• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

J. Sistematika Pembahasan

c. Analisis Data

Setelah data semua sudah tersusun,terkumpul dan terolah, maka selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kualitatif data. Hasil analisis data diuraikan dalam paparan data dan temuan hasil.

3. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan ialah penyusunan hasil penelitian dalam bentuk tesis sesuai dengan bentuk dan pedoman yang berlaku di Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

penilaian kinerja guru yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penilaian kinerja guru serta rencana tindak lanjut.

Bab ketiga, Metode Penelitian, bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif mulai dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.

Bab keempat, Paparan Data dan Temuan Penelitian, bab ini memaparkan hasil temuan yang didapatkan dari lapangan

Bab kelima, Pembahasan, memuat analisis pembahasan terhadap hasil temuan penelitian atau penelitian yang telah dideskripsikan dan diskusikan secara mendalam dengan kajian teori sehingga dapat diketahui penerapannya.

Bab keenam, Penutup, bagian ini memuat temuan pokok/kesimpulan, implikasi dan tindak lanjut penelitian, serta saran-saran, bab enam merupakan kesimpulan yang dapat dilihat secara seksama artinya jika peneliti cermat melakukan kajian, penelitian dan pembacaan, maka kesimpulan yang disajikan sangat memungkinkan mendekati kebenaran data secara ilmiah, obyektif dan sistematis, namun jika peneliti tidak cermat maka kesimpulan dan saran penelitian kurang bahkan tidak tepat sasaran.

3. Bagian akhir

Bagian akhir memuat hal-hal sebagai berikut, yaitu: daftar pustaka, lampiran-lampiran.

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. PAPARAN DATA

Pada paparan data dan temuan penelitian ini akan di uraikan hasil penelitian sesuai fokus yakni :

1. Performance Standart Penilaian Kinerja Guru di MTs “Unggulan”

Al Qodiri I Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2019/2020.

Hasil dari penelitian fokus 1 dapat dideskripsikan bahwa performan Standart Penilaian Kinerja Guru di MTs“Unggulan” Al Qodiri I Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2019/2020 pertama yaitu Validity. Observasi/pengamatan yang peneliti lakukan tentang validasi dalam menyusun penilaian kinerja guru dapat dideskripsikan bahwa dalam pembuatan standart kinerja, hal yang pertama dilakukan yaitu dengan menjawab beberapa pertanyaan. 1 Hasil observasi diperkuat melalui wawancara dengan ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah tentang aspek-aspek yang dinilai pada pelaksanaan penilaian kinerja guru dan beliau mengatakan bahwa aspek penilaian kinerja guru yang biasa saya lakukan yaitu penilaian yang terkait dengan proses pembelajaran bagi guru diantara kegiatannya terdiri dari kegiatan merencanakan, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil

1 Ilmi Mufidah, Observasi, Jember, 20 Juli 2019.

56

penilaian.2 Agar semua unsur maupun aspek-aspek dalam penilaian kinerja guru dapat terukur sejauh mana kemampuan guru dalam membuat perencanaan, melaksanakan serta mengevaluasi hasil pembelajarannya , maka kepala madrasah maka kepala madrasah menggunakan instrumen penilaian yang bernama aplikasi PKG.

Hal senada juga disampaikan oleh bapak Eko Mulyadi selaku waka kurikulum yaitu ketika pelaksanaan penilaian kinerja guru, instrumen yang digunakan ibu kepala madrasah menggunakan aplikasi PKG yang sesuai dengan aturan terbaru yang telah dibuat oleh kanwil propinsi jawa timur.3 Ketika pelaksanaan penilaian dengan menggunakan aplikasi PKG yang sesuai dengan Permenneg PAN-RB nomor 16 tahun 2009 dan buku 2 PK Guru 2016 Ma’ruf Asyhari menuturkan bahwa dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru terutama pada diri saya sendiri tidak ada kendala yang berarti, malah lebih memudahkan ibu kepala madrasah dalam melakukan penilaian, sebab dalam prakteknya tinggal mencentang/klik saja dan langsung muncul nilai yang diperoleh oleh masing-masing guru.4 Karena didalam instrumen penilaian kinerja tinggal input data, input responden guru dan kamad, rekapitulasi hasil penilaian kinerja, PKB, cetak responden guru dan kamad. Data hasil observasi danwawancara diperkuat peneliti dengan dokumentasi yang terdapat pada lampiran 4.1 tentang aplikasi Penilaian Kinerja Guru.5

2 Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019.

3Eko Mulyadi, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019.

4 Ma’ruf Asyhari, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019.

5 Ilmi Mufidah, Dokumentasi, Jember, 20 Juli 2019.

.

Selanjutnya performan standart yang kedua yaitu: Agreement, Dari hasil observasi yang peneliti lakukan dapat dideskripsikan bahwa sebelum pelaksanaan penilaian kinerja guru, masing-masing guru menjalin kesepakatan atau persetujuan tentang waktu pelaksanaannya sehingga antara penilai dengan yang dinilai sudah mempersiapkan instumen yang dimiliki. Hasil observasi sesuai dengan apa yang dikemukakan ibu ilmi mufidah selaku kepala madrasah yaitu sejak diberlakukannya penilaian kinerja guru baik yang sudah sertifikasi maupun yang belum, kami selalu mengumpulkan seluruh guru untuk menyusun atau memadukan jadwal pelaksanaan penilaian kinerja guru agar tidak terjadi benturan waktu/jam/tanggal antara guru yang satu dengan guru yang lainnya.6 Bapak Nikmat Rofandi selaku waka kesiswaan juga menuturkan yaitu: sebelum pelaksanaan penilaian kinerja guru, biasanya ibu Ilmi Mufidah mengadakan rapat seluruh dewan guru untuk menyusun jadwal kegiatan PKG sehingga dalam dalam prakteknya seluruh dewan guru memahami maksud dan tujuan dilakukannya penilaian, baik yang bersifat formatif maupun sumatif.7 Selanjutnya ibu

6 Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

7 Nikmat Rofandi, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

Siti Halimatus Sya’diyah menuturkan tentang persetujuan atau kesepakatan tentang pelaksanaan penilaian kinerja guru yakni penilaian kinerja guru dilakukan sebanyak dua kali penilaian yaitu ketika awal tahun yang biasa disebut penilaian formatif dan ahir tahun antara bulan november dan desember yang biasa disebut penilaian sumatif.8 Dari data hasil observasi dan wawancara diperkuat dengan dokumentasi yang terdapat pada pada lampiran 4.2 tentang Jadwal pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru.9

Dan performan standart yang ketiga yaitu Realism, Hasil observasi yang peneliti lakukan mengenai realita atau kenyataan dari penilaian kinerja guru di MTs “Unggulan” Al Qodiri I Patrang Jember dapat dideskripsikan bahwa dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru benar-benar dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh kepala madrasah dengan menggunakan aplikasi penilaian kinerja guru yang sesuai dengan Permenneg PAN-RB nomor 16 tahun 2009 dan buku 2 PK Guru 2016. 10 hasil observasi sesuai dengan penuturan ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah yaitu saya selalu konsekwen terhadap suatu kegiatan yang telah

8Siti Halimatus Sya’diyah, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

9Ilmi Mufidah, Dokumentasi, Jember, 20 Juli 2019

10 Ilmi Mufidah, Observasi, Jember, 20 Juli 2019

terjadwal termasuk dalam kegiatan penilaian kinerja guru karena saya tidak mau guru-guru dilembaga kami tidak mematuhi apa yang telah disepakati.11 Pada kenyataannya pelaksanaannya penilaian kinerja guru disesuaikan disesuaikan dengan keahlian atau kemampuan masing-masing guru, bagi guru yang mempunyai keahlian atau kemampuan maka saya beri tugas tambahan dan bagi guru yang tidak mempunyai keahlian atau kemampuan maka tidak saya beri tugas tambahan.12 Ungkapan kepala madrasah diperkuat dengan bapak Eko Mulyadi selaku wakak kurikulum yaitu sebelum memberikan tugas tambahan keguru-guru, ibu kepala madrasah selalu melakukan komunikasi dengan saya tentang siapa saja yang layak untuk menduduki jabatan atau tugas tambahan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru.13

Performance standart yang keempat yaitu Objectivity. Hasil observasi yang peneliti lakukan mengenai objectivity atau dari penilaian kinerja guru di MTs “Unggulan” Al Qodiri I Patrang Jember dapat dideskripsikan bahwa dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru, ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah menilai kinerja seluruh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan disesuaikan dengan instrumen yang telah disiapkan dengan tanpa menganak tirikan atau tanpa pandang bulu, bagi guru atau yang lainnya dirasa dan sesuai dengan kenyataannya mendapat nilai yang baik maka layak dipertahankan bagi yang punya jabatan dan bagi guru yang mendapatkan nilai dengan kriteria cukup maka perlu ada

11Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

12 Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

13 Eko Mulysdi, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

bimbingan husus.14 Hasil observasi diperkuat dengan apa yang dikemukakan ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah yaitu dalam menilai guru-guru cukup dengan mencentang instrumen yang ada di aplikasi PKG terbaru dan guru tinggal mempersiapkan data-data yang dibutuhkan dalam instrumen tersebut (dalam hal bukti fisik) dan dalam pelaksanaan pembelajaran saya menilai guru dalam melaksanakan pembelajarannya termasuk dalam perangkat pembelajaran dan evaluasinya.15 Dari penuturan tersebut dapat diketahui bahwa semakin lengkap perangkat yang dipersiapkan oleh guru maka semakin baik pula nilai yang diperoleh dan apabila perangkat yang dipersiapkan guru ketika penilaian maka bisa dipastikan gurutersebut akan mendapatkan nilai yang tidak diinginkan. Hal ini sesuai dengan penuturan ibu Ilmi Mufidah yaitu saya menilai apa adanya tanpa ada unsur-unsur yang lainnya karena saya berusaha seobyektif mungkin dalam menilai. Hal ini saya lakukan karena harapannya agar guru-guru di MTs “Unggulan” Al Qodiri I Patrang bisa menjadi guru yang profesional dalam melakukan pekerjaannya termasuk dalam melakukan tugas tambahan yang diberukan oleh kepala madrasah.16

Untuk keabsahan data wawancara, bapak Nikmat Rofandi selaku guru juga mengatakan sejak diberlakukan penilain kinerja utamanya penilaian kinerja guru, ibu kepala madrasah menilai apa adanya kalau

14 Ilmi Mufidah, Observasi, Jember, 20 Juli 2019

15 Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

16 Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

memang guru yang dinilai kurang bahkan tidak siap maka dengan sendirinya akan mendapatkan nilai dengan kriteria cukup dan bagi guru yang jauh sebelumnya sudah mempersiapkan perangkatnya dan pelaksanaan pembelajarannya maka dapat dipastikan akan mendapatkan nilai dengan kriteria baik.17 Wawancara tersebut diperkuat dengan jawaban bapak Ma’ruf Asyhari selaku guru yakni selama saya jadi guru disini, ibu Ilmi Mufidah belum pernah tidak menilai kinerja seluruh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang lainnya, dan tidak pernah pilih kasih dalam menilai baik itu yang menjabat sebagai wakil kepala madrasah maupun bagi guru yang tidak mempunyai jabatan.18 Hal ini membuktikan bahwa sebagai kepala madrasah, ibu Ilmi Mufidah selalu konsekwen atau sungguh-sungguh dalam menjalankan penilaian kinerja guru dengan resiko apapun yang diterima oleh guru baik itu nilai dengan kriteria cukup maupun baik bahkan sangat baik. Kemudian hasil observasi dan wawancara peneliti perkuat dengan dokumentasi yang terdapat pada lampiran 4.3 tentang objectivitas dari kegiatan penilaian kinerja guru.19

17 Nikmat Rofandi, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

18Ma’ruf Asyhari, Wawancara, Jember, 20 Juli 2019

19Ilmi Mufidah, Dokumentasi Jember, 20 Juli 2019

2. Kriteria Manajemen Kinerja Guru di MTs “Unggulan” Al Qodiri I Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2019/2020.

Hasil dari penelitian fokus 2 dapat dideskripsikan bahwa kriteria manajemen kinerja guru yang digunakan ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah dalam Penilaian Kinerja Guru yaitu manajemen kinerja yang berkaitan dengan komitmen pekerja atau guru MTs “Unggulan” Al Qodiri I Patrang. Kriteria manajemen kinerja yang dibuat ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah adalah:

a. Perencanaan.

Observasi/pengamatan yang peneliti lakukan tentang perencanan penilaian kinerja guru dapat dideskripsikan bahwa dalam membuat perencanaan, ibu Ilmi Mufidah selaku kepala MTs “Unggulan” Al Qodiri 1 Kecamatan Patrang terlebih dahulu membuat analisis hasil penilaian kinerja tahun yang lalu kemudian menentukan metode serta langkah-langkah yang dibuat dalam perencanaan. Hasil observasi tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah yakni setiap penilaian kinerja guru, saya selalu menganalisis sebelum membuat perencanaan. Dan analisis yang saya buat adalah analisis hasil penilaian kinerja guru tahun yang kemarin untuk mendapatkan atau mengetahui data guru tentang kompetensi, kelemahan, kelebihan atau kemajuan masing-masing guru baik dari segi perencanaan, maupun dalam proses pembelajaran sampai evaluasi hasil pembelajaran sehingga bisa memudahkan kami

untuk memetakan guru dalam melakukan pembinaan yang akan dilakukan atau diberikan pada guru.20 Ungkapan kepala madrasah tentang analisis kebutuhan guru diperkuat oleh bapak Eko Mulyadi selaku Waka Bidang Kurikulum yaitu ibu kepala MTs “Unggulan” Al Qodiri 1 selalu membuat analisis sebelum membuat perencanaan Penilaian Kinerja Guru. Dan beliau selalu menganalisis perencanaan Penilaian Kinerja Guru tahun sebelumnya, menganalisis kompetensi guru sehingga beliau mempunyai gambaran tentang pemetaan guru (prototype guru) termasuk gambaran tentang pembinaan yang akan diberikan pada masing-masing guru yakni mengenai masalah-masalah tentang administrasi maupun pelaksanaan proses pembelajaran .21 Dalam membuat perencanaan, langkah langkah yang dilakukan oleh ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah dalam menganalisis perencanaan penilaian kinerja guru yaitu:

1) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan terkait masalah-masalah pembelajaran dan perbedaan apa saja yang ada antara pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang nyata dimiliki guru dan yang seharusnya dimiliki guru? Perbedaan tersebut kemudian dikelompokkan, disintesiskan dan diklasifikasikan untuk menentukan jenis kegiatan tindak lanjut.

2) Mencatat prosedur-prosedur untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang

20Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019.

21Eko Mulyadi, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

dimiliki guru. Mengidentifikasi dan mencatat kebutuhan-kebutuhan khusus pembinaan ketrampilan pembelajaran guru.

3) Menetapkan jenis pembinaan ketrampilan pembelajaran guru.

4) Menetapkan tujuan pemilihan jenis pembinaan.

5) Mengidentifikasi dukungan lingkungan dan hambatan-hambatannya.

6) Mengidentifikasi tugas-tugas manajemen yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindak lanjut seperti keuangan,sumber-sumber belajar, sarana prasarana.22

Untuk menguji keabsahan hasil wawancara, bapak Eko Mulyadi mengatakan biasanya ibu kepala dalam memproses/membuat perencanaan Penilaian Kinerja Guru menggunakan langkah-langkah yang berpedoman pada kriteria SMART (Specific, Measureable, Achieveable, Realistic, Time).23 Hal senada juga diungkapkan oleh kepala madrasah, langkah-langkah yang dilakukan dengan berpedoman pada kriteria Specific (Menentukan Pokok Masalah ), Measureable (Menentukan Program dan Kegiatan-kegiatannya), Achieveable (Mengukur Ketercapaian Program dan Ketercapaian kegiatan), Realistic (Pemilihan Program dan Kegiatan-kegiatan harus riil atau apa adanya), Time (Menentukan Waktu) atau biasa disebut SMART lebih efektif dan efidien. Kemudian peneliti

22Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

23Eko Mulyadi, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

bertanya lagi yaitu program apa yang ibu buat untuk meningkatkan kualitas guru-gurunya?

Dari hasil wawancara tersebut dapat dideskripsikan bahwa sebelum membuat perencanaan, kepala madrasah menganalisis penilaian kinerja guru dengan menggunakan langkah-langkah yang telah ditetapkan sehingga dalam perencanaan sampai pada pelaksanaan tepat sasaran atau sesuai dengan rencana diantaranya bisa menentukan pokok masalah, menentukan program dan kegiatan yang akan dilakukan, mengukur ketercapaian program dan ketercapaian kegiatan-kegiatan, memilih program dan kegiatan-kegiatan disesuaikan dengan kondisi atau keadaan lembaga, membuat jadwal atau menentukan waktu pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru.24

Didalam perencanaan yang di buat oleh ibu Ilmi Mufidah selaku kepala madrasah terdapat dua perencanaan yakni perencanaan atau program Program Tahunan dan program semester.25 Program tahunan penilaian kinerja guru kegiatannya dilakukan pada awal tahun pelajaran yaitu antara bulan juli dan agustus sedangkan program semester penilaian kinerja guru kegiatannya dilakukan diakgir tahun pelajaran yakni antara bulan november sampai desember. Hal senada diungkapkan oleh bapak Eko Mulyadi yaitu penyusunan perencanaan PKG dilakukan bersama dengan kami selaku Waka bidang kurikulum, perencanaan ini dibuat dan dilaksanakan mulai awal tahun

24Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019.

25Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

pembelajaran dalam bentuk program PKG Tahunan (Prota) dan semester (Prosem) Penilaian Kinerja Guru.26

Dalam penyusunan program tahunan penilaian kinerja guru, ibuilmi Mufidah menggunakan langkah-langkah Pertama, hasil PKG tahun sebelumnya diidentifikasi kembali melalui analisis kesenjangan dengan mengacu pada kebijakan pendidikan yang digunakan, sehingga diketahui hasil PKG yang dianggap kurang untuk ditingkatkan lagi sedangkan yang sudah baik untuk dipertahankan atau ditingkatkan (mutunya). Kedua, dari analisis hasil dan evaluasi PKG tahun sebelumnya dilakukan pengolahan untuk menetapkan prioritas tujuan, sasaran, metode kerja serta langkah-langkah kegiatan dalam program PKG tahun berikutnya. Ketiga, melakukan perumusan rancangan program PKG tahunan yang dilandasi oleh informasi yang diperoleh atas dasar identifikasi serta analisis hasil PKG pada tahun sebelumnya. Keempat, memantapkan dan menyempurnakan rancangan program PKG tahunan sebagai rumusan akhir yang akan dijadikan sebagai acuan kepala madrasah dalam menyusun program semester Penilaian Kinerja Guru.27 Selanjutnya setelah langkah-langkah sudah dilalui maka langkah-langkah selanjutnya ialah menyusun program tahunan sebagai pijakan untuk menyusun program semester dalam kegiatan penilaian kinerja guru baik semester ganjil maupun semester genap.

26Eko Mulyadi, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

27Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

Kemudian Ilmi Mufidah mengungkapkan tentang alur penyusunan program semester penilaian kinerja guru yaitu penyusunan program semester penilaian kinerja guru dilakukan dengan alur yaitu pertama adalah menjabarkan program tahunan yang dihubungkan dengan identifikasi masalah guru-guru, kemudian hasil identifikasi masalah tersebut diolah dan dianalisis yang dikaitkan dengan hasil penjabaran program tahunan, pengolahannya meliputi pengelompokan masalah kedalam kelompok yang sama dari masing-masing guru, selanjutnya kepala madrasah merumuskan rancangan program semester dengan kriteria disusun berdasarkan ketentuan yang ada dan sekurang-kurangnya berisi identitas guru yang akan dinilai, waktu atau jadwal penilaian, alat pengumpul data atau instrumen, substansi atau obyek yang akan dinilai, pendekatan dan metode yang digunakan. Langkah terakhir yakni kepala MTs “Unggulan” Al Qodiri I menyampaikan kepada guru dan yayasan untuk mendapatkan masukan dan dukungan.

Berdasarkan masukan itu kemudian dilakukan revisi program semester PKG sehingga menjadi program semester yang siap untuk dilakukan oleh kepala madrasah.28 Dari ungkapan ibuIlmi Mufidah tersebut dapat dideskripsikan bahwa dalam membuat perencanaan baik program tahunan maupun program semester, kepala madrasah selalu membuat alur atau langkah-langkah secara sistematis.

28Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

Hal senada juga sama dengan ungkapan bapak Eko Mulyadi yakni langkah-langkah dalam penyusunan rencana program semester PKG yaitu menjabarkan program PKG tahunan (identifikasi masalah guru-guru), kemudian diolah dan dianalisis dengan hasil penjabaran program PKG tahunan, dan pengolahannya meliputi pengelompokan masalah guru-guru, kemudian kepala madrasah merumuskan rancangan program semester PKG dengan kriteria yang disusun berdasarkan ketentuan yang ada.29 Muhammad Nur Hafidz juga mengatakan bahwa dalam perencanaan atau program penilaian, ibu kepala madrasah membuat dua jenis perencanaan penilaian kinerja guru yakni Program Tahunan PKG dan Program Semester PKG yang mengacu pada standart Penilaian Kinerja Guru.30 Nikmat Rofandi juga mengatakan yaitu seluruh guru disini dinilai melalui program Penilaian Kinerja Guru oleh ibu kepala madrasah minimal sekali dalam satu semester dan pelaksanaannya diawal tahun pelajaran dan di ahir tahun.31

Untuk memperoleh keabsahan data observasi dan wawancara, peneliti melakukan dokumentasi yang sesuai dengan lampiran 4.4 tentang perencanaan penilaian kinerja guru.32

29Eko Mulyadi, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

30Muhammad Nur Hafidz, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

31Nikmat Rofandi, Wawancara, Jember, 04 Agustus 2019

32Ilmi Mufidah, Dokumentasi, Jember, 04 Agustus 2019

Program Tahunan PKG Program Semester PKG

b. Pelaksanaan.

Mengacu pada paparan data dari hasil observasi dan wawancara tentang pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru yang dilakukan Kepala MTs “Unggulan” Al Qodiri I Patrang Jember bahwa dalam kegiatan Penilaian Kinerja Guru yang beliau lakukan menggunakan pendekatan, metode,strategi yang cocok atau pas sehingga tujuan dari penilaian kinerja guru dapat tercapai sesuai harapan.

Observasi yang peneliti lakukan mengenai pendekatan yang digunakan Kepala MTs “Unggulan” Al Qodiri I dalam melaksanakan Penilaian Kinerja Guru dapat dideskripsikan bahwa sebelum melakukan kegiatan Penilaian Kinerja Guru, Kepala MTs “Unggulan”

Al Qodiri I melaksanakan pertemuan pra supervisi dengan guru sebagai langkah untuk mengetahui program lembaga dari segi akademik.33 Hasil observasi tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan ibu Ilmi Mufidah tentang pendekatan dalam penilaiankinerja guru yaitu pendekatan yang saya lakukan dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru di MTs “Unggulan” Al Qodiri I

33Ilmi Mufidah, Observasi, Jember, 12 Agustus 2019

Patrang Jember menggunakan perpaduan antara pendekatan direktif (langsung) dan non direktif (tidak langsung) yaitu dengan pendekatan kolaboratif, penggunaan pendekatan ini lebih efisien dan efektif untuk meningkatkan kualitas guru. Adapun tahapan-tahapannya yaitu langkah awal melakukan percakapan awal atau pre conference dengan mendengarkan masalah-masalah yang dikemukakan oleh guru, kemudian hasil observasi dianalisis dan diinterpretasikan untuk ditemukan solusi pemecahan masalah tersebut dan dilanjutkan dengan percakapan akhir atau post conference untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru dengan menentukan alternatif pemecahannya, setelah itu dilakukan analisis akhir dan hasilnya didiskusikan bersama-sama dengan guru.34

Pendekatan yang digunakan ilmi mufidah yakni pendekatan kolaboratif, menurut dia pendekatan ini lebih efektif dan tepat. Pada pendekatan ini kepala madrasah maupun guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses komunikasi terhadap masalah yang dihadapi guru yang akan dinilai pada pelaksanaan penilaian kinerja guru. Guna memperkuat keabsahan data, peneliti wawancara dengan Khoiri selaku Pengawas tentang pendekatan yang sering dilakukan ketika pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru bagi guru profesional dan beliau mengungkapkan bahwa pelaksanaan penilaian kinerja guru di KKM

34Ilmi Mufidah, Wawancara, Jember, 12 Agustus 2019

MTs Negeri 2 Jember menggunakan pendekatan diantaranya: (1) Pendekatan direktif (langsung) yaitu pendekatan dengan cara memberikan arahan secara langsung, (2) Non direktif (tidak langsung) yakni tidak secara langsung menunjuk permasalahan, tapi terlebih dahulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan supervisor/pengawas. Ia memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada guru untuk mengemukakan permasalahan yang mereka alami, dan (3) Pendekatan kolaboratif yakni antara supervisor dengan guru bersama-sama sepakat untuk menetapkan struktur proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi. Pendekatan kolaboratif lebih sering digunakan karena pendekatan ini lebih bersifat komunikatif.35

Dari pendapat Khoiri memperkuat data tentang pendekatan yang dipakai dalam melaksanakan penilaian kinerja guru yang paling efektif ialah pendekatan kolaboratif yaitu gabungan antara pendekatan direksi (secara langsung) dan non direksi (tidak langsung). Hal senada juga muncul jawaban dari bapak Eko Mulyadi yakni pendekatan yang dilakukan ibu Ilmi Mufidah maupun Khoiri selaku Pengawas dalam Penilaian Kinerja Guru menggunakan pendekatan gabungan yakni pertemuan awal ibu Ilmi Mufidah maupun bapak Khoiri mendengarkan keluhan permasalahan yang ada di MTs “Unggulan”

Al Qodiri I Patrang Jember, setelah itu mengadakan perundingan

35 Khoiri, Wawancara, Jember, 15 Agustus 2019

Dokumen terkait