• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN ULTRASONOGRAFI DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN

SKRIPSI

Oleh :

ANDHIKA REZA AKBAR 140100140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(2)

TENTANG ULTRASONOGRAFI DALAM PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN

PEMANFAATAN ULTRASONOGRAFI DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Oleh :

ANDHIKA REZA AKBAR 140100109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ultrasonografi dalam Pemeriksaan Kehamilan dengan Pemanfaatan Ultrasonografi di Puskesmas Padang Bulan Medan”.

Penulis menyadari bahwa sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala rasa hormat, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, selaku rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Johny Marpaung, M.Ked(OG), Sp.OG(K), selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak arahan dan masukan bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. dr. Nurfida Khairina Arrasyid, M.Kes, selaku Ketua Penguji yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan skripsi ini.

5. dr. Khairani Sukatendel, Sp.OG(K), selaku Anggota Penguji yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. dr. Supriatmo, Sp.A, selaku dosen penasehat akademik selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

7. Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan doa, moral, dan material kepada penulis, teruntuk kedua orang tua penulis, Bapak Ahmad Gunando, S.Pd dan Ibu Ismawatty, dan adik penulis Rizka Anindya.

8. Ivone Damaiyanti Halawa, selaku teman satu dosen pembimbing yang membantu dan bersama-sama disetiap proses penyelesaian skripsi penulis.

(5)

9. Sahabat-sahabat penulis, Haznur Ikhwan, Haryodi Sarmana Putra, dan William Jonathan, yang selalu bersedia membantu penulis tidak hanya dalam menyusun skripsi, namun juga dalam berbagai hal lainnya serta tidak lupa menemani penulis dalam mengisi waktu luang di setiap saat.

10. Ricky Alexander, Faiza Ruby Azzahra Harahap, Muhammad Haekal, Faturrahmi Burhan, Salvillia Fitri, Sheila Soetrisno, Maruli Liasna, dan Muhammad Rizqi Saleh, yang turut serta membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

11. Semua pihak yang mendukung, membantu, mendoakan penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis memahami sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi yang disampaikan maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangatlah diharapkan guna menyempurnakan hasil penelitian skripsi ini.

Medan, 30 Januari 2017 Penulis

Andhika Reza Akbar

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman sampul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Singkatan... ix

Daftar lampiran ... x

Abstrak ... xi

Abstract ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Hipotesis ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.4.1 Tujuan Umum ... 3

1.4.2 Tujuan Khusus ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pengetahuan ... 5

2.1.1 Definisi Pengetahuan ... 5

2.1.2 Klasifikasi Pengetahuan ... 5

2.1.3 Tingkat Pengetahuan... 5

2.2 Perilaku... ... 6

2.3 Kehamilan ... 7

2.3.1 Definisi Kehamilan ... 7

2.3.2 Tanda-Tanda Kehamilan ... 7

2.3.3 Proses Kehamilan ... 10

2.4 USG ... 11

2.4.1 Prinsip USG ... 11

2.4.2 Jenis-Jenis USG ... 12

2.4.3 Cara Kerja USG ... 14

2.4.4 Pemeriksaan USG Tiap Trimester ... 15

2.4.5 Keamanan USG dalam Pemeriksaan Kehamilan .... 17

2.5 Kerangka Teori ... 18

2.6 Kerangka Konsep ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1 Rancangan Penelitian ... 19

3.2 Lokasi Penelitian ... 19

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 20

3.5 Metode Analisa Data ... 22

3.6 Definisi Operasional ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 42

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner ... 23 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Umur ... 26 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Usia Kehamilan ... 27 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Status Pendidikan 28 4.4 Distribusi Jawaban Kuesioner Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang USG ... 29 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

USG ... 29 4.6 Distribusi Jawaban Kuesioner Perilaku Pemanfaatan USG ... 31 4.7 Distribusi Frekuensi Perilaku Pemanfaatan USG ... 31 4.8 Hubungan antara Pemanfaatan USG dengan Umur Ibu Hamil .. 33 4.9 Hubungan antara Pemanfaatan USG dengan Usia Kehamilan

Ibu Hamil ... 33 4.10 Hubungan antara Pemanfaatan USG dengan Status Pendidikan

Ibu Hamil ... 34 4.11 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang USG

dan Pemanfaatan USG ... 35

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Gambar USG 2 Dimensi... 13

2.2 Gambar USG 3 Dimensi ... 13

2.3 Gambar USG 4 Dimensi ... 14

2.4 Gambar USG Doppler ... 14

2.5 Kerangka Teori ... 17

2.6 Kerangka Konsep ... 18

(10)

DAFTAR SINGKATAN

ANC : Ante Natal Care

hCG : Human Chorionic Gonadotropin SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas

SPSS : Statistic Product for Service Solution USG : Ultrasonografi

WHO : World Health Organization

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

A Daftar Riwayat Hidup ... 42

B Lembar permohonan menjadi responden ... 43

C Lembar persetujuan menjadi responden ... 44

D Lembar Kuesioner Penelitian ... 45

E Validitas dan reliabilitas kuesioner ... 50

F Lembar Persetujuan Komisi Etik ... 58

G Surat Permohonan Izin Penelitian ... 59

H Surat Izin Dinas Kesehatan Kota Medan ... 60

I Surat Selesai Melakukan Penelitian ... 61

J Data Induk ... 62

K Hasil Output Data... 68

L Lembar Orisinalitas ... 80

(12)

ABSTRAK

Latar Belakang. Ultrasonografi (USG) adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau Ante Natal Care (ANC) pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh. USG merupakan moda pencitraan dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang menghasilkan gambaran irisan melintang dari janin. Pemeriksaan kandungan dengan USG dapat mengetahui ada atau tidaknya kehamilan, hidup atau tidaknya janin, lokasi dari plasenta, dan umur gestasi. Pemeriksaan kandungan dengan USG merupakan pemeriksaan standar yang tidak wajib, namun diharapkan pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi lebih dini keadaan yang beresiko terhadap ibu dan janin. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dalam pemeriksaan kehamilan dengan pemanfaatan USG di Puskesmas Padang Bulan, Medan. Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Padang Bulan, Medan, dengan sampel sebanyak 97 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik pengambilan consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang didapatkan diolah dengan menggunakan program Statistic Product for Service Solution (SPSS) 24.0 for Mac. Hasil.Dari 97 responden, umur ibu hamil terbanyak adalah 20-35 tahun dengan jumlah 78 orang (80,4%), usia kehamilan terbanyak adalah Trimester ketiga (69,1%), status pendidikan ibu hamil terbanyak adalah Tamat SMA Sederajat (53,6%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p 0,001 (p < 0,05), maka hipotesis diterima. Kesimpulan.Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dalam pemeriksaan kehamilan dan pemanfaatan USG di Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Kata Kunci: Ibu Hamil, Pemanfaatan, Tingkat Pengetahuan, USG.

(13)

ABSTRACT

Background. Ultrasonography (USG) is one of the means for pregnancy examination or Ante Natal Care (ANC) for pregnant women to assess fetal conditions. USG is an imaging mode using high frequency soundwave that produce cross sectional images of the fetus. USG pregnancy examination can determine whether there is or there isn’t any pregnancies, the life or death of a fetus, placenta location, and gestation age. USG pregnancy examination is a non-mandatory standardized examination, but expected to detect early risk conditions towards mother and the fetus. Objection. This research aims to find the relation between the knowledge of pregnant woman about USG and the utilization of the USG in Puskesmas Padang Bulan, Medan. Methods.

