Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan
teoritis yang mencerminkan hubungan antara variabel yang sedang diteliti.
Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi, 2006:192) Kepuasan konsumen
merupakan “tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan
Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Bukti Fisik (wujud) adalah
”aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba”. Bukti fisik seperti dekorasi
ruangan, kebersihan, kerapian, kenyamanan ruangan, serta fasilitas pelengkap
yang ada sangat mempengaruhi kepuasan konsumen.
Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Keandalan adalah ”aspek-aspek
keandalan sistem pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa”. Dimensi
keandalan seperti pelayanan yang baik dari awal hingga akhir merupakan
rangkaian pelayanan jasa yang akan dinilai oleh konsumen sehingga pada
akhirnya akan mewujudkan kepuasan konsumen.
Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Ketanggapan adalah ” keinginan
untuk membantu dan menyediakan jasa atau pelayanan yang dibutuhkan
konsumen”. Salah satunya ialah bertindak cepat pada saat konsumen berkunjung,
hal ini adalah kesan pertama ketika konsumen datang, apakah seorang pelayan
menyambutnya dengan baik atau dengan sebaliknya bersikap tidak perduli, jika
dilakukan secara benar maka akan memberikan kesan yang baik yang bisa
mempengaruhi kepuasan konsumen untuk berkunjung kembali.
Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Jaminan (Kepastian) adalah
”adanya jaminan bahwa jasa yang ditawarkan dapat memberikan pelayanan, dan
memberikan jaminan keamanan”. Salah satunya adalah jaminan keamanan
tempat, tempat yang disediakan harus dapat memberikan rasa aman agar
konsumen yang datang merasa nyaman, hal ini akan memberikan pengalaman
Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Empati adalah “berkaitan dengan
memberi perhatian penuh kepada konsumen, misalnya melayani konsumen
dengan ramah, kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, serta
komunikasi dan kemampuan memahami kebutuhan konsumen”. Dengan adanya
empati akan membuat konsumen merasa dihargai dan dihormati sehingga
konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara
skematis sebagai berikut:
Sumber: Lupiyoadi (2006:236)
Gambar 2.3: Model Penelitian Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Variabel bukti fisik (tangibles),
keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan
empati (empaty) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Bukti Fisik (X1) Kepuasan Pelanggan (Y) Daya Tanggap (X3) Keandalan (X2) Jaminan (X4) Empati (X5)
kepuasan konsumen Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih dan seberapa besar pengaruh variabel tersebut (Sugiyono, 2010:18).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan antara
variabel X1 Bukti Fisik (tangibles), X2 keandalan (reliability), X3 Ketanggapan (responsiveness), X4 Jaminan (assurance), dan X5 Empati (emphaty) dengan
variabel Y (Kepuasan Konsumen).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Makan AYAM PENYET
“JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Penelitian dilaksanakan dengan
mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen Rumah
Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Waktu
penelitian akan dilakukan pada bulan Mei 2012 sampai dengan sekarang.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (X) yaitu: bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5).
2. Variabel Terikat (Y) yaitu: Kepuasan konsumen Rumah Makan
AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan
3.4 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu:
a. Variabel bebas atau independen (X) yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel dependen. Adapun yang menjadi variabel bebas dari peneliti-
an ini menurut Lupiyoadi (2006:236) adalah:
1. Dimensi Bukti Fisik
Bukti Fisik (wujud) adalah aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan
diraba.
2. Dimensi Keandalan
Keandalan (Reliabilitas) adalah aspek-aspek keandalan sistem
pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini apakah
jasa yang diberikan sesuai dengan standar-standar umum atau
bahkan standar internasional. Dengan kata lain, menunjukan
kemampuan untuk mewujudkan jasa sesuai dengan yang telah
dijanjikan secara tepat.
3. Dimensi Ketanggapan
Ketanggapan (Responsif) adalah keinginan untuk membantu dan
menyediakan jasa atau pelayanan yang dibutuhkan konsumen.
sekaligus mampu menangkap aspirasi-aspirasi yang muncul dari
konsumen
4. Dimensi Jaminan
Jaminan (Kepastian) adalah adanya jaminan bahwa jasa yang
ditawarkan memberikan pelayanan memberikan jaminan
keamanan, kemampuan (kompetensi) sumber daya dalam
memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar, dan hal-hal
lain yang sifatnya memberikan jaminan bahwa seluruh unsur
pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan.
5. Dimensi Empati
Empati berkaitan dengan memberi perhatian penuh kepada
konsumen, misalnya melayani konsumen dengan ramah,
kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, serta
komunikasi dan kemampuan memahami kebutuhan konsumen.
b. Variabel terikat atau dependen (Y), yaitu variabel yang nilainya di-
pengaruhi oleh variabel independen (X). Adapun yang menjadi
variabel terikat (Y) adalah Kepuasan konsumen Rumah Makan AYAM
PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Tabel 3.1
merupakan tabel operasional variabel yang berisikan indikator yang
digunakan untuk membuat pertanyaan yang akan digunakan dalam
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
1. Bukti Fisik (X1)
Bukti Fisik adalah aspek -aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba.
1. Kebersihan ruangan 2. Dekorasi ruangan yang menarik
3. Kebersihan fasilitas pelengkap (kursi, meja, wastafel) 4. Kerapian penampilan karyawan Skala Likert 2. keandalan (X2)
Keandalan adalah aspek-aspek kendalan sistem pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa
1. Kemampuan karyawan 2. Ketepatan waktu pelayan- an sesuai dengan janji yang diberikan 3. Keandalan dalam transaksi perhitungan pembayaran Skala Likert 3. Ketanggapan (X3)
Ketanggapan adalah ke-inginan untuk membantu dan menyediakan jasa atau pelayanan yang di-butuhkan konsumen
1. Bertindak cepat pada saat konsumen memesan makanan
2. Keluangan waktu karyawan untuk
menanggapi permintaan konsumen dengan cepat 3. Mengatasi keluhan dengan cepat
Skala Likert
4. Jaminan (X4)
Jaminan adalah jasa yang ditawarkan memberikan jaminan keamanan, ke-mampuan sumber daya dalam memberikan pe-layanan yang sesuai dengan standar, dan hal yang sifatnya memberi-kan jaminan bahwa seluruh unsur pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan
1. Jaminan kehalalan
makanan yang disediakan 2. Jaminan kebersihan makanan yang disediakan 3. Jaminan keamanan makanan dari zat berbahan kimia 4.Adanya jaminan yang membuat saya yakin tidak terjadi kesalahan karyawan dalam perhitungan
pembayaran
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Lanjutan
No Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
5. Empati (X5)
Empati adalah berkaitan dengan memberi perhati-an penuh kepada konsu-men, misalnya melayani konsumen dengan ramah, kemudahan dalam men-dapatkan pelayanan, ke-ramahan, serta komuni-kasi dan kemampuan me-mahami kebutuhan kon-sumen
1. Perhatian secara individu 2. Karyawan memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan konsumen.
3. Pelayanan yang sama tanpa memandang status sosial 4. Melayani konsumen dengan ramah Skala Likert 6. Kepuasan Konsumen (Y) kepuasan pelanggan / konsumen yaitu sebagai evaluasi purnabeli, di mana persepsi terhadap kinerja alternatif produk /jasa yang dipilih me-menuhi atau melebihi harapan.
1. Perasaan senang setelah berkunjung di rumah makan Ayam Penyet ”JAKARTA” 2. Makanan yang diberikan memenuhi harapan konsumen. 3. Minuman yang diberikan memenuhi harapan konsumen. 4. Perasaan puas dengan keseluruan pelayanan di rumah makan Ayam Penyet “JAKARTA”
Skala Likert
Sumber : Lupiyoadi (2006:237) diolah peneliti Mei 2012
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel bukti fisik
(assurance), dan empati (emphaty) dan kepuasan konsumen
rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan
dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan ( Sugiyono, 2010:133).
Tabel 3.5
Instrumen Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2010:133)
3.6 Populasi dan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di
Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur
Medan, dimana jumlah konsumen Rumah Makan AYAM PENYET
“JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan tidak diketahui jumlahnya
karena konsumen yang datang tidak terbatas.
2. Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi. Pengambilan
sampel menggunakan metode incidental sampling, yaitu teknik penentuan
dengan peneliti di Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA”, dengan
pertimbangan tertentu dan kriteria bahwa konsumen yang datang ke
Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur
Medan tersebut telah membeli minimal frekuensi berkunjung dua kali atau
lebih dalam satu bulan.
Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi konsumen rumah
makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan
yang tidak diketahui jumlahnya dapat digunakan rumus (dalam buku
Supramono dan Haryanto, 2005:62) yaitu :
n = ∝ ( P ) ( Q )
Dimana : n = Jumlah sampel
Z∝ = Nilai standar normal yang besarnya tergantung ∝
Bila ∝ = 0,05 Z = 1,67
Bila ∝ = 0,01 Z = 1,96
P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki
karakteristik tertentu.
Q = ( 1-P ), Proporsi populasi yang diharapkan tidak
memiliki karakteristik tertentu.
d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi
(dinyatakan dalam %).
Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar, nilai P dan Q yang belum
rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan,
21 orang sesuai kriteria, yaitu sebesar 70% jadi P= 0,7 sedangkan 9 orang yang
tidak sesuai kriteria sebesar 30% jadi Q= 0,3 dan tingkat kesalahan yang dapat
ditoleransi sebesar 0.1% maka ukuran sampel yang dibutuhkan sebagai berikut:
n = ( Z ∝ ( P ) ( Q )
n = ,96 (0,7) (0,3)
,
n = 80,67 = 81 orang (dibulatkan).
Maka jumlah konsumen yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini
adalah 81 orang.
3.7 Jenis Data
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis data
untuk membantu memecahkan masalah:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden
terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara
memberikan daftar pertanyaan dan melakukan wawancara.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku, jurnal, situs
3.8 Metode Pengumpulan Data
1. Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan metode analisis data di mana peneliti
mengumpul-kan, mengklasifikasimengumpul-kan, menganalisa, dan menginterpretasikan data
se-hingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang
diteliti.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
variabel bebas (Bukti Fisik, Keandalan, Ketanggapan, Jaminan, Empati) dan variabel terikat (Kepuasan Konsumen), maka untuk memperoleh
hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software
SPSSversi16.0. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Dimana :
Y = Kepuasan Konsumen
a = konstanta
b1-b5 = koefisien regresi X1 = variabel bukti fisik X2 = variabel keandalan X3 = variabel ketanggapan X4 = variabel jaminan
X5 = variabel empati e = standar error
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas dan Reliabilitas kuisioner dilakukan untuk menguji apakah
suatu pertanyaan layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid
berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur
melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika
mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Kriteria dalam menentukan
validitas suatu kuisioner adalah sebagai berikut:
Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Dalam tahap pengujian Validitas dan Reabilitas di awal ditentukan 30
responden di luar sampel penelitian. Dalam hal ini penelitian untuk proses
uji validitas dan reliabilitas peneliti lakukan dimana saja yang mana
respondennya merupakan semua konsumen yang pernah melakukan
pembelian minimal dua kali dalam satu bulan. Reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang dan Muslich
Lufti 2011:79). Kriteria dalam menentukan reliabilitas suatu kuisioner
Jika r hitung≥ r tabel, maka kuisioner dinyatakan reliabel. Jika r hitung≤ r tabel, maka kuisioner dinyatakan tidak reliabel. 3.10 Uji Asumsi Klasik
Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum
data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas dan Uji Kolmorgorov-Smirnov Test
Tujuan uji normalitas dalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data
dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola
seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak melenceng ke
kiri atau melenceng kekanan (Situmorang dan Muslich Lufti, 2011:100).
Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan untuk memastikan apakah data
disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data
residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak (Situmorang dan
Muslich Lufti 2011:105).
Menentukan kriteria keputusan:
1. Jika nila Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal
2. Jika nila Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan
distribusi normal
2. Uji Heterokedastisitas
Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel
memunculkan residu. Residu, yaitu variabel-variabel lain yang terlibat
akan tetapi tidak memuat di dalam model sehingga residu dalah variabel
tidak diketahui sehingga diasumsikan bersifat acak. Karena diasumsikan
acak, maka besarnya residu tidak terkait dengan besarnya nilai prediksi.
Jika data residu tidak bersifat acak maka data bisa dikatakan terkena
heteroskedastisitas (Situmorang dan Muslich Lufti, 2011:107).
3. Uji Multikolinearitas
Istilah kolinearitas ganda (multikolinearity) diciptakan oleh Ragner Frish
di dalam bukunya : statistical confluence analysis by means of complete
regression system. Aslinya istilah itu berarti hubungan linear tunggal
(single linear relationship), sedangkan kolinearitas ganda
(multicolinearity) menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear
sempurna (Situmorang dan Muslich Lufti, 2011:133).
Interpretasi dari persamaan regresi ganda secara implisit
bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan
tersebut tidak saling berkolerasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya
diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu
variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas
lainnya dianggap tetap. Namun, interpretasi ini menjadi tidak benar
apabila terdapat hubungan linear antara variabel bebas.
Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai
ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik
Namun, interpretasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan
linear antara variabel bebas. Maksudnya tidak ada hubungan linear
(kolinearitas) antara regresor seperti terdapat dua variable regresor, X1 dan X2 dan jika X1 dapat dinyatakan sebagai fungsi linear dari X2 atau
sebaliknya, maka dinyatakan bahwa ada kolinearitas antara X1 dan X2.
4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X), yaitu bukti fisik
(X1), keandalan (X2), ketanggapan (X3), jaminan (X4), empati (X5) terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan konsumen terhadap kualitas
pelayanan rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan yang dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda
( ) dimana 0 ≤ 1, dari persamaan tersebut akan dapat dihitung atau coefficient of determination yang menunjukkan persentasi dari variasi
variabel Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Rumah
Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan 5. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F statistik digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel
bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5) berupa variabel yaitu bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati yang secara bersama-sama
terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan konsumen terhadap kualitas
pelayanan rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter
1. Ho : b1=b2=b3=b4=b5=0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5) berupa bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan variabel terikat
(Y) yaitu kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan rumah
makan Ayam Penyet “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan.
Ho : b1≠b2≠b3≠b4≠b5≠0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) berupa bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan variabel terikat (Y)
yaitu kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan rumah makan
AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan
yakni:
1. Ho diterima jika fhitung≤ ftabel pada α = 5% 2. Ho diterima jika fhitung≥ftabel pada α = 5%
6. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) menunjukan seberapa besar
pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.
Ho : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap kepuasan konsumen
sebagai variabel terikat (Y).
Ho : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) yaitu berupa (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap kepuasan konsumen
sebagai variabel terikat (Y).
Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0 for Windows. Nilai thitung selanjutnya akan dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k).
Kriteria pengabilan keputusan:
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada CI = 95% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada CI = 95%.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan
Rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur
Medan atau biasa disebut “APJ” didirikan pada 11 Oktober 2011, merupakan
salah satu rumah makan yang mempunyai menu spesial ayam penyet, rumah
makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan cukup
memperdulikan arti dari kepuasan konsumen, dengan memberikan dekorasi
ruangan yang menarik, tempat dan ruangan yang nyaman, harga makanan yang
murah dan terjangkau, fasilitas yang diberikan juga menarik perhatian konsumen,
yaitu dengan menyajikan acara live musik bagi konsumen yang datang, jadi setiap
konsumen yang datang bisa menikmati acara musik yang disajikan, juga
menyediakan layar proyektor untuk acara nonton bersama. Rumah makan AYAM
PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan juga menerima pesanan
nasi kotak untuk acara pesta, arisan, ulang tahun, rapat, seminar dan lain-lain,
yang diantar hingga ke tempat, jika memesan 100 porsi maka akan diberikan
bonus dua porsi lagi. Rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” sampai
Pusat: Jl. Letda Sujjono No. 156-157 Telp. (061) 7322330) Medan
1. Jl. K. L. Yos Sudarso No. 59 Telp. (061) 7322330 Medan
2. Jl. Kapten Muslim No. 166/168 Telp. (061)8443582 Medan
3. Jl. Jamin Ginting No. 344 Telp. (061) 8222244 Medan
4. Jl. Cilandak Raya KKO No. 9 Telp. (021) 7825641 Jakarta Selatan
5. Jl. Dr. Mansyur No. 45 Telp. (061) 8221312 Medan
4.2 Struktur Organisasi Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA”