• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

3. Operasionalisasi Humas adalah membina hubungan yang baik dan harmonis dengan publik dan mencegah terjadinya

2.6 Kerangka Pemikiran

2.6.2 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Aplikasi Komunikasi Antarpersonal Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat

Sumber : Peneliti 2012

Berdasarkan gambar di atas dalam kerangka teoritis dapat di katakan bahwa Komunikasi Antarpersonal dalam Badan Narkotika Provinsi Jawa

Barat melalui Family Gathering yang dilakukan oleh divisi humas,

Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan kinerja karyawan di Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat.

Tentunya dalam sebuah instansi / lembaga yang besar, pentingnya seorang Humas dalam meningkatkan suatu hubungan yang baik itu sangat

penting baik dalam hal apa saja, seperti pentingnya kegiatan Family

Gathering, dimana disaat para karyawan lelah dan penat dengan kesibukan pekerjaanya, disini seorang Humas dituntut untuk mengadakan kegiatan

positif yaitu Family Gathering, dimana family gathering dianggap kegiatan

yang sukses dalam membina hubungan yang baik antar karyawan dan dapat pula menumbuhkan semangat baru demi meningkatkan kinerja para karyawan, dan dinilai sangat bermanfaat bagi tiap karyawan dimana dalam kegiatan itu banyak terjadi interaksi komunikasi antarpersonal di lingkungan karyawan Perusahaan atau Instansi tanpa pandang kedudukan dan jabatan. Dalam hal Humas pada Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat

sudah melakukan Komunikasi Antapersonal melalui kegiatan Family

Gathering yang dimana dalam melakukan Komunikasi Antarpersonal dapat menumbuhkan suatu hubungan yang baik dan meningkatkan kinerja karyawannya, hal ini dilakukan agar antara setiap para karyawan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dapat bekerja sama dengan baik dalam melakukan pekerjaan di dalam Instansi / Lembaga.

Melihat dari teori diatas, jika dikaitkan dengan penelitian dengan yang peneliti buat dapat dikatakan bahwa pengaruh dari seorang humas di Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat sangat diperlukan dalam membangun hubungan yang baik antar karyawan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat

dalam hal melakukan suatu pekerjaan dalam perusahaan agar setiap karyawan mempunyai sikap yang baik sesama karyawan, sehingga pekerjaan tersebut dapat di kerjakan dengan baik supaya memperoleh hasil yang baik pula dalam instansi / lembaga.

Humas Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan family

gathering telah menjalankan komunikasi yang sesuai dalam meningkatkan kinerja karyawannya yakni dengan menggunakan Komunikasi Antar Personal. Dimana Humas tersebut melakukan suatu bentuk komunikasi melalui percakapan secara langsung antara Pimpinan Humas dengan karyawan agar terbentuk suatu keharmonisan di antara sesama karyawan demi menciptakan situasi yang kondusif serta membentuk suatu hasil kerja yang baik dan positif di lingkungan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat.

80

Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang Komunikasi Antarpersonal Humas Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat

Melalui Kegiatan Family Gathering Dalam Meningkatkan Kinerja

Karyawannya.

Mengawali sebuah penelitian skripsi tentang Komunikasi Antarpersonal

Humas Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat Melalui Kegiatan Family

Gathering Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawannya, Peneliti memulainya dengan bergabung terlebih dahulu yaitu dengan melaksakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan pada beberapa 6 bulan yang lalu di Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat lalu setelah itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih mendalam yang terfokus pada Komunikasi Antar Personal yang dilakukan pada Humas Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat tersebut. Dengan tahap awal

mengunjungi website Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat yaitu

www.bnpjabar.go.id, lalu memperhatikan perkembangan-perkembangan

organisasi tersebut sampai pada akhirnya peneliti meminta izin kepada bagian kepegawaian melalui surat untuk melakukan penelitian kembali di tempat itu.

Peneliti diarahkan untuk bertemu langsung dengan Bapak Endang Amas,

Humas di Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat. Bapak Bapak Endang Amas, S.Sos bergabung dengan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat sejak Tahun 2008 dan masih terus aktif sampai saat ini.

Bapak Bapak Endang Amas, S.Sos merupakan key-informan kedua. Peneliti memulai penelitian dengan terlebih dahulu meminta izin penelitian melalui Bapak Bapak Endang Amas, S.Sos dan menjelaskan bahwa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alasan-alasan yang telah disebutkan pada saat peneliti bertemu tersebut, kemudian Bapak Bapak Endang Amas, S.Sos meneruskan komunikasinya kepada Ibu Supriati, M.Si sebagai Manager Humas di Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat yang merupakan key-informan yang pertama.

Setelah mendapat izin penelitian dari Manager dan Wakil Manager Humas Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat, peneliti dapat meneruskan penelitian ke tahap yang lebih lanjut dan diberikan ijin pula untuk dapat mewawancarai kepada beberapa karyawannya.

Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam wawancara ialah mengenai bagaimana proses terjadinya Komunikasi Antarpersonal Humas

Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat Melalui Kegiatan Family Gathering

Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawannya.

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam dengan key informan dan juga informan penelitian lainnya yang bersangkutan

dalam bentuk observasi langsung, dan apabila datanya sudah terkumpul kemudian dianalisis.

Untuk tahap analisis, yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan membuat daftar pertanyaan wawancara, mengumpulkan data, dan menganalisa data tersebut. Untuk dapat mengetahui bagaimana Komunikasi Antarpersonal Humas

Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat Melalui Kegiatan Family Gathering

Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawannya, peneliti melakukan beberapa tahapan penelitian, antara lain:

1. Peneliti menyusun draft pertanyaan wawancara berdasarkan

pedoman wawancara.

2. Melakukan wawancara mendalam dengan key informan dan

informan penelitian.

3. Melakukan observasi langsung.

4. Memindahkan data hasil penelitian yang berbentuk tulisan dari

semua pertanyaan yang diajukan kepada informan dan menganalisanya.

5. Menarikan kesimpulan dan peninjauan pada hasil analisa.

Penelitian ini melakukan observasi secara langsung selama lima bulan, yakni dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2012. Selama melakukan observasi secara langsung, peneliti turut serta dalam sebagian kegiatan humas, seperti ikut mengerjakan pekerjaan divisi humas, ikut serta dalam acara kegiatan rutin humas.

Agar pembahasan lebih sistematis dan terarah maka peneliti membagi ke dalam 3 pembahasan, yaitu:

1. Deskripsi Profil Key Informan dan Informan Penelitian

2. Deskripsi Hasil Penelitian

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen terkait