This research is an analytic. The study design is cross sectional. This research took place in Puskesmas Padang Bulan, Medan, with the sample of 97 people. The sample size is obtained with consecutive sampling technique. The data were collected using questionnaire. Obtained data is processed using Statistic Product for Service Solution (SPSS) program 24.0 for Mac. Results.

From 97 respondent, the highest number of age group of the pregnant woman is 20-35 years old with the total of 78 people (80,4%), the highest number of gestational age is third trimester (69,1%), and the highest number of educational status is highschool or equal graduates (53,6%).

The statistic result shows the value of p 0,001 (p < 0,05), meaning that the hypothesis is accepted.

Conclusion. There is a relation between the knowledge of pregnant woman about USG and the utilization of the USG in Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Keywords: Knowledge, Pregnancy, Utilization, USG.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ultrasonografi (USG) adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau Ante Natal Care (ANC) pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh. Menurut World Health Organization (WHO) (2017), USG merupakan moda pencitraan dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang menghasilkan gambaran irisan melintang dari janin.Menurut Callen (2008), pemeriksaan kandungan dengan USG dapat mengetahui ada atau tidaknya kehamilan, hidup atau tidaknya janin, lokasi dari plasenta, dan umur gestasi.USG merupakan moda pemeriksaan kehamilan yang aman bagi janin jika digunakan dengan baik (Uma, 2014). Pemeriksaan kandungan dengan USG merupakan pemeriksaan standar yang tidak wajib, namun dengan pemeriksaan tersebut diharapkan dapat mendeteksi lebih dini keadaan yang beresiko terhadap ibu dan janin (Prawirohardjo, 2008).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Pasal 2, pelayanan kesehatan pada masa hamil bertujuan untuk menjamin kesehatan ibu dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak reproduksi, serta mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang bermutu. Pasal 13 pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (Permenkes, 2014).

Pemeriksaan kehamilan dengan USG dilaporkan tidak memberikan efek yang merugikan bagi janin. Kendati demikian, penelitian mengenai isu keamanan serta efek biologis yang diberikan oleh USG terus dilakukan. Pemeriksaan

(15)

kehamilan dengan USG hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten serta terdapat indikasi medis tertentu. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga keamanan pada janin saat penggunaan USG (D’Addario, 2015).

Di Jerman, pemeriksaan USG dilakukan secara rutin sebanyak tiga kali, yaitu pada minggu ke-9 hingga ke-12 kehamilan, minggu ke-19 hingga ke-22 kehamilan, serta minggu ke-29 hingga ke-32 kehamilan. Di Glasgow, Skotlandia wanita hamil melakukan pemeriksaan USG rata-rata sebanyak 2,8 kali (Endjun, 2007). Di Australia, pemeriksaan USG dilakukan sebanyak dua kali pada minggu ke-9 hingga ke-13 kehamilan dan pada minggu ke-14 hingga ke-18 kehamilan (Department of Health Australia, 2011). Di Indonesia, beberapa pusat pendidikan menganjurkan pemeriksaan USG sebanyak satu kali pada kehamilan 18- 20minggu. Pemeriksaan USG dilakukan pada ibu yang baru diketahui hamil di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Di rumah sakit tersebut juga dilakukan pemeriksaan penapisan kelainan dengan USG sebanyak dua kali, pada usia kehamilan 10-14 minggu dan 18-22 minggu (Endjun, 2007).

Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Ultrasonografi selama Masa Kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Tahun 2010 menyatakan bahwa dari 68 peserta responden, sekitar 66%

peserta memiliki tingkat pengetahuan cukup terhadap USG. Peserta responden sebanyak 33% sisanya memiliki tingkat pengetahuan yang kurang terhadap USG.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ibu hamil yang berkunjung ke rumah sakit masih perlu diberikan penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan USG (Sianipar, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ultrasonografi dalam Pemeriksaan Kehamilan dengan Pemanfaatan Ultrasonografi di Puskesmas Padang Bulan Medan”. Puskesmas tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian dengan alasan bahwa pada Puskesmas tersebut terdapat mesin USG yang dapat digunakan dalam pemeriksaan kehamilan serta adanya dokter yang mengoperasikan mesin USG tersebut. Peneliti memilih Puskesmas

(16)

tersebut juga dengan pertimbangan banyaknya kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di poli kandungan Puskesmas tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah bagaimanakah hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USGdengan pemanfaatan USG dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Padang Bulan Medan?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 TUJUAN UMUM

Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dalam pemeriksaan kehamilan dengan pemanfaatan USG di Puskesmas Padang Bulan Medan.

1.3.2 TUJUAN KHUSUS

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemanfaatan USG dengan:

1. Usia ibu hamil

2. Tingkatan trimester kehamilan 3. Status Pendidikan Ibu hamil

1.4 HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan USG dengan pemanfaatan USG di Puskesmas Padang Bulan Medan.

(17)

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1.5.1 BAGI PENELITI

Sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam penulisan karya ilmiah.

1.5.2 BAGI IBU HAMIL

Sebagai tambahan pengetahuan serta meningkatkan kesadaran ibu hamil mengenai pemeriksaan USG selama masa kehamilan.

1.5.3 BAGI PUSKESMAS

Sebagai informasi serta tambahan bahan masukan pengetahuan bagi puskesmas bersangkutan dalam pemeriksaan USG selama masa kehamilan.

1.5.4 BAGI INSTITUSI PENDIDIKAN

Sebagai bahan penelitian lanjut serta dijadikan bahan literatur bagi institusi pendidikan dan peneliti yang meninjau terkait pemeriksaan USG selama masa kehamilan.

1.5.5 BAGI MASYARAKAT

Sebagai tambahan informasi bagi masyarakat luas untuk meningkatkan kesadaran terhadap USG selama masa kehamilan.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGETAHUAN

2.1.1 DEFINISI PENGETAHUAN

Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan merupakan hasil tahu yang terbentuk dari penginderaan seseorang terhadap objek tertentu. Penginderaan terhadap suatu objek tersebut dilakukan dengan panca indera yang dimiliki oleh manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa. Intensitas persepsi terhadap suatu objek sangat memengaruhi penginderaan hingga menghasilkan pengetahuan.Pengetahuan didasari oleh pengalaman yang menyediakan kerangka pada informasi yang telah didapatkan (Levine, 2014).

2.1.2 KLASIFIKASI PENGETAHUAN

Riyanto dan Budiman (2013) menuturkan bahwa jenis pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Pengetahuan Implisit

Pengetahuan implisit merupakan pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman pribadi dan memiliki faktor-faktor bersifat tidak nyata seperti prinsip, perspektif dan keyakinan pribadi.

2. Pengetahuan Eksplisit

Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang telah terdokumentasi dalam wujud nyata, seperti wujud perilaku kesehatan.

2.1.3 TINGKAT PENGETAHUAN

Notoatmodjo(2008) menuturkan bahwa pengetahuan memiliki enam tingkatan yang tercakup dalam wilayah kognitif, meliputi:

1. Tahu (Know)

(19)

Tahu dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat diingat dan sebelumnya telah dipelajari. Kategori tahu seperti mengingat kembali atau recall termasuk dalam tingkatan pengetahuan paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menjelaskan tentang objek yang diketahui dan menginterpretasikan objek tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi tersebut dapat berupa penggunaan hukum-hukum, metode, prinsip, serta rumus.

4. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan kemampuan menjabarkan dan mencari hubungan dari komponen-komponen dalam suatu materi. Tahap analisis tercapai apabila seseorang mampu membedakan, mengelompokkan dan memisahkan suatu objek.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis merupakan kemampuan menghubungkan atau meletakkan bagian- bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan dalam penilaian suatu objek tertentu.

