• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KONSEP

3.1. kerangka konsep

Kerangka konseptual dalam peneletian ini dapat dillihat sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka konseptual uji daya hambat eksusitrak cacing tanah (lumbricus rubella) terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan menggunakan metode difusi.

Keterngan : Diteliti Tidak diteliti Cara Panas: Refluksi, Soxhlet, Dequesti, Infus,Dekok Cacing Tanah Cara Dingin: Maserasi,Pekolasi Ekstrak Cacing Tanah

Metode Maserasi Kandungan senyawa:

1. Anti bakteri lumbricin yang terdapat asam amino yang dapat merusak sitoplasma dari bakteri.

2. Kadar protein yang sangat tinggi sehingga dapat merusak sintesa protein.

Metode Difusi

Konsentrasi 25%,50%,75%,100 %

Bakteri Salmonella Thypi

Tidak Terjadinya Zona Hambat Terjadinya Zona Hambat

11

3.2. penjelasan kerangka konsep

Cacing tanah yang menjadi sampel ekstraksi yang mendapatkan 2 bagian, yaitu filtrat dan residu. Pada filtrat mengandung beberapa senyawa kimia antara lain terdapat anti bakteri lumbricin yang terdapat asam amino yang dapat merusak sitoplasma dari bakteri tersebut sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri,adanya kadar protein yang sangat tinggi sehingga dapat mrusak sintesa protein yang berada dalam tubuh bakteri dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Selanjutnya d lakukan uji dilusi padat terhadap isolat bakteri Salmonella thypi dan menemukan hasil daya hambat ekstark cacing tanah sebagai antibiotik alami.

3.3. Hipotesis

H0 = Tidak ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah terhadap pertumbuhan bakteri salmonella typhi di bandingkan dengan

kontrol.

H1 = Ada perbedaan zona hambat ekstrak cacing tanah dengan Terhadap

pertumbuhan bakteri salmonella typhi di bandingkan dengan kontrol.

12

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2018, dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan laporan akhir dan pengumpulan data yang akan dilakukan pada bulan juli 2018. Penelitian ini dilakukan di laboratorium mikrobiologi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

4.2 Desain penelitian

Desain adalah dasar berfungsi untuk peneliti untuk menghubungkan antara variabel dalam suatu penelitian. Desain penelitian dapat menjadi dasar petunjuk bagi peneliti yaitu untuk mencapai tujuan yang akan di capai (Handayani, Sujono, 2011, h. 145).

4.3 Subyek penelitian

Subyek penelitian yaitu orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Pada penelitian ini subyek penelitian yang digunakan adalah bakteri salmonella typhi.

4.4 Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Isolat bakteri Salmonella thypi yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang.

2. Sampel

Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Isolat bakteri Salmonella thypi yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang.

13

Adapun rumus yang akan peneliti pakai yaitu :( loekito,H.1998)

Keterangan : n : Jumlah pengulangan

p : jumlah kelompok perlakuan (kosentrasi ekstrak cacing tanah dan kontrol) .

Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan, sehingga:

p(n-1) ≥15

5(n-1) ≥15

5n-5 ≥ 15

5n ≥ 20 n ≥ 4

Jadi,pada setiap kelompok pengulangan melakukukan empat kali pengulangan pemeriksaan.

4.5 IdentIfikasi variabel

Adapun beberapa variable yang akan di gunakan yaitu : 1. Variabel independen

Ekstrak cacing tanah kali ini yang berfungsi sebagai variaber independen atau variable bebas.

2. Variabel dependen

Zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonalla thypi kali ini yang berfungsi sebagai fariabel dependen atau variable terikat.

14

4.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable penelitian ini adalah :

1. zona hambat antimikroba ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) tiap variasi konsentrasi yang ditunjukan sebagai zona bening pada medium kultur setelah di inkubasi,

2. Sampel cacing yang digunakan dalam penelitian ini adalah cacing jenis (Lumbricus rubellus) yang di dapatkan ekstraknya dengan menggunakan metode maserasi.

Tabel 4.1 Definisi operasional uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi

Dengan Metode Difusi.

No Variabel Definisi Operasional Parameter instrumen Skala data 1 Ekstak cacing tanah (Lumbricus rubellus) Ekstrak cacing tanah yang di peroleh dengan mengekstrasi simplisia dengan menggunakan metode maserasi - - - 2 Pertumbuhan bakteri Salmonella Typhi Salmonella merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang negative yng bergerak khas memfermentasikan adanya glukosa dan

manosa tanpa membentuk gas di dalamnya Besaran zona hambat Obserfasi laboratorium menggunakan penggaris mm Rasio

15

4.7 Kerangka Operasiona

Gambar 4.1 Kerangka oprasional uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi metode difusi.

Cacing Tanah

Dicuci

Dikeringkan pada

suhu kamar Ditumbuk Serbuk Direndam

dalam etanol 96% selama 3 hari Penyaringan Filtrat / Ekstrak cacing tanah Metode Difusi K1 4 Sampel Kosentras i 25%: K2 4 Sampel Kosentras i 50%: K3 4 Sampel Kosentrasi 75%: K4 4 Sampel Kosentras i 100% :

Bakteri Salmonella dan menggunakan media NA agar

Terjadinya Zona Hambat K0

4 sampel Konsentras

16

4.8 Kerangka Kerja.

Kerangka kerja adalah bagian struktur konseptual dasar untuk menangani suatu masalah kompleks.

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Uji Daya Hambat Ekstrak Cacing tanah

(Lumbricusrubellua) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonell tyhpi metode difusi

Penentuan masalah Uji daya hambat

Sampling

Sampel random sampling Penyusunan proposal Populasi Cacing tanah Desain penelitian Eksperimental sampel

Bakteri salmonella typhi

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Analisa data

17

4.9 Instrumen

4.9.1 Instrumen Penelitian 4.9.1.1 Alat yang digunakan :

1. Autoclove 2. Batang pengaduk 3. Beaker glass 4. Blender 5. Bunsen 6. Cawan petri 7. Corong glass 8. Erlenmeyer 9. Inkubator 10. Kertas saring 11. Kompor 12. Koran 13. Ose bulat 14. Oven 15. Rak tabung 16. Tabung reaksi

4.9.1.2 Bahan yang di gunakan : 1. Alumunium foil 2. Aquadest steril

3. Isolat bakteri salmonella typhi 4. Cacing tanah (lumbricus rubellus) 5. Kapas

6. Masker

7. Media MHA (mualler hinton agar) 8. Etanol 96 %

18

4.10 Prosedur Kerja

4.10.1 Prosedur Pembuatan ekstrak Cacing Tanah yang di peroleh dari peternakan Cacing Tanah Desa Sebani kec. Tarik Kab. Sidoarjo. 1. Membersihkan cacing tanah sampai bersih

2. Menimbang cacing tanah 1½ kg

3. Mengeringkan cacing tanah dengan cara di angina anginkan selama 7 hari

4. menghaluskan cacing tanah dengan menggunakan bender

5. Melakukan maserasi dengan menggunkan ethanol 96% hingga terendam selama 3 hari

6. Menyasaring dengan kertas saring dan corong glass 7. Memasukan ke beaker glass

8. Menguapkan di atas hot plate hingga mengental dan volumenya berkurang

9. Hasil extrak murni yang di dapatkan adalah 3 ml yang telah didapat dilakukan pengenceran dengan aquadest agar didapat konsentrasi yang diperlukan

4.10.2 Prosedur pembuatan konsentrasi 1. Menyiapkan 5 buah cawan petri

2. Memipet ekstrak cacing tanah 250 ul + 750 ul aquades steril dan di letakkan di capet 1

3. Memipet ekstrak cacing tanah 500 ul + 500 ul aquades steril dan di letakkan di capet 2

4. Memipet ekstrak cacing tanah 750 ul + 250 ul aquades steril dan di letakkan di capet 3

5. Memipet ekstrak cacing tanak sebanyak 1000 ul dan di letakkan di capet 4

19

6. Memipet aquades steril sebanyak 1000 ul dan di letakkan ke dalam capet 5 sebagai kontrol

7. Memasukkan kertas saring ke dalam masing-masing cawan petri dan menunggu 2 jam sambapak ekstrak tersebut meresap dengan sempurna

4.10.3 Prosedur pembuatan Media MHA (mualler hinton agar) 1. Menimbang serbuk MHA sebanyak 3,06 gram

2. Melarutkan dengan 90ml aquadest di dalam beaker glass di atas hot plate di standarkan pada pH 7

3. Memasukkan ke dalam erlenmeyer

4. Menutupi dengan kapas dan aluminium foil

5. mensterilkan pada autoclave dengan suhu 121ºC selama 15 menit Di masukkan cawan petri dan biarkankan sampai memadat 4.10.4 Prosedur pembuatan media NB

1. Menimbang media NB sebanyak 0,08 gram

2. Melarutkan degan aquades streril sebanyak 5 ml dan di panaskan di atas hotplate sampai ph 7

3. Memasukkan kedalam tabung reaksi dan di tutup dengan kapan dan aluminiul voil

4. Mensterilisai menggunakan autocave dalam suhu 121°c dengan tekanan 15 psi selama 15 menit

5. Mengambil 1 koloni biakan bakteri menggunakan ose bulan dan di masukkan ke dalam median NB

6. Menginkubasinya seama 24 jam didalam incubator pada suhu 37°C

4.10.5 Prosedur pelaksanaan kerja

20

2. Meremajakan bakteri pada media NB dengan menggunakan menggunakan larutan pz 0.5 ml + 1 ose bulat isolate bakteri yang di ambil dari media NB tersebut

3. Menuangkan 100 ul bakteri ke masing-masing capet yang berisi medi MHA dan ditarakan menggunakan katenbat steril

4. menghomogen kemudian kertas cakram yang mengandung ekstrak cacing tanah dengan konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%, ditempelkan di permukaan media agar cawan petri (metodedifusi kertas cakram).

5. Menginkubasi selama 24 jam di dalam incubator pada suhu 37°C 6. Setelah 24 jam di lihat diameter zona hambat bakteri salmonella

typhi tersebur 4.11 Pengujian Antibakteri.

Pengujian antibakteri metode difusi kertas cakram, yang merupakan metode yang banyak digunakan dikarenakan lebih sensitife terhadap senyawaanti bakteri baru yang belum diketahui aktivitasnya. Pada metode ini menghambat pertumbuhan ditunjukan oleh luasnya wilayah jernih (zona hambat) di sekitar kertas cakram.

4.12 Teknik Pengumpulan Data.

Data yang di kumpulkan pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut : setelah media cawan petri menginkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37°C, diamati daerah bening di sekitar kertas cakram ekstrak cacing tanah kemudian diukur dengan menggunakan penggaris mm. zona bening disekeliling paper disk yang menunjukkan daerah hambat pertumbuhan bakteri.

21

4.13 Pengolahan data

Adapun pengelolahan data dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan di lakukan sebagai berikut:

a. Editing b. Tabulating 4.14 Analisa Data.

Adapun beberapa sumber atau permasalahan yang sesuwai dengan penelitian yang akan di lakukan analisa data (Notoadmojo, 2010).

1. Analisa Univarite

Analisa Univarite bertujuan untuk menjelaskan setiap variable penelitian (Notoadmodjo, 2010). Analisa univerite pada penelitian ini menjadi 2 variabel, yaitu variable pertama adalah konsentrasi ekstrak cacing tanah (lumbricus rubellus) dan variabelke dua adalah pertumbuhan bakteri salmonella typhi.

2. Analisa Bivariate

penelitian yang di peroleh dengan cara melihat diameter zona hambat bakteri pada masing-masing konsentrasi ekstrak. Setelah di peroleh hasil, data diuji normalitas, kemudian di uji omogenitas selanjutnya di uji dengan menggunakan uji ANOVA atau untuk mengetahui apakah terjadinya perbedaan anatara kelompok, dan di lanjutkan uji tabulasi untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda. Data di analisis secara statistic dengan program statistical product and service solution (SPSS) 16 dengan menggunakan uji statistic one-way ANOVA (Analysis of variance)

22

4.15 Penyajian Data.

Penyajian adata dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk table yang menunjukkan hasil kemampuan ekstrak cacing tanah pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella thypi .

Tabel 4.2 penyajian data uji Daya Hambat Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi Dengan Metode Difusi.

NO KELOMPOK PENGULANGAN ULANGAN 1 2 3 4 5 1 kontrol 2 25% 3 50% 4 75% 5 100%

23

Dokumen terkait