• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Kerangka Konsep

Memenuhi Syarat

Tidak Memenuhi Syarat Karakteristik Pengunjung

Taman Kota:

- Umur

- Jenis Kelamin - Tingkat pendidikan - Pendapatan

- Pekerjaan

Kondisi Sarana Tempat Sampah Pilah

Perilaku Pengunjung Taman Kota:

- Pengetahuan - Sikap - Tindakan

Tinggi

Sedang

Rendah

PermenPU NOMOR 03/PRT/

M/2013

45 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode survei untuk mengetahui penerapan tempat sampah pilah dengan pengelompokkan jenis sampah serta perilaku masyarakat dalam membuang sampah pada taman-taman Kota Medan tahun 2017.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada seluruh taman yang ada di Kota Medan.

Lokasi penelitian ini dipilih karena mempertimbangkan:

1. Kota Medan merupakan lokasi yang memiliki jumlah taman yang cukup banyak yakni sebanyak delapan taman, yaitu:

a. Taman Lapangan Merdeka b. Taman Beringin

c. Taman Ahmad Yani d. Taman Lapangan Kartika e. Taman Cadika

f. Taman Gajah Mada g. Taman Teladan h. Taman Sri Deli

2. Belum pernah dilakukan penelitian tentang penerapan tempat sampah pilah serta perilaku masyarakat dalam membuang sampah di taman kota.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari - April 2017. Penelitian dimulai pukul 15.00 WIB dengan asumsi bahwa pada waktu tersebut aktivitas kunjungan ke taman sudah dimulai hingga pukul 18.00 WIB pada hari Senin-Jumat. Sedangkan untuk hari Sabtu-Minggu penelitian dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB dengan asumsi bahwa pada hari libur kunjungan ke taman lebih tinggi dibandingkan hari non libur.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung yang mengunjungi ke-8 taman yang ada di Kota Medan.

3.3.2 Sampel

Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti, dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Lemeshow untuk populasi yang tidak diketahui, yaitu sebagai berikut :

n = Z² P (1− P) d² dimana :

n = Jumlah sampel minimal Z = 1,96 (derajat kemaknaan) P = Maksimal estimasi (0.5)

d = Presisi atau ketetapan absolut (0.1)

Dengan demikian, jumlah sampel responden adalah : n = (1,96)² 0,5 (1− 0,5)

(0,1)² n = 96,04 ~ 96 orang

Berdasarkan perhitungan besar sampel tersebut, maka didapatkan sampel pengunjung taman sebanyak 96 orang. Responden kemudian dibagi berdasarkan jumlah taman-taman kota yang ada di Kota Medan yaitu sebanyak delapan taman, sehingga jumlah sampel pada masing-masing taman sebanyak 12 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono (2009), accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan terhadap responden yang ditemui pada objek penelitian ketika observasi sedang berlangsung dengan kriteria memilih pengunjung yang dianggap paling mudah untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.

3.3.3 Kriteria Sampel 1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah :

a. Umur responden ≥ 16 tahun

b. Intensitas berkunjung ke taman > 1 kali

c. Membuang sampah pada tempatnya di taman > 1 kali d. Bersedia diwawancarai

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat dimasukkan atau tidak layak untuk diteliti. Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah :

a. Responden yang tidak kooperatif / menolak untuk diwawancara.

b. Responden yang baru pertama kali berkunjung ke taman.

c. Responden yang tidak pernah membuang sampah pada tempatnya di taman.

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung kepada pengunjung taman-taman Kota Medan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan kuesioner mengenai penerapan tempat sampah pilah dengan pengelompokkan jenis sampah serta perilaku masyarakat dalam membuang sampah pada taman-taman Kota Medan.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari dokumentasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan sebagai data pendukung penelitian, berbagai literatur, dan penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian.

3.4.3 Defenisi Operasional

1. Karakteristik pengunjung adalah pembagian ciri atau sifat khusus pada diri pengunjung taman kota mengenai penerapan tempat sampah pilah untuk mengklasifikasikan pengunjung menurut keadaan tertentu.

Klasifikasi karakteristik yang dilakukan meliputi, yaitu :

a. Umur adalah lama hidup pengunjung taman yang dihitung sejak tahun dilahirkan sampai tahun pada saat penelitian dilakukan.

b. Jenis kelamin adalah kategori pengunjung taman yang didasarkan pada pembagian manusia berdasarkan anatomi dan fisiologi laki-laki dan perempuan.

c. Tingkat Pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah diperoleh pengunjung taman.

d. Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan pengunjung taman di suatu unit usaha/kegiatan untuk memperoleh uang dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

e. Penghasilan adalah banyaknya uang yang diperoleh pengunjung taman setiap bulan.

2. Pengetahuan adalah sekumpulan informasi yang dipahami pengunjung taman mengenai penerapan tempat sampah pilah di taman.

3. Sikap adalah tanggapan responden tentang penerapan tempat sampah pilah dalam bentuk jawaban setuju atau tidak setuju.

4. Tindakan adalah bentuk perbuatan atau aktifitas nyata dari responden tentang penerapan tempat sampah pilah.

5. Pemilahan sampah adalah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis di setiap rumah tangga, kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya.

6. Pewadahan sampah adalah kegiatan menampung sampah sementara dalam suatu wadah individual atau komunal di tempat sumber sampah dengan mempertimbangkan jenis-jenis sampah.

7. Tempat sampah pilah adalah tempat untuk menampung sampah sementara yang bertujuan untuk memisahkan sampah berdasarkan jenis.

8. Taman kota adalah ruang terbuka hijau yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan olahraga, rekreasi, pertemuan maupun kegiatan lainnya.

9. Kondisi tempat sampah pilah yang memenuhi syarat kesehatan adalah sesuai dengan persyaratan teknis pemilahan sampah dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR 03/PRT/M/2013 Tahun 2013.

3.5 Instrumen dan Aspek Pengukuran 3.5.1 Instrumen

Instrumen untuk pengumpulan data adalah lembar observasi dan kuesioner serta alat bantu lain yaitu alat perekam suara.

3.5.2. Aspek Pengukuran 1. Umur

Umur responden dibagi ke dalam 4 (empat) kategori dengan asumsi bahwa kategori umur akan mempengaruhi perilaku responden, yaitu :

a. 16 - 20 tahun b. 21 - 30 tahun c. 31 - 40 tahun d. 41-50

e. Lebih dari 50 tahun 2. Jenis Kelamin

Dibagi atas : a. Laki-laki b. Perempuan 3. Pendidikan

Untuk pendidikan responden, dibagi atas tiga tingkatan yaitu :

a. Tingkat pendidikan rendah: yaitu pengunjung yang tidak pernah duduk dibangku sekolah, tidak menyelesaikan SD, atau tamat SD.

b. Tingkat pendidikan sedang: yaitu pengunjung yang memiliki pendidikan terakhir SMP dan SMA.

c. Tingkat Pendidikan tinggi: yaitu pengunjung yang memiliki pendidikan terakhir Diploma, Sarjana dan Pascasarjana.

4. Pekerjaan 5. Penghasilan 6. Pengetahuan

Pengetahuan responden di ukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 15 dengan total skor 30. Adapun ketentuan pemberian skor yaitu : jika responden menjawab ‘a’

diberi skor = 2, jika menjawab ‘b’ diberi skor = 1, dan jika menjawab ‘c’ diberi skor = 0.

Berdasarkan jumlah skor menurut Arikunto (2003) yang diperoleh maka pengetahuan responden dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Pengetahuan responden tinggi, apabila nilai responden memiliki total skor

>23 (>75%).

b. Pengetahuan responden sedang, apabila nilai responden memiliki total skor 13 - 23 (45%-75%).

c. Pengetahuan responden rendah, apabila nilai responden memiliki total skor <13 (<45%).