Penilaian tersebut didasari oleh kriteria yang telah ada sebelumnya atau ditentukan sendiri.

2.2 PERILAKU

Perilaku (manusia) merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama antara berbagai faktor, baik faktor internal (bawaan) maupun eksternal (lingkungan). Perilaku manusia dibagi kedalam tiga domain, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (tindakan). Akan terjadi proses sadar, tertarik, evaluasi, mencoba, dan adopsi sebelum menerima suatu perilaku baru. Apabila adopsi perilaku baru melalui

(20)

proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.

Selain pengetahuan, beberapa faktor lain yang mempengaruhi perilaku yaitu kepercayaan, sikap, orang penting sebagai referensi, kebiasaan, nilai-nilai, dan dari berbagai sumber daya lainnya (Notoatmodjo, 2012).

2.3 KEHAMILAN

2.3.1 DEFINISI KEHAMILAN

Kehamilan merupakan fertilisasi atau pembuahan sel ovum oleh spermatozoa dan berkembang menjadi fetus aterm (Guyton, 2014). Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri dimulai sejak konsepsi dan berakhir hingga permulaan persalinan. Kehamilan normal biasanya berlangsung dalam waktu 40 minggu terhitung saat fertilisasi hingga kelahiran bayi. Durasi kehamilan tersebut terbagi dalam tiga trimester dan berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester satu berlangsung dari minggu ke-0 hingga ke- 12 kehamilan, trimester dua berlangsung dari minggu ke-13 hingga ke-27 kehamilan, dan trimester tiga berlangsung dari minggu ke-28 hingga ke-40 kehamilan (Prawirohardjo, 2008).

2.3.2 TANDA-TANDA KEHAMILAN

Terdapat beberapa tanda tidak pasti dalam kehamilan, antara lain (Prawirohardjo, 2008):

1. Amenorrhea

Amenorrhea merupakan kondisi tidak terjadinya haid danumum dialami oleh ibu hamil. Tanda tersebut dapat digunakan untuk mengukur umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan. Pengukuran tersebut menggunakan rumus Neagle yaitu tanggal terakhir haid + 7 hari, bulan – 3 dan tahun + 1.

2. Mual dan Muntah

(21)

Mual dan muntah terjadi dikarenakan peningkatan estrogen dan progesterone yang berlebihan. Peningkatan tersebut terjadi di awal-awal trimester kehamilan. Hal tersebut biasa terjadi pada pagi hari, dengan istilah morning sickness.

3. Mengidam

Mengidam merupakan kondisi dimana ibu pada awal kehamilan menginginkan makanan atau minuman tertentu. Hal tersebut akan menghilang seiring menuanya kehamilan.

4. Syncope

Syncope atau pingsan terjadi dikarenakan adanya gangguan sirkulasi pada kepala dan menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat. Hal tersebut terjadi terutama pada lokasi ramai.

5. Pembesaran dan Peregangan Mammae

Pembesaran dan penegangan Mammae disebabkan karena peningkatan estrogen dan progesterone saat kehamilan. Peningkatan estrogen berpengaruh dalam peningkatan sistem duktus payudara. Peningkatan progesterone memberikan stimulasi perkembangan alveolar payudara.

6. Sering Miksi

Sering Miksi atau buang air kecil terjadi pada trimester pertama dan ketiga.

Sering miksi pada trimester pertama terjadi dikarenakan penekanan kandung kemih oleh pembesaran uterus. Sering miksi pada trimester ketiga terjadi dikarenakan penekanan kandung kemih oleh kepala janin.

7. Konstipasi

Konstipasi pada ibu hamil disebabkan oleh pengaruh progesterone. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan tonus otot sehingga sulit buang air besar.

8. Pigmentasi

Pigmentasi kulit disebabkan oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta.

Pigmentasi dapat ditemukan pada areola mammae, dinding perut (striae livide, striae nigra, linea nigra), serta muka (cloasma gravidarum)

(22)

Adapunbeberapa tanda kemungkinan kehamilan, yaitu (Cunningham, 2014):

1. Pembesaran abdomen

Pembesaran abdomen berbentuk benjolan sudah dapat teraba pada abdomen tepat diatas simfisis pubis.

2. Pembesaran uterus

Uterus mengalami perubahan bentuk, ukuran dan konsistensi selama masa kehamilan. Uterus membesar berbentuk globular atau bulat.

3. Tanda Hegar

Tanda Hegar mulai terlihat pada minggu ke-6 hingga ke-8 setelah hari pertama haid terakhir. Tanda Hegar dapat diperiksa dengan melakukan posisi salah satu tangan diletakkan di atas abdomen, dan dua jari tangan lainnya dimasukkan ke dalam vagina. Hasil pemeriksaan tersebut berupa serviks teraba keras, korpus uterus teraba elastis diatas isthmus yang hipertrofi dan lunak jika ditekan.

4. Tanda Braxton-Hicks

Tanda Braxton-Hicks atau kontraksi palsu merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya aktomiosin dalam otot tersebut. Kontraksi tersebut dapat teraba namun dapat menimbulkan nyeri.

5. Ballotment teraba

Ballotment merupakan benturan atau ketukan mendadak antara cairan amnion dan janin. Benturan tersebut menyebabkan adanya tekanan pada uterus.

6. Pemeriksaan kehamilan positif

Pemeriksaan kehamilan positif dapat dideteksi dengan adanya hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG). Hormon tersebut diproduksi oleh sel sinsiotropoblastik dan terkandung pada plasma darah. Hormon tersebut diekskresikan oleh urin.

Terdapat beberapa tanda pasti kehamilan, antara lain (Prawirohardjo, 2008):

(23)

1. Denyut Jantung Janin

Denyut jantung janin dapat didengar pada minggu ke-12 kehamilan dengan menggunakan fetal electrocardiograph, Doppler atau USG.

2. Gerakan Janin

Gerakan janin baru dapat teraba pada minggu ke-20 kehamilan dan dapat dilihat, dirasa dan diraba bagian janin tersebut.

3. Bagian-Bagian Janin

Bagian-bagian janin yang besar seperti kepala dan bokong, serta bagian kecil janin seperti lengan dan kaki dapat dengan jelas teraba pada trimester akhir kehamilan. Bagian janin tersebut dapat terlihat lebih jelas dengan menggunakan USG.

2.3.3 PROSES KEHAMILAN

Trimester pertama merupakan periode perkembangan kehamilan terhitung dari minggu 0 hingga minggu ke-12. Periode perkembangan kehamilan pada trimester pertama terbagi menjadi tiga, yatiu periode germinal, periode embrio dan periode fetus. Periode germinal pada minggu 0-3 kehamilan merupakan periode dimana proses pembuahan sel telur oleh sel sperma berlangsung. Sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma kemudian bergerak dari tuba fallopi menuju dinding endometrium.Periode embrio pada minggu ke-3 hingga ke-8 kehamilan merupakan periode perkembangan janin. Perkembangan yang terjadi meliputi sistem syaraf pusat, pembentukan struktur anatomi dan organ-organ utama, mata, mulut serta lidah, dan hati sudah mulai memproduksi darah. Seiring cepatnya laju perkembangan janin dalam tubuh, semakin terlihat perubahan yang jelas dari tubuh ibu (Cunningham, 2014).

Periode fetus pada minggu ke-9 hingga ke-12 kehamilan merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan janin secara signifikan. Pertumbuhan pesat terjadi pada jumlah sel-sel neuron pada otak yang bertambah hingga jutaan sel. Alat-alat tubuh janin juga mengalami perkembangan secara pesat, meliputi

(24)

ekstremitas atas dan bawah, kepala, jantung, tulang belakang, susunan saraf, serta pembuluh darah besar (Cunningham, 2014).

