• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.5.1 Pengaruh Seleksi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Salah satu fungsi dari departemen human resources adalah memastikan bahwa organisasinya memiliki sumber daya manusia berkualitas dan memadai untuk berproduktivitas tinggi. Sistem dan desain manajemen yang bagus, bukan sebagai penentu organisasi tersebut akan berproduktivitas dengan baik. Semua tergantung dukungan yang kuat dari kinerja tinggi karyawannya. Biaya untuk program-program pelatihan pun akan sia-sia bila ternyata karyawan yang diseleksi tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaannya.

Menurut Simamora (2004:202), seleksi merupakan proses pemilihan dari sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia di dalam perusahaan. Sedangkan menurut Teguh (2009:6) menjelaskan bahwa seleksi adalah proses yang terdiri dari berbagai langkah yang spesifik dari kelompok pelamar yang paling cocok dan memenuhi syarat untuk jabatan tertentu. Produktivitas kerja karyawan didefinisikan dalam beragam rumusan. Akan tetapi pengertian produktivitas pada umumnya menunjuk kepada keberhasilan pegawai dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya menurut kriteria yang ditentukan untuk jangka waktu tertentu.

Proses seleksi bukan merupakan tujuan akhir, tetapi prasarana dengan organisasi berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasarannya. Hasil akhir proses seleksi adalah orang yang diterima sebagai karyawan baru.

Bila proses seleksi diperhatikan dengan seksama dan langkah-langkah dalam proses seleksi dilakukan secara benar, maka para karyawan baru akan merupakan sumber daya manusia yang produktif, dan karyawan yang produktif adalah bukti paling baik suatu proses seleksi.

2.5.2 Pengaruh Penempatan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan handal, perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang akan mengisi pekerjaan yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan karyawan, baik penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada possisi jabatan baru.

Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam mendapatkan karyawan yang kompeten yang di butuhkan pada suatu lembaga, karena penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang di harapkan. Menurut Wilson Bangun (2012), penempatan (placement) berkaitan dengan penyesuaian kemampuan dan bakat seseorang dengan pekerjaan yang akan dikerjakannya. Suatu tugas manajer yang penting untuk menempatkan orang sesuai dengan pekerjaan yang tepat. Seseorang diberikan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Kesalahan dalam menempatkan karyawan pada pekerjaan yang sesuai akan mendapatkan hasil yang kurang baik.

Ketidaktelitian dalam hal ini bisa berakibat pada kurangnya semangat kerja yang berdampak pada rendahnya tingginya tingkat turnover dan absensi pegawai yang berakibat pada produktifitas kerja karyawan. Penempatan karyawan merupakan usaha untuk menyalurkan kemampuan sumber daya manusia sebaik- baiknya. Penempatan karyawan dilakukan dengan jalan menempatkan karyawan pada suatu tempat atau jabatan yang paling sesuai, dengan penempatan kerja karyawan yang tepat akan meningkatkan semangat kerja karyawan yang bersangkutan. Penempatan karyawan dengan baik dan tepat merupakan kunci ke arah tujuan perusahaan karena produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Perusahaan yang tidak menempatkan orang-orang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan maka perusahaan akan mengalami kesulitan di masa yang akan datang. Kesulitan itu dapat berbentuk turunnya semangat dan gairah karyawan yang nantinya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan tersebut, yang sedikit banyaknya juga akan mempengaruhi perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya karyawan yang potensial yang dapat mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, karena karyawan yang diterima kurang tepat. Penjelasan ini dapat menjelaskan bahwa seleksi dan penempatan merupakan salah satu kegiatan yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan.

Karyawan yang produktif adalah salah satu indikator yang menunjukkan berhasilnya suatu proses seleksi. Penempatan karyawan yang efektif yaitu dengan memperhatikan prasyarat lain yang dapat mendukung karyawan untuk bekerja dengan produktif. Antara lain, kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi, dan hubungan kerja yang harmonis.Perusahaan harus melakukan proses seleksi dan penempatan karyawan di dalam merekrut karyawan baru yang diharapkan. Diperlukan seorang yang ahli dalam memberikan pertimbangan yang tepat untuk menjamin bahwa langkah-langkah yang dilakukan dalam proses seleksi dan penempatan karyawan terhindar dari penyimpangan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh karyawan yang terbaik dan memenuhi standar kualifikasi yang diperlukan oleh perusahaan.

Jadi, dapat disimpukan bahwa seleksi dan penempatan calon karyawan pada dasarnya dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, produktivitas kerja dalam suatu perusahaan tergantung dari karyawan tersebut berpotensial atau tidak. Karyawan yang produktif adalah salah satu indikator yang menunjukkan berhasilnya suatu proses seleksi dan penempatan yang di lakukan organisasi (Nitisemo, 2000). Maka daripada itu, perusahaan lebih memperhatikan proses seleksi dan penempatan karyawan sebagai variabel penting dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Berdasarkan penjelasan di atas maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber : Simamora (2004), Teguh (2009), Bangun (2012), Nitisemito (2000) Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003:47) menyatakan hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Tujuan menggunakan hipotesis adalah agar focus pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Berdasarkan perumusan masalah dan teori-teori pendukung, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Seleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Bank Central Asia Tbk Kantor Cabang Utama Medan. SELEKSI PEGAWAI

Dokumen terkait