• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewirausahaan

2.8. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variable yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telahdideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkansintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang

hubunganvariabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis Sugiyono (2010:60).

Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabilatidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Inti dari kewirausahaanadalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melaluipemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang.Banyak orang,baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memilikikemampuan kreatif dan inovatif.

Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada

sebagian atau seluruh masyarakat (Kasali, 2007:11).Secara sederhana iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.

Menurut Ranto (2007 : 20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baikmaka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besaryang dimulai dengan bergelimang fasilitas. Pada uraian diatas dapat disimpulkan variabel yang akan

diteliti antara lain Pengetahuan kewirahusahaan (X1) dan Periklanan (X2) sebagai variabel bebas, Keberhasilan Usaha (Y) sebagai variabel terikat.

Dengan adanya pengetahuan kewirausahaan dan periklanan pelaku usaha dapat menangani serta mengatur usaha agar lebih berkembang dengan menggunakan sarana iklan untuk memberikan informasi terkait usaha yang dijalankan agar usaha yang dijalani akan menuai keberhasilan. Keberhasilan usaha tidaklah dilihat dari seberapa banyak mendapat keuntungan , tetapi juga bisa dilihat dari pengetahuan wirausahanya terhadap usaha yang dijalan kan dan iklan yang dilakukan wirausahanya.

Sumber : Suryana (2010) , Kasali (2007), Ranto (2007) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.9. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis penelitian ini adalah:“Pengatuhan kewirausahaan dan Periklanan berpengaruh

Keberhasilan Usaha (Y) Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Periklanan (X2)

positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada UKM jajanan malam kawasan Setia Budi Medan.”

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pemerintah Indonesia saat ini sedang meningkatkan kegiatan wirausaha untuk mewujudkan keinginan bangsa Indonesia menjadi negara maju. Berbagai cara terus dilakukan melalui pelatihan menjalankan Usaha Kecil Menengah (UKM) ataupun memberikan seminar tentang kewirausahaan melalui wirausaha yang sudah menjalankan kegiatan wirausaha. Kegiatan tersebut terus dilakukan agar menciptakan bibit-bibit muda berjiwa wirausaha yang nantinya bisa membuka lapangan pekerjaan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Usaha kecil menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan penting untuk suatu Negara atau daerah.Merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi.Kegiatan ekonomi kecil yang berpengaruh besar dalam industri rumahan dan kegiatan ekonomi yang memiliki peran besar dalam menyerap tenaga kerja yang besar, walaupun tidak sebesar perusahaan.Usaha Kecil Menengah (UKM) juga cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut permintaan pasar, hal ini dapat dilihat dari UKM sendiri cukup teridentifikasi dan memberikan kontribusi penting dalam ekspor dan perdagangan.

Usaha pengembangan yang dilaksanakan belum terlihat hasil yang memuaskan.Kenyataannya kemajuan UKM masih sangat kecil dibandingkan dengan

usaha besar.UKM di Indonesia sering dipahami dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan pengklasifikasian menurut berbagai instansi pemerintah. Menurut kementrian perindustrian Republik Indonesia, UKM didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total asset tidak lebih dari Rp. 600.000.000,- (diluar area perumahan dan perkebunan). Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), definisi UKM lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap yang menggunakan skala kecil kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

Para penggerak UKM atau biasa disebut dengan wirausaha memiliki visi dan misi dalam menjalankan usahanya. Dalam hal ini yang menjadi acuan adalah pegusaha kecil, karakteristik beberapa wirausaha untuk menjalankan usahanya memiliki banyak variatif yang terkadang memiliki produk dan jenis usaha yang sama. Dilihat dari suku katanya wirausaha adalah berasal dari kata usaha. Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk penigkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya (Lupioyadi, 2007 : 5).

Menurut Zimmerer (2005: 132) kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha. Artinya, untuk menciptakan sesuatu, diperlukan kreativitas dan jiwa inovator yang tinggi.Seseorang yang memiliki kreativitas dan jiwa inovator tentu berpikir untuk mencari atau menciptakan peluang yang baru agar lebih baik dari sebelumnya.

Wirausaha sebagai individu yang dituntut memiliki kemauan kerja yang keras dan didorong suatu motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan usahanya (Ranto, 2007 : 22). Pendiri memiliki pengalaman wirausahawan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis. Mereka menyadari kelemahan dan kemudian mencari keterampilan yang mereka perlukan untuk menjamin keberhasilan perusahaan.