7. Sikap

Sikap diukur melalui kuesioner untuk pengunjung taman kota yang terdiri dari 15 pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban mengikut skala Lickert yang sudah dimodifikasi. Jika jawaban responden untuk pertanyaan positif, diberi skor :

- Sangat Setuju, skor = 5 - Setuju, skor = 4

- Kurang Setuju, skor = 3 - Tidak Setuju, skor = 2

- Sangat Tidak Setuju, skor = 1

Sedangkan jawaban responden untuk pertanyaan negatif, diberi skor : - Sangat Setuju, skor = 1

- Setuju, skor = 2

- Kurang Setuju, skor = 3 - Tidak Setuju, skor = 4

- Sangat Tidak Setuju, skor = 5

Berdasarkan jumlah skor menurut Arikunto (2003) yang diperoleh maka sikap responden dapat dikategorikan sebagai berikut, yaitu :

a. Sikap responden tinggi, jika responden mendapat nilai > 75% dari seluruh skor yang ada atau memperoleh skor >57.

b. Sikap responden sedang adalah apabila responden mendapat nilai 45-75%

dari seluruh skor yang ada atau memperoleh skor 34-57.

c. Sikap responden rendah adalah apabila responden mendapat nilai < 45%

dari seluruh skor yang ada atau memperoleh skor <34.

8. Tindakan

Tindakan pengunjung diukur dengan 15 pertanyaan. Jawaban “ya” diberi skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Total skor maksimal adalah 15 dan skor minimal adalah 15.

Berdasarkan jumlah skor menurut Arikunto (2003) yang diperoleh maka tindakan responden dapat dikategorikan sebagai berikut, yaitu :

a. Tindakan responden tinggi, jika responden mendapat nilai >75% dari seluruh skor yang ada atau memperoleh skor >11.

b. Tindakan responden sedang adalah apabila responden mendapat nilai 45-75% dari seluruh skor yang ada atau memperoleh skor 7-11.

c. Tindakan responden rendah adalah apabila responden mendapat nilai

<45% dari seluruh skor yang ada atau memperoleh skor <7.

9. Observasi Persyaratan Teknis Pemilahan Sampah

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR 03/PRT/M/2013 Tahun 2013, untuk menilai pewadahan sampah digunakan kriteria sebagai berikut:

1) Memenuhi syarat :

a. Apabila tempat sampah yang dipakai kedap air dan udara, b. Mudah dibersihkan,

c. Mudah terjangkau,

d. Ringan dan mudah diangkat, e. Memiliki bentuk dan warna estetis, f. Memiliki tutup supaya higienis, g. Mudah diperoleh

h. Jumlah sarana harus sesuai dengan jenis pengelompokan sampah i. Diberi label atau tanda

j. Dibedakan berdasarkan warna, bahan, dan bentuk 2) Tidak memenuhi syarat :

a. Apabila tempat sampah yang dipakai tidak kedap air dan udara, b. Sulit dibersihkan,

c. Sulit dijangkau,

d. Berat dan sulit diangkat,

e. Tidak memiliki bentuk dan warna yang estetis, f. Tidak memiliki tutup,

g. Sulit diperoleh

h. Sarana tidak sesuai dengan jenis pengelompokan sampah i. Tidak diberi label atau tanda

j. Tidak dibedakan berdasarkan warna, bahan, dan bentuk 3.6 Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta di narasikan dangan menggunakan pustaka yang sesuai dengan hasil penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Taman A

Taman A adalah Taman Lapangan Merdeka yang terletak di Jalan Bukit Barisan, Kesawan, Kecamatan Medan Barat. Lapangan Merdeka terletak di dekat titik nol Kota Medan yaitu Kantor Pos Medan. Lapangan Merdeka adalah tempat umum yang sering dikunjungi oleh pengunjung setiap pagi atau sore hari. Tempat ini dijadikan sebagai pusat kegiatan seperti Car Free Day dengan kunjungan hingga ratusan orang setiap hari Minggu. Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung setiap hari seperti olahraga, rekreasi, mengajak keluarga bermain, perkumpulan komunitas ataupun tempat bersantai sejenak setelah melepaskan lelah sehabis bekerja.

4.1.2 Taman B

Taman B adalah Taman Beringin yang terletak di Jalan T. Cik Ditiro, Kecamatan Medan Polonia. Taman Beringin dikelola oleh Pemerintah Kota Medan sebagai hutan kota dan berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan sebagai sumber resapan air hujan. Taman Beringin juga memiliki kolam air pancur yang berada di tengah taman. Biasanya taman ini dikunjungi oleh warga Kota Medan untuk membawa anak bermain karena tersedia berbagai macam permainan anak-anak secara gratis. Selain itu, taman juga digunakan berbagai

macam komunitas berkumpul untuk melakukan kegiatan positif maupun sekedar berdiskusi.

4.1.3 Taman C

Taman C adalah Taman Ahmad Yani yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Maimun. Taman Ahmad Yani merupakan taman yang berada di tengah Kota Medan dan memiliki patung salah satu pahlawan revolusi Indonesia, yaitu patung Jendral Ahmad Yani yang berada di tengah-tengah taman.

Taman Ahmad Yani juga menjadi favorit berbagai komunitas untuk mengadakan kegiatan dikarenakan taman ini memiliki arus sambungan listrik. Pada pagi dan sore hari, warga berdatangan untuk beraktifitas seperti jogging, lari, bermain sepak takraw, dan senam. Di taman ini juga disediakan berbagai alat olahraga yang bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung.

4.1.4 Taman D

Taman D adalah Taman Lapangan Jasdam/Kartika yang terletak di Jalan Gaperta, Helvet Tengah, Kecamatan Medan Helvet. Taman ini terletak di dalam komplek Lapangan Jasdam – I/BB milik Kodam I Bukit Barisan. Selain itu terdapat lapangan bola, basket, voli, kolam renang, foodcourt, sekolah dan jogging track yang berada di komplek ini. Umumnya taman ini digunakan sebagai olahraga oleh pengunjung taman tetapi ada juga pengunjung yang datang hanya untuk duduk bersantai sambil menghirup segarnya pepohonan yang berada disekitar taman.

4.1.5 Taman E

Taman E adalah Taman Cadika yang terletak di Jalan Karya Wisata, P. Masyhur, Kecamatan Medan Johor. Taman Cadika Pramuka Medan adalah bumi perkemahan untuk Pramuka cabang Kota Medan. Taman ini dikelola oleh Pemerintah Kota Medan untuk masyarakat dan menjadi Ruang Terbuka Hijau. Di dalam taman ini terdapat kolam atau danau yang luas dengan jembatan gantung yang dapat menyeberangi danau tersebut, dan bunga-bunga sepanjang jalan melintasi taman menambah keindahannya. Taman ini dilengkapi berbagai fasilitas sebagai taman kota, seperti tempat bermain anak-anak, aula, toilet, bangku taman dan musholla. Selain itu, juga terdapat arena jogging track terletak di samping aula.

4.1.6 Taman F

Taman F adalah Taman Gajah Mada yang terletak di Jalan Gajah Mada, Babura, Kecamatan Medan Baru. Taman Gajah Mada disebut Taman KONI Gajah Mada karena sering dijadikan sebagai pusat pelatihan para altet KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) cabang Kota Medan. Fasilitas yang terdapat di taman ini yaitu lapangan sepak bola mini, mushola, toilet, jogging track, dan peralatan olahraga. Taman Gajah Mada ditumbuhi bunga dan sedikit vegetasi tanaman hutan sehingga taman ini juga sangat cocok digunakan untuk berolahraga maupun untuk rekreasi keluarga.

4.1.7 Taman G

Taman G adalah Taman Teladan yang terletak di Jalan Teladan, Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota. Taman Teladan memiliki banyak pepohonan tua

yang masih kokoh dan rindang berada di sekeliling taman yang dapat memberikan suasana rileks, sejuk dan asri bagi para pengunjung. Pengunjung biasanya datang saat pagi dan sore hari. Pada sore hari, taman lebih diramaikan oleh keluarga yang mengajak anak bermain sambil menikmati makanan atau minuman yang dijual oleh pedagang disekitar taman. Pengunjung yang datang ke taman teladan tidak hanya berekreasi tapi umumnya juga berolahraga seperti lari dan berolahraga dengan perlengkapan olahraga yang terdapat pada taman.

4.1.8 Taman H

Taman H adalah Taman Sri Deli yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Mesjid, Kecamatan Medan Kota. Taman Sri Deli merupakan taman kota peninggalan masa kejayaan Kesultanan Deli. Di tengah-tengah taman terdapat kolam yang berbentuk trapesium. Taman Sri Deli terletak di depan Masjid Raya Al-Mashun dan tidak seberapa jauh dari Istana Maimun. Pemerintah Kota Medan telah melakukan revitalisasi terhadap taman ini beberapa tahun lalu sehingga taman ini sekarang memiliki fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya. Sarana dan prasarana taman yang diperbaiki seperti toilet, bangku-bangku taman, dan juga penambahan tempat sampah.

4.2 Penerapan Tempat Sampah Pilah pada Taman-Taman Kota Medan Observasi tempat sampah pilah dilakukan untuk melihat kondisi tempat sampah pilah yang tersedia pada masing-masing taman kota telah sesuai atau tidak dengan kriteria yang memenuhi syarat, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Hasil Observasi Tempat Sampah Pilah pada Taman-Taman Kota Medan Tahun 2017

No Indikator Taman 9. Berbentuk kotak/

silinder/ 11. Tanggung jawab

instansi/pengelol

menimbulkan bau Ya, timbul

a. 2 jenis, yaitu : Sampah Organik dan Anorganik b. 3 jenis, yaitu : Sampah Organik, Anorganik, B3

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui bahwasanya hanya ada dua taman yang belum menerapkan tempat sampah pilah berdasarkan jenisnya, yaitu di Taman Lapangan Jasdam dan Taman Sri Deli. Tempat sampah pilah yang sudah memenuhi syarat kesehatan terdapat pada tiga taman, yaitu Taman Lapangan Merdeka, Taman Ahmad Yani dan Taman Teladan. Taman Beringin tidak memiliki tutup sehingga belum memenuhi syarat kesehatan.

Tempat sampah pilah yang sudah memenuhi syarat, pembagiannya terdiri dari lima jenis sampah, yaitu sampah kaca (diberi warna merah), sampah organik (diberi warna hijau), sampah plastik (diberi warna hitam), sampah kertas (diberi warna biru), dan sampah logam (diberi warna putih).

Tempat sampah pilah diketahui seluruhnya telah ditempatkan di titik yang dapat dijangkau oleh pengunjung. Tempat sampah di seluruh taman juga mudah diangkat dan dikosongkan oleh petugas kebersihan taman. Pada Taman Cadika telah diterapkan tempat sampah pilah namun kondisinya sudah banyak yang tidak layak pakai atau sudah rusak. Berdasarkan observasi, penerapan tempat sampah pilah belum diterapkan pada Taman Lapangan Jasdam dan Taman Sri Deli.

Untuk Tempat Penampungan Sementara (TPS), setiap taman memilikinya, kecuali Taman Sri Deli. Pada Taman Sri Deli, petugas setiap pagi mengumpulkan sampah sementara pada gerobak sampah milik petugas untuk selanjutnya diambil oleh truk pengangkut sampah pada jadwal yang sudah ditentukan. Pada Taman Ahmad Yani, TPS tidak diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah. Seluruh TPS juga diketahui terbuat dari semen

kokoh dan mudah dibersihkan. Namun pada kenyataannya TPS tidak dibersihkan dengan baik sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Berdasarkan wawancara dengan petugas kebersihan taman, sampah yang sudah dipilah kemudian diangkut menuju Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS). Pada tiap TPS, sampah yang dikumpulkan masih dipilah berdasarkan jenisnya sehingga pada saat jadwal pengangkutan oleh truk sampah, sampah yang diangkut sudah berkurang volumenya.

Menurut petugas, sampah yang diangkut oleh truk pengangkut sampah sebagian besar adalah sampah organik, sedangkan sampah anorganik seperti botol bekas minuman, kaca, logam, dan plastik yang masih bisa didaur ulang atau digunakan akan dibiarkan saja hingga nantinya pemulung yang akan mengambil ataupun menjual kembali sampah-sampah tersebut.

Penerapan tempat pemilahan sampah yang terdapat pada tiap taman-taman Kota Medan tidak sejalan dengan pengelolaan selanjutnya pada truk pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan. Bak truk pengangkut sampah tidak memiliki ruangan pembeda jenis sampah sehingga pada saat mengangkut sampah masih ada kemungkinan sampah yang diangkut bersifat heterogen (organik, anorganik, dan lainnya).

4.3 Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan umur pada taman-taman Kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Responden di Taman-Taman Kota Medan Tahun 2017

No. Karakteristik Responden Jumlah (Orang) Persentase Umur

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa responden yang lebih banyak diwawancarai berada pada kelompok umur 21-30 tahun yaitu sebanyak 67 orang (69,8%). Sebagian besar responden yang diwawancarai adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 57 orang (59,3%). Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir didominasi oleh responden tamatan SMA/Sederajat sebanyak 44 orang (45,8%). Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan paling banyak adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 34 orang (35,4%).

Penghasilan responden didominasi pada kelompok penghasilan tidak ada penghasilan yaitu sebanyak 51 orang (53,1%).

4.4 Gambaran Perilaku Pengunjung 4.4.1 Pengetahuan

Pengetahuan responden diukur dengan 15 pertanyaan mengenai penerapan tempat sampah pilah dengan pengelompokkan jenis sampah pada taman-taman Kota Medan tahun 2017.

Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Penerapan Tempat Sampah Pilah pada Taman-Taman Kota Medan Tahun 2017 (Taman A,B,C,D)

No Pertanyaan Taman A Taman B Taman C Taman D

b. Sesuatu yang berasal dari kegiatan manusia

a. Konstruksinya kuat, kedap air, dan mudah diangkat

3 25 3 25 0 0 4 33,3

b. Mempunyai tutup dan

bebas dari serangga 6 50 2 16,7 2 16,7 8 66,7

Lanjutan Tabel 4.3 5. Pengertian Organik

a. Sampah yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai

9 75 1

0 83,3 10 83,3 8 66,7 b. Sampah yang berasal

dari manusia 0 0 0 0 0 0 1 8,3

7. Pengertian Anorganik a. Sampah dari kegiatan

manusia biasanya sulit

8. Contoh Anorganik a. Kaleng susu, kaleng

Lanjutan Tabel 4.3 b. Kotoran hewan, debu,

karbon dioksida 1 83 0 0 1 8,3 6 50

c. Tidak tahu 6 50 7 58,3 7 58,3 0 0

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

11. Kondisi tempat sampah pilah di taman

a. Tidak terawat, mudah rusak, sulit untuk

12. Berapa jenis tempat sampah pilah

14. Manfaat memilah sampah

b. Mengurangi biaya

pengangkutan sampah 2 16,7 2 16,7 4 33,3 1 8,3

c. Tidak tahu 0 0 4 33,3 0 0 0 0

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

Lanjutan Tabel 4.3 15. Penanggung Jawab

Kebersihan

Lingkungan Taman Kota

a. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan

12 100 8 66,7 8 66,7 3 25

b. Pemerintah Kota

Medan 0 0 2 16,7 4 33,3 5 41,7

c. Tidak tahu 0 0 2 16,7 0 0 4 33,3

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Penerapan Tempat Sampah Pilah pada Taman-Taman Kota Medan Tahun 2017 (Taman E,F,G,H)

No Pertanyaan Taman E Taman F Taman G Taman H

Jlh (%) Jlh (%) Jlh (%) Jlh (%) 1. Pengertian Sampah

a. Sesuatu yg tidak dipakai, tidak disenangi dan harus dibuang berasal

dari kegiatan manusia

4 33,3 10 83,3 5 41,7 7 58,3

b. Sesuatu yang berasal dari kegiatan manusia

b. Sampah basah & sampah

kering 2 16,7 1 8,3 0 0 3 25

c. Tidak tahu 1 8,3 0 0 0 0 1 8,3

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

3. Tempat Sampah yang Baik a. Konstruksinya kuat,

kedap air, dan mudah diangkat

2 16,7 4 33,3 1 8,3 1 8,3

b. Mempunyai tutup dan

bebas dari serangga 9 75 4 33,3 4 33,3 5 41,7

c. Tidak tahu 1 8,3 4 33,3 7 58,3 6 50

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

4. Banyak Sampah di Kota

a. Ya 12 100 11 91,7 12 100 11 91,7 Lanjutan Tabel 4.4

b. Mungkin 0 0 1 8,1 0 0 1 8,3

c. Tidak tahu 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

5. Pengertian Organik a. Sampah yang berasal dari

makhluk hidup dan 8 66,7 12 100 9 75 11 91,7

b. Sampah yang berasal dari

manusia 1 8,3 0 0 1 8,3 0 0

c. Tidak tahu 3 25 0 0 2 16,7 1 8,3

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

6. Contoh Organik

a. Kulit buah, sisa sayuran, daun kering, ranting pohon

6 50 12 100 12 100 11 91,7

b. Kaleng susu, kaleng botol

minuman 1 8,3 0 0 0 0 0 0

c. Tidak tahu 5 41,7 0 0 0 0 1 8,3

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

7. Pengertian Anorganik a. Sampah dari kegiatan

manusia biasanya sulit terurai dan dapat didaur ulang

8. Contoh Anorganik

a. Kaleng susu, kaleng botol

minuman, plastik 6 50 12 100 12 100 11 91,7

b. Kulit buah, sisa sayuran, daun kering, ranting batu baterai bekas, bola lampu neon bekas

5 41,7 8 66,7 5 41,7 2 16,7

Lanjutan Tabel 4.4 b. Kotoran hewan, debu,

karbon dioksida 0 0 1 8,3 2 16,7 0 0

c. Tidak tahu 7 58,3 3 25 5 41,7 10 83,3

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

11. Kondisi tempat sampah pilah di taman

a. Tidak terawat, mudah rusak, sulit untuk setiap titik namun masih kurang baik dalam perawatannya

5 41,7 9 75 11 91,7 6 50

c. Tidak tahu 0 0 0 0 0 0 3 25

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

12. Berapa jenis tempat sampah pilah berdasarkan

14. Manfaat memilah sampah a. Memudahkan

pengelolaan sampah dari sumbernya hingga ke tahap berikutnya

7 58,3 3 25 5 41,7 8 66,7

b. Mengurangi biaya

pengangkutan sampah 4 33,3 9 75 7 58,3 3 25

c. Tidak tahu 1 8,3 0 0 0 0 1 8,3

Total 12 100 12 100 12 100 12 100

15. Penanggung Jawab Kebersihan Lingkungan Taman Kota

a. Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Medan 7 58,3 10 83,3 4 33,3 8 66,7

b. Pemerintah Kota Medan 2 16,7 2 16,7 3 25 3 25

Total 12 100 12 100 12 100 12 100 Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden telah mengetahui dan mampu membedakan antara sampah organik dan sampah anorganik, namun masih banyak yang belum mengerti jenis sampah B3 (bahan Berbahaya&Beracun) dan tidak mampu pula memberikan contohnya. Responden

Total 12 100 12 100 12 100 12 100 Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden telah mengetahui dan mampu membedakan antara sampah organik dan sampah anorganik, namun masih banyak yang belum mengerti jenis sampah B3 (bahan Berbahaya&Beracun) dan tidak mampu pula memberikan contohnya. Responden

Dokumen terkait