• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka konsep penelitian adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.6 Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan

Pemeriksaan Kehamilan USG

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang USG

dalam Pemeriksaan Kehamilan

Pemanfaatan USG di Puskesmas Padang Bulan,

Medan Pemanfaatan USG

Ibu Hamil

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi analitik, yaitu penelitan yang menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap USG dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Padang Bulan, Medan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional atau potong lintang dengan pengambilan data dalam satu waktu bersamaan.

3.2 LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Puskesmas Padang Bulan, Medan Baru, Kota Medan dengan alasan tempat tersebut merupakan salah satu Puskesmas yang memiliki USG dan dengan pertimbangan banyaknya kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan.Sampel penelitian diambil dengan teknik pengambilanconsecutive sampling, dengan sampel penelitian berupa ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Adapun kriteria inklusi serta eksklusi dalam penelitian sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

- Ibu hamil dengan usia kehamilan 0 hingga 40 minggu.

- Bersedia menjadi sampel penelitian dan telah menandatangani lembar informed consent atau persetujuan setelah penjelasan.

2. Kriteria Eksklusi

- Kuesioner yang tidak terisi dengan lengkap oleh responden.

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling, dimana sampel diambil dalam kurun waktu tertentu dengan cara presumptive sampling. Besar sampel dihitung dengan rumus berikut:

Keterangan:

n = besar sampel minimum

= Nilai Z pada derajat kemaknaan p = Proporsi pada suatu kasus tertentu

d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan

Tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah sebesar 95%, sehingga pada Z dua arah arah diperoleh nilai adalah 1,96. Nilai d pada rumus ditetapkan sebesar 10% atau 0,1. Proporsi kasus bila tidak diketahui ditetapkan 50% atau 0,5.

Maka besar sampel yang ditentukan adalah:

n = 97

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA

3.4.1 Jenis Data Penelitian

Jenis data yang dikumpulkan merupakan data yang didapat langsung dari responden. Data tersebut meliputi wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan, Medan.

3.4.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Instrumen yang digunakan pada variabel pengetahuan tentang USG

adalah berupa pertanyaan semi terbuka-tertutup. Instrumen yang digunakan untuk variabel perilaku pemanfaatan USG adalah Closed-ended kuesioner atau kuesioner bentuk tertutup. Jenis pertanyaan pada kedua variabel berupa

“Dichotomy Question”, yaitu kuesioner yang telah disediakan jawabannya.

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk menyakinkan bahwa kuesioner yang disusun benar-benar baik dan menghasilkan data yang valid.

1. Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005).Menurut Sugiyono, koefisien korelasinya (r tabel) adalah sebagai berikut:(Sugiyono, 2011)

0,800-1,000: sangat kuat 0,600-0,799: kuat

0,400-0,599: cukup kuat 0,200-0,399: rendah

0,000-0,199: sangat rendah (tidak reliabel)

Kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut adalah tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.

2. Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2005).Menurut Sugiyono, interpretasi reliabilitasnya (r) adalah sebagai berikut(Sugiyono, 2011):

0,800-1,000: sangat reliabel 0,600-0,799: reliabel 0,400-0,599: cukup reliabel 0,200-0,399: rendah

0,000-0,199: sangat rendah (tidak reliabel)

Kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut adalah tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24.0 for Macdengan model Alpha Cronbach’s.

3.5 METODE ANALISIS DATA

3.5.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahapan meliputi:

1. Editing

Editing dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan data-data yang telah dikumpulkan.

2. Coding

Coding dilakukan untuk mengubah data berbentuk huruf dan kalimat menjadi angka atau bilangan.

3. Entry

Entry dilakukan untuk memasukkan data ke dalam program atau software computer.

4. Cleaning

Cleaning dilakukan pengecekan kembali dan melihat adanya kemungkinan kesalahan kode serta ketidaklengkapan data yang selanjutnya dilakukan koreksi.

3.5.2 Analisis Data 1. Analisis Univariat

Analisis univariatbertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menguji hubungan antara kedua variabel tersebut yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dengan pemanfaatan USG.