Jumlah wirausaha yang ada di Indonesia bisa dikatakan kurang dari teori ekonomi yang disepakati di seluruh dunia. Menurut Mc Clellanddalam Van Nostrand (2003: 212)yang mengemukakan bahwa suatu negara bisa menjadi makmur bila ada wirausaha sedikitnya 2% dari jumlah penduduk. Negara-negara maju memilki jumlah wirausaha lebih dari angka itu. Sebagai contoh, jumlah wirausaha di Amerika Serikat sudah mencapai 11,5 hingga 12 persen dari seluruh jumlah penduduk, di Singapura tujuh persen, China dan Jepang 10 persen, India tujuh persen, dan Malaysia tiga persen. Menurut Biro Pusat Statistik jumlah data persentase wirausaha dari total penduduk Indonesia pada tahun 2015 masih sekitar 1,65%. Oleh karena itu, Indonesia harus dapat memberdayakan generasi muda sejak dini untuk menjadi wirausaha.

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor pengetahuan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha(Machfoedz, 2005: 9).Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada para wirausaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan. Seorang wirausaha dituntut untuk mampu menilai peluangdan kesempatan bisnis secara tepat, serta mengelola sumber daya dan dana secara baik melalui keputusan yang tepat yang memberi pengaruh kepada perolehan laba.

Selain itu faktor periklanan juga menjadi salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Faktor Periklanan adalah komunikasi komersil dannon personal tentang sebuah organisasi dan produk - produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Dalam komunitas global baru, pesan-pesan periklanan dapat ditransmisikan melalui media baru, khususnya internet (Monle Lee & Carla Johnson, 2004:3).

Dilihat dari perkembangan usaha kecil yang ada pada saat ini, tidak hanya melihat dari segi penampilannya saja untuk mendorong keberhasilan usaha. Dengan adanya media-media yang ada pada saat ini para pelaku usaha dapat melakukan promosi untuk meningkatkan jumlah pelanggan yang akan datang, melalui periklanan yang dapat dilakukan dari berbagai media untuk memberikan informasi tentang keunggulan prosuk yang dipasarkan.

Pertumbuhan ekonomi kota Medan yang semakin pesat mempunyai konsekuensi tersendiri untuk perkembangan UKM. Kawasan kota Medan merupakan kawasan padat penduduk dengan variasi usaha yang cukup kompleks khususnya

sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang berkembang. Salah satu kawasan yang cukup berkembang adalah kawasan Jalan Setia Budi Medan dengan jajanan yang ada pada malam hari, jajanan malam yang hanya muncul pada malam hari karena tempat yang mereka tempati adalah tempat parkiran atau halaman toko yang buka pada siang hari dan tutup padamalam hari yang berada di Jalan Setia Budi. Tempat jajanan malam tersebut hanya berbagai jenis makanan dan minuman dimana banyak konsumen yang datang .

Keberadaan jajanan malam jalan Setia Budi Medan merupakan magnet bagi seorang pengusaha untuk mendirikan usaha kuliner disekitarnya. Hal ini tidak terlepas dari terciptanya pasar yang sangat potensial dari keberadaan kawasan itu tersendiri . Kawasan Jalan Setia Budi Medan merupakan pasar yang sangat potensial untuk dijadikan lahan bisnis. Letakyangsangatstrategis inilah yang membuat lokasi ini menguntungkan, dikarenakan pada malam hari di daerah sekitar kawasan Jalan Setia Budi Medan ini diramaikan dengan berbagai macam jenis usaha makanan dan minuman. Selama 2 tahun belakangan ini pada kawasan tersebut menunjukkan peningkatan dari jumlah UKM dan juga mengalami peningkatan terhadap konsumen yang datang untuk membeli produknya.

Dengan modal pengalaman dan juga pengetahuan yang dimiliki para pengusaha, UKM di kawasan ini mengalami peningkatan dari jumlah konsumen untuk membeli produk. Disini para pengusaha juga menggunakan sarana periklanan seperti billboard yang banyak terpampang pada kawasan itu untuk memberi

informasi tentang usahanya , mulai dari nama usaha serta keunggulan produk yang ditawarkan agar konsumen tertarik untuk datang membeli.

Setelah melakukan pra survey pada lokasi ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruhpengetahuan kewirusahaan dan periklanandalam mendorong para wirausaha untuk memajukan usaha jajanan malam di kawasan ini

Berdasarkan uraian diatas,peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada usaha jajanan malam di Jalan Setia Budi Medan, maka penulis mengambil judul :”Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Periklanan Terhadap Keberhasilan Usaha pada UKM Jajanan Malam Kawasan Jalan Setia Budi Medan “.

Dokumen terkait