• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Cabang Dokter Mansyur Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta Cabang Dokter Mansyur Medan"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Suryanti Nim : 090521085

Program Studi : S1 Manajemen Extensi Konsentrasi : Pemasaran

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

Medan, Juli 2012

Peneliti

(4)

Lembar Persetujuan Percetakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN PENCETAKAN

Nama : Suryanti Nim : 090521085

Program Studi : S1 Manajemen Extensi

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

Tanggal:……… Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi

Nip. 19620513 199203 2 001

Tanggal:……… Ketua Departemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

(5)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN

AYAM PENYET JAKARTA CABANG DOKTER MANSYUR MEDAN

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2012

(6)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN

AYAM PENYET JAKARTA CABANG DOKTER MANSYUR MEDAN

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Variabel bukti fisik, keandalan ketanggapan, jaminan, dan empati secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 81 responden sebagai sampel penelitian, dengan teknik penarikan sampel secara incidental sampling. Data di proses dengan menggunakan SPSS Versi 16,0 for windows.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara serempak kualitas pelayanan yang terdiri dari: variabel bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Uji parsial menunjukan bahwa empat kualitas pelayanan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel bukti fisik, keandalan, ketanggapan, dan empati, sedangkan variabel jaminan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

(7)

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON CONSUMER’S SATISFACTION AT AYAM PENYET ‘JAKARTA’

RESTAURANT, DOKTOR MANSYUR MEDAN BRANCH

The problem to be solved in this study was whether or not service quality has positive and significant influence on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch. The purpose of this study was to find out and analyze whether the service quality comprising the variables of tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy has positive and significant on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch.

The hypothesis of this study was that simultaneously the variables of the variables of tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy has positive and significant on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch.

The population of this study was 81 person and all of them were selected to be the samples for this study through incidental sampling technique. The data used in this study were primary and secondary data. The data obtained were descriptively and quantitatively analyzed through multiple linear regression tests and processed by using SPSS Version 16.0 for Windows.

The result of this study showed that simultaneously service quality comprising the variables of the variables of tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy has positive and significant on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch. Partially, there were four service (tangible, reliability, responsiveness and empathy) qualities having positive and significant influence on customer’s satisfaction, while the variable of assurance had negative and insignificant influence on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch.

Keywords: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Consumer’s Satisfaction

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan ridho-Nya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan

AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan”.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas dan tak terhingga

kepada kedua orang tua yaitu Sumarno dan Wakidah. Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Ulfah, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan arahan dalam

menyusun skripsi ini.

6. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Dosen Pembaca Penilai

yang telah banyak membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan

(9)

7. Untuk Suherly Saputra, Riski Dian Purbowati, Suryadi, Suliana,dan Indah

Puspita saya ucapkan terima kasih atas dukungan doa dan semangat yang

telah diberikan selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi isi maupun penyajiannya, hal ini disebabkan

kemampuan dan pengalaman peneliti yang masih terbatas. Untuk itu peneliti

mengharapkan berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

memperbaiki skripsi ini.

Akhirnya peneliti berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi peneliti maupun pembaca.

Medan, Juni 2012

Peneliti

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

Bab I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 7

Bab II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Uraian Teoritis... 8

2.1.1 Definisi Pemasaran ……….………... 8

2.1.2 Definisi jasa……….... 9

2.1.2.1 Karakteristik Jasa…... 9

2.1.3 Definisi Pelayanan... 11

2.1.3.1 Karakteristik Pelayanan... 11

2.1.4 Definisi Kualitas…………... 12

2.1.4.1 Dimensi Kualitas layanan... 13

2.1.5 Konsep Kepuasan Konsumen………. 15

2.1.5.1 Definisi Kepuasan Konsumen……...…... 16

2.1.5.2 Elemen Program Kepuasan Konsumen….. 16

2.1.5.3 Strategi Kepuasan Konsumen………. 19

2.1.5.4 Cara Mengukur kepuasan Konsumen ….... 21

2.1.5.5 Tujuan Pengukuran Kepuasan Konsumen.. 22

2.2 Penelitian Terdahulu………... 23

2.3 Kerangka Konseptual………. 24

2.4 Hipotesis………. 27

Bab III METODE PENELITIAN……….………... 28

3.1 Jenis Penelitian………... 28

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian………... 28

3.3 Batasan Operasional………... 28

3.4 Definisi Operasional………..…………... 29

3.5 Skala Pengukuran Variabel………... 32

3.6 Populasi dan Sampel………..………. 33

3.7 Jenis Data………..……. 35

(11)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas……….. 37

3.10 Uji Asumsi Klasik …….………...…………..………... 38

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 43

4.1 Sejarah Singkat Rumah Makan Ayam Penyet “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan……….... 43

4.2 Struktur Organisasi Rumah Makan Ayam Penyet “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan... 44

4.3 Menu Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan... 46

4.4 Uji Validitas dan Reabilitas... 47

4.5 Analisis Data Deskriptif Responden... 50

4.6 Analisis Deskriptif Variabel... 51

4.7 Uji Asumsi Klasik... 59

4.8 Pembahasan... 72

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN... 78

5.1 Kesimpulan... 78

5.2 Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA... 81

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Operasional Variabel………. 31

3.5 Instrument Skala Likert……… 33

4.4.1 Uji Validitas I... 48

4.4.2 Uji Reabilitas... 49

4.5.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin... 50

4.5.2 Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung dalam Satu Bulan... 51

4.6.1 Penilaian terhadap variabel Bukti Fisik (X1)………... 52

4.6.2 Penilaian terhadap variabel Keandalan (X2)... 53

4.6.3 Penilaian terhadap variabel Ketanggapan (X3)……...………. 54

4.6.4 Penilaian terhadap variabel Jaminan (X4)... 55

4.6.5 Penilaian terhadap variabel Empati (X5)... 57

4.6.6 Penilaian terhadap variabel kepuasan konsumen (Y)... 58

4.7.1.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………... 62

4.7.3 Uji Nilai Tolerance dan VIF ………..……... 64

4.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda………... 65

4.7.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)………. 66

4.7.6 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)………. 68

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.3 Kerangka Konseptual... 26

4.2 Struktur Organisasi Rumah Makan Ayam Penyet “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan... 46

4.7.1.1 Histogram Uji Normalitas... 60

4.7.1.2 Plot Uji Normalitas... 61

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

1 Kuisioner Penelitian... 83

2 Distribusi Jawaban 30 Responden Uji Validitas... 86

3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas... 88

4 Distribusi Jawaban 81 Responden... 91

5 Hasil Analisis Frekuensi Jawaban Responden... .. 95

6 Hasil Uji Asumsi Klasik... 103

(15)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN

AYAM PENYET JAKARTA CABANG DOKTER MANSYUR MEDAN

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Variabel bukti fisik, keandalan ketanggapan, jaminan, dan empati secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 81 responden sebagai sampel penelitian, dengan teknik penarikan sampel secara incidental sampling. Data di proses dengan menggunakan SPSS Versi 16,0 for windows.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara serempak kualitas pelayanan yang terdiri dari: variabel bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Uji parsial menunjukan bahwa empat kualitas pelayanan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel bukti fisik, keandalan, ketanggapan, dan empati, sedangkan variabel jaminan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

(16)

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON CONSUMER’S SATISFACTION AT AYAM PENYET ‘JAKARTA’

RESTAURANT, DOKTOR MANSYUR MEDAN BRANCH

The problem to be solved in this study was whether or not service quality has positive and significant influence on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch. The purpose of this study was to find out and analyze whether the service quality comprising the variables of tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy has positive and significant on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch.

The hypothesis of this study was that simultaneously the variables of the variables of tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy has positive and significant on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch.

The population of this study was 81 person and all of them were selected to be the samples for this study through incidental sampling technique. The data used in this study were primary and secondary data. The data obtained were descriptively and quantitatively analyzed through multiple linear regression tests and processed by using SPSS Version 16.0 for Windows.

The result of this study showed that simultaneously service quality comprising the variables of the variables of tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy has positive and significant on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch. Partially, there were four service (tangible, reliability, responsiveness and empathy) qualities having positive and significant influence on customer’s satisfaction, while the variable of assurance had negative and insignificant influence on consumer’s satisfaction at AYAM PENYET ‘JAKARTA’ Restaurant, Doctor Mansyur Medan Branch.

Keywords: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Consumer’s Satisfaction

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini tingkat persaingan bisnis rumah makan semakin besar,

Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk

selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha

memenuhi harapan konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang lebih

memuaskan daripada yang dilakukan oleh pesaing, dengan demikian, hanya

perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai pasar.

Menurut Goestch dan Davis (dalam Tjiptono 2008:82) kualitas dapat

dirumuskan sebagai “kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan”. Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan.

Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan

hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini

memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan

serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan

kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan

yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang

(18)

Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada

persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik tidak

berdasarkan persepsi penyedia jasa, akan tetapi berdasarkan persepsi pelanggan.

Persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan merupakan penilaian menyeluruh

atas keunggulan suatu pelayanan. Kualitas pelayanan digambarkan sebagai suatu

pernyataan tentang sikap, hubungan yang dihasilkan dari perbandingan antara

harapan dengan kinerja. Harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh

beberapa faktor, antara lain pengalaman masa lalu, pendapat teman, informasi dan

janji perusahaan.

Tujuan bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan agar merasa puas.

Kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan

dan akan memberikan berbagai manfaat seperti hubungan perusahaan dan para

pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian

ulang, dapat mendorong terciptanya loyalitas pelangan, membentuk rekomendasi

dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan, reputasi perusahaan

menjadi baik di mata pelanggan dan laba yang diperoleh dapat meningkat.

Menurut Sunarto (2006:17) Kepuasan adalah “perasaan senang atau

kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya

terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan pelanggan

dipandang sebagai konsep multi dimensional yang melibatkan biaya, kemudahan

sarana, aspek teknis dan interpersonal serta hasil akhir. Kepuasan ini terjadi

sebagai hasil berpengaruhnya ketrampilan, pengetahuan, perilaku, sikap dan

(19)

dengan konsumen lain akan berbeda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

seperti umur, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin, kedudukan sosial,

tingkat ekonomi, budaya, sikap mental dan kepribadian.

Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas

produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi

sesaat. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi

pelanggan mengenai kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas jasa .

menurut Lupiyoadi (2006:236) yaitu bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan

dan empati.

Dimensi Bukti Fisik adalah aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan

diraba, seperti dekorasi ruangan, kebersihan, kerapian, kenyaman ruangan.

Dimensi Keandalan (Reliabilitas) adalah aspek-aspek keandalan sistem

pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini apakah jasa yang

diberikan sesuai dengan standar-standar umum atau bahkan standar internasional.

Dengan kata lain, menunjukan kemampuan untuk mewujud kan jasa sesuai

dengan yang telah dijanjikan secara tepat.

Dimensi Ketanggapan (Responsif) adalah keinginan untuk membantu dan

menyediakan jasa atau pelayanan yang dibutuhkan konsumen. Dapat juga berarti

kecepatan pemberi jasa dalam pelayanan, sekaligus mampu menangkap

aspirasi-aspirasi yang muncul dari konsumen

Dimensi Jaminan (Kepastian) adalah adanya jaminan bahwa jasa yang

(20)

(kompetensi) sumber daya dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan

standar, dan hal-hal lain yang sifatnya memberikan jaminan bahwa seluruh unsur

pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dimensi Empati berkaitan dengan memberi perhatian penuh kepada

konsumen, misalnya melayani konsumen dengan ramah, kemudahan dalam

mendapatkan pelayanan, keramahan, serta komunikasi dan kemampuan

memahami kebutuhan konsumen.

Untuk mewujudkan kepuasan konsumen sebenarnya bukanlah hal yang

sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan dapat menimbulkan

suatu masalah karena sifatnya yang sangat sensitif. Sistem pelayanan perlu

didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika atau tata

krama. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan

kepuasan kepada konsumen, sehingga menghasilkan nilai tambah bagi

perusahaan. Bisnis rumah makan merupakan suatu bentuk usaha yang

menawarkan pelayanan jasa, oleh sebab itu manajemen rumah makan harus

mampu mengetahui kebutuhan serta keinginan yang mampu menciptakan

kepuasan bagi konsumennya. Untuk dapat bersaing, salah satu strategi pemasaran

yang diambil oleh usaha rumah makan adalah dengan membuat menu spesial, ini

tentunya merupakan salah satu strategi yang memberikan keunggulan bagi usaha

tersebut agar tetap bertahan.

Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur

(21)

salah satu rumah makan yang mempunyai menu spesial ayam penyet diantaranya

yaitu: nasi urap ayam penyet, nasi putih ayam penyet, nasi pecel ayam penyet,

nasi gado ayam penyet, dan nasi goreng ayam penyet, walaupun menu makanan

spesial ayam penyet sudah banyak terdapat di rumah makan lainnya, tetapi rumah

makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan, masih

tetap mampu menarik perhatian konsumen, dengan rata-rata pengunjung setiap

harinya mencapai 100-150 konsumen yang datang (Supervisor Cabang Dokter

Mansyur Medan). Rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter

Mansyur Medan selalu berusaha untuk memenuhi kepuasan konsumen, dengan

memberikan dekorasi ruangan yang cukup menarik, tempat dan ruangan yang

cukup nyaman, harga makanan yang cukup murah, fasilitas yang diberikan juga

cukup menarik perhatian konsumen, yaitu dengan seringkali menyajikan acara

live musik, namun dengan adanya sistem pembayaran dimuka yang dipakai oleh

rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan,

ini membuat sebagian konsumen merasa kurang puas, karena disaat konsumen

belum memakan makanan dan minuman yang dipesan sudah diharuskan untuk

membayarnya terlebih dahulu, hal ini memberikan kesan rasa tidak percaya

kepada konsumen.

Dari survei pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Mei 2012

pada 15 orang konsumen rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang

(22)

makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan merasa

kurang puas atas pelayanan yang diberikan kepada konsumen dikarenakan adanya

sistem pembayaran dimuka.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter

Mansyur Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah kualitas pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Pada Rumah

Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan”?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kualitas

pelayanan yang terdiri dari variabel bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability),

ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empaty)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Konsumen Rumah Makan

AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

1.4 Manfaat Penelitian

(23)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan

langkah-langkah selanjutnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga

dapat diharapkan lebih meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang.

2. Bagi Peneliti Memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menerapkan

teori-teori dari bangku kuliah dalam bidang manajemen pemasaran dan

tambahan pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan dan

kepuasan konsumen.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi

yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Definisi Pemasaran

Pemasaran menurut Miller dan Layton (dalam Tjiptono, 2005:2)

adalah “sistim total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa,

dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam

rangka mencapai tujuan organisasional”.

Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah “proses sosial yang

didalamnya individu dan sekelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan

dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran merupakan salah satu

kegiatan pokok yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam usaha untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan

mendapatkan laba”.

Pemasaran menurut Kotler (2005:11) adalah “suatu proses sosial

dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan

dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

(25)

2.1.2 Definisi Jasa

Jasa menurut Lupiyoadi (2006:192) adalah “setiap kegiatan yang

ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta

tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.

Jasa menurut William (dalam Alma, 2007:243) adalah “sesuatu

yang dapat didefinisikan secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk

memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan

benda-benda berwujud atau tidak berwujud”.

Jasa menurut Valarie dan Mary (dalam Alma, 2007:243)

menyatakan jasa adalah “sesuatu kegiatan ekonomi yang output nya bukan

produk dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan

nilai tambah (seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat) bersifat tidak

berwujud”.

2.1.2.1 Karakteristik Jasa

Riset dan literature manajemen jasa mengungkap bahwa

jasa/layanan memiliki empat karakteristik unik yang

membedakannya. Keempat karakteristik utama dikenal dengan

istilah paradigma IHIP: Intangibility, Heterogeneity,

Inseparability, dan Perishability menurut Tjiptono (2008:15) yaitu:

1. Tidak berwujud (Intangibility)

Artinya Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau

diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Seorang konsumen jasa

(26)

atau mengkonsumsinya sendiri. Bahkan dalam jenis-jenis jasa

tertentu (misalnya bedah otak), sekalipun telah mengonsumsi

jasa yang dibeli, konsumen tetap saja tidak mampu menilai

secara obyektif kualitas hasil jasa bersangkutan. Bila

pelanggan membeli jasa tertentu, sebenarnya ia hanya

menggunakan, memanfaatkan atau menyewa jasa tersebut.

Pelanggan bersangkutan tidak lantas memiliki jasa yang

dibelinya.

2. Keanekaragaman (Heterogeneity)

Layanan bersifat sangat variabel atau heterogen karena

merupakan non-standardized output artinya bentuk, kualitas,

dan jenisnya sangat beraneka ragam, tergantung pada siapa,

kapan, dan dimana layanan tersebut dihasilkan.

3. Tidak terpisahkan (Inseparability)

Barang biasanya diproduksi terlebih dahulu, kemudian dijual,

baru dikonsumsi; sedangkan jasa umumnya dijual terlebih

dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu

dan tempat yang sama.

4. Tidak tahan lama (Perishability)

Perishability berarti bahwa jasa/layanan adalah komoditas yang

tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang

(27)

2.1.3 Definisi Pelayanan

Menurut Ivancevich (dalam Ratminto dan Atik, 2005:2) Pelayanan

adalah “produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang

melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan”.

Menurut Gronroos (dalam Ratminto dan Atik, 2005:2) menyatakan

bahwa Pelayanan adalah “suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang

bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat

adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang

disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk

memecahkan permasalahan konsumen”.

Dari dua definisi tersebut di atas dapat diketahui bahwa ciri pokok

pelayanan adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba) dan melibatkan

upaya manusia (karyawan) atau peralatan lain yang disediakan oleh

perusahaan yang menggunakan pelayanan.

2.1.3.1 Karakteristik Pelayanan

Ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh pelayanan

menurut Zemke (dalam Ratminto dan Winarsih, 2005:3) yaitu

1. Konsumen memiliki kenangan atau memori atas pengalaman

menerima pelayanan, yang tidak bisa dijual atau diberikan

(28)

2. Tujuan penyelenggaraan pelayanan adalah keunikan, setiap

konsumen dan setiap kontak adalah dianggap sesuatu yang

spesial

3. Suatu pelayanan terjadi saat tertentu, ini tidak dapat disimpan

di gudang atau dikirimkan barang contohnya

4. Konsumen melakukan kontrol kualitas dengan cara

membandingkan harapan dan pengalaman yang diperolehnya.

5. Jika terjadi kesalahan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan

oleh karyawan untuk memperbaiki adalah meminta maaf.

6. Moral karyawan sangat menentukan untuk kelancaran

pemberian pelayanan

2.1.4 Definisi Kualitas

Menurut Goestch dan Davis (dalam Tjiptono 2008:82) kualitas

dapat dirumuskan sebagai “kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan”.

Menurut the American Sociaty of Quality Control kualitas adalah

“keseluruan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau layanan

menyangkut kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang

telah ditentukan atau yang bersifat laten”. (menurut Evans dan Deans

(29)

Menurut Russel (dalam Purnama, 2006:14) menyatakan bahwa

terdapat dua perspektif terhadap kualitas, yaitu:

1. Prespektif produsen, merupakan kualitas produk dikaitkan dengan

standar produksi dan biaya, artinya produk dinilai berkualitas jika

memiliki kesesuaian terhadap spesifikasi dan memenuhi persyaratan

biaya.

2. Prespektif konsumen, merupakan kualitas produk dikaitakan dengan

disain dan harga, artinya kualitas produk dilihat dari karakteristik

kualitas dan harga yang ditentukan.

2.1.4.1 Dimensi Kualitas Layanan

Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan oleh

konsumen dalam menilai suatu pelayanan yang diberikan oleh

perusahaan. menurut Lupiyoadi (2006:236) adalah:

1. Dimensi Bukti Fisik

Bukti Fisik (wujud) adalah aspek-aspek nyata yang bisa dilihat

dan diraba.

2. Dimensi Keandalan

Keandalan (Reliabilitas) adalah aspek-aspek keandalan sistem

pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini

apakah jasa yang diberikan sesuai dengan standar-standar

(30)

menunjukan kemampuan untuk mewujudkan jasa sesuai

dengan yang telah dijanjikan secara tepat.

3. Dimensi Ketanggapan

Ketanggapan (Responsif) adalah keinginan untuk membantu

dan menyediakan jasa atau pelayanan yang dibutuhkan

konsumen. Dapat juga berarti kecepatan pemberi jasa dalam

pelayanan, sekaligus mampu menangkap aspirasi-aspirasi yang

Keterjaminan (Kepastian) adalah adanya jaminan bahwa jasa

muncul dari konsumen

4. Dimensi Jaminan

Jaminan (Kepastian) adalah adanya jaminan bahwa jasa yang

ditawarkan memberikan pelayanan memberikan jaminan

keamanan, kemampuan (kompetensi) sumber daya dalam

memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar, dan hal-hal

lain yang sifatnya memberikan jaminan bahwa seluruh unsur

pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan.

5. Dimensi Empati

Empati berkaitan dengan memberi perhatian penuh kepada

konsumen, misalnya melayani konsumen dengan ramah,

kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, serta

(31)

2.1.5 Konsep Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen atau pelanggan telah menjadi kosa kata wajib

bagi setiap organisasi bisnis dan nirlaba, konsultan bisnis, peneliti

pemasaran, eksekutif bisnis dan dalam konteks tertentu, para biokrat dan

politisi. Konsep ini hampir pasti selalu hadir di buku teks standar yang

mengupas strategi bisnis dan pemasaran.

Lebih lanjut, kepuasan pelanggan juga berpotensi memberikan

sejumlah manfaat spesifik menurut Tjiptono (2008:169) diantaranya:

1. Berdampak positif terhadap loyalitas pelanggan

2. Berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan, terutama melalui

pembelian ulang, cross-selling, dan up-selling

3. Menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan, terutama

biaya-biaya komunikasi pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan

4. Menekan volatilitas dan resiko berkenaan dengan prediksi aliran kas

masa depan

5. Meningkatkan toleransi harga, terutama kesediaan pelanggan untuk

membayar harga premium dan pelanggan cenderung tidak mudah

tergoda untuk beralih pemasok

6. Menumbuhkan rekomendasi yang positif

7. Pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap product-line extensions,

brand extensions, dan new add-on services yang ditawarkan

(32)

8. Meningkatkan bargaining powerrelative perusahaan terhadap jaringan

pemasok, mitra bisnis, dan saluran distribusi.

2.1.5.1 Definisi Kepuasan Konsumen

Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis”,

artinya cukup baik, memadai, dan “factio”, artinya melakukan /

membuat. Secara sederhana istilah kepuasan dapat di artikan

sebagai upaya pemenuhan sesuatu/membuat sesuatu memadai”.

Menurut Tjiptono (2005:394)

Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi, 2006:192) Kepuasan

merupakan “tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil

perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima dan yang di

harapkan”.

Menurut Sunarto (2006:17) Kepuasan adalah “perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja suatu

produk dan harapan-harapannya”.

2.1.5.2 Elemen Program Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2006:354) program kepuasan pelanggan

meliputi tujuh elemen yaitu sebagai berikut:

1. Barang dan jasa berkualitas

Perusahaan yang ingin menerapkan program kepuasan

(33)

prima. Paling tidak standarnya harus menyamai para pesaing

utama dalam industri.

2. Relationship marketing

Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah

upaya menjalin relasi jangka panjang dengan para pelanggan.

Asumsinya adalah bahwa relasi yang kokoh dan saling

menguntungkan antara penyedia jasa dapat membangun bisnis

ulangan dan menciptakan loyalitas pelanggan.

3. Program promosi loyalitas.

Program promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin

relasi antara perusahaan dan pelanggan. Program ini

memberikan semacam “penghargaan” khusus kepada

pelanggan kelas kakap atau pelanggan rutin agar tetap loyal

pada produk perusahaan bersangkutan.

4. Fokus pada pelanggan terbaik

Pelanggan terbaik bukan sekedar mereka yang termasuk

berbelanja rutin tetapi juga berbelanja banyak, namun kriteria

lainnya menyangkut pembayaran yang lancar dan tepat waktu.

5. Penanganan komplain secara efektif

Penanganan komplain terkait erat dengan kualitas produk.

Perusahaan harus terlebih dahulu memastikan bahwa barang

dan jasa yang dihasilkannya benar-benar berfungsi

(34)

masalah perusahaan segera berusaha memperbaikinya lewat

sistem penanganan komplain. Jadi, jaminan kualitas harus

mendahului penanganan komplain.

6. Garansi produk

Garansi merupakan janji eksplisit yang disampaikan kepada

para pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapkan

yang akan diterima. Garansi ini akan bermanfaat dalam

mengurangi risiko pembelian oleh pelanggan, memberikan

sinyal mengenai kualitas produk, dan secara tegas menyatakan

bahwa perusahaan bertanggung jawab atas produk/jasa yang

diberikannya.

7. Program pay-for-performance

Program kepuasan pelanggan tidak dapat terlaksana tanpa

adanya dukungan sumber daya manusia organisasi. Sebagai

ujung tombak perusahaan yang berinteraksi langsung dengan

para pelanggan dan berkewajiban memuaskan mereka,

karyawan juga harus dipuaskan kebutuhannya. Total customer

satisfaction harus didukung pula dengan total quality reward

yang mengkaitkan sistem penilaian kinerja dan kompensasi

dengan kontribusi setiap karyawan dalam penyempurnaan

(35)

2.1.5.3 Strategi Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2008:193) Strategi sebuah perusahaan

bisa dikelompokan secara garis besar menjadi dua kelompok yaitu:

1. Strategi Ofensif

Orientasi utama strategi ofensit adalah menambah jumlah

pemakai baru, memperluas pasar yang dilayani dan mencari

aplikasi baru produk bersangkutan.

1. Menambah jumlah pemakai atau pembeli baru

Setidaknya ada tiga cara pokok untuk mendapatkan

pelanggan baru, yaitu: (1) menarik kelompok non-pemakai

sebagai pelanggan baru, (2) merebut pelanggan pesaing,

dan (3) menarik kembali mantan pelanggan.

2. Memperluas pasar yang dilayani

Pasar yang dilayani mencerminkan lingkup yang

ditawarkan sebuah perusahaan dan jaringan distribusinya.

Dengan demikian, strategi ini bisa diwujudkan melalui

perluasan jaringan distribusi dan perluasan line produk.

3. Mencari aplikasi baru produk bersangkutan

Dalam konteks strategi ofensif cara ini diwujudkan

mendemonstrasikan atau mempromosikan manfaat baru

sebuah produk yang sudah ada kepada pasar (konsumen)

(36)

2. Strategi Defensit

Strategi defensit terdiri atas tiga orientasi utama, yakni

menaikan tingkat pembelian atau pemakaian, meningkatkan

kepuasan pelanggan, dan mencari aplikasi baru produk

bersangkutan.

1. Menaikan frekuensi dan volume pembelian atau pemakaian

Dalam rangka menaikan tingkat pembelian, perusahaan perlu

mengarahkan strategi pemasarannya pada upaya meningkatkan

kesediaan konsumen untuk membeli lebih sering atau dalam

volume pembelian yang lebih banyak.

2. Meningkatkan kepuasan pelanggan

Sudah banyak riset akademis dan praktis yang mengukap

bahwa biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah

dibandingkan biaya merebut pelanggan baru.

3. Mencari aplikasi baru produk bersangkutan

Dalam konteks strategi defensit, cara ini mewujudkan dengan

mendemonstrasikan atau mempromosikan manfaat baru sebuah

produk yang sudah ada kepada pasar saat ini. Sasarannya bisa

bermacam-macam, di antaranya mempertahankan loyalitas

pelanggan pada produk dan merek perusahaan, serta

mendorong konsumen ini agar lebih sering dan banyak

membeli produk untuk beraneka ragam keperluan.

(37)

2.1.5.4 Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan

Cara mengukur kepuasan pelanggan menurut Kotler (dalam

Alma, 2007:285)

1. Sistem keluhan dan saran(Complaint and Suggestion System)

Banyak perusahaan membuka kotak saran dan menerima

keluhan yang di alami oleh pelanggan. Ada juga perusahaan

yang memberi amplop yang telah ditulis alamat perusahaan

untuk digunakan menyampaikan saran, keluhan serta kritik.

Saran tersebut dapat juga disampaikan melalui kartu komentar,

customer hot line, telepon bebas pulsa. Informasi ini dapat

memberikan ide dan masukan kepada perusahaan yang

memungkinkan perusahaan mengantisipasi dan cepat tanggap

terhadap kritik dan saran tersebut.

2. Mengamati kepuasan pelanggan (Costomer satisfaction

surveys)

Dalam hal perusahaan melakukan survey untuk mendeteksi

komentar pelanggan survey ini dilakukan melalui pos, telepon,

atau wawancara pribadi, atau pelanggan diminta mengisi

angket.

3. Pembeli bayangan(Ghost shopping)

Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang tertentu sebagai

pembeli ke perusahaan lain atau ke perusahaaannya sendiri.

(38)

pelayan yang melayaninya, juga dilaporkan segala sesuatu yang

bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan oleh

manajemen. Bukan saja orang lain yang disewa untuk menjadi

pembeli bayangan tetapi juga manajer itu sendiri harus turun

kelapangan, belanja ke toko saingan dimana ia tidak dikenal.

Pengalaman manajer ini sangat penting karena data dan

informasi yang diperoleh langsung ia alami sendiri

4. Analisa pelanggan yang lari (Lost Customer Analysis)

Langganan yang hilang, dicoba dihubungi. Mereka diminta

untuk mengungkapkan mengapa mereka berhenti, pindah

keperusahaan lain, adakah sesuatu masalah yang terjadi yang

tidak bisa diatasi. Dari kontak semacam ini akan diperoleh

informasi dan akan memperbaiki kinerja perusahaan sendiri

agar tidak ada lagi langganan yang lari dengan cara

meningkatkan kepuasan mereka.

2.1.5.5 Tujuan Pengukuran Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2008:176) pengukuran kepuasan

pelanggan dilakukan dengan berbagai macam tujuan, diantaranya:

1. Mengidentifikasikan tingkat kepuasan (requirement)

pelanggan, yakni aspek-aspek yang dinilai penting oleh

(39)

2. Menentukan tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja

organisasi pada aspek-aspek penting

3. Membandingkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap

perusahaan dengan tingkat kepuasan pelanggan terhadap

organisasi lain, baik pesaing langsung maupun tidak langsung.

4. kemajuan perkembangan dari waktu ke waktu.

Mengidentifikasi PFI (Priorities For Improvement) melalui

analisis gap antara skor tingkat kepentingan dan kepuasan.

5. Mengukur indeks kepuasan pelanggan yang bisa menjadi

indikator handal dalam memantau

2.2 Penelitian Terdahulu

Sari (2007) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Restoran Es Teller 77

Cabang Plaza Medan Fair”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

Restoran Es Teller 77 Cabang Medan Fair merupakan salah satu restoran makanan

cepat saji yang sudah berkembang pesat dan memiliki jaringan yang luas, dengan

menggunakn system waralaba (franchise). Restoran Es Teller 77 menerapkan

system pelayanan yang cepat dalam melayani konsumen untuk memberikan nilai

yang maksimal sehingga konsumen akan merasakan kepuasan dibandingkan

tempat lainnya. Berdasarkan identifikasi determinasi diketahui bahwa nilai R

(40)

Cabang Plaza Medan Fair dipengaruhi oleh variabel kualitas pelayanan sebesar

59.6% dan 40.4% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Mahanani (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Pembayaran Rekening

Listrik ( Studi Pada Unit Pelayanan Pelanggan Semarang Barat ). Dari Hasil

analisis dengan menggunakan SPSS Versi 13 menunjukkan bahwa : (1) Kualitas pelanggan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dari hasil koefisien

regresi yang didapat menunjukkan, faktor jaminan (b4 = 0,285) menjadi faktor

terbesar yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, kemudian bukti fisik (b1 =

0,209), daya tanggap (b3 = 0,202), keandalan (b2 = 0,163), sementara empati (b5

= 0,160) menjadi faktor terendah yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Pengujian hipotesis secara parsial dari variabel independen signifikan, karena nilai

signifikansi semua < 0,05. (2) Pengujian hipotesis secara simultan dari variabel independen signifikan, karena nilai signifikansi <0.05 .(3) Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa kemampuan variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap,

jaminan, dan empati dalam menjelaskan Kepuasan Pelanggan Unit Pelayanan

Pelanggan Pembayaran Rekening Listrik Semarang Barat adalah sebesar 91,6%

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan

teoritis yang mencerminkan hubungan antara variabel yang sedang diteliti.

Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi, 2006:192) Kepuasan konsumen

merupakan “tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan

(41)

Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Bukti Fisik (wujud) adalah

”aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba”. Bukti fisik seperti dekorasi

ruangan, kebersihan, kerapian, kenyamanan ruangan, serta fasilitas pelengkap

yang ada sangat mempengaruhi kepuasan konsumen.

Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Keandalan adalah ”aspek-aspek

keandalan sistem pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa”. Dimensi

keandalan seperti pelayanan yang baik dari awal hingga akhir merupakan

rangkaian pelayanan jasa yang akan dinilai oleh konsumen sehingga pada

akhirnya akan mewujudkan kepuasan konsumen.

Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Ketanggapan adalah ” keinginan

untuk membantu dan menyediakan jasa atau pelayanan yang dibutuhkan

konsumen”. Salah satunya ialah bertindak cepat pada saat konsumen berkunjung,

hal ini adalah kesan pertama ketika konsumen datang, apakah seorang pelayan

menyambutnya dengan baik atau dengan sebaliknya bersikap tidak perduli, jika

dilakukan secara benar maka akan memberikan kesan yang baik yang bisa

mempengaruhi kepuasan konsumen untuk berkunjung kembali.

Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Jaminan (Kepastian) adalah

”adanya jaminan bahwa jasa yang ditawarkan dapat memberikan pelayanan, dan

memberikan jaminan keamanan”. Salah satunya adalah jaminan keamanan

tempat, tempat yang disediakan harus dapat memberikan rasa aman agar

konsumen yang datang merasa nyaman, hal ini akan memberikan pengalaman

(42)

Menurut Lupiyoadi (2006:236) Dimensi Empati adalah “berkaitan dengan

memberi perhatian penuh kepada konsumen, misalnya melayani konsumen

dengan ramah, kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, serta

komunikasi dan kemampuan memahami kebutuhan konsumen”. Dengan adanya

empati akan membuat konsumen merasa dihargai dan dihormati sehingga

konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara

skematis sebagai berikut:

Sumber: Lupiyoadi (2006:236)

Gambar 2.3: Model Penelitian Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Variabel bukti fisik (tangibles),

keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan

empati (empaty) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Bukti Fisik (X1)

Kepuasan Pelanggan (Y)

Daya Tanggap (X3) Keandalan (X2)

Jaminan (X4)

(43)

kepuasan konsumen Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih dan seberapa besar pengaruh variabel tersebut (Sugiyono, 2010:18).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan antara

variabel X1 Bukti Fisik (tangibles), X2 keandalan (reliability), X3 Ketanggapan

(responsiveness), X4 Jaminan (assurance), dan X5 Empati (emphaty) dengan

variabel Y (Kepuasan Konsumen).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Makan AYAM PENYET

“JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Penelitian dilaksanakan dengan

mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen Rumah

Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Waktu

penelitian akan dilakukan pada bulan Mei 2012 sampai dengan sekarang.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X) yaitu: bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya

(45)

2. Variabel Terikat (Y) yaitu: Kepuasan konsumen Rumah Makan

AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu:

a. Variabel bebas atau independen (X) yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel dependen. Adapun yang menjadi variabel bebas dari peneliti-

an ini menurut Lupiyoadi (2006:236) adalah:

1. Dimensi Bukti Fisik

Bukti Fisik (wujud) adalah aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan

diraba.

2. Dimensi Keandalan

Keandalan (Reliabilitas) adalah aspek-aspek keandalan sistem

pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini apakah

jasa yang diberikan sesuai dengan standar-standar umum atau

bahkan standar internasional. Dengan kata lain, menunjukan

kemampuan untuk mewujudkan jasa sesuai dengan yang telah

dijanjikan secara tepat.

3. Dimensi Ketanggapan

Ketanggapan (Responsif) adalah keinginan untuk membantu dan

menyediakan jasa atau pelayanan yang dibutuhkan konsumen.

(46)

sekaligus mampu menangkap aspirasi-aspirasi yang muncul dari

konsumen

4. Dimensi Jaminan

Jaminan (Kepastian) adalah adanya jaminan bahwa jasa yang

ditawarkan memberikan pelayanan memberikan jaminan

keamanan, kemampuan (kompetensi) sumber daya dalam

memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar, dan hal-hal

lain yang sifatnya memberikan jaminan bahwa seluruh unsur

pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan.

5. Dimensi Empati

Empati berkaitan dengan memberi perhatian penuh kepada

konsumen, misalnya melayani konsumen dengan ramah,

kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, serta

komunikasi dan kemampuan memahami kebutuhan konsumen.

b. Variabel terikat atau dependen (Y), yaitu variabel yang nilainya di-

pengaruhi oleh variabel independen (X). Adapun yang menjadi

variabel terikat (Y) adalah Kepuasan konsumen Rumah Makan AYAM

PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan. Tabel 3.1

merupakan tabel operasional variabel yang berisikan indikator yang

digunakan untuk membuat pertanyaan yang akan digunakan dalam

(47)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

1. Bukti Fisik (X1)

Bukti Fisik adalah aspek -aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba.

1. Kebersihan ruangan 2. Dekorasi ruangan yang menarik

3. Kebersihan fasilitas pelengkap (kursi, meja, wastafel)

4. Kerapian penampilan karyawan

Skala Likert

2. keandalan (X2)

Keandalan adalah aspek-aspek kendalan sistem pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa

1. Kemampuan karyawan 2. Ketepatan waktu pelayan- an sesuai dengan janji yang diberikan

3. Keandalan dalam transaksi perhitungan inginan untuk membantu dan menyediakan jasa atau pelayanan yang di-butuhkan konsumen

1. Bertindak cepat pada saat konsumen memesan makanan

2. Keluangan waktu karyawan untuk

menanggapi permintaan konsumen dengan cepat 3. Mengatasi keluhan dengan cepat

Skala Likert

4. Jaminan (X4)

Jaminan adalah jasa yang ditawarkan memberikan jaminan keamanan, ke-mampuan sumber daya dalam memberikan pe-layanan yang sesuai dengan standar, dan hal yang sifatnya memberi-kan jaminan bahwa seluruh unsur pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan

1. Jaminan kehalalan

makanan yang disediakan 2. Jaminan kebersihan makanan yang disediakan 3. Jaminan keamanan makanan dari zat berbahan kimia 4.Adanya jaminan yang membuat saya yakin tidak terjadi kesalahan karyawan dalam perhitungan

pembayaran

(48)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Lanjutan

No Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

5. Empati (X5)

Empati adalah berkaitan dengan memberi perhati-an penuh kepada konsu-men, misalnya melayani konsumen dengan ramah, kemudahan dalam men-dapatkan pelayanan, ke-ramahan, serta komuni-kasi dan kemampuan me-mahami kebutuhan kon-sumen

1. Perhatian secara individu 2. Karyawan memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan konsumen.

3. Pelayanan yang sama tanpa memandang status sosial

4. Melayani konsumen dengan ramah

Skala Likert

6. Kepuasan Konsumen

(Y)

kepuasan pelanggan / konsumen yaitu sebagai evaluasi purnabeli, di mana persepsi terhadap kinerja alternatif produk /jasa yang dipilih me-menuhi atau melebihi harapan.

1. Perasaan senang setelah berkunjung di rumah 4. Perasaan puas dengan keseluruan pelayanan di rumah makan Ayam Penyet “JAKARTA”

Skala Likert

Sumber : Lupiyoadi (2006:237) diolah peneliti Mei 2012

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel bukti fisik

(49)

(assurance), dan empati (emphaty) dan kepuasan konsumen

rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan ( Sugiyono, 2010:133).

Tabel 3.5

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010:133)

3.6 Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di

Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur

Medan, dimana jumlah konsumen Rumah Makan AYAM PENYET

“JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan tidak diketahui jumlahnya

karena konsumen yang datang tidak terbatas.

2. Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi. Pengambilan

sampel menggunakan metode incidental sampling, yaitu teknik penentuan

(50)

dengan peneliti di Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA”, dengan

pertimbangan tertentu dan kriteria bahwa konsumen yang datang ke

Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur

Medan tersebut telah membeli minimal frekuensi berkunjung dua kali atau

lebih dalam satu bulan.

Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi konsumen rumah

makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

yang tidak diketahui jumlahnya dapat digunakan rumus (dalam buku

Supramono dan Haryanto, 2005:62) yaitu :

n = ∝ ( P ) ( Q )

Dimana : n = Jumlah sampel

Z∝ = Nilai standar normal yang besarnya tergantung ∝

Bila ∝ = 0,05 Z = 1,67

Bila ∝ = 0,01 Z = 1,96

P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki

karakteristik tertentu.

Q = ( 1-P ), Proporsi populasi yang diharapkan tidak

memiliki karakteristik tertentu.

d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi

(dinyatakan dalam %).

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar, nilai P dan Q yang belum

(51)

rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan,

21 orang sesuai kriteria, yaitu sebesar 70% jadi P= 0,7 sedangkan 9 orang yang

tidak sesuai kriteria sebesar 30% jadi Q= 0,3 dan tingkat kesalahan yang dapat

ditoleransi sebesar 0.1% maka ukuran sampel yang dibutuhkan sebagai berikut:

n = ( Z ∝ ( P ) ( Q )

n = ,96 (0,7) (0,3)

,

n = 80,67 = 81 orang (dibulatkan).

Maka jumlah konsumen yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini

adalah 81 orang.

3.7 Jenis Data

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis data

untuk membantu memecahkan masalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden

terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara

memberikan daftar pertanyaan dan melakukan wawancara.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku, jurnal, situs

(52)

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan metode analisis data di mana peneliti

mengumpul-kan, mengklasifikasimengumpul-kan, menganalisa, dan menginterpretasikan data

se-hingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang

diteliti.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan

variabel bebas (Bukti Fisik, Keandalan, Ketanggapan, Jaminan, Empati)

dan variabel terikat (Kepuasan Konsumen), maka untuk memperoleh

hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software

SPSSversi16.0. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Dimana :

Y = Kepuasan Konsumen

a = konstanta

b1-b5 = koefisien regresi

X1 = variabel bukti fisik

X2 = variabel keandalan

X3 = variabel ketanggapan

(53)

X5 = variabel empati

e = standar error

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas dan Reliabilitas kuisioner dilakukan untuk menguji apakah

suatu pertanyaan layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid

berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur

melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika

mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Kriteria dalam menentukan

validitas suatu kuisioner adalah sebagai berikut:

Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid.

Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Dalam tahap pengujian Validitas dan Reabilitas di awal ditentukan 30

responden di luar sampel penelitian. Dalam hal ini penelitian untuk proses

uji validitas dan reliabilitas peneliti lakukan dimana saja yang mana

respondennya merupakan semua konsumen yang pernah melakukan

pembelian minimal dua kali dalam satu bulan. Reliabilitas adalah indeks

yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif

konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang dan Muslich

Lufti 2011:79). Kriteria dalam menentukan reliabilitas suatu kuisioner

(54)

Jika r hitung≥ r tabel, maka kuisioner dinyatakan reliabel.

Jika r hitung≤ r tabel, maka kuisioner dinyatakan tidak reliabel. 3.10 Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum

data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas dan Uji Kolmorgorov-Smirnov Test

Tujuan uji normalitas dalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data

dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola

seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak melenceng ke

kiri atau melenceng kekanan (Situmorang dan Muslich Lufti, 2011:100).

Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan untuk memastikan apakah data

disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data

residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak (Situmorang dan

Muslich Lufti 2011:105).

Menentukan kriteria keputusan:

1. Jika nila Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan

distribusi normal

2. Jika nila Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan

distribusi normal

2. Uji Heterokedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel

(55)

memunculkan residu. Residu, yaitu variabel-variabel lain yang terlibat

akan tetapi tidak memuat di dalam model sehingga residu dalah variabel

tidak diketahui sehingga diasumsikan bersifat acak. Karena diasumsikan

acak, maka besarnya residu tidak terkait dengan besarnya nilai prediksi.

Jika data residu tidak bersifat acak maka data bisa dikatakan terkena

heteroskedastisitas (Situmorang dan Muslich Lufti, 2011:107).

3. Uji Multikolinearitas

Istilah kolinearitas ganda (multikolinearity) diciptakan oleh Ragner Frish

di dalam bukunya : statistical confluence analysis by means of complete

regression system. Aslinya istilah itu berarti hubungan linear tunggal

(single linear relationship), sedangkan kolinearitas ganda

(multicolinearity) menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear

sempurna (Situmorang dan Muslich Lufti, 2011:133).

Interpretasi dari persamaan regresi ganda secara implisit

bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan

tersebut tidak saling berkolerasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya

diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu

variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas

lainnya dianggap tetap. Namun, interpretasi ini menjadi tidak benar

apabila terdapat hubungan linear antara variabel bebas.

Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai

ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik

(56)

Namun, interpretasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan

linear antara variabel bebas. Maksudnya tidak ada hubungan linear

(kolinearitas) antara regresor seperti terdapat dua variable regresor, X1 dan

X2 dan jika X1 dapat dinyatakan sebagai fungsi linear dari X2 atau

sebaliknya, maka dinyatakan bahwa ada kolinearitas antara X1 dan X2. 4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X), yaitu bukti fisik

(X1), keandalan (X2), ketanggapan (X3), jaminan (X4), empati (X5)

terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter

Mansyur Medan yang dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda

( ) dimana 0 ≤ 1, dari persamaan tersebut akan dapat dihitung

atau coefficient of determination yang menunjukkan persentasi dari variasi

variabel Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Rumah

Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan 5. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F statistik digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel

bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5) berupa variabel yaitu bukti fisik,

keandalan, ketanggapan, jaminan, empati yang secara bersama-sama

terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan konsumen terhadap kualitas

pelayanan rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter

(57)

1. Ho : b1=b2=b3=b4=b5=0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5) berupa bukti

fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan variabel terikat

(Y) yaitu kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan rumah

makan Ayam Penyet “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan.

Ho : b1≠b2≠b3≠b4≠b5≠0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) berupa bukti fisik,

keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan variabel terikat (Y)

yaitu kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan rumah makan

AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

yakni:

1. Ho diterima jika fhitung≤ ftabel pada α = 5%

2. Ho diterima jika fhitung≥ftabel pada α = 5% 6. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) menunjukan seberapa besar

pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.

Ho : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

(58)

responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap kepuasan konsumen

sebagai variabel terikat (Y).

Ho : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) yaitu berupa (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap kepuasan konsumen

sebagai variabel terikat (Y).

Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0 for Windows. Nilai thitung selanjutnya akan

dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat

kebebasan (df) = (n-k).

Kriteria pengabilan keputusan:

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada CI = 95%

(59)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Rumah Makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan

Rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur

Medan atau biasa disebut “APJ” didirikan pada 11 Oktober 2011, merupakan

salah satu rumah makan yang mempunyai menu spesial ayam penyet, rumah

makan AYAM PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan cukup

memperdulikan arti dari kepuasan konsumen, dengan memberikan dekorasi

ruangan yang menarik, tempat dan ruangan yang nyaman, harga makanan yang

murah dan terjangkau, fasilitas yang diberikan juga menarik perhatian konsumen,

yaitu dengan menyajikan acara live musik bagi konsumen yang datang, jadi setiap

konsumen yang datang bisa menikmati acara musik yang disajikan, juga

menyediakan layar proyektor untuk acara nonton bersama. Rumah makan AYAM

PENYET “JAKARTA” Cabang Dokter Mansyur Medan juga menerima pesanan

nasi kotak untuk acara pesta, arisan, ulang tahun, rapat, seminar dan lain-lain,

yang diantar hingga ke tempat, jika memesan 100 porsi maka akan diberikan

bonus dua porsi lagi. Rumah makan AYAM PENYET “JAKARTA” sampai

Gambar

Gambar 2.3:  Model Penelitian Kerangka Konseptual
Tabel 3.1
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.5 Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum penjajah Belanda datang ke Indonesia, di Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan besar seperti : Samudera Pasai dan Aceh Darussalam

menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu

Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian Ni Wayan yaitu target akhir dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan

Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi yang berjudul “ Peranan Tokoh K.H E Moh Yasin dalam Bidang Pendidikan di Menes Pandeglang Banten

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai

W e describe a novel student course in membrane physiology in which students record their own nasal potential difference, i.e., the transepithelial potential difference of

 Pada pembahasan ini akan dibahas pers diferensial biasa orde satu dimulai dengan cara mengidentifikasi persamaan... Teknik mencari

[r]