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner

Variabel Nomor Pertanyaan

Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0,495 Valid 0,789 Reliabel

2 0,495 Valid Reliabel

3 0,606 Valid Reliabel

4 0,510 Valid Reliabel

5 0,481 Valid Reliabel

6 0,456 Valid Reliabel

7 0,618 Valid Reliabel

8 0,644 Valid Reliabel

9 0,760 Valid Reliabel

10 0,796 Valid Reliabel

Pemanfaatan 1 0,731 Valid 0,780 Reliabel

2 0,731 Valid Reliabel

3 0,475 Valid Reliabel

4 0,595 Valid Reliabel

5 0,631 Valid Reliabel

6 0,448 Valid Reliabel

7 0,554 Valid Reliabel

8 0,507 Valid Reliabel

9 0,523 Valid Reliabel

10 0,523 Valid Reliabel

3.6 DEFINISI OPERASIONAL

1. Variabel: Pengetahuan tentang USG

Definisi: Segala sesuatu yang diketahui mengenai USG dalam pemeriksaan kehamilan.

Cara Ukur: Wawancara

Alat Ukur: Kuesioner dengan pertanyaan berjumlah 10 buah dengan 3 pilihan jawaban

 Jawaban benar diberi skor 1

 Jawaban salah diberi skor 0

Hasil Ukur:  Pengetahuan baik bila skor 76-100%

 Pengetahuan cukup bila skor 56-75%

 Pengetahuan kurang bila skor <56%

Skala Ukur: Ordinal

2. Variabel: Perilaku pemanfaatan USG

Definisi: Suatu tindakan dalam memanfaatkan pemeriksaan kehamilan dengan USG.

Cara Ukur: Wawancara

Alat Ukur: Kuesioner dengan pertanyaan berjumlah 10 buah Hasil Ukur:  Perilaku memanfaatkan bila skor >7

 Perilaku tidak memanfaatkan bila skor <7 (Hidayat, 2009)

Skala Ukur: Ordinal

3. Variabel: Tingkatan Trimester Kehamilan

Definisi: Wanita dalam usia kehamilan 0 hingga 40 minggu atau dalam masa kehamilan trimester pertama, kedua atau ketiga yang datang ke Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Cara Ukur: Wawancara Alat Ukur: Kuesioner

Hasil Ukur:  Trimester Pertama

 Trimester Kedua

 Trimester Ketiga Skala Ukur: Ordinal

4. Variabel: Usia

Definisi: Jumlah tahun hidup ibu hamil yang datang ke Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Cara Ukur: Wawancara Alat Ukur: Kuesioner

Hasil Ukur:  < 20 Tahun

 20-30 Tahun

 30-40 Tahun

 40-45 Tahun Skala Ukur: Interval

5. Variabel: Status Pendidikan

Definisi: Status pendidikan terakhir ibu hamil yang datang ke Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Cara Ukur: Wawancara Alat Ukur: Kuesioner

Hasil Ukur:  Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

 Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat

 Tamat Diploma

 Tamat Sarjana Skala Ukur: Ordinal

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan dengan cara analitik potong lintang (cross sectional).

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Padang Bulan yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara.

Pengambilan data penelitian berlangsung dari bulan September hingga November 2017.

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Data penelitian yang diambil adalah hasil jawaban kuesioner yang ditujukan kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan. Responden ibu hamil yang dijadikan subjek penelitian berjumlah 97 orang dengan menggunakan rumus pengambilan sampel presumptive sampling.

Setelah pengambilan data selesai dilakukan, pada bulan November 2017 dilakukan tabulasi data yang telah didapatkan dan dimasukkan ke dalam Program SPSS 24.0 For Mac. Hasil penelitian yang dapat dijabarkan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

<20 Tahun 4 4,1

20-35 Tahun 78 80,4

Diatas 35 Tahun 15 15,5

Total 97 100

Pada tabel 4.1, dapat terlihat bahwa ibu hamil dalam rentang umur dibawah 20 tahun adalah sebanyak 4 orang dengan persentase 4,1%. Ibu hamil dalam rentang umur 20-35 tahun adalah sebanyak 78 orang dengan persentase 80,4%, dan ibu hamil dalam rentang umur diatas 35 tahun adalah sebanyak 15 orang dengan persentase 15,5%. Angka terbanyak ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya adalah dalam rentang umur 20-35 tahun. Hal tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Febyanti dan Susilawati yang mendapatkan hasil bahwa usia 20-35 tahun merupakan umur terbanyak ibu hamil yang melakukan kunjungan ke BKIA Puskesmas Srondol dan Puskesmas Ngesrep, Semarang (93,8%) (Febyanti, 2012). Umur 20-35 tahun merupakan usia yang sesuai bagi seorang wanita untuk hamil, karena beresiko rendah terjadi gangguan saat kehamilan (Roeshadi, 2004). Hal tersebut menunjukkan bahwa usia ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya sudah sesuai dengan standar batas usia seorang wanita untuk hamil (Mochtar, 1998). Terdapat ibu hamil dalam usia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun, dimana usia tersebut kurang dianjurkan untuk seorang wanita untuk hamil dikarenakan tingginya resiko gangguan saat kehamilan. Sekiranya perlu diberikan edukasi dan penyuluhan untuk memberikan pemahaman akan resiko kehamilan kepada wanita dalam rentang usia tersebut.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%)

Trimester pertama 9 9,3

Trimester kedua 21 21,6

Trimester ketiga 67 69,1

Total 97 100

Pada tabel 4.2, didapatkan bahwa angka tertinggi usia kehamilan adalah Trimester ketiga sebanyak 67 orang dengan persentase 69,1%, disusul dengan Trimester kedua sebanyak 21 orang dengan persentase 21,6% dan Trimester pertama sebanyak 9 orang dengan persentase 9,3%. Hal tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Sakinah dan Fibriana yang menemukan bahwa persentase terbanyak usia kehamilan ibu yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan Puskesmas Sumber, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah adalah Trimester ketiga (46,7%) (Sakinah, 2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak ibu hamil dengan usia kehamilan mendekati persalinan yang

memeriksakan kehamilannya di Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Status Pendidikan

Status Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Tamat SMP 9 9,3

Tamat SMA Sederajat 52 53,6

Tamat Diploma 9 9,3

Tamat Sarjana 27 27,8

Total 97 100

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa frekuensi responden tertinggi adalah berpendidikan Tamat SMA sederajat, yaitu sebanyak 52 orang dengan persentase sebesar 53,6%. Responden dengan tingkat pendidikan Tamat Sarjana adalah sebanyak 27 orang dengan persentase sebesar 27,8%. Frekuensi responden terendah dengan tingkat pendidikan Tamat SMP dan Tamat Diploma adalah masing-masing sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 9,3%. Hal tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Reskiani yang mendapatkan bahwa persentase status pendidikan terbanyak ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan Puskesmas Antang, Makassar adalah Tamat SMA (51,8%) (Reskiani, 2013). Hal tersebut berkebalikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evayanti yang mendapatkan bahwa persentase ibu hamil yang berpendidikan Tamat SMP menjadi mayoritas ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan di Puskesmas Wates, Lampung Tengah (42,5%) (Evayanti, 2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan, Medan adalah cukup baik.

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Kuesioner Pengetahuan Ibu Hamil Tentang USG

Pertanyaan B % S %

Apakah Anda pernah mendengar USG? 97 100 0 0 Menurut Anda, apakah kepanjangan dari USG? 69 71,1 28 28,9

Menurut Anda, USG biasanya digunakan pada pemeriksaan apa?

93 95,9 4 4,5

Menurut Anda, kapan pemeriksaan USG pertama kali dilakukan pada masa kehamilan?

69 71,1 28 28,9

Menurut Anda, apakah kegunaan dari pemeriksaan USG di trimester pertama kehamilan?

76 78,4 21 21,6

Menurut Anda, apakah kegunaan dari pemeriksaan USG di trimester ketiga kehamilan?

41 42,3 56 57,7

Menurut Anda, salah satu cara pemeriksaan USG adalah dengan?

82 84,5 15 15,5

Siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil?

97 100 0 0

Menurut Anda, apakah USG aman bagi janin? 82 84,5 15 15,5 Menurut Anda, apakah pemeriksaan USG

berbahaya bagi kehamilan?

86 88,7 11 11,3

Tabel 4.4 didapatkan bahwa pertanyaan yang dijawab salah terbanyak adalah pada pertanyaan nomor 6 mengenai kegunaan pemeriksaan USG pada trimester ketiga kehamilan. Menurut AIUM, salah satu indikasi pemeriksaan USG pada trimester ketiga kehamilan adalah untuk mengetahui dan menilai adanya kelainan atau kecacatan pada janin (AIUM, 2013). Maka dari itu, jawaban yang tepat adalah untuk mengetahui adanya kelainan atau cacat pada janin. Perlu diperhatikan bahwa terdapat dua pertanyaan yang dijawab benar seluruhnya, yaitu pertanyaan nomor satu mengenai pernah mendengar tentang USG, dan siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh responden mengetahui tentang USG dan juga mengetahui bahwa dokter adalah personel yang berhak untuk melakukan pemeriksaan USG.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang USG

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 58 59,8

Cukup 39 40,2

Kurang 0 0

Total 97 100

Pada tabel 4.5, didapatkan dari 97 responden penelitian bahwa frekuensi tingkat pengetahuan tertinggi adalah tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 58 orang dengan persentase 59,8%. Persentase tingkat pengetahuan cukup adalah sebesar 40,2% dengan frekuensi responden sebanyak 39 orang, dan tidak ada persentase tingkat pengetahuan kurang. Temuan pada penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sianipar mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan USG di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tahun 2011, dimana didapatkan 45 responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang USG (66,2%) dan 23 responden dengan pengetahuan yang kurang tentang USG (33,8%) (Sianipar, 2011). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan adalah baik. Perlu diperhatikan bahwa terdapat sebesar 40,9% responden dengan tingkat pengetahuan yang cukup.

Notoatmodjo mengemukakan bahwa kemampuan mengetahui sesuatu dipengaruhi oleh kemampuan belajar dan mengingat. Kurangnya kemampuan dalam mengingat kembali akan suatu hal menjadikan hal yang sebelumnya telah diterima tersebut tidak terserap dan tidak terpahami dengan baik (Notoatmodjo, 2012).

Meskipun begitu, responden dengan tingkat pengetahuan yang cukup patut diapresiasi serta diberikan tambahan edukasi seperti penyuluhan dengan penyampaian dan informasi secara tepat dan berkesinambungan mengenai USG.

Perlu diperhatikan pula bahwa tidak adanya responden dengan tingkat pengetahuan yang kurang tentang USG. Hal tersebut mungkin disebabkan karena semakin banyaknya ibu hamil yang mengetahui dan memahami USG sebagai alat pemeriksaan kehamilan.

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Kuesioner Pemanfaatan USG Ibu Hamil

Pertanyaan B % S %

Apakah Anda pernah memeriksakan kehamilan dengan USG?

93 95,9 4 4,1

Apakah alasan Anda ingin memeriksakan kehamilan dengan USG?

77 79,4 20 20,6

Apakah tujuan Anda memeriksakan kehamilan dengan USG?

90 92,8 7 7,2

Kemanakah Anda pergi untuk memeriksakan kehamilan dengan USG?

86 88,7 11 11,3

Kapankah saat pertama kali Anda memeriksakan kehamilan dengan USG?

51 52,6 46 47,4

Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester

pertama?

54 55,7 43 44,3

Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester

kedua?

49 50,5 48 49,5

Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester

ketiga?

28 28,9 69 71,1

Apakah Anda pernah tidak memeriksakan kehamilan dengan USG sesuai jadwal

pemeriksaan kehamilan?

52 53,6 45 46,4

Apakah alasan Anda tidak melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG?

52 53,6 45 46,4

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pertanyaan dengan jawaban salah terbanyak adalah pertanyaan nomor 8 mengenai jumlah pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester ketiga. Menurut Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, ANC dilakukan dengan cukup dengan rincian satu kali pada Trimester Pertama (K1), satu kali pada Trimester Kedua (K2), dan dua kali pada Trimester Ketiga (K3-K4) (Kemenkes RI, 2014). Oleh karena itu, patokan seorang ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya dengan USG dalam rangkaian ANC seharusnya adalah sebanyak dua kali pada Trimester Ketiga.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Perilaku Pemanfaatan USG

Pemanfaatan USG Frekuensi Persentase (%)

Memanfaatkan 51 52,6

Tidak Memanfaatkan 46 47,4

Total 97 100

Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 97 responden penelitian, persentase perilaku pemanfaatan USG dalam kunjungan ANC tertinggi adalah Memanfaatkan sebesar 52,6% dengan jumlah responden 51 orang, dan persentase responden yang Tidak Memanfaatkan USG dalam kunjungan ANC adalah sebesar 47,4% dengan jumlah responden 46 orang. Hasil berbeda didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Antono dan Rahayu di Poli Kandungan Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran, Kediri, dimana keteraturan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC hanya sebesar 14%, sedangkan ibu hamil yang tidak teratur dalam melakukan kunjungan ANC adalah sebesar 86% (Antono, 2014).

Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan, Medan, memanfaatkan pemeriksaan USG dalam rangkaian ANC dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa terdapat 47,4% responden yang tidak memanfaatkan pemeriksaan USG dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa terdapat keterbatasan, termasuk di dalamnya adalah keterbatasan fasilitas, sosial, maupun ilmu pengetahuan dimana pada hakikatnya fasilitas tersebut mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Oleh karena itu, perlu diberikan edukasi dan penyuluhan terhadap ibu hamil tersebut agar dapat menyadari betapa pentingnya memanfaatkan pemeriksaan USG dalam masa kehamilan.

Tabel 4.8 Hubungan antara Perilaku Pemanfaatan USG dengan Umur Ibu Hamil

Umur

Pemanfaatan USG Jumlah P

Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Dibawah 20

Tahun

1 (1%) 3 (3,1%) 4 (4,1%) 1.000

20-35 Tahun 43 (44,3%) 35 (36,1%) 78 (80,4%) Diatas 35

Tahun

7 (7,2%) 8 (8,2%) 15 (15,5%)

Total 51 (52,6%) 46 (47,4%) 97 (100%)

Tabel 4.8 menunjukkan hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan umur ibu hamil. Pada tabel tersebut terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected dibawah 5, sehingga uji Pearson Chi Square tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, pada tabel tersebut dilakukan uji Kolmogorov Smirnov Z. Uji Kolmogorov Smirnov Z menunjukkan bahwa nilai signifikansi didapatkan adalah sebesar 1.000 (p value > 0,05). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan umur ibu hamil.

Tabel 4.9 Hubungan antara Perilaku Pemanfaatan USG dengan Usia Kehamilan Ibu Hamil

Usia Kehamilan

Pemanfaatan USG Jumlah P

Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Trimester

Pertama

5 (5,2%) 4 (4,1%) 9 (9,3%) 0.908

Trimester Kedua

8 (8,2%) 13 (13,4%) 21 (21,6%)

Trimester Ketiga

38 (39,2%) 29 (29,9%) 67 (69,1%)

Total 51 (52,6%) 46 (47,4%) 97 (100%)

Tabel 4.8 menunjukkan hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan usia kehamilan ibu hamil. Pada tabel tersebut terdapat 1 sel yang memiliki nilai expected dibawah 5, sehingga uji Pearson Chi Square tidak dapat dilakukan.

Oleh karena itu, pada tabel tersebut dilakukan uji Kolmogorov Smirnov Z. Uji Kolmogorov Smirnov Z menunjukkan bahwa nilai signifikansi didapatkan adalah sebesar 0.908 (p value > 0,05). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan usia kehamilan ibu hamil.

Tabel 4.10 Hubungan antara Perilaku Pemanfaatan USG dengan Status Pendidikan Ibu Hamil

Status Pendidikan

Pemanfaatan USG Jumlah P

Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan

Tamat SMP 4 (4,1%) 5 (5,2%) 9 (9,3%) 0.999

Tamat SMA Sederajat

27 (27,8%) 25 (25,8%) 52 (53,6)

Tamat Diploma

4 (4,1%) 5 (5,2%) 9 (9,3%)

Tamat Sarjana 16 (16,5%) 11 (11,3%) 27 (27,8%) Total 51 (52,6%) 46 (47,4%) 97 (100%)

Tabel 4.8 menunjukkan hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan status pendidikan ibu hamil. Pada tabel tersebut terdapat 4 sel yang memiliki nilai expected dibawah 5, sehingga uji Pearson Chi Square tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, pada tabel tersebut dilakukan uji Kolmogorov Smirnov Z. Uji Kolmogorov Smirnov Z menunjukkan bahwa nilai signifikansi didapatkan adalah sebesar 0.999 (p value > 0,05). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan status pendidikan ibu hamil.

Tabel 4.8 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang USG dengan Perilaku Pemanfaatan USG

Tingkat Pengetahuan

Pemanfaatan USG Jumlah P

Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Pengetahuan

Baik

40 (69%) 18 (31%) 58 0.001

Pengetahuan Cukup

11 (28,2%) 28 (71,8%) 39

Total 51 (52,6%) 46 (47,4%) 97 (100%)

Tabel 4.7 menunjukkan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dan pemanfaatan USG dengan menggunakan Chi Square ukuran tabel 2x2. Dari tabel tersebut didapatkan hasil uji statistik Chi Square dengan tingkat signifikansi 5%, tidak ada sel yang memiliki nilai expected dibawah 5 sehingga uji yang digunakan adalah uji Pearson Chi Square. Uji Pearson Chi Square menunjukkan bahwa nilai signifikansi didapat sebesar 0.001 (p value <

0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dan perilaku pemanfaatan USG. Sebagai pembanding, temuan tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Febyanti mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan perilaku kunjungan kehamilan di BKIA Puskesmas Srondol dan Puskesmas Ngesrep, Semarang, Jawa Tengah, dimana nilai signifikansi didapatkan sebesar 0,001 (p value < 0,05) yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan diantara pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan dengan kunjungan ANC (Febyanti, 2013).

Berdasarkan tinjauan teori, pengetahuan merupakan hasil dari tahu seseorang setelah dilakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang bisa diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal, pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain, juga melalui media massa maupun lingkungan.

Pengetahuan seseorang juga tidak terlepas dari pendidikan yang telah ditempuh

oleh pribadi tersebut. Seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, maka kemampuan dalam mengetahui, mengerti dan memahami seseorang akan lebih mudah (Notoatmodjo, 2012). Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan hasil dari proses pencarian pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok untuk melakukan atau mencari pengobatan (Notoatmodjo, 2012). Pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dilakukan bergantung kepada kesadaran akan manfaat yang didasari oleh pengetahuan yang baik kemudian diikuti oleh perilaku kesehatan yang juga baik. Pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku yang terbentuk serta disadari dari pengetahuan akan bersifat lebih lama dari perilaku yang tidak disadari pengetahuan.

Ada beberapa keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Pertama adalah terbatasnya jurnal pendukung yang membahas spesifik mengenai pengetahuan ibu hamil tentang USG dan pemanfaatan USG. USG sendiri merupakan salah satu bagian dari ANC, sehingga peneliti membandingkan penelitian ini dengan penelitian yang membahas mengenai ANC secara menyeluruh. Kedua, penelitian ini hanya dilakukan di satu Puskesmas saja, sehingga hasil dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan. Ketiga, hasil dari studi perbandingan antar penelitian mungkin bisa berbeda satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya kuesioner yang terstandar untuk digunakan dalam penelitian ini.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Jumlah total responden ibu hamil yang memeriksakan kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan yang memenuhi kriteria peneliti adalah

1. Jumlah total responden ibu hamil yang memeriksakan kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan yang memenuhi kriteria peneliti adalah

Dokumen terkait