,2% menjawab dengan salah bahwa pemberian sisa antibiotik pada gejala sakit yang sama pada anak tidak akan menyebabkan kuman kebal terhadap antibiotik (P8).

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square

(X2) untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik orang tua (status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman) dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah. Hasil analisis data diperoleh sebagai berikut:

1. Hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah

Tabel 5.8

Analisis Hubungan Antara Status Orang Tua Dengan Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah

(n=92) Status Orang Tua Pengetahuan Total % P Value OR Kurang Baik n % n % Ayah Ibu 8 35 26,7 56,5 22 27 73,3 43,5 30 62 100,0 100,0 0,007 0,281 Total 43 46,7 49 53,3 92 100,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 orang ayah yang menjadi responden, sebanyak 8 orang (26,7%) memiliki pengetahuan kurang dan 22 orang (73,3%) memiliki pengetahuan baik. Responden yang berstatus sebagai ibu menunjukkan bahwa 35 orang (56,5%) berpengetahuan kurang dan 27 orang (43,5%) berpengetahuan baik. Hasil uji Chi Square

(X2) menunjukkan bahwa nilai P value ≤ 0,05 yakni 0,007 yang berarti bahwa ada hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

Analisis kekuatan hubungan antara dua variabel menggunakan

odds ratio (OR). Nilai (OR) berkisar antara 0 dan ∞. Apabila kategori baris dan kategori kolom saling bebas, maka nilai OR adalah 1. Apabila nilai OR>1, berarti individu-individu pada baris pertama lebih besar kemungkinannya bernilai kategori kolom 1 daripada individu-individu pada baris kedua. Sedangkan apabila nilai OR<1, berarti individu-individu pada baris pertama lebih kecil kemungkinannya bernilai kategori kolom 1 daripada individu-individu pada baris kedua (Saefuddin, 2008). Dalam penelitian ini, nilai OR pada status orang tua diperoleh sebesar 0,281. Maka dapat disimpulkan bahwa ayah 0,281 kali lebih kecil kemungkinannya memiliki pengetahuan yang kurang daripada ibu.

2. Hubungan antara usia responden dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah

Tabel 5.9

Analisis Hubungan Antara Usia Responden Dengan Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah

Dalam dokumen Shulcha Fithriya (Halaman 55-125)

Dokumen terkait