Trimester kedua merupakan periode pematangan fungsi serta percepatan pertumbuhan seluruh organ dan jaringan tubuh. Kehamilan pada minggu ke-12 telah menunjukkan ossifikasi sentral, diferensiasi jari-jari tangan dan kaki serta perkembangan kulit dan kuku. Jenis kelamin serta pergerakan janin sudah dapat diketahui pada minggu tersebut. Janin pada minggu ke-16 memiliki taksiran berat sebesar 200-300 gram. Pembentukan kulit kepala serta kulit ditutupi oleh lanugo rambut-rambut halus terjadi pada minggu tersebut (Salhan, 2016).

Trimester ketiga merupakan periode pematangan fungsi organ tubuh. Janin pada minggu ke-24 memiliki taksiran berat sebesar 600-900 gram. Pengerutan kulit, deposisi lemak, pembesaran kepala, alis serta mata janin yang lebih gelap terjadi pada minggu tersebut. Perkembangan paru-paru pada minggu tersebut hampir sempurna. Pada minggu ke-28, taksiran berat janin adalah sebesar 1000- 1500 gram. Kulit janin lebih tipis dan berwarna kemerahan serta ditutupi oleh verniks kaseosa. Membran pupil pada mata janin perlahan menghilang.

Kehamilan pada minggu ke-32, berat janin ditaksir sebesar 1800 gram hingga 2 kilogram. Pada minggu ke-36, taksiran berat janin adalah sebesar 2000-2500 gram.

Deposisi lemak subkutan terjadi pada minggu tersebut (Salhan, 2016). Kehamilan pada minggu ke-38 umumnya adalah usia janin akhir dimana pada minggu tersebut janin siap untuk dilahirkan (Edmonds, 2012).

2.4 USG

2.4.1 PRINSIP USG

USG menggunakan gelombang ultrasonik dengan frekuensi diatas rentang 20 Hz - 20 KHz. Frekuensi gelombang yang digunakan pada diagnostik USG berkisar antara 1-20 MHz (Dietz, 2016). Gelombang tersebut dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Hal tersebut dikarenakan gelombang mekanik merupakan rambatan energi yang berinteraksi dengan medium perambatannya.

(25)

Rambatan gelombang ultrasonik pada USG disebabkan oleh getaran bolak-balik partikel yang melewati titik keseimbangan searah dengan arah rambat gelombang (D’Addario, 2015)

Gelombang suara dihasilkan oleh transduser yang kemudian disebarkan dengan sinar pulsasi ke arah tertentu. Transduser tersebut juga merekam getaran akustik yang dihasilkan oleh jaringan yang dikenai sinar pulsasi. Keluaran pulsasi serta rekaman getaran berlangsung di transduser secara bersamaan(Wilhjelm, 2016).

Mesin USG saat ini terstandarisasi dan telah terkalibrasi dengan menggunakan kecepatan 1540 m/s pada jaringan manusia. Berdasarkan perambatan gelombang suara pada medium tertentu (v) dengan frekuensi tertentu (f), panjang gelombang ( dapat diperoleh dengan rumus berikut (Wladimiroff, 2009):

Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek panjang gelombangnya.

Semakin tinggi kecepatan perambatan suara, semakin tinggi panjang gelombangnya. Nilai panjang gelombang yang dihasilkan akan bervariasi pada setiap orang dikarenakan kecepatan suara pada jaringan manusia sudah distandarkan (Wladimiroff, 2009)

2.4.2 JENIS-JENIS USG

Terdapat empat jenis USG, yaitu:

1. USG 2 Dimensi

(26)

Gambar 2.1 Citra USG 2 Dimensi

Sumber: American Institute of Ultrasound in Medicine

USG 2 Dimensi menampilkan citra secara memanjang dan melintang. Kualitas citra yang didapatkan baik dan sebagian besar kondisi janin dapat terlihat. Hasil citra yang didapat berbentuk panjang kali lebar dan berwarna hitam putih. (Kurjak, 2013)

2. USG 3 Dimensi

Gambar 2.2 Citra USG 3 Dimensi

Sumber: Donald School of Transvaginal Ultrasonography

USG 3 Dimensi menampilkan citra secara memanjang, melintang serta koronal. Hasil citra yang dihasilkan lebih jelas serta mirip dengan aslinya. Permukaan tubuh janin dapat terlihat dengan jelas. Hasil citra janin dalam posisi yang berbeda juga dapat terlihat jelas. Hal tersebut dikarenakan pencitraan janin ditampilkan dalam bidang volume dan dua bidang orthogonal. (Kurjak, 2013)

(27)

3. USG 4 Dimensi

Gambar 2.3 Citra USG 4 Dimensi

Sumber: Donald School of Transvaginal Ultrasonography

USG 4 Dimensi merupakan teknik terbaru dalam pemeriksaan USG dengan prinsip yang sama dengan USG 3 dimensi menambahkan sistem waktu nyata pada hasil pencitraannya. Hasil citra yang didapatkan bersifat dinamis, sehingga visualisasi pergerakan janin pada saat pemeriksaan dapat terlihat dengan lebih jelas. (Kurjak, 2013)

4. USG Doppler

Gambar 2.4 Citra USG Doppler.

Sumber: International Society of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology

Pemeriksaan USG Doppler mengutamakan pengukuran pembuluh darah, seperti arteri uterine, arteri umbilikal, arteri cerebral tengah, serta vena. (ISUOG, 2013)

2.4.3 CARA KERJA USG

Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan USG setidaknya harus memiliki hal berikut (Endjun, 2007):

(28)

1. USG dua dimensi, berwarna hitam putih dan waktu nyata 2. Transduser USG transabdominal dan transvaginal

3. Kontrol daya listrik akustik dengan layar standard 4. Kemampuan mengambil dan memperbesar gambar 5. Kemampuan menyimpan dan mencetak gambar

Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (Endjun, 2007):

1. Transvaginal

- Probe USG transvaginal dimasukkan seperti saat melakukan pemeriksaan dalam

- Pemeriksaan dilakukan pada usia kehamilan dibawah 8 minggu - Ibu hamil tidak perlu menahan buang air kecil

- Pemeriksaan lebih mudah dikarenakan bisa lebih dekat dengan rahim - Daya tembus sebesar 8-10 cm dengan resolusi tinggi

- Pemeriksaan tidak menyebabkan keguguran

2. Transabdominal

- Probe USG diletakkan diatas perut

- Pemeriksaan biasa dilakukan pada usia kehamilan diatas 12 minggu - Dikarenakan pemeriksaan dilakukan diatas perut, maka daya

tembusnya harus melewati otot dan lemak perut baru sampai ke rahim.

2.4.4 PEMERIKSAAN USG TIAP TRIMESTER

Indikasi pemeriksaan USG pada trimester pertama adalah sebagai berikut (AIUM, 2013):

- Konfirmasi adanya kehamilan intrauterus - Evaluasi kecurigaan kehamilan ektopik - Penjelasan perdarahan dari vagina - Evaluasi nyeri pelvis

- Estimasi umur gestasi

- Diagnosis atau evaluasi gestasi multipel

(29)

- Konfirmasi adanya aktivitas jantung

- Pencitraan sebagai tambahan sampel vilus korionik, transfer embrio dan lokalisasi serta pemindahan alat kontrasepsi

- Penilaian kelainan janin

- Evaluasi massa pelvis maternal - Pengukuran nuchal translucency - Evaluasi mola hidatidosa

Pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama mencakup evaluasi kehadiran, ukuran, lokasi dan jumlah kantung gestasi. Kantung gestasi diperiksa untuk melihat ada atau tidaknya janin. Daerah lain seperti uterus, serviks, adnexa dan cul-de-sac juga perlu diperiksa. (AIUM, 2013)

Indikasi pemeriksaan USG pada trimester kedua dan ketiga adalah sebagai berikut (AIUM, 2013):

- Screening kelainan janin

- Evaluasi anatomi janin, umur gestasi, perkembangan janin, perdarahan pada vagina, nyeri abdomen dan pelvis, serta ketidakcukupan serviks - Penentuan presentasi janin

- Evaluasi gestasi multipel

- Evaluasi amniosentesis atau prosedur lain - Evaluasi massa pelvis

- Evaluasi kecurigaan mola hidatidosa

- Kecurigaan kehamilan ektopik, kematian janin serta abnormalitas uterus

- Evaluasi kesehatan janin

- Kecurigaan abnormalitas cairan amnion serta kerusakan plasenta - Evaluasi kelainan marker biokimia

- Tindakan lanjutan dari evaluasi kelainan janin dan lokasi plasenta - Evaluasi kondisi janin pada pasien yang terlambat memeriksakan

kehamilan

(30)

Sekitar 17% kelainan pada janin sulit terdeteksi pada trimester pertama dan dapat terdeteksi pada trimester kedua. Kelainan tersebut antara lain spina bifida, defek jantung dan ekstremitas. Kesulitan deteksi kelainan disebabkan karena seluruh organ belum sepenuhnya berkembang pada trimester pertama. Pemeriksaan USG pada trimester ketiga dapat mendeteksi kelainan berupa hidrosefalus, stenosis pilorik, agenesis ginjal, dan osteogenesis imperfekta (Sahlan, 2016).

2.4.5 KEAMANAN USG DALAM PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Gelombang suara yang dipergunakan dalam diagnostik kedokteran memiliki energi yang sangat kecil, yaitu kurang dari 20 miliwatt per sentimeter persegi (Endjun, 2007).Keluaran gelombang suara dapat menyebabkan jaringan tubuh janin memanas, sehingga operator memastikan agar peningkatan temperatur yang dihasilkan oleh USG 2 dimensi tidak lebih dari 1.5 derajat celsius dan suhu lingkungan dibawah 38.5 derajat celsius. Batasan temperatur tersebut merupakan ambang batas yang telah lama dianut setelah dilakukan uji pada hewan mamalia.

Temperatur melebihi ambang batas tersebut terbukti menimbulkan teratogenik pada janin hewan uji tersebut. (D’Addario, 2015)

Citra yang dihasilkan oleh USG 3 dimensi didapatkan oleh proses komputer dengan pemindaian yang berulang dalam waktu 10 hingga 20 detik, sehingga janin tidak terpapar gelombang suara berulang kali. Janin juga tidak terpapar oleh efek energi yang dikeluarkan karena keluaran energi USG tersebut rendah. Citra yang dihasilkan oleh USG 4 dimensi didapatkan oleh proses pemindaian yang sama dengan USG 3 dimensi sehingga aman untuk digunakan. (Kurjak, 2013)

(31)

2.5 KERANGKA TEORI

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, maka kerangka teori penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 Kerangka Teori

2.6 KERANGKA KONSEP

Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka konsep penelitian adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.6 Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan

Pemeriksaan Kehamilan USG

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang USG

dalam Pemeriksaan Kehamilan

Pemanfaatan USG di Puskesmas Padang Bulan,

Medan Pemanfaatan USG

Ibu Hamil

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi analitik, yaitu penelitan yang menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap USG dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Padang Bulan, Medan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional atau potong lintang dengan pengambilan data dalam satu waktu bersamaan.

3.2 LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Puskesmas Padang Bulan, Medan Baru, Kota Medan dengan alasan tempat tersebut merupakan salah satu Puskesmas yang memiliki USG dan dengan pertimbangan banyaknya kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan.Sampel penelitian diambil dengan teknik pengambilanconsecutive sampling, dengan sampel penelitian berupa ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Adapun kriteria inklusi serta eksklusi dalam penelitian sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

- Ibu hamil dengan usia kehamilan 0 hingga 40 minggu.

- Bersedia menjadi sampel penelitian dan telah menandatangani lembar informed consent atau persetujuan setelah penjelasan.

2. Kriteria Eksklusi

- Kuesioner yang tidak terisi dengan lengkap oleh responden.

(33)

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling, dimana sampel diambil dalam kurun waktu tertentu dengan cara presumptive sampling. Besar sampel dihitung dengan rumus berikut:

Keterangan:

n = besar sampel minimum

= Nilai Z pada derajat kemaknaan p = Proporsi pada suatu kasus tertentu

d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan

Tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah sebesar 95%, sehingga pada Z dua arah arah diperoleh nilai adalah 1,96. Nilai d pada rumus ditetapkan sebesar 10% atau 0,1. Proporsi kasus bila tidak diketahui ditetapkan 50% atau 0,5.

Maka besar sampel yang ditentukan adalah:

n = 97

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA

3.4.1 Jenis Data Penelitian

Jenis data yang dikumpulkan merupakan data yang didapat langsung dari responden. Data tersebut meliputi wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan, Medan.

3.4.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Instrumen yang digunakan pada variabel pengetahuan tentang USG

(34)

adalah berupa pertanyaan semi terbuka-tertutup. Instrumen yang digunakan untuk variabel perilaku pemanfaatan USG adalah Closed-ended kuesioner atau kuesioner bentuk tertutup. Jenis pertanyaan pada kedua variabel berupa

“Dichotomy Question”, yaitu kuesioner yang telah disediakan jawabannya.

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk menyakinkan bahwa kuesioner yang disusun benar-benar baik dan menghasilkan data yang valid.

1. Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005).Menurut Sugiyono, koefisien korelasinya (r tabel) adalah sebagai berikut:(Sugiyono, 2011)

0,800-1,000: sangat kuat 0,600-0,799: kuat

0,400-0,599: cukup kuat 0,200-0,399: rendah

0,000-0,199: sangat rendah (tidak reliabel)

Kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut adalah tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.

2. Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2005).Menurut Sugiyono, interpretasi reliabilitasnya (r) adalah sebagai berikut(Sugiyono, 2011):

0,800-1,000: sangat reliabel 0,600-0,799: reliabel 0,400-0,599: cukup reliabel 0,200-0,399: rendah

0,000-0,199: sangat rendah (tidak reliabel)

(35)

Kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut adalah tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24.0 for Macdengan model Alpha Cronbach’s.

3.5 METODE ANALISIS DATA

3.5.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahapan meliputi:

1. Editing

Editing dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan data-data yang telah dikumpulkan.

2. Coding

Coding dilakukan untuk mengubah data berbentuk huruf dan kalimat menjadi angka atau bilangan.

3. Entry

Entry dilakukan untuk memasukkan data ke dalam program atau software computer.

4. Cleaning

Cleaning dilakukan pengecekan kembali dan melihat adanya kemungkinan kesalahan kode serta ketidaklengkapan data yang selanjutnya dilakukan koreksi.

3.5.2 Analisis Data 1. Analisis Univariat

Analisis univariatbertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

(36)

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menguji hubungan antara kedua variabel tersebut yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dengan pemanfaatan USG.

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner

Variabel Nomor Pertanyaan

Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0,495 Valid 0,789 Reliabel

2 0,495 Valid Reliabel

3 0,606 Valid Reliabel

4 0,510 Valid Reliabel

5 0,481 Valid Reliabel

6 0,456 Valid Reliabel

7 0,618 Valid Reliabel

8 0,644 Valid Reliabel

9 0,760 Valid Reliabel

10 0,796 Valid Reliabel

Pemanfaatan 1 0,731 Valid 0,780 Reliabel

2 0,731 Valid Reliabel

3 0,475 Valid Reliabel

4 0,595 Valid Reliabel

5 0,631 Valid Reliabel

6 0,448 Valid Reliabel

7 0,554 Valid Reliabel

8 0,507 Valid Reliabel

9 0,523 Valid Reliabel

10 0,523 Valid Reliabel

(37)

3.6 DEFINISI OPERASIONAL

1. Variabel: Pengetahuan tentang USG

Definisi: Segala sesuatu yang diketahui mengenai USG dalam pemeriksaan kehamilan.

Cara Ukur: Wawancara

Alat Ukur: Kuesioner dengan pertanyaan berjumlah 10 buah dengan 3 pilihan jawaban

 Jawaban benar diberi skor 1

 Jawaban salah diberi skor 0

Hasil Ukur:  Pengetahuan baik bila skor 76-100%

 Pengetahuan cukup bila skor 56-75%

 Pengetahuan kurang bila skor <56%

Skala Ukur: Ordinal

2. Variabel: Perilaku pemanfaatan USG

Definisi: Suatu tindakan dalam memanfaatkan pemeriksaan kehamilan dengan USG.

Cara Ukur: Wawancara

Alat Ukur: Kuesioner dengan pertanyaan berjumlah 10 buah Hasil Ukur:  Perilaku memanfaatkan bila skor >7

 Perilaku tidak memanfaatkan bila skor <7 (Hidayat, 2009)

Skala Ukur: Ordinal

3. Variabel: Tingkatan Trimester Kehamilan

Definisi: Wanita dalam usia kehamilan 0 hingga 40 minggu atau dalam masa kehamilan trimester pertama, kedua atau ketiga yang datang ke Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan.

(38)

Cara Ukur: Wawancara Alat Ukur: Kuesioner

Hasil Ukur:  Trimester Pertama

 Trimester Kedua

 Trimester Ketiga Skala Ukur: Ordinal

4. Variabel: Usia

Definisi: Jumlah tahun hidup ibu hamil yang datang ke Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Cara Ukur: Wawancara Alat Ukur: Kuesioner

Hasil Ukur:  < 20 Tahun

 20-30 Tahun

 30-40 Tahun

 40-45 Tahun Skala Ukur: Interval

5. Variabel: Status Pendidikan

Definisi: Status pendidikan terakhir ibu hamil yang datang ke Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Cara Ukur: Wawancara Alat Ukur: Kuesioner

Hasil Ukur:  Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

 Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat

 Tamat Diploma

 Tamat Sarjana Skala Ukur: Ordinal

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan dengan cara analitik potong lintang (cross sectional).

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Padang Bulan yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara.

Pengambilan data penelitian berlangsung dari bulan September hingga November 2017.

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Data penelitian yang diambil adalah hasil jawaban kuesioner yang ditujukan kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan. Responden ibu hamil yang dijadikan subjek penelitian berjumlah 97 orang dengan menggunakan rumus pengambilan sampel presumptive sampling.

Setelah pengambilan data selesai dilakukan, pada bulan November 2017 dilakukan tabulasi data yang telah didapatkan dan dimasukkan ke dalam Program SPSS 24.0 For Mac. Hasil penelitian yang dapat dijabarkan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

<20 Tahun 4 4,1

20-35 Tahun 78 80,4

Diatas 35 Tahun 15 15,5

Total 97 100

Pada tabel 4.1, dapat terlihat bahwa ibu hamil dalam rentang umur dibawah 20 tahun adalah sebanyak 4 orang dengan persentase 4,1%. Ibu hamil dalam rentang umur 20-35 tahun adalah sebanyak 78 orang dengan persentase 80,4%, dan ibu hamil dalam rentang umur diatas 35 tahun adalah sebanyak 15 orang dengan persentase 15,5%. Angka terbanyak ibu hamil yang memeriksakan

(40)

kehamilannya adalah dalam rentang umur 20-35 tahun. Hal tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Febyanti dan Susilawati yang mendapatkan hasil bahwa usia 20-35 tahun merupakan umur terbanyak ibu hamil yang melakukan kunjungan ke BKIA Puskesmas Srondol dan Puskesmas Ngesrep, Semarang (93,8%) (Febyanti, 2012). Umur 20-35 tahun merupakan usia yang sesuai bagi seorang wanita untuk hamil, karena beresiko rendah terjadi gangguan saat kehamilan (Roeshadi, 2004). Hal tersebut menunjukkan bahwa usia ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya sudah sesuai dengan standar batas usia seorang wanita untuk hamil (Mochtar, 1998). Terdapat ibu hamil dalam usia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun, dimana usia tersebut kurang dianjurkan untuk seorang wanita untuk hamil dikarenakan tingginya resiko gangguan saat kehamilan. Sekiranya perlu diberikan edukasi dan penyuluhan untuk memberikan pemahaman akan resiko kehamilan kepada wanita dalam rentang usia tersebut.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%)

Trimester pertama 9 9,3

Trimester kedua 21 21,6

Trimester ketiga 67 69,1

Total 97 100

Pada tabel 4.2, didapatkan bahwa angka tertinggi usia kehamilan adalah Trimester ketiga sebanyak 67 orang dengan persentase 69,1%, disusul dengan Trimester kedua sebanyak 21 orang dengan persentase 21,6% dan Trimester pertama sebanyak 9 orang dengan persentase 9,3%. Hal tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Sakinah dan Fibriana yang menemukan bahwa persentase terbanyak usia kehamilan ibu yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan Puskesmas Sumber, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah adalah Trimester ketiga (46,7%) (Sakinah, 2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak ibu hamil dengan usia kehamilan mendekati persalinan yang

(41)

memeriksakan kehamilannya di Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Status Pendidikan

Status Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Tamat SMP 9 9,3

Tamat SMA Sederajat 52 53,6

Tamat Diploma 9 9,3

Tamat Sarjana 27 27,8

Total 97 100

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa frekuensi responden tertinggi adalah berpendidikan Tamat SMA sederajat, yaitu sebanyak 52 orang dengan persentase sebesar 53,6%. Responden dengan tingkat pendidikan Tamat Sarjana adalah sebanyak 27 orang dengan persentase sebesar 27,8%. Frekuensi responden terendah dengan tingkat pendidikan Tamat SMP dan Tamat Diploma adalah masing-masing sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 9,3%. Hal tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Reskiani yang mendapatkan bahwa persentase status pendidikan terbanyak ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan Puskesmas Antang, Makassar adalah Tamat SMA (51,8%) (Reskiani, 2013). Hal tersebut berkebalikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Evayanti yang mendapatkan bahwa persentase ibu hamil yang berpendidikan Tamat SMP menjadi mayoritas ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan di Puskesmas Wates, Lampung Tengah (42,5%) (Evayanti, 2015). Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu hamil yang melakukan kunjungan pemeriksaan ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan, Medan adalah cukup baik.

(42)

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Kuesioner Pengetahuan Ibu Hamil Tentang USG

Pertanyaan B % S %

Apakah Anda pernah mendengar USG? 97 100 0 0 Menurut Anda, apakah kepanjangan dari USG? 69 71,1 28 28,9

Menurut Anda, USG biasanya digunakan pada pemeriksaan apa?

93 95,9 4 4,5

Menurut Anda, kapan pemeriksaan USG pertama kali dilakukan pada masa kehamilan?

69 71,1 28 28,9

Menurut Anda, apakah kegunaan dari pemeriksaan USG di trimester pertama kehamilan?

76 78,4 21 21,6

Menurut Anda, apakah kegunaan dari pemeriksaan USG di trimester ketiga kehamilan?

41 42,3 56 57,7

Menurut Anda, salah satu cara pemeriksaan USG adalah dengan?

82 84,5 15 15,5

Siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil?

97 100 0 0

Menurut Anda, apakah USG aman bagi janin? 82 84,5 15 15,5 Menurut Anda, apakah pemeriksaan USG

berbahaya bagi kehamilan?

86 88,7 11 11,3

Tabel 4.4 didapatkan bahwa pertanyaan yang dijawab salah terbanyak adalah pada pertanyaan nomor 6 mengenai kegunaan pemeriksaan USG pada trimester ketiga kehamilan. Menurut AIUM, salah satu indikasi pemeriksaan USG pada trimester ketiga kehamilan adalah untuk mengetahui dan menilai adanya kelainan atau kecacatan pada janin (AIUM, 2013). Maka dari itu, jawaban yang tepat adalah untuk mengetahui adanya kelainan atau cacat pada janin. Perlu diperhatikan bahwa terdapat dua pertanyaan yang dijawab benar seluruhnya, yaitu pertanyaan nomor satu mengenai pernah mendengar tentang USG, dan siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh responden mengetahui tentang USG dan juga mengetahui bahwa dokter adalah personel yang berhak untuk melakukan pemeriksaan USG.

(43)

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang USG

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 58 59,8

Cukup 39 40,2

Kurang 0 0

Total 97 100

Pada tabel 4.5, didapatkan dari 97 responden penelitian bahwa frekuensi tingkat pengetahuan tertinggi adalah tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 58 orang dengan persentase 59,8%. Persentase tingkat pengetahuan cukup adalah sebesar 40,2% dengan frekuensi responden sebanyak 39 orang, dan tidak ada persentase tingkat pengetahuan kurang. Temuan pada penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sianipar mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan USG di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tahun 2011, dimana didapatkan 45 responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang USG (66,2%) dan 23 responden dengan pengetahuan yang kurang tentang USG (33,8%) (Sianipar, 2011). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan Puskesmas Padang Bulan, Medan adalah baik. Perlu diperhatikan bahwa terdapat sebesar 40,9% responden dengan tingkat pengetahuan yang cukup.

Notoatmodjo mengemukakan bahwa kemampuan mengetahui sesuatu dipengaruhi oleh kemampuan belajar dan mengingat. Kurangnya kemampuan dalam mengingat kembali akan suatu hal menjadikan hal yang sebelumnya telah diterima tersebut tidak terserap dan tidak terpahami dengan baik (Notoatmodjo, 2012).

Meskipun begitu, responden dengan tingkat pengetahuan yang cukup patut diapresiasi serta diberikan tambahan edukasi seperti penyuluhan dengan penyampaian dan informasi secara tepat dan berkesinambungan mengenai USG.

Perlu diperhatikan pula bahwa tidak adanya responden dengan tingkat pengetahuan yang kurang tentang USG. Hal tersebut mungkin disebabkan karena semakin banyaknya ibu hamil yang mengetahui dan memahami USG sebagai alat pemeriksaan kehamilan.

(44)

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Kuesioner Pemanfaatan USG Ibu Hamil

Pertanyaan B % S %

Apakah Anda pernah memeriksakan kehamilan dengan USG?

93 95,9 4 4,1

Apakah alasan Anda ingin memeriksakan kehamilan dengan USG?

77 79,4 20 20,6

Apakah tujuan Anda memeriksakan kehamilan dengan USG?

90 92,8 7 7,2

Kemanakah Anda pergi untuk memeriksakan kehamilan dengan USG?

86 88,7 11 11,3

Kapankah saat pertama kali Anda memeriksakan kehamilan dengan USG?

51 52,6 46 47,4

Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester

pertama?

54 55,7 43 44,3

Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester

kedua?

49 50,5 48 49,5

Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester

ketiga?

28 28,9 69 71,1

Apakah Anda pernah tidak memeriksakan kehamilan dengan USG sesuai jadwal

pemeriksaan kehamilan?

52 53,6 45 46,4

Apakah alasan Anda tidak melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG?

52 53,6 45 46,4

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pertanyaan dengan jawaban salah terbanyak adalah pertanyaan nomor 8 mengenai jumlah pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester ketiga. Menurut Kementerian Kesehatan Republik

(45)

Indonesia, ANC dilakukan dengan cukup dengan rincian satu kali pada Trimester Pertama (K1), satu kali pada Trimester Kedua (K2), dan dua kali pada Trimester Ketiga (K3-K4) (Kemenkes RI, 2014). Oleh karena itu, patokan seorang ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya dengan USG dalam rangkaian ANC seharusnya adalah sebanyak dua kali pada Trimester Ketiga.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Perilaku Pemanfaatan USG

Pemanfaatan USG Frekuensi Persentase (%)

Memanfaatkan 51 52,6

Tidak Memanfaatkan 46 47,4

Total 97 100

Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 97 responden penelitian, persentase perilaku pemanfaatan USG dalam kunjungan ANC tertinggi adalah Memanfaatkan sebesar 52,6% dengan jumlah responden 51 orang, dan persentase responden yang Tidak Memanfaatkan USG dalam kunjungan ANC adalah sebesar 47,4% dengan jumlah responden 46 orang. Hasil berbeda didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Antono dan Rahayu di Poli Kandungan Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran, Kediri, dimana keteraturan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC hanya sebesar 14%, sedangkan ibu hamil yang tidak teratur dalam melakukan kunjungan ANC adalah sebesar 86% (Antono, 2014).

Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden ibu hamil di Puskesmas Padang Bulan, Medan, memanfaatkan pemeriksaan USG dalam rangkaian ANC dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa terdapat 47,4% responden yang tidak memanfaatkan pemeriksaan USG dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa terdapat keterbatasan, termasuk di dalamnya adalah keterbatasan fasilitas, sosial, maupun ilmu pengetahuan dimana pada hakikatnya fasilitas tersebut mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Oleh karena itu, perlu diberikan edukasi dan penyuluhan terhadap ibu hamil tersebut agar dapat menyadari betapa pentingnya memanfaatkan pemeriksaan USG dalam masa kehamilan.

(46)

Tabel 4.8 Hubungan antara Perilaku Pemanfaatan USG dengan Umur Ibu Hamil

Umur

Pemanfaatan USG Jumlah P

Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Dibawah 20

Tahun

1 (1%) 3 (3,1%) 4 (4,1%) 1.000

20-35 Tahun 43 (44,3%) 35 (36,1%) 78 (80,4%) Diatas 35

Tahun

7 (7,2%) 8 (8,2%) 15 (15,5%)

Total 51 (52,6%) 46 (47,4%) 97 (100%)

Tabel 4.8 menunjukkan hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan umur ibu hamil. Pada tabel tersebut terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected dibawah 5, sehingga uji Pearson Chi Square tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, pada tabel tersebut dilakukan uji Kolmogorov Smirnov Z. Uji Kolmogorov Smirnov Z menunjukkan bahwa nilai signifikansi didapatkan adalah sebesar 1.000 (p value > 0,05). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan umur ibu hamil.

Tabel 4.9 Hubungan antara Perilaku Pemanfaatan USG dengan Usia Kehamilan Ibu Hamil

Usia Kehamilan

Pemanfaatan USG Jumlah P

Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Trimester

Pertama

5 (5,2%) 4 (4,1%) 9 (9,3%) 0.908

Trimester Kedua

8 (8,2%) 13 (13,4%) 21 (21,6%)

Trimester Ketiga

38 (39,2%) 29 (29,9%) 67 (69,1%)

Total 51 (52,6%) 46 (47,4%) 97 (100%)

(47)

Tabel 4.8 menunjukkan hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan usia kehamilan ibu hamil. Pada tabel tersebut terdapat 1 sel yang memiliki nilai expected dibawah 5, sehingga uji Pearson Chi Square tidak dapat dilakukan.

Oleh karena itu, pada tabel tersebut dilakukan uji Kolmogorov Smirnov Z. Uji Kolmogorov Smirnov Z menunjukkan bahwa nilai signifikansi didapatkan adalah sebesar 0.908 (p value > 0,05). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan usia kehamilan ibu hamil.

Tabel 4.10 Hubungan antara Perilaku Pemanfaatan USG dengan Status Pendidikan Ibu Hamil

Status Pendidikan

Pemanfaatan USG Jumlah P

Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan

Tamat SMP 4 (4,1%) 5 (5,2%) 9 (9,3%) 0.999

Tamat SMA Sederajat

27 (27,8%) 25 (25,8%) 52 (53,6)

Tamat Diploma

4 (4,1%) 5 (5,2%) 9 (9,3%)

Tamat Sarjana 16 (16,5%) 11 (11,3%) 27 (27,8%) Total 51 (52,6%) 46 (47,4%) 97 (100%)

Tabel 4.8 menunjukkan hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan status pendidikan ibu hamil. Pada tabel tersebut terdapat 4 sel yang memiliki nilai expected dibawah 5, sehingga uji Pearson Chi Square tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, pada tabel tersebut dilakukan uji Kolmogorov Smirnov Z. Uji Kolmogorov Smirnov Z menunjukkan bahwa nilai signifikansi didapatkan adalah sebesar 0.999 (p value > 0,05). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku pemanfaatan USG dengan status pendidikan ibu hamil.

(48)

Tabel 4.8 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang USG dengan Perilaku Pemanfaatan USG

Tingkat Pengetahuan

Pemanfaatan USG Jumlah P

Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Pengetahuan

Baik

40 (69%) 18 (31%) 58 0.001

Pengetahuan Cukup

11 (28,2%) 28 (71,8%) 39

Total 51 (52,6%) 46 (47,4%) 97 (100%)

Tabel 4.7 menunjukkan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dan pemanfaatan USG dengan menggunakan Chi Square ukuran tabel 2x2. Dari tabel tersebut didapatkan hasil uji statistik Chi Square dengan tingkat signifikansi 5%, tidak ada sel yang memiliki nilai expected dibawah 5 sehingga uji yang digunakan adalah uji Pearson Chi Square. Uji Pearson Chi Square menunjukkan bahwa nilai signifikansi didapat sebesar 0.001 (p value <

0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dan perilaku pemanfaatan USG. Sebagai pembanding, temuan tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Febyanti mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan perilaku kunjungan kehamilan di BKIA Puskesmas Srondol dan Puskesmas Ngesrep, Semarang, Jawa Tengah, dimana nilai signifikansi didapatkan sebesar 0,001 (p value < 0,05) yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan diantara pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan dengan kunjungan ANC (Febyanti, 2013).

Berdasarkan tinjauan teori, pengetahuan merupakan hasil dari tahu seseorang setelah dilakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang bisa diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal, pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain, juga melalui media massa maupun lingkungan.

Pengetahuan seseorang juga tidak terlepas dari pendidikan yang telah ditempuh

(49)

oleh pribadi tersebut. Seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, maka kemampuan dalam mengetahui, mengerti dan memahami seseorang akan lebih mudah (Notoatmodjo, 2012). Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan hasil dari proses pencarian pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok untuk melakukan atau mencari pengobatan (Notoatmodjo, 2012). Pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dilakukan bergantung kepada kesadaran akan manfaat yang didasari oleh pengetahuan yang baik kemudian diikuti oleh perilaku kesehatan yang juga baik. Pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku yang terbentuk serta disadari dari pengetahuan akan bersifat lebih lama dari perilaku yang tidak disadari pengetahuan.

Ada beberapa keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Pertama adalah terbatasnya jurnal pendukung yang membahas spesifik mengenai pengetahuan ibu hamil tentang USG dan pemanfaatan USG. USG sendiri merupakan salah satu bagian dari ANC, sehingga peneliti membandingkan penelitian ini dengan penelitian yang membahas mengenai ANC secara menyeluruh. Kedua, penelitian ini hanya dilakukan di satu Puskesmas saja, sehingga hasil dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan. Ketiga, hasil dari studi perbandingan antar penelitian mungkin bisa berbeda satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya kuesioner yang terstandar untuk digunakan dalam penelitian ini.

(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Jumlah total responden ibu hamil yang memeriksakan kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan yang memenuhi kriteria peneliti adalah sebanyak 97 orang.

2. Distribusi frekuensi umur ibu hamil yang memeriksakan kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medanpaling banyak adalah umur 20-35 tahun dengan jumlah 78 orang dan dengan persentase sebesar 80,4%

3. Distribusi frekuensi usia kehamilan dari ibu hamil yang memeriksakan kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan paling banyak adalah Trimester 3 dengan jumlah 67 orang dan dengan persentase sebesar 69,1%

4. Distribusi frekuensi status pendidikan dari ibu hamil yang memeriksakan kandungan di Puskesmas Padang Bulan, Medan paling banyak adalah Tamat SMA Sederajat dengan jumlah 52 orang dan dengan persentase sebesar 53,6%

5. Tidak terdapat hubungan signifikan antara pemanfaatan USG dengan umur ibu hamil.

6. Tidak terdapat hubungan signifikan antara pemanfaatan USG dengan usia kehamilan ibu hamil.

7. Tidak terdapat hubungan signifikan antara pemanfaatan USG dengan status pendidikan ibu hamil.

8. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang USG dengan pemanfaatan USG di Puskesmas Padang Bulan, Medan

(51)

6.2 SARAN

Dari seluruh proses penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terdapat beberapa saran yang sekiranya bermanfaat bagi seluruh pihak yang berperan dalam penelitian ini. Saran-saran dari peneliti adalah sebagai berikut:

1. Peneliti lain diharapkan dapat memperoleh informasi yang lebih terperinci mengenai USG serta pemanfaatannya

2. Kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya dengan USG di Puskesmas sepatutnya diberikan pelayanan yang komprehensif, sehingga tercapai kemajuan kehamilan dan pelayanan yang sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan.

3. Puskesmas beserta institusi kesehatan lain yang terkait juga perlu meningkatkan pemberian edukasi serta penyuluhan kepada ibu hamil akan USG sehingga makin muncul kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kehamilan dengan USG.

Gambar

Gambar 2.1 Citra USG 2 Dimensi
Gambar 2.3 Citra USG 4 Dimensi
Gambar 2.5 Kerangka Teori

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai “Hubungan Tingkat Pengetahuan Orangtua dengan Sikap terhadap Perawatan Luka Paska Sirkumsisi pada Anak Laki-Laki

Beberapa kondisi yang dapat dipertimbangkan pada penegakan diagnosa PPOK dapat dilihat pada Tabel 2.1.. Secara klinis, seseorang dinyatakan mengidap PPOK, apabila sekurang-

Penelitian ini adalah penelitian cross sectional, bersifat studi analitik untuk melihat apakah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa/i Fakultas

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data perbandingan kadar gula darah sewaktu dan indeks massa tubuh mahasiswa baru angkatan 2018 Fakultas Kedokteran USU sebelum dan

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara neutrophil to lymphocyte ratio dan

Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh Wolley et al.(2016), terdapat peningkatan secara bermakna status gizi pada anak dengan leukemia limfoblastik akut

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku ibu rumah tangga terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan,