BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6 Kerangka Konsep
Faktor independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain. Pada penelitian ini, faktor independen adalah indeks massa tubuh. Sedangkan faktor dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Faktor dependen pada penelitian ini adalah kadar gula darah.
Gambar 5. Kerangka konsep penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan menggunakan alat ukur berupa timbangan, pita ukur dan alat GCU test untuk melihat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan potong lintang (cross sectional) dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada saat yang sama (point time approach).
3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Desa Kota Galuh Kelurahan Perbaungan Kecamatan Serdang Bedagai pada bulan Juli 2017.
3.3 POPULASI DAN SAMPEL 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian adalah perempuan dewasa usia reproduktif di Desa Kota Galuh Kelurahan Perbaungan Kecamatan Serdang Bedagai dengan kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
1. Jenis kelamin perempuan 2. Usia 18-59 tahun
3. Memiliki Kartu Tanda Pengenal (KTP) 4. Penduduk Desa Kota Galuh
5. Bekerja sebagai ibu rumah tangga
6. Memahami informed consent dan bersedia untuk ikut dalam penelitian
b. Kriteria eksklusi:
1. Memiliki penyakit kronis (hipertensi, diabetes) 2. Memiliki gangguan hemostasis
3. Mengkonsumsi obat diabetes 4. Indeks massa tubuh <18,5 kg/m2 5. Tidak bersedia ikut dalam penelitian
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diambil datanya untuk diolah menjadi hasil penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dewasa usia reproduktif yang merupakan bagian dari populasi. Untuk menentukan ukuran besarnya sampel yang mewakili populasi maka peneliti menggunakan perhitungan sampel minimal sebagai berikut (Dalawa, 2013):
= + 2
Keterangan:
N= besar populasi diambil dari data rekapitulasi jumlah penduduk (Kantor Kelurahan Desa Kota Galuh, 2016).
n= besar sampel d= tingkat kesalahan
Maka perhitungannya apabila:
N= 2064 d= 0,1= 10%
= 64
+ 64 , 2
= 95,38 dibulatkan menjadi minimal 96 orang
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA 3.4.1 Teknik
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu wanita Desa Kota Galuh berusia 18-59 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi yang sudah ditetapkan peneliti sebelumnya.
3.4.2 Metode
Pengumpulan data karakteristik responden dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara atau interview dan pengamatan kartu identitas, dimana peneliti mendapatkan informasi dalam bentuk lisan serta berhadapan muka dengan responden (face to face). Pada pelaksanaannya, peneliti akan menanyakan pertanyaan yang sebelumnya sudah dipersiapkan pada tabel data.
Teknik ini secara khusus disebut wawancara terpimpin atau structured interview (Notoatmodjo, 2012). Pencatatan akan dilakukan secara langsung setelah responden memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.
Sedangkan pengumpulan data berat badan, tinggi badan, serta kadar gula darah dilakukan secara langsung oleh peneliti menggunakan alat-alat pengukur khusus dan langsung dicatat pada tabel yang telah dipersiapkan peneliti sebelumnya. Pengukuran gula darah yang dilakukan peneliti merupakan pengukuran sewaktu (random).
3.4.3 Alat
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner berisi data umum subjek penelitian meliputi informasi tentang nama responden, umur, status menikah, riwayat penyakit, dan riwayat penggunaan obat. Selain itu untuk mengukur tinggi badan, digunakan timbangan injak digital merk GEA medical dengan tingkat ketelitian 0,1 kg, dan kadar gula darah dengan menggunakan alat pengukur gula darah merk Easy Touch GCU test. Kemudian data yang diperoleh akan dimasukkan dalam tabel hasil yang sudah dipersiapkan peneliti.
3.5 Definisi operasional
No Definisi operasional Cara ukur Kategori Alat ukur Skala ukur
Analisa alat Pita ukur Rasio
5 Indeks massa tubuh
3.6 ANALISA HASIL
Analisa data akan dilakukan dengan analisa univariat dan analisa bivariat.
Analisa univariat dilakukan sebelum analisa bivariat untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, misalnya distribusi frekuensi responden berdasarkan usia dan status menikah. Setelah itu dilakukan analisa bivariat pada dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.
Dalam penghitungan data, peneliti menggunakan uji hipotesis kai-kuadrat.
Uji kai-kuadrat merupakan jenis uji hipotesis yang paling sering digunakan dalam penelitian dan variabel yang diteliti hubungannya harus berada dalam kategori nominal. Pada penelitian ini, indeks massa tubuh dan kadar gula darah yang akan diteliti masing-masing merupakan data ordinal yang masuk ke dalam kategori nominal, sehingga peneliti memutuskan untuk memakai uji hipotesis kai-kuadrat (Sastroasmoro, 2013).
Data yang telah didapat langsung dari lapangan akan diolah menggunakan program komputer melalui berbagai tahapan sebagai berikut (Notoatmodjo, 2012):
1. Editing
. Editing dilakukan untuk memperbaiki isian formulir atau kuesioner dalam hal kelengkapan, jelas, terbaca, relevan dengan pertanyaan, konsistensi antara satu jawaban dengan jawaban lainnya.
2. Coding
Dalam memasukkan data, proses coding diperlukan untuk mempermudah proses pengerjaannya. Data yang ada diumpamakan menjadi bilangan-bilangan yang sudah ditentukan oleh peneliti sebelum akhirnya dimasukkan dalam program komputer.
3. Data entry atau processing
Setelah coding, data tersebut akan dimasukkan dalam program komputer untuk diolah untuk diinterpretasikan lebih lanjut.
4. Cleaning
Setelah data sudah dimasukkan, perlu dilakukan checking kembali untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya. Apabila hal-hal tersebut ditemukan, maka dilakukan pembetulan atau koreksi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Balai Desa Kota Galuh, Kelurahan Perbaungan, Kecamatan Serdang Bedagai. Balai desa tepat bersebelahan dengan kantor kelurahan. Tempat ini strategis untuk dijadikan tempat penelitian karena dekat dari rumah penduduk sekitar sehingga penduduk dapat dengan mudah untuk diberitahukan informasi mengenai jadwal penelitian yang diadakan. Biasanya balai desa juga sering dipergunakan sebagai tempat penyuluhan, pemeriksaan kesehatan lansia, dan kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu).
4.2 DESKRIPSI KARAKTERISTIK RESPONDEN 4.2.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden
Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 117 orang dengan karakteristik seperti pada tabel berikut:
Tabel 5.1. Karakteristik Responden Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi
a. Laki-laki 0 0
b. Perempuan 117 100
Total 117 100
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa seluruh 117 responden mempunyai jenis kelamin perempuan (100%).
4.2.2 Distribusi Usia Responden
Sedangkan untuk usia responden didapatkan sebaran data seperti pada tabel berikut:
Tabel 5.2. Karakteristik Responden Penelitian berdasarkan Usia
Usia Frekuensi % Frekuensi
a. Dewasa muda 35 29,9
b. Dewasa tengah 66 56,4
c. Dewasa tua 16 13,7
Total 117 100
Dapat dilihat dari tabel 5.2, terdapat 117 responden, di antaranya adalah 35 orang dewasa muda (29,9%), 66 orang dewasa tengah (56,4%), dan 16 orang dewasa tua (13,7%). Mayoritas responden merupakan dewasa tengah (36-55 tahun) sebanyak 66 orang (57,3%), dan yang paling sedikit merupakan dewasa tua (>55 tahun) sebanyak 16 orang (13,7%).
4.2.3 Distribusi Indeks Massa Tubuh Responden
Melalui pengukuran langsung berat badan dan tinggi badan terhadap responden, didapatkan data indeks massa tubuh dengan hasil perhitungan berat badan dan tinggi badan responden.
Distribusi responden berdasarkan indeks massa tubuhnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh Frekuensi % Frekuensi
Underweight 17 14,5
Normoweight 39 33,3
Overweight 19 16,2
Obesitas 42 35,9
Total 117 100
Dapat dilihat dari tabel 5.3, terdapat 117 responden, di antaranya adalah 17 orang berat badan kurang (underweight) (14,5%), 39 orang berat badan normal (normoweight) (33,3%), 19 orang berat badan berlebih (overweight) (16,2%), dan 42 orang obesitas (35,9%). Kebanyakan responden obesitas (IMT >27) sebanyak 42 orang (35,9%) dan yang paling sedikit berat badan kurang (underweight) (IMT
<18,5) sebanyak 17 orang (14,5%).
4.2.4 Distribusi Kadar Gula Darah Responden
Distribusi responden berdasarkan kadar gula darah yang telah diukur langsung pada saat penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Gula Darah
Kadar Gula Darah Frekuensi % Frekuensi
Rendah 38 32,5
Normal 64 54,7
Tinggi 15 12,8
Total 117 100
Dilihat dari tabel 5.4, terdapat 117 responden, diantaranya adalah 38 orang dengan kadar gula darah rendah (32,5%), 64 orang dengan kadar gula darah normal (54,7%), dan 15 orang dengan kadar gula darah tinggi (12,8%). Kadar gula darah post prandial responden sebagian besar normal (KGD <140mg/dl) sebanyak 64 orang (54,7%), dan paling sedikit dengan kadar gula darah tinggi (KGD prediabetes 140-199 md/dL) sebanyak 15 orang (12,8%).
4.3 HASIL ANALISIS DATA
4.3.1 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah
Distribusi responden berdasarkan indeks massa tubuh terhadap kadar gula darah pada perempuan dewasa usia reproduktif Desa Kota Galuh dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.5 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah
Kadar Gula Darah Total kurang (underweight), terdapat 10 orang dengan kadar gula darah rendah, 5 orang dengan kadar gula darah normal, dan 2 orang dengan kadar gula darah tinggi.
Perempuan dengan indeks massa tubuh normal (normoweight), di antaranya terdapat 9 orang dengan kadar gula darah rendah, 23 orang dengan kadar gula darah normal, dan 7 orang dengan kadar gula darah tinggi. Perempuan dengan indeks massa tubuh berlebih (overweight), di antaranya terdapat 10 orang dengan kadar gula darah rendah, 27 orang dengan kadar gula darah normal, dan 2 orang
dengan kadar gula darah tinggi. Perempuan dengan indeks massa tubuh obesitas, di antaranya terdapat 9 orang dengan kadar gula darah rendah, 29 orang dengan kadar gula darah normal, dan 4 orang dengan kadar gula darah tinggi.
Berdasarkan analisa statistik yang telah dilakukan dengan metode chi square didapatkan nilai Asymp. Sig sebesar 0,023. Nilai Asymp. Sig < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang artinya “Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah pada perempuan dewasa usia reproduktif di Desa Kota Galuh pada tahun 2017.”
Hal ini serupa dengan penelitian Kurniawan (2014). Penelitian cross sectional ini melibatkan 70 anggota kepolisian resor Karanganyar yang dicek gula darah post prandialnya. Didapatkan nilai p 0,016 (<0,05), sehingga disimpulkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah.
Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian Dalawa et al (2013). Pada penelitian cross sectional terhadap 63 masyarakat Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado untuk mencari hubungan status gizi yang diukur melalui indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa tersebut, didapatkan nilai p>0,05 sehingga disimpulkan bahwa indeks massa tubuh yang tinggi tidak menjamin kenaikan gula darah. Penelitian Arif et al (2013) pada 43 pegawai sekretariat daerah provinsi Riau juga menunjukkan nilai p 0,276, yang dapat diartikan tidak adanya hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah.
Salah satu perbedaan selain karakteristik responden (pekerjaan, aktivitas sehari-hari, gaya hidup) dari penelitian-penelitian tersebut adalah waktu pengukuran kadar gula darah pada sampel. Pada penelitian Dalawa dan Arif, pengukuran gula darah dilakukan setelah responden berpuasa. Sedangkan pada penelitian Kurniawan, gula darah diperiksa 2 jam setelah responden mengkonsumsi 75 gram gula yang dilarutkan dalam 250 ml air. Diduga kadar gula darah lebih dipengaruhi oleh jenis dan banyak makanan yang dikonsumsi responden sebelumnya daripada indeks massa tubuh.
Jenis makanan yang berbeda masing-masing dapat mempengaruhi kadar gula darah dengan berbeda pula. Perbedaan tersebut didasari oleh glycemic index dan glycemic load yang terkadung dalam makanan tersebut. Glycemic index adalah sistem penilaian untuk makanan yang mengandung karbohidrat. Melalui glycemic index, dapat diketahui seberapa cepat sumber karbohidrat tersebut menaikkan gula darah (Healthy Kaiser Permanente, 2017). Sedangkan melalui glycemic load, kita dapat mengetahui berapa banyak porsi dari suatu makanan yang dibutuhkan untuk menaikkan kadar gula darah (Diabetes.co.uk, 2017).
Selain perbedaan glycemic index dan glycemic load yang berbeda-beda dari tiap makanan, terdapat perbedaan regulasi kadar gula darah setelah mengkonsumsi makanan dari tiap individu. Melalui penelitian, ditemukan beberapa varian gen yang diduga mempengaruhi terhadap penurunan fungsi sel beta pankreas (National Institutes of Health, 2010).
4.3.2 Hubungan Usia dengan Indeks Massa Tubuh
Distribusi usia responden terhadap indeks massa tubuh pada perempuan dewasa usia reproduktif Desa Kota Galuh dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.6 Distribusi Usia Responden terhadap Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh Total
Underweight Normoweigth Overweight Obesitas Usia Dewasa massa tubuh normal (normoweight), 4 orang dengan indeks massa tubuh berlebih (overweight), dan 12 orang obesitas. Pada perempuan dewasa tengah, terdapat 6 orang dengan indeks massa tubuh kurang (underweight), 22 orang dengan indeks massa tubuh normal (normoweight), 12 orang dengan indeks massa tubuh berlebih (overweight), dan 26 orang obesitas. Pada perempuan dewasa akhir, tidak terdapat perempuan dengan indeks massa tubuh kurang (underweight), 9 orang dengan indeks massa tubuh normal (normoweight), 3 orang dengan indeks massa tubuh berlebih (overweight), dan 4 orang obesitas.
Setelah dilakukan analisis menggunakan metode chi square untuk mengetahui apakah ada hubungan usia dengan indeks massa tubuh, didapatkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0,015 (< 0,05). Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan usia. Indeks massa tubuh wanita usia dewasa Desa Kota Galuh cenderung naik seiring dengan bertambahnya usia.
Pada penelitian A Sartorio (2003) terhadap 486 laki-laki dan 812 wanita di Italia, ditemukan pertambahan umur sebagai efek positif signifikan terhadap berat
badan pada wanita dengan P<0,001. Sedangkan pada penelitian Mawi (2004) pada 92 subyek penelitian berusia antara 35-85 tahun di Kelapa Gading, dinyatakan bahwa berat badan dipengaruhi oleh usia. Dimana pada umur bawah 50 tahun, indeks massa tubuh cenderung turun, dan di atas 50 tahun indeks massa tubuh cenderung naik.
Secara umum, dengan bertambahnya usia, persentase lemak tubuh meningkat dan massa otot serta densitas mineral tulang menurun. Selain itu, terdapat penurunan metabolisme ditandai dengan resting metabolic rate yang semakin rendah (St-Onge, 2010). Hal ini yang menyebabkan indeks massa tubuh cenderung semakin naik.
4.3.3 Hubungan Usia dengan Kadar Gula Darah
Distribusi usia responden terhadap kadar gula darah pada wanita dewasa usia reproduktif Desa Kota Galuh dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7 Distribusi Usia Responden terhadap Kadar Gula Darah
Kadar Gula Darah Total orang dengan kadar gula darah rendah, 15 orang dengan kadar gula darah normal, dan 4 orang dengan kadar gula darah tinggi. Pada perempuan dewasa tengah,
Setelah dilakukan analisis menggunakan metode chi square untuk mengetahui apakah ada hubungan usia dengan kadar gula darah, didapatkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0,005 (< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan kadar gula darah.
Pada penelitian Tarihoran et al (2015) terhadap 30 pasien diabetes mellitus tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya, ditemukan bahwa 28 orang di antaranya berusia di atas 30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa bertambahnya umur merupakan salah satu faktor resiko gula darah tinggi. Sedangkan pada penelitian Arif terhadap 43 pegawai sekretariat di Riau dinyatakan bahwa umur lebih dari 45 tahun meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap diabetes melitus.
Pada penelitian Innocent et al (2013) yang meneliti hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah pada 253 orang dewasa di Nigeria, dinyatakan seiring dengan bertambahnya usia, terdapat peningkatan kadar gula darah dan indeks massa tubuh. Signifikan atau tidaknya peningkatan kadar gula darah tersebut berbeda-beda sesuai dengan grup usia responden.
Regulasi kadar gula darah akibat berkurangnya efektifitas insulin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Beberapa penyebabnya adalah peningkatan massa lemak abdomen, penurunan aktifitas fisik, sarkopenia, disfungsi mitokondria, perubahan hormonal (penurunan IGF-1 dan DHEA), serta peningkatan stress oksidasi dan stres. Selain itu penurunan fungsi sel islet di pankreas juga menyebabkan turunnya regulasi gula darah (Kalyani, 2013).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
1. Pada penelitian ini,persentase indeks massa tubuh terbanyak adalah obesitas (35,9%) dan terendah adalah underweight (14,5%).
2. Pada penelitian ini, persentase kadar gula darah terbanyak adalah normal (54,7%) dan terendah adalah hiperglikemi (12,8%).
3. Terdapat hubungan antara usia dengan kadar gula darah.
4. Terdapat hubungan antara usia dengan indeks massa tubuh yang disebabkan oleh penurunan metabolisme.
5. Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah pada wanita usia reproduktif di desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
6.2 SARAN
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi calon peneliti yang ingin meneliti hubungan kadar gula darah selanjutnya perlu diperhatikan waktu pemeriksaan gula darah, pada saat puasa atau post prandial. Apabila pada saat post prandial, lebih baik menyeragamkan makanan yang dimakan sebelum pengecekan gula darah.
Saran yang lebih dianjurkan adalah untuk memeriksa kadar HbA1c. Selain itu, sangat disarankan untuk meneliti dengan total jumlah sampel yang lebih besar dan jenis indeks massa tubuh sampel yang lebih beragam agar dapat lebih dalam lagi menggambarkan kondisi populasi pada daerah tersebut.
2. Bagi Penduduk Setempat
Bagi penduduk Desa Kota Galuh, terutama wanita dewasa, disarankan untuk lebih memperhatikan gaya hidup seperti pola makan, jenis makanan, dan aktivitas agar dapat mempertahankan berat bedan ideal.
3. Bagi Kelurahan
Disarankan bagi kelurahan dapat memfasilitasi penduduk dengan berbagai penyuluhan yang menyediakan informasi mengenai pentingnya gaya hidup yang sehat kaitannya dengan berat badan ideal dan faktor-faktor resiko yang menyebabkan hiperglikemi.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J. and Morgan, D. (2002). Molecular biology of the cell. 4th ed. New York, NY: Garland Science.
American Diabetes Association (2017). Overweight. [online] American Diabetes Association, accessed 13 Apr. 2017, Available at:
http://www.diabetes.org/are-you-at-risk/lower-your-risk/overweight.html Arif, M., Ernalia, Y. and Rosdiana, D. (2014). Hubungan Indeks Massa Tubuh
dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa FK Unri, [online] 1(2), p.1.
Available at:
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFDOK/article/view/2817/2732 [Accessed 12 Nov. 2017].
Badan Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia (2013). Riset Kesehatan Dasar Sumatera Utara. Jakarta: Depkes RI.
Berg JM, Tymoczko JL, Stryer L. (2002). Biochemistry. 5th ed. New York: W H Freeman [ebook] ncbi.nlm.nih.gov, accessed 27 Apr. 2017, Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK22554/
Bishop M.L., Fody E.P., Schoeff L.E . (1985). Clinical Chemistry Principles Procedures Correlations. United States: J.B. Lippincott Company.
Dalawa, F., Kepel, B. and Hamel, R. (2014). Hubungan antara Status Gizi dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado. ejournal Keperawatan, [online] 1(1-
Agustus 2013), p.1. Available at:
[online] Available at: https://www.diabetes.co.uk/diet/glycemic-load.html [Accessed 20 Dec. 2017].
Ganong WF. (1981). Review of Medical Psychology. United States: Lange Medical Publication.
Healthy.kaiserpermanente.org. (2017). Health-Encyclopedia - Kaiser
Permanente. [online] Available at:
Kadowaki T, Yamauchi T, Kubota N, Hara K, Ueki K, Tobe K. Adiponectin and adiponectin receptors in insulin resistance, diabetes, and the metabolic syndrome. J Clin Invest. 2006; 116(7): 1784–92
Kantor Kelurahan Desa Kota Galuh (2016). Rekapitulasi jumlah penduduk kantor kelurahan Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2016. Sumatera Utara: Kelurahan Desa Kota Galuh.
Karwowski, W. (2000). International encyclopedia of ergonomics and human factors. 1st ed. Boca Raton, FL: CRC.
Kirch, W. (2008). Encyclopedia of Public Health: Volume 1: A - H Volume 2:
I – Z. 1st ed. New York: Springer Science & Business Media.
Kurniawan, Ivan. 2014, ‘Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Postprandial pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar’, Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lemberg, R. and Cohn, L. (1999). Eating disorders. 1st ed. Phoenix, Ariz.:
Oryx Press.
Litchford, M. (2011). Laboratory Assessment of Nutritional Status: Bridging Theory and Practice. United States: eBookIt.com.
Magyar, M. and Higbee Clarkin, R. (2014). Power Up. 1st ed. Cork:
BookBaby.
Marshall W.J., Lapsley M., Day A., Ayling R. (2014). Clinical Biochemistry E-Book: Metabolic and Clinical Aspects. United States: Elsevier Health Sciences.
Physiology. United States: Lippincott Williams & Wilkins.
National Heart, Lung, and Blood Institute. Calculate your body mass index.
National Institutes of Health. [online] nhlbi.nih.gov, accessed 25 Apr.
2017, Available at:
https://www.nhlbi.nih.gov/health/educational/lose_wt/BMI/bmicalc.html National Health Services Choices (2017). Hyperglycaemia (high blood sugar)
- NHS Choices. [online] Nhs.uk, accessed 13 Apr. 2017, Available at: leptin. J Clin Invest. 2007; 117(10): 2753–6.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Salam, A. (2006). Faktor Resiko Kejadian Obesitas pada Remaja. Jurnal MKMI, [online] 6(3), pp.185-190, accessed 7 Jun. 2017, Available at:
https://media.neliti.com/media/publications/27394-ID-faktor-risiko-kejadian-obesitas-pada-remaja.pdf
Sartorio, A., Proietti, M., Marinone, P., Agosti, F., Adorni, F. and Lafortuna, C. (2003). Influence of gender, age and BMI on lower limb muscular power output in a large population of obese men and women. International Journal of Obesity, 28(1), pp.91-98.
Sastroasmoro S. (2013). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis: Edisi Ke-4. Jakarta: Sagung Seto.
Sauberlich, H. (1999). Laboratory tests for the assessment of nutritional status. 1st ed. Boca Raton [etc.]: CRC Press.
Scheiner, G. (2010). The Fat of the Matter: How Dietary Fat Effects Blood Glucose. [online] Mendosa.com, accessed 13 Apr. 2017, Available at:
http://www.mendosa.com/The-Fat-of-the-Matter-How-Dietary-Fat-Effects-Blood-Glucose.htm
Starr C., Taggart R., Evers C., Starr L. (2011). Biology: The Unity and Diversity of Life. United States: Cengage Learning.
Supariasa. (2012). Pendidikan Dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC.
Tarihoran, A., Muttaqin, A. and Mulyani, Y. (2015). The Relationship Between Sleep Quality With Blood Sugar Levels of Patients of Diabetes Mellitus Type 2. Caring, 1(2), pp.121-129.
The Global Diabetes Community. Diabetes and Hyperglycemia. [online] The Global Diabetes Community, accessed: 28 Apr. 2017, Available at:
http://www.diabetes.co.uk/Diabetes-and-Hyperglycaemia.html
The Global Diabetes Community. Blood Sugar Level Ranges. [online] The Global Diabetes Community, accessed: 10 Oct. 2017, Available at:
http://www.diabetes.co.uk/diabetes_care/blood-sugar-level-ranges.html Vance JE. (2002). Biochemistry of Lipids, Lipoproteins, and Membranes. 4th
ed. United Kingdom: Elsevier.
United States: Wiley & Sons.
World Health Organization (2017). Diabetes. [online] World Health Organization, accessed 10 Apr. 2017, Available at:
Wright D.B. (2000). Human Physiology and Health. Oxford: Heinemann.
Nama Lengkap : Grace Elizabeth Romorani Sigumonrong Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta/ 1 Juli 1996 Warna Negara : Indonesia
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta/ 1 Juli 1996 Warna Negara : Indonesia