• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2. Lingkungan Umum atau Lingkungan Generik

2.3 Kerangka Konseptual

Pengetahuan kewirausahaan adalah salah satu faktor penting yang mendukung keberhasilan usaha. Pengusaha hendaknya menambah pengetahuan tentang berwirausaha baik melalui pendidikan dan pelatihan sebagai bekal pengusaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang lebih baik. Seorang wirausaha yang berbekal pengetahuan dan keterampilan akan selalu mencari peluang dan terobosan baru untuk meningkatkan kinerja usahanya. Semakin

seorang pengusaha memiliki pengetahuan kewirausahaan semakin mampu pula pengusaha menampilkan kualitas kinerjanya yang berati semakin tinggi pengetahuan kewirausahaan maka semakin tinggi pula kinerja dalam menjalankan usaha baik dari segi pengembangan maupun sasarannya. (Tarigan, 2015).

Menurut Indriyatni (2013) pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis. Dimensi dari pengetahuan kewirausahaan yang pertama adalah pengetahuan langsung yaitu pengetahuan yang telah dimiliki oleh seorang wirausahawan sebelum ia menjadi seorang wirausaha, serta pengetahuan tidak langsung yang diperolehnya dari berbagai pihak sebelum maupun saat ia telah menjadi seorang wirausaha. Dimensi lainnya adalah tingkat pendidikan yaitu tingkat kepentingan pendidikan formal dan non formal dalam menjalankan sebuah usaha. Dan yang terakhir adalah perkembangan teknologi, yakni seorang wirausaha menyadari dan mengikuti perkembangan teknologi baik informasi maupun teknologi untuk produksi (Tarigan, 2015).

Menurut Manalu (2010:2) penerapan pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha (Rahmadanita, 2016:37).

Setiap wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak sebelum memasuki dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu berpengaruh langsung pada hasil, dimana akan menentukan titik keberhasilan

pada usaha yang dirintis. Dengan pengetahuan yang cukup para pelaku usaha dapat menerapkannya pada usaha yang akan dijalankan sehingga mereka dapat mencapai keberhasilan usaha sesuai target yang mereka inginkan.

Menurut Noor (2007:397) suatu bisnis dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing. Penelitian Wulandari (2009) menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan keberhasilan usaha, terlebih dahulu para pengusaha perlu meningkatkan orientasi wirausaha yang dimilikinya melalui peningkatan adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan pembenahan lingkungan internal perusahaan. Hal ini perlu dilakukan mengingat lingkungan eksternal dan lingkungan internal berpengaruh positif terhadap orientasi wirausaha dimana orientasi wirausaha itu sendiri berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Supriyono (2000) menyatakan bahwa lingkungan eksternal merujuk pada faktor-faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi. Dalam konsep ini bisnis sebagai suatu sistem organisasi yang menjadi satu kesatuan dengan sistem lain yaitu lingkungan yang melingkupinya.

Dalam lingkungan eksternal banyak dipengaruhi oleh beberapa dimensi-dimensi yang mempengaruhinya. Menurut Ferdianto dan Zulaikha (2000) memberikan dimensi lingkungan eksternal ke dalam tiga bagian yaitu, Kompleksitas lingkungan eksternal, dimensi ini mengacu pada banyaknya jumlah dan heterogenitas dari elemen-elemen lingkungan yang harus dihadapi dan dipertimbangkan dalam proses pembuatan keputusan. Dinamika lingkungan eksternal, dimensi ini mengacu pada instabilitas dan volatilitas lingkungan dan menunjukkan perubahan lingkungan yang sulit diprediksi atau tidak terduga.

Menurut Clark, et al (2002) dinamika lingkungan eksternal dapat diartikan sebagai tingkatan perubahan sektor-sektor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja usaha sehingga harus dikenali oleh para pembuat keputusan.

Daya dukung lingkungan eksternal, dimensi ini mengacu pada jumlah sumber daya yang disediakan oleh lingkungan eksternal dalam mendukung pertumbuhan eksternal dalam mendukung pertumbuhan organisai dan memberikan “organizational slack”. Setiap organisasi, baik itu besar maupun kecil, senantiasa mencari lingkungan yang mencari dukungan dan pertumbuhan dan stabilitas, karena pertumbuhan dan stabilitas memungkinkan organisasi menciptakan sumber daya yang berlebih menurut Dess dan Origer dalam Dicky (2002).

Keberhasilan usaha adalah adanya peningkatan kegiatan usaha yang diharapkan dan dicapai oleh para pengusaha industri kecil. Dimensi dari keberhasilan usaha terdiri dari kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif adalah ukuran yang didasarkan pada data empiris dan hasil angka yang mengkarakteristikkan kinerja dalam bentuk fisik atau bentuk lain. Dimensi kuantitatif menjelaskan berupa capaian-capaian keuangan, produksi (jumlah barang terjual), pemasaran (jumlah pelanggan), jumlah tenaga kerja. Kualitatif adalah ukuran yang didasarkan pada penilaian pandangan persepsi seseorang berdasarkan pengamatan dan penilaianya terhadap sesuatu. Ukuran keberhasilan kualitatif berupa kedisiplinan, kualitas pencapaian tujuan, perilaku individual dalam organisasi, dan efektifitas.

Pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki pelaku usaha dan pemahaman terhadap lingkungan eksternal mempengaruhi keberhasilan usaha. Dengan demikian masing-masing variabel tersebut (pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal) memiliki pengaruh pada keberhasilan usaha.

Gambar 2 . 1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan.Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka konseptual yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. (Sugiyono, 2009:96).

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang di kemukakan oleh peneliti adalah : Pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Pengetahuan Kewirausahan ( �1) LingkunganEkstern al (�2) Keberhasilan Usaha (Y)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin meningkat tersebut merupakan sebuah fenomena yang perlu diperhatikan. Pengangguran di Indonesia mayoritas disebabkan oleh penduduknya yang padat namun lapangan pekerjaan yang tersedia sempit. Banyaknya karyawan yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) juga menjadi penyumbang dalam jumlah pengangguran. Yang lebih penting penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia adalah kurangnya keterampilan atau softskill yang dimiliki setiap individu dalam dunia kerja. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin meningkat, yaitu rendahnya pendidikan, keterampilan yang kurang, lapangan kerja yang kurang, tidak ada kemauan untuk berwirausaha dantingginya rasa malas (http://indojobhunter.com/5-faktor-utama-banyaknyapengangguran.html).

Semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan,karena terbatasnya lapangan pekerjaan dan terbatasnya kemampuan, mendorong banyak orang untuk membuka usaha sendiri. Saat ini banyak bermunculan usaha-usaha baru, khususnya usaha mikro dan kecil. Anggapan mereka hanya usaha inilah yang dapat mereka lakukan untuk menopang kebutuhan keluarga yang dari hari ke hari semakin sulit. Kebanyakan dari usaha kecil tersebut melakukan usaha secara asal-asalan, tanpa banyak pertimbangan dan perencanaan. Sehingga tak heran bila banyak diantaranya yang bagai pepatah, hidup segan mati tak mau, hanya asal bisa

bertahan saja. Banyak kendala yang dihadapi dalam upaya membuat usaha berhasil. Latar belakang pendidikan para pengusaha Usaha Mikro dan Kecil sebagian besar juga masih rendah, sehingga kemampuan yang dimiliki pun juga terbatas. Beberapa usaha kecil menjalankan usaha hanya berdasarkan naluri saja, padahaltanpa kemampuan pengelolaan yang memadai sulit sekali bagi sebuah usaha untuk memenangi persaingan, sehingga kecenderungan mengalami kegagalan sangatlah besar. Untuk itu diperlukan semangat kewirausahaan.

Kewirausahaan seharusnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar (Machfoedz, 2005: 9).

Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan perokonomian berasal dari para wirausaha, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausahawan perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi problem manajerial yang kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005: 9).

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor pengetahuan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha harus memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam dunia usaha karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha (Nasution, 2011).

Hal lain yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor lingkungan bisnis. Pada beberapa penelitian mengenai lingkungan bisnis terdapat lingkungan bisnis eksternal dan internal, lingkunganeksternal diasosiasikan dengan faktorlingkungan (enviroenmental factor)sedangkan lingkungan internal diasosiasikandengan faktor organisasional (organizationalfactor). Lingkungan bisnis eksternal adalah semua keadaan dan kekuatan di usaha yang berhubungan dengan konsumen, pemasok, dan aliansi serta pengaruh ketiganya dalam meningkatkan efektivitas mempengaruhi pilihan (opsi) strategik yang dilakukan oleh wirausahawan dan menentukan situasi persaingannya (Wulandari, 2009).

Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan.Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil (Kasmir, 2006: 172).

Menurut UKM Center lebih kurang 40% UKM di Kota Medan bergerak di sektor kuliner atau makanan dan minuman (http;//medanbisnisdaily.com). Maka tidak mengherankan hampir di seluruh jalan di Kota Medan terdapat penjual makanan. Walaupun belum terdapat angka pasti berapa kontribusi dan penyerapan tenaga kerja oleh UKM di sektor tersebut namun, bisa diprediksi kontribusinya akan cukup besar. Pertumbuhan dari segi jumlah pelaku usaha maupun kontribusi dari UMKM terhadap perekenomian tentu dilihat dari kinerja UMKM (Azmi, 2015).

Sektor kuliner makanan ringan menjadi pilihan untuk merintis usaha. Tidak hanya kemudahan dalam proses pembuatannya, namun juga banyak diminati masyarakat. Salah satu jenis kuliner tersebut adalah usaha burger. Banyaknya jumlah pedagang burger disepanjang Jl. Dr. Mansyur dan Jl. Setiabudi Medan membuat para pelaku usaha mengenali dengan baik faktor eskternalnya dan juga memahami pengetahuan kewirausahaan untuk dapat bertahan di tengah persaingan.

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada usaha burger Jl. Dr. mansyur dan Setiabudi Medan dengan judul : “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal terhadap keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Burger disepanjang Jl. Dr. Mansyur dan Jl. Setiabudi Medan)”.

Dokumen terkait