• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang mencerminkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari penelitian yang sedang diteliti. Variabel dalam penelitian ini adalah Kualitas Data Input, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dukungan Manajemen Puncak, Persepsi Keberhasilan Sistem sebagai variabel eksogen. Kemudian, Implementasi SIMDA dan Kualitas LKPD sebagai variabel endogen. Dengan masing-masing indikator yang mewakili setiap petanyaan pada variabel.Uraian dari kerangka pemikiran yang menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti diuraikan dalam pembentukan hipotesis dibawah ini:

2.4.Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

2.4.1. Kualitas Data Input dan Implementasi SIMDA

Seluruh proses menghasilkan data (pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data) harus berjalan dengan baik agar kualitas data yang digunakan dapat diproses dengan baik. Lee dan Strong (2003) menyatakan bahwa proses produksi data harus berjalan dengan baik agar mencapai hasil yang berkualitas, sejalan dengan hal tersebut Rahayu (2012) menyatakan bahwa data yang berkualitas dapat mempengaruhi output dari SIA. Xu (2003) dalam Setiawati (2015) menyatakan bahwa kualitas output SIA bergantung dari input yang ada. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H1: Kualitas Data Input berpengaruh positif terhadap Implementasi SIMDA

2.4.2. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Implementasi SIMDA Menurut (Cooper, 2006) menyatakan bahwa komitmen manajemen adalah keterlibatan manajemen dalam dan mempertahankan perilaku dalam pencapaian tujuan organisasi. Peningkatan komitmen manajemen terhadap perkembangan sistem akuntansi maka akan berdampak langsung terhadap kualitas implementasi SIA.

Thong, et al. (1996) menyatakan bahwa jika tingkat dukungan manajemen puncak rendah maka manajemen puncak tidak mungkin terlibat dalam aspek pelaksanaan SIA seperti (tanggapan terhadap rekomendasi konsultanatau

memantau proyek pengembangan SIA tersebut), mereka menemukan bahwa komitmen manajemen meningkatkan efektivitas sistem informasi karena mereka menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk proyek-proyek pengembangan SIA.

Rahayu (2012) meneliti pengaruh komitmen manajemen terhadap kualitas data dan SIA, ia menemukan bahwa komitmen manajemen dan kualitas data bersama-sama memiliki efek yang memadai tentang Sistem Informasi Akuntansi, meskipun kontribusi komitmen manajemen terhadap kualitas data yang perlu ditingkatkan, ia juga menemukan kurangnya manajemen kecukupan atas untuk pelatihan dan pendanaan untuk pengembangan sumber daya. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H2:Dukungan Manajemen Puncak Berpengaruh Positif Terhadap Implementasi SIMDA

2.4.3. Kompetensi Sumber Daya dan Implementasi SIMDA

Menurut Nelson (1990) berdasarkan temuannya menyatakan bahwa kesuksesan penggunaan sistem tergantung pada teknologi itu sendiri dan tingkat keahlian individu yang mengoperasikan. Kegiatan ditujukan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan pengguna sistem. Selain itu dengan adanya kegiatan pelatihan dapat membangun rasa percaya diri dari user sehingga mengantisipasi timbulnya kecemasan dan penolakan dari user terhadap sistem baru.

Pemahaman pemakai tentang teknologi informasi menentukan keberhasilan suatu sistem informasi, sebaliknya ketidaktahuan atau kecemasan pemakai terhadap sistem yang baru dapat menyebabkan kegagalan dalam menggunakan teknologi informasi. Peningkatan pemahaman pemakai mengenai sistem informasi juga berpengaruh terhadap keberhasilan dalam memanfaatkan teknologi informasi (Sunarti dan Nur, 1998).

Hasil penelitian Hargo (2001) menyatakan bahwa tingkat pemahaman terhadap teknologi informasi secara signifikan berpengaruh terhadap implementasi teknologi informasi. Devi (2013) menyatakan bahwa tingkat pemahaman pengguna mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi.Alfian (2014) menyatakan bahwa tingkat pemahaman pengguna merupakan faktor pendukung implementasi SIMDA. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H3: Kompetensi Sumber Daya berpengaruh positif terhadap Implementasi SIMDA

2.4.4. Persepsi Keberhasilan Sistem dan Implementasi SIMDA

Keberhasilan sistem adalah persepsi derajat penggunaan integrasi sistem informasi dan pengendalian yang berdampak dan berpengaruh pada kegiatan organisasi (Chapman dan Kihn, 2009). Lebih lanjut Chapman dan Kihn (2009) menjelaskan, keberhasilan sistem mengukur biaya dan manfaat yang diperoleh perusahaan atas sistem yang digunakan.

Keberhasilan sistem adalah tanggapan dari perusahaan atas keberhasilan penggunaan sistem (Chapman dan Kihn, 2009; Ittner, Larcker dan Randall, 2003; Nelson, Todd dan Wixom, 2005). Keberhasilan sistem dapat dilihat dari hasil atau output informasi yang dihasilkan, apakah ideal sesuai dengan harapan dari organisasi yang menggunakan sistem tersebut.

Hasil penelitian Nicolaou (2000) dalam Arisman (2015) mendefinisikan keberhasilan sistem informasi akuntansi didasarkan pada persepsi pengambil keputusan apakah informasi output yang tersedia bagi mereka melalui pengolahan transaksi, pelaporan manajemen, dan sistem penganggaran memenuhi persyaratan mereka untuk pengendalian organisasi. Selanjutnya Nicolaou (2000) menekankan pentingnya berlangsung pengendalian organisasi sebagai indikator akuntansi dan sistem pengendalian internal yang efektif. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H4: Persepsi Keberhasilan Sistem berpengaruh positif terhadap Implementasi SIMDA

2.4.5. Implementasi SIMDA dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut Grande, et al. (2011) SIA didefinisikan sebagai alat yang ketika dimasukkan ke dalam bidang Teknologi Informasi dan sistem (IT) yang dirancang untuk membantu dalam pengelolaan dan pengendalian topik yang terkait dengan bidang ekonomi-keuangan perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, Salehi et al. (2010) menyatakan Sistem informasi akuntansi meningkatkan kinerja individu dalam menghasilkan laporan keuangan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dapat

digunakan secara internal oleh manajemen maupun eksternal oleh pihak lain yang berkepentingan termasuk investor, kreditur dan otoritas pajak. Kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan yang buruk dapat memiliki efek buruk pada pengambilan keputusan (Huang, Lee dan Wang 1999), misalnya kesalahan dalam informasi mengenai persediaan dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah oleh para manajer sehingga kelebihan persediaan atau di persediaan yang memiliki dampak yang parah pada profitabilitas perusahaan dan kepuasan pelanggan. Kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dapat dievaluasi dengan empat atribut akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan dan konsistensi (Xu, 2003), sejalan dengan (McLeod, 2007) menyatakan bahwa Kualitas informasi diukur dengan empat dimensi yaitu relevansi, akurasi, ketepatan waktu dan kelengkapan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:

H5: Implementasi SIMDA berpengaruh positif terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

BAB I

PENDAHULUAN

Dokumen terkait