• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan teori dan tujuan penelitian, maka sebagai kerangka konsep disajikan pada Gambar 2.2.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Kinerja Bidan Desa dalam Pelayanan ANC

pada Era JKN a. Kualitas

b. Kuantitas Karakteristik Individu

a.Pengetahuan b.Masa kerja c Pelatihan

Motivasi a. Kebutuhan Fisik

b.Kebutuhan Penghargaan c. Kebutuhan Aktualisasi

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan survei explanatory. Survei explanatory adalah penelitian yang dirancang untuk menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesa, bertujuan untuk mengetahui dan menggali lebih dalam pengaruh karakteristik individu dan motivasi terhadap kinerja bidan desa dalam pelayanan ANC pada era JKN di wilayah kerja Puskesmas Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Silih Nara dengan pertimbangan bahwa kinerja bidan desa dalam pelayanan ANC belum mencapai target cakupan. Waktu penelitian berlangsung selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Maret sampai dengan Juni 2016, meliputi kegiatan pengumpulan data penelitian, pengolahan dan analisis data, penyusunan hasil penelitian, seminar hasil dan ujian komprehensif.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Silih Nara berjumlah 32 orang dan seluruh populasi dijadikan sampel, sehingga sampel dalam penelitian berjumlah 32 orang bidan desa.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti dan disesuaikan dengan variabel penelitian. Adapun jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari responden yang dikumpulkan oleh peneliti dengan melakukan wawancara langsung berpedoman kepada kuesioner, yaitu karakteristik individu meliputi (a) pengetahuan, (b)masa kerja, (c) pelatihan dan motivasi meliputi (a) kebutuhan fisik, (b) kebutuhan penghargaan, (c) kebutuhan aktualisasi serta (d) kinerja bidan desa.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang mendukung data primer diperoleh dari dokumen registrasi Koordinator Bidan Desa dan Bidan Desa, laporan PWS-KIA Puskesmas Kecamatan Silih Nara dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian data primer berupa kuesioner, sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap 20 orang bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah.

a. Uji validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (instrumen) dalam mengukur suatu data. Untuk

mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor r masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment. Pertanyaan pada kuesioner dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi >0,3 (Ghozali, 2005).

Hasil uji validitas variabel bebas sebagai berikut:

1) Karakteristik individu

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi pearson product moment diketahui bahwa variabel bebas karakteristik individu indikator (pengetahuan kesehatan 20 pertanyaan) mempunyai nilai koefisien korelasi (r)>0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel karakteristik individu valid (Lampiran 2)

2) Motivasi

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi pearson product moment diketahui bahwa variable bebas motivasi indikator (kebutuhan fisik, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi masing-masingt sebanyak 5 pertanyaan) mempunyai nilai koefisien korelasi (r)> 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variable faktor organisasi valid (Lampiran 2).

b. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil (alpha cronbach) dan dikatakan reliabel apabila nilai alpha cronbach >0,6 (Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas variabel bebas karakteristik individu dan motivasi setelah diuji secara statistik diketahui seluruh pertanyaan mempunyai nilai r-alpha cronbach >0,6, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel bebas reliabel (lampiran 2).

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari karakteristik individu dan motivasi. Adapun definisi masing-masing variabel sebagai berikut:

1.Karakteristik individu adalah ciri-ciri yang dimiliki seorang bidan desa dalam

memberikan pelayanan ANC, meliputi (a) pengetahuan, (b) masa kerja, dan (c) pelatihan.

(1) Pengetahuan adalah pemahaman bidan desa tentang tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan pelayanan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara.

(2) Masa kerja adalah lama kerja seorang bidan desa dalam melaksanakan tugas sebagai bidan di desa terhitung mulai surat keterangan sebagai bidan desa hingga sekarang di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara

(3) Pelatihan adalah pernah tidaknya bidan desa mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara.

2.Motvasi adalah dorongan dari dalam diri bidan desa untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi; kebutuhan fisik, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi dalam memberikan pelayanan ANC pada era program Jaminan Kesehatan Nasional.

a. Kebutuhan fisik adalah merupakan kebutuhan dasar (basic needs) yang harus dipenuhi oleh bidan desa dalam melakukan aktivitas pada era program Jaminan Kesehatan Nasional.

b. Kebutuhan penghargaan adalah merupakan kebutuhan penghargaan bagi bidan desa baik secara internal maupun secara eksternal dalam melakukan aktivitas pada era program Jaminan Kesehatan Nasional.

c. Kebutuhan aktualisasi adalah merupakan kebutuhan untuk melakukan yang terbaik dengan memaksimumkan kemampuan dan potensi diri sebagai bidan desa dalam melakukan aktivitas pada era program Jaminan Kesehatan Nasional.

3.5.2 Variabel Terikat

Kinerja bidan desa dalam hal ini diukur secara kualitas dan kuantitas. Adapun definisi operasional kinerja bidan desa sebagai berikut:

a. Kualitas

Kinerja secara kualitas merupakan hasil kerja sesuai dengan potensi yang dimiliki bidan desa mengacu kepada stándar pelayanan ANC di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Silih Nara

b. Kuantitas

Kinerja secara kuantitas merupakan hasil kerja bidan desa sesuai dengan hasil (out put) pekerjaan mengacu kepada target yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan pelayanan ANC di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Silih Nara

3.6 Metode Pengukuran

Metode pengukuran untuk memperoleh data variabel karakteristik individu, motivasi dan kinerja bidan desa diuraikan sebagai berikut :

3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas

Pengukuran variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas

Nilai Kategori Skala Ukur

a. Kebutuhan Fisik 5 3.Sangat setuju 2.Setuju

3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat

Pengukuran variabel terikat ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat Variabel Jumlah

Indikator Indikator Skor Kategori Skala Ukur

Pengukuran kinerja bidan desa secara kualitas dalam pelayanan ANC mengacu kepada standar minimal pelayanan ANC adalah “7T” dan disesuaikan dengan kondisi puskesmas.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi:

a. Analisis univariat, yaitu untuk menjelaskan setiap variabel penelitian dengan penyajian dalam tabel distribusi frekuensi.

b. Analisis bivariat, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel bebas

dengan variabel terikat menggunakan uji Pearson Correlation pada taraf uji nyata (α = 0,05).

c. Analisis multivariat, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat (kinerja) secara kualitas, dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda pada tingkat kepercayaan 95%

(α=0,05). Sedangkan untuk pengaruh variabel bebas terhadap kinerja secara kuantitas digunakan uji regresi model stepwise.

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Letak dan Geografis

Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah terletak di Jalan Jl. Takengon, Blang Mancung Desa Pepayungen Angkup, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah. Puskesmas Silih Nara merupakan pusat pelayanan masyarakat di bidang kesehatan yang berstatus sebagai puskesmas rawat inap. Letaknya sekitar 20 Km dari Kota Takengon dengan wilayah operasional mencakup 33 Gampong. Sebanyak 10 gampong di antaranya sudah berstatus desa siaga dengan jumlah kader 120 orang. Adapun batas-batas masing-masing Kecamatan di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara, sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ketol.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Celala c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rusip Antara.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bies 4.1.2 Sarana Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Silih Nara terdiri dari 6 unit puskesmas pembantu dan 18 unit Poskesdes. Fasilitas kesehatan dilayani 62 tenaga medis yang terdiri dari 2 orang dokter umum, 1 dokter gigi, 2 Apoteker, 7 SKM, 32 Bidan, 16 Perawat, 1 Perawat gigi, 1 KTU.

4.2. Analisis Univariat 4.2.1 Identitas Responden

Identitas responden dalam penelitian ini meliputi: umur, status perkawinan dan tempat tinggal. Hasil penelitian menunjukkan responden lebih banyak berumur 23-28 tahun, yaitu sebanyak 26 orang (81,3%), status perkawinan seluruhnya status kawin, yaitu sebanyak 32 orang (100,0%) dan berdasarkan tempat tinggal lebih banyak di luar desa, yaitu sebanyak 20 orang (62,5%). Distribusi responden berdasarkan identitas dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Identitas

No Identitas Jumlah Persen (%)

Umur

1 23 - 28 tahun 26 81,3

2 29 - 34 tahun 4 12,5

3 35 - 40 tahun 2 6,2

Status Perkawinan

1 Tidak kawin 0 0,0

2 Kawin 32 100,0

Tempat Tinggal

1 Luar Desa 20 62,5

2 Desa 12 37,5

Jumlah 32 100,0

4.2.2 Karakteristik Individu

Karakteristik individu dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, masa kerja, dan pelatihan. Hasil penelitian secara rinci sebagai berikut:

a. Pengetahuan

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 32 orang (100,0%) responden menjawab benar pertanyaan tentang pengertian kunjungan ANC, sebanyak 32 orang

(100,0%) responden menjawab benar pertanyaan tentang penmgertian pemeriksaan ANC, sebanyak 32 orang (100,0%) responden menjawab benar pertanyaan tentang tujuan utama pemeriksaan ANC dan sebanyak 32 orang (100,0%) responden menjawab benar pertanyaan tentang jumlah kunjungan ibu hamil dalam pelayanan ANC.

Sebanyak 23 orang (74,2%) responden menjawab salah pertanyaan tentang nilai LiLA pada ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), sebanyak 29 orang (93,5%) responden menjawab benar pertanyaan tentang pada trimester berapa dilakukan pengukuran tekanan darah ibu hamil, sebanyak 29 orang (93,5%) responden menjawab benar pertanyaan tentang tekanan darah ibu hamil yang memilki gejala preeklamsi, dan sebanyak 28 orang (90,3%) responden menjawab benar pertanyaan tentang pada trimester berapa dilakukan Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU).

Sebanyak 24 orang (75,0%) responden menjawab salah pertanyaan tentang hipertensi akibat kehamilan, sebanyak 30 orang (93,8%) responden menjawab benar pertanyaan tentang frekuensi penimbangan ibu hamil dalam pelayanan ANC, sebanyak 30 orang (93,8%) responden menjawab benar pertanyaan tentang tujaun dilakukan pengukuran tekanan darah pada ibu hamil pada pelayanan ANC, sebanyak 27 orang (84,4%) responden menjawab benar pertanyaan tentang tujuan pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (TFU), dan sebanyak 28 orang (87,5%) responden menjawab benar pertanyaan tentang pengertian pengukuran TFU dalam pelayanan ANC.

Sebanyak 29 orang (90,6%) responden menjawab benar pertanyaan tentang cara pelaksanaan pengukuran TFU ibu hamil dalam pelayanan ANC, sebanyak 23 orang (71,9%) responden menjawab salah pertanyaan tentang tujuan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT), sebanayak 17 orang (53,1%) responden menjawab salah pertanyaan tentang jumlah pemberian tablet Fe pada ibu hamil dalam pelayanan ANC, sebanyak 20 orang (62,5%) responden menjawab salah tentang istilah standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil, dan sebanyak 22 orang (68,8%) responden menjawab salah pertanyaan tentang kebutuhan ibu hamil dalam pemberian penyuluhan.

Sebanyak 23 orang (71,9%) responden menjawab salah pertanyaan tentang kapan dilakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), sebanyak 24 orang (75,5%) responden menjawab salah pertanyaan tentang indikasi ibu hamil yang mengalami gangguan perkembangan janin, sebanyak 18 orang (56,3%) responden menjawab salah pertanyaan tentang ukuran nilai LILA yang meinyatakan ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), sebanyak 30 orang (93,8%) responden menjawab salah pertanyaan tentang tujuan pemeriksaan hemoglobin darah, sebanyak 20 orang (62,5%) responden menyatakan benar bahwa kunjungan ibu hamil terhadap tenaga kesehatan selama masa kehamilannya dilakukan minimal 2 kali kunjungan dan sebanyak 19 orang (59,4%) responden menjawab salah pertanyaan tentang bidan mendapat kapitasi klaim dari pengelola program JKN dalam pelyanan ANC. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

No Pengetahuan Benar Salah Jumlah

n % n % n %

1 Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil

32 100,0 0 0,0 32 100,0 2 Pemeriksaan ANC merupakan pemeriksaan

ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas

32 100,0 0 0,0 32 100,0 3 Tujuan utama ANC adalah menurunkan/

mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal

32 100,0 0 0,0 32 100,0 4 Empat kali kunjungan ANC adalah; sampai

dengan kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, dan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan.

32 100,0 0 0,0 32 100,0

5 Seorang wanita tekanan darahnya bisa naik ketika sedang hamil. Kondisi ini disebut hipertensi gestasional (hipertensi akibat kehamilan)

8 25,0 24 75,0 32 100,0 6 Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil

memeriksakan diri 30 93,8 2 6,2 32 100,0

7 Pengukuran tekanan darah dilakukan secara rutin bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi (tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas).

30 93,8 2 6,2 32 100,0

8 Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (TFU) dapat memperkirakan secara kasar usia kehamilan

27 84,4 5 15,6 32 100,0 9 Pengukuran TFU adalah tinggi puncak

tertinggi rahim sesuai usia kehamilan. 28 87,5 4 12,5 32 100,0 10 Pengukuran TFU menggunakan jari

pemeriksa sebagai alat ukurnya 29 90,6 3 9,4 32 100,0 11 Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT)

untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus 9 28,1 23 71,9 32 100,0

Tabel 4.2 Lanjutan

No Pengetahuan Benar Salah Jumlah

n % n % n % 12 Pemberian tablet tambah darah (Fe) minimal 90

tablet selama kehamilan 15 46,9 17 53,1 32 100,0 13 Standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil,

dalam penerapannya terdiri atas 10 T 12 37,5 20 62,5 32 100,0 14 Memberikan penyuluhan sesuai dengan

kebutuhan seperti perawatan diri selama hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan dan janin mengindikasikan ibu hamil mengalami gangguan perkembangan Janin

8 25,0 24 75,0 32 100,0 17 Ibu hamil dinyatakan mengalami Kurang

Energi Kronis (KEK) apabila nilai LiLA kurang dari 27,5 cm

14 43,7 18 56,3 32 100,0 18 Pemeriksaan hemoglobin darah bertujuan untuk

mengetahui ibu tersebut menderita Preeklampsia 2 6,2 30 93,8 32 100,0 19 Kunjungan ibu hamil terhadap tenaga kesehatan

selama masa kehamilannya dilakukan minimal 2 kali kunjungan

20 62,5 12 37,5 32 100,0 20 Pemeriksaan ANC oleh bidan mendapat kapitasi

klaim dari pengelola program JKN 13 40,6 19 59,4 31 100,0 Hasil pengukuran pengetahuan kemudian dikategorikan. Pengetahuan pada kategori kurang baik sebanyak 22 orang (68,8%). Distribusi kategori pengetahuan disajikan pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan

No Kategori Jumlah (%)

1 Kurang Baik 22 68,8

2 Baik 10 31,2

Jumlah 32 100,0

b. Masa Kerja

Hasil penelitian menunjukkan masa kerja lebih banyak ≤ 5 tahun, yaitu sebanyak 22 orang (68,8%), selebihnya > 5 tahun. Distribusi responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah Persen (%)

1 ≤ 5 tahun 22 68,8

2 >5 tahun 10 31,2

Jumlah 32 100.0

c. Pelatihan

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 19 orang (59,4%) responden menyatakan tidak pernah mengikuti pelatihan dan sebanyak 13 orang (40,6%) responden menyatakan pernah mengikuti pelatihan sebanyak 1-2 kali dalam setahun.

Distribusi berdasarkan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan

No Pelatihan Jumlah Persen (%)

1 Tidak pernah 19 59,4

2 Pernah 13 40,6

Jumlah 32 100.0

4.2.3 Motivasi

Motivasi dalam penelitian ini meliputi variabel kebutuhan fisik, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi. Hasil penelitian sebagai berikut :

a. Kebutuhan Fisik

Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 32 orang (100,0%) responden menyatakan tidak setuju bahwa pendapatan yang diterima sebagai Bidan di desa dalam melayanai ibu hamil peserta JKN cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari, sebanyak 32 orang (100,0%) responden menyatakan tidak setuju bahwa insentif yang diterima dalam pelayanan ibu hamil peserta JKN cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sebanyak 16 orang (50,0%) responden menyatakan tidak setuju bahwa berusaha melayani pasien ibu hamil peserta JKN sesuai dengan aturan BPJS kesehatan dalam memenuhi kebutuhan fisiologis, sebanyak 32 orang (100,0%) responden menyatakan setuju bahwa memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil peserta JKN tanpa membedakan status kepesertaan, dan sebanyak 32 orang (100,0%) responden menyatakan setuju bahwa memberikan pelayanan ANC kepada ibu hamil peserta JKN dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Distribusi berdasarkan kebutuhan fisik dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kebutuhan Fisik

No Kebutuhan Fisik Setuju Kurang

Setuju

Tidak

Setuju Jumlah n % n % n % n % 1 Pendapatan yang diterima sebagai Bidan

di desa dalam melayanai ibu hamil

peserta JKN sesuai dengan aturan BPJS kesehatan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

0 0,0 16 50,0 16 50,0 32 100,0 4 Memberikan pelayanan sesuai dengan

kebutuhan ibu hamil peserta JKN tanpa membedakan status kepesertaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

Hasil pengukuran kebutuhan fisik kemudian dikategorikan. Kebutuhan fisik pada kategori tinggi sebanyak 17 orang (53,1%). Distribusi kategori kebutuhan fisik dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kebutuhan Fisik

No Kategori Jumlah Persen (%)

1 Rendah 15 46,9

2 Tinggi 17 53,1

Jumlah 32 100,0

b. Kebutuhan Penghargaan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 17 orang (53,1%) responden menyatakan setuju bahwa selain mendapat gaji sebagai Bidan di Desa juga menerima insentif dalam pelayanan ibu hamil peserta JKN, sebanyak 19 orang (59,4%) responden menyatakan tidak setuju bahwa selain insentif Bidan di desa juga ingin dihargai keberadaanya dalam melaksanakan pelayanan ibu hamil peserta JKN, sebanyak 21 orang (65,6%) responden menyatakan tidak setuju bahwa mendapat pengakuan dari atasan atas prestasi kerja, sebanyak 16 orang (50,0%) responden menyatakan tidak setuju bahwa pemberian insentif berdasarkan kemampuan/keahlian Bidan di desa dalam melaksanakan pelayanan ibu hamil peserta JKN, dan sebanyak 24 orang (75,0%) responden menyatakan tidak setuju bahwa pemberian insentif Bidan di desa tepat waktu dalam melaksanakan pelayanan ibu hamil peserta JKN.

Distribusi berdasarkan kebutuhan penghargaan dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kebutuhan Penghargaan

No Kebutuhan Penghargaan Setuju Kurang Setuju

Tidak

Setuju Jumlah n % n % n % n % 1 Selain mendapat gaji sebagai Bidan di

Desa juga menerima insentif berdasarkan prestasi kerja dalam pelayanan ibu hamil peserta JKN

17 53,1 0 0,0 15 46,9 32 100,0 2 Selain insentif Bidan di desa juga

ingin dihargai keberadaanya dalam melaksanakan pelayanan ibu hamil peserta JKN

10 31,3 3 9,4 19 59,4 32 100,0 3 Bidan di desa mendapat pengakuan

dari atasan atas prestasi kerja 7 21,9 4 12,5 21 65,6 32 100,0 4 Pemberian insentif disesuaikan

berdasarkan kemampuan/keahlian Bidan di desa dalam melaksanakan pelayanan ibu hamil peserta JKN

0 0,0 16 50,0 16 50,0 32 100,0 5 Pemberian insentif Bidan di desa tepat

waktu dalam melaksanakan pelayanan ibu hamil peserta JKN

2 6,2 6 18,8 24 75,0 32 100,0

Hasil pengukuran kebutuhan penghargaan kemudian dikategorikan.

Kebutuhan penghargaan pada kategori rendah sebanyak 20 orang (62,5%). Distribusi responden berdasarkan kebutuhan penghargaan dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kebutuhan Penghargaan

No Kategori Jumlah (%)

1 Rendah 20 62,5

2 Tinggi 12 37,5

Jumlah 32 100,0

c. Kebutuhan Aktualisasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 19 orang (59,4%) responden menyatakan setuju bahwa sebagai bidan di desa dalam program JKN merupakan rasa

kebanggan tersendiri, sebanyak 23 orang (71,9%) responden menyatakan tidak setuju bahwa dalam melaksanakan program JKN bidan di desa diberi kesempatan untuk mengikuti seminar pengembangan potensi diri, sebanyak 21 orang (65,6%) responden menyatakan tidak setuju bahwa pogram JKN merupakan tantangan bagi bidan di desa sesuai dengan keahliannya, sebanyak 12 orang (37,5%) responden menyatakan tidak setuju dan sebanyak 5 orang (15,6%) responden menyatakan kurang setuju bahwa rekan kerja bidan di desa merasa senang atas program JKN sebagai tantangan kerja sesuai dengan kehalian, dan sebanyak 20 orang (62,5%) responden menyatakan setuju bahwa bidan desa menunjukkan potensi diri dalam melayani ibu hamil.

Distribusi berdasarkan kebutuhan aktualisasi dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kebutuhan Aktualisasi

No Kebutuhan Aktualisasi Setuju Kurang Setuju untuk mengikuti seminar pengembangan potensi diri tantangan kerja sesuai dengan kehalian dalam pelayanan ibu hamil

15 46,9 5 15,6 12 37,5 32 100,0 5 Bidan desa menunjukkan potensi diri

dalam melayani ibu hamil 20 62,5 0 0,0 12 37,5 32 100,0

Hasil pengukuran kebutuhan aktualisasi kemudian dikategorikan. Kebutuhan aktualisasi pada kategori rendah sebanyak 19 orang (59,4%). Distribusi responden berdasarkan kebutuhan aktualisasi dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kebutuhan Aktualisasi

No Kategori Jumlah (%)

1 Rendah 19 59,4

2 Tinggi 13 40,6

Jumlah 32 100,0

4.2.4 Kinerja

Kinerja bidan desa dalam penelitian ini diukur secara kualitas dan kuantitas yang mengacu kepada Tupoksi bidan desa. Kinerja bidan desa secara rinci sebagai berikut:

a. Kinerja Secara Kualitas

Kinerja bidan desa secara kualitas dalam memberikan pelayanan ANC berdasarkan hasil observasi diketahui sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan penimbangan berat badan, sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan pengukuran tekanan darah.

Sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan pengukuran tinggi fundus uteri, sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan penghitungan denyut jantung janin, dan sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan presentasi janin.

Sebanyak 16 orang (50,0%) responden tidak melakukan screening, sebanyak 32 orang (100,0) responden melakukan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT),

sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan pemeriksaan golongan darah, sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb), dan sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan Tatalaksana/penanganan kasus.

Sebanyak 32 orang (100,0%) responden melakukan KIE efektif: kesehatan ibu, sebanyak 19 orang (59,4%) responden tidak melakukan KIE efektif : perilaku hidup bersih dan sehat, sebanyak 20 orang (62,5%) responden tidak melakukan KIE efektif: peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan, dan sebanyak 20 orang (62,5%) responden tidak melakukan KIE efektif: tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi.

Sebanyak 21 orang (65,6%) responden tidak melakukan KIE efektif: asupan gizi seimbang, sebanyak 27 orang (84,4%) responden tidak melakukan KIE efektif:

gejala penyakit menular dan tidak menular, sebanyak 29 orang (90,6%) responden tidak melakukan KIE efektif: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif, dan sebanyak 29 orang (90,6%) responden tidak melakukan KIE efektif: KB paska persalinan.

Sebanyak 32 orang (100,0%) responden tidak melakukan KIE efektif:

imunisasi, dan sebanyak 32 orang (100,0%) responden tidak melakukan KIE efektif peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan.. Distribusi berdasarkan kinerja secara kualitas dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kinerja

No Pernyataan Dilakukan Tidak

Dilakukan Jumlah

persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi.

12 37,5 20 62,5 32 100,0 16 KIE Efektif : Asupan gizi seimbang. 11 34,4 21 65,6 32 100,0 17 KIE Efektif : Gejala penyakit menular dan

tidak menular. 5 15,6 27 84,4 32 100,0

18 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian

ASI ekslusif 3 9,4 29 90,6 32 100,0

19 KIE Efektif : KB paska persalinan 3 9,4 29 90,6 32 100,0 20 KIE Efektif : imunisasi 0 0,0 32 100,0 32 100,0 21 KIE Efektif : Peningkatan kesehatan

intelegensia pada kehamilan 0 0,0 32 100,0 32 100,0 Hasil pengukuran kinerja kemudian dikategorikan. Kinerja pada kategori kurang baik sebanyak 20 orang (62,5%). Distribusi kategori kinerja dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kinerja

No Kategori Jumlah (%)

1 Kurang baik 20 62,5

2 Baik 12 37,5

Jumlah 32 100,0

b. Kinerja Secara Kuantitas

Berdasarkan hasil penelitian capaian kinerja bidan desa dalam pelayanan ANC untuk K1 dan K4 masih di bawah target capaian atau cakupan. Kinerja bidan desa berdasarkan capaian dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Berdasarkan hasil penelitian capaian kinerja bidan desa dalam pelayanan ANC untuk K1 dan K4 masih di bawah target capaian atau cakupan. Kinerja bidan desa berdasarkan capaian dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Dokumen